Anda di halaman 1dari 6

VISI dan MISI VISI "Obat dan Makanan aman, bermutu, dan berdaya saing untuk mewujudkan

Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong"

MISI 1. Membangun SDM unggul terkait Obat dan Makanan dengan mengembangkan kemitraan
bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia; 2.
Memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha Obat dan Makanan dengan keberpihakan
terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi yang produktif dan berdaya saing
untuk kemandirian bangsa%; 3. Meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan serta
penindakan kejahatan Obat dan Makanan melalui sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam
kerangka Negara Kesatuan guna perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga; 4. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya untuk
memberikan pelayanan publik yang prima di bidang Obat dan Makanan.

Budaya Organisasi: - Profesional, Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas,


ketekunan dan komitmen yang tinggi. – Integritas, Konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. – Kredibilitas, Dapat
dipercaya, dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional. – Kerjasama Tim,
Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik. – Inovatif, Mampu
melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
kemajuan teknologi terkini. - Responsif/Cepat Tanggap, Antisipatif dan responsif dalam
mengatasi masalah.

WILAYAH KERJA: Kota Denpasar Kabupaten Badung Kabupaten Tabanan Kabupaten


Klungkung Kabupaten Karangasem Kabupaten Gianyar Kabupaten Bangli (Kabupaten Buleleng
Kabupaten Jembrana Loka POM di Kabupaten Buleleng).

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI BESAR PENGAWAS


OBAT DAN MAKANAN DI DENPASAR: lihat ss slide

PENGAWASAN PRE DAN POST MARKET:

- PRE MARKET: DATA ADMINISTRATIF DATA -> TEKNIS EVALUASI SARANA


& PRODUK IJIN EDAR
- POST MARKET: -Inspeksi sarana prodist, - Monitoring label beredar Sampling &
pengujian, -Iklan dan promosi -> TINDAK LANJUT
Pelaku usaha bertanggung jawab terhadap KEAMANAN, MUTU dan
KHASIAT/MANFAAT produk

TANTANGAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN:

- Luasnya Cakupan Wilayah Pengawasan


- Peredaran Produk llegal
- Globalisasi
- Koordinasi Lintas Sektor
- Keterbatasan Sumber daya
- Pertumbuhan pelaku usaha
- Pembagian tugas dan kewenangan (Perizinan dan Pengawasan

Penugasan sdm : liat slide

Pendidikan: lihat slide

Sarana Prasarana: Luas Tanah :5.000 M2, gedung: Gedung Ayodya, Gedung Gedung Astina,
Indraprasta Luas Gedung : 2.797,25 M2 . Daya Listrik (PLN) : 183 KVA Generating Set : 100
KVA. Kapasitas PAM dan Air Tanah PAM : 10 Liter/menit, Air Tanah : 28 Liter/menit, WAN :
IndiHome 40Mbps Telepon : (0361)223763,223951 TERKONEKSI DENGAN SISTEM PABX
35 (0361)234597 dan (0361)225395 TERKONEKSI DENGAN FAXSIMILI IPAL : 10 m3/hari.

SARANA TRANSPORTASI: lihat slide dan video record

a. FUNGSI MASING – MASING BIDANG (PERATURAN BADAN PENGAWAS


OBAT DAN MAKANAN NOMOR 29 TAHUN 2019) 1. Bidang Pengujian 2. Bidang
Penindakan 3. Bidang Pemeriksaan 4. Bidang Informasi dan Komunikasi 5. Bagian Tata
Usaha
1. BIDANG PENGUJIAN dan program di bidang a. Penyusunan pengujian kimia dan
mikrobiologi Obat dan Makanan; b. Pelaksanaan pengujian rutin kimia dan
mikrobiologi Obat dan Makanan pada wilayah kerja masingmasing; rencana c.
Pelaksanaan pengujian kimia dan mikrobiologi Obat dan Makanan dalam rangka
investigasi dan/atau penyidikan pada wilayah kerja masing-masing; dan d.
Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengujian kimia dan
mikrobiologi Obat dan Makanan.
2. BIDANG PENINDAKAN a) Penyusunan rencana dan program di bidang intelijen
dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan pengawasan Obat dan
Makanan; b) Pelaksanaan intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran
perundangundangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan pada wilayah kerja
masing-masing; dan c) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan. perundang-undangan di bidang
ketentuan peraturan
3. BIDANG PEMERIKSAAN penyusunan rencana dan program di bidang inspeksi dan
sertifikasi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi Obat dan Makanan dan
sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian, serta sertifikasi dan pengambilan contoh
(sampling) produk Obat dan Makanan; pelaksanaan inspeksi sarana/fasilitas produksi
dan/atau distribusi Obat dan Makanan dan sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian;
pelaksanaan sertifikasi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi dan produk Obat
dan Makanan;
BIDANG PEMERIKSAAN : - Seksi Inspeksi -> melakukan inspeksi sarana?
prasarana produksi obat dan makanan dan sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian
serta pengambilan contoh (sampling) produk obat dan makanan. – seksi sertifikasi ->
sertifikasi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi dari produk obat dan makanan
4. BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI penyusunan rencana dan program di
bidang pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat di
bidang pengawasan Obat dan Makanan; a. b. pengelolaan komunikasi, informasi,
edukasi dan pengaduan masyarakat di bidang pengawasan Obat dan Makanan; c.
penyiapan koordinasi pelaksanaan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan
Makanan; dan d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi dan pengaduan masyarakat di bidang
pengawasan Obat dan Makanan.
5. BAGIAN TATA USAHA 1. penyusunan rencana, program, dan anggaran; 2.
pelaksanaan pengelolaan keuangan; 3. pengelolaan persuratan dan kearsipan; 4.
pengelolaan penjaminan mutu dan tata laksana; 5. pelaksanan urusan kepegawaian; 6.
Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi; 7. pelaksanaan urusan
perlengkapan dan kerumahtanggaan; 8. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kinerja.
Bagian tata usaha: - Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program, anggaran, pengelolaan keuangan, penjaminan mutu,
tata laksana, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja. -
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan kearsipan, teknologi
komunikasi, dan persuratan, kepegawaian, informasi perlengkapan, kerumahtanggaan

Alat laboratorium: FT-IR :1 Unit, ELISA Reader: 1 Unit, Nitrogen Analyzer: 1 Unit, Timbangan
: 19 Unit, ICP-MS :1 Unit, LC MS/MS : 1 Unit, GC-MS : 2 Unit, HPLC: 13, Unit UPLC: 6 Unit,
Spectropothometer UV-FIS : 4 Unit, AAS dengan flame, GFA, HVG : 3 Unit, TLC System : 2
Unit.

SASARAN PENGAWASAN: INDUSTRI OBAT TRADISIONAL:1, Usaha Kecil Obat


Tradisional : 7, Usaha Mikro Obat Tradisional : 13, Industri Kosmetik : 40, Industri Pangan : 67,
Industri Rumah Tangga Pangan : 452, Pedagang Besar Farmasi : 50, Apotek : 591, Toko Obat :
49, Gudang Farmasi Kabupaten/Kota : 9, RS Pemerintah : 13 RS Swasta : 36, Puskesmas 88, BP,
RB dan Klinik : 64, Sarana distribusi : Obat Tradisional : 121 Suplemen :52 Kosmetika :697
Pangan : 952. TOTAL : 3.302 Sarana

KEGIATAN:

1. Pengawasan sarana produksi dan distribusi


2. Pengujian laboratorium : 3500 sampel obat dan makanan
3. Food Security : RI 1 RI 4 dan Tamu Negara
4. Pemeriksaan sarana produksi
5. Gerakan Keamanan Pangan Desa (25 Desa)
6. Pasar Aman Melalui Daring (8 Pasar)
7. Acara Tokoh Masyarakat
8. Penyegelan Rhodamin B
9. Pemusnahan bahan berbahaya Rhodamin B
10. Penyerahan Barang Bukti ke Kejaksaan bersama Polda Bali
11. Penyerahan tersangka dan barang bukti disertai Konferensi Pers

SISTEM MUTU:

1. QMS ISO 9001- 2015 : Approval date: 9 Februari 2018, valid from 09-02-2018 to 17-11-
2018 (mulai tahun 2010)
2. SNI ISO/IEC 17025 : 2017 : Hasil Surveilan KAN tanggal 22-23 April 2019 status
akreditasi dapat dipertahankan. (mulai tahun 2002)
3. Persiapan akreditasi Lab Obat dari WHO (PQ-WHO)

IKM BBPOM DI DENPASAR TAHUN 2017 -2019, HASIL SURVEY KEPUASAN


MASYARAKAT BBPOM DI DENPASAR TAHUN2020, PENGAWASAN SARANA
PRODUKSI, Pengawasan Iklan, Pengawasan LABEL/PENANDAAN (LIHAT RECORD
VIDEO)

Permasalahan Pengawasan Obat dan Makanan

1. TMS Mutu & Keamanan


2. KLB Keracunan Pangan
3. Penjualan online (e-commerce)
4. Tingginya Demand OT BKO, Kosmetik mengandung BB
5. Peredaran Obat & Makanan llegal
6. Penegakan hukum tidak menimbulkan efek jera
7. Keterbatasn kewenangan Penyidik PNS
8. Komitmen Pemda belum optimal
9. Terbatasnya sumber daya pengawasan di Pemda

Perkuatan Kelembagaan Badan POM (Perpres 80 tahun 2017):

- Badan POM--------Deputi 4
1. Dit. Pengamanan 2. Dit. 3. Dit. Penyidikan
- Balai Besar POM
Seksi Penyidikan------Bidang Penindakan
- 40 Loka POM------Loka POM Kab Buleleng

PERKUATAN BADAN POM


- Inpres no. 3 tahun 2017
- Perpres no. 80 tahun 2018
- RUU Pengawasan Obat dan Makanan (Prolegnas 2018 atas inisiatif DPR)
- Permendagri No. 41 Tahun 2018 Tentang Peningkatan Koordinasi Pembinaan dan
Pengawasan Obat dan Makanan di Daerah.

TINDAK LANJUT INPRES NO 3 DAN PERMENDAGRI 41

- Keputusan Gubernur Bali No.914/03-R/HK/2019


Tentang Pembentukan dan Susuanan Keanggotaan Tim Koordinasi Pengawasan
Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada Pangan Provinsi Bali
- Keputusan Gubernur Bali No.11 Tahun 2019
Tentang Pengawasan Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada Pangan
- Surat Edaran Sekda No. 497 Tahun 2019 ( Mei 2019)
Tentang Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada Pangan

Slide terakhir masukin juga dengerin recordnya

Anda mungkin juga menyukai