C. Faktor Agamis
1. Kebodohan umat Islam : Berbekal semangat amar ma’ruf nahi munkar, umat muslim saat
itu sangat semangat untuk berdakwah walaupun hanya berbekal ilmu yang dangkal.
Berawal dari ini kemudian tidak jarang terjadi polemic dan kontroversi pemahaman dan
pengalaman sebuah ayat yang diperparah dengan perbedaa mazhab dan ormas atau orpol.
2. Bobroknya moral dan ukhwah Islamiyah : Dunia Islam saat itu telah kehilang semangat
ukhwah Islamiyah yang diajarkan Rasulullah SAW dalam membagun Madinah. Para
pemimpin Islam lebih suka menumpahkan darah sesama saudara, menjatuhkan sesama
umat Islam, dan masih banyak lagi moral yang bobrok dituntukkan oleh para pemimpin
Islam. Virus akhlak mazmumah ini kemudian menyebabkan keroposan ketahanan
masyarakat Islam, sehingga mudah sekali hancur diterpa angin budaya barat.
3. Lesunya geliat peradaban Islam : Semenjak dunia Islam tidak lagi mengedepankan
musyawarah dan lebih memilih demokrasi. Maka sejak itu pula para pemegang modal
berkuasa dan kaum lemah mulai ditindas.
4. Ambisi jabatan dan kekuasaan : Ambisi ini kemudian menggerogoti ukhwah Islamiyah
yang telah dibangun Rasulullah. Hal ini ditandai dengan perang terbuka yang terjadi,
yakni perang Jamal dan Shiffin. Para pewaris kerajaan selanjutnya juga banyak yang
tidak memiliki kecakapan, kredibilitas, dan kapabilitas untuk memimpin umat Islam.
5. Kotornya peradilan Islam : Para hakim yang korup dan membela pihak berduit kemudian
menyebabkan terinjaknya suprioritas hukum. Para pemimpin sibuk memepertahnkan
kekuasaan dan lupa untuk memikirkan rakyat. Media hanya di isi oleh para demonstran
dan masyarakat sangat rentang terhadap yang Namanya adu domba.
6. Fanatisme aliran teologi dan fikih : Perbedaan yang dihargai dapat menimbulkan
persatuan. Tapi, kenyataan sekarang ini adalah ketika sebuah negara menganut mazhab
A, maka mazhab yang lainnya dianggap terlarang. Perdebatan-perdebatan tersebut tidak
pernah berakhir dan menyita waktu umat cukup banyak.
7. Umat Islam terperangkap LSM, klub-klub, dan organisasi Yahudi : Umat Islam yang
masuk dalam hal tersebut kemudian dimasuki oleh konsep-konsep dan nilai Yahudi.
Untungnya dalam Kongres OKI di Mekah tahun 1974, umat Islam diharamkan untuk
masuk dalam organisasi-organisasi tersebut.
D. Faktor Eksternal yang Memperlemah Dunia Islam
1. Perang Salib (1907-1292) : Ada kerugian dan keuntungan terjadinya perang salib. Kalau
dilihat secara keseluruhan, perang salib menjadi faktor penyebab lemahnya dunia Islam,
karena Eropa berhasil secara cerdasar mengadopsi peradaban Islam sehingga ke depan
mereka mampu menaklukkan dunia Islam melalui imperalismenya.
2. Serbuan Bangsa Mongol terhadap dunia Islam : Serbuan tersebut berawal dari Gubernur
Khawarizm yang membunuh 50 utusan Jengiz Khan. Mongol lalu menyerbu wilayah
Islam dan mampu menaklukkan Khawrizm. Setelah itu, satu persatu wilayah Islam jatuh
ke tangan Mongol. Akibat serangan dari Mongon,banyak kerugian yang dialami oleh
pihak Islam, diantaranya pusat budaya yang disapu bersih, banyaknya penduduk yang
terbunuh, dan ribuan pengarin muslim dibawa ke Mongolia untuk dijadikan budak.
3. Serbuan Mongol ke Irak dan Syiria : Huluagu Khan yang merupakan penganut agama
tradisional Mongol dan kemudian menikah dengan seorang wanita beragama Kristen
Nestorian. Sang kekasih hati kemungkinan besar yang memengaruhi Hulagu Khan untuk
membenci Islam. Hulagu Khan pada tahun 1256 menyerang Baghdad. Pada 10 Februari
1258 Khalifah beserta 300 pejabat lainnya menyerah setelah menerima bombardir dari
pasukan Hulagu Khan yang jumlahnya 200 ribu orang. Tentunya setelah peperangan ini,
Bani Abbasiyah runtuh dan menandakan mundurnya peradaban Islam untuk waktu yang
cukup lama. Banyak kerugian yang dialami umat muslim akibat serangan ini.
4. Negara-negara Kristen Eropa menggerogoti wilayah Turki Usmani : Salah satu dampak
dari Perang Salib bagi Bangsa Eropa adalah memudahkan mereka mengadopsi peradaban
Islam. Berbekal tak-tik perang yang baru dan persenjataan yang lengkap, mereka
menyerang Turki Usmani. Turki Usmani dengan mudahnya runtuh dan saat itu dijuluki
“the sick man”.
5. Gerakan imperalisme barat terhadap negara-negara Islam : Pada awal abad 20 Masehi,
banga barat sudah hampir menguasai seluruh wilayah Islam. Umat Islam yang saat itu
masih hidup dalam pertikaian dan tidak memiliki persenjataan lengkap, menjadi sasaran
empuk kaum barat.
6. Israel dan Zionisme : Sejak adanya Israel, negara-negara Arab beraliansi menentang dan
pernah mencoba mengerahkan kekuatan militer untuk menyerang negara kecil ini, tapi
selalu gagal. Bahkan sampai saat ini, Israel menjadi fokus utama yang menguras banyak
energi akibat ulah nakalnya.