DOSEN PEMBIMBING :
Junaidi, SST, M.Kes
DISUSUN OLEH :
NISA UL FIKRI
P07131220020
DASAR PEMIKIRAN
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial
dan ekonomi dalam masyarakat. Ada bukti jelas bahwa individu yang stunting memiliki
tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit.
Stunting akan mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan
terganggu
Stunting (pendek) merupakan salah satu masalah gizi yang dihadapi di dunia
khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Stunting menjadi permasalahan karena
berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan, kematian, daya tahan tubuh
yang rendah, kurangnya kecerdasan, produktivitas yang rendah dan perkembangan otak
suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan
mental. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat
akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia
24 bulan..
Stunting pada balita di negara berkembang dapat disebabkan karena faktor genetik
dan faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi terjadinya stunting pada balita yaitu
pendapatan orang tua. Pendapatan orang tua yang memadai akan menunjang tumbuh
kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer
maupun yang sekunder. Sedangkan, apabila pendapatan orang tua rendah maka sebagian
besar pendapatan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehingga dapat
menyebabkan keluarga rawan pangan. Keluarga yang pemiliki pendapatan rendah dan rawan
pangan dapat menghambat tumbuh kembang balita (stunting).
1. Tujuan
2. Besarnya masalah
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan
oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. 4
Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting antara lain faktor maternal,
faktor lingkungan rumah, kualitas makanan yang rendah, pemberian makan yang
kurang, keamanan makanan dan minuman, pemberian ASI (fase menyusui),
infeksi, ekonomi politik, kesehatan dan pelayanan kesehatan, pendidikan, sosial
dan budaya, system pertanian dan pangan, air, sanitasi dan lingkungan.
TINJAUAN PENYULUHAN
MANFAAT PENYULUHAN
METODE PENYULUHAN
1. Bentuk metode
Bentuk metode yang digunakan ada dua yaitu
a. metode ceramah dan
b. metode tanya jawab
2. Teknik penerapan metode
a. Metode ceramah
Adapun teknik penerapan metode ceramah yaitu :
1). Tahap persiapan
- menentukan materi yang ingin disampaikan
- menentukan tujuan akhir yg ingin dicapai
2). Tahap pelaksanaan
- Tahap Pelaksanaan
Langkah pembukaan
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang
menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh
langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah
pembukaan,yaitu:
1. Yakinkan bahwa sasaran memahami tujuan yang akan dicapai,
2. Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi
pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
Langkah Penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan
cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran,
maka penyuluh harus menjaga perhatian sasaran agar tetap terarah pada
materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian
ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. menjaga kontak mata secara terus menerus dengan sasaran,
2. gunakan bahasa komunikatif dan mudah dicerna sasaran,
3. sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat,
agar mudah ditangkap oleh sasaran
4. tanggapilah respon sasaran dengan segera,
5. jagalah kondisi agar tetap kondusif dan semangat untuk belajar.
Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ciptakanlah kegiatan yang memungkinkan siswa dan siswi tetap
mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
keperluan tersebut adalah:
1. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum
materi pelajaran yang baru saja disampaikan,
2. Mengajak siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam
ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
3) Evaluasi
Menanyakan kembali kepada sasaran atas apa yang telah di sampaikan
untuk mengetahui kemampuan sasaran menguasai materi penyuluhan.
3. Sarana Yang Dibutuhkan Untuk Menerapkan Metode
Sarana yang di butuhkan dalam penerapan metode ini yaitu materi penyuluhan
dan pertanyaan untuk membuka wawasan sasaran.
BAB VI
MEDIA PENYULUHAN
BAB VII
WAKTU PENYULUHAN
1. Jadwal penyuluhan :
- Hari/tanggal :
- Jam : 08 sd selesai
- Sasaran : Masyarakat atau Orang Tua
- Tempat :
2. Waktu pemateri
- Total waktu 30 menit
waktu,dan mendengarkan
Koordinator Penyuluhan
(……………………………………...)
BAB IX
EVALUASI PENYULUHAN
A. Alat Evaluasi
Pre-test dan post-test.
B. Waktu Evaluasi
Soal pre test diberikan sebelum materi disampaikan untuk mengetahui pengetahuan
dan soal post-test diberikan sesudah penyampaian materi untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman masyarakat terhadap materi yang telah disampaikan.
C. Tenaga Evaluasi
Yang melakukan evaluasi adalah penyelenggara penyuluhan yaitu mahasiswa prodi
DIV Gizi Poltekkes Aceh.
LAMPIRAN MATERI
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam
jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan
pada anak. Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding
tinggi badan anak seusianya.
b. Gejala stunting
Tubuh pendek di bawah rata-rata karena pertumbuhan melambat
Pertumbuhan gigi terlambat
Buruknya kemampuan fokus dan mengingat pelajaran
Pubertas yang terlambat
Anak menjadi lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata
dengan orang di sekitarnya (biasanya pada anak usia 8-10 tahun).
c. Penyebab stunting
Faktor gizi buruk yang dialami ibu hamil dan anak balita
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil,
dan setelah melahirkan
Terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan
dan postnatal (setelah melahirkan)
Kurangnya akses air bersih dan sanitasi
Kurangnya akses makanan bergizi karena ketidakmampuan biaya
d. Dampak stunting
terbagi menjadi 2 yaitu : dampak jangka pendek stunting adalah
terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan
fisiknya, serta gangguan metabolisme.Sedangkan, dampak jangka panjang
stunting yang tidak segera ditangani adalah penurunan kemampuan kognitif
otak, kekebalan tubuh melemah sehingga mudah sakit, dan memiliki risiko
tinggi terkena penyakit metabolik, seperti kegemukan, penyakit jantung, dan
penyakit pembuluh darah.
SKENARIO PENYULUHAN
Pembukaan
Penyuluh : : Perkenalkan , nama saya Nisa ul Fikri saya mahasiswa gizi dari poltekkes
aceh. Dimana kedatangan saya disini ingin melakukan penyuluhan tentang “
STUNTING ”
Sebelum memulai penyuluhan, apakah ibuk-ibuk sekalian tau apa itu stunting
?
Peserta : tidak….
Penyuluh : Bapak dan ibu sekalian sebelum kita memulai penyuluhan, saya akan
memabagikan leaflet kepada ibuk-ibuk sekalian.
Penyuluh : Baikalah ibuk-ibuk sekalian , disini saya akan menjelaskan tentang apa itu
stunting?
Penyuluh : Stunting adalah kondisi ketika anak lebih pendek dibandingkan anak-anak
lain seusianya, atau dengan kata lain, tinggi badan anak berada di bawah
standar. stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama
periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh
pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.
Gejala awalnya sering tidak disadari oleh penderita, namun akan makin terasa
seiring bertambah parahnya kondisi stunting.
Penyuluh : lalu saya akan menjelaskan dampak stunting , apakah ibuk- ibuk ada yang
tau ?
Penyuluh : dampak stunting pada balita adalah dampak jangka pendek stunting adalah
terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan
fisiknya, serta gangguan metabolisme.Sedangkan, dampak jangka panjang
stunting yang tidak segera ditangani adalah penurunan kemampuan kognitif
otak, kekebalan tubuh melemah sehingga mudah sakit, dan memiliki risiko
tinggi terkena penyakit metabolik, seperti kegemukan, penyakit jantung, dan
penyakit pembuluh darah.
Penyuluh : Pola makan yg diberikan dengan kebutuhan gizi yang seimbang cukup zat gizi
di dalamnya, contoh isi piringku distu kita disuruh melengkapi kebutuhan
gizi seperti adanya makanana pokok,sayuran,buah-buahn lauknabati dan
lauk hewani disitu kita cukupi semuanya.
Penutup
Penyuluh : Demikian yang bisa saya sampaikan lebih dan kurang saya mohon maaf ,
kemuadian apabila ada salah kata mohon dimaklumi karna saya masih
dalam tahap belajar, saya akhiri dengan mengucapkan wassamualaikum
wr. wb.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/39825/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1130/3/Chapter1.doc.pdf
https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-stunting-dan-berbagai-cara-mencegahnya-pada-
anak
STUNTING
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya
asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek
dibanding tinggi badan anak seusianya.
PENYEBAB STUNTING
7. Media yg digunakan adalah flipchart dan leaflet lebih mudah dipahami oleh
audien