Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Berstruktur Pada MataKuliah
Pengantar Pengembangan Kurikulum

Semester VII-A Pagi

Disusun Oleh:
KELOMPOK II

Aisah Arnes
Anisyah Rizki Handayani
Dicky Abdullah Arief Lubis

Dosen Pembimbing:
Agus Salim, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


SYEKH H.A.HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH
BINJAI
T.A 2020/2021

1
DAFTAR ISI

Daftar isi………………………………………………………. I

Bab I………………………………………………………....... 1

Bab II………………………………………………………….2

Komponen-Komponen Utama Kurikulum……………………2

1 Komponen Tujuan………………………………………......2
Tujuan Pendidikan Nasional …………………………………3

Tujuan Pendidikan Lembaga (Institusional) …………………3

Tujuan Kurikuler (Mata Pelajaran ) ………………………… 4

Tujuan Pembelajaran (Instruksional)…………………………. 4

2 Komponen Isi/Materi……………………………………….. 4

3 Komponen Metode/Strategi…………………………………. 6

4 Evaluasi……………………………………………………… 7

BAB III…………………………………………………………. 8

Kesimpulan……………………………………………………… 8

Saran……………………………………………………………...8

Daftar Pustaka……………………………………………………. 9

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan memegang peranan sentral dalam upaya mengembangkan


sumber daya manusia. Oleh karena itu, usaha perbaikan terhadap pendidikan pun
terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan pengembangan kurikulum.
Kurikulum menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 didefinisikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam usaha perbaikan
pendidikan, tidak hanya diterapkannya kurikulum, tetapi juga pengembangan-
pengembangannya yang tentunya tidak lepas dari faktor-faktor dan aspekaspek
yang mempengaruhinya.

Kurikulum merupakan sejumlah tahapan yang didesain untuk siswa


dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis
ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki. Oleh karena kurikulum
pendidikan itu sangat penting, kurikulum harus mempunyai pijakan atau landasan
yang kuat sehingga pendidikan itu tidak akan mudah terombang-ambing oleh
keadaan zaman. Alasan yang mendasarinya adalah karena yang dipertaruhkanya
adalah manusia yang dihasilkan oleh pendidikan itu sendiri.

Kurikulum dapat mencakup lingkup yang sangat luas, yaitu sebagai


program pengajaran pada suatu jenjang pendidikan, dan dapat pula menyangkut
lingkup yang sangat sempit, seperti program pengajaran suatu mata pelajaran
untuk beberapa jam pelajaran. Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau
relevansi yang meliputi dua hal yaitu pertama kesesuaian antara kurikulum
dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi, dan perkembangan masyarakat. Kedua,
kesesuaian antara komponen-komponen kurikulum, yaitu isi sesuai dengan
tujuan, proses sesuai dengan isi dan tujuan. Demikian juga dengan program
evaluasi harus sesuai dengan proses, isi dan tujuan kurikulum. Tulisan ini
menguraikan komponen-komponen kurikulum yang mencakup tujuan, materi
ajar, strategi, dan evaluasi dalam kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen-Komponen Utama Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen


tertentu yang saling terkait satu sama lain. Kurikulum adalah alat atau media
untuk mendidik peserta didik.1 Di dalam komponen-komponen kurikulum
terdapat tujuan, isi atau materi, proses atau sistem pembelajaran, media atau
sumber serta evaluasi. Komponen-komponen kurikulum tersebut saling berkaitan
erat antara satu sama lainnya. Berikut penjelasan masing-masing komponen
kurikulum.

Secara umum komponen kurikulum terdiri dari empat komponen utama,


diantaranya yaitu:
1. Tujuan – yaitu tujuan dari pendidikan nasional, tujuan pendidikan lembaga,
tujuan mata pelajaran, dan tujuan instruksional.
2. Bahan, materi atau pengalaman belajar – mencakup ruang lingkup isi dari
kurikulum yang telah disesuaikan dengan jenis, jenjang kelas dan sekolah
yang kemudian harus disajikan kepada siswa untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
3. Metode/Stragtegi yaitu merupakan susunan dan urutan dari isi materi dalam
kurikulum.
4. Evaluasi – yaitu sebuah penilaian terhadap hasil dan proses belajar mengajar
atau implementasi kurikulum.

1. Komponen Tujuan
Tujuan merupakan gambaran dari harapan, yaitu sasaran yang menjadi
acuan bagi semua aktivitas yang dilakukan untuk mencapainya. Istilah yang lebih
populer digunakan saat ini sebagai padanan tujuan, yaitu “Kompetensi”.
Kompetensi merupakan rumusan kemampuan yang berhubungan dengan aspek

1
S, Saridudin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Diniyah Formal, (Probolinggo: EDUKASI:
Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 2020), h. 84–99.

2
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang direfleksikan dalam berpikir dan
bertindak secara konsisten.

Dalam kurikulum perlu dirumuskan sebuah tujuan, karena tujuan akan


mengarahkan komponen-komponen yang lainnya. Sumber untuk membuat tujuan
adalah empiris, filosofis, mata pelajaran, konsep kurikulum, analisis situasional
dan kebutuhan pendidikan. Tujuan kurikulum dirumuskan didasarkan pada dua
hal, yaitu pertama adalah perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi
masyarakat. Kedua, didasari oleh pemikiran-pemikiran yang terarah pada
pencapaian nilai-nilai filosofis, terutama falsafah negara. Beberapa kategori
tujuan pendidikan yang dikenal adalah pendidikan umum, khusus, jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Jenis tujuan bisa dibedakan dari
mulai tujuan yang sangat umum dan bersifat jangka panjang sampai pada tujuan
lebih spesifik atau jangka pendek (segera) dengan urutan sebagai berikut.

a. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan dari pendidikan nasional merupakan sasaran akhir yang harus


menjadi inspirasi bagi setiap penyelenggara pendidikan pada setiap jenjang, jalur
dan jenis pendidikan di seluruh Indonesia. Dalam Undang-undang no. 20 tahun
2003 menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

b. Tujuan Pendidikan Lembaga (Institusional)

Tujuan Pendidikan Lembaga merupakan sasaran, harapan atau arah yang


harus menjadi acuan untuk dicapai oleh setiap lembaga pendidikan sesuai dengan
jalur, jenjang dan jenis pendidikannya. Istilah yang digunakan saat ini sebagai
padanan tujuan institusional ialah “Standar Kompetensi Lulusan/ /SKL”.
Misalnya tujuan lembaga pendidikan dasar ialah “Meletakkan dasar kecerdasan,

3
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.” (Peraturan Mendiknas no. 23 Tahun
2006).

c. Tujuan Kurikuler (Mata Pelajaran )

Tujuan kurikuler adalah untuk mengukur kemampuan/kompetensi yang


harus dimiliki oleh setiap siswa setelah memelajari suatu mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran. Istilah yang saat ini sering digunakan sebagai padanan
tujuan mata pelajaran (kurikuler) yaitu “standar kompetensi”.

d. Tujuan Pembelajaran (Instruksional)

Tujuan pembelajaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar


kompetensi, yaitu rumusan kemampuan/kompetensi (pengetahuan, sikap,
keterampilan) yang harus dimiliki segera dan bisa diketahui hasilnya disetiap
akhir pembelajaran. Istilah yang digunakan sebagai padanan tujuan pembelajaran
adalah “kompetensi dasa dan indikator” pembelajaran.2

2. Komponen Isi/Materi

Komponen materi adalah komponen yang didesain untuk mencapai


komponen tujuan. Yang dimaksud dengan komponen materi adalah bahan-bahan
kajian yang terdiri dari ilmu pengetahuan, nilai, pengalaman dan keterampilan
yang dikembangkan ke dalam proses pembelajaran guna mencapai komponen
tujuan.

Siswa belajar dalam bentuk interaksi dengan lingkungannya, lingkungan


orang-orang, alat-alat, dan ide-ide. Tugas utama seorang guru adalah
menciptakan lingkungan tersebut, untuk mendorong siswa melakukan interaksi
yang produktif dan memberikan dirancang dalam suatu rencana mengajar. Materi
pembelajaran disusun secara logis dan sistematis, dalam bentuk:

2
Sudarman. Pengembangan Kurikulum : Kajian Teori dan Praktik, (Samarinda: Mulawarman
University Press, 2019) h. 8-10.

4
a. Teori
Seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling
berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan
menspesifikasi hubungan-hubungan antara variabel-variabel dengan maksud
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.

b. Konsep
Suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-
kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
c. Prosedur
Yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang
harus dilakukan peserta didik.
d. Fakta
Sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri
dari terminologi, orang dan tempat serta kejadian.
e. Contoh/ilustrasi
yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas
suatu uraian atau pendapat.
i.  Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu
hal/kata dalam garis besarnya.
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak
didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi
kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program
masing-masing bidang studi tersebut. Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan
dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada. Kriteria yang dapat
membantu pada perancangan kurikulum dalam menentukan isi kurikulum.
Kriteria itu antara lain:
a. Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
b. Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.
c. Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas
d. Isi kurikulum dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.3

3
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktik. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010). Hal. 102

5
3. Komponen Metode/Strategi

Komponen ini berkaitan dengan strategi yang harus dilakukan dalam


rangka pencapaian tujuan. Agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Metode yang tepat adalah metode yang sesuai dengan materi dan tujuan
kurikulum yang dicapai dalam setiap pokok pembahasan. Komponen ini
merupakan komponen yang memiliki peran yang sangat penting,sebab
berhubungan dengan implementasi kurikulum.Strategi ini meliputi metode,
rencana dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan
tertentu. proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukan adanya kegiatan
pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan peserta didik baik disekolah
melalui kegiatan tatap muka ataupun melalui kegiatan terstruktur.Dalam konteks
inilah guru dituntut untuk menggunakan beberapa strategi pembelajaran , metode
mengajar, dan sumber-sumber belajar.4

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam mengajar.Rowntree


membagi strategi mengajar itu atas Exposition, bahan ajarsudah dikemas
sedemikian rupa,sehingga siswa tinggal menguasai materi pembelajaran yang
diceramahkan.Dalam Discovery Learning, bahan ajar tidak dikemas dalam
bentuk yang sudah jadi, tetapi siswa diharapkan mampu beraktivitas secara penuh
mengumpulkan informasi,membandingkan dan menganalisis.Oleh sebab
itu,metode yang lebih banyak digunakan dalam strategi ini adalah metode
pemecahan masalah.Sebab strategi ini lebih berorientasi kepda proses belajar
(process oriented). Apabila siswa belajar kelompok bersama-sama,mempelajari
bahan yang sama dengan guru yang sama tanpa memerhatikan perbedaan,minat
dan bakat yang dimiliki siswa maka strategi ini dinamakan strategi Group
Learning. Sedangkan pembelajaran desain dengan pola pembelajaran yang
memerhatikan minat dan bakat siswa secara penuh,maka strategi ini dinamakan
pembeajaran individual (Individual Learning)5

4
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pembangunan Kurikulum, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2014). Cet. IV, h. 88-92
5
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum; Teori dan praktek, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2010). Hal. 107.

6
4. Evaluasi

Komponen evaluasi adalah komponen kurikulum yang dapat diperbandingkan seperti


halnya penjaga gawang dalam permainan sepak bola, memfungsikan evaluasi berarti
melakukan seleksi terhadap siapa yang berhak untuk diluluskan dan siapa yang belum
berhak diluluskan, karena itu siswa yang dapat mencapai targetlah yang berhak untuk
diluluskan,sedangkan siswa yang tidak mencapai target (prilaku yang diharapkan) tidak
berhak untuk diluluskan.6

Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta
menilai proses pelaksaan mengajar secara keseluruhan. Setiap kegiatan akan memberikan
umpan balik demikian juga dalam pencapaian tujuan-tujuan belajar dan proses
pelaksanaan mengajar. Umpan balik tersebut digunakan untuk mengadakan berbagai
usaha penyempurnaan baik bagi penentuan dan perumusan tujuan mengajar,

Menurut lingkup luas bahan dan jangka waktu belajar dibedakan antara evaluasi formatif
dan evaluasi sumatif.

Evaluasi formatif ditujukan untuk menilai penugasan siswa terhadap tujuan-tujan belajar
dalam jangka waktu yang cukup pendek. Tujuan utama dari evaluasi formatif sebenarnya
lebih besar ditujukan untuk menilai proses pengajaran.

Evaluasi sumatif ditujukan untuk menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan yang
lebih luas, sebagai hasil usaha belajar dalam jangkaa waktu yang cukup lama, satu
semester, satu tahun atau selama jenjang pendididkan. Evaluasi sumatif mempunyai
fungsi yang lebih luas dari pada evaluasi formatif.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

6
Komponen-Komponen Pan Pengembangan Kurikulum, Mohamad Bisri

7
Pendidikan memegang peranan sentral dalam upaya mengembangkan sumber
daya manusia. Oleh karena itu, usaha perbaikan terhadap pendidikan pun terus
dilakukan.

Kurikulum merupakan sejumlah tahapan yang didesain untuk siswa dengan


petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis ataupun
dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki. Oleh karena kurikulum pendidikan
itu sangat penting

1. Tujuan – yaitu tujuan dari pendidikan nasional, tujuan pendidikan lembaga,


tujuan mata pelajaran, dan tujuan instruksional.
2. Bahan, materi atau pengalaman belajar – mencakup ruang lingkup isi dari
kurikulum yang telah disesuaikan dengan jenis, jenjang kelas dan sekolah
yang kemudian harus disajikan kepada siswa untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
3. Metode/Stragtegi yaitu merupakan susunan dan urutan dari isi materi dalam
kurikulum.
4. Evaluasi – yaitu sebuah penilaian terhadap hasil dan proses belajar mengajar
atau implementasi kurikulum.

B. SARAN

Sesuai dengan perkembangan dan ilmu pengetahuan sebaiknya kurikulum


disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kurikulum perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi
di masyarakat. Perubahan kurikulum harus mengacu pada sumber hukum yaitu
pancasila dan Undang-undang dasar 1945.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2014 Konsep dan Model Pembangunan Kurikulum. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

8
Saridudin, S, 2020. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Diniyah Formal.
Probolinggo: EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan
Keagamaan.

Sudarman. 2019. Pengembangan Kurikulum : Kajian Teori dan Praktik.


Samarinda: Mulawarman University Press.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2010. Pengembangan Kurikulum; Teori dan


praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai