Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS KESULITAN BELAJAR IPA SISWA DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK MATERI ENERGI DAN


PERUBAHANNYA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SENTUL 2

Christa Rena Pratiwi1

Cindy Corneleo Aulia Ulfa1


Ihda Hidayati Putri Utami1
Tisnia Novi Saturohmah1
Lilik Bintrtik1
M. Anas Thohir1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang
Alamat: Jl. Semarang No.5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa
Timur 65145

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesulitan belajar IPA siswa
dalam pembelajaran tematik materi energi dan perubahannya pada siswa kelas
IV SD. Penelitian ini melibatkan 15 siswa kelas V semester 2 dan 1 guru di SD
Negeri Sentul 2 dengan metode simple random sampling. Teknik pengambilan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner melalui google
formulir dan wawancara tidak terstruktur. Hasil dari penelitian ini melalui
kuisioner dan juga wawancara menunjukkan bahwa siswa kelas V SDN Sentul 2
masih mengalami kesulitan belajar IPA tema 9 kelas IV SD. Implikasi dari
penelitian ini adalah sebaiknya guru memerlukan metode pembelajaran juga
media pembelajaran yang sesuai dengan materi apa yang akan di ajarkan.
Kata Kunci: Kesulitan Belajar, Tematik, Energi dan Perubahannya, Pelajaran
IPA, Sekolah Dasar.
PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan


sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Salah satu
pengertian pembelajararan dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu pembelajaran
adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang dirancang untuk
mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut, Gagne
(1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa
pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus
dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan
mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada
di alam, peristiwa dan gejala-gejala yang muncul di alam, ilmu dapat diartikan
sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif. IPA berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga
merupakan proses penemuan kurikulum KTSP (depdiknas : 2006). Istilah IPA
adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta
isinya. James Conant 1997 (dalam Samatowa Usman 2010:1) mendefinisikan
sains sebagai “suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan
satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasilnya eksperimentasi dan
observasi,serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut.

Pembelajaran IPA merupakan interaksi antara komponen-komponen


pembelajaran seperti pendidik, peserta didik, alat atau media belajar dalam bentuk
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan serta kompetensi yang telah
ditetapkan. Samatowa Usman (2010:26). Oleh karena struktur kognitif anak-anak
tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan, perlu adanya
modifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitif mereka mengenai
ketrampilan-ketrampilan proses IPA (Samatowa Usman 2010:5).

Aktivitas belajar yang baik bagi setiap individu tidak selamanya dapat
berlangsung secara wajar, keadaan tersebut dipengaruhi oleh cepat lambatnya
daya tangkap seseorang terhadap suatu pelajaran dan cepat daya tangkap
dipengaruhi oleh konsentrasi. Ada banyak hambatan-hambatan untuk mencapai
tujuan belajar yang sering kita jumpai dalam aktivitas belajar sehari-hari yang
disebut dengan kesulitan belajar. Dari pelaksanaan observasi pada Otober 2021
lalu, peneliti menemukan beberapa data yang membuktikan adanya kesulitan
belajar IPA yang dialami siswa dari hasil wawancara guru dan kuisioner yang
diberikan kepada siswa. Dari hasil wawancara dengan salah satu guru disana,
beliau mengatakan bahwa dengan melihat sikap peserta didik dalam proses
pembelajaran IPA, dimana tidak semua peserta didik tersebut ikut memperhatikan
dan mencoba kegiatan eksperimen di kelompoknnya, dan juga tidak antusias
untuk mengerjakan tugas dengan cepat, ada yang suka mengajak teman
mengobrol, dan terlihat ada yang tidak percaya diri pada saat belajar
berkelompok.

Berdasarkan dari uraian hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan


bahwa peserta didik mengalami aktifitas belajar kurang baik terutama di mata
pelajaran IPA, peserta didik mengalami hambatan dalam proses belajar
eksperimen dan menunjukkan tingkah laku kurang wajar seperti tidak ikut
memperhatikan dan mencoba kegiatan eksperimen di kelompoknnya, dan juga
tidak antusias untuk mengerjakan tugas dengan cepat, ada yang suka mengajak
teman mengobrol, dan terlihat ada yang tidak percaya diri pada saat belajar
berkelompok. Dimana aktifitas belajar kurang baik yang memiliki hambatan
seperti ini disebutkan dengan kesulitan belajar.

Maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Anlisis


Kesulitan Belajar IPA Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Materi Sumber
Energi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sentul 2”.
METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan
penelitian kuantitatif yaitu peneliti melakukan penilaian dari hasil
kuisioner yng diberikan. Dengan membandingkan hasil kerja siswa dengan
standart nilai atau KKM, maka peneliti bermaksud ingin mengetahui
jumlah siswa yang menjawab benar dan jumlah siswa yang mengaami
kesulitan belajar. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dalam bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
2. Partisipan
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sentul 2, pada
semester gasal tahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 15 siswa yang
dipilih dengan metode simple random sampling. Sumber data merupakan
dari mana data yang digunakan penulis tersebut diperoleh dalam
penelitiannya. Sumber data yang digunakan hendaklah sumber yang jelas
dan akurat, sumber data observasi, wawancara dan dokumentasi dari
kegiatan mengamati yang dilakukan siswa merupakan contoh sumber data
yang akurat. Penulis melakukan proses wawancara kepada guru dan
membagikan kuisioner berbasis google formulir kepada siswa. Dengan
demikian penulis mengambil data dari wawancara dan kuisioner,
kemudian mengumpulkan data yang berhubungan dengan kesulitan belajar
siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi “Sumber energi
perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif”. Pada kelas
IV Semester 2 Tema 9 (Karyanya Negriku).
3. Teknik Pengumpulan Data
3.1 Metode Kuisioner
Menurut Sugiyono (2014: 230), kuisioner adalah teknik
pengumpulan data dengan cara peneliti memberikan daftar pertanyaan
atau pernyataan yang tertulis untuk dijawab oleh responden. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan pembagian kuisioner secara
langsung.
Kuisioner ini ditujukan kepada siswa kelas V Semester gasal tahun
ajaran 2021/2022 pada SD Negeri Sentul 2 dengan tujuan untuk
mengetahui kesulitan belajar responden (siswa) tentang materi IPA
Sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif
pada buku Tema 9 “Karyanya Negriku”.
3.2 Metode Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahn yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
sepondennnya sedikit/kecil Menurut Sugiyono (2015:194).
Wawancara dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Diamana
wawancara terstruktur adalah wawancara yang menyampaikan
pertanyaan dengan memberi berbagai pilihan jawaban yang tersedia,
sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang
menyampaikan pertanyaan secara langsung dan dijawab langsung dari
narasumber. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
wawancara tidak terstruktur untuk mengetahui kesulitan belajar siswa
pada mata pelajaran IPA kelas V Semester 1 SD Negeri Sentul 2.
4. Analisis Data
Dengan demikian yang dilakukan peneliti dalam kegiatan menganalisis ini
adalah melakukan tahap-tahap menganalisis data sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data, yaitu semua hasil dari data kegiatan
observasi dan wawancara, yang disebut data mentah;
b. Mereduksi data, setelah terkumpul peneliti menyeleksi data,
menyederhanakan, memfokuskan, dan mengelompokkan data yang
telah diperoleh di lapangan;
c. Setelah itu peneliti melakukan abstraksi atau membuat ringkasan
data;
d. Memastikan mana data yang sesuai dan terkait disusun dengan
penelitian yang dilakukan.
e. Data yang sesuai dan terkait disusun dengan sistematis,
dimasukkan dalam kategori data , dan yang tidak sesuai dipisahkan
atau dibuang.
f. Membuat laporan

HASIL PENELITIAN

Hasil wawancara kepada guru menunjukkan bahwa guru menggunakan


Metode Pembelajaran Diskusi dilakukan dengan cara memberikan suatu
masalah/tugas (sesuai materi) kemudian siswa secara kelompok memecahkan
masalah/tugas yang diberikan guru. Wawancara yang telah dilakukan dengan
responden guru mengenai kesulitan belajar muatan IPA siswa kelas 4 SD dengan
pokok bahasan sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternatif diperoleh sebagai berikut :

Hasil Wawancara Kesulitan Belajar IPA Oleh Guru


Tabel 1 Hasil Wawancara Kesulitan Belajar IPA Oleh Guru
No Pertanyaan Wawancara Jawaban
Apa metode pengajaran yang
Bapak/Ibu terapkan selama
1 Metode diskusi
melakukan pembelajaran pada
Tematik Kelas IV ?
Metode Pembelajaran Diskusi
Bagaimana cara mengajar
dilakukan dangan cara
Bapak/Ibu dalam
memberikan suatu
menyampaikan metode
masalah/tugas (sesuai materi)
2 pengajaran yang Bapak/Ibu
kemudian siswa secara
terapkan selama melakukan
kelompok memecahkan
pembelajaran pada Tematik
masalah/tugas yang diberikan
Kelas IV tersebut ?
guru.
3 Apakah siswa dapat memahami Sebagian besar siswa dapat
materi dengan metode
pengajaran yang Bapak/Ibu
terapkan selama melakukan memahami
pembelajaran pada Tematik
Kelas IV tersebut ?
Adakah kesulitan yang
Ada beberapa faktor
Bapak/Ibu temui dalam
penyebab kesulitan belajar
mengajarkan IPA pada kelas
misalnya ada beberapa anak
IV khususnya materi sumber
4 yang tidak fokus ataupun
energi, perubahan bentuk
merasa jenuh karena kurang
energi, dan sumber energi
cocok dengan kelompoknya.
alternatif yang ada pada buku
Tematik?
Cara mengatasi masalah
dalam pembelajaran biasanya
diawali dengan mencari
Bagaimana cara ibu mengatasi
sumber masalah, kemudian
kesulitan yang Bapak/Ibu temui
observasi masalah yang
dalam mengajarkan IPA pada
terakhir yaitu menemukan
kelas IV yang khususnya
solusi yang tepat. Misal anak
5 materi sumber energi,
malas untuk memperhatikan
perubahan bentuk energi, dan
pembelajaran, saya akan
sumber energi alternatif yang
memberikan hal hal yang
ada pada buku Tematik
menarik (menyadjikan video
tersebut ?
animasi dll) sehingga anak
merasa senang dan fokus
pada pembelajaran.
Apakah hasil belajar siswa
6 Cukup baik
selama ini sudah baik?
Apakah siswa aktif dalam
Kurang aktif, dikarenakan
7 pembelajaran, khususnya
ada beberapa hal
pembelajaran daring?
8 Apakah dalam pembelajaran pernah
IPA, khususnya dalam materi
sumber energi, perubahan
bentuk energi, dan sumber
energi alternatif, Bapak/Ibu
pernah menerapkan metode
diskusi dalam kelompok?
Apakah dalam pembelajaran
IPA, khususnya dalam materi
sumber energi, perubahan
bentuk energi, dan sumber
9 pernah
energi alternatif, Bapak/Ibu
pernah menerapkan metode
pengujian atau praktik
individu?
Memberikan pendekatan
Bagaimana Bapak/Ibu secara langsung, memberikan
menjelaskan kepada siswa penjelasan yang menarik serta
10 supaya mereka mudah memandu belajar anak anak
memahami penjelasan dari sehingga mereka merasa
Bapak/Ibu? senang dalm mengerjakan
tugas.
Guru harus lebih kreatif dan
inovatif dalam mengembang
model pembelajaran,
Menurut Bapak/Ibu bagaimana
pembelajaran harus berpusat
cara untuk meningkatkan
11 pada siswa. Guru harus
prestasi belajar siswa dalam
mampu menggali potensi
mata pelajaran IPA Tematik?
anak sehingga anak bisa
merasa nyaman dan
pembelajaran bisa berhasil.
12 Apakah ada sarana dan Ada, media pembelajaran
prasarana khusus dalam baik berupa video ataupun
pelaksanaan pembelajaran IPA, benda benda nyata yang ada
khususnya dalam materi disekitar.
sumber energi, perubahan
bentuk energi, dan sumber
energi alternatif ini?

Hasil kedua adalah dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada siswa
secara online melalui google form. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa mayoritas
siswa dapat memahami meteri sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif. Kuisioner yang telah dilakukan dengan responden siswa
mengenai kesulitan belajar muatan IPA siswa kelas 4 SD dengan pokok bahasan
sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif diperoleh
sebagai berikut :

Hasil Kuisioner Kesulitan Belajar IPA Siswa


Soal 1

Gambar 1 Hasil Kuisioner Batu Bara Termasuk Sumber Energi Organik

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan mengapa batu bara termasuk sumber energi organik, 53,3%
siswa dapat menjawab dengan benar, dan 46,7% siswa tidak dapat menjawab
dengan benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi ini terdapat
kesulitan belajar pada siswa.

Soal 2
Gambar 2 Hasil Kuisioner Sumber Energi Alternatif

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan sumber-sumber energi alternatif, 66,7% siswa dapat
menjawab dengan benar, dan 33,3% siswa tidak dapat menjawab dengan benar,
sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat kesulitan
belajar pada siswa.

Soal 3

Gambar 3 Hasil Kuisioner Akibat Penggunaan Energi Panas Bumi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan akibat penggunaan energi panas bumi semakin lama semakin
banyak, 60% siswa dapat menjawab dengan benar, dan 40% siswa tidak dapat
menjawab dengan benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi ini
terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Soal 4
Gambar 4 Hasil Kuisioner Akibat Perubahan Energi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan perubahan energi yang menyebabkan lampu di sepeda dapat
menyala saat malam, 46,7% siswa dapat menjawab dengan benar, dan 53,3%
siswa tidak dapat menjawab dengan benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam materi ini terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Soal 5

Gambar 5 Hasil Kuisioner Gas Bumi di Indonesia

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan gas bumi di Indonesia yang diusahakan oleh pemerintah,
80% siswa dapat menjawab dengan benar, dan 20% siswa tidak dapat menjawab
dengan benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat
kesulitan belajar pada siswa.

Soal 6
Gambar 6 Hasil Kuisioner Bahan Bakar Pesawat

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan bahan bakar pesawat, 66,7% siswa dapat menjawab dengan
benar, dan 33,3% siswa tidak dapat menjawab dengan benar, sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Soal 7

Gambar 7 Hasil Kuisioner Perubahan Bentuk Energi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa saat
mengamati gambar lilin yang dinyalakan dan pengetahuan perubahan bentuk
energi saat lilin dinyalakan, 60% siswa dapat menjawab dengan benar, dan 40%
siswa tidak dapat menjawab dengan benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam materi ini terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Soal 8
Gambar 8 Hasil Kuisioner Sumber Energi Alternatif

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan sumber energi alternatif pengganti solar, 66,7% siswa dapat
menjawab dengan benar, dan 33,7% siswa tidak dapat menjawab dengan benar,
sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat kesulitan
belajar pada siswa.

Soal 9

Gambar 9 Hasil Kuisioner Sumber Energi Alternatif

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk
memasak, 33,3% siswa dapat menjawab dengan benar, dan 66,7% siswa tidak
dapat menjawab dengan benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi
ini terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Soal 10
Gambar 10 Hasil Kuisioner Sumber Energi yang Dapat Diperbaharui

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan energi yang dapat diperbaharui, 53,7% siswa dapat
menjawab dengan benar, dan 46,3% siswa tidak dapat menjawab dengan benar,
sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi ini terdapat kesulitan belajar
pada siswa.

Soal 11

Gambar 11 Hasil Kuisioner Manfaat Energi Matahari Bagi Kehidupan Manusia

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan penyebab ketika menjemur pakaian basah menjadi kering
disebabkan karena energi apa, 86,7% siswa dapat menjawab dengan benar, dan
13,7% siswa tidak dapat menjawab dengan benar, sehingga dapat disimpulkan
bahwa dalam materi ini tidak terdapat kesulitan belajar pada siswa.
Soal 12

Gambar 12 Hasil Kuisioner Sumber Energi Alternatif

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan contoh sumber energi alternatif yang tersedia sepanjang
masa yang dapat diperbaharui, 53,3% siswa dapat menjawab dengan benar, dan
46,7% siswa tidak dapat menjawab dengan benar, sehingga dapat disimpulkan
bahwa dalam materi ini terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Soal 13

Gambar 13 Hasil Kuisioner Nama Lain Energi Panas Bumi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan nama lain energi panas bumi, 80% siswa dapat menjawab
dengan benar, dan 20% siswa tidak dapat menjawab dengan benar, sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat kesulitan belajar pada siswa.
Soal 14

Gambar 14 Hasil Kuisioner Bagaimana Panas Api Unggun Dapat Berpindah

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan cara panas api unggun dapat berpindah ke tubuh, 66,7%
siswa dapat menjawab dengan benar, dan 33,7% siswa tidak dapat menjawab
dengan benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat
kesulitan belajar pada siswa.

Soal 15

Gambar 15 Hasil Kuisioner Manfaat Energi Matahari Bagi Kehidupan Manusia

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan manfaat energi matahari bagi kehidupan manusia, 73,3%
siswa dapat menjawab dengan benar, dan 26,7% siswa tidak dapat menjawab
dengan benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat
kesulitan belajar pada siswa.
Soal 16

Gambar 16 Hasil Kuisioner Manfaat Air Bagi Kehidupan Manusia

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan menguraikan manfaat air bagi kehidupan manusia, siswa
dapat menjawab sesuai keinginan soal, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
materi ini tidak terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Soal 17

Gambar 17 Hasil Kuisioner Contoh Kegiatan Manusia yang Membutuhkan Energi Listrik
Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan menguraikan contoh kegiatan manusia yang membutuhkan
energi listrik, siswa dapat menjawab sesuai keinginan soal, sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Soal 18

Gambar 18 Hasil Kuisioner Contoh dan Penggunaan Energi Listrik

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan menguraikan contoh peralatan di rumah yang menggunakan
energi listrik beserta kegunaannya, siswa dapat menjawab sesuai keinginan soal,
sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat kesulitan
belajar pada siswa.

Soal 19

Gambar 19 Hasil Kuisioner Hak dan Kewajiban Terhadap Lingkungan


Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan menguraikan hak dan kewajiban terhadap lingkungan, siswa
dapat menjawab sesuai keinginan soal, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
materi ini tidak terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Soal 20

Gambar 20 Hasil Kuisioner Pemanfaatan Energi Biogas Dalam Kehidupan Sehari – hari

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terlihat pada kesulitan belajar siswa
tentang pengetahuan menguraikan pemanfaatan energi biogas dalam kehidupan
sehari-hari, siswa dapat menjawab sesuai keinginan soal, sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam materi ini tidak terdapat kesulitan belajar pada siswa.

Gambar 21 Hasil Kuisioner Penelitian Terhadap Kesulitan Belajar


Sesuai dengan hasil kuisioner penelitian terhadap kesulitan belajar yang
dihadapi siswa kelas 4 SD dengan materi sumber energi, perubahan bentuk energi,
dan sumber energi alternatif oleh 15 responden siswa SDN Sentul 2 dalam
memahami materi, memperoleh rata-rata 46,33 dari 110 poin dan median 45 dari
110 poin dengan rentang nilai antara 15 – 65 poin. Maka dapat disimpulkan siswa
mengalami kesulitan belajar dengan menggunakan metode Simple Random
Sampling.

Hal ini karena pembelajaran yang dilakukan dengan Metode Pembelajaran


Diskusi dilakukan dangan cara memberikan suatu masalah/tugas (sesuai materi)
kemudian siswa secara kelompok memecahkan masalah/tugas yang diberikan
guru, sehingga dari pembelajaran tersebut ada Sebagian siswa dapat memahami
dan sebagian siswa tidak memahami materi sumber energi, perubahan bentuk
energi, dan sumber energi alternatif tersebut. Beberapa faktor penyebab kesulitan
belajar siswa diantaranya adalah ada beberapa anak yang tidak fokus ataupun
merasa jenuh karena kurang cocok dengan teman kelompoknya. Sehingga siswa
yang mengalami kesulitan belajar akan kurang aktif dalam pembelajaran yang
dilakukan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan, cara guru untuk mengatasi kesulitan
pembelajaran tersebut adalah dengan cara dalam pembelajaran biasanya diawali
dengan mencari sumber masalah, kemudian observasi masalah yang terakhir yaitu
menemukan solusi yang tepat. Misal anak malas untuk memperhatikan
pembelajaran, saya akan memberikan hal hal yang menarik (menyadjikan video
animasi dll) sehingga anak merasa senang dan fokus pada pembelajaran.

DISKUSI

Dilihat dari hasil penelitian tentang kesulitan belajar siswa kelas V


menggunakan instrumen tes dan wawancara terhadap siswa kelas V dan guru
kelas IV diketahui bahwa masih terdapat kesulitan belajar pada siswa. Kesulitan
yang diteliti adalah kesulitan yang dialami oleh siswa terkait dengan materi
sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif pada kelas
IV tema 9 (Kayanya Negeriku). Penelitian dilakukan dengan membandingkan
hasil kuisioner yang diberikan kepada siswa kelas V dan hasil wawancara
terhadap guru kelas IV yang dulunya mengajar anak kelas V tersebut.

Dari hasil tes yang telah dilaksanakan diketahui terdapat kesulitan belajar
siswa yaitu pada materi sumber energi dan perubahan sumber energi. Penulis
menduga bahwa kesulitan yang dialami oleh siswa akibat dari model
pembelajaran dan media pembelajaran yang monoton atau kurangnya model
pembelajaran serta media pembelajaran yang bervariasi yang diberikan oleh guru
kepada siswa. Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IV tersebut
diketahui bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan sebagian besar dilakukan
dengan model diskusi di mana guru mengawali dengan meminta siswa mencari
sumber masalah yang kemudian masalah tersebut didiskusikan bersama-sama oleh
para siswa. dari pernyataan tersebut kami ketahui bahwa guru sering menerapkan
model pembelajaran problem base learning. Guru kelas IV dalam wawancara juga
menyebutkan bahwa penggunaan media pembelajaran atau animasi hanya saat
anak dirasa malas atau teralihkan fokusnya dari pembelajaran yang berlangsung.
Di sini diketahui bahwa guru tidak menyiapkan terlebih dahulu media
pembelajaran apa yang seharusnya digunakan pada materi tersebut namun
bergantung pada sampai mana siswa merasa jenuh baru kemudian guru akan
menggunakan media pembelajaran seperti video animasi, benda konkret, dsb.

Dengan penggunaan model pembelajaran dan media pembelajaran yang


terkesan monoton ini penulis menganggap bahwa inilah yang menyebabkan
terjadinya kesulitan belajar pada siswa. Siswa menjadi bosan terhadap metode
pembelajaran dan media pembelajaran yang itu-itu saja. Dengan pembelajaran
yang monoton siswa akan cepat bosan dan akhirnya tidak lagi memperhatikan
pembelajaran yang sedang dilaksanakan sehingga pembelajaran tersebut dinilai
tidak memiliki makna oleh para siswa.

Berdasarkan hasil yang di dapat guru seharusnya dapat lebih


memaksimalkan media maupun metode pembelajaran yang digunakan. Hal ini
karena tidak semua materi pembelajaran akan sesuai dengan metode maupun
media yang digunakan. Penggunaan media dan metode pembelajaran yang sesuai
dapat meningkatkan semangat siswa untuk belajar karena tidak semua siswa
merasa suatu pembelajaran dengan metode tertentu akan cocok untuknya. Dengan
menggunakan media juga metode pembelajaran fokus siswa terhadap
pembelajaran akan meningkat.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis melalui kuisioner


dan juga wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SDN Sentul 2 masih
mengalami kesulitan belajar IPA pada tema 9. Hal ini dibuktikan dengan hasil 15
responden siswa SDN Sentul 2 dalam memahami materi, memperoleh rata-rata
46,33 dari 110 poin dan median 45 dari 110 poin dengan rentang nilai antara 15 –
65 poin. Maka dapat disimpulkan siswa mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan
hasil wawancara diketahui bahwa guru yang mengajar sering menggunakan
metode diskusi dengan menerapkan metode problem base learning. Namun
karena terlalu sering menggunakan metode pembelajaran yang sama sebagian
besar siswa dapat merasa bosan sehingga pembelajaran yang seharusnya diterima
dengan baik oleh siswa dianggap membosankan atau tidak menarik di mata siswa.
Sehingga saat di minta untuk mengerjakan suatu permasalahan atau soal siswa
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, karena tidak paham materi yang
terdapat pada soal tersebut. Diperlukannya metode pembelajaran juga media
pembelajaran yang sesuai dengan materi apa yang akan di ajarkan.
DAFTAR PUSTAKA

M. Anggraini.2019. Kesulitan belajar siswa mata pelajaran IPA SD.

https://repository.unja.ac.id/2186/1/A1D113072-MAYA%20ANGGRAINI-
%20Artikel.pdf , 28 November 2021

R. Windiani.2016. Definisi Pembelajaran

http://repository.unpas.ac.id/12881/4/BAB%202.pdf, diakses 5 Desember


2021

Kurniawati. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam sekitar beserta isinya.

http://repository.upi.edu/15371/4/S_PGSD_1003322_chapter1.pdf,
diakses 5 Desember 2021

S. Panjaitan. 2018. Pengertian Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam.

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15764/2/T1_292013236
BAB%20II.pdf. Diakses 5 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai