Anda di halaman 1dari 10

PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR Ax = B

DENGAN A = MATRIX TRIDIAGONAL

Abstrak 
Vektor dalam arti luas dapat dipandang sebagai himpunan besaran-besaran dengan index
 yang jelas. Vektor
ektor adalah larik bedimensi satu sedangkan Matrix adalah larik berdimensi
 jamak (≥ 2). Matriks tridiagonal adalah matriks yang semua elemen diagonal utama, dan
elemen yang tepat satu di atas atau di bawah diagonal utama adalah nol.
 anyak Metode !ntuk Men"ari #enyelesaian #ersamaan $inear %x &  'engan % & Matrix
ridiagonal.
ridiagonal. 'isini hanya dibahas
dibahas dua metode saja yaitu metode aktorisasi $! dan metode
metode
 sapuan ganda "holeski. #ada metode aktorisasi $!, #ersamaan matrix %x & b dipe"ahkan
dalam tiga tahap yaitu * +aktorisasi % & $! dengan "ara 'oolittle (), #enyelesaian atas
 persamaan matrix $y & b tanpa operasi iners,#enyelesaian
iners,#enyeles aian atas persamaan matrix !x & y
tanp
tanpa
a oper
operas
asii ine
iners.
rs. eda
edang
ngka
kan
n untu
untukk meto
metode
de sapu
sapuan
an gand
ganda
a "hol
"holesk
eskii perh
perhit
itun
unga
gan
n
 #enyelesaian #ersamaan $inear dilakukan dengan 2 langkah yait* Menghitung koeisien # i
dan /i (i & 1, 2, 3, 4), dan Menghitung
dan  Menghitung xi (i
 (i = 4, 3, 2, 1).
 'ari kedua metode tersebut, ternyata metode sapuan ganda "oleski memiliki beban
komputasi yang lebih sedikit.

A. Pendahuuan
!ekt"r
!ekt"r dan
da n Matr#x
Vektor dalam arti luas dapat dipandang sebagai himpunan besaran-besaran dengan
index yang elas. !ndex menunukkan lokasinya dalam himpunan itu. "asing-masing besaran
disebut elemen #ektor.
$ontoh %

 sebagai Ve
Vektor 0olom

&ntuk menghemat tempat, #ektor tersebut ditulis %


1Vekto
1Vektorr ditulis dengan menggunakan underline
a ' (ai), i = 1, 2, , n
Matr#x %
• Vektor
Vektor  adalah larik bedimensi satu.
• "atrix  larik berdimensi amak (* 2).

+lemen matrix  pada baris i dan kolom   a i (index


(index pertama
pertama senantiasa
senantiasa baris dan kedua
adalah kolom). ila matrix  terdiri atas m baris dan n kolom, maka dapat ditulis%
 = (ai), i= 1, 2, , m dan = 1, 2, , n
ditulis seara lengkap %

/iap kolom dari matrix membentuk #ektor kolom, maka dapat ditulis %
 ' (a ) = 0a1 a2 a3 , an dengan a    n,  = 1, 2, , n
$ara penulisan lain berdasar baris %

subskrip ()/ menunukkan lambang #ektor baris


gar menghemat tempat dapat ditulis % a = 0a1/ a2/ a3/  an/
Ma$a% !ekt"r dan Matr#ks
a. Vektor
ktor ol
ol % #ekt
#ektor
or yan
yang
g semu
semuaa elem
elemen
enny
nyaa bern
bernil
ilai
ai nol
nol..
 b. "atrix ol % matrix yang semua elemennya bernilai nol.
. Vektor
ktor asis
asis (ei)%
(ei)% #ekto
#ektorr yang
ang semu
semuaa elem
elemenenny
nyaa bern
bernil
ilai
ai nol keu
keual
alii elem
elemen
en ke i
 bernilai 1 (satu). "isal, #ektor basis e3 5 6 adalah%

#ektor basis ei 5 n, 17 i 7 n (8ah


(8ah yang ini maksudnya kagak ngarti gue9)
d. "atrix
"atrix uu
uurr :angk
:angkar
ar (":
(":)%)% matri
matrix
x denga
dengan
n aah
aah baris
baris dan aah
aah kolo
kolomny
mnyaa sama.
sama.
":  ' (ai) 5 n;n , adalah %
&ntuk ":  ' (ai) 5 n;n %
:emua elemen dengan i = , yaitu a11, a22, a33, , ann disebut elemen diagonal
(terletak pada diagonal utama).
&ntuk ":  ' (ai) 5 n;n %
<engan ai = ai disebut matrix simetris (garis diagonal utama berungsi sebagai sumbu
simetri).
e. "atrix >ersegi >anang (">>) % matrix yang aah barisnya tidak sama dengan aah
kolomnya.
. "atrix <iagonal (" <iag) % dalah ": dengan semua elemen bukan elemen diagonal
memiliki nilai nol.
g. "atrix :atuan (" :at) % <ilambangkan !, dideinisikan sebagai matrix diagonal dengan
semua elemen diagonal bernilai satu.
h. "atrix :egitiga a?ah (":)%
":  ' (ai) 5 n;n "emiliki siat ai= @ untuk semua i A .
i. "atrix :egitiga tas (":)
":  ' (ai) 5 n;n "emiliki siat ai= @ untuk semua  A i.
 . /ensor % matrix berdimensi lebih dari 2
k. "atrix tridiagonal
"atriks tridiagonal% semua elemen diagonal utama, dan elemen yang tepat satu di atas
atau di ba?ah diagonal utama adalah nol.
"atrix tridiagonal  ≡ (aij) ∈ n3n memiliki siat bah?a aij = @ untuk semua i-j
B 1.
l. "atrix pita % ≡ (aij) ∈  n3n  memiliki siat bah?a aij = @ untuk semua i-j B m,
untuk suatu nilai m 4 n .
m. "atrix arang, yaitu matrix dengan aah baris dan aah kolom yang relati sangat
 besar (misalnya 1@@@@@) dan dengan sebagian terbesar (misalnya CDE) dari elemen-
elemennya bernilai nol (dan hanya sebagian keil saa yang bernilai taknol).
O&eras# Matr#ks
a. /ranspose
Fperasi /ranspose matrix mengubah elemen- elemen dalam susunan baris menadi
elemen-elemen dalam susunan kolom dan yang tadinya membentuk kolom menadi
tersusun dalam baris. Fperasi /ranspose matrix mengubah elemen- elemen dalam
susunan baris menadi elemen-elemen dalam susunan kolom dan yang tadinya
membentuk kolom menadi tersusun dalam baris.

/ranspose matrix = . "aka

&ntuk /ranspose matrix simetris :,

:elanutnya bila # adalah #ektor kolom, maka adalah #ektor baris, dan sebaliknya.

 b. >erkalian sebuah nilai real dengan "atriks

ila matrix  dikalikan dengan sebuah nilai , maka baik maupun

menghasilkan matrix $ yang memiliki dimensi yang sama dengan .

c. Fperasi penambahan
"atrix  dan matrix  dapat dipertambahkan bila dan hanya bila aah bar is untuk 
dan  serta aah kolrn untuk  dan 3 sesuai (ompatible ). Gasilnya adalah matrix $
dengan siat%

Fperasi pertambahan atas dua matrix dilakukan dengan menumlahkan elemen


 pada lokasi baris dan kolom yang sama pada kedua matrix yang bersangkutan. Fperasi
 pertambahan bersiat komutati.  H  =  H . <apat ditunukkan pula bah?a%

d. Fperasi pengurangan
"atrix  dan matrix  dapat dikenai operasi perkurangan bila dan hanya bila aah bar 
is untuk  dan  serta aah kolom  dan  sesuai Iompatible).
ila matrix $ =  -  , maka hasilnya matrix $ memiliki elemen-elemen dengan siat%

Fperasi perkurangan atas dua matrix dilaksanakan dengan pengurangan atas


elemen pada lokasi baris dan kolom yang sesuai pada kedua matrix yang bersangkutan.
Fperasi perkurangan pada matrix tidak bersiat komutati.
:elanutnya dapat ditunukkan pula bah?a%

e. Fperasi perkalian
>erkalian matrix  dan  akan menghasilkan matrix $ = , dengan siat%
 bila memenuhi syarat% aah kolom n dar i , sama dengan aah baris dari . Gasilnya

matrix $ memiliki aah bans m dari  dan aah kolom J dari . <alam hal itu,

, dan &mumnya operasi perkalian tidak komutati.

"aka pada umumnya   sekaliipun misainya kedua operasi itu dapat

dilaksanakan (keduanya ":).


<alam operasi perkalian matrix maupun #ektor, urutan penulisan lambang matrix dan
#ektor amat penting.
<apat uga ditunukkan bah?a %

. Fperasi pembagian
Fperasi pembagian atas dua buah matrix tidak dideinisikan (tak ada dalam karnus al
 abar matrix).
g. Fperasi !n#ers
Fperasi ini menggantikan peran operasi pembagian. "atrix  disebut in#ers dar i
matrix , atau  disebut in#ers daii  , ika dan hanya ika

h. >erkalian 2 Vektor (#ektor kolom dan #ektor baris)


i. >erkalian "atriks dengan #ektor 
>erkalian matrix  dengan #ektor x, ika dapat sesuai, memberi hasil #ektor. Gasil kali
x adalah #ektor kolom sedang x/ adalah #ektor baris.
Gimpunan m buah persamaan linear %
a11x1 H a12x2 H a13x3 H ... H a1ixi H ... H a1nxn = b1
a21x1 H a22x2 H a23x3 H ... H a2ixi H ... H a2nxn = b2
a31x1 H a32x2 H a33x3 H ... H a3ixi H ... H a3nxn = b3

ai1x1 H ai2x2 H ai3x3 H ... H aiixi H ... H ainxn = bi


am1 x1 H am2 x2 H am3 x3 H ... H amixi H ... H amn xn = bm


dapat ditulis dalam notasi matrix sebagai berikut%
<iperoleh

<einisi determinan matriks 3 x 3%

B. Pe%bahasan
eberapa "etode &ntuk "enari >enyelesaian >ersamaan Tinear x =  <engan  =
"atrix /ridiagonal
!. Uaktorisasi T&
>ersamaan matrix %x = b dipeahkan dalam tiga tahap sebagai berikut%
 Uaktorisasi atas  menadi perkalian dua matrix T dan &,  = T& dengan T = matrix

segitiga ba?ah satuan, dan & = matrix segitiga atas. "atrix segitiga ba?ah satuan
adalah matrix segitiga ba?ah dengan semua elemen diagonalnya bernilai satu.
Uaktorisasi  = T& dengan ara <oolittle (!).
lgoritma <oolittle adalah sebagai berikut%

@. Tangkah a?al% k  % = 1,


  untuk j = 1, 2, ..., n, kerakan
u1 j % = a1 j
 j1 % = a j1 5u11
1. &ntuk langkah k  = 2, 3, ... (n-1), kerakan %
  &ntuk j = k, k H1, k H2, ... , n, kerakan%
k −1
ukj % = akj - ∑ r =1
kr u rj

k −1
 jk  % = (a jk  - ∑ r = 1
  jr urk   ) 5ukk 
2. Tangkah terakhir, k = n, kerakan%

n −1
unn % = ann - nr u rn
r = 1

 >enyelesaian atas persamaan matrix $y = b tanpa operasi in#ersQ


 >enyelesaian atas persamaan matrix !x = y tanpa operasi in#ers
!!. "etode :apuan anda $holeski
<isebut uga metode penyelesaian langsung, karena pemakaiannya mudah dan matriks
tridiagonal banyak diumpai dalam berbagai permasalahan terutama dalam penyelesaian
 persamaan dierensial order dua.
<ipandang sistem persamaan sebagai berikut%

b x + "  x
1 1 1 2
= d  
1
a  x + b  x + "  x = d  
 2 1 2 2 2 3 2

 a  x + b  x + "  x
3 2 3 3 3 4
= d  
3
 
⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ =⋅ 
 a x − + b x + " x + = d  
(1)

 i i 1 i i i i 1 i

 ⋅ ⋅ ⋅ =⋅ 
 ⋅ ⋅ = ⋅ 

 a  x − + b  x
n n 1 n n
= d  
n

aris pertama pada persamaan (1) dari sistem memungkinkan untuk menulis bilangan
tak diketahui x1 sebagai ungsi bilangan tak diketahui x2 dalam bentuk%
"1 d 1
 x1 = −  x2 H  atau  x1 = # 1 x2 H /1 (2)
b1 b1

"1 d 1
dengan  # 1 = − dan /1 = , bila nilai x1 disubstitusikan ke dalam baris kedua
b1 b1

 persamaan (1), maka didapat%

"1 d 1 a 2 "1 d 1


a2 (−  x2 H ) H b2 x2 H "2 x3 = d 2 atau (−  H b2 ) x2 = −"2 x3 H (d 2 − a2 )
b1 b1 b1 b1

dapat pula ditulis sebagai% x2 = # 2 x3 H /2


d 1
"2 d 2 −a 2
b1
dengan  # 2 = −   a 2 "1   dan /2 =
 − + b      a "  , persamaan ini menunukkan
  b1
2
   − + b   
2 1
2
  b  1

 bah?a x2 merupakan ungsi dari x 3, langkah seperti tadi dapat diulangi lagi untuk semua
 baris pada persamaan berikutnya. <engan demikian setiap bilangan tak diketahui dapat
dinyatakan sebagai bilangan tak diketahui berikutnya.
"isalnya telah diperoleh persamaan sebagai berikut%
 xi S 1 = # i S 1 xi H /i S 1
pabila nilai xi S 1 disubstitusikan ke dalam baris ke i dari sistem persamaan (1), maka%
ai ( # i S 1 xi H /i S 1) H bi xi H "i xi 6 1 = d i
(ai # i S 1 H bi ) xi H "i xi 6 1 = d i − (ai /i S 1)

"i d i − ai /i −1
 xi = − xi + 1  H
( ai # i − 1 + bi ) ( ai # i − 1 + bi )

>ersamaan tersebut diatas dapat ditulis dalam bentuk%


 xi = # i xi H 1 H /i (3a)
"i
dengan%  # i = − dan (3b)
( ai # i − 1 + bi )

d i − ai /i −1
/i = (3)
( ai # i − 1 + bi )

&ntuk i = 1, maka persamaan (3a), menadi%


 x1 = # 1 x2 H /1 (4)
"1
dengan%  # 1 = − dan (4b)
( a1 # @ + b1 )

d 1 − a1 /@
/1 = (4)
( a1 # @ + b1 )

>erbandingan persamaan (4) dan (2), menunukkan bah?a%


 # @ = @ dan /@ = @ (D)
>ersamaan (4) dan (D), memungkinkan untuk menghitung koeisien  # i serta /i dari nilai i
= 1 sampai i = n, langkah ini merupakan sapuan pertama. :etelah sampai titik ke n
hitungan dilakukan dalam arah kebalikannya, yaitu dari n ke 1, untuk menghitung
 bilangan tak diketahui xi.
&ntuk itu persamaan terakhir dari sistem persamaan (1) ditulis dalam bentuk%
<ari pembahasan tentang matriks tridiagonal diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan
yaitu%
1. >ersamaan linear x= dengan  merupakan matriks tridiagonal, penyelesaiannya
dapat diari dengan beberapa metode antara lain metode aktorisasi T& dan metode
sapuan ganda holeski
2. <ari dua metode yang digunakan dalam pembahasan diatas, metode sapuan ganda
holeski merupakan metode yang lebih bagus digunakan untuk menyelesaikan
 persamaan matriks tridiagonal karena beban komputasinya lebih sedikit dibandingkan
dengan metode aktorisasi T&.

D. Da3tar Pustaka
•  ab 8. 'eterminan . From
http://openstorage.gunadarma.ac.id/handouts/S1_ Sistem
%20Informasi.1 /ala!ar%20linier/!an".doc# :; %gustus 2<<=
• F Soesianto. $a! 0. onsep &e'tor dan (atrix .  From

http*55www.te.ugm.a".id5>soes 5ab<.do" # :; %gustus 2<<=


• F Soesianto. $a! 1. (en)elesai'an *x+! dengan * ($S . From

http*55www.te.ugm.a".id 5>soes5ab:.do" , :; %gustus 2<<=


• Lurusan /eknik +lektro !:/ Xogyakarta . ab 2 >enyelesaian >ersamaan Tinier. Urom

http*552<2.=:.:?.:85upload5iles588@<AabA2.do" , :; %gustus 2<<=


•  0onsep Vektor B Matriks. Urom http*55rdteknikelektro.wordpress."om52<<= 5 
:<5<25teknik-komputasi-pt-85 
 , :; %gustus 2<<=
• ida, ntonius (2@@C). eknik 0omputasi. Lurusan /eknik +lektro. Uakultas /eknik .

&". Xogyakarta

Anda mungkin juga menyukai