Anda di halaman 1dari 5

RUNTUHNYA ISLAM DI ANDALUSIA

A. Sejarah Masuknya Islam di Spanyol


Berbicara mengenai penaklukan Spanyol oleh Islam, maka terdapat tiga tokoh utama, yaitu :
1. Tharif Ibn Malik : Sebagai perintis dan penyidik. Tharif menyebrangi selat yang berada
di Maroko dan benua Eropa dengan satu pasukan perang, 500 orang diantranya adalah
tantara berkuda. Dalam penyerbuan tersebut, Tharif tidak mendapat perlawanan berarti.
2. Musa ibn Nushair : Yang mengirim pasukan berjumlah 7000 orang
3. Thariq bin Ziyad : Pemimpin pasukan yang dikirim oleh Musa ibn Nushair yang
kemudian berhasil menghancurkan pasukan Goth dan menguasai kota Toledo.
Spanyol diduduki oleh Islam pada masa kekhalifahan Al-Walid, yakni seorang khalifah dari bani
Umayyah. Sebelum dikuasai oleh Islam, Spanyol sebelumnya adalah basis kerajaan Romawi,
yaitu Kerajaan Ghotik.
B. Perkembangan Politik Islam di Spanyol
Sejarah pemerintahan pada masa penaklukan Spanyol oleh Islam terbagi menjadi enam bagian,
yaitu :
1. Pemerintahan Perwalian : Berlangsung selama 44 tahun dengan pergantian sebanyak
20 kali, yaitu dari tahun 711 hingga 755. Pemerintahan pada masa ini bisa dikatakan tidak
stabil dengan banyaknya gangguan dari luar dan dari dalam.
2. Pemerintahan Keamiran : Berawal dari pemerintahan Abdurraham Ad-Dakhil dan
berkahir pada masa Abdullah Ibn Muhammad. Pada masa ini, para amir mampu
membangun peradaban sehingga masyarakat Islam di Spanyol memperoleh kesejahteraan
dan kemajuan.
3. Pemerintahan Kekhalifahan : Periode ini berawal dari tahun 912 hingga 1013 M.
Bermula sejak peerintahan Abd Al-Rahman III dan berujung kehancuran pada masa
Hisyam II yang kemudian para penggantinya tidak dapat memperbaiki keadaan saat itu.
Pada awalnya masa inilah kesejahteraan masyarakat Islam mencapai puncaknya, sama
seperti pada saat masa pemerintahan bani Abbasiyah pada masa keemasannya. Beberapa
prestasi seperti mendirikan Universitas Cordova dan perpustakaan. Setelah diangkatnya
Hisyam yang berusia 11 tahun untuk menggantikan Hakam II, siatuasi berubah. Dewan
Menteri menghapus jabatan khalifah dan wilayah Spanyol terbagi menjadi beberapa
bagian.
4. Pemerintahan Al-Muluk Al-Thawaif : Nama lain dari pemerintahan raja-raja golongan
yang menjadikan kota-kota sebagai pusat kekuasaannya. Pada masa ini Spanyol menjadi
ajang perebutan dan pertikaian di masyarakat Islam. Melihat kondisi ini, Kristen
mengambil keuntungan dengan menyerang, yang akhirnya Toledo jatuh ke tangan orang-
orang Kristen.
5. Pemerintahan Dinasti Murabitun dan Muwahidun : Murabitun masuk di Spanyol atas
undangan penguasa Islam yang saat itu bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan
Islam yang saat itu terdesak oleh serangan Kristen. Murabitun kemudian digantikan oleh
Muwahidun dikarenakan terjadi pemberontakan. Muwahidun juga tidak bisa berbuat
banyak karena serangan dari pihak Kristen. Mereka terpaksa pulang ke Afrika Utara pada
tahun 1235.
6. Pemetintahan Dinasti Bani Ahmar di Granada : Pada periode ini pemerintah Islam
hanya memerintah di Granada di bawah Bani Ahmar. Kekuasaan ini hancur setelah
terjadi perpecahan dari dalam. Abu Abdullah Muhammad yang saat itu merasa
berwenang atas jabatan sepeninggal ayahnya, tapi malah diberikan kepada Muhammad
Ibn Sa’ad. Abu Abdullah Muhammad memberontak dengan meminta bantuan Ferdinand
dan Isabella. Setelah berhasil naik tahta, Ferdinand dan Isabella kemudian bersatu untuk
mengambil kekuasaan terakhir umat Islam di Spanyol.
C. Perkembangan Pendidikan Islam di Spanyol
Upaya yang dilakukan dalam mengembangkan pendidikan dan peradaban dianataranya
adalah :
1. Mendirikan Lembaga Pendidikan : Banyak sekali madrasah yang didirikan pada saat
itu. Selain madrasah, ada perguruan tinggi, yakni Universitas Cordova yang didirkan
oleh Khalifah Abdul Rahman III. Metode pendidikan yang diterapkan pada saat itu ada
dua, yaitu formal dan non-formal.
2. Pengembangan Perpustakaan : Perkembangan perpustakaan di Spanyol berkembang
dengan sangat pesat, sehingga berdirilah Perpustakaan Khazanatul Humits-Tsani.
Perpustakaan ini memiliki setidaknya 400.000 jilid buku.Selain perpustakaan besar,
masih banyak perpustakaan pribadi lainnya.
3. Kemajuan Intelektual : Kemajuan intelektual ini terjadi di berbagai bidang, diantaranya
adalah filsafat, sains, bahasa, sastra, musik, dan kesenian.
4. Kemajuan Bidang Agama : Kemajuan di bidang ini yang terjadi diantaranya adalah
ilmu tafsir dan fikih.
5. Kemajuan Bidang Arsitektur Bangunan : Bukan hanya kemajuan pada beberapa
bidang di atas, tetapi pada masa itu juga kemajuan ada di bidang arsitektur bangunan.
Hal tersebut terlihat pada pembangunan kota-kota yang indah, dihiasasi Gedung
bertingkat dengan gaya arsitek sangat artistik, berbagai monumen dan taman yang
memesona, serta ruas jalan yang teratur melingkari setiap sudut kota. Adapun nama dari
bangunan yang menjadi peninggalan hingga sekarang adalah Masjid Cordova, Masjid
Seville, dan masih banyak yang lainnya.
D. Faktor-Faktor Pendorong Kemajuan
Setidaknya ada beberapa faktor kemajuan yang terjadi, yaitu :
1. Penguasa yang kuat dan berwibawa serta kebijakan yang mendukung kegiatan ilmiah.
Selain itu penguasa tersebut juga mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan umat Islam.
2. Toleransi beragama yang dibangun oleh para penguasa terhadap penganut Kristen dan
Yahudi.
E. Kemunduran Islam di Spanyol
Sebab dari kemudnuran Islam di Spanyol adalah :
1. Tidak adanya ideologi : Masyarakat yang terdiri dari beberapa etnis sulit disatukan
dengan satu ideologi.
2. Konflik Penguasa Muslim : Negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenyi dari
pertentangan Islam dan Kristen. Ketika pada abad 11 Kristen mengelami kemajuan, umat
Islam saat itu mengalami kemunduran.
3. Kesulitan Ekonomi : Fokus yang sangat mendalam pada ilmu pengetahuan sehingga
menyebabkan lalai terhadap ekonomi. Kesulitan ekonomi ini berakibat fatal pada kondisi
politik dan militer.
4. Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan : Jelas bahwasanya hal ini akan
menyebabkan perebutan kekuasaan di antara ahli waris.
5. Keterpencilan : Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain sehingga
selalu berjuang sendiri dan tidak mampu membendung kebangkitan Kristen.
F. Analisis Runtuhnya Islam di Spanyol
Berawal dari Abu Abdullah Muhammad yang merasa di singkirkan karena tidak diberi
jabatan sepeninggal ayahnya. Ia kemudian meminta bantuan untuk menyerang Muhammad Ibn
Saad kepada Isabella dan Ferdinand. Saat perang saudara terjadi, yang pada saat itu Abu
Abdullah Muhammad mendapat suntikan dana dan pasukan dari Isabella dan Ferdinand. Ketika
umat Islam sibuk perang saudara, pihak castile perlahan menguasai satu persatu wilayah Islam.
Karena dikepung oleh 10.000 tentara berkuda yang dikirim Ferdinand memasuki Granada pada
serangan ke sekian kali. Umat Islam akhirnya menyerah. Abu Abdullah akhirnya melarikan diri
ke Fes, dan umat Islam yang menetap di Spanyol dipaksa memeluk Kristen atau meninggalkan
Spanyol.

RUNTUHNYA DUNIA ISLAM


A. Faktor Penyebab Runtuhnya Dunia Islam
1. Sekilas tentang strategi Rasulullah SAW dalam mendirikan Negara Madinah
Ketika Rasulullah datang ke Madinah, realitas masyarakat disana terdiri dari beberapa kubu
utama, yaitu kaum Anshar, kaum Yahudi, kaum Musyrikin, dan kaum Muhajirin. Rasulullah
menyikapi perbedaan tersebut dengan cara yang bijaksana, diantara upaya yang Rasulullah
lakukan untuk membuat Madinah menjadi negara yang kuat adalah :
a. Mendirikan masjid : Merupakan upaya dalam pembinaan mental spiritual
b. Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar : Merupakan upaya dalam pembinaan
sosial-ekonomi
c. Meratifikasi perjanjian damai dengan non-Islam : Merupakan upaya yang dilakukan
dalam pembinaan politik ketatanegaraan dan diplomasi.
B. Faktor Internal yang Melemahkan Dunia Islam
1. Ambisi politik dan pertikaian sesama muslim
a. Masuk Islam bukan karena Allah SWT : Mereka masuk Islam karena pertimbangan
politis dan keuntungan duniawi, contohnya masuknya Islam orang Quraysi pada akhir
hidup nabi.
b. Sengketa hak waris khalifah : Ketika Rasulullah wafat, dia tidak menunjuk siapa yang
menjadi khalifah. Disinilah bermulanya perebutan kekuasaan antara Bani Hasyim dan
Bani Quraysi. Masing-masing dari mereka merasa berhak untuk melanjutkan tahta
kepemimpinan Rasululah.
c. Tidak adanya fakta pertahanan negara-negara Islam : Konsep koalisi negara Islam yang
ideal sebagaimana digambarkan oleh Al-Quran ternyata hanya sebuah angan, karena pada
sejarahnya tidak pernah terjadi hal seperti itu.

C. Faktor Agamis
1. Kebodohan umat Islam : Berbekal semangat amar ma’ruf nahi munkar, umat muslim saat
itu sangat semangat untuk berdakwah walaupun hanya berbekal ilmu yang dangkal.
Berawal dari ini kemudian tidak jarang terjadi polemic dan kontroversi pemahaman dan
pengalaman sebuah ayat yang diperparah dengan perbedaa mazhab dan ormas atau orpol.
2. Bobroknya moral dan ukhwah Islamiyah : Dunia Islam saat itu telah kehilang semangat
ukhwah Islamiyah yang diajarkan Rasulullah SAW dalam membagun Madinah. Para
pemimpin Islam lebih suka menumpahkan darah sesama saudara, menjatuhkan sesama
umat Islam, dan masih banyak lagi moral yang bobrok dituntukkan oleh para pemimpin
Islam. Virus akhlak mazmumah ini kemudian menyebabkan keroposan ketahanan
masyarakat Islam, sehingga mudah sekali hancur diterpa angin budaya barat.
3. Lesunya geliat peradaban Islam : Semenjak dunia Islam tidak lagi mengedepankan
musyawarah dan lebih memilih demokrasi. Maka sejak itu pula para pemegang modal
berkuasa dan kaum lemah mulai ditindas.
4. Ambisi jabatan dan kekuasaan : Ambisi ini kemudian menggerogoti ukhwah Islamiyah
yang telah dibangun Rasulullah. Hal ini ditandai dengan perang terbuka yang terjadi,
yakni perang Jamal dan Shiffin. Para pewaris kerajaan selanjutnya juga banyak yang
tidak memiliki kecakapan, kredibilitas, dan kapabilitas untuk memimpin umat Islam.
5. Kotornya peradilan Islam : Para hakim yang korup dan membela pihak berduit kemudian
menyebabkan terinjaknya suprioritas hukum. Para pemimpin sibuk memepertahnkan
kekuasaan dan lupa untuk memikirkan rakyat. Media hanya di isi oleh para demonstran
dan masyarakat sangat rentang terhadap yang Namanya adu domba.
6. Fanatisme aliran teologi dan fikih : Perbedaan yang dihargai dapat menimbulkan
persatuan. Tapi, kenyataan sekarang ini adalah ketika sebuah negara menganut mazhab
A, maka mazhab yang lainnya dianggap terlarang. Perdebatan-perdebatan tersebut tidak
pernah berakhir dan menyita waktu umat cukup banyak.
7. Umat Islam terperangkap LSM, klub-klub, dan organisasi Yahudi : Umat Islam yang
masuk dalam hal tersebut kemudian dimasuki oleh konsep-konsep dan nilai Yahudi.
Untungnya dalam Kongres OKI di Mekah tahun 1974, umat Islam diharamkan untuk
masuk dalam organisasi-organisasi tersebut.
D. Faktor Eksternal yang Memperlemah Dunia Islam
1. Perang Salib (1907-1292) : Ada kerugian dan keuntungan terjadinya perang salib. Kalau
dilihat secara keseluruhan, perang salib menjadi faktor penyebab lemahnya dunia Islam,
karena Eropa berhasil secara cerdasar mengadopsi peradaban Islam sehingga ke depan
mereka mampu menaklukkan dunia Islam melalui imperalismenya.
2. Serbuan Bangsa Mongol terhadap dunia Islam : Serbuan tersebut berawal dari Gubernur
Khawarizm yang membunuh 50 utusan Jengiz Khan. Mongol lalu menyerbu wilayah
Islam dan mampu menaklukkan Khawrizm. Setelah itu, satu persatu wilayah Islam jatuh
ke tangan Mongol. Akibat serangan dari Mongon,banyak kerugian yang dialami oleh
pihak Islam, diantaranya pusat budaya yang disapu bersih, banyaknya penduduk yang
terbunuh, dan ribuan pengarin muslim dibawa ke Mongolia untuk dijadikan budak.
3. Serbuan Mongol ke Irak dan Syiria : Huluagu Khan yang merupakan penganut agama
tradisional Mongol dan kemudian menikah dengan seorang wanita beragama Kristen
Nestorian. Sang kekasih hati kemungkinan besar yang memengaruhi Hulagu Khan untuk
membenci Islam. Hulagu Khan pada tahun 1256 menyerang Baghdad. Pada 10 Februari
1258 Khalifah beserta 300 pejabat lainnya menyerah setelah menerima bombardir dari
pasukan Hulagu Khan yang jumlahnya 200 ribu orang. Tentunya setelah peperangan ini,
Bani Abbasiyah runtuh dan menandakan mundurnya peradaban Islam untuk waktu yang
cukup lama. Banyak kerugian yang dialami umat muslim akibat serangan ini.
4. Negara-negara Kristen Eropa menggerogoti wilayah Turki Usmani : Salah satu dampak
dari Perang Salib bagi Bangsa Eropa adalah memudahkan mereka mengadopsi peradaban
Islam. Berbekal tak-tik perang yang baru dan persenjataan yang lengkap, mereka
menyerang Turki Usmani. Turki Usmani dengan mudahnya runtuh dan saat itu dijuluki
“the sick man”.
5. Gerakan imperalisme barat terhadap negara-negara Islam : Pada awal abad 20 Masehi,
banga barat sudah hampir menguasai seluruh wilayah Islam. Umat Islam yang saat itu
masih hidup dalam pertikaian dan tidak memiliki persenjataan lengkap, menjadi sasaran
empuk kaum barat.
6. Israel dan Zionisme : Sejak adanya Israel, negara-negara Arab beraliansi menentang dan
pernah mencoba mengerahkan kekuatan militer untuk menyerang negara kecil ini, tapi
selalu gagal. Bahkan sampai saat ini, Israel menjadi fokus utama yang menguras banyak
energi akibat ulah nakalnya.

----- TERIMA KASIH -----

Anda mungkin juga menyukai