Anda di halaman 1dari 8

IDENTITAS NASIONAL.

OLEH:
PUTRI ANANDA FITRIANI.

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT.


STIKES INTAN MARTAPURA.
2021 – 2022.
BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar belakang.
Dalam kehidupan baru dan modern dewasa ini, identitas suatu Negara secara tidak
langsung juga menjadi identitas ideology, politik, ekonomi, budaya, dan pertahanan
keamanan.hal tersebut oleh organisasi kekuasaan Negara, telah diejawantahkan dalam
sistem nilai, norma dan hukum, serta pola-pola tindaka kolektif yang mengatur tata laku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tidak ada bangsa di dunia ini yang tidak memiliki identitas nasional, termasuk bangsa
Indonesia. Setiap bangsa memiliki kepentingannya untuk mengembangkan identitas
nasionalnya. Hal ini bersumber dari hakikat kemanusiaan sebagai makhluk social yang
memiliki kecenderungan bersatu, karena adanya kesamaan-kesamaan yang melandasi
pembentukan bangsa tersebut.
Identitas nasional menunjukkan karakteristik unik dari satu kelompok bangsa yang
membedakannya dengan karakteristik atau ciri-ciri kelompok bangsa lainnya. Bangsa
Indonesia misalnya, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari bangsa-bangsa
lain di dunia.

B. Rumusan masalah.
1. Apakah pengertian Identitas Nasional?
2. Apa faktor pembentuk Identitas Nasional?
3. Bagaimana Identitas Nasional sebagai karakteristik Bangsa?
4. Bagaimana upaya pemberdayaan Identitas Nasional?
C. Tujuan.
1. Mengetahui pengertian Identitas Nasional.
2. Dapat memahami faktor pembentuk Identitas Nasional .
3. Mengetahui bahwa Identitas Nasional adalah Karakteristik Bangsa.
4. Mengetahui upaya-upaya pemberdayaan Identitas Nasional.
BAB II.
PEMBAHASAN.
A. Pengertian Identitas Nasional.
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada
Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati
diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu
dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada
kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan
identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol
kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu
Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar
Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD
1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti
Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup.
Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan
internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain.
Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jatidiri serta kepribadiannya.
Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung
upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat
memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa
depan.
B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional.
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas, serta
keunikan sendiri-sendiri, yang ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia adalah:
1. Faktor objektif.
Faktor objektif sendiri meliputi faktor geografis, dan demografis, kondisi
geografis ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi
antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut memengaruhi perkembangan
kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan cultural bangsa.
2. Faktor subjektif.
Faktor subjektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini memengaruhi proses
pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya,
melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari
interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan
masyarakat, bangsa dan Negara bangsa beserta identitas bangsa di
Indonesia.
Berdasarkan parameter sosiologi, factor - faktor pembentuk identitas
nasional adalah:
1. Suku bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada
sejaklama) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
Indonesi dikenal sebagai bangsa yang terdiri dari banyak suku bangsa (kurang
lebih 300) dan setiap suku bangsa memiliki adat-istiadat, tata kelakuan, dan
norma yang berbeda - beda, tetapi terintegrasi dalam suatu Negara
Indonesia
2. Kebudayaan, yang menurut ahli sosiologi termasuk di dalamnya adalah
ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, mata pencarian,
peralatan/perkakas, sistem kepercayaan, adat-istiadat, dan lain-lain.
Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional harus yang merupakan
milik bersama (bukan individu/pribadi).
3. Bahasa,yang merupakan keistimewaan manusia dalam berkomunikasi
dengan sesamanya. Bahasa memiliki simbol yang menjadikan suatu
perkataan mampu melambangkan arti apa pun.
4. Kondisi geografis, yang menunjukkan lokasi Negara dalam kerangka ruang,
tempat, dan waktu, sehingga menjadi jelas batas - batas wilayahnya di
muka bumi.

C. Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa.


Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai – nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan
suatu bangsa dengan ciri-ciri khas sehingga bangsa sehingga dengan ciri-ciri
khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
Diletakkan dalam konteks yang mendiami wilayah yang sangat luas yang
terdiri dari 13.667 pulau dengan 358 suku bangsa yang berbeda dalam
penganutan dan pengamalan agama, mitos, tradisi, bahasa, dan kondisi
sosialnya, maka identitas nasional itu merupaka manifestasi nilai-nilai budaya
yang sudah tumbuh dan berkembang semenjak sebelum masuknya agama-
agama besar di bumi Indonesia. Nilai-nilai dari ratusan suku bangsa itu
kemudian “dirakit dan dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia menjadi
kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhineka Tunggal Ika.
Hal itu terbukti di dalam sejarah kelahiran faham kebangsaan di Indonesia
yang berawal dari berbagai pergerakan seperti Boedi Oetomo (1908) yang
berbasis subkultur Jawa, Serekat Dagang Islam (1911) yaitu kaum pedagang
Islam, Muhammadiyah (1912) dari subkultur Islam modemis, indische Party
(1912) dari subkultur campuran Indo Belanda, Indo Chinese, Indo Arab dan
Indonesia Asli yang mencerminkan elemen politis nasionalisme non rasial
yang berselogan “tempat yang member nafkah yang menjadikan Indonesia
sebagai tanah airnya”, Dari keanekaragaman subkultur, maka
terkristalisasikan eksistensi nation-state Indonesia yaitu nasionalisme.
Apapun subkulturnya, tetap bernusa satu, berbangsa satu dan berbahasa
satu-Indonesia sehingga itulah cetusan identitas nasional.
D. Pemberdayaan Identitas Nasional.
Upaya pemberdayaan identitas nasional perlu ditempuh melalui
revitalisas nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, yang mengandung
dimensi seperti di bawah ini:
1. Realitas, dalam arti nilai-nilai yang dkandung Pancasila bersifat objektif
yang dapat tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
2. Idealitas, dalam arti idealisme yang di kandung Pancasila bukan sekedar
utopis tanpa makna tetapi sebuah kata kerja untuk membangkitkan gairah
dan optimism dalam menjalani masa depan.
3. Fleksibilitas, artinya Pancasila terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk
memenuhi kebutuhan perkembangan sehingga Pancasila tetap actual,
relevan serta fungsional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia yang berbhineka tunggal ika. Dengan demikian identitas nasional
dapat dipahami oleh masyarakat sebagai penerus tradisi dengan nilai-nilai
yang diwariskan dan diajarkan oleh para pendiri Negara. Namun, perlu
diingat bahwa zaman senantiasa berubah yang tidak saja berbeda, bahkan
bertentangan dengan nilai-nilai tradisi yang diwariskan.
BAB III.
PENUTUP.
Kesimpulan.
Identitas Nasional bangsa Indonesia merupakan salah satu identitas
yang telah melekat pada Negara Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Ungkapan Bhineka Tunggal Ika dalam lambing Nasional terletak pada
simbol Burung Garuda dengan lima simbol yang mewakili sila-sila dalam
dasar Negara Pancasila. Identitas nasional menunjukkan karakteristik
unik dari satu kelompok bangsa yang membedakannya dengan bangsa
lainnya.

Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas,


serta keunikan sendiri-sendiri, yang ditentukan oleh faktor-faktor yang
mendukung kelahiran identitas nasional tersebut factor - faktor tersebut
adalah : faktor objektif dan faktor sujektif. Dalam pemberdayaan
identitas nasional terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancacsila
yang didalam nnya yang mengandung dimensi seperti: realitas, idealitas
dan fleksibilitas.

Anda mungkin juga menyukai