Bab 2 - 10601247108
Bab 2 - 10601247108
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori.
1. Pengertian Atletik
dasar yang harmonis Dan dinamis, yaitu jalan, lari, lempar serta lompat. Eddy
Purnomo,2011:1). Bila dilihat dari arti atau istilah “ATLETIK” berasal dari
bahasa Yunani yaitu Athlon atau Athlum yang berarti “ Lomba atau
Perlombaan/Pertandingan”.
salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, juga merupakan
2. Sejarah Atletik
Atletik yang terdiri dari jalan, lari, lempar dan lompat dikatakan
sebagai cabang olahraga yang paling tua usianya dan disebut juga sebagai
“ibu atau induk” dari semua cabang olahraga dan sering disebut juga
pada kehidupan manusia purba, mengingat jalan, lari, lompat dan lempar
secara tidak sadar sudah mereka lakukan dalam usaha mempertahankan dan
8
mengembangkan hidupnya, bahkan mereka menggunakanya untuk
b. Pengertian Lompat
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ke titik
lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau
lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki/ atau
Djumidar A. Widya,2004: 65 ).
Nomor-nomor lompat .
a. Lompat tinggi
b. Lompat jauh
c. Lompat jangkit
Dasar-dasar lompat
a. Lompat ke depan
b. Lompat ke samping
9
c. Lompat ke atas
d. Lompat ke bawah
e. Lompat berputar
2007: 147).
Lompat tinggi adalah merupakan salah satu jenis olahraga yang harus
Dasar, maka guru penjas orkes harus mengatur kegiatan belajar lompat tin
10
pengelolaan kelas dan pemberian kesempatan kepada siswa untuk
dimana keempat tahapan gerak tadi saling berkaitan dan tidak bisa
Purnomo,2011: 65)
1. Awalan
1.1 Awalan dan sudut awalan harus tepat,yang dimaksut titik awalan
mulai melakukan lari awalan. Oleh karena itu, titik awalan harus
11
1.2 Arah awalan tergantung dari kaki tumpu. Secara tehnis kaki
1.3 Langkah kaki dari pelan dipercepat, dilakukan secara wajar dan
secara maksimal.
2. Tumpuan
tepat pada titik tumpu. Titik tumpu adalah tempat berpijaknya kaki
12
udara titik ketinggian maksimal benar-benar tepat di atas dan
ditengah-tengah mistar
3. Melayang
Gerakan melayang di udara terjadi saat kaki tumpu lepas dari tanah.
Sikap badan dan gerakan kaki maupun lengan saat melayang melewati
13
Gambar 3 : Saat melayang Lompat Tinggi
Sumber : Dokumen Peneliti
4. Pendaratan
tidak mengakibatkan rasa sakit atau cedera. Cara pendaratan yang baik
adalah:
1) Jika tempat pendaratan dari pasir, maka yang mendarat lebih dulu
2) Jika tempat pendaratan terbuat dari matras, maka posisi jatuh lebih
14
Gambar 4. Sikap mendarat lompat tinggi
Sumber DokumenPeneliti
3. Tujuan pembelajaran.
Yogyakarta.
4. PAIKEM
Pengertian PAIKEM
15
yang tidak monoton dan membosankan karena pembelajaran yang variatif dan
banyak bermain, serta siswa sudah tidak takut lagi untuk melompat karena alat
mendarat. Karena siswa merasa senang, penuh semangat, aktif dan tidak takut
untuk melompat lagi sehingga berdampak positif pada hasil belajar dan
16
dapat mendukung proses pembelajaran, adanya motivasi, semangat dan
kemauan siswa.
harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif untuk
melakukan serta melaksanakan tugas-tugas dari guru, dan juga aktif dan
dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu
tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran
harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak
efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa. Kata
17
sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga
pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai
aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak
18
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’ Guru menerapkan cara
mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
d. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
bahwa mata pelajaran pendidikan jasmani sarat dengan materi yang kompleks,
Menurut Sudrajat (2008 : 23) pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak
Lompat tinggi adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik
ke titik yang lain yang lebih tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau
lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki/ anggota tubuh
19
lainnya dengan keseimbangan yang baik (Mochamad Djumidar A.Widya,
2004: 65). Kegiatan bermain yang mengarah pada gerakan melompat ke atas,
melompat memasuki simpai atau ban bekas, bermain dingklik oglak aglik
melatih kekuatan tumpuan kaki, bermain menembak katak dengan katak harus
atau sebagian. Koordinasi dan kontrol tubuh dalam berlari yang baik akan
lebih variatif dan inovatif, agar jalanya proses pembelajaran tidak terlihat
monoton dan terasa membosankan bagi anak /peserta didik sehingga proses
20
memperbesar minat belajar siswa dan mempertinggi hasil belajar pendidikan
porsi dan bentuk pendekatan dengan pendekatan PAIKEM yang akan diberikan
harus disesuaikan dengan aspek yang ada dalam kurikulum. Selain itu harus
yang sedang dijalani oleh mereka. Oleh karena itu, sebelum melakukan
sekolah dasar ini. Pendidikan jasmani juga merupakan pembelajaran yang lebih
tersebut tidak sama, sehingga terjadi berbagai variasi tingkat pertumbuhan dari
21
ketiga aspek tersebut. Ini adalah suatu faktor yang menimbulkan adanya
Usia tingkat Sekolah Dasar yaitu dari usia enam sampai dengan usia
sekitar dua belas tahun. Usia tersebut merupakan masa akhir dari masa
kanak-kanak. Biasanya karakteristik yang masih melekat pada diri
para siswa Sekolah Dasar ini adalah menampilkan perbedaan-
perbedaan individual dalam banyak hal, seperti perbedaan dalam
intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan
kepribadian dan perkembangan fisik anak. ( Nursidik,2006: 1 )
Sekolah Dasar tergolong pada tahap concrete operational. Pada fase ini
22
1) Conservation, adalah kemampuan anak dalam memahami aspek-aspek
komulatif materi, seperti volume dan jumlah. Anak yang mampu
mengenali sistem kuantitatif sebuah benda, akan tahu bahwa sistem
kuantitaif benda tersebut tidak akan berubah secara sembarangan.
2) Addition of classes adalah kemampuan anak dalam memahami cara
mengkombinasikan beberapa golongan benda yang dianggap berkelas
lebih rendah, dan menghubungkannya dengan benda yang berkelas
lebih tinggi.
3) Multiplication of classes yakni kemampuan yang melibatkan
pengetahuan mengenai cara memperiahkan dimensi-dimensi benda
untuk membentuk gabungan golongan benda.
dilingkungan yang lebih luas. Ini artinya proses belajar sangat menentukan
dengan norma moral, agama, tradisi, hukum dan norma yang berlaku di
masyarakat.
sebagai sebuah perpaduan yang terdiri atas otonomi moral (sebagai moral
23
c. Perkembangan aspek psikomotor siswa Sekolah Dasar.
organ jasmani tumbuh serasi dan tidak lebih panjang atau lebih pendek
perkembangan kemampuan fisik anak itu kurang berarti dan tak bisa
kebutuhan atau minatnya. Masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau
24
aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia Sekolah Dasar
kemauan siswa.
C. Kerangka Berfikir
25
yang mengarah ke pendekatan PAIKEM, siswa akan aktif berpartisipasi dalam
cenderung aktif, antusias untuk belajar, dan berdampak posistif baik dari segi
motivasi dan prestasi belajar yang terlihat dari ranah afektif, kognitif, dan
psikomotor.
Karakteristik Siswa
Metode PAIKEM
proses pembelajaran jauh lebih penting bila dibandingkan dengan segala teknik
26
pembelajaran lompat tinggi dilakukan melalui penelitian tindakan kelas.
D. Hipotesis Penelitian
Lompat Tinggi ”
27