Anda di halaman 1dari 23

PENYULUHAN KONSULTASI GIZI

PROPOSAL PERENCANAAN PENYULUHAN GIZI STUNTING

DOSEN PEMBIMBING :
Junaidi, SST, M.Kes

DISUSUN OLEH :
NISA UL FIKRI
P07131220020

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES ACEH
JURUSAN GIZI
2021/2022
BAB I

DASAR PEMIKIRAN

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial
dan ekonomi dalam masyarakat. Ada bukti jelas bahwa individu yang stunting memiliki
tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit.
Stunting akan mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan
terganggu

Stunting (pendek) merupakan salah satu masalah gizi yang dihadapi di dunia
khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Stunting menjadi permasalahan karena
berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan, kematian, daya tahan tubuh
yang rendah, kurangnya kecerdasan, produktivitas yang rendah dan perkembangan otak
suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan
mental. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat
akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia
24 bulan..

Stunting pada balita di negara berkembang dapat disebabkan karena faktor genetik
dan faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi terjadinya stunting pada balita yaitu
pendapatan orang tua. Pendapatan orang tua yang memadai akan menunjang tumbuh
kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer
maupun yang sekunder. Sedangkan, apabila pendapatan orang tua rendah maka sebagian
besar pendapatan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehingga dapat
menyebabkan keluarga rawan pangan. Keluarga yang pemiliki pendapatan rendah dan rawan
pangan dapat menghambat tumbuh kembang balita (stunting).
1. Tujuan

Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat


terutama pada masyarakat terutama kepada orang tua balita tentang masalah stunting.

2. Besarnya masalah

Indonesia menduduki peringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan


kondisi stunting. Lebih dari sepertiga anak berusia di bawah lima tahun di
Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata. Menurut Riset Kesehatan Dasar
2013 mencatat prevalensi stunting nasional mencapai 37,2 persen, meningkat dari
tahun 2010 yaitu sebesar 35,6% dan 2007 sebesar 36,8%. Artinya, pertumbuhan
tidak maksimal diderita oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau satu dari tiga
anak Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-
negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar sebesar 35%, Vietnam sebesar
23%, dan Thailand sebesar 16%..

Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak mengalami stunting, data ini


berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF dan memposisikan
Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami
stunting tinggi (UNICEF, 2007). Hasil Riskesdas 2010, secara nasional prevalensi
kependekan pada anak umur 2-5 tahun di Indonesia adalah 35,6 % yang terdiri
dari 15,1 % sangat pendek dan 20 % pendek.

Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan
oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. 4
Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting antara lain faktor maternal,
faktor lingkungan rumah, kualitas makanan yang rendah, pemberian makan yang
kurang, keamanan makanan dan minuman, pemberian ASI (fase menyusui),
infeksi, ekonomi politik, kesehatan dan pelayanan kesehatan, pendidikan, sosial
dan budaya, system pertanian dan pangan, air, sanitasi dan lingkungan.

3. Kelompok mengalami masalah


- Balita dan anak-anak
BAB II

TINJAUAN PENYULUHAN

1. Tujuan intraksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan yg dilaksanakan di gampong Blang cut banda
aceh agar dapat mengetahui apa itu stunting,penyebab stunting, gejala stunting dan
dampak penyakit stunting.
2. Tujuan intraksional khusus
a. Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat dapat mengetahui apa itu stunting
b. Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat dapat mengetahui apa itu penyebab
stunting
c. Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat dapat mengetahui gejala stunting
seperti apa
d. Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat dapat mengetahui cara mencegah dan
hal yang harus dihindari agar tidak terkena penyakit stunting
BAB III

MANFAAT PENYULUHAN

1. Manfaat penyuluhan bagi penyelenggara


a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan setelah melakukan penyuluhan
b. Untuk membangun dan mengasah kepercayaan diri setelah melakukan penyuluhan
c. Dapat menambah berbagai informasi setelah melakukan penyuluhan
d. Untuk memproleh pengalaman dalam melakukan penyuluhan
2. Manfaat untuk sasaran
a. Untuk memberikan informasi pada masyarakat tentang masalah stunting
b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang masalah gizi
c. Dengan adanya penyuluhan kepada masyarakat agar lebih mengoptimalkan
asupan gizinya
d. Dengan adanya penyuluhan dapat mengurangi resiko masalah stunting di
masyarakat
3. Manfaat bagi instansi pendukung
a. Supaya jurusan gizi poltekkes kemenkes aceh mengetahui tingkatan kemempuan
mahasiswa dalam melakukan penyuluhan sesuai dengan apa yang mahasiswa
ketahui tentang masalah stunting. Sehingga dapat melakukan evaluasi untuk
kedepannnya lebih baik.
b. Setelah mengikuti penyuluhan instansi pendukung dapat menjadikannya sebagai
suatu penuntun atau pedoman yg bermanfaat bagi instansi pendukung .
BAB V

METODE PENYULUHAN

1. Bentuk metode
Bentuk metode yang digunakan ada dua yaitu
a. metode ceramah dan
b. metode tanya jawab
2. Teknik penerapan metode
a. Metode ceramah
Adapun teknik penerapan metode ceramah yaitu :
1). Tahap persiapan
- menentukan materi yang ingin disampaikan
- menentukan tujuan akhir yg ingin dicapai
2). Tahap pelaksanaan
- Tahap Pelaksanaan
 Langkah pembukaan
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang
menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh
langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah
pembukaan,yaitu:
1. Yakinkan bahwa sasaran memahami tujuan yang akan dicapai,
2. Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi
pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
 Langkah Penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan
cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran,
maka penyuluh harus menjaga perhatian sasaran agar tetap terarah pada
materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian
ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. menjaga kontak mata secara terus menerus dengan sasaran,
2. gunakan bahasa komunikatif dan mudah dicerna sasaran,
3. sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat,
agar mudah ditangkap oleh sasaran
4. tanggapilah respon sasaran dengan segera,
5. jagalah kondisi agar tetap kondusif dan semangat untuk belajar.
 Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ciptakanlah kegiatan yang memungkinkan siswa dan siswi tetap
mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
keperluan tersebut adalah:
1. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum
materi pelajaran yang baru saja disampaikan,
2. Mengajak siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam
ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
3) Evaluasi
Menanyakan kembali kepada sasaran atas apa yang telah di sampaikan
untuk mengetahui kemampuan sasaran menguasai materi penyuluhan.
3. Sarana Yang Dibutuhkan Untuk Menerapkan Metode
Sarana yang di butuhkan dalam penerapan metode ini yaitu materi penyuluhan
dan pertanyaan untuk membuka wawasan sasaran.

BAB VI

MEDIA PENYULUHAN

1. Jenis media yg digunakan dalam penyuluhan yaitu


- Leafflet
- flipchart
2. Teknik penggunaan media
1). Teknik penggunaan media leaflet
a. Persiapan
Membuat materi yg ingin disampaikan kepada khalayak yang diberi penyuluhan
b. Pelaksanaan
Membagikan leafflet kepada audien penyuluhan yaitu masyarakat atau orang tua
c. Evaluasi
Audiens mengembalikan lembaran leaflet dan penyuluh memeriksa isi tulisan yg
ada di leaflet
2). Teknik penggunaan media flipchart
a. Persiapan
Membuat materi yg ingin disampaikan kepada khalayak yang diberi penyuluhan
b. pelaksanaan Pelaksanaan
Membagikan leafflet kepada audien penyuluhan yaitu masyarakat atau orang tua
c. Evaluasi
Audiens mengembalikan lembaran leaflet dan penyuluh memeriksa isi tulisan yg
ada di leaflet
3). Sarana untuk membuat media
- laptop
- kertas A4
-printer

BAB VII

WAKTU PENYULUHAN

Judul materi : Stunting

Penyuluh : mahasiswa jurusan D IV Gizi Potekkes Kemenkes Aceh

1. Jadwal penyuluhan :

- Hari/tanggal :
- Jam : 08 sd selesai
- Sasaran : Masyarakat atau Orang Tua
- Tempat :
2. Waktu pemateri
- Total waktu 30 menit

No Pukul Uraian Durasi


1. 14 : 00- 14 : 05 Pembukaan 5 menit
2. 14:05 – 14 : 20 Materi 20 menit
3. 14: 20 – 14 :25 Sesi tanya jawab 5 menit
4. 14 :25 – 14 :30 Penutup 5 menit
3. Teknik penerapan metode
No Materi/wakt Kegiatan penyuluhan Respon
u aundien
1. Pembukaan - Memberi salam pada audiens Membalas
( 5 menit) - Memperkenalkan diri salam,
- Menyampaikan tujuan Menjawab

- Menyampaikankontrak salam dan

waktu,dan mendengarkan

2. Pelaksanaan - Menjelaskan tentang Memperhatika


(20 menit) pengertian stunting n dan
- Menjelaskan tentang memahami
penyebab stunting
- Menjelaskan tentang tanda
dan gejala stunting
- Menjelaskan pencegahan
stunting
3. Evaluasi - Memberi kesempatan bertanya,
( 5 menit) aundiens untuk bertanya mendengarkan
- Penyuluh Menjawab ,
pertanyaan
- Penyuluh
memberikan kesimpulan dan
memberi post test
4. Penutup Menjwab,
( 5 menit) - Penyuluh memperhatika
mengucapkan terimakasih n membalas
Dan mengucapkan salam salam.
penutup
1. Kegiatan Penyuluhan

Materi TIU TIK Sub Mater Metod Wakt Evalua Penyul K


Mate i e u si uh e
ri t
Setelah Setelah Setelah Apa leaflet Tanya Nisa ul
mengik diadakan mengikuti itu & jawab Fikri
uti penyuluh kegiatan stunti flipcha
penyulu an penyuluha ng rt
han diharapk n tentang
tentang an para pencegaha
penceg orang tua n stunting
ahan dapat pada balita
stunting mengerti para
. tentang peserta
diharap Apa itu dapat
kan stunting menjelask
masyar an apa itu
akat stunting
dapat Setelah Gejal leaflet Tanya Nisa ul
menget mengikuti a & jawab Fikri
ahui kegiatan stunti flipcha
apa itu penyuluha ng rt
stunting n tentang
, gejala pencegaha
dan n stunting,
cara para
penceg peserta
ahan dapat
stunting mengetahu
baik i gejala
dan umum dari
benar stunting
dengan
baik dan
benar.
Setelah Penc leaflet Tanya Nisa ul
mengikuti egah & jawab Fikri
kegiatan an flipcha
penyuluha stunti rt
n tentang ng
stunting ,
peserta
dapat
mengetahu
i gejala,
cara
pencegaha
n,dampak
stunting
Banda Aceh, ………………………2021

Koordinator Penyuluhan
(……………………………………...)

BAB IX
EVALUASI PENYULUHAN

A. Alat Evaluasi
Pre-test dan post-test.
B. Waktu Evaluasi
Soal pre test diberikan sebelum materi disampaikan untuk mengetahui pengetahuan
dan soal post-test diberikan sesudah penyampaian materi untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman masyarakat terhadap materi yang telah disampaikan.
C. Tenaga Evaluasi
Yang melakukan evaluasi adalah penyelenggara penyuluhan yaitu mahasiswa prodi
DIV Gizi Poltekkes Aceh.

LAMPIRAN MATERI

a. Apa itu Stunting

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam
jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan
pada anak. Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding
tinggi badan anak seusianya.

b. Gejala stunting
 Tubuh pendek di bawah rata-rata karena pertumbuhan melambat
 Pertumbuhan gigi terlambat
 Buruknya kemampuan fokus dan mengingat pelajaran
 Pubertas yang terlambat
 Anak menjadi lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata
dengan orang di sekitarnya (biasanya pada anak usia 8-10 tahun).
c. Penyebab stunting
 Faktor gizi buruk yang dialami ibu hamil dan anak balita
 Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil,
dan setelah melahirkan
 Terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan
dan postnatal (setelah melahirkan)
 Kurangnya akses air bersih dan sanitasi
 Kurangnya akses makanan bergizi karena ketidakmampuan biaya
d. Dampak stunting
terbagi menjadi 2 yaitu : dampak jangka pendek stunting adalah
terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan
fisiknya, serta gangguan metabolisme.Sedangkan, dampak jangka panjang
stunting yang tidak segera ditangani adalah penurunan kemampuan kognitif
otak, kekebalan tubuh melemah sehingga mudah sakit, dan memiliki risiko
tinggi terkena penyakit metabolik, seperti kegemukan, penyakit jantung, dan
penyakit pembuluh darah.

SKENARIO PENYULUHAN

Pembukaan

Penyuluh : Assalamualaikum wr.wb

Peserta : wassalamualaikum wr.wb

Penyuluh : : Perkenalkan , nama saya Nisa ul Fikri saya mahasiswa gizi dari poltekkes
aceh. Dimana kedatangan saya disini ingin melakukan penyuluhan tentang “
STUNTING ”

Sebelum memulai penyuluhan, apakah ibuk-ibuk sekalian tau apa itu stunting
?

Peserta : tidak….

Penyuluh : baiklah disini saya akan menjelaskan apa itu stunting.


Proses

Penyuluh : Bapak dan ibu sekalian sebelum kita memulai penyuluhan, saya akan
memabagikan leaflet kepada ibuk-ibuk sekalian.

Penyuluh : Baikalah ibuk-ibuk sekalian , disini saya akan menjelaskan tentang apa itu
stunting?

Peserta : ( Para peserta mendengar)

Penyuluh : Stunting adalah kondisi ketika anak lebih pendek dibandingkan anak-anak
lain seusianya, atau dengan kata lain, tinggi badan anak berada di bawah
standar. stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama
periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh
pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.

Peserta : ( menyimak dan mendengarkan)

Penyuluh : Sekarang saya akan memaparkan gejala umum dari stunting

1. Gejala stunting sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita


stunting bisa mengalami gejala berupa: Tubuh pendek di bawah rata-rata
karena pertumbuhan melambat
2. Pertumbuhan gigi terlambat
3. Buruknya kemampuan fokus dan mengingat pelajaran
4. Pubertas yang terlambat
5. Anak menjadi lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan
orang di sekitarnya (biasanya pada anak usia 8-10 tahun).

Gejala awalnya sering tidak disadari oleh penderita, namun akan makin terasa
seiring bertambah parahnya kondisi stunting.

Penyuluh : lalu saya akan menjelaskan dampak stunting , apakah ibuk- ibuk ada yang
tau ?

Peserta : ( Peserta menjawab)

Penyuluh : dampak stunting pada balita adalah dampak jangka pendek stunting adalah
terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan
fisiknya, serta gangguan metabolisme.Sedangkan, dampak jangka panjang
stunting yang tidak segera ditangani adalah penurunan kemampuan kognitif
otak, kekebalan tubuh melemah sehingga mudah sakit, dan memiliki risiko
tinggi terkena penyakit metabolik, seperti kegemukan, penyakit jantung, dan
penyakit pembuluh darah.

Penyuluh : (mengulang kembali intisari dari sub-sub materinya) . sekian prentasi


penyuluhan saya apakah ada yg ingin ditanyakan?

Peserta : Bagaimana pola makan yg harus diberikan pada anak stunting?

Penyuluh : Pola makan yg diberikan dengan kebutuhan gizi yang seimbang cukup zat gizi
di dalamnya, contoh isi piringku distu kita disuruh melengkapi kebutuhan
gizi seperti adanya makanana pokok,sayuran,buah-buahn lauknabati dan
lauk hewani disitu kita cukupi semuanya.

Penutup

Penyuluh : Demikian yang bisa saya sampaikan lebih dan kurang saya mohon maaf ,
kemuadian apabila ada salah kata mohon dimaklumi karna saya masih
dalam tahap belajar, saya akhiri dengan mengucapkan wassamualaikum
wr. wb.

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/39825/2/BAB%20I.pdf

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1130/3/Chapter1.doc.pdf

https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-stunting-dan-berbagai-cara-mencegahnya-pada-
anak
STUNTING
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya
asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek
dibanding tinggi badan anak seusianya.
PENYEBAB STUNTING

1. Kurang Gizi dalam Waktu Lama


2. Pola Asuh Kurang Efektif
3. Pola Makan
4. Sakit Infeksi yang Berulang
5. Faktor Sanitasi
GEJALA-GEJALA STUNTING
1. Tubuh pendek di bawah rata-rata karena pertumbuhan
melambat
2. Pertumbuhan gigi terlambat
3. Buruknya kemampuan fokus dan mengingat pelajaran
4. Pubertas yang terlambat
5. Anak menjadi lebih pendiam dan tidak banyak melakukan
kontak mata dengan orang di sekitarnya (biasanya pada
anak usia 8-10 tahun).
DAMPAK STUNTING

1. Gangguan pertumbuhan tubuh


2. Gangguan metabolisme
3. Gangguan perkembangan otak, hingga
memengaruhi kecerdasan anak.
STUNTING PADA BALITA
Gejala Stunting Pada Balita
 Anak berbadan lebih
pendek
untuk anak seusianya.
 Proporsi tubuh Dampak Stunting Pada balita 
cenderung normal
tetapi anak tampak lebih  kecerdasan anak di bawah
muda/kecil untuk rata-rata sehingga prestasi
usianya. belajarnya tidak bisa
Apa itu stunting???  Berat badan rendah maksimal.
untuk anak seusianya.  Sistem imun tubuh anak
Stunting adalah kondisi ketika anak lebih
 Pertumbuhan tulang tidak baik sehingga anak
pendek dibandingkan anak-anak lain
tertunda. mudah sakit.
seusianya, atau dengan kata lain, tinggi
 Anak akan lebih tinggi
badan anak berada di bawah standar. Pencegahan stunting berisiko menderita
stunting menunjukkan kekurangan gizi
Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. penyakit diabetes,
kronis yang terjadi selama periode paling
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk penyakit jantung, stroke,
awal pertumbuhan dan perkembangan mencegah stunting pada anak adalah selalu dan kanker.
anak. memenuhi gizi sejak masa kehamilan.Beri ASI
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulanDampingi
ASI eksklusif dengan MPASI sehat,dan menjaga
lingkungaselalu bersih dan sehat
DAFTAR ABSENSI
P

Catatan dan hal yang penting dalam menyuluh

1. Penyuluh memulai acara dengan memperkenalkan diri dengan sangat menarik


perhatian audien sehingga audien dapat menerima apa yg disampaikan
penyuluh.

2. Karena penyuluhan nya dilakukan disiang hari ibuk-ibuk tidak terlalu


fokus,dan ada yg mengantuk juga

3. Penyuluh memahami kondisi pada saat melakukan penyuluhan

4. Penyuluhan dihadiri 6 ibuk-ibuk

5. Penyuluh juga menyampaikan topik dengan baik sehingga audien dapat


memahami apa yg disampaikan

6. Audiennya ikut berpatisipasi dengan baik sehingga penyuluh lebih mudah


menyampaikan topik pembahasan

7. Media yg digunakan adalah flipchart dan leaflet lebih mudah dipahami oleh
audien

8. Waktu yg digunakan selama menyuluh cukup baik

9. Durasi penyuluhan selama 30 menit

10. Penutup penyuluhan diakhiri dengan salam


FOTO PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai