Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Di era globalisasi saat ini, setiap organisasi ataupun perusahaan yang berbentuk swasta maupun
pemerintah, tentunya memiliki tujuan baik itu jangka pendek maupun jangka panjang yang
hendak dicapai melalui aktivitas yang dilakukannya. Agar tujuan yang telah ditetapkan tersebut
tercapai, maka diperlukan perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia sebaik-baiknya.
Istilah sumber daya manusia merujuk pada individu-individu yang ada dalam organisasi yang
saling bekerja sama untuk mewujudkan tujuan organisasinya . (Mangkunegara : 2013).

Konsep pengukuran kinerja merupakan salah satu ukur kemampuan pegawai dalam
melaksanakan kewenangannya. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang
baik antara lain adalah motivasi, disiplin kerja pegawai, pengawasan, gaya kepemimpinan dan
lain sebagainya.

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam sumber daya manusia adalah faktor disiplin.
Menurut Suharsimi Arikunto (1980: 114), Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti
peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya
tanpa adanya paksaan dari pihak luar. Menurut Thomas Gordon (1996: 3), Disiplin adalah
perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh
dari pelatihan yang dilakukan secara terus menerus.

Menurut Wjs. Poerwadarminta (2002) ”kerja adalah melakukan sesuatu”, sedangkan menurut
Taliziduhu Ndraha (1991), “kerja adalah proses penciptaan atau pembentukan nilai baru pada
suatu unit sumber daya, pengubahan atau penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuhan
kebutuhan yang ada”

Disiplin kerja merupakan sikap sadar atau kesediaan seorang karyawan untuk melakukan dan
mentaati aturan-aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Disiplin kerja yang baik mencerminkan
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugasnya yang diberikan kepadanya. Disiplin
bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang
ada sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Melalui disiplin kerja, perusahaan akan
mengetahui bagaimana tingkat kepatuhan karyawan terhadap berbagai peraturan yang ada di
perusahaan. Melalui disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran
pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal dan target perusahaan akan tercapai.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2009).

Bagi perusahaan adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran
pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal dan target perusahaan akan tercapai.
Dan bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah
semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian, karyawan dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan
pikirannya semaksimal mungkin demi tercapainya tujuan dan target yang telah ditetapkan
perusahaan.

Untuk meningkatkan kinerja, pimpinan harus berusaha dalam menyelesaikan pekerjaannya atau
tugas yang dibebankan kepadanya. Dalam meningkatkan kinerja pegawai tersebut, sangat
dibutuhkan motivasi pegawai yang tinggi. Motivasi memberikan alasan seseorang untuk bekerja
secara baik sesuai dengan prosedur, standar dan target yang telah ditetapkan. Motivasi adalah
dorongan seseorang untuk bekerja, misalnya adalah gaji yang besar, pimpinan yang mengayomi,
fasilitas kerja memadai, lingkungan kerja yang nyaman serta rekan kerja yang menyenangkan
dan
lain-lain.

Motivasi berasal dari kata dasar motif yang berarti dorongan pada sifat manusia untuk berbuat
dan bertindak. Menurut Hasibuan (2007, hal.92) motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.Menurut Samsudin
(2010, hal. 281) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong
dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang
telah ditetapkan. Rivai (2009, hal.837) Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang
mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap
dan nilai tersebut merupakan suatu yang visible yang memberikan kekuatan untuk mendorong
individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Motivasi adalah suatu kekuatan yang
dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya. Hasibuan (2010, hal.96)
kita akan mendefinisikan motivasi sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin
dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan
beberapa kebutuhan individu.

Seperti diketahui dalam jurnal yang telah diteliti oleh Brahmasari dan Suprayetno (2008) yang
menyatakan bahwa motivasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Secara
psikologis menunjukkan bahwa dorongan dalam diri dan semangat seseorang karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh motivasi yang mendorongnya. Secara
terukur dan terencana motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan semangat
kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama dan bekerja efektif secara terintergrasi dengan
segala upayanya untuk mencapai kepuasan kerja. Hasibuan (2007 : 95)

Persaingan dunia perbankan pada saat ini memasuki masa persaingan yang sangat kompetitif.
Hal ini disebabkan banyaknya bank yang beroperasi. Sebagai salah satu perusahaan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Bank Negara Indonesia Kantor Cabang USU selalu berusaha
menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja yang terbaik. Agar mencapai
tujuan tersebut maka perusahaan harus menerapkan disiplin kerja karyawan dengan mematuhi
peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh bank agar tetap bertahan dan menang dalam
persaingan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Bank Negara
Indonesia Kantor Cabang USU”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja
karyawan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBK Kantor Cabang USU ?

1.3. Tujuan Tugas Akhir


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT Bank
Negara Indonesia (Persero) TBK Kantor Cabang USU”.
1.4. Manfaat Tugas Akhir
Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk Perusahaan
Penelitian ini berguna untuk memberikan saran dan masukan yang positif kepada perusahaan
tentang pentingnya disiplin kerja untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.
b. Untuk Politeknik Negeri Medan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau referensi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terutama bagi kalangan akademik yang akan melakukan penelitian
selanjutnya.
c. Untuk Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi maupun informasi sehingga dapat
menambah pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai