Anda di halaman 1dari 136

Katalog: 4104001.

35

PROFIL PENDUDUK
LANJUT USIA
PROVINSI JAWA TIMUR
id

2018
o.
.g
ps
.b
tim
a
//j
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI JAWA TIMUR
PROFIL PENDUDUK

id
o.
LANJUT USIA
.g
ps
.b
tim

PROVINSI JAWA TIMUR


a
//j
s:

2018
tp
ht
Profil Penduduk Lanjut Usia
Provinsi Jawa Timur 2018

ISBN : 978-623-7521-08-2
No. Publikasi : 35520.1911

id
Katalog BPS : 4104001.35

o.
Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm

.g
Jumlah Halaman : xiv + 120 halaman
ps
.b
tim
a
//j

Naskah:
s:

Bidang Statistik Sosial


tp
ht

Desain Sampul Muka:


Bidang Statistik Sosial

Diterbitkan oleh:
© Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,


dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk
tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
Tim Penyusun
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur
2018

id
Pengarah:

o.
.g
Teguh Pramono, MA.

ps
.b
Penanggung Jawab:
tim

Asim Saputra, S.ST., M.Ec.Dev.


a
//j

Penyunting:
s:
tp

Insaf Santoso, S.ST., M.Si.


ht

Penulis dan Pengolah Data:


Vidya Nurina Paramita, S.ST., M.Si.
ht
tp
s:
//j
atim
.b
ps
.g
o.
id
Kata Pengantar

Kata Pengantar
Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia atau dikenal
dengan lansia merupakan salah satu indikasi keberhasilan
pembangunan bidang kesehatan. Peningkatan penduduk lansia
berjalan beriringan dengan semakin tingginya angka harapan hidup

id
penduduknya. Dari proyeksi penduduk 2010-2020, diketahui

o.
penduduk lansia di Jawa Timur pada tahun 2018 telah mencapai

.g
12,64 persen yang menandakan bahwa struktur penduduk Jawa
ps
Timur tergolong penduduk tua. Hal ini tentu saja membawa
.b
tim

konsekuensi baik berupa potensi maupun tantangan dalam


pembangunan di Provinsi Jawa Timur. Penduduk lansia mempunyai
a
//j

karakter sosial ekonomi yang berbeda dibandingkan dengan


s:

penduduk muda, sehingga membutuhkan perhatian khusus para


tp
ht

pengambil kebijakan agar arah pembangunan juga dapat memberi


manfaat sebesar-besarnya bagi penduduk lansia.

Publikasi ini diterbitkan dengan tujuan untuk memberikan


gambaran tentang keadaan penduduk lansia di Jawa Timur. Data
yang disajikan dalam publikasi Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi
Jawa Timur 2018 meliputi kondisi demografi, pendidikan,
kesehatan, dan kegiatan ekonomi dari para penduduk lansia di Jawa
Timur. Sumber data utama yang digunakan dalam penyusunan
publikasi ini adalah hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 v


Kata Pengantar

Maret 2018 dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus


2018.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah membantu terwujudnya publikasi ini. Kami sangat
terbuka terhadap kritik dan saran yang ditujukan untuk
pengembangan serta penyempurnaan publikasi ini di kemudian

id
hari. Semoga publikasi ini memberi manfaat bagi para pengguna

o.
.g
data dan khususnya para pengambil kebijakan dalam menentukan

ps
arah pembangunan yang mengayomi kepentingan penduduk lansia
.b
di Jawa Timur.
atim
//j

Surabaya, November 2019


s:

Kepala Badan Pusat Statistik


tp

Provinsi Jawa Timur


ht

Teguh Pramono, MA.

vi Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Daftar Isi

Daftar Isi

Uraian Halaman

Kata Pengantar .............................................................................. v


Daftar Isi ...................................................................................... vii

id
o.
Daftar Tabel ................................................................................. ix

.g
Daftar Gambar ............................................................................ xiii
Bab I ps
Pendahuluan .................................................................... 1
.b
1.1 Latar Belakang ............................................................ 1
tim

1.2 Maksud dan Tujuan ..................................................... 5


a
//j

1.3 Sistematika Penyajian ................................................. 5


s:

Bab II Metodologi ........................................................................ 7


tp

2.1 Sumber Data ................................................................ 7


ht

2.2 Ruang Lingkup ............................................................. 8


2.3 Konsep dan Definisi ..................................................... 9
2.4 Keterbatasan Data ...................................................... 17
2.5 Metode Analisis .......................................................... 18
Bab III Demografi ......................................................................... 19
3.1 Struktur Penduduk Jawa Timur ................................... 21
3.2 Distribusi dan Komposisi Penduduk Lansia .................. 24
3.3 Rasio Ketergantungan Penduduk Lansia ...................... 26

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 vii


Daftar Isi

Uraian Halaman
3.4 Status Perkawinan Penduduk Lansia .......................... 28
3.5 Peran Penduduk Lansia dalam Rumah Tangga ............ 30
Bab IV Pendidikan ...................................................................... 35
4.1 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan ....................... 37
4.2 Kemampuan Membaca dan Menulis .......................... 40

id
4.3 Fasilitas Teknologi Informasi ...................................... 45

o.
Bab V Kesehatan ....................................................................... 49

.g
5.1 Keluhan Kesehatan ..................................................... 53
ps
5.2 Angka Kesakitan (Morbidity Rate) Lansia .................... 56
.b
tim

5.3 Cara Berobat .............................................................. 59


Bab VI Ketenagakerjaan .............................................................. 67
a
//j

6.1 Partisipasi Angkatan Kerja........................................... 69


s:

6.2 Karakteristik Penduduk Bekerja .................................. 74


tp
ht

6.3 Lapangan Usaha ......................................................... 80


6.4 Status Pekerjaan ......................................................... 83
6.5 Jumlah Jam Kerja ........................................................ 86
6.6 Upah/Pendapatan ………………………..…………………………. 88
Sekilas Lansia di Jawa Timur 2018 ................................................. 91
Lampiran .................................................................................... 93

viii Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Daftar Tabel

Daftar Tabel

Nomor Judul Hal

Tabel 3.1 Perkiraan Jumlah dan Proporsi Penduduk Pra


Lansia dan Lansia Menurut Kelompok Usia dan

id
o.
Jenis Kelamin, 2018 .............................................. 25

.g
Tabel 3.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe
ps
Daerah, Jenis Kelamin, dan Status Perkawinan,
.b
2018 ..................................................................... 29
tim

Tabel 3.3 Perkiraan Jumlah dan Persentase Rumah Tangga


a
//j

Lansia Menurut Tipe Daerah, 2018 ....................... 31


s:

Tabel 3.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe


tp

Daerah, Jenis Kelamin, dan Hubungan Dengan


ht

Kepala Rumah Tangga, 2018 ................................. 33


Tabel 4.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe
Daerah, Jenis Kelamin, dan Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan, 2018 ......................................... 38
Tabel 4.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe
Daerah, Jenis Kelamin, dan Kemampuan
Membaca dan Menulis, 2018 ................................ 41

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 ix


Daftar Tabel

Nomor Judul Hal

Tabel 4.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe


Daerah, Jenis Kelamin, dan Akses Teknologi
Informasi, 2018 ..................................................... 46
Tabel 5.1 Angka Kesakitan Lansia Menurut Tipe Daerah,
Jenis Kelamin, dan Kelompok Usia, 2018 ............... 57

id
Tabel 5.2 Persentase Penduduk Lansia Dengan Keluhan

o.
Kesehatan Sebulan Terakhir Menurut Tipe

.g
ps
Daerah, Jenis Kelamin, dan Cara Berobat, 2018 .... 60
.b
Tabel 5.3 Persentase Penduduk Lansia yang Tidak Berobat
tim

Jalan Menurut Kelompok Usia, Tipe Daerah, dan


a

Alasan Utama Tidak Berobat Jalan, 2018 ............... 62


//j
s:

Tabel 6.1 Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut


tp

Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan Status dalam


ht

Rumah Tangga, 2018 ............................................ 78


Tabel 6.2 Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut
Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan, 2018 .......................... 79
Tabel 6.3 Persentase Penduduk Bekerja Menurut
Kelompok Usia, Tipe Daerah, Lapangan Usaha,
2018 ..................................................................... 81

x Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Daftar Tabel

Nomor Judul Hal

Tabel 6.4 Persentase Penduduk Bekerja Menurut


Kelompok Usia, Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan, dan Lapangan Usaha, 2018 ............... 82
Tabel 6.5 Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja
Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan Status

id
Pekerjaan, 2018 .................................................... 84

o.
Tabel 6.6 Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja

.g
ps
Menurut Tipe Daerah dan Jumlah Jam Kerja
.b
Selama Seminggu Terakhir, 2018 .......................... 88
tim

Tabel 6.7 Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut


a

Upah/Gaji/Pendapatan Per Bulan, 2018 ................ 89


//j
s:
tp
ht

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 xi


ht
tp
s:
//j
at
im
.b
p s.
go
.id
Daftar Gambar

Daftar Gambar

Nomor Judul Hal

Gambar 3.1 Struktur Usia Penduduk Jawa Timur, 2018 ............. 22


Gambar 4.1 Angka Buta Aksara/Huruf Penduduk Lansia

id
o.
Menurut Jenis Kelamin, 2014-2018 ........................ 44

.g
Gambar 5.1 Persentase Penduduk Pra Lansia dan Lansia yang
ps
Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Sebulan
.b
Terakhir Menurut Kelompok Usia, Jenis Kelamin,
tim

dan Tipe Daerah 2018 ............................................ 54


a
//j

Gambar 5.2 Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut Tipe


s:

Daerah, 2014-2018 ................................................ 56


tp

Gambar 5.3 Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan


ht

dan Tempat Berobat Jalan Menurut Tipe Daerah,


2018 ...................................................................... 64
Gambar 6.1 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
Menurut Jenis Kegiatan Selama Seminggu
Terakhir dan Kelompok Usia, 2018 ......................... 70
Gambar 6.2 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
Menurut Jenis Kegiatan Selama Seminggu
Terakhir dan Tipe Daerah, 2018 ............................. 71

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 xiii


Daftar Gambar

Nomor Judul Hal

Gambar 6.3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas


Menurut Jenis Kegiatan Selama Seminggu
Terakhir dan Jenis Kelamin, 2018 ........................... 73
Gambar 6.4 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
yang Bekerja Menurut Kelompok Usia dan Tipe

id
Daerah, 2018 ......................................................... 74

o.
Gambar 6.5 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas

.g
ps
yang Bekerja Menurut Kelompok Usia dan Jenis
.b
Kelamin, 2018 ........................................................ 75
tim

Gambar 6.6 Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut


a

Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan Status


//j
s:

Perkawinan, 2018 .................................................. 76


tp

Gambar 6.7 Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut


ht

Kelompok Usia dan Status Pekerjaan, 2018............ 86

xiv Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN

id
1.1. Latar Belakang

o.
.g
Visi pembangunan Jawa Timur 2014-2019 adalah “Jawa Timur
ps
Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan
.b
tim

Berakhlak”. Berdasarkan visi tersebut, tercermin bahwa


meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup secara merata
a
//j

untuk semua golongan masyarakat, tidak terkecuali pada golongan


s:

penduduk lanjut usia (lansia), adalah hal yang ingin dicapai.


tp
ht

Kebijakan kelanjutusiaan juga tertuang dalam RPJMN Indonesia


2015-2019 yaitu peningkatan penjangkauan pelayanan dasar
mencakup identitas hukum, sarana dan prasarana pendidikan,
kesehatan, infrastruktur dasar, dan sarana ekonomi yang inklusif
bagi masyarakat kurang mampu termasuk penyandang disabilitas
dan lansia. Hal ini pun sejalan dengan target dan sasaran dari Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yaitu memenuhi hak setiap
orang tanpa memandang kelompok usia dan fokus khusus pada
kelompok rentan termasuk lansia.

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 1


Pendahuluan

Peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup pada kelompok


lansia tercermin dari meningkatnya usia harapan hidup penduduk
yang tak lepas dari keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan
dan pendidikan. Bertambahnya sarana dan prasarana kesehatan
yang dibarengi oleh peningkatan pelayanan, ketersediaan obat-
obatan, ketersediaan jaminan kesehatan secara signifikan akan

id
meningkatkan peluang masyarakat untuk senantiasa dalam kondisi

o.
sehat sehingga peluang untuk hidup lebih lama pun semakin

.g
meningkat. Di sisi lain, pendidikan juga sangat memengaruhi pola
ps
pikir masyarakat untuk hidup lebih sehat dan menambah
.b
tim

pengetahuan masyarakat akan pilihan-pilihan baik untuk hidup


sehat ataupun pilihan-pilihan pengobatan atas penyakit yang
a
//j

diderita sehingga akan memperpanjang peluang mereka untuk


s:

hidup.
tp
ht

Namun demikian, implikasi ekonomis yang penting dari


peningkatan jumlah penduduk lansia adalah peningkatan dalam
rasio ketergantungan lanjut usia (old-age dependency ratio). Setiap
penduduk usia produktif akan menanggung semakin banyak
penduduk usia lanjut. Peningkatan jumlah penduduk lansia akan
berdampak dua sisi, positif dan negatif, terhadap sosial ekonomi
baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam negara. Dampak
ini bergantung seberapa baik kehidupan lansia dipersiapkan.
Dampak positif terjadi ketika penduduk lansia berada dalam kondisi

2 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Pendahuluan

mandiri, sehat, aktif dan produktif sehingga golongan lansia ini


sedikit banyak membantu kesejahteraan keluarga. Para lansia
tersebut akan meringankan beban penduduk usia produktif yang
seharusnya menanggung hidup para lansia. Sebaliknya, peningkatan
jumlah penduduk lansia akan menjadi tantangan saat persiapan
menuju masa tua tidak dilakukan dengan baik sehingga

id
mengakibatkan lansia jauh dari kondisi sehat, aktif, dan produktif.

o.
Hal ini tentunya akan menambah beban penduduk usia produktif

.g
terhadap penduduk lansia.
ps
.b
Menjadi tua merupakan fase kehidupan yang dialami oleh
tim

setiap manusia. Secara fisik, orang lanjut usia mengalami


a

kemunduran fungsi alat tubuh, atau disebut juga dengan proses


//j
s:

degenerative sehingga diperlukan perhatian dan penanganan yang


tp

lebih baik. Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan,


ht

program, dan kegiatan yang dapat menunjang derajat kesehatan


dan mutu kehidupan lansia agar tetap sehat, mandiri, dan berdaya
guna sehingga tidak menjadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga
maupun masyarakat. Pemerintah memberikan perhatian terhadap
lansia melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia. Selain itu, perhatian terhadap lansia
diberikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan
menjadikan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Lansia Sedunia yang
tertuang dalam resolusi PBB No. 045/206 tahun 1991. Pemerintah

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 3


Pendahuluan

Indonesia menindaklanjuti resolusi PBB tersebut dengan


menetapkan Hari Lansia di Indonesia pada tanggal 29 Mei.
Diharapkan dengan memperingati Hari Lansia tersebut, pemerintah
dan masyarakat lebih peduli terhadap kesejahteraan dan
kelangsungan hidup lansia.

Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup lansia,

id
perlu upaya pemberdayaan guna menunjang derajat kesehatan dan

o.
peningkatan mutu kehidupan lansia. Bab I Pasal 1 Undang-Undang

.g
ps
Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
.b
menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah setiap upaya
tim

meningkatkan kemampuan fisik, mental spiritual, sosial,


a

pengetahuan, dan keterampilan agar para lanjut usia siap


//j
s:

didayagunakan sesuai dengan kemampuan masing-masing.


tp

Arah pemberdayaan dilakukan dengan cara lansia aktif


ht

berpartisipasi dalam pembangunan guna mengurangi kemiskinan,


memperoleh kesehatan yang lebih baik, dan mendukung kehidupan
sosial kemasyarakatan. Pemberdayaan tidak hanya dilakukan
terhadap para lansia dan keluarganya, melainkan juga dilakukan
terhadap seluruh komponen bangsa. Untuk itu, arah dan strategi
pembangunan dan pemberdayaan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan penduduk lansia sebaiknya dilakukan secara terpadu
dan lintas sektor.

4 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Pendahuluan

Sejalan dengan itu, tersedianya data statistik dan berbagai


indikator yang dapat memberikan gambaran makro kondisi dan
potensi penduduk lansia di berbagai aspek penting, seperti
demografi, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan pada level
nasional maupun provinsi, diharapkan dapat membantu
mempertajam arah dan sasaran pembangunan serta pemberdayaan

id
penduduk lansia.

o.
.g
1.2. Maksud dan Tujuan
ps
.b
Maksud dan tujuan penyusunan publikasi ini adalah
tim

menyajikan gambaran makro situasi dan kondisi penduduk lansia di


a

Jawa Timur dilihat dari berbagai aspek, antara lain demografi,


//j

pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.


s:
tp

Gambaran situasi dan kondisi penduduk lansia Jawa Timur


ht

dalam publikasi ini disajikan baik pada tingkat provinsi maupun


kabupaten/kota, dibedakan menurut tipe daerah dan jenis kelamin.
Penyajian publikasi ini diharapkan berguna terutama bagi peneliti,
perencana, dan pengambil keputusan di bidang sosial dan
kependudukan, khususnya yang berorientasi pada penduduk lansia.

1.3. Sistematika Penyajian

Publikasi Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur


2018 ini disajikan dalam enam bagian. Pada bagian pertama (Bab I)
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 5
Pendahuluan

disajikan fenomena yang melatarbelakangi penyusunan publikasi


ini; maksud dan tujuan; serta sistematika penyajian. Kemudian pada
bagian kedua (Bab II) disajikan metodologi berupa sumber data;
ruang lingkup; konsep dan definisi; keterbatasan data; serta metode
analisis.

Empat bagian berikutnya menyajikan gambaran situasi dan

id
kondisi penduduk lansia di Jawa Timur, diawali pada bagian ketiga

o.
(Bab III) berupa kajian mengenai struktur demografis penduduk

.g
ps
lansia; bagian keempat (Bab IV) mengenai kemampuan baca tulis,
.b
pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan akses fasilitas teknologi
tim

informasi; bagian kelima (Bab V) mengenai kondisi kesehatan


a

penduduk lansia, dan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan; bagian


//j
s:

keenam (Bab VI) mengenai kegiatan lansia yang bekerja, lapangan


tp

usaha, dan status pekerjaan serta upah/pendapatan penduduk


ht

lansia yang bekerja.

6 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Metodologi

BAB 2 METODOLOGI

id
2.1. Sumber Data

o.
.g
Sumber data utama yang digunakan dalam publikasi Statistik
ps
Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 adalah data hasil
.b
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja
tim

Nasional (Sakernas) serta data Proyeksi Penduduk. Jenis data yang


a
//j

digunakan adalah:
s:

a. Data Kor Susenas tahun 2018, sebagai dasar untuk memperoleh


tp
ht

gambaran makro mengenai kondisi dan potensi penduduk lansia


dari sisi demografi, kesehatan, dan pendidikan.

Susenas merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan


data sosial kependudukan yang cakupannya relatif sangat luas,
meliputi keseluruhan aspek sosial dan ekonomi penduduk. BPS
melaksanakan Susenas sejak tahun 1963. Dalam dua dekade
terakhir, sampai dengan tahun 2010, Susenas dilaksanakan
setiap tahun. Mulai tahun 2011, Susenas dilaksanakan secara
Triwulan (Triwulan I-IV) yaitu pada bulan Maret, Juni, September,

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 7


Metodologi

dan Desember. Selanjutnya, mulai tahun 2015 pelaksanaan


Susenas menjadi 2 kali dalam setahun, yaitu bulan Maret dan
September.

b. Data Sakernas tahun 2018, yang digunakan untuk melihat


gambaran ketenagakerjaan penduduk lansia.

Sakernas merupakan survei khusus yang dilaksanakan Badan

id
Pusat Statistik untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan. BPS

o.
.g
telah melaksanakan Sakernas sejak tahun 1976. Hingga saat ini
ps
Sakernas telah mengalami berbagai perubahan, baik waktu
.b
pelaksanaan, level estimasi, cakupan maupun metodologi, mulai
tim

tahun 2015 Sakernas dilaksanakan tiap semester, yakni pada


a
//j

bulan Februari dan Agustus.


s:

c. Data Proyeksi Penduduk tahun 2018, digunakan untuk


tp
ht

memperoleh struktur penduduk Jawa Timur, distribusi dan


komposisi serta rasio ketergantungan penduduk lansia.

2.2. Ruang Lingkup


Pelaksanaan Susenas 2018 mencakup 29.960 rumah tangga
sampel yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Data
hasil pencacahan tersebut dapat disajikan baik untuk tingkat
nasional, provinsi, hingga tingkat kabupaten/kota. Susenas tidak
mencakup rumah tangga yang tinggal dalam blok sensus khusus

8 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Metodologi

seperti asrama, penjara dan sejenisnya. Susenas juga tidak


mencakup rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa.

Sakernas merupakan salah satu survei yang dilaksanakan BPS


untuk menghasilkan data sampai level kabupaten/kota. Pada tahun
2018, jumlah Sakernas mencakup 20.000 rumah tangga sampel di
Jawa Timur. Sama halnya dengan Susenas, Sakernas juga tidak

id
mencakup rumah tangga yang tinggal dalam blok sensus khusus

o.
atau juga rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa.

.g
2.3. Konsep dan Definisi
ps
.b
tim

a. Penduduk Lanjut Usia (Lansia) adalah penduduk berusia 60


a

tahun ke atas.
//j
s:

b. Penduduk Pra Lansia adalah penduduk berusia 45-59 tahun.


tp
ht

c. Tipe Daerah menggambarkan kelompok desa/kelurahan yang


termasuk daerah perkotaan atau perdesaan.

d. Rumah Tangga Biasa adalah seseorang atau sekelompok orang


yang mendiami atau tinggal bersama di sebagian atau seluruh
bangunan fisik/bangunan sensus dan biasanya makan dari satu
dapur. Satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-
hari dikelola menjadi satu. Beberapa orang yang bersama-sama
mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 9


Metodologi

mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah


tangga biasa.

Rumah Tangga Khusus adalah orang yang tinggal di asrama


seperti asrama perawat, asrama mahasiswa dan asrama
TNI/Polisi, panti asuhan, panti jompo, dan sekelompok orang
yang makan (indekos) berjumlah 10 orang atau lebih.

id
Rumah Tangga Lansia adalah rumah tangga yang minimal salah

o.
.g
satu anggota rumah tangganya berusia 60 tahun ke atas.

e.
ps
Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah salah seorang dari anggota
.b
tim

rumah tangga (ART) yang bertanggung jawab atas pemenuhan


kebutuhan sehari-hari di rumah tangga.
a
//j

f. Anggota Rumah Tangga (ART) adalah semua orang yang


s:
tp

biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang


ht

pada waktu pencacahan berada di rumah tangga tersebut


maupun yang sedang bepergian kurang dari 6 bulan dan tidak
berniat pindah.

Tidak termasuk anggota rumah tangga yaitu orang yang telah


bepergian selama 6 bulan atau lebih, atau kurang dari 6 bulan
tetapi dengan tujuan pindah (akan meninggalkan rumah
selama 6 bulan atau lebih).

10 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Metodologi

Di sisi lain, orang yang telah 6 bulan atau lebih tinggal di rumah
tangga yang sedang dicacah atau yang telah tinggal kurang dari
6 bulan tetapi berniat menetap dianggap sebagai anggota
rumah tangga dari rumah tangga yang sedang dicacah tersebut.

g. Rasio Ketergantungan Penduduk Lansia adalah perbandingan


antara jumlah penduduk lansia (60 tahun ke atas) dengan

id
jumlah penduduk usia produktif (15-59 tahun).

o.
.g
h. Belum Kawin adalah belum pernah terikat dalam perkawinan.

i.
ps
Kawin adalah mempunyai isteri (bagi pria) atau suami (bagi
.b
tim

wanita) pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun


tinggal terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja mereka
a
//j

yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan


s:

sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh


tp
ht

masyarakat disekelilingnya dianggap sebagai suami-isteri.

j. Cerai Hidup adalah berpisah sebagai suami-isteri karena


bercerai dan belum kawin lagi termasuk mereka yang mengaku
cerai walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya, tidak
termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih
berstatus kawin, misalnya suami/isteri ditinggalkan oleh
isteri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, atau untuk
keperluan lain. Perempuan yang mengaku belum pernah kawin
tetapi pernah hamil, dianggap sebagai cerai hidup.

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 11


Metodologi

k. Cerai Mati adalah ditinggal mati oleh suami atau isterinya dan
belum kawin lagi.

l. Pendidikan:

Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur


dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi, meliputi SD/MI/sederajat,

id
SMP/MTs/sederajat, SMA/MA/sederajat dan Perguruan Tinggi.

o.
.g
Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar
ps
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur
.b
tim

dan berjenjang. Meliputi pendidikan kecakapan hidup (kursus),


pendidikan anak usia dini (PAUD) atau pra-sekolah, pendidikan
a
//j

kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,


s:

pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan


tp
ht

kerja, pendidikan kesetaraan (paket A, paket B, dan paket C)


serta pendidikan lainnya yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.

m. Tidak/Belum Pernah Sekolah adalah tidak/belum pernah


terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang
pendidikan, termasuk mereka yang tamat/belum tamat Taman
Kanak-kanak dan tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar.

n. Bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti


pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal (pendidikan
12 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018
Metodologi

dasar yaitu SD/sederajat dan SMP/sederajat, pendidikan


menengah yaitu SMA/sederajat dan pendidikan tinggi yaitu
PT/sederajat) maupun pendidikan non-formal berupa
pendidikan kesetaraan (Paket A setara SD, paket B setara SMP
dan paket C setara SMA) yang berada di bawah pengawasan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),

id
Kementrian Agama (Kemenag), dan instansi lainnya.

o.
o. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan adalah jenjang

.g
ps
pendidikan tertinggi yang sudah ditamatkan oleh sesorang yang
.b
sudah tidak bersekolah lagi atau jenjang pendidikan tertinggi
tim

yang pernah diduduki dan ditamatkan oleh seseorang yang


a

masih bersekolah.
//j
s:

Belum Tamat SD adalah pernah/sedang bersekolah di SD atau


tp

yang sederajat tetapi tidak/belum tamat.


ht

SD/Sederajat meliputi Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah dan


sederajat.

SMP/Sederajat meliputi jenjang pendidikan SMP Umum,


Madrasah Tsanawiyah, SMP Kejuruan dan sederajat.

SMA/Sederajat meliputi jenjang pendidikan Sekolah Menengah


Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah
Aliyah dan sederajat.

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 13


Metodologi

Diploma/Sarjana adalah program DI/DII/DIII atau


mendapatkan gelar sarjana muda pada suatu
akademik/perguruan tinggi yang menyelenggarakan program
diploma/mengeluarkan gelar sarjana muda, program
pendidikan diploma 4 atau strata 1, program pendidikan pasca
sarjana (master atau doktor), spesialis 1 atau 2 pada suatu

id
perguruan tinggi.

o.
p. Dapat Membaca dan Menulis adalah kemampuan seseorang

.g
ps
untuk bisa membaca dan menulis kata-kata/kalimat sederhana
.b
dalam huruf tertentu.
tim

Buta Aksara/Huruf adalah tidak bisa membaca dan menulis


a
//j

kalimat sederhana dengan suatu aksara, termasuk huruf Braille.


s:

Orang cacat yang pernah dapat membaca dan menulis


tp

digolongkan tidak buta huruf.


ht

q. Lansia Muda adalah penduduk lanjut usia dengan usia 60-69


tahun.

r. Lansia Menengah/Madya adalah penduduk lanjut usia dengan


usia 70-79 tahun.

s. Lansia Tua adalah penduduk lanjut usia dengan usia 80 tahun


ke atas.

14 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Metodologi

t. Keluhan Kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami


gangguan kesehatan atau kejiwaan baik karena penyakit,
kecelakaan, perbuatan kriminal, dan lain-lain.

u. Sakit adalah menderita penyakit baik akut maupun kronis atau


gangguan kesehatan lainnya yang menyebabkan pekerjaan,
sekolah, atau kegiatan sehari-hari terganggu. Orang yang

id
mempunyai keluhan kesehatan (misalnya masuk angin atau

o.
pilek) tetapi kegiatan sehari-harinya tidak terganggu dianggap

.g
tidak sakit.
ps
.b
v. Angkatan Kerja Penduduk Lansia adalah penduduk berusia 60
tim

tahun ke atas yang selama seminggu sebelum pencacahan


a
//j

mempunyai pekerjaan (baik bekerja maupun sementara tidak


s:

bekerja) atau tidak mempunyai pekerjaan tapi sedang mencari


tp

pekerjaan.
ht

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud


memperoleh/membantu memperoleh penghasilan atau
keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu
sebelum pencacahan. Bekerja selama satu jam tersebut harus
dilakukan berturut-turut dan tidak terputus (termasuk pekerja
keluarga tanpa upah yang membantu dalam kegiatan
usaha/ekonomi).

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 15


Metodologi

Menganggur adalah kegiatan dari mereka yang tidak bekerja


tapi sedang mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha atau
tidak sedang mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau sudah
punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Mencari Pekerjaan adalah kegiatan dari mereka yang bekerja

id
tetapi karena suatu hal masih mencari pekerjaan; atau mereka

o.
yang dibebastugaskan dan akan dipanggil kembali tetapi

.g
ps
sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan; atau mereka
.b
yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan
tim

pekerjaan; atau mereka yang tidak punya pekerjaan dan


a

sedang berusaha mencari pekerjaan.


//j
s:

Mempersiapkan Suatu Usaha adalah suatu kegiatan yang


tp

dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha


ht

yang ‘baru’ (bukan pengembangan suatu usaha), yang


bertujuan untuk memperoleh penghasilan/keuntungan atas
resiko sendiri, dengan atau tanpa memperkerjakan
buruh/karyawan/pegawai dibayar maupun tak dibayar.
Mempersiapkan suatu usaha yang dimaksud adalah apabila
seseorang telah/sedang melakukan tindaan nyata seperti
mengumpulkan moda atau alat, mencari lokasi, mengurus surat
izin usaha, dan sebagainya.

16 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Metodologi

w. Bukan Angkatan Kerja Lansia adalah penduduk berusia 60


tahun ke atas yang selama seminggu sebelum pencacahan
hanya mengurus rumah tangga, atau melakukan kegiatan
lainnya.Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang tidak
melakukan kegiatan apa-apa.

x. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Lansia adalah

id
persentase angakatan kerja penduduk lansia terhadap

o.
penduduk lansia. TPAK dihitung dengan rumus:

.g
=
ℎ ps × 100%
.b

atim

y. Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari


//j

pekerjaan/perusahaan/instansi tempat seseorang bekerja.


s:
tp

z. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam


ht

pekerjaan, misalnya berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain,


berusaha dibantu buruh tetap, atau buruh/karyawan.

aa. Jam Kerja adalah jumlah waktu (dalam jam) yang digunakan
untuk bekerja.

2.4. Keterbatasan Data

Survei-survei dengan pendekatan rumah tangga yang


diselenggarakan BPS, termasuk Susenas dan Sakernas hanya

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 17


Metodologi

mencakup populasi yang tinggal di suatu rumah tangga biasa.


Penduduk yang tinggal di rumah tangga khusus tidak dicakup dalam
survei.

2.5. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah

id
analisis deskriptif dengan penyajian data dalam bentuk tabel ulasan

o.
sederhana dan visualisasi berupa gambar atau grafik untuk

.g
ps
memudahkan pembaca dalam memahaminya. Analisis yang
.b
disajikan disertai dengan analisis diferensial untuk melihat
tim

perbedaan pola serta gambaran antar daerah perkotaan dan


a

perdesaan serta antar wilayah kabupaten/kota. Selain itu,


//j

disertakan juga analisis tren dalam upaya memperoleh gambaran


s:
tp

secara rinci mengenai lansia selama beberapa periode waktu. Pada


ht

bagian akhir publikasi ini dilengkapi dengan Lampiran Tabel untuk


melihat data pada tingkat kabupaten/kota.

18 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Demografi

BAB 3 DEMOGRAFI

id
o.
Demografi adalah studi tentang perubahan jumlah, distribusi,

.g
komposisi, dan keragaman penduduk dari waktu ke waktu.
ps
Sebagaimana diketahui, Jawa Timur merupakan provinsi dengan
.b
jumlah penduduk terbesar kedua setelah Jawa Barat. Jumlah
tim

penduduk yang besar ini jika dikelola dengan baik akan menjadi
a
//j

modal dasar dan aset yang berharga dalam proses pembangunan.


s:

Penempatan penduduk sebagai titik sentral pembangunan menjadi


tp

sangat penting karena selain sebagai sasaran dari pembangunan,


ht

penduduk juga sebagai pelaku dari pembangunan itu sendiri. Oleh


karena itu, keberhasilan pembangunan suatu wilayah sangat
bergantung kepada penduduknya. Jika penduduk wilayah tersebut
berkualitas, maka akan menjadi sumber daya dan potensi yang
sangat kuat dalam pembangunan. Begitu pun sebaliknya. Salah satu
indikator kualitas penduduk sekaligus indikator keberhasilan dari
pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup
penduduk di wilayah tersebut.

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 19


Demografi

Perencanaan yang tepat diperlukan agar tujuan


pembangunan dapat tercapai, terutama ketika memposisikan
penduduk sebagai sasaran maupun pelaku pembangunan. Oleh
karena itu, data demografi sangat diperlukan ketika melakukan
kegiatan perencanaan pembangunan serta menetapkan prioritas
pembangunan dalam bidang kependudukan. Salah satu jenis data

id
dasar kependudukan yang sangat penting adalah data mengenai

o.
komposisi penduduk menurut usia atau kelompok usia antara lain

.g
digunakan untuk menentukan kelompok sasaran pembangunan
ps
yang ditetapkan berdasarkan usia tertentu. Misalnya, penduduk
.b
tim

usia 0-4 tahun atau anak balita merupakan kelompok sasaran untuk
program imunisasi yang merupakan salah satu program
a
//j

pembangunan di bidang kesehatan. Penduduk usia sekolah yang


s:

mencakup penduduk usia 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun
tp
ht

merupakan kelompok sasaran untuk pembangunan bidang


pendidikan.

Kelompok sasaran pembangunan yang juga menjadi


perhatian adalah penduduk usia 60 tahun keatas atau lansia.
Komposisi usia penduduk dunia telah berubah sejak abad ke-20 dan
berlanjut hingga abad ke-21, yaitu jumlah dan proporsi penduduk
lanjut usia terus mengalami peningkatan. Hal tersebut juga terjadi
baik di Indonesia maupun di Jawa Timur. Peningkatan penduduk
lansia merupakan bagian dari proses transisi demografi bahwa

20 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Demografi

kemajuan pembangunan diyakini sebagai faktor signifikan terjadinya


perubahan struktur penduduk. Dua faktor kependudukan yang
saling melengkapi adalah penurunan tingkat mortalitas yang diiringi
dengan semakin rendahnya angka fertilitas. Hal ini merupakan
dampak dari perubahan nilai pada masyarakat yang semakin anti-
mortalitas, kesadaran pentingnya hidup sehat dan perlunya sedikit

id
anak, serta kemajuan teknologi kedokteran. Sejalan dengan itu,

o.
maka perumusan dan arah kebijakan pembangunan salah satunya

.g
ditujukan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan
ps
penduduk lansia. Oleh karenanya, dibutuhkan data atau informasi
.b
tim

dasar yang berkaitan dengan jumlah dan struktur demografi


penduduk lansia. Tersedianya data dasar tersebut akan sangat
a
//j

membantu pemerintah dalam menentukan skala prioritas dan


s:

sasaran serta target pembangunan. Uraian pada bab ini difokuskan


tp
ht

untuk memperoleh gambaran secara makro mengenai jumlah dan


komposisi penduduk lansia serta perkembangannya menurut
karakteristik demografis antara lain usia, jenis kelamin, daerah
tempat tinggal, dan peran dalam rumah tangga.

3.1. Struktur Penduduk Jawa Timur

Suatu daerah dikatakan memiliki struktur penduduk tua jika


mempunyai populasi lansia diatas tujuh persen (Soeweno, 2009).
Gambar 3.1 memperlihatkan persentase lansia di Jawa Timur telah

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 21


Demografi

mencapai 12,64 persen dari keseluruhan penduduk. Hal ini


menunjukkan bahwa Jawa Timur termasuk daerah dengan struktur
penduduk menuju tua (ageing population). Struktur penduduk yang
menuju tua tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan
pencapaian pembangunan manusia, yaitu adanya peningkatan usia
harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup berkaitan dengan

id
adanya perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat

o.
yang meningkat. Keberhasilan tersebut akan semakin berarti jika

.g
penduduk lansia bisa mandiri, berkualitas, serta dapat berperan
dalam pembangunan. Selain menjadi
ps salah satu indikator
.b
tim

keberhasilan pembangunan, peningkatan jumlah lansia ini juga


merupakan tantangan dalam pembangunan.
a
//j

Gambar 3.1.
s:

Struktur Usia Penduduk Jawa Timur, 2018


tp
ht

60+ tahun; 0-4 tahun;


12,64% 7,20% 5-9 tahun;
7,50%
45-59 tahun;
20,04%

10-44 tahun;
52,62%

Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 2010-2020

22 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Demografi

Keberadaan lansia tidak bisa dikesampingkan dalam


kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Kepedulian
akan kesejahteraan lansia tertuang dalam Undang-Undang No.
13/1998 tentang Kesejahteraan Lansia. Amanat dari undang-undang
tersebut adalah pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan
dan perlindungan sosial bagi lansia agar mereka dapat mewujudkan

id
dan menikmati taraf hidup yang wajar atau bahkan lebih baik lagi.

o.
Dari Lampiran Tabel 3.3 terlihat bahwa semua

.g
ps
kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki penduduk lansia di atas 7
.b
persen. Hanya lima kabupaten/kota di Jawa Timur yang memiliki
tim

persentase penduduk lansia dibawah 10 persen. Selain Kota


a

Surabaya (8,53 persen), kabupaten/kota di sekitarnya seperti


//j
s:

Kabupaten Sidoarjo (7,61 persen), Kota Pasuruan (8,81 persen),


tp

Kabupaten Gresik (9,12 persen), dan Kabupaten Pasuruan (9,45


ht

persen) merupakan daerah dengan persentase penduduk lansia


relatif rendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya. Sebagai
daerah di sekitar Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, kabupaten/kota
tersebut merupakan lahan investasi yang banyak menyerap tenaga
kerja yang didominasi penduduk usia produktif (15-59 tahun). Di sisi
lain, mahalnya harga tempat hunian di Kota Surabaya menjadikan
kabupaten/kota tersebut sebagai alternatif yang menarik bagi
pelaku mobilitas ulang alik dan mobilitas sirkuler untuk bertempat
tinggal di perbatasan kota besar yang biasanya memiliki biaya hidup

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 23


Demografi

relatif lebih murah dibandingkan tinggal di kawasan tengah kota.


Keberadaan pelaku mobilitas yang biasanya kelompok muda inilah
yang memiliki pengaruh besar dalam komposisi penduduk di
beberapa kabupaten/kota tersebut. Selain itu, Kabupaten Sampang
dan Kota Probolinggo juga memiliki persentase penduduk lansia
nyaris mencapai 10 persen, masing-masing 9,80 persen dan 9,94

id
persen. Sebaliknya, persentase penduduk lansia tertinggi di Jawa

o.
Timur berada di Kabupaten Magetan (19,17 persen) dan Kabupaten

.g
Pacitan (19,10 persen). Hampir seperlima penduduk dua kabupaten
tersebut merupakan lansia.
ps
.b
tim

3.2. Distribusi dan Komposisi Penduduk Lansia


a
//j

Angka harapan hidup perempuan cenderung lebih tinggi


s:
tp

dibandingkan laki-laki. Secara rata-rata angka harapan hidup


ht

perempuan di Jawa Timur hampir empat tahun lebih lama


dibandingkan laki-laki. Pada tahun 2018 angka harapan hidup
perempuan mencapai 72,87 tahun dan laki-laki mencapai 68,99
tahun. Akibatnya, keberadaan penduduk lansia perempuan akan
cenderung lebih banyak daripada penduduk lansia laki-laki. Dari
Tabel 3.1 terlihat bahwa pada tahun 2018, jumlah lansia perempuan
di Jawa Timur mencapai 2,68 juta orang, lebih banyak dibandingkan
lansia laki-laki yang mencapai 2,32 juta orang. Demikian juga
persentase penduduk lansia perempuan terhadap total penduduk

24 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Demografi

perempuan di Jawa Timur (13,38 persen) menunjukkan proporsi


yang jauh lebih besar dibandingkan persentase penduduk lansia
laki-laki terhadap total penduduk laki-laki (11,89 persen). Sejalan
dengan usia harapan hidup penduduk perempuan dan laki-laki,
selisih proporsi penduduk lansia perempuan terhadap proporsi
penduduk lansia laki-laki melebar seiring pertambahan kelompok

id
usia.

o.
Tabel 3.1

.g
Perkiraan Jumlah dan Proporsi Penduduk Pra Lansia dan Lansia Menurut
ps
Kelompok Usia dan Jenis Kelamin, 2018
.b
tim

Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P


Kelompok
a

Usia Jumlah Jumlah Jumlah


(%) (%) (%)
//j
s:

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


tp

Pra Lansia
ht

45-54 tahun 2 722 293 13,96 2 876 924 14,39 5 599 217 14,17

55-59 tahun 1 124 575 5,77 1 193 799 5,97 2 318 374 5,87

Lansia

60-69 tahun 1 524 403 7,82 1 574 450 7,87 3 098 853 7,85

70-74 tahun 392 026 2,01 483 949 2,42 875 975 2,22

75 tahun + 401 617 2,06 617 188 3,09 1 018 805 2,58
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 2010-2020

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 25


Demografi

Ageing merupakan proses menua, sehingga mewujudkan


active ageing (menua dengan aktif) tidak cukup pada kelompok
penduduk berusia 60 tahun ke atas, melainkan pada seluruh
tahapan siklus manusia. Pemerintah tidak hanya perlu
memperhatikan keberadaan penduduk lansia saat ini, tetapi juga
perlu memetakan para penduduk lansia di masa depan, yaitu

id
penduduk 45-59 tahun yang selanjutnya disebut penduduk pra

o.
lansia. Dari Tabel 3.1 terlihat bahwa penduduk pra lansia tahun

.g
2018 mencapai 20,04 persen. Persentase penduduk pra lansia
ps
perempuan (20,35 persen) lebih tinggi daripada penduduk pra
.b
tim

lansia laki-laki (19,73 persen). Mempersiapkan penduduk pra lansia


dengan baik menyongsong masa lansianya menjadi hal yang perlu
a
//j

dilakukan agar nantinya bisa menjadi lansia yang mandiri, tangguh,


s:

dan produktif.
tp
ht

3.3. Rasio Ketergantungan Penduduk Lansia

Terus bertambahnya jumlah penduduk lansia di Jawa Timur


dari tahun ke tahun mengubah struktur penduduk. Salah satu
implikasinya adalah bertambahnya rasio ketergantungan penduduk
lansia (old-age dependency ratio). Rasio ketergantungan lansia
merupakan perbandingan antara jumlah penduduk lansia terhadap
jumlah penduduk usia produktif (15-59 tahun). Angka tersebut
mencerminkan besarnya beban ekonomi yang harus ditanggung

26 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Demografi

penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk lansia, dengan


asumsi bahwa penduduk lansia tersebut bukanlah penduduk lansia
yang produktif. Angka tersebut juga mencerminkan ketersediaan
tenaga kerja produktif. Semakin rendah rasio ketergantungan
penduduk lansia maka semakin banyak tersedia tenaga kerja yang
produktif. Rasio ketergantungan penduduk lansia disajikan pada

id
Gambar 3.2.

o.
Gambar 3.2.

.g
Rasio Ketergantungan Penduduk Lansia Menurut Jenis Kelamin,
2016 – 2018 ps
.b
tim

19,40 18,21 19,95 18,80 20,59 19,46


17,63 18,30
16,99
a
//j
s:
tp
ht

2016 2017 2018

Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P

Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 2010-2020

Angka rasio ketergantungan penduduk lansia Jawa Timur


pada tahun 2018 berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 2010-2020 sebesar 19,46.
Artinya, bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif
menanggung sekitar 19 hingga 20 orang penduduk lansia. Dikaitkan
dengan keberadaan penduduk lansia perempuan yang cenderung
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 27
Demografi

lebih banyak dibandingkan penduduk lansia laki-laki, maka akan


lebih banyak lansia perempuan yang ditanggung oleh penduduk usia
produktif. Hal ini terlihat dari Gambar 3.2, rasio ketergantungan
penduduk lansia perempuan (20,59) yang lebih tinggi daripada rasio
ketergantungan penduduk lansia laki-laki (18,30).

Perkembangan rasio ketergantungan penduduk lansia dari

id
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 juga terlihat dari Gambar

o.
3.2. Rasio ketergantungan penduduk lansia, baik lansia laki-laki

.g
ps
maupun lansia perempuan menunjukkan peningkatan. Kondisi ini
.b
secara umum menunjukkan bahwa semakin banyak penduduk
tim

lansia yang ditanggung oleh penduduk usia produktif. Beban


a

penduduk usia produktif tersebut akan berkurang bila penduduk


//j
s:

lansia yang ada tangguh, sehat, dan produktif serta memiliki


tp

jaminan sosial yang memadai.


ht

3.4. Status Perkawinan Lansia

Salah satu komposisi penduduk yang menarik untuk diamati


adalah komposisi penduduk lansia menurut status perkawinan.
Berdasarkan Susenas 2018, sebagian besar penduduk lansia di Jawa
Timur berstatus kawin yaitu 58,28 persen, diikuti dengan lansia
berstatus cerai mati sebesar 38,52 persen. Penduduk lansia yang
berstatus cerai hidup sebesar 2,36 persen dan yang belum kawin
sebesar 0,84 persen (Tabel 3.2). Berdasarkan jenis kelamin, terdapat

28 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Demografi

perbedaan pola status perkawinan antara penduduk lansia laki-laki


dengan penduduk lansia perempuan. Sebagian besar penduduk
lansia laki-laki memiliki status sedang kawin, yaitu 82,07 persen dan
lansia laki-laki yang berstatus cerai mati sebanyak 15,41 persen.
Sementara itu, pada penduduk lansia perempuan tercatat hanya
sekitar 37,70 persen penduduk lansia perempuan yang berstatus

id
sedang kawin. Persentase status perkawinan terbesar pada

o.
penduduk lansia perempuan justru cerai mati, yaitu 58,50 persen.

.g
Tabel 3.2.
ps
Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin,
.b
dan Status Perkawinan, 2018
tim

Tipe Daerah/ Belum Cerai Cerai


a

Kawin Jumlah
Jenis Kelamin Kawin Hidup Mati
//j
s:

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


tp

Perkotaan (K)
ht

Laki-laki (L) 1,11 80,12 2,02 16,75 100,00


Perempuan (P) 1,16 37,10 2,63 59,11 100,00
L+P 1,14 57,19 2,34 39,33 100,00

Perdesaan (D)
Laki-laki (L) 0,53 83,95 1,39 14,13 100,00
Perempuan (P) 0,59 38,26 3,21 57,93 100,00
L+P 0,56 59,32 2,37 37,74 100,00

K+D
Laki-laki (L) 0,81 82,07 1,70 15,41 100,00
Perempuan (P) 0,87 37,70 2,93 58,50 100,00
L+P 0,84 58,28 2,36 38,52 100,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 29


Demografi

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa perempuan relatif


memiliki usia panjang dibandingkan laki-laki. Ketika suatu pasangan
memasuki usia tua, istri/perempuan cenderung akan lebih dahulu
ditinggal mati oleh pasangannya. Di satu sisi, hal ini juga
memberikan indikasi yang menarik dari sisi pola perkawinan.

id
Perempuan, terutama pada usia tua, cenderung untuk tidak

o.
bersegera menikah lagi ketika ditinggal mati oleh pasangannya yang

.g
terdahulu atau bahkan memilih untuk tetap menjanda hingga akhir
ps
hayatnya. Hal ini sangat berbeda dengan laki-laki yang biasanya
.b
tim

akan segera menikah kembali ketika dirinya ditinggal oleh sang


istri/pasangannya karena tidak bisa “sendiri” sehingga lansia laki-
a
//j

laki yang berstatus cerai mati atau duda relatif lebih sedikit. Pola
s:

yang sama terjadi pada semua kabupaten/kota di Jawa Timur


tp
ht

sebagaimana data pada lampiran Tabel 3.4.1-Tabel 3.4.3. Selain itu,


baik di perkotaan maupun di perdesaan juga memberikan pola
status perkawinan yang serupa untuk laki-laki dan perempuan, yaitu
bahwa penduduk lansia laki-laki lebih banyak berstatus kawin,
sedangkan penduduk lansia perempuan lebih banyak yang berstatus
cerai mati.

30 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Demografi

3.5. Peran Penduduk Lansia Dalam Rumah Tangga

Rumah tangga penduduk lansia didefinisikan sebagai rumah


tangga yang minimal salah satu anggota rumah tangganya berusia
60 tahun ke atas. Dari hasil Susenas 2018 diperkirakan jumlah
rumah tangga penduduk lansia mencapai 3,87 juta rumah tangga.
Tiap 100 rumah tangga di Jawa Timur, sekitar 34-35 diantaranya

id
merupakan rumah tangga yang memiliki ART lansia. Rumah tangga

o.
.g
dengan lansia di perdesaan juga cenderung lebih banyak
ps
dibandingkan di perkotaan. Sebagaimana terlihat pada Tabel 3.3
.b
berikut, persentase rumah tangga yang beranggotakan lansia di
tim

perdesaan sebesar 36,82 persen sementara yang tinggal di


a

perkotaan sebesar 32,67 persen.


//j
s:

Tabel 3.3
tp

Perkiraan Jumlah dan Persentase Rumah Tangga Lansia


ht

Menurut Tipe Daerah, 2018

Tipe Daerah
Rincian
Perkotaan (K) Perdesaan (D) K+D
(1) (2) (3) (4)

Jumlah rumah tangga lansia 1 896 805 1 968 706 3 865 511

Persentase rumah tangga


32,67 36,82 34,66
lansia
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 31


Demografi

Berkaitan dengan keberadaan penduduk lansia dalam suatu


rumah tangga perlu dikaji peranan penduduk lansia tersebut dalam
rumah tangga. Idealnya penduduk lansia dalam rumah tangga
adalah sebagai agen transfer pengetahuan kepada generasi
selanjutnya dan semestinya peran tersebut tidak membebani para
penduduk lansia. Dalam suatu rumah tangga penduduk lansia dapat

id
berperan sebagai kepala rumah tangga (KRT), istri/suami, orang

o.
tua/mertua KRT atau lainnya. Dari peran tersebut, peran sebagai

.g
KRT adalah yang paling berat karena KRT adalah orang yang
ps
bertanggung jawab secara ekonomi atas pemenuhan kebutuhan
.b
tim

sehari-hari di rumah tangga. Peranan KRT sangat menentukan


kelangsungan dan keberadaan rumah tangga. Selain harus
a
//j

bertanggung jawab secara ekonomi, KRT juga harus mengatur dan


s:

memimpin anggota rumah tangganya, serta berperan sebagai


tp
ht

pengambil keputusan.

Dari Tabel 3.4, terlihat bahwa sebagian besar penduduk lansia


berperan sebagai kepala rumah tangga (KRT) yaitu 59,20 persen.
Sementara sebagian kecil lainnya berperan sebagai mertua/orang
tua (18,84 persen), pasangan KRT (18,48 persen), dan lainnya (3,49
persen). Pola yang sama terlihat baik di perkotaan maupun di
perdesaan.

32 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Demografi

Dari tabel berikut, terlihat bahwa sekitar 8-9 dari tiap 10


penduduk lansia laki-laki berperan sebagai KRT, sedangkan hanya 3-
4 dari tiap 10 penduduk lansia perempuan berperan sebagai KRT.
Penduduk lansia laki-laki lebih cenderung berperan sebagai KRT,
sementara peran penduduk lansia perempuan dalam rumah tangga
relatif berimbang antara sebagai KRT, istri/pasangan KRT, dan orang

id
tua/mertua.

o.
Tabel 3.4.

.g
Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin,
ps
dan Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga, 2018
.b
tim

Kepala
Tipe Daerah/ Orang Tua/
Rumah Istri/ Suami Lainnya Jumlah
Jenis Kelamin Mertua
a

Tangga
//j

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


s:

Perkotaan (K)
tp

Laki-laki (L) 88,21 1,18 8,67 1,94 100,00


ht

Perempuan (P) 35,06 32,89 26,93 5,12 100,00


L+P 59,88 18,08 18,40 3,63 100,00

Perdesaan (D)
Laki-laki (L) 89,79 0,91 7,81 1,49 100,00
Perempuan (P) 31,84 34,18 29,05 4,93 100,00
L+P 58,55 18,85 19,26 3,35 100,00

K+D
Laki-laki (L) 89,02 1,04 8,23 1,71 100,00
Perempuan (P) 33,40 33,56 28,02 5,02 100,00
L+P 59,20 18,48 18,84 3,49 100,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 33


Demografi

Meski demikian, persentase peran penduduk lansia


perempuan terbesar adalah sebagai istri/pasangan KRT (33,56
persen). Namun, komposisi sedikit berbeda terlihat di perkotaan,
yaitu persentase peran penduduk lansia perempuan terbesar adalah
sebagai KRT meski secara angka tidak terlalu jauh berbeda dengan
persentase perempuan sebagai istri/pasangan KRT atau orang

id
tua/mertua. Selain itu, terlihat bahwa persentase penduduk lansia

o.
perempuan yang berperan sebagai orang tua/mertua (28,02 persen)

.g
jauh lebih besar dibandingkan persentase penduduk lansia laki-laki
ps
sebagai orang tua/mertua (8,23 persen). Dikaitkan dengan pola
.b
tim

status perkawinan penduduk lansia perempuan yang berstatus cerai


mati, mereka yang berstatus cerai mati tersebut cenderung tinggal
a
//j

dengan anak/menantunya daripada menikah lagi.


s:
tp
ht

34 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Pendidikan

BAB 4 PENDIDIKAN

id
o.
.g
Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga

ps
negara dalam memperoleh pendidikan sebagaimana diamanatkan
.b
dalam UUD 1945 Pasal 28C Ayat (1) yang menyebutkan bahwa
tim

setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan


a

kebutuhan dasar, berhak mendapatkan pendidikan dan


//j
s:

memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni


tp

dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi


ht

kesejahteraan umat manusia. Selain itu, di Pasal 31 Ayat (1) juga


disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan. Pembangunan di bidang pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan ditujukan
bagi seluruh lapisan masyrakat tanpa memandang usia.

Baik usia muda maupun tua mempunyai hak yang sama


dalam mengenyam pendidikan. Bagi penduduk usia muda,
pendidikan merupakan hal yang mutlak diperlukan untuk
kelangsungan hidup di masa depan. Penduduk yang berusia tua pun
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 35
Pendidikan

perlu mendapatkan pendidikan, seperti yang tertuang dalam UU


Lansia No. 13 Tahun 1998 Bab III Pasal 5 Ayat (2) poin d tentang hak
dan kewajiban lansia, bahwa lansia diberikan hak untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial salah satunya dalam bidang
pendidikan dan pelatihan. Dengan bekal pendidikan dan pelatihan
yang memadai diharapkan timbul rasa kemandirian pada lansia

id
sehingga tidak menjadi beban bagi dirinya, keluarga atau pun

o.
masyarakat.

.g
ps
Sejalan dengan itu, dalam UU tersebut Bab VI Pasal 16 Ayat
.b
(1) disebutkan bahwa pemerintah memberikan pelayanan dan
tim

pelatihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan,


a

keahlian, keterampilan, kemampuan, dan pengalaman lanjut usia


//j
s:

potensial sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Berkaitan dengan


tp

UU tersebut, pemerintah telah berupaya menyelenggarakan


ht

berbagai program yang ditujukan dalam meningkatkan pendidikan


sekaligus kesejahteraan penduduk lansia, antara lain program
Pemberantasan Buta Aksara (keaksaraan dasar) dan dilanjutkan
dengan program keaksaraan (keaksaraan fungsional). Keseluruhan
program yang diselenggarakan pemerintah tersebut pada dasarnya
mencerminkan komitmen pemerintah dalam melaksanakan tujuan
nasional yaitu mencerdaskan bangsa.

Program pembangunan pendidikan serta pengembangan dan


peningkatan keterampilan bagi penduduk lansia memerlukan

36 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Pendidikan

penanganan yang lebih khusus dan terfokus. Hal ini sesuai dengan
karakteristik penduduk lansia yang berbeda dibandingkan dengan
kelompok penduduk lainnya seperti balita, remaja, dan pemuda.
Jika kelompok penduduk lainnya seperti balita, remaja dan pemuda
memiliki kemampuan fisik dan non fisik yang makin berkembang
dan meningkat, sebaliknya penduduk lansia memiliki kemampuan

id
fisik dan non fisik yang semakin menurun karena proses penuaan

o.
yang terjadi pada mereka secara alamiah.

.g
4.1. ps
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
.b
tim

Lansia yang masih bertahan sampai dengan sekarang adalah


a

generasi terdahulu yang menikmati masa muda pada awal masa


//j

kemerdekaan. Oleh karenanya, tingkat pendidikan yang dicapai


s:
tp

penduduk lanjut usia lebih merupakan cermin pendidikan tempo


ht

dulu. Ketersediaan sarana prasarana dan fasilitas pendidikan pada


masa tersebut masih sangat terbatas. Hal ini mengakibatkan
rendahnya partisipasi pendidikan para lansia tersebut.

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa sebagian besar


penduduk lansia masih berpendidikan rendah. Ada sekitar 9 dari
tiap 10 penduduk lansia di Jawa Timur berpendidikan SD kebawah.
Terdapat sekitar 24 orang di antara 100 orang lansia yang tidak
pernah sekolah. Sementara itu, penduduk lansia yang tidak tamat

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 37


Pendidikan

SD sebesar 38,49 persen dan yang menamatkan pendidikan di


tingkat sekolah dasar/sederajat sebesar 28,82 persen.

Tabel 4.1.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Tipe Daerah/

id
Tidak Tidak SMA/ Jumlah
Jenis Kelamin SD/ SMP/

o.
Pernah Tamat Sederajat
Sederajat Sederajat
Sekolah SD ke Atas

.g
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perkotaan (K)
ps
.b
Laki-laki (L) 8,49 38,16 34,41 9,37 9,58 100,00
tim

Perempuan (P) 21,44 39,73 28,12 7,53 3,18 100,00


a

L+P 15,39 38,99 31,06 8,39 6,17 100,00


//j

Perdesaan (D)
s:

Laki-laki (L) 20,68 39,25 34,98 2,74 2,35 100,00


tp

Perempuan (P) 41,72 36,97 19,61 1,09 0,61 100,00


ht

L+P 32,02 38,02 26,69 1,85 1,41 100,00

K+D
Laki-laki (L) 14,70 38,72 34,70 5,99 5,89 100,00
Perempuan (P) 31,90 38,30 23,73 4,21 1,85 100,00
L+P 23,93 38,49 28,82 5,04 3,73 100,00
Sumber: Susenas 2018

Penduduk lansia yang tinggal di daerah perkotaan cenderung


mempunyai akses yang lebih baik dalam dunia pendidikan daripada
penduduk lansia di daerah perdesaan. Persentase penduduk lansia
perdesaan yang tidak pernah bersekolah dua kali lipat persentase

38 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Pendidikan

penduduk lansia di perkotaan. Persentase penduduk lansia di


perkotaan yang menamatkan pendidikan SD/sederajat sebesar
31,06 persen, sedangkan di perdesaan hanya sebesar 26,69 persen.
Pada jenjang pendidikan SMP/sederajat, persentase penduduk
lansia di perkotaan yang menamatkan pendidikan tersebut sebesar
8,39 persen, lebih tinggi daripada di perdesaan yang hanya 1,85

id
persen. Untuk jenjang SMA/sederajat ke atas, persentase penduduk

o.
lansia di perkotaan yang menamatkan jenjang pendidikan tersebut

.g
sebesar 6,17 persen atau empat kali lipat lebih dari persentase
ps
penduduk lansia di perdesaan yang menamatkan jenjang yang
.b
tim

sama. Ketimpangan ini bisa terjadi karena fasilitas pendidikan di


perkotaan yang lebih unggul dibandingkan di perdesaan sejak dulu
a
//j

atau mungkin juga disebabkan oleh migrasi penduduk dengan


s:

pendidikan tinggi dari perdesaan ke perkotaan.


tp
ht

Pola pendidikan yang ditamatkan penduduk lansia laki-laki


dan perempuan pun terlihat berbeda. Penduduk lansia laki-laki
cenderung mengenyam pendidikan yang lebih baik daripada
penduduk lansia perempuan. Penduduk lansia laki-laki yang
menamatkan pendidikan di setiap jenjang (tamat SD/sederajat,
SMP/sederajat, dan SMA/sederajat ke atas), memiliki persentase
lebih tinggi dibandingkan penduduk lansia perempuan. Sementara
itu, persentase penduduk lansia perempuan yang tidak pernah
bersekolah (31,90 persen), lebih dari dua kali lipat persentase

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 39


Pendidikan

penduduk lansia laki-laki (14,70 persen). Kondisi ini secara tidak


langsung menunjukkan adanya kesenjangan dalam bidang
pendidikan antara penduduk lansia laki-laki dan perempuan.

Kondisi rendahnya pendidikan lansia merata di semua


kabupaten/kota. Merujuk pada lampiran tabel 4.1.3 terlihat bahwa
enam kabupaten/kota dengan persentase penduduk lansia dengan

id
pendidikan tertinggi yang ditamatkan SD/sederajat ke bawah

o.
tertinggi adalah kabupaten/kota yang terletak di Pulau Madura,

.g
ps
yaitu Kabupaten Bangkalan (98,19 persen), Kabupaten Sampang
.b
(98,06 persen), Kabupaten Pamekasan (96,62 persen), dan
tim

Kabupaten Sumenep (96,15 persen) serta Kabupaten Probolinggo


a

(96,19 persen) dan Kabupaten Bondowoso (96,06 persen).


//j
s:

Sementara itu, terdapat lima kabupaten/kota di Jawa Timur dengan


tp

persentase lansia berpendidikan tertinggi yang ditamatkan


ht

SMA/sederajat ke atas diatas 10 persen, yaitu Kota Malang (14,31


persen), Kota Madiun (12,04 persen), Kota Mojokerto (11,24
persen), Kabupaten Sidoarjo (10,61 persen), dan Kota Surabaya
(10,11 persen).

4.2. Kemampuan Membaca dan Menulis

Kemampuan membaca dan menulis sangat bermanfaat bagi


penduduk lansia. Melalui kemampuan membaca dan menulis,
penduduk lansia dapat mengakses ilmu pengetahuan,

40 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Pendidikan

menjadikannya sebagai alat komunikasi baik lewat kertas maupun


media elektronik, dan dapat pula membantu pengentasan buta
aksara generasi penerusnya. Seseorang akan lebih mudah menjalani
kehidupannya sehari-hari jika memiliki kemampuan dasar berupa
kemampuan membaca dan menulis.

Tabel 4.2.

id
Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan

o.
Kemampuan Membaca dan Menulis, 2018

.g
Tipe Daerah/
ps
Kemampuan Membaca dan Menulis
.b
Huruf Jumlah
Jenis Kelamin Huruf Huruf Tidak
tim

Latin dan
Latin Lainnya Dapat
Lainnya
a

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


//j

Perkotaan (K)
s:

Laki-laki (L) 44,47 1,00 41,27 13,26 100,00


tp

Perempuan (P) 37,63 1,56 31,17 29,64 100,00


ht

L+P 40,82 1,30 35,89 21,99 100,00

Perdesaan (D)
Laki-laki (L) 37,28 1,94 32,43 28,36 100,00
Perempuan (P) 26,08 3,49 15,26 55,16 100,00
L+P 31,24 2,78 23,17 42,81 100,00
K+D
Laki-laki (L) 40,80 1,48 36,76 20,96 100,00
Perempuan (P) 31,67 2,56 22,96 42,81 100,00
L+P 35,91 2,06 29,36 32,67 100,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 41


Pendidikan

Penduduk yang tidak dapat membaca dan menulis disebut


buta aksara. Buta aksara merupakan indikator dasar yang bisa
digunakan untuk melihat tingkat pendidikan masyarakat. Angka
buta aksara menunjukkan persentase penduduk buta aksara
terhadap jumlah penduduk secara keseluruhan. Salah satu program
pemerintah untuk mengurangi angka buta aksara adalah dengan

id
Program Keaksaraan Fungsional (KF). Prioritas program KF adalah

o.
penduduk buta aksara usia 15-44 tahun. Namun dalam

.g
kenyataannya, hampir 10 persen peserta KF berusia 60 tahun ke
ps
atas. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar lansia masih cukup
.b
tim

besar. Perlu diperhatikan, kemampuan membaca dan menulis bisa


hilang seiring berjalannya waktu terlebih pada penduduk lansia baik
a
//j

itu disebabkan ingatan yang menurun (lupa), terlalu lama tidak


s:

menggunakan kemampuan tersebut, atau faktor lainnya.


tp
ht

Sekitar dua per tiga penduduk lansia di Provinsi Jawa Timur


mampu membaca dan menulis pada tahun 2018. Berdasarkan Tabel
4.2, terlihat bahwa persentase penduduk lansia yang mampu
membaca dan menulis huruf latin sebesar 35,91 persen, mampu
membaca dan menulis huruf lainnya sebesar 2,06 persen serta
mampu membaca dan menulis huruf latin dan lainnya sebesar 29,36
persen. Sementara itu penduduk lansia yang sama sekali tidak
mampu membaca dan menulis sebesar 32,67 persen.

42 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Pendidikan

Pada Tabel 4.2 juga terlihat bahwa penduduk lansia di


perkotaan lebih banyak yang mampu membaca dan menulis
daripada di perdesaan. Penduduk lansia di perkotaan yang mampu
membaca dan menulis sebesar 78,01 persen, yang terdiri dari
mampu membaca dan menulis huruf latin sebesar 40,82 persen,
mampu membaca dan menulis huruf lainnya sebesar 1,30 persen

id
serta mampu membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya

o.
sebesar 35,89 persen. Sementara itu, penduduk lansia di perdesaan

.g
yang mampu membaca dan menulis hanya sebesar 57,19 persen,
ps
yang terdiri dari mampu membaca dan menulis huruf latin sebesar
.b
tim

31,24 persen, mampu membaca dan menulis huruf lainnya sebesar


2,78 persen, serta mampu membaca dan menulis keduanya sebesar
a
//j

23,17 persen.
s:
tp

Kesenjangan yang cukup tinggi dalam kemampuan membaca


ht

dan menulis terjadi pada penduduk lansia laki-laki dan perempuan.


Persentase penduduk lansia perempuan yang tidak dapat membaca
dan menulis sebesar 42,81 persen atau lebih tinggi dua kali lipat
lebih dibandingkan dengan persentase lansia laki-laki yang hanya
20,96 persen. Kondisi serupa terjadi baik di perkotaan maupun di
perdesaan. Hal ini mengindikasikan bahwa upaya pemerintah dalam
mengurangi dan menghapus buta aksara untuk penduduk lansia
maupun pra lansia masih sangat diperlukan, khususnya untuk
penduduk perempuan. Upaya tersebut diperlukan, terlebih dari sisi

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 43


Pendidikan

usia, usia harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki


sehingga kemampuan membaca dan menulis tersebut diharapkan
akan lebih memudahkan kehidupan yang dijalaninya.

Gambar 4.1.
Angka Buta Aksara/Huruf Penduduk Lansia Menurut Jenis Kelamin,
2014-2018

id
50,00 45,83 47,16
42,81
45,00

o.
40,00 35,48 36,50

.g
34,43 32,67
35,00
30,00
25,00
26,92
20,86 21,73
ps 26,03
20,96
.b
20,44
20,00 15,14
tim

15,00 12,56
10,00
a

5,00
//j

0,00
s:

2014 2015 2016 2017 2018


tp

Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan


ht

Sumber: Susenas, 2014-2018

Gambar 4.2 menunjukkan angka buta aksara atau juga yang


dikenal sebagai buta huruf penduduk lansia menurut jenis kelamin
dari tahun 2014 hingga 2018. Dalam rentang waktu tersebut, angka
buta huruf penduduk lansia mengalami perubahan yang cukup
berfluktuasi. Banyak faktor yang memengaruhi perubahan angka
buta aksara pada penduduk lansia. Salah satunya, kemampuan fisik
dan non fisik seperti daya ingat penduduk lansia yang cenderung
menurun membuat mereka yang semula telah lulus program KF
44 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018
Pendidikan

atau pernah mengenyam pendidikan di masa mudanya kembali


kehilangan kemampuan baca tulisnya.

Lampiran Tabel 4.2.3 menunjukkan bahwa persentase lansia


yang buta huruf antar kabupaten/kota sangat bervariasi antara 5,99
persen sampai 67,62 persen. Angka buta huruf lansia tertinggi dan
diatas 50 persen secara berturut-turut terjadi di Kabupaten

id
Sampang (67,62 persen), Kabupaten Sumenep (61,21 persen),

o.
.g
Kabupaten Bangkalan (55,69 persen), Kabupaten Bondowoso (54,77
ps
persen), Kabupaten Tuban (52,95 persen), Kabupaten Probolinggo
.b
(51,83 persen), dan Kabupaten Pamekasan (50,45 persen).
tim

Sebaliknya, kabupaten/kota dengan persentase lansia yang buta


a
//j

huruf terendah dan kurang dari 10 persen secara berturut-turut


s:

adalah Kota Surabaya (5,99 persen), Kota Madiun (6,51 persen),


tp

Kabupaten Sidoarjo (8,95 persen), dan Kota Malang (9,17 persen).


ht

4.3. Fasilitas Teknologi Informasi

Garoteknologi merupakan ilmu yang mempelajari kaum lansia


dan hubungannya dengan perkembangan teknologi. Pendekatan ini
merupakan ilmu terbaru yang menguraikan sejauh mana
perkembangan teknologi bagi kaum lansia. Kemajuan teknologi
yang semakin pesat memberikan peluang atau kesempatan bagi
kaum lansia untuk mengembangkan dirinya. Garoteknologi
sebenarnya merupakan ilmu praktis untuk memudahkan para
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 45
Pendidikan

penduduk lansia dalam menggunakan sarana prasarana yang sesuai


dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Penerapan
teknologi bagi kaum lansia akan membantu mereka untuk dapat
menjalankan masa tuanya secara mandiri. Akses teknologi informasi
yang dimiliki oleh penduduk lansia disajikan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3.

id
Persentase Penduduk Lansia Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan

o.
Akses Teknologi Informasi, 2018

.g
Tipe Daerah/ ps Akses Teknologi Informasi
.b
Jenis Kelamin Telepon Komputer/
Internet
tim

Seluler (HP) Laptop


(1) (2) (3) (4)
a
//j

Perkotaan (K)
s:

Laki-laki (L) 50,05 3,72 10,22


tp

Perempuan (P) 33,84 1,46 5,81


L+P 41,41 2,52 7,87
ht

Perdesaan (D)
Laki-laki (L) 37,76 0,71 1,07
Perempuan (P) 21,55 0,12 0,73
L+P 29,02 0,39 0,89

K+D
Laki-laki (L) 43,79 2,19 5,56
Perempuan (P) 27,50 0,77 3,19
L+P 35,05 1,43 4,29
Sumber: Susenas, 2018

46 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Pendidikan

Sarana teknologi informasi yang paling banyak diakses oleh


penduduk lansia di Jawa Timur adalah telepon seluler (35,05
persen). Sementara itu, penduduk lansia yang mengakses internet
baik melalui komputer/laptop, HP maupun media lainnya sebesar
4,29 persen, dan persentase lansia yang menggunakan
komputer/laptop sebesar 1,43 persen.

id
Penggunaan teknologi biasanya dipengaruhi tingkat

o.
.g
pendidikan lansia. Semakin tinggi pendidikan, maka semakin tinggi
ps
pula kecenderungan untuk mengakses teknologi. Seperti telah
.b
diulas dalam bagian sebelumnya bahwa penduduk lansia di
tim

perkotaan umumnya memiliki pendidikan yang lebih baik


a
//j

dibandingkan penduduk lansia di perdesaan. Dengan demikian,


s:

kecenderungan penduduk lansia perkotaan menggunakan teknologi


tp

lebih tinggi daripada di perdesaan.


ht

Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa persentase penduduk


lansia di perkotaan yang menggunakan telepon seluler mencapai
hampir 1,5 kali lipat dibandingkan penduduk lansia di perdesaan.
Begitu pula penggunaan komputer/laptop dan internet oleh lansia
di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di perdesaan. Bahkan,
persentase penduduk lansia perkotaan yang mengggunakan
internet (7,87 persen) hampir 9 kali lipat dibandingkan persentase
penduduk lansia di perdesaan yang menggunakan internet

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 47


ht
tp
s:
//j
at
im
.b
p s.
go
.id
Kesehatan

BAB
5 KESEHATAN

id
Ada sebuah pepatah “Men sana incorpore sano” yang berarti

o.
.g
di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kesehatan

ps
merupakan hak asasi setiap manusia dan merupakan bagian dari
.b
unsur kesejahteraan rakyat sesuai dengan cita-cita bangsa
tim

Indonesia, yang termaktub dalam Pancasila dan Undang-Undang


a

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. UU No. 36 Tahun


//j
s:

2009 tentang kesehatan menyebutkan, yang dimaksud kesehatan


tp

adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun


ht

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif sosial


dan ekonomis. Pada Pasal 3 disebutkan bahwa pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis.

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 49


Kesehatan

Kualitas hidup yang baik akan didapat bila seseorang memiliki


kesehatan yang prima, baik fisik, mental, spiritual, dan sosial.
Seseorang yang mempunyai badan sehat akan dapat melakukan
kegiatan lebih baik dan optimal bila dibandingkan dengan orang
yang sedang terganggu kesehatannya. Oleh karena itu, kesehatan
merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi

id
kualitas kehidupan setiap manusia.

o.
Tingkat/derajat kesehatan penduduk merupakan salah satu

.g
ps
cermin dari tingginya kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu
.b
bangsa. Hal ini dikarenakan manusia merupakan subjek dan
tim

sekaligus objek pembangunan, yang mencakup seluruh siklus hidup


a

manusia sejak di dalam kandungan hingga akhir hayat. Oleh sebab


//j
s:

itu, upaya untuk membangun kualitas SDM tetap menjadi perhatian


tp

penting dalam setiap program pembangunan pemerintah.


ht

Dalam upaya membangun kualitas SDM yang andal, program


pembangunan yang dijalankan pemerintah dalam bidang kesehatan
mencakup semua usia, termasuk penduduk lansia. Aspek kesehatan
bagi penduduk lansia sangat penting karena pada umumnya daya
tahan tubuh mereka berkurang sejalan dengan bertambahnya usia.
Penurunan daya tahan tubuh penduduk lansia hingga tingkat
tertentu dapat mengakibatkan menjadi rentan atau mudah
terserang berbagai penyakit. Oleh karena itu, diperlukan berbagai
upaya dari semua pihak agar para penduduk lansia memiliki
50 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018
Kesehatan

kesehatan yang prima dalam rangka melanjutkan aktivitas


kehidupannya. Agar penduduk lansia selalu memiliki kesehatan yang
prima salah satunya adalah dengan meningkatkan jenis dan
jangkauan pelayanan serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan penduduk lansia.

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan penduduk lansia

id
dituangkan dalam UU Lansia No. 13 Tahun 1998 Bab VI Pasal 14

o.
Ayat (1) tentang pelayanan kesehatan yang dimaksudkan untuk

.g
ps
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan
.b
lanjut usia, agar kondisi fisik, mental, dan sosialnya dapat berfungsi
tim

secara wajar. Pada Ayat (2) disebutkan bahwa pelayanan kesehatan


a

yang dilakukan pemerintah berupa peningkatan: a. penyuluhan dan


//j
s:

penyebarluasan informasi kesehatan lansia; b. upaya penyembuhan


tp

(kuratif), yang diperluas pada bidang pelayanan


ht

geriatrik/gerontologik; c. pengembangan lembaga perawatan lanjut


usia yang menderita penyakit kronis dan/atau penyakit terminal,
dan pada Ayat (3) disebutkan bahwa untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan bagi lansia yang tidak mampu, diberikan keringanan
biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Salah satu penelitian mengenai pelayanan kesehatan


penduduk lansia adalah penelitian pelayanan kesehatan penduduk
lansia di rumah sakit. Penelitian menyimpulkan bahwa rumah sakit
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 51
Kesehatan

memiliki kecenderungan memberikan perlindungan kepada lansia


dalam pemenuhan hak atas kesehatannya. Namun demikian masih
terdapat beberapa kendala, seperti anggaran untuk penyediaan
fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk lanjut usia masih menyatu
dengan anggaran rumah sakit secara keseluruhan, kurangnya
dukungan Pemerintah Daerah maupun DPRD (belum ada kebijakan

id
yang dikeluarkan bagi perlindungan penduduk lansia di rumah

o.
sakit), belum adanya landasan yuridis (peraturan pemerintah), dan

.g
terbatasnya SDM staf pelayanan kesehatan penduduk lansia.
Penelitian tersebut
ps
merekomendasikan perlunya peraturan
.b
tim

pemerintah yang mengatur kebijakan penduduk lansia dalam upaya


pemenuhan hak atas kesehatan, dan perlunya anggaran khusus
a
//j

program penduduk lansia. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan


s:

khusus untuk penduduk lansia diantaranya adalah pos pelayanan


tp
ht

terpadu (posyandu) lansia. Pelayanan kesehatan ini disediakan


sebagai sarana pencegahan dan pengobatan agar penduduk lansia
selalu terpantau kesehatannya. Posyandu lansia juga merupakan
ajang komunikasi sesama penduduk lansia.

Berdasarkan ilmu kesehatan, semakin aktif seorang lansia


maka akan semakin baik daya tahan fisik, pikiran, dan
kebahagiaannya. Kondisi kesehatan penduduk lansia tidak hanya
dipengaruhi pola kehidupan sekarang, tetapi juga sangat
dipengaruhi oleh pola hidup semasa mudanya. Kondisi kesehatan

52 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Kesehatan

seseorang pada saat sekarang ini merupakan hasil proses akumulasi


yang terjadi semenjak manusia dalam kandungan sampai sekarang.
Secara umum dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai
pola hidup sehat dari masa kecil, remaja, dewasa, hingga lansia,
kondisi kesehatannya akan lebih baik dibandingkan dengan seorang
lansia yang masa lalunya tidak berperilaku hidup sehat yang

id
biasanya terlihat dari gangguan kesehatan yang dikeluhkannya.

o.
.g
5.1. Keluhan Kesehatan
ps
.b
Keluhan kesehatan didefinisikan sebagai keadaan seseorang
tim

yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena


a

gangguan/penyakit yang sering dialami seperti panas, pilek, diare,


//j

pusing, sakit kepala maupun karena penyakit akut, penyakit kronis,


s:
tp

kecelakaan, kriminalitas atau keluhan lainnya. Keluhan kesehatan


ht

tidak selalu mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari.


Keluhan kesehatan dan jenis keluhan yang dialami oleh penduduk
dapat menggambarkan tingkat/derajat kesehatan secara umum.
Selain itu, keluhan kesehatan juga mencerminkan kondisi
lingkungan tempat tinggal penduduk secara umum.

Penduduk lansia menurut kelompok usia dapat


dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lansia muda (60-69 tahun), lansia
menengah atau madya (70-79 tahun), dan lansia tua (80 tahun ke

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 53


Kesehatan

atas). Secara umum persentase penduduk pra lansia dan lansia yang
mempunyai keluhan keluhan kesehatan selama sebulan terakhir
dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1.
Persentase Penduduk Pra Lansia dan Lansia yang Mempunyai Keluhan
Kesehatan Selama Sebulan Terakhir Menurut Kelompok Usia, Jenis
Kelamin, dan Tipe Daerah, 2018

id
100,00

o.
.g
80,00

59,10

56,15
57,32

55,33
55,13

54,62
54,33

53,16
52,06

51,42
ps
49,51
48,10

47,84
47,59

46,12
60,00

42,04
39,34

38,76
38,21

35,29
.b
40,00
tim

20,00
a
//j

0,00
s:

Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan Total


tp

Pra Lansia Lansia Muda Lansia Menengah/Madya Lansia Tua


ht

Sumber: Susenas, 2018

Dari gambar diatas, terlihat bahwa semakin bertambahnya


usia, persentase penduduk lansia yang mengalami keluhan
kesehatan semakin besar. Penduduk pra lansia yang mengalami
keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebanyak 38,76 persen,
meningkat menjadi 47,84 persen pada lansia muda, meningkat lagi
menjadi 53,16 persen pada lansia madya, dan persentase tertinggi
pada lansia tua yang mencapai 56,15 persen. Pola yang sama juga

54 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Kesehatan

terjadi pada penduduk pra lansia dan lansia laki-laki maupun


penduduk pra lansia dan lansia perempuan. Demikian pula pada
kelompok pra lansia dan lansia di perkotaan maupun di perdesaan
juga menunjukkan pola serupa.

Jika dilihat menurut jenis kelamin, penduduk perempuan


pada kelompok pra lansia dan lansia muda relatif lebih banyak

id
mengeluhkan kesehatannya dibandingkan dengan penduduk laki-

o.
laki pada kelompok usia yang sama. Sebaliknya, pada kelompok

.g
ps
lansia madya dan lansia tua, justru menunjukkan bahwa lansia laki-
.b
laki lebih sering mengeluhkan kesehatannya dibanding lansia
tim

perempuan.
a
//j

Pada Lampiran Tabel 5.1, terlihat bahwa separuh lansia di


s:

Jawa Timur mengalami keluhan kesehatan. Bahkan, terdapat


tp

beberapa kabupaten/kota dengan persentase keluhan kesehatan


ht

lansianya diatas 60 persen, yaitu Kabupaten Blitar (70,82 persen),


Kabupaten Sampang (69,53 persen), Kota Pasuruan (63,50 persen),
Kabupaten Banyuwangi (61,73 persen), Kabupaten Bondowoso
(61,42 persen), dan Kabupaten Mojokerto (60,77 persen).
Sebaliknya, terdapat dua kabupaten/kota dengan persentase
penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan terendah dan
dibawah 40 persen yaitu Kabupaten Lumajang (33,91 persen), dan
Kabupaten Madiun (38,93 persen).

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 55


Kesehatan

5.2. Angka Kesakitan (Morbidity Rate) Lansia

Seseorang dikatakan sakit apabila keluhan kesehatan yang


dirasakan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, yaitu tidak dapat
melakukan kegiatan secara normal (bekerja, sekolah, dan kegiatan
sehari-hari) sebagaimana biasanya. Kondisi ini sangat mungkin
dialami penduduk lansia yang daya tahan tubuhnya menurun

id
sehingga rentan terhadap penyakit.

o.
.g
Gambar 5.2.
Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut Tipe Daerah, 2014-2018 ps
.b
50,00
tim

45,00
40,00
28,16
27,66
27,02

26,29
25,71
25,57

25,10

24,86
24,53

24,53

35,00

23,83
23,76
23,20

23,11

22,75
//j

30,00
25,00
s:

20,00
tp

15,00
10,00
ht

5,00
-
2014 2015 2016 2017 2018
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

Sumber: Susenas, 2014-2018

Angka morbiditas (morbidity rates) lansia adalah persentase


penduduk lansia yang mengalami masalah kesehatan hingga
menganggu aktivitas kegiatan sehari-hari mereka selama sebulan
terakhir. Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk mengukur derajat kesehatan. Semakin rendah

56 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Kesehatan

angka kesakitan menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang


baik.

Tabel 5.1.
Angka Kesakitan Lansia Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin,
dan Kelompok Usia, 2018

Kelompok Usia
Tipe Daerah/

id
Lansia Lansia
Jenis Kelamin Pra Lansia Lansia tua Lansia
Muda Madya

o.
45-59 80+ 60+
60-69 70-79

.g
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Perkotaan (K)
ps
.b
Laki-laki (L) 12,51 19,03 27,99 37,10 22,70
tim

Perempuan (P) 15,47 21,28 24,67 25,97 22,80


L+P 14,03 20,17 26,13 30,01 22,75
a
//j

Perdesaan (D)
s:

Laki-laki (L) 14,38 20,84 29,80 32,13 24,12


tp

Perempuan (P) 16,73 23,56 26,86 31,36 25,49


ht

L+P 15,59 22,23 28,18 31,61 24,86

K+D
Laki-laki (L) 13,42 19,94 28,93 34,59 23,43
Perempuan (P) 16,08 22,44 25,79 28,92 24,19
L+P 14,79 21,21 27,19 30,86 23,83
Sumber: Susenas, 2018

Pada tahun 2018, angka kesakitan lansia sebesar 23,83


persen, artinya bahwa terdapat sekitar 23-24 orang dari setiap 100
orang lansia yang mengalami keluhan kesehatan sehingga kegiatan
sehari-harinya terganggu. Berdasarkan tipe daerah, derajat

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 57


Kesehatan

kesehatan lansia yang tinggal di perkotaan cenderung lebih baik


daripada lansia yang tinggal di perdesaan. Hal ini terlihat dari angka
kesakitan lansia di perkotaan (22,75 persen) yang lebih rendah
daripada angka kesakitan lansia di perdesaan (24,86 persen).
Kondisi ini terjadi pada semua kelompok usia, baik pra lansia, lansia
muda, lansia madya maupun lansia tua. Hal ini menunjukkan

id
perlunya peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk lansia di

o.
perdesaan.

.g
ps
Tabel 5.1 juga menyajikan angka kesakitan lansia yang
.b
dibedakan menurut kelompok usia dan jenis kelamin. Bila dilihat
tim

menurut kelompok usia, seperti halnya pada pola lansia yang


a
//j

mengalami keluhan kesehatan bahwa semakin bertambah usia,


s:

lansia, maka persentase yang mengalami keluhan kesehatan


tp

semakin tinggi. Demikian pula halnya dengan angka kesakitan


ht

lansia, semakin bertambah usia, maka angka kesakitan lansia


semakin tinggi. Sementara menurut jenis kelamin, angka kesakitan
pada kelompok pra lansia dan lansia muda laki-laki cenderung lebih
rendah daripada pra lansia dan lansia muda perempuan. Namun
seiring bertambahnya usia, justru angka kesakitan lansia madya dan
lansia tua laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Pola ini
serupa dengan pola pada keluhan kesehatan di pembahasan
sebelumnya.

58 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Kesehatan

Pada Lampiran Tabel 5.2. dapat dlihat bahwa angka kesakitan


penduduk lansia bervariasi antar kabupaten/kota di Jawa Timur
dengan persentase berkisar antara 11,27 persen sampai 44,14
persen. Angka kesakitan penduduk lansia tertinggi dan diatas 30
persen terdapat di Kabupaten Sampang (44,14 persen), Kabupaten
Blitar (36,70 persen), Kabupaten Gresik (33,38 persen), dan Kota

id
Pasuruan (32,42 persen). Sebaliknya, angka kesakitan terendah dan

o.
dibawah 15 persen terjadi di Kota Madiun (11,27 persen) dan Kota

.g
Probolinggo (13,13 persen).
ps
.b
5.3. Cara Berobat
a tim

Tindakan seseorang untuk mencari berbagai cara pengobatan


//j

dalam upaya penyembuhan mencerminkan orang tersebut peduli


s:
tp

akan kesehatannya. Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga


ht

kesehatan, baik oleh seseorang yang menderita sakit itu sendiri


maupun oleh keluarganya yang masih sehat. Upaya menjaga
kesehatan yang dapat dilakukan di antaranya adalah dengan
berobat sendiri atau berobat jalan.

Berobat sendiri merupakan upaya mengobati penyakit atas


inisiatif sendiri, berdasarkan pengetahuan kesehatan yang
dimilikinya secara mandiri. Berobat jalan adalah melakukan
konsultasi kesehatan kepada tenaga ahli kesehatan yang dipercaya,

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 59


Kesehatan

Tabel 5.2.
Persentase Penduduk Lansia Dengan Keluhan Kesehatan Sebulan
Terakhir Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan Cara Berobat, 2018

Persentase Cara Berobat


Lansia
Tipe Daerah /
Dengan Tidak Berobat Berobat Berobat Jumlah
Jenis Kelamin
Keluhan Berobat Sendiri Jalan Sendiri dan
Kesehatan Berobat Jalan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

id
o.
Perkotaan (K)

.g
Laki-laki (L) 50,11 3,05 44,70 24,34 27,91 100,00
Perempuan (P)
L+P
51,22
50,70
3,30
3,18
ps
42,35
43,43
23,62
23,95
30,73
29,43
100,00
100,00
.b
tim

Perdesaan (D)
Laki-laki (L) 49,00 2,82 44,47 23,21 29,50 100,00
a
//j

Perempuan (P) 50,15 3,17 40,66 25,97 30,21 100,00


s:

L+P 49,62 3,01 42,39 24,71 29,88 100,00


tp

K+D
ht

Laki-laki (L) 49,55 2,93 44,59 23,77 28,71 100,00


Perempuan (P) 50,67 3,24 41,48 24,82 30,46 100,00
L+P 50,15 3,10 42,90 24,34 29,66 100,00
Sumber: Susenas, 2018

dengan cara mendatangi tempat pelayanan kesehatan modern


maupun tradisional tanpa menginap, termasuk mendatangkan
petugas kesehatan ke rumah. Berdasarkan data Susenas 2018,
sekitar 1 dari setiap 2 orang lansia di Jawa Timur mengalami
keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir. Dari total lansia dengan

60 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Kesehatan

keluhan kesehatan tersebut 42,90 persen diantaranya hanya


berobat sendiri saja, bahkan 3,10 persen yang lain sama sekali tidak
mengobati keluhan kesehatannya.

Tabel 5.3 menunjukkan masih cukup banyak lansia sakit yang


tidak berobat jalan. Lansia sakit yang tidak berobat jalan sebesar 46
persen. Dari total penduduk lansia dengan keluhan kesehatan tapi

id
tidak berobat jalan tersebut, sebagian besar diantaranya (68,70

o.
persen) beralasan mengobati sendiri keluhan kesehatannya dan

.g
ps
25,55 persen yang lain beralasan merasa tidak perlu berobat jalan.
.b
Pola yang serupa terjadi pada lansia baik yang tinggal di perkotaan
tim

maupun di perdesaan.
a
//j

Penduduk lansia yang tidak berobat jalan dengan alasan tidak


s:

ada biaya sebanyak 2,02 persen dari total penduduk lansia yang
tp

mengalami keluhan kesehatan tapi tidak berobat jalan. Alasan tidak


ht

ada biaya dalam hal ini baik ketiadaan biaya berobat maupun
ketiadaan biaya transportasi menuju tempat berobat. Fenomena
yang menarik justru terlihat dari alasan tidak berobat jalan menurut
tipe daerah tempat tinggal bahwa persentase penduduk lansia yang
tidak berobat jalan karena alasan tidak ada biaya justru lebih besar
di perkotaan dibandingkan di perdesaan. Di satu sisi, hal ini dapat
mengindikasikan pelayanan kesehatan yang semakin merata di
perdesaan. Namun, di sisi lain hal ini juga bisa mengindikasikan
relatif lebih besarnya biaya hidup di daerah perkotaan membuat
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 61
Kesehatan

alokasi pengeluaran untuk berobat jalan menjadi lebih kecil selain


juga kemungkinan lebih tingginya biaya berobat jalan di perkotaan.
Tentunya, hal ini perlu pengkajian lebih lanjut.

Tabel 5.3.
Persentase Penduduk Lansia yang Tidak Berobat Jalan Menurut
Kelompok Usia, Tipe Daerah dan Alasan Utama Tidak Berobat Jalan, 2018

id
Persentase Alasan Utama Tidak Berobat Jalan
Lansia yang

o.
Tipe Daerah/
Tidak Tidak Merasa Jumlah

.g
Jenis Kelamin Mengoba-
Berobat Ada Tidak Lainnya
ti Sendiri
Jalan Biaya
ps Perlu
.b
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
tim

Perkotaan (K)
Laki-laki (L) 47,75 2,79 67,28 26,92 3,01 100,00
a

Perempuan (P) 45,65 1,62 66,76 27,06 4,57 100,00


//j
s:

L+P 46,62 2,17 67,00 26,99 3,83 100,00


tp

Perdesaan (D)
ht

Laki-laki (L) 47,29 2,03 71,37 23,29 3,31 100,00


Perempuan (P) 43,83 1,73 69,52 24,86 3,89 100,00
L+P 45,40 1,87 70,39 24,12 3,62 100,00

K+D
Laki-laki (L) 47,52 2,41 69,33 25,10 3,16 100,00
Perempuan (P) 44,72 1,67 68,14 25,96 4,23 100,00
L+P 46,00 2,02 68,70 25,55 3,72 100,00
Sumber: Susenas, 2018

62 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Kesehatan

Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Ngawi merupakan


kabupaten/kota dengan persentase penduduk lansia yang tidak
berobat jalan tertinggi dengan persentase diatas 55 persen.
Sebaliknya, Kota Mojokerto satu-satunya kabupaten/kota dengan
persentase lansia tidak berobat jalan terendah dan dibawah 30
persen, yaitu sebesar 27,78 persen. Kondisi penduduk lansia yang

id
tidak berobat jalan menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada

o.
lampiran publikasi Tabel 5.4.1 – Tabel 5.4.3.

.g
ps
Berobat jalan dapat dilakukan dengan mendatangi tempat-
.b
tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa
tim

menginap. Dalam hal ini, berobat jalan juga termasuk


a
//j

mendatangkan petugas kesehatan. Pada Gambar 5.3, terlihat tiga


s:

tempat yang paling banyak didatangi oleh penduduk lansia untuk


tp

berobat jalan yaitu praktek dokter/bidan (47,85 persen),


ht

puskesmas/pustu (23,05 persen), dan klinik/praktek dokter bersama


(11,05 persen). Dalam hal ini, satu orang penduduk lansia yang
memiliki keluhan kesehatan bisa berobat jalan ke lebih dari satu
tempat layanan kesehatan. Baik di perkotaan maupun di perdesaan,
praktek dokter/bidan dan puskesmas/pustu menjadi dua tempat
layanan kesehatan yang paling banyak didatangi penduduk lansia
untuk berobat jalan saat memiliki keluhan kesehatan. Di perkotaan,
persentase penduduk lansia yang berobat jalan di rumah sakit
pemerintah lebih besar dibandingkan penduduk lansia yang berobat
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 63
Kesehatan

jalan ke klinik/praktek dokter bersama. Sementara itu, persentase


penduduk lansia di perdesaan yang berobat jalan ke poskesdes,
polindes, balai pengobatan, praktek batra, dan layanan kesehatan
sejenisnya lebih besar dibandingkan persentase lansia yang berobat
jalan ke klinik/praktek dokter bersama.

id
Gambar 5.3.
Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan dan Tempat Berobat Jalan

o.
Menurut Tipe Daerah, 2018

.g
60,00 55,67 ps
.b
55,00
tim

50,00 47,85

45,00
39,61
a

40,00
//j

35,00
s:

30,00
23,21
22,89 23,05
tp

25,00
20,00
ht

13,45 12,93 13,05


15,00 11,05
9,02 9,00 9,15 9,68
8,01
10,00 5,27 6,25
4,81
5,00
0,00
RS Pemerintah RS Swasta Praktek Klinik/ Praktek Puskesmas/ Lainnya
Dokter/ Bidan Dokter Pustu
Bersama

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

Sumber: Susenas, 2018


Keterangan :
*
Lainnya termasuk UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes,
Polindes, Posyandu, Balai Pengobatan) dan Praktek Batra (Pengobatan Tradisional) termasuk
dukun bersalin

64 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Kesehatan

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa praktek


dokter/bidan menjadi pilihan utama penduduk lansia untuk berobat
jalan, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Praktek dokter/bidan
dianggap sebagai tempat berobat jalan yang praktis dan fleksibel
secara waktu untuk mendatanginya. Selain itu, puskesmas/pustu
menjadi pilihan alternatif penduduk lansia untuk berobat jalan

id
karena keberadaannya di setiap kecamatan yang relatif mudah

o.
diakses dengan biaya terjangkau.

.g
ps
Dikaji berdasarkan kabupaten/kota, data dari Lampiran
.b
Tabel 5.5.3 menunjukkan bahwa terdapat lima kabupaten/kota yang
tim

persentase pemanfaatan puskesmas/puskesmas pembantu tertinggi


a

dibandingkan tempat berobat jalan lainnya, yaitu Kota Mojokerto,


//j
s:

Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kota Kediri, dan Kota Surabaya.


tp

Sementara itu, di Kota Malang persentase berobat jalan lansia


ht

tertinggi justru di rumah sakit swasta, sedangkan di Kota Madiun


persentase terbesar justru pada penduduk lansia yang berobat jalan
di rumah sakit pemerintah.

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 65


ht
tp
s:
//j
atim
.b
ps
.g
o.
id
Ketenagakerjaan

BAB 6 KETENAGAKERJAAN

id
o.
.g
Penduduk lansia yang terlibat aktif dalam ketenagakerjaan

ps
merupakan penduduk lansia potensial yaitu penduduk lansia yang
.b
masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat
tim

menghasilkan barang dan/atau jasa. Lansia potensial ini mampu


a

mencari nafkah untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Di sisi lain,


//j
s:

secara normatif penduduk lansia merupakan kelompok penduduk


tp

yang semestinya tinggal menikmati masa tua tanpa harus bekerja.


ht

Kenyataannya masih banyak dijumpai lansia yang bekerja baik itu


karena tuntutan hidup atau karena alasan lain.

Usaha pemberdayaan penduduk lansia merupakan salah satu


usaha melatih kemandirian, baik dari aspek ekonomis, pemenuhan
psikologi, sosial, budaya, dan kesehatan. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 Bab II Pasal 3 yang
menyebutkan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia
diarahkan agar lansia tetap dapat diberdayakan sehingga berperan

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 67


Ketenagakerjaan

dalam kegiatan pembangunan dengan memperhatikan fungsi,


kearifan, pengetahuan, keahlian, keterampilan, pengalaman, usia,
dan kondisi fisiknya, serta terselenggaranya pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial lansia. Bagi penduduk lansia produktif, hak
mendapatkan kesempatan kerja juga tercantum pada UU tersebut
Bab III Pasal 5 Ayat (2)c. Selanjutnya pada Bab VI Pasal 15 Ayat (1)

id
dan (2) menyatakan bahwa dalam pelaksanaannya, pemerintah

o.
memberikan pelayanan kesempatan kerja bagi lanjut usia potensial

.g
untuk memberi peluang bagi pendayagunaan pengetahuan,
ps
keahlian, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman yang
.b
tim

dimilikinya yang dilaksanakan pada sektor formal dan non formal,


melalui perseorangan, kelompok/organisasi, atau lembaga, baik
a
//j

pemerintah maupun masyarakat.


s:
tp

Agar kebijakan ketenagakerjaan penduduk lansia dapat lebih


ht

terarah, maka pada bagian ini akan disajikan gambaran secara


makro khusus mengenai kegiatan ekonomi penduduk lansia. Selain
itu disajikan pula mengenai indikator ketenagakerjaan lansia yang
mencakup partisipasi angkatan kerja, lapangan usaha, status
pekerjaan, jumlah jam kerja, dan besaran upah/pendapatan.

68 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Ketenagakerjaan

6.1. Partisipasi Angkatan Kerja

Penduduk lansia yang bekerja dan mencari pekerjaan


(penganggur) merupakan lansia potensial. Angkatan kerja lansia ini
tergolong sebagai lansia yang produktif dan mandiri. Lansia
potensial banyak ditemukan di negara berkembang dan negara-
negara yang belum memiliki tunjangan sosial untuk hari tua. Mereka

id
berusaha tetap bekerja dalam upaya memenuhi tuntutan hidup

o.
.g
maupun mencukupi kebutuhan keluarga yang menjadi
tanggungannya. ps
.b
tim

Sakernas Agustus 2018 menunjukkan penduduk lansia di Jawa


Timur yang bekerja sebesar 55,70 persen dan sebesar 0,40 persen
a
//j

menganggur. Tingginya persentase penduduk lansia yang bekerja


s:

tidak hanya dipandang bahwa mereka masih benar-benar mampu


tp
ht

bekerja, tapi juga bisa bermakna bahwa tingkat kesejahteraannya


masih rendah sehingga di usia senja mereka terpaksa masih harus
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penduduk lansia
yang melakukan kegiatan mengurus rumah tangga sebesar 29,74
persen dan melakukan kegiatan lainnya sebesar 14,15 persen.
Kegiatan lainnya yang dimaksud dalam hal ini adalah berbagai
kegiatan selain kegiatan bekerja, mencari pekerjaan, dan mengurus
rumah tangga. Kegiatan lainnya mencakup kegiatan santai, rekreasi,
olahraga, hiburan, kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan antara

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 69


Ketenagakerjaan

lain berupa kegiatan pengajian, atau kebaktian dan kegiatan


kemasyarakatan.

Gambar 6.1.
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Selama Seminggu Terakhir dan Kelompok Usia, 2018

15-59 Tahun 60+ Tahun

id
o.
Lainnya; 1,81

.g
Lainnya;
Mengurus
Ruta; 17,15
ps 14,15
.b
tim

Sekolah; 9,07
Mengurus Bekerja;
Bekerja;
Ruta; 55,70
68,74
a

29,74
//j
s:

Penganggur-
an; 3,23 Sekolah;
tp

0,00 Pengang-
guran;
ht

0,40

Sumber: Sakernas 2018

Persentase penduduk lansia yang bekerja lebih kecil


dibandingkan persentase penduduk usia 15-59 tahun. Demikian juga
dengan persentase penduduk lansia yang menganggur. Kondisi ini
dikarenakan penduduk usia 15-59 tahun merupakan usia produktif,
sebagian besar penduduk pada kelompok usia tersebut memiliki
tanggung jawab lebih terhadap perekonomian keluarga. Sementara

70 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Ketenagakerjaan

itu, untuk kegiatan mengurus rumah tangga dan kegiatan lainnya


terlihat bahwa persentase penduduk lansia lebih besar
dibandingkan penduduk usia 15-59 tahun.

Gambar 6.2.
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Selama Seminggu Terakhir dan Tipe Daerah, 2018

id
Perkotaan (K) Perdesaan (D) K+D

o.
.g
15-59 tahun Lansia 15-59 tahun Lansia 15-59 tahun Lansia

67,09
70,63
62,25
ps 68,74
.b
55,70
48,98
tim

35,21
29,74
a

24,41
//j

16,98 17,35 17,15


15,33 13,00 14,15
s:

10,53 9,07
7,37
3,61 1,79 2,80 1,84 3,23 1,81
tp

0,48 0,00 0,33 0,40 0,00


0,00
ht

Sumber: Sakernas 2018

Gambar 6.2 menunjukkan bahwa persentase penduduk lansia


di perdesaan yang bekerja lebih besar dibandingkan di perkotaan.
Penduduk lansia di perdesaan yang bekerja sebesar 62,25 persen,
sedangkan di perkotaan sebesar 48,98 persen. Kondisi ini mungkin

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 71


Ketenagakerjaan

disebabkan karena penduduk lansia di perdesaan lebih mudah


mendapatkan pekerjaan dibandingkan di perkotaan. Lapangan
pekerjaan non formal lebih banyak tersedia di perdesaan, misalnya
sektor pertanian yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti
faktor usia atau pendidikan yang lebih tinggi. Sementara itu,
persentase penduduk lansia di perkotaan dengan kegiatan utama

id
mengurus rumah tangga dan lainnya (masing-masing 35,21 persen

o.
dan 15,33 persen) lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan

.g
(masing-masing 24,41 persen dan 13,00 persen).
ps
.b
Persentase penduduk lansia yang bekerja baik di perkotaan
tim

maupun di perdesaan lebih rendah apabila dibandingkan dengan


a

penduduk usia produktif. Perbedaan yang lebih nyata terlihat di


//j
s:

daerah perkotaan. Penduduk usia 15-59 tahun di perkotaan yang


tp

bekerja (67,09 persen) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan


ht

penduduk lansia yang bekerja (48,98 persen).

Kegiatan utama dari penduduk lansia dan penduduk usia 15-


59 tahun menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 6.3. Dari
gambar tersebut terlihat bahwa penduduk lansia laki-laki yang
bekerja lebih besar dibandingkan lansia perempuan. Penduduk
lansia laki-laki yang bekerja sebesar 71,56 persen, sedangkan
perempuan sebesar 41,96 persen. Sementara itu untuk kegiatan
mengurus rumah tangga, persentase penduduk lansia perempuan
(44,27 persen) jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk lansia laki-
72 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018
Ketenagakerjaan

laki (12,97 persen). Hal ini menunjukkan masih terdapat perbedaan


peran antara lansia laki-laki dan perempuan dalam partisipasi
kegiatan ekonomi. Perempuan cenderung tinggal di rumah untuk
mengurus rumah tangga, sedangkan laki-laki cenderung bekerja.
Pola yang sama juga terlihat pada kelompok usia produktif.

Gambar 6.3

id
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Selama Seminggu Terakhir dan Jenis Kelamin, 2018

o.
.g
Laki-laki (L)
15-59 tahun Lansia
Perempuan (P)
15-59 tahun
ps Lansia
L+P
15-59 tahun Lansia
.b
82,08
tim

71,56 68,74
a

55,72
55,70
//j

41,96 44,27
s:

31,59 29,74
tp

17,15
ht

12,97 14,89 13,51 14,15


8,99 9,14 9,07
4,05 2,53 2,44 1,11 3,23 1,81
0,58 2,35 0,25 0,00 0,40 0,00
0,00

Sumber: Sakernas 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 73


Ketenagakerjaan

6.2. Karakteristik Penduduk Bekerja


Gambar 6.4.
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
Menurut Kelompok Usia dan Tipe Daerah, 2018
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

74,21
70,63 68,74
67,09 67,37

id
60,47

o.
50,96

.g
42,48
33,79
ps
.b
20,38
15,83 18,29
a tim
//j

Umur 15-59 tahun Lansia Muda (60-69 tahun) Lansia Madya (70-79 tahun) Lansia Tua (80 tahun+)
s:
tp

Sumber: Sakernas 2018


ht

Produktivitas seseorang dalam melakukan aktivitas akan


berbeda antara penduduk usia muda/produktif dengan penduduk
lansia. Gambar 6.4 menunjukkan persentase penduduk usia 15
tahun ke atas yang bekerja menurut kelompok usia. Dari gambar
tersebut, terlihat bahwa produktivitas akan cenderung berkurang
seiring bertambahnya usia. Kondisi tersebut terlihat dari persentase
lansia yang bekerja meski di perdesaan persentase penduduk lansia
muda yang bekerja justru lebih besar dibandingkan persentase
penduduk usia produktif yang bekerja. Pada gambar di atas juga
74 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018
Ketenagakerjaan

terlihat bahwa pada penduduk lansia tua yang berusia 80 tahun ke


atas yang bekerja (18,29 persen) mempunyai persentase terkecil
diantara kelompok usia lansia lainnya. Persentase penduduk lansia
madya (usia 70-79 tahun) yang bekerja sebesar 42,48 persen dan
lansia muda (usia 60-69 tahun) yang bekerja sebesar 67,37 persen.
Faktor kesehatan dan kondisi fisik mungkin menjadi penyebab

id
utama kecilnya penduduk lansia pada usia 80 tahun ke atas yang

o.
bekerja.

.g
Gambar 6.5.
ps
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut
.b
Kelompok Usia dan Jenis Kelamin, 2018
a tim

Laki-laki Perempuan Laki+Perempuan


//j

82,08 80,65
s:

68,74 67,37
tp

59,54
ht

55,72 54,52

42,48

32,12
28,85

18,29
11,09

Umur 15-59 tahun Lansia Muda (60-69 tahun) Lansia Madya (70-79 tahun) Lansia Tua (80 tahun+)

Sumber: Sakernas 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 75


Ketenagakerjaan

Persentase penduduk lansia yang bekerja di perdesaan lebih


tinggi dibandingkan di perkotaan, baik pada kelompok lansia muda,
lansia madya, maupun lansia tua. Sementara itu, menurut jenis
kelamin, terlihat bahwa pada persentase penduduk lansia laki-laki
yang bekerja lebih tinggi dibandingkan perempuan pada setiap
kelompok usia (Gambar 6.5).

id
Gambar 6.6.

o.
Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut Tipe Daerah, Jenis

.g
Kelamin, dan Status Perkawinan, 2018

100%
ps
.b
90% 17,87 20,61 19,42
tim

Lansia Perempuan
80% dan Kawin
a

70% 21,39 20,57 20,93


Lansia Perempuan
//j

60% dan Tidak Kawin


s:

50%
Lansia Laki-laki
tp

40% dan Kawin


52,56
ht

51,13 51,75
30%
Lansia Laki-laki
20% dan Tidak Kawin
10%
8,18 7,68 7,90
0%
Perkotaan Perdesaan Perkotaan dan
Perdesaan

Sumber: Sakernas 2018

Dari total penduduk lansia yang bekerja, 71,17 persen


diantaranya berstatus sedang kawin. Lebih dari separuh penduduk
lansia yang bekerja adalah lansia laki-laki berstatus kawin. Dari
setiap 100 penduduk lansia yang bekerja, 51-52 orang diantaranya

76 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Ketenagakerjaan

adalah penduduk lansia laki-laki berstatus kawin. Pola yang serupa


terlihat pada penduduk lansia di perkotaan dan perdesaan. Hal ini
menunjukkan bahwa alasan umum penduduk lansia yang bekerja
adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Persentase penduduk lansia perempuan berstatus tidak kawin yang
bekerja juga cukup besar, yaitu 20-21 orang dari setiap 100

id
penduduk lansia.

o.
Tidak sedikit penduduk lansia yang masih menghidupi

.g
ps
keluarga yang tinggal bersamanya. Penduduk lansia yang masih
.b
bekerja dan berstatus sebagai kepala rumah tangga dapat dilihat
tim

pada Tabel 6.1. Penduduk lansia yang bekerja dan berstatus sebagai
a

kepala rumah tangga sebesar 72,03 persen, berstatus sebagai


//j
s:

suami/istri sebesar 18,30 persen, berstatus sebagai orang


tp

tua/mertua sebesar 8,10 persen, dan sebesar 1,57 persen berstatus


ht

lainnya. Pola yang sama terlihat di daerah perkotaan maupun


perdesaan.

Terdapat perbedaan status dalam rumah tangga di antara


penduduk lansia laki-laki dan perempuan yang bekerja. Mayoritas
penduduk lansia laki-laki yang bekerja adalah mereka yang
berstatus sebagai kepala rumah tangga dengan persentase sebesar
94,39 persen. Sementara itu, sebagian besar penduduk lansia
perempuan yang bekerja adalah mereka yang berstatus sebagai istri

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 77


Ketenagakerjaan

dari kepala rumah tangga (44,83 persen) dan kepala rumah tangga
(38,99 persen).

Tabel 6.1.
Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut Tipe Daerah, Jenis
Kelamin, dan Status dalam Rumah Tangga, 2018

Status dalam Rumah Tangga

id
Tipe Daerah/
Jumlah
Jenis Kelamin Kepala rumah Istri/ Orang tua/

o.
Lainnya
tangga suami mertua

.g
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Perkotaan (K) ps
.b
Laki-laki (L) 94,31 0,64 4,38 0,67 100,00
tim

Perempuan (P) 41,80 42,19 13,02 2,99 100,00


a

L+P 73,69 16,96 7,77 1,58 100,00


//j
s:

Perdesaan (D)
tp

Laki-laki (L) 94,46 0,12 4,23 1,20 100,00


ht

Perempuan (P) 36,93 46,76 14,23 2,07 100,00


L+P 70,76 19,33 8,35 1,56 100,00

K+D
Laki-laki (L) 94,39 0,35 4,29 0,96 100,00
Perempuan (P) 38,99 44,83 13,72 2,46 100,00
L+P 72,03 18,30 8,10 1,57 100,00
Sumber: Sakernas 2018

Tabel 6.2 menunjukkan persentase penduduk lansia yang


bekerja berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
Sebagian besar dari penduduk lansia yang bekerja adalah mereka

78 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Ketenagakerjaan

yang mempunyai tingkat pendidikan rendah (18,59 persen tidak


pernah sekolah, 34,76 persen tidak tamat SD, dan 31,85 persen
berpendidikan SD/sederajat). Sementara itu, persentase penduduk
lansia bekerja yang mempunyai tingkat pendidikan SMA/sederajat
ke atas sebesar 7,58 persen.

Tabel 6.2.

id
Persentase Penduduk Lansia Bekerja menurut Tipe Daerah, Jenis

o.
Kelamin, dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

.g
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Tipe Daerah/ ps
.b
Tidak Tidak SD/ SMP/ SMA/ Jumlah
Jenis Kelamin
Pernah Tamat Sede- Sede- Sederajat
tim

Sekolah SD rajat rajat ke Atas


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
a
//j

Perkotaan (K)
s:

Laki-laki (L) 7,45 28,20 35,18 12,42 16,75 100,00


tp

Perempuan (P) 11,44 40,83 29,47 9,95 8,32 100,00


ht

L+P 9,01 33,16 32,94 11,45 13,44 100,00


Perdesaan (D)
Laki-laki (L) 18,99 34,60 36,13 5,67 4,62 100,00
Perempuan (P) 35,83 37,99 23,70 1,59 0,89 100,00
L+P 25,93 35,99 31,01 3,99 3,08 100,00
K+D
Laki-laki (L) 13,89 31,77 35,71 8,65 9,98 100,00
Perempuan (P) 25,53 39,19 26,13 5,12 4,03 100,00
L+P 18,59 34,76 31,85 7,23 7,58 100,00
Sumber: Sakernas 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 79


Ketenagakerjaan

Penduduk lansia yang mempunyai pendidikan tinggi


umumnya adalah mereka yang dulunya mempunyai pekerjaan baik,
sehingga pada masa tuanya tidak perlu lagi bekerja karena sudah
mampu menghidupi dirinya sendiri atau keluarganya tanpa harus
bekerja, bisa melalui keberadaan uang pensiun atau tabungan.
Berbeda dengan penduduk lansia berpendidikan rendah, yang

id
biasanya bekerja hanya memenuhi kebutuhannya untuk saat ini saja

o.
tanpa memikirkan adanya jaminan hari tua. Kondisi tersebut

.g
menyebabkan saat mereka memasuki usia lanjut, penduduk lansia
ps
yang tidak memiliki tabungan tersebut harus tetap bekerja untuk
.b
tim

memenuhi kebutuhannya.
a
//j

6.3. Lapangan Usaha


s:
tp

Struktur perekonomian dan potensi sektor perekonomian


ht

dalam menyerap tenaga kerja penduduk lansia tercermin dari


distribusi penduduk lansia yang bekerja menurut lapangan usaha.
Dalam publikasi data ketenagakerjaan yang disajikan oleh BPS
umumnya mengelompokkan lapangan usaha menjadi 17 sektor.
Akan tetapi dalam publikasi ini, lapangan usaha yang melibatkan
penduduk lansia dikelompokkan menjadi enam kelompok lapangan
usaha utama di Jawa Timur, yaitu sektor pertanian; perdagangan;
industri pengolahan; konstruksi; akomodasi dan makan minum; dan
kelompok lapangan usaha lainnya.

80 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Ketenagakerjaan

Tabel 6.3.
Persentase Penduduk Bekerja menurut Kelompok Usia, Tipe Daerah,
dan Lapangan Usaha, 2018

Kelompok Lapangan Usaha


Usia/ Tipe Akomodasi Jumlah
Industri
Pertanian Perdagangan Konstruksi dan Makan Lainnya
Daerah Pengolahan
Minum
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
15-59 tahun

id
Perkotaan (K) 12,16 22,29 20,77 6,91 8,84 29,02 100,00

o.
Perdesaan (D) 46,18 14,81 12,80 8,41 3,80 14,00 100,00

.g
K+D 28,40 18,72 16,97 7,63 6,43 21,85 100,00

Lansia
ps
.b
Perkotaan (K) 36,06 20,99 12,08 5,53 8,36 16,99 100,00
tim

Perdesaan (D) 75,27 8,67 6,65 1,96 2,70 4,75 100,00


a

K+D 58,26 14,01 9,01 3,51 5,16 10,06 100,00


//j

Sumber: Sakernas, 2018


s:
tp

Sebagian besar penduduk lansia bekerja di sektor pertanian


ht

(58,26 persen). Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian


memegang peranan penting dalam ketenagakerjaan lansia.
Penduduk lansia di Jawa Timur masih menjadikan sektor pertanian
sebagai tumpuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pendidikan lansia di Jawa Timur yang secara umum masih rendah
berhubungan dengan tingginya persentase lansia yang bekerja di
sektor pertanian. Sektor pertanian relatif terbuka untuk semua
kalangan dan tanpa syarat pendidikan maupun keterampilan
tertentu. Terlebih di perdesaan, sektor pertanian menyerap tiga per

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 81


Ketenagakerjaan

empat dari total lansia bekerja di daerah tersebut. Selain pertanian,


lapangan usaha yang banyak menyerap tenaga kerja lansia adalah
sektor perdagangan (14,01 persen).

Tabel 6.4.
Persentase Penduduk Bekerja menurut Kelompok Usia, Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan dan Lapangan Usaha, 2018
Lapangan Usaha

id
Kelompok Usia/
Akomodasi

o.
Tipe Daerah Industri
Pertanian Perdagangan Konstruksi dan Makan Lainnya
Pengolahan

.g
Minum
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-59 tahun ps
.b
Tidak Pernah
7,15 1,30 1,29 0,98 1,07 0,91
Sekolah
tim

Tidak Tamat SD 20,50 6,99 5,66 9,92 9,20 4,83


SD/Sederajat 41,36 21,27 21,77 36,52 26,69 12,62
18,65 23,41 23,02 27,27 25,90 12,51
a

SMP/Sederajat
//j

SMA/Sederajat
12,34 47,04 48,26 25,31 37,14 69,13
ke Atas
s:

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


tp

Lansia
ht

Tidak Pernah
23,34 12,80 15,75 7,17 8,50 10,83
Sekolah
Tidak Tamat SD 37,81 27,99 34,87 24,46 38,53 28,12
SD/Sederajat 31,75 31,66 32,43 44,63 31,25 28,01
SMP/Sederajat 4,02 13,23 8,85 12,31 9,83 12,87
SMA/Sederajat
3,08 14,32 8,10 11,43 11,89 20,18
ke Atas
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: Sakernas, 2018

Dari Tabel 6.4 terlihat bahwa pada penduduk lansia yang


bekerja pada lapangan usaha pertanian, 92,90 persen diantaranya
merupakan penduduk lansia yang berpendidikan tamat
SD/sederajat ke bawah (tamat SD/sederajat 31,75 persen, tidak

82 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Ketenagakerjaan

tamat SD 37,81 persen dan tidak pernah sekolah sebesar 23,34


persen). Sementara itu, penduduk lansia yang bekerja di sektor
pertanian dan berpendidikan SMA keatas hanya sebesar 3,08
persen.

6.4. Status Pekerjaan

id
Komposisi penduduk lansia yang bekerja menurut status

o.
pekerjaan memberikan gambaran tentang kedudukan lansia dalam

.g
ps
pekerjaan. Kedudukan seseorang dalam pekerjaan mencerminkan
.b
seberapa besar peran aktifnya dalam kegiatan ekonomi. Secara
tim

umum, status seseorang dalam pekerjaannya dibedakan menjadi (1)


a

berusaha sendiri, (2) berusaha sendiri dibantu buruh tidak


//j

tetap/tidak dibayar, (3) berusaha sendiri dibantu buruh


s:
tp

tetap/dibayar, (4) buruh/karyawan/pegawai, (5) pekerja bebas di


ht

pertanian, (6) pekerja bebas di non pertanian, dan (7) pekerja


keluarga/tidak dibayar. Status pekerjaan juga mencerminkan
kemandirian dan partisipasi seseorang dalam kegiatan ekonomi.

Persentase penduduk lansia bekerja dengan status


berusaha/bekerja dibantu buruh sebesar 40,25 persen merupakan
persentase tertinggi dibandingkan status pekerjaan lainnya.
Sementara itu persentase penduduk lansia yang bekerja dengan
status pekerja bebas dan buruh/karyawan/pegawai masing-masing
sebesar 12,49 persen dan 9,94 persen. Berdasarkan daerah tempat
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 83
Ketenagakerjaan

tinggal, di perkotaan masih cukup banyak penduduk lansia yang


bekerja sebagai buruh/karyawan (16,41 persen), sedangkan di
perdesaan hanya 4,99 persen.

Tabel 6.5.
Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja Menurut Tipe Daerah,
Jenis Kelamin, dan Status Pekerjaan, 2018

id
Berusaha Pekerja
Tipe Daerah/ Berusaha Buruh/ Pekerja
Dibantu Tidak Jumlah

o.
Jenis Kelamin Sendiri Karyawan Bebas
Buruh Dibayar

.g
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perkotaan (K) ps
.b
Laki-laki (L) 23,24 38,48 18,06 14,76 5,46 100,00
tim

Perempuan (P) 33,12 24,02 13,86 9,48 19,53 100,00


L+P 27,12 32,80 16,41 12,68 10,99 100,00
a

Perdesaan (D)
//j

Laki-laki (L) 16,13 62,19 5,43 12,19 4,06 100,00


s:

Perempuan (P) 24,97 22,77 4,37 12,57 35,33 100,00


tp

L+P 19,77 45,96 4,99 12,35 16,94 100,00


ht

K+D
Laki-laki (L) 19,27 51,72 11,01 13,33 4,68 100,00
Perempuan (P) 28,41 23,30 8,37 11,26 28,66 100,00
L+P 22,96 40,25 9,94 12,49 14,35 100,00
Sumber: Sakernas, 2018

Stabilitas pekerjaan dan adanya jaminan pekerjaan menjadi


salah satu indikator pekerjaan layak. Pekerjaan layak diindikasikan
dengan pekerjaan yang stabil dan berkelanjutan. Sebaliknya,
pekerjaan berisiko (precarious work) adalah pekerjaan yang
berjangka pendek dan tidak stabil. Menurut ILO (2011), pekerja
84 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018
Ketenagakerjaan

bebas baik di sektor pertanian maupun non-pertanian mewakili


pekerjaan berisiko di Indonesia. Persentase lansia yang terserap
dalam precarious work yaitu pekerja bebas adalah 12,49 persen.
Ketidakstabilan pekerjaan ini menyebabkan upah yang diterima
lansia tidak menentu yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat
kesejahteraan lansia.

id
Selain untuk menentukan precarious work, status pekerjaan

o.
.g
juga dapat menentukan apakah lansia termasuk dalam vulnerable
ps
employment. Termasuk dalam vulnerable employment diantaranya
.b
adalah pekerja keluarga tidak dibayar dan berusaha sendiri serta
tim

pekerja bebas baik pertanian maupun nonpertanian. Status


a
//j

pekerjaan tersebut cenderung tidak formal, tidak memiliki jaminan


s:

sosial, dan lebih berisiko untuk bangkrut ketika keadaan ekonomi


tp

memburuk (UN, 2012). Persentase lansia yang termasuk dalam


ht

vulnerable employment adalah 49,81 persen. Lansia dengan


pekerjaan yang termasuk dalam vulnerable employment cenderung
untuk jatuh dalam kemiskinan ketika permintaan menurun.

Bertambahnya usia penduduk lansia selaras dengan


pertambahan persentase penduduk lansia yang berusaha, baik
berusaha sendiri maupun berusaha dibantu buruh (Gambar 6.7). Hal
sebaliknya terjadi pada pekerja lansia dengan status sebagai
buruh/karyawan/pegawai yang mengalami penurunan persentase

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 85


Ketenagakerjaan

seiring bertambahnya usia. Kondisi ini mencerminkan bahwa


penduduk yang bekerja secara terikat pada suatu perusahaan
cenderung melepaskan statusnya sebagai buruh/karyawan/pegawai
seiring dengan bertambahnya usia. Mereka cenderung beralih
profesi sebagai pengusaha.

Gambar 6.7

id
Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut Kelompok Usia

o.
dan Status Pekerjaan, 2018

.g
100%
90% 14,56 14,86
ps 13,01 11,49
.b
80% 10,58 13,51
12,66 13,01
tim

7,27 1,94
70%
11,05
60%
a

38,55
//j

50% 46,93
44,26
s:

40% 38,81
tp

30%
18,96
ht

20%
22,27 24,89 26,12
10% 15,27
0%
Usia 15-59 tahun Lansia Muda Lansia Madya Lansia Tua

Berusaha Sendiri Berusaha Dibantu Buruh Buruh Pekerja Bebas Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar

6.5. Jumlah Jam Kerja


Produktivitas seseorang dalam bekerja dapat dilihat melalui
jumlah jam kerja yang ditekuninya. Bertambahnya usia menjadikan
kondisi fisik lansia melemah sehingga jumah jam kerja cenderung

86 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Ketenagakerjaan

berkurang. Apabila lansia bekerja secara berlebihan, kondisi fisik


dan mental lansia terancam dalam jangka panjang. Jam kerja
berlebih juga akan menurunkan produktivitas pekerjaan (ILO, 2011).
Menurut ILO, jumlah jam kerja maksimal dalam seminggu adalah 48
jam. Apabila melebihi batas tersebut, maka pekerjaan dianggap
tidak layak dari segi jam kerja. Namun demikian, dari Tabel 6.6.

id
terlihat bahwa persentase penduduk lansia yang bekerja secara

o.
berlebihan atau jam kerja lebih dari 48 jam dalam seminggu terakhir

.g
masih cukup banyak.
ps
.b
Penduduk lansia yang bekerja dengan jam kerja berlebihan
tim

atau lebih dari 48 jam dalam seminggu terakhir sebesar 25,90


a
//j

persen. Dengan kata lain, sekitar 1 dari 4 penduduk lansia yang


s:

bekerja memiliki jam kerja yang tidak layak. Penduduk lansia yang
tp

bekerja secara berlebihan di perkotaan lebih banyak (29,95 persen)


ht

dibandingkan dengan penduduk lansia yang berada di perdesaan


(22,80 persen).

Penduduk lansia laki-laki yang bekerja melebihi batas


maksimum jam kerja sebesar 27,86 persen, lebih tinggi
dibandingkan dengan penduduk lansia perempuan yang bekerja
melebihi batas jam kerja dalam bekerja seminggu (23,02 persen).
Hal ini dapat disebabkan lansia laki-laki tetap dituntut untuk bekerja
demi memenuhi nafkah keluarga meskipun sampai melebihi batas

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 87


Ketenagakerjaan

waktu dalam bekerja. Kendati demikian, persentase tertinggi


terdapat pada penduduk lansia yang bekerja 15-34 jam dalam
seminggu sebesar 32,57 persen. Hal ini terjadi pada penduduk lansia
di perkotaan dan perdesaan.

Tabel 6.6.
Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja Menurut Tipe Daerah
dan Jumlah Jam Kerja Selama Seminggu Terakhir, 2018

id
o.
Jumlah Jam Kerja Seminggu Terakhir

.g
Kelompok Usia/
Jumlah
Jenis Kelamin 1 – 14 15 – 34 35 – 48 49+
0 jam
jam ps
jam jam jam
.b
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
tim

Tipe daerah
Perkotaan (K) 2,33 13,31 28,55 25,86 29,95 100,00
a
//j

Perdesaan (D) 2,53 13,71 35,65 25,31 22,80 100,00


s:
tp

Jenis Kelamin
ht

Laki-laki (L) 2,12 10,00 29,76 30,26 27,86 100,00


Perempuan (P) 2,92 18,76 36,71 18,58 23,02 100,00

Jumlah 2,44 13,54 32,57 25,55 25,90 100,00

Sumber: Sakernas, 2018

6.6. Upah/Pendapatan

Lebih dari separuh penduduk lansia masih berstatus bekerja.


Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak usia produktif yang
masih bergantung kepada orang tua atau lansia. Dengan usia sudah

88 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Ketenagakerjaan

lanjut mereka tetap dituntut untuk memperoleh pendapatan yang


bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya atau juga
sebagai pemenuhan biaya dalam menjaga kesehatannya yang sudah
mulai lemah.

Tabel 6.7.
Persentase Penduduk Lansia Bekerja
Menurut Upah/Gaji/Pendapatan Per Bulan, 2018

id
o.
Upah/Gaji/Pendapatan Per Bulan (Rupiah)

.g
Kelompok Usia/
Jumlah
Jenis Kelamin Kurang dari
1 Juta
1 Juta –
1,99 Juta ps
2 Juta –
2,99 Juta
3 Juta
ke Atas
.b
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
tim

Tipe daerah
a

Perkotaan (K) 51,82 29,90 9,54 8,74 100,00


//j

Perdesaan (D) 65,74 22,94 6,94 4,39 100,00


s:
tp

Jenis Kelamin
ht

Laki-laki (L) 45,95 32,82 11,69 9,54 100,00


Perempuan (P) 74,77 18,45 3,83 2,95 100,00

Jumlah 58,26 26,68 8,33 6,73 100,00

Sumber: Sakernas, 2018

Dari Tabel 6.7 di atas, 58,26 persen penduduk lansia yang


bekerja menerima upah atau pendapatan kurang dari satu juta
rupiah per bulan. Rendahnya upah atau pendapatan ini disebabkan
oleh karena sebagian besar lansia yang bekerja berpendidikan
rendah. Berdasarkan tipe daerah, persentase penduduk lansia
Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 89
Ketenagakerjaan

bekerja di perdesaan dengan upah atau pendapatan kurang dari


satu juta rupiah per bulan lebih besar dibandingkan persentase di
perkotaan. Selain itu, persentase penduduk lansia perempuan yang
bekerja dengan upah atau pendapatan kurang dari satu juta rupiah
per bulan jauh lebih besar dibandingkan persentase penduduk
lansia laki-laki. Hampir tiga perempat dari penduduk lansia

id
perempuan bekerja mendapatkan upah atau pendapatan kurang

o.
dari satu juta rupiah per bulan.

.g
ps
.b
atim
//j
s:
tp
ht

90 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


ht
tp
s:
//j
atim
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//j
atim
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//j
atim
.b
ps
.g
LAMPIRAN o.
id
ht
tp
s:
//j
atim
.b
ps
.g
o.
id
Lampiran
Tabel 3.1.1.
Persentase Penduduk Pra Lansia dan Lansia
Menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Usia, 2018

Laki-laki
Pra Lansia Lansia
Kabupaten/Kota
45-54 55-59 60-69 70-74 75+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan 15,31 7,00 10,64 3,42 3,97
02. Ponorogo 15,09 7,00 10,52 2,93 3,53
03. Trenggalek 14,95 6,57 9,59 2,82 3,38
04. Tulungagung 14,15 6,27 9,07 2,62 3,08
05. Blitar 14,31 6,62 9,34 2,79 3,62

id
06. Kediri 13,88 5,69 8,22 2,22 2,56
07. Malang 13,89 5,72 7,97 2,21 2,39

o.
08. Lumajang 14,80 6,46 9,02 2,11 2,03

.g
09. Jember 13,79 5,93 8,67 2,17 2,03
10. Banyuwangi 14,09 6,06 9,54 2,40 2,39
11. Bondowoso
12. Situbondo
14,93
14,92
6,32
6,41
ps 9,61
8,93
2,42
2,06
1,90
1,63
.b
13. Probolinggo 14,02 5,76 7,74 1,84 1,64
tim

14. Pasuruan 13,68 5,11 6,00 1,39 1,19


15. Sidoarjo 13,22 4,53 4,89 1,18 1,05
16. Mojokerto 13,99 5,20 7,11 1,75 1,58
a

17. Jombang 13,78 5,34 7,48 1,99 2,03


//j

18. Nganjuk 14,18 5,88 8,95 2,38 2,48


s:

19. Madiun 15,81 7,27 10,00 2,71 3,16


20. Magetan 15,17 7,44 10,92 3,12 3,70
tp

21. Ngawi 15,95 7,40 10,08 2,65 2,86


22. Bojonegoro 15,55 6,43 8,28 2,19 2,49
ht

23. Tuban 14,65 6,06 7,32 1,83 1,99


24. Lamongan 15,32 6,62 8,37 2,18 2,13
25. Gresik 12,99 5,10 5,75 1,38 1,19
26. Bangkalan 12,08 4,70 6,89 1,99 1,95
27. Sampang 11,57 4,28 6,11 1,52 1,35
28. Pamekasan 12,35 4,86 6,23 1,35 1,44
29. Sumenep 15,28 6,32 8,62 1,94 1,66
71. Kota Kediri 13,37 5,24 6,56 1,59 1,66
72. Kota Blitar 13,58 5,83 7,58 2,01 2,27
73. Kota Malang 12,39 5,07 6,57 1,57 1,52
74. Kota Probolinggo 13,27 5,26 6,44 1,41 1,30
75. Kota Pasuruan 13,09 5,02 5,63 1,12 1,28
76. Kota Mojokerto 13,91 5,70 6,25 1,49 1,49
77. Kota Madiun 14,67 6,56 8,19 2,15 2,06
78. Kota Surabaya 12,67 4,97 5,91 1,29 1,13
79. Kota Batu 13,91 5,59 7,02 1,96 2,19
Jawa Timur 13,96 5,77 7,82 2,01 2,06
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 2010-2020

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 95


Lampiran
Tabel 3.1.2.
Persentase Penduduk Pra Lansia dan Lansia
Menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Usia, 2018

Perempuan
Pra Lansia Lansia
Kabupaten/Kota
45-54 55-59 60-69 70-74 75+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan 15,88 7,12 10,70 3,92 5,50
02. Ponorogo 15,94 7,49 10,41 3,52 5,35
03. Trenggalek 15,49 6,87 9,25 3,04 4,31
04. Tulungagung 14,49 6,54 8,34 2,78 4,02
05. Blitar 14,94 7,01 9,05 2,94 4,44

id
06. Kediri 14,55 6,10 7,99 2,53 3,66
07. Malang 14,39 5,92 8,11 2,56 3,36

o.
08. Lumajang 15,39 6,72 8,80 2,45 2,95

.g
09. Jember 14,01 6,04 8,43 2,50 2,95
10. Banyuwangi 14,64 6,33 9,31 2,71 3,34
11. Bondowoso
12. Situbondo
14,80
15,11
6,46
6,58 ps 10,31
9,27
3,08
2,70
3,27
2,83
.b
13. Probolinggo 14,00 5,85 7,90 2,42 2,80
14. Pasuruan 13,63 5,03 6,46 1,90 1,96
tim

15. Sidoarjo 13,20 4,51 5,01 1,48 1,62


16. Mojokerto 14,17 5,41 7,18 2,11 2,35
a

17. Jombang 14,17 5,61 7,74 2,44 3,11


//j

18. Nganjuk 14,68 6,21 8,93 2,72 3,60


19. Madiun 16,52 7,29 9,78 3,36 4,66
s:

20. Magetan 16,27 7,81 10,71 3,96 5,85


tp

21. Ngawi 16,22 7,34 9,97 3,18 4,09


22. Bojonegoro 15,26 6,25 8,12 2,80 3,77
ht

23. Tuban 15,01 6,11 7,66 2,54 3,45


24. Lamongan 15,82 6,55 8,42 2,88 3,45
25. Gresik 13,32 5,05 6,12 1,81 1,99
26. Bangkalan 12,96 5,15 7,58 2,39 3,09
27. Sampang 12,32 4,72 6,59 1,87 2,11
28. Pamekasan 12,93 5,24 6,58 1,88 2,59
29. Sumenep 15,42 6,59 9,32 2,56 2,81
71. Kota Kediri 14,83 5,88 6,91 2,03 2,62
72. Kota Blitar 14,63 6,46 7,57 2,32 3,40
73. Kota Malang 13,48 5,60 6,60 1,85 2,51
74. Kota Probolinggo 13,82 5,33 6,52 1,78 2,41
75. Kota Pasuruan 13,83 5,26 5,69 1,63 2,27
76. Kota Mojokerto 14,85 5,95 6,75 1,96 2,50
77. Kota Madiun 15,64 7,19 8,76 2,68 3,74
78. Kota Surabaya 13,35 5,30 5,62 1,40 1,71
79. Kota Batu 14,24 5,47 6,91 2,07 3,12
Jawa Timur 14,39 5,97 7,87 2,42 3,09
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 2010-2020

96 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran
Tabel 3.1.3.
Persentase Penduduk Pra Lansia dan Lansia
Menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Usia, 2018

Laki-laki + Perempuan
Pra Lansia Lansia
Kabupaten/Kota
45-54 55-59 60-69 70-74 75+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan 15,61 7,06 10,67 3,68 4,75
02. Ponorogo 15,51 7,25 10,46 3,22 4,44
03. Trenggalek 15,22 6,72 9,42 2,93 3,85
04. Tulungagung 14,33 6,41 8,70 2,70 3,56
05. Blitar 14,62 6,82 9,20 2,87 4,03

id
06. Kediri 14,21 5,90 8,11 2,37 3,11

o.
07. Malang 14,14 5,82 8,04 2,38 2,87
08. Lumajang 15,10 6,59 8,91 2,28 2,50

.g
09. Jember 13,91 5,98 8,55 2,34 2,49
10. Banyuwangi
11. Bondowoso
14,36
14,86
6,19
6,40 ps 9,42
9,97
2,55
2,76
2,87
2,60
.b
12. Situbondo 15,01 6,50 9,11 2,39 2,24
13. Probolinggo 14,01 5,81 7,83 2,14 2,23
tim

14. Pasuruan 13,65 5,07 6,23 1,64 1,58


15. Sidoarjo 13,21 4,52 4,95 1,33 1,34
16. Mojokerto 14,08 5,30 7,15 1,93 1,96
a
//j

17. Jombang 13,98 5,48 7,61 2,22 2,58


18. Nganjuk 14,43 6,05 8,94 2,55 3,05
s:

19. Madiun 16,17 7,28 9,89 3,04 3,92


tp

20. Magetan 15,73 7,63 10,81 3,55 4,80


21. Ngawi 16,09 7,37 10,03 2,92 3,49
ht

22. Bojonegoro 15,40 6,34 8,20 2,50 3,13


23. Tuban 14,83 6,08 7,49 2,19 2,73
24. Lamongan 15,58 6,58 8,40 2,54 2,81
25. Gresik 13,16 5,08 5,94 1,59 1,59
26. Bangkalan 12,54 4,94 7,25 2,20 2,54
27. Sampang 11,95 4,50 6,36 1,70 1,74
28. Pamekasan 12,65 5,06 6,41 1,62 2,03
29. Sumenep 15,35 6,46 8,99 2,27 2,27
71. Kota Kediri 14,10 5,56 6,74 1,81 2,14
72. Kota Blitar 14,11 6,15 7,57 2,17 2,84
73. Kota Malang 12,94 5,34 6,58 1,71 2,02
74. Kota Probolinggo 13,55 5,30 6,48 1,60 1,86
75. Kota Pasuruan 13,46 5,14 5,66 1,37 1,78
76. Kota Mojokerto 14,39 5,82 6,50 1,73 2,01
77. Kota Madiun 15,17 6,89 8,48 2,42 2,93
78. Kota Surabaya 13,01 5,14 5,76 1,34 1,42
79. Kota Batu 14,07 5,53 6,96 2,02 2,65
Jawa Timur 14,17 5,87 7,85 2,22 2,58
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 2010-2020

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 97


Lampiran
Tabel 3.2.
Rasio Ketergantungan Penduduk Lansia
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2018

Laki-laki +
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
01. Pacitan 29,44 32,90 31,21
02. Ponorogo 26,99 31,21 29,08
03. Trenggalek 24,94 26,13 25,54
04. Tulungagung 23,83 23,80 23,82
05. Blitar 25,45 26,50 25,98
06. Kediri 20,44 22,44 21,44

id
07. Malang 19,48 22,07 20,76

o.
08. Lumajang 20,56 21,88 21,24
09. Jember 20,31 21,78 21,06

.g
10. Banyuwangi 22,80 24,40 23,61
11. Bondowoso
12. Situbondo
21,72
19,06 ps 26,33
22,48
24,07
20,81
.b
13. Probolinggo 17,32 20,27 18,83
14. Pasuruan 12,73 15,35 14,05
tim

15. Sidoarjo 10,37 11,80 11,08


16. Mojokerto 15,77 17,61 16,69
a

17. Jombang 17,88 20,78 19,33


//j

18. Nganjuk 21,81 24,17 23,00


19. Madiun 25,26 28,49 26,89
s:

20. Magetan 28,71 33,72 31,26


tp

21. Ngawi 24,66 27,27 25,99


22. Bojonegoro 19,87 22,61 21,25
ht

23. Tuban 16,73 20,78 18,77


24. Lamongan 19,62 22,76 21,23
25. Gresik 12,46 14,86 13,67
26. Bangkalan 17,91 21,12 19,60
27. Sampang 14,48 16,79 15,67
28. Pamekasan 13,77 16,83 15,34
29. Sumenep 18,49 22,15 20,41
71. Kota Kediri 14,46 17,22 15,84
72. Kota Blitar 18,45 20,41 19,44
73. Kota Malang 13,96 15,82 14,90
74. Kota Probolinggo 13,91 16,31 15,13
75. Kota Pasuruan 12,13 14,44 13,30
76. Kota Mojokerto 13,81 16,78 15,32
77. Kota Madiun 18,86 23,24 21,11
78. Kota Surabaya 11,97 12,38 12,18
79. Kota Batu 16,89 18,50 17,69
Jawa Timur 18,30 20,59 19,46
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 2010-2020

98 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran
Tabel 3.3.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2018

Laki-laki +
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
01. Pacitan 18,03 20,12 19,10
02. Ponorogo 16,97 19,28 18,13
03. Trenggalek 15,79 16,60 16,20
04. Tulungagung 14,77 15,14 14,96
05. Blitar 15,75 16,43 16,09
06. Kediri 13,00 14,18 13,59
07. Malang 12,57 14,03 13,30

id
08. Lumajang 13,16 14,20 13,69

o.
09. Jember 12,87 13,89 13,38
10. Banyuwangi 14,32 15,36 14,84

.g
11. Bondowoso 13,92 16,66 15,33
12. Situbondo
13. Probolinggo
12,62
11,22 ps 14,80
13,12
13,74
12,20
.b
14. Pasuruan 8,58 10,31 9,45
15. Sidoarjo 7,12 8,11 7,61
tim

16. Mojokerto 10,45 11,63 11,04


17. Jombang 11,51 13,29 12,41
a

18. Nganjuk 13,82 15,25 14,54


//j

19. Madiun 15,87 17,80 16,85


20. Magetan 17,74 20,53 19,17
s:

21. Ngawi 15,60 17,24 16,44


tp

22. Bojonegoro 12,96 14,69 13,83


23. Tuban 11,14 13,65 12,41
ht

24. Lamongan 12,67 14,75 13,74


25. Gresik 8,31 9,92 9,12
26. Bangkalan 10,82 13,06 11,99
27. Sampang 8,98 10,58 9,80
28. Pamekasan 9,01 11,05 10,06
29. Sumenep 12,22 14,69 13,52
71. Kota Kediri 9,81 11,56 10,69
72. Kota Blitar 11,87 13,29 12,58
73. Kota Malang 9,66 10,96 10,32
74. Kota Probolinggo 9,15 10,71 9,94
75. Kota Pasuruan 8,02 9,59 8,81
76. Kota Mojokerto 9,23 11,21 10,24
77. Kota Madiun 12,39 15,18 13,83
78. Kota Surabaya 8,32 8,73 8,53
79. Kota Batu 11,17 12,09 11,63
Jawa Timur 11,89 13,38 12,64
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 2010-2020

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 99


Lampiran
Tabel 3.4.1.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota dan Status Perkawinan, 2018

Laki-laki
Belum Cerai Cerai
Kabupaten/Kota Kawin Jumlah
Kawin Hidup Mati
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan - 89,92 1,10 8,98 100,00
02. Ponorogo 0,81 83,87 1,01 14,30 100,00
03. Trenggalek 1,08 85,02 1,74 12,16 100,00
04. Tulungagung - 84,32 2,48 13,19 100,00
05. Blitar 1,53 81,08 3,56 13,83 100,00
06. Kediri 1,59 78,55 1,72 18,14 100,00

id
07. Malang 1,46 82,12 0,81 15,61 100,00

o.
08. Lumajang - 82,85 1,00 16,16 100,00
09. Jember 1,01 81,96 3,63 13,40 100,00

.g
10. Banyuwangi 1,64 85,40 3,67 9,30 100,00
11. Bondowoso
12. Situbondo
0,52
- ps
86,98
83,96
0,52
1,57
11,98
14,47
100,00
100,00
.b
13. Probolinggo 0,92 83,89 1,96 13,23 100,00
14. Pasuruan 1,55 74,19 1,74 22,52 100,00
tim

15. Sidoarjo 1,42 73,30 1,88 23,40 100,00


16. Mojokerto 1,43 81,24 2,54 14,79 100,00
a

17. Jombang - 82,50 0,99 16,51 100,00


//j

18. Nganjuk 1,10 73,17 0,94 24,80 100,00


19. Madiun - 86,55 0,36 13,08 100,00
s:

20. Magetan 0,65 84,00 0,48 14,88 100,00


tp

21. Ngawi 2,03 81,73 3,15 13,09 100,00


22. Bojonegoro - 81,24 1,65 17,10 100,00
ht

23. Tuban - 86,52 1,17 12,31 100,00


24. Lamongan 0,37 85,31 0,80 13,52 100,00
25. Gresik 0,46 81,37 3,34 14,83 100,00
26. Bangkalan - 80,99 1,11 17,90 100,00
27. Sampang - 78,05 - 21,95 100,00
28. Pamekasan - 83,57 0,60 15,84 100,00
29. Sumenep 0,86 85,90 0,83 12,41 100,00
71. Kota Kediri 3,40 64,09 2,92 29,59 100,00
72. Kota Blitar - 74,82 6,21 18,97 100,00
73. Kota Malang - 83,81 1,68 14,50 100,00
74. Kota Probolinggo - 78,71 4,00 17,29 100,00
75. Kota Pasuruan - 78,04 1,25 20,71 100,00
76. Kota Mojokerto 2,12 86,21 1,20 10,48 100,00
77. Kota Madiun 0,89 81,94 - 17,17 100,00
78. Kota Surabaya 0,41 83,18 0,25 16,15 100,00
79. Kota Batu 2,28 79,97 - 17,75 100,00
Jawa Timur 0,81 82,07 1,70 15,41 100,00
Sumber: Susenas, 2018

100 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran

Tabel 3.4.2.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota dan Status Perkawinan, 2018

Perempuan
Belum Cerai Cerai
Kabupaten/Kota Kawin Jumlah
Kawin Hidup Mati
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan - 46,89 2,20 50,92 100,00
02. Ponorogo 0,35 36,60 2,27 60,78 100,00
03. Trenggalek 0,88 43,09 2,10 53,92 100,00
04. Tulungagung - 43,53 1,76 54,71 100,00
05. Blitar 0,50 39,06 2,58 57,86 100,00

id
06. Kediri 1,21 33,66 3,08 62,05 100,00
07. Malang 1,12 38,24 3,04 57,60 100,00

o.
08. Lumajang 0,01 40,88 1,89 57,22 100,00

.g
09. Jember 0,87 32,22 5,31 61,61 100,00
10. Banyuwangi 0,66 37,60 2,54 59,20 100,00
11. Bondowoso
12. Situbondo
1,56
-
ps
35,32
34,11
2,56
2,99
60,56
62,91
100,00
100,00
.b
13. Probolinggo 0,48 36,91 3,49 59,12 100,00
tim

14. Pasuruan 0,89 27,51 2,02 69,58 100,00


15. Sidoarjo 2,91 31,26 2,40 63,43 100,00
16. Mojokerto - 33,18 1,51 65,31 100,00
a

17. Jombang 1,32 40,87 4,43 53,38 100,00


//j

18. Nganjuk 0,42 37,23 3,87 58,48 100,00


s:

19. Madiun 0,68 42,68 3,94 52,70 100,00


20. Magetan - 44,49 2,12 53,38 100,00
tp

21. Ngawi - 42,01 4,74 53,25 100,00


22. Bojonegoro - 41,32 1,18 57,51 100,00
ht

23. Tuban - 37,75 2,18 60,07 100,00


24. Lamongan 0,13 35,43 2,26 62,18 100,00
25. Gresik 0,39 38,04 2,34 59,23 100,00
26. Bangkalan 3,07 38,70 1,76 56,47 100,00
27. Sampang 1,08 41,38 3,94 53,61 100,00
28. Pamekasan 1,98 31,59 2,81 63,62 100,00
29. Sumenep 0,93 32,49 3,07 63,51 100,00
71. Kota Kediri 2,32 31,83 5,05 60,81 100,00
72. Kota Blitar 0,76 35,21 4,83 59,20 100,00
73. Kota Malang 0,28 44,61 3,98 51,13 100,00
74. Kota Probolinggo 1,50 33,25 3,48 61,78 100,00
75. Kota Pasuruan 1,05 33,01 5,55 60,39 100,00
76. Kota Mojokerto 1,71 35,31 3,32 59,67 100,00
77. Kota Madiun - 43,13 0,44 56,42 100,00
78. Kota Surabaya 3,01 42,66 3,48 50,85 100,00
79. Kota Batu - 45,24 0,45 54,31 100,00
Jawa Timur 0,87 37,70 2,93 58,50 100,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 101


Lampiran
Tabel 3.4.3.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota dan Status Perkawinan, 2018

Laki-laki + Perempuan
Belum Cerai Cerai
Kabupaten/Kota Kawin Jumlah
Kawin Hidup Mati
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan - 66,79 1,69 31,52 100,00
02. Ponorogo 0,57 58,71 1,68 39,04 100,00
03. Trenggalek 0,98 63,36 1,93 33,74 100,00
04. Tulungagung - 63,16 2,11 34,73 100,00
05. Blitar 1,01 59,65 3,06 36,28 100,00

id
06. Kediri 1,39 55,20 2,43 40,98 100,00
07. Malang 1,28 59,08 1,98 37,66 100,00

o.
08. Lumajang - 60,56 1,47 37,96 100,00

.g
09. Jember 0,93 55,71 4,52 38,84 100,00
10. Banyuwangi 1,13 60,54 3,08 35,25 100,00
11. Bondowoso
12. Situbondo
1,10
- ps
58,16
56,42
1,66
2,35
39,08
41,23
100,00
100,00
.b
13. Probolinggo 0,68 57,99 2,80 38,53 100,00
14. Pasuruan 1,18 48,49 1,89 48,43 100,00
tim

15. Sidoarjo 2,21 51,08 2,16 44,56 100,00


16. Mojokerto 0,68 55,90 2,00 41,42 100,00
a

17. Jombang 0,71 60,05 2,84 36,40 100,00


//j

18. Nganjuk 0,74 54,20 2,49 42,57 100,00


19. Madiun 0,37 63,06 2,28 34,29 100,00
s:

20. Magetan 0,29 62,29 1,38 36,04 100,00


tp

21. Ngawi 0,94 60,44 4,00 34,61 100,00


22. Bojonegoro - 59,80 1,40 38,80 100,00
ht

23. Tuban - 59,36 1,73 38,91 100,00


24. Lamongan 0,24 57,74 1,61 40,41 100,00
25. Gresik 0,42 57,58 2,79 39,21 100,00
26. Bangkalan 1,74 57,00 1,48 39,78 100,00
27. Sampang 0,60 57,72 2,18 39,50 100,00
28. Pamekasan 1,13 53,90 1,86 43,11 100,00
29. Sumenep 0,90 55,37 2,11 41,62 100,00
71. Kota Kediri 2,81 46,58 4,08 46,53 100,00
72. Kota Blitar 0,40 53,72 5,47 40,40 100,00
73. Kota Malang 0,15 62,69 2,92 34,23 100,00
74. Kota Probolinggo 0,82 53,84 3,72 41,63 100,00
75. Kota Pasuruan 0,58 53,31 3,61 42,50 100,00
76. Kota Mojokerto 1,89 57,88 2,38 37,85 100,00
77. Kota Madiun 0,39 59,94 0,25 39,42 100,00
78. Kota Surabaya 1,76 62,17 1,93 34,14 100,00
79. Kota Batu 1,10 62,00 0,23 36,67 100,00
Jawa Timur 0,84 58,28 2,36 38,52 100,00
Sumber: Susenas, 2018

102 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran

Tabel 3.5.1.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan
Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga (KRT), 2018

Laki-laki
Kepala
Istri/ Orang Tua/
Kabupaten/Kota Rumah Lainnya Jumlah
Suami Mertua
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan 90,99 - 7,11 1,90 100,00
02. Ponorogo 92,50 - 6,05 1,45 100,00
03. Trenggalek 86,36 0,97 11,72 0,94 100,00

id
04. Tulungagung 92,51 0,19 6,66 0,64 100,00
05. Blitar 91,77 2,18 5,27 0,78 100,00

o.
06. Kediri 87,18 3,31 7,21 2,30 100,00
07. Malang 85,64 2,76 8,62 2,98 100,00

.g
08. Lumajang 86,39 0,55 11,77 1,30 100,00
09. Jember
10. Banyuwangi
11. Bondowoso
91,06
89,01
88,17
ps-
2,94
0,31
7,24
5,73
10,00
1,70
2,31
1,53
100,00
100,00
100,00
.b
12. Situbondo 94,58 0,31 5,11 - 100,00
tim

13. Probolinggo 83,09 1,07 14,52 1,32 100,00


14. Pasuruan 88,60 1,31 6,40 3,68 100,00
15. Sidoarjo 92,15 - 7,19 0,66 100,00
a

16. Mojokerto 91,64 0,39 5,40 2,57 100,00


//j

17. Jombang 88,39 0,77 10,83 - 100,00


18. Nganjuk 90,73 - 7,94 1,33 100,00
s:

19. Madiun 93,74 1,00 4,96 0,30 100,00


tp

20. Magetan 88,09 0,48 9,87 1,56 100,00


21. Ngawi 88,85 1,24 7,45 2,46 100,00
ht

22. Bojonegoro 90,10 0,38 7,76 1,77 100,00


23. Tuban 87,91 1,53 9,99 0,57 100,00
24. Lamongan 85,61 2,14 10,06 2,19 100,00
25. Gresik 83,53 1,22 13,49 1,76 100,00
26. Bangkalan 90,77 0,79 6,08 2,36 100,00
27. Sampang 84,56 0,31 14,46 0,67 100,00
28. Pamekasan 91,76 - 7,53 0,71 100,00
29. Sumenep 90,14 - 7,60 2,26 100,00
71. Kota Kediri 82,90 1,05 9,24 6,81 100,00
72. Kota Blitar 89,73 - 2,78 7,50 100,00
73. Kota Malang 94,26 - 4,19 1,54 100,00
74. Kota Probolinggo 91,61 - 6,55 1,85 100,00
75. Kota Pasuruan 87,49 3,15 9,35 - 100,00
76. Kota Mojokerto 93,24 - 5,62 1,13 100,00
77. Kota Madiun 90,71 - 8,59 0,69 100,00
78. Kota Surabaya 87,07 0,79 10,24 1,89 100,00
79. Kota Batu 81,88 2,51 11,30 4,31 100,00
Jawa Timur 89,02 1,04 8,23 1,71 100,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 103


Lampiran
Tabel 3.5.2.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan
Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga (KRT), 2018

Perempuan
Kepala
Istri/ Orang Tua/
Kabupaten/Kota Rumah Lainnya Jumlah
Suami Mertua
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan 23,15 40,93 32,47 3,44 100,00
02. Ponorogo 35,52 34,49 26,43 3,56 100,00
03. Trenggalek 28,55 37,72 30,83 2,90 100,00
04. Tulungagung 31,49 41,38 24,69 2,44 100,00

id
05. Blitar 35,57 36,36 21,17 6,90 100,00
06. Kediri 37,68 30,55 26,78 4,98 100,00

o.
07. Malang 32,02 34,85 27,36 5,76 100,00

.g
08. Lumajang 25,31 35,76 36,28 2,66 100,00
09. Jember 33,11 29,55 28,83 8,50 100,00
10. Banyuwangi
11. Bondowoso
38,02
31,62
31,92
32,32ps 26,62
27,82
3,44
8,24
100,00
100,00
.b
12. Situbondo 40,90 33,73 19,42 5,94 100,00
13. Probolinggo 25,89 27,38 38,50 8,23 100,00
tim

14. Pasuruan 38,22 25,43 30,48 5,87 100,00


15. Sidoarjo 32,19 29,64 34,29 3,89 100,00
a

16. Mojokerto 33,24 31,11 33,11 2,53 100,00


//j

17. Jombang 33,97 34,46 25,95 5,63 100,00


18. Nganjuk 40,73 31,63 24,14 3,51 100,00
s:

19. Madiun 37,11 38,92 21,09 2,88 100,00


20. Magetan 29,81 39,67 29,45 1,07 100,00
tp

21. Ngawi 38,66 38,37 19,77 3,20 100,00


ht

22. Bojonegoro 26,78 37,26 30,79 5,17 100,00


23. Tuban 33,38 30,10 32,16 4,36 100,00
24. Lamongan 26,88 29,58 40,39 3,16 100,00
25. Gresik 24,03 30,19 40,40 5,38 100,00
26. Bangkalan 34,47 35,63 23,45 6,45 100,00
27. Sampang 32,24 36,09 24,30 7,38 100,00
28. Pamekasan 39,19 28,46 25,16 7,19 100,00
29. Sumenep 33,28 30,72 28,92 7,08 100,00
71. Kota Kediri 50,59 29,40 16,68 3,33 100,00
72. Kota Blitar 41,67 33,14 23,59 1,59 100,00
73. Kota Malang 39,01 37,79 17,11 6,10 100,00
74. Kota Probolinggo 23,46 32,04 39,33 5,17 100,00
75. Kota Pasuruan 44,01 29,67 20,90 5,42 100,00
76. Kota Mojokerto 35,58 35,31 25,42 3,69 100,00
77. Kota Madiun 36,04 39,56 20,29 4,10 100,00
78. Kota Surabaya 37,78 36,88 20,29 5,05 100,00
79. Kota Batu 16,92 39,75 38,37 4,96 100,00
Jawa Timur 33,40 33,56 28,02 5,02 100,00
Sumber: Susenas, 2018

104 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran

Tabel 3.5.3.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan
Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga (KRT), 2018

Laki-laki + Perempuan
Kepala
Istri/ Orang Tua/
Kabupaten/Kota Rumah Lainnya Jumlah
Suami Mertua
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan 54,53 22,00 20,74 2,73 100,00
02. Ponorogo 62,17 18,36 16,90 2,57 100,00
03. Trenggalek 56,49 19,96 21,60 1,96 100,00
04. Tulungagung 60,85 21,56 16,02 1,57 100,00

id
05. Blitar 63,11 19,61 13,38 3,90 100,00

o.
06. Kediri 61,43 17,48 17,39 3,70 100,00
07. Malang 57,48 19,61 18,46 4,44 100,00

.g
08. Lumajang 53,95 19,24 24,79 2,02 100,00
09. Jember 60,48 15,60 18,63 5,29 100,00
10. Banyuwangi
11. Bondowoso
62,49
56,62
ps
18,01
18,17
16,60
19,94
2,90
5,27
100,00
100,00
.b
12. Situbondo 64,93 18,77 13,02 3,28 100,00
tim

13. Probolinggo 51,55 15,58 27,74 5,13 100,00


14. Pasuruan 60,86 14,59 19,66 4,89 100,00
15. Sidoarjo 60,46 15,66 21,51 2,36 100,00
a

16. Mojokerto 60,86 16,59 20,01 2,55 100,00


//j

17. Jombang 59,04 18,94 18,99 3,04 100,00


18. Nganjuk 64,34 16,69 16,49 2,48 100,00
s:

19. Madiun 63,42 21,31 13,59 1,68 100,00


tp

20. Magetan 56,06 22,02 20,63 1,29 100,00


21. Ngawi 61,96 21,14 14,05 2,85 100,00
ht

22. Bojonegoro 56,09 20,18 20,13 3,60 100,00


23. Tuban 57,54 17,44 22,34 2,68 100,00
24. Lamongan 53,15 17,30 26,82 2,73 100,00
25. Gresik 50,86 17,13 28,26 3,75 100,00
26. Bangkalan 58,84 20,55 15,93 4,68 100,00
27. Sampang 55,54 20,15 19,91 4,39 100,00
28. Pamekasan 61,76 16,24 17,59 4,40 100,00
29. Sumenep 57,64 17,56 19,79 5,02 100,00
71. Kota Kediri 65,36 16,44 13,28 4,92 100,00
72. Kota Blitar 64,13 17,66 13,87 4,35 100,00
73. Kota Malang 64,50 20,35 11,15 4,00 100,00
74. Kota Probolinggo 54,32 17,53 24,48 3,67 100,00
75. Kota Pasuruan 63,61 17,72 15,70 2,97 100,00
76. Kota Mojokerto 61,15 19,65 16,64 2,56 100,00
77. Kota Madiun 59,72 22,42 15,22 2,63 100,00
78. Kota Surabaya 61,52 19,51 15,45 3,53 100,00
79. Kota Batu 48,26 21,78 25,31 4,64 100,00
Jawa Timur 59,20 18,48 18,84 3,49 100,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 105


Lampiran
Tabel 4.1.1.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota
dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

Laki-laki
SD/Sederajat SMA/Sederajat
Kabupaten/Kota SMP/Sederajat Jumlah
ke Bawah ke Atas
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Pacitan 91,31 1,75 6,94 100,00
02. Ponorogo 90,02 4,05 5,93 100,00
03. Trenggalek 93,81 2,37 3,81 100,00
04. Tulungagung 89,99 5,66 4,35 100,00
05. Blitar 93,62 4,51 1,87 100,00

id
06. Kediri 85,26 9,31 5,43 100,00
07. Malang 91,08 5,64 3,28 100,00

o.
08. Lumajang 93,60 2,55 3,85 100,00

.g
09. Jember 92,77 2,74 4,49 100,00
10. Banyuwangi 89,15 5,06 5,79 100,00
11. Bondowoso
12. Situbondo
94,68
92,14 ps3,64
5,36
1,69
2,50
100,00
100,00
.b
13. Probolinggo 92,58 2,60 4,82 100,00
14. Pasuruan 91,17 3,70 5,13 100,00
tim

15. Sidoarjo 69,97 13,10 16,93 100,00


16. Mojokerto 89,28 7,44 3,29 100,00
a

17. Jombang 86,66 6,01 7,32 100,00


//j

18. Nganjuk 85,93 8,81 5,27 100,00


19. Madiun 86,98 6,28 6,74 100,00
s:

20. Magetan 88,19 6,43 5,38 100,00


21. Ngawi 90,01 6,19 3,81 100,00
tp

22. Bojonegoro 92,95 3,59 3,46 100,00


ht

23. Tuban 92,74 2,60 4,65 100,00


24. Lamongan 88,32 6,37 5,31 100,00
25. Gresik 85,63 5,38 8,99 100,00
26. Bangkalan 97,08 2,20 0,72 100,00
27. Sampang 97,82 1,14 1,04 100,00
28. Pamekasan 93,69 1,71 4,60 100,00
29. Sumenep 92,91 4,02 3,07 100,00
71. Kota Kediri 71,95 15,33 12,72 100,00
72. Kota Blitar 75,09 12,54 12,36 100,00
73. Kota Malang 63,81 17,23 18,96 100,00
74. Kota Probolinggo 77,17 7,05 15,77 100,00
75. Kota Pasuruan 69,89 20,56 9,54 100,00
76. Kota Mojokerto 61,33 23,53 15,14 100,00
77. Kota Madiun 61,29 22,71 16,00 100,00
78. Kota Surabaya 72,37 12,92 14,70 100,00
79. Kota Batu 78,82 14,30 6,88 100,00
Jawa Timur 88,12 5,99 5,89 100,00
Sumber: Susenas, 2018

106 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran
Tabel 4.1.2.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota
dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

Perempuan
SD/Sederajat SMA/Sederajat
Kabupaten/Kota SMP/Sederajat Jumlah
ke Bawah ke Atas
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Pacitan 95,32 2,97 1,71 100,00
02. Ponorogo 94,78 3,86 1,36 100,00
03. Trenggalek 95,90 3,20 0,90 100,00
04. Tulungagung 96,01 1,94 2,05 100,00
05. Blitar 93,26 6,15 0,59 100,00

id
06. Kediri 95,61 2,92 1,47 100,00
07. Malang 94,82 2,99 2,19 100,00

o.
08. Lumajang 96,18 3,56 0,26 100,00

.g
09. Jember 96,74 2,26 0,99 100,00
10. Banyuwangi 97,30 1,39 1,31 100,00
11. Bondowoso
12. Situbondo
97,16
95,24 ps2,11
3,75
0,73
1,01
100,00
100,00
.b
13. Probolinggo 99,12 0,34 0,54 100,00
14. Pasuruan 94,89 2,92 2,19 100,00
tim

15. Sidoarjo 80,17 14,86 4,97 100,00


16. Mojokerto 95,43 3,90 0,67 100,00
a

17. Jombang 94,48 3,40 2,12 100,00


//j

18. Nganjuk 93,44 3,86 2,70 100,00


19. Madiun 96,31 3,02 0,66 100,00
s:

20. Magetan 94,60 4,39 1,01 100,00


21. Ngawi 97,04 2,46 0,50 100,00
tp

22. Bojonegoro 93,76 4,47 1,76 100,00


ht

23. Tuban 95,98 2,83 1,19 100,00


24. Lamongan 94,98 4,33 0,69 100,00
25. Gresik 97,79 2,21 - 100,00
26. Bangkalan 99,04 0,73 0,24 100,00
27. Sampang 98,25 0,49 1,26 100,00
28. Pamekasan 98,82 - 1,18 100,00
29. Sumenep 98,58 0,94 0,47 100,00
71. Kota Kediri 82,89 11,23 5,88 100,00
72. Kota Blitar 78,79 14,29 6,92 100,00
73. Kota Malang 75,43 14,23 10,33 100,00
74. Kota Probolinggo 92,53 3,37 4,10 100,00
75. Kota Pasuruan 84,41 11,86 3,73 100,00
76. Kota Mojokerto 77,73 14,14 8,14 100,00
77. Kota Madiun 73,27 17,72 9,01 100,00
78. Kota Surabaya 80,00 14,16 5,84 100,00
79. Kota Batu 91,98 5,45 2,57 100,00
Jawa Timur 93,94 4,21 1,85 100,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 107


Lampiran
Tabel 4.1.3.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota
dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

Laki-laki + Perempuan
SD/Sederajat SMA/Sederajat
Kabupaten/Kota SMP/Sederajat Jumlah
ke Bawah ke Atas
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Pacitan 93,47 2,40 4,13 100,00
02. Ponorogo 92,56 3,95 3,50 100,00
03. Trenggalek 94,89 2,80 2,31 100,00
04. Tulungagung 93,12 3,73 3,15 100,00
05. Blitar 93,43 5,35 1,22 100,00

id
06. Kediri 90,64 5,99 3,37 100,00
07. Malang 93,04 4,25 2,71 100,00

o.
08. Lumajang 94,97 3,09 1,95 100,00

.g
09. Jember 94,87 2,49 2,64 100,00
10. Banyuwangi 93,39 3,15 3,46 100,00
11. Bondowoso
12. Situbondo
96,06
93,85 ps
2,79
4,47
1,15
1,68
100,00
100,00
.b
13. Probolinggo 96,19 1,36 2,46 100,00
14. Pasuruan 93,22 3,27 3,51 100,00
tim

15. Sidoarjo 75,36 14,03 10,61 100,00


16. Mojokerto 92,52 5,57 1,90 100,00
a

17. Jombang 90,88 4,60 4,52 100,00


//j

18. Nganjuk 89,89 6,20 3,91 100,00


19. Madiun 91,98 4,53 3,49 100,00
s:

20. Magetan 91,71 5,31 2,98 100,00


21. Ngawi 93,78 4,19 2,03 100,00
tp

22. Bojonegoro 93,39 4,06 2,55 100,00


ht

23. Tuban 94,55 2,73 2,73 100,00


24. Lamongan 92,00 5,24 2,76 100,00
25. Gresik 92,31 3,64 4,06 100,00
26. Bangkalan 98,19 1,36 0,44 100,00
27. Sampang 98,06 0,78 1,16 100,00
28. Pamekasan 96,62 0,73 2,65 100,00
29. Sumenep 96,15 2,26 1,59 100,00
71. Kota Kediri 77,89 13,10 9,01 100,00
72. Kota Blitar 77,06 13,47 9,47 100,00
73. Kota Malang 70,07 15,62 14,31 100,00
74. Kota Probolinggo 85,57 5,04 9,39 100,00
75. Kota Pasuruan 77,87 15,78 6,35 100,00
76. Kota Mojokerto 70,45 18,30 11,24 100,00
77. Kota Madiun 68,08 19,88 12,04 100,00
78. Kota Surabaya 76,33 13,56 10,11 100,00
79. Kota Batu 85,63 9,72 4,65 100,00
Jawa Timur 91,24 5,04 3,73 100,00
Sumber: Susenas, 2018

108 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran
Tabel 4.2.1.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota
dan Kemampuan Membaca dan Menulis, 2018

Laki-laki
Dapat Membaca & Menulis Tidak Dapat
Kabupaten/Kota Huruf Huruf Huruf Latin Membaca & Jumlah
Latin Lainnya & Lainnya Menulis
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan 50,83 - 31,09 18,08 100,00
02. Ponorogo 41,87 0,30 39,44 18,39 100,00
03. Trenggalek 40,70 - 41,10 18,20 100,00
04. Tulungagung 37,47 - 54,35 8,18 100,00

id
05. Blitar 51,20 0,65 34,74 13,41 100,00

o.
06. Kediri 52,87 - 33,46 13,68 100,00
07. Malang 54,11 - 30,27 15,62 100,00

.g
08. Lumajang 36,38 1,75 28,88 32,99 100,00
09. Jember 26,68 1,77 37,85 33,69 100,00
10. Banyuwangi
11. Bondowoso
32,68
33,08
1,87
1,47 ps 48,42
22,57
17,03
42,88
100,00
100,00
.b
12. Situbondo 30,16 2,95 37,49 29,39 100,00
13. Probolinggo 23,63 3,99 35,60 36,78 100,00
tim

14. Pasuruan 39,16 0,61 40,14 20,09 100,00


15. Sidoarjo 41,84 - 55,49 2,67 100,00
a

16. Mojokerto 46,35 0,73 41,45 11,47 100,00


//j

17. Jombang 35,80 0,14 55,56 8,50 100,00


18. Nganjuk 50,66 0,12 37,13 12,09 100,00
s:

19. Madiun 41,56 2,25 36,89 19,30 100,00


20. Magetan 60,30 - 22,00 17,71 100,00
tp

21. Ngawi 48,03 0,65 17,92 33,39 100,00


ht

22. Bojonegoro 42,94 1,58 25,13 30,35 100,00


23. Tuban 33,32 1,40 26,51 38,76 100,00
24. Lamongan 45,79 1,40 36,51 16,29 100,00
25. Gresik 41,68 - 44,16 14,15 100,00
26. Bangkalan 11,97 10,96 32,19 44,88 100,00
27. Sampang 20,09 2,40 22,57 54,95 100,00
28. Pamekasan 8,45 2,86 59,02 29,67 100,00
29. Sumenep 21,82 11,96 21,29 44,93 100,00
71. Kota Kediri 48,30 - 39,04 12,66 100,00
72. Kota Blitar 43,15 - 39,93 16,92 100,00
73. Kota Malang 56,38 0,69 38,16 4,77 100,00
74. Kota Probolinggo 44,41 1,46 34,42 19,72 100,00
75. Kota Pasuruan 43,26 - 45,33 11,41 100,00
76. Kota Mojokerto 79,94 - 16,99 3,07 100,00
77. Kota Madiun 83,49 - 14,42 2,09 100,00
78. Kota Surabaya 55,11 1,21 41,74 1,94 100,00
79. Kota Batu 34,09 - 61,99 3,92 100,00
Jawa Timur 40,80 1,48 36,76 20,96 100,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 109


Lampiran
Tabel 4.2.2.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota
dan Kemampuan Membaca dan Menulis, 2018

Perempuan
Dapat Membaca & Menulis Tidak Dapat
Kabupaten/Kota Huruf Huruf Huruf Latin Membaca & Jumlah
Latin Lainnya & Lainnya Menulis
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan 48,77 0,47 13,13 37,63 100,00
02. Ponorogo 26,60 1,20 20,33 51,87 100,00
03. Trenggalek 33,14 0,96 31,41 34,50 100,00
04. Tulungagung 35,88 0,54 40,06 23,51 100,00

id
05. Blitar 42,00 0,56 20,63 36,81 100,00

o.
06. Kediri 43,21 1,12 24,47 31,20 100,00
07. Malang 44,28 1,52 22,38 31,83 100,00

.g
08. Lumajang 31,27 1,07 11,72 55,93 100,00
09. Jember 17,73 3,33 21,28 57,67 100,00
10. Banyuwangi
11. Bondowoso
23,43
24,47
4,04
2,08 ps 27,88
9,26
44,65
64,19
100,00
100,00
.b
12. Situbondo 17,18 3,18 15,77 63,88 100,00
13. Probolinggo 17,91 3,84 14,18 64,07 100,00
tim

14. Pasuruan 28,22 2,94 28,99 39,85 100,00


15. Sidoarjo 37,22 0,94 47,29 14,56 100,00
a

16. Mojokerto 42,53 1,77 28,13 27,57 100,00


//j

17. Jombang 30,11 1,50 38,48 29,91 100,00


18. Nganjuk 41,31 0,33 22,15 36,21 100,00
s:

19. Madiun 31,19 1,12 20,65 47,04 100,00


20. Magetan 51,99 - 9,59 38,41 100,00
tp

21. Ngawi 36,00 1,31 7,10 55,59 100,00


ht

22. Bojonegoro 25,79 1,93 17,56 54,73 100,00


23. Tuban 25,75 1,81 8,21 64,23 100,00
24. Lamongan 34,68 0,75 23,97 40,61 100,00
25. Gresik 29,05 1,67 32,07 37,22 100,00
26. Bangkalan 8,63 13,09 14,34 63,94 100,00
27. Sampang 4,35 7,56 10,28 77,81 100,00
28. Pamekasan 1,18 13,66 19,07 66,08 100,00
29. Sumenep 7,49 12,10 7,00 73,41 100,00
71. Kota Kediri 51,25 1,89 30,86 16,00 100,00
72. Kota Blitar 41,45 1,90 41,70 14,95 100,00
73. Kota Malang 51,89 0,96 34,20 12,95 100,00
74. Kota Probolinggo 31,52 2,88 19,43 46,17 100,00
75. Kota Pasuruan 45,32 2,43 26,12 26,13 100,00
76. Kota Mojokerto 53,29 1,67 22,10 22,93 100,00
77. Kota Madiun 66,61 - 23,51 9,88 100,00
78. Kota Surabaya 50,20 - 40,04 9,76 100,00
79. Kota Batu 30,93 0,53 44,55 23,98 100,00
Jawa Timur 31,67 2,56 22,96 42,81 100,00
Sumber: Susenas, 2018

110 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran
Tabel 4.2.3.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Kabupaten/Kota
dan Kemampuan Membaca dan Menulis, 2018

Laki-laki + Perempuan
Dapat Membaca & Menulis Tidak Dapat
Kabupaten/Kota Huruf Huruf Huruf Latin Membaca & Jumlah
Latin Lainnya & Lainnya Menulis
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan 49,72 0,25 21,44 28,59 100,00
02. Ponorogo 33,74 0,78 29,27 36,21 100,00
03. Trenggalek 36,79 0,49 36,09 26,62 100,00
04. Tulungagung 36,65 0,28 46,94 16,13 100,00

id
05. Blitar 46,51 0,60 27,54 25,34 100,00

o.
06. Kediri 47,84 0,58 28,78 22,79 100,00
07. Malang 48,95 0,80 26,13 24,13 100,00

.g
08. Lumajang 33,67 1,39 19,77 45,17 100,00
09. Jember 21,96 2,59 29,11 46,35 100,00
10. Banyuwangi
11. Bondowoso
27,87
28,28
3,00
1,81 ps 37,74
15,14
31,39
54,77
100,00
100,00
.b
12. Situbondo 22,99 3,08 25,49 48,44 100,00
13. Probolinggo 20,48 3,91 23,79 51,83 100,00
tim

14. Pasuruan 33,14 1,89 34,00 30,97 100,00


15. Sidoarjo 39,40 0,50 51,15 8,95 100,00
a

16. Mojokerto 44,33 1,28 34,43 19,96 100,00


//j

17. Jombang 32,73 0,87 46,35 20,05 100,00


18. Nganjuk 45,72 0,23 29,23 24,82 100,00
s:

19. Madiun 36,01 1,65 28,20 34,15 100,00


20. Magetan 55,73 - 15,18 29,09 100,00
tp

21. Ngawi 41,59 1,00 12,12 45,29 100,00


ht

22. Bojonegoro 33,73 1,76 21,06 43,44 100,00


23. Tuban 29,11 1,63 16,32 52,95 100,00
24. Lamongan 39,65 1,04 29,58 29,73 100,00
25. Gresik 34,74 0,92 37,52 26,82 100,00
26. Bangkalan 10,07 12,17 22,07 55,69 100,00
27. Sampang 11,36 5,26 15,76 67,62 100,00
28. Pamekasan 4,30 9,03 36,22 50,45 100,00
29. Sumenep 13,63 12,04 13,12 61,21 100,00
71. Kota Kediri 49,90 1,03 34,60 14,47 100,00
72. Kota Blitar 42,24 1,01 40,88 15,87 100,00
73. Kota Malang 53,96 0,84 36,02 9,17 100,00
74. Kota Probolinggo 37,36 2,24 26,22 34,19 100,00
75. Kota Pasuruan 44,39 1,33 34,78 19,49 100,00
76. Kota Mojokerto 65,11 0,93 19,83 14,12 100,00
77. Kota Madiun 73,92 - 19,57 6,51 100,00
78. Kota Surabaya 52,56 0,58 40,86 5,99 100,00
79. Kota Batu 32,46 0,27 52,96 14,30 100,00
Jawa Timur 35,91 2,06 29,36 32,67 100,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 111


Lampiran
Tabel 5.1.
Proporsi Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2018

Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan


(1) (2) (3) (4)

01. Pacitan 47,77 49,84 48,88


02. Ponorogo 45,99 40,67 43,16
03. Trenggalek 41,63 52,07 47,03
04. Tulungagung 50,93 51,37 51,16
05. Blitar 69,84 71,76 70,82
06. Kediri 45,87 50,02 48,03

id
07. Malang 43,07 43,55 43,32

o.
08. Lumajang 33,99 33,85 33,91
09. Jember 45,84 49,44 47,74

.g
10. Banyuwangi 61,86 61,62 61,73
11. Bondowoso 60,49 62,15 61,42
12. Situbondo
13. Probolinggo
46,81
54,63
ps 46,02
57,05
46,37
55,97
.b
14. Pasuruan 48,92 44,82 46,66
tim

15. Sidoarjo 51,37 47,56 49,35


16. Mojokerto 55,13 65,83 60,77
17. Jombang 56,10 61,09 58,79
a

18. Nganjuk 50,04 48,77 49,37


//j

19. Madiun 40,55 37,53 38,93


s:

20. Magetan 37,27 44,80 41,41


21. Ngawi 44,21 52,86 48,85
tp

22. Bojonegoro 54,75 55,80 55,31


ht

23. Tuban 44,72 40,34 42,28


24. Lamongan 49,24 45,43 47,14
25. Gresik 49,97 55,69 53,11
26. Bangkalan 43,01 39,61 41,08
27. Sampang 65,97 72,39 69,53
28. Pamekasan 66,00 51,57 57,76
29. Sumenep 46,84 46,75 46,79
71. Kota Kediri 36,96 47,01 42,41
72. Kota Blitar 46,53 46,81 46,68
73. Kota Malang 41,99 45,82 44,06
74. Kota Probolinggo 35,31 47,11 41,77
75. Kota Pasuruan 58,74 67,40 63,50
76. Kota Mojokerto 49,94 63,70 57,60
77. Kota Madiun 30,56 47,80 40,33
78. Kota Surabaya 51,20 49,98 50,57
79. Kota Batu 41,39 46,61 44,09
Jawa Timur 49,55 50,67 50,15
Sumber: Susenas, 2018

112 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran
Tabel 5.2.
Angka Kesakitan Penduduk Lansia
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2018

Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan


(1) (2) (3) (4)
01. Pacitan 24,59 26,02 25,36
02. Ponorogo 21,76 16,14 18,77
03. Trenggalek 20,86 23,81 22,38
04. Tulungagung 29,20 25,63 27,35
05. Blitar 36,48 36,92 36,70
06. Kediri 22,41 24,04 23,26
07. Malang 18,45 18,49 18,47

id
08. Lumajang 15,61 15,92 15,78

o.
09. Jember 23,95 20,91 22,34
10. Banyuwangi 30,07 27,79 28,88

.g
11. Bondowoso 23,53 29,04 26,61
12. Situbondo
13. Probolinggo
19,02
22,99 ps 19,59
20,49
19,33
21,61
.b
14. Pasuruan 17,47 20,88 19,34
15. Sidoarjo 20,20 21,27 20,76
tim

16. Mojokerto 27,70 29,44 28,62


17. Jombang 26,84 24,64 25,65
a

18. Nganjuk 20,08 18,07 19,02


//j

19. Madiun 16,11 15,66 15,87


20. Magetan 19,41 25,56 22,79
s:

21. Ngawi 19,99 25,33 22,85


tp

22. Bojonegoro 25,40 30,96 28,38


23. Tuban 24,09 22,18 23,03
ht

24. Lamongan 22,46 25,18 23,96


25. Gresik 29,51 36,56 33,38
26. Bangkalan 26,14 27,45 26,88
27. Sampang 39,47 47,89 44,14
28. Pamekasan 32,50 27,44 29,61
29. Sumenep 21,83 21,89 21,87
71. Kota Kediri 14,06 16,07 15,15
72. Kota Blitar 18,36 13,14 15,58
73. Kota Malang 16,66 18,76 17,79
74. Kota Probolinggo 12,98 13,26 13,13
75. Kota Pasuruan 29,07 35,17 32,42
76. Kota Mojokerto 12,61 33,39 24,18
77. Kota Madiun 9,28 12,79 11,27
78. Kota Surabaya 22,14 25,33 23,79
79. Kota Batu 23,67 21,67 22,63
Jawa Timur 23,43 24,19 23,83
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 113


Lampiran
Tabel 5.3.
Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2018

Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan


(1) (2) (3) (4)
01. Pacitan 44,51 50,41 47,74
02. Ponorogo 64,42 56,80 60,60
03. Trenggalek 54,44 46,84 50,09
04. Tulungagung 53,91 50,55 52,16
05. Blitar 46,01 53,93 50,10
06. Kediri 44,09 47,62 46,00
07. Malang 51,85 75,21 64,18

id
08. Lumajang 51,47 55,02 53,35

o.
09. Jember 48,18 44,94 46,41
10. Banyuwangi 42,32 54,68 48,73

.g
11. Bondowoso 48,68 42,95 45,44
12. Situbondo
13. Probolinggo
48,94
52,16 ps 50,24
50,74
49,65
51,36
.b
14. Pasuruan 56,45 49,28 52,66
15. Sidoarjo 65,60 70,13 67,91
tim

16. Mojokerto 50,04 55,15 52,96


17. Jombang 50,84 55,55 53,48
a

18. Nganjuk 46,10 50,78 48,54


//j

19. Madiun 62,89 60,99 61,91


20. Magetan 61,97 52,11 56,11
s:

21. Ngawi 41,67 45,53 43,91


tp

22. Bojonegoro 49,68 61,75 56,22


23. Tuban 46,89 54,39 50,87
ht

24. Lamongan 63,66 67,95 65,95


25. Gresik 59,29 64,32 62,19
26. Bangkalan 58,54 55,67 56,97
27. Sampang 64,36 65,79 65,19
28. Pamekasan 48,97 37,63 43,19
29. Sumenep 52,10 41,99 46,32
71. Kota Kediri 52,73 64,62 59,89
72. Kota Blitar 62,15 55,68 58,69
73. Kota Malang 49,60 60,54 55,73
74. Kota Probolinggo 52,07 57,99 55,72
75. Kota Pasuruan 52,20 61,05 57,36
76. Kota Mojokerto 68,69 74,42 72,22
77. Kota Madiun 50,42 61,62 57,95
78. Kota Surabaya 62,78 61,17 61,95
79. Kota Batu 64,68 59,31 61,74
Jawa Timur 52,48 55,28 54,00
Sumber: Susenas, 2018

114 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran

Tabel 5.4.1.
Persentase Penduduk Lansia yang Sakit Sebulan Terakhir dan Tidak Berobat Jalan
Menurut Alasan Utama Tidak Berobat Jalan, 2018
Laki-laki
Tidak Mengo- Merasa Persentase Lansia
Kabupaten/Kota Ada bati Tidak Lainnya yang Tidak
Biaya Sendiri Perlu Berobat Jalan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan - 69,38 30,62 - 55,49
02. Ponorogo - 78,15 15,59 6,26 35,58
03. Trenggalek 2,71 68,12 28,77 0,39 45,56
04. Tulungagung - 78,88 18,64 2,49 46,09
05. Blitar - 78,16 20,27 1,58 53,99

id
06. Kediri - 64,72 31,66 3,62 55,91

o.
07. Malang 6,17 60,20 26,51 7,11 48,15
08. Lumajang 5,11 66,72 21,57 6,60 48,53

.g
09. Jember 8,79 68,31 22,90 - 51,82
10. Banyuwangi 1,19 86,22 8,98 3,61 57,68
11. Bondowoso
12. Situbondo
1,45
-
74,03
67,23
ps20,58
32,77
3,93
-
51,32
51,06
.b
13. Probolinggo 2,54 75,45 14,62 7,40 47,84
tim

14. Pasuruan 6,23 57,83 35,95 - 43,55


15. Sidoarjo 4,40 59,67 35,93 - 34,40
16. Mojokerto 0,57 50,88 41,97 6,58 49,96
a

17. Jombang 3,23 66,33 24,58 5,86 49,16


//j

18. Nganjuk - 65,32 29,81 4,87 53,90


19. Madiun 3,22 76,12 14,86 5,81 37,11
s:

20. Magetan 2,18 69,08 23,82 4,91 38,03


tp

21. Ngawi - 72,64 26,15 1,21 58,33


22. Bojonegoro - 71,67 25,81 2,52 50,32
ht

23. Tuban 5,33 76,00 18,67 - 53,11


24. Lamongan - 56,85 43,15 - 36,34
25. Gresik - 77,77 22,23 - 40,71
26. Bangkalan 20,40 47,90 31,71 - 41,46
27. Sampang - 70,59 24,94 4,47 35,64
28. Pamekasan 3,82 74,38 17,57 4,23 51,03
29. Sumenep - 73,90 26,10 - 47,90
71. Kota Kediri - 74,49 25,51 - 47,27
72. Kota Blitar - 88,45 11,55 - 37,85
73. Kota Malang - 64,58 35,42 - 50,40
74. Kota Probolinggo - 79,49 15,28 5,22 47,93
75. Kota Pasuruan - 75,20 24,80 - 47,80
76. Kota Mojokerto - 77,08 17,50 5,42 31,31
77. Kota Madiun - 68,76 27,17 4,08 49,58
78. Kota Surabaya - 51,67 39,10 9,24 37,22
79. Kota Batu - 95,37 4,63 - 35,32
Jawa Timur 2,41 69,33 25,10 3,16 47,52
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 115


Lampiran
Tabel 5.4.2.
Persentase Penduduk Lansia yang Sakit Sebulan Terakhir dan Tidak Berobat Jalan
Menurut Alasan Utama Tidak Berobat Jalan, 2018

Perempuan
Tidak Mengo- Merasa Persentase Lansia
Kabupaten/Kota Ada bati Tidak Lainnya yang Tidak
Biaya Sendiri Perlu Berobat Jalan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan - 64,56 34,05 1,39 49,59
02. Ponorogo - 81,81 16,58 1,61 43,20
03. Trenggalek 0,71 83,94 13,01 2,34 53,16
04. Tulungagung - 78,81 21,19 - 49,45

id
05. Blitar - 75,42 17,38 7,20 46,07
06. Kediri - 67,72 26,07 6,21 52,38

o.
07. Malang - 53,64 30,02 16,34 24,79

.g
08. Lumajang 1,72 65,78 29,10 3,41 44,98
09. Jember 6,53 64,48 28,17 0,81 55,06
10. Banyuwangi
11. Bondowoso
-
-
90,40
72,95 ps 7,21
24,60
2,39
2,44
45,32
57,05
.b
12. Situbondo 4,78 81,81 13,42 - 49,76
13. Probolinggo 4,54 66,69 25,29 3,47 49,26
tim

14. Pasuruan 1,49 46,65 48,98 2,88 50,72


15. Sidoarjo 4,89 49,75 32,70 12,67 29,87
a

16. Mojokerto - 62,97 33,95 3,08 44,85


//j

17. Jombang 4,59 69,13 24,52 1,76 44,45


18. Nganjuk - 66,73 25,46 7,81 49,22
s:

19. Madiun 9,73 59,10 28,47 2,71 39,01


20. Magetan - 58,08 35,22 6,70 47,89
tp

21. Ngawi - 76,39 22,13 1,48 54,47


ht

22. Bojonegoro - 70,01 27,80 2,19 38,25


23. Tuban 3,63 65,22 26,76 4,39 45,61
24. Lamongan - 65,42 34,58 - 32,05
25. Gresik - 59,62 25,26 15,12 35,68
26. Bangkalan 5,44 61,15 25,10 8,30 44,33
27. Sampang 2,69 69,06 22,85 5,40 34,21
28. Pamekasan - 83,72 14,15 2,13 62,37
29. Sumenep 1,33 65,78 29,09 3,80 58,01
71. Kota Kediri - 75,92 24,08 - 35,38
72. Kota Blitar - 76,87 14,98 8,15 44,32
73. Kota Malang - 66,23 26,06 7,71 39,46
74. Kota Probolinggo - 57,84 42,16 - 42,01
75. Kota Pasuruan - 80,88 19,12 - 38,95
76. Kota Mojokerto - 77,89 15,27 6,85 25,58
77. Kota Madiun 4,75 60,98 24,59 9,69 38,38
78. Kota Surabaya 1,77 45,26 47,27 5,69 38,83
79. Kota Batu - 63,08 36,92 - 40,69
Jawa Timur 1,67 68,14 25,96 4,23 44,72
Sumber: Susenas, 2018

116 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran
Tabel 5.4.3.
Persentase Penduduk Lansia yang Sakit Sebulan Terakhir dan Tidak Berobat Jalan
Menurut Alasan Utama Tidak Berobat Jalan, 2018

Laki-laki + Perempuan
Tidak Mengo- Merasa Persentase Lansia
Kabupaten/Kota Ada bati Tidak Lainnya yang Tidak
Biaya Sendiri Perlu Berobat Jalan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pacitan - 66,87 32,41 0,72 52,26
02. Ponorogo - 80,16 16,13 3,70 39,40
03. Trenggalek 1,49 77,76 19,16 1,58 49,91
04. Tulungagung - 78,84 20,01 1,15 47,84

id
05. Blitar - 76,85 18,89 4,26 49,90
06. Kediri - 66,30 28,72 4,98 54,00

o.
07. Malang 3,92 57,81 27,79 10,49 35,82

.g
08. Lumajang 3,38 66,24 25,42 4,97 46,65
09. Jember 7,52 66,16 25,86 0,46 53,59
10. Banyuwangi
11. Bondowoso
0,64
0,60
88,14
73,39 ps 8,17
22,96
3,05
3,05
51,27
54,56
.b
12. Situbondo 2,59 75,13 22,28 - 50,35
13. Probolinggo 3,68 70,47 20,69 5,16 48,64
tim

14. Pasuruan 3,54 51,49 43,33 1,63 47,34


15. Sidoarjo 4,63 54,97 34,40 6,00 32,09
a

16. Mojokerto 0,26 57,46 37,60 4,68 47,04


//j

17. Jombang 3,96 67,83 24,55 3,67 46,52


18. Nganjuk - 66,02 27,64 6,34 51,46
s:

19. Madiun 6,66 67,12 22,05 4,17 38,09


20. Magetan 0,77 61,94 31,22 6,07 43,89
tp

21. Ngawi - 74,76 23,89 1,36 56,09


ht

22. Bojonegoro - 70,88 26,75 2,36 43,78


23. Tuban 4,49 70,68 22,66 2,17 49,13
24. Lamongan - 61,15 38,85 - 34,05
25. Gresik - 67,91 23,87 8,21 37,81
26. Bangkalan 11,97 55,36 27,98 4,68 43,03
27. Sampang 1,53 69,72 23,75 5,00 34,81
28. Pamekasan 1,68 79,60 15,66 3,06 56,81
29. Sumenep 0,82 68,89 27,95 2,34 53,68
71. Kota Kediri - 75,25 24,75 - 40,11
72. Kota Blitar - 81,81 13,52 4,67 41,31
73. Kota Malang - 65,40 30,75 3,85 44,27
74. Kota Probolinggo - 66,81 31,02 2,17 44,28
75. Kota Pasuruan - 78,22 21,78 - 42,64
76. Kota Mojokerto - 77,54 16,23 6,23 27,78
77. Kota Madiun 2,91 63,99 25,59 7,52 42,05
78. Kota Surabaya 0,93 48,32 43,37 7,38 38,05
79. Kota Batu - 76,58 23,42 - 38,26
Jawa Timur 2,02 68,70 25,55 3,72 46,00
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 117


Lampiran
Tabel 5.5.1.
Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan Menurut Kabupaten/Kota
dan Tempat Berobat Jalan, 2018

Laki-laki
Klinik/
RS Praktek Puskes- Prak-
RS Praktek Lain-
Kabupaten/Kota Peme- Dokter/ mas/ UKBM tek
Swasta Dokter nya
rintah Bidan Pustu Batra
Bersama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Pacitan 12,34 3,45 61,01 11,12 10,51 4,43 3,20 -
02. Ponorogo 8,17 2,59 49,05 13,00 15,59 16,26 - -
03. Trenggalek 14,63 - 51,70 11,00 21,94 2,17 5,61 1,30

id
04. Tulungagung 16,38 28,28 27,75 7,50 25,62 1,38 - -
05. Blitar 15,83 2,05 50,28 7,66 19,31 3,67 4,23 -

o.
06. Kediri 20,60 16,65 24,42 8,06 29,59 6,45 - -
07. Malang 3,60 23,80 46,33 16,82 10,00 7,40 7,32 0,31

.g
08. Lumajang 6,33 2,28 62,66 9,95 14,42 6,98 11,47 -
09. Jember
10. Banyuwangi
7,57
3,98
3,43
9,23
66,38
59,92 ps 5,11
8,61
17,51
18,88
-
2,79
-
5,62
-
5,14
.b
11. Bondowoso 0,75 2,02 61,74 11,64 26,90 6,87 1,62 -
12. Situbondo 9,31 7,16 51,22 12,74 23,48 2,68 - -
tim

13. Probolinggo 3,50 - 57,78 16,69 19,00 2,81 9,82 -


14. Pasuruan 7,66 11,94 48,73 8,10 25,56 1,27 3,04 -
15. Sidoarjo 21,88 11,14 22,07 9,25 34,44 8,51 5,79 -
a

16. Mojokerto 10,09 16,74 37,06 9,65 23,00 5,24 7,84 -


//j

17. Jombang 7,39 8,18 44,93 15,08 31,97 - 4,48 1,67


s:

18. Nganjuk 25,98 2,93 24,45 15,58 29,65 0,50 3,39 -


19. Madiun 18,94 5,43 48,26 6,44 21,27 1,35 3,41 1,95
tp

20. Magetan 10,39 10,76 53,80 6,05 21,45 6,64 2,01 -


21. Ngawi 13,05 - 52,34 9,39 24,08 3,30 2,10 -
ht

22. Bojonegoro 6,93 9,47 54,26 8,86 20,40 8,19 5,82 2,47
23. Tuban 4,04 - 54,69 13,02 36,64 - - -
24. Lamongan 7,35 6,48 56,31 15,25 18,05 - 2,29 -
25. Gresik 5,96 20,85 24,55 22,17 27,37 1,36 2,53 -
26. Bangkalan 10,56 - 48,17 3,07 32,06 7,28 5,26 -
27. Sampang 2,21 - 76,37 2,80 21,04 3,56 - -
28. Pamekasan 1,03 - 52,20 1,37 47,79 6,07 1,58 0,61
29. Sumenep 1,67 1,30 49,98 5,52 36,37 6,42 2,58 -
71. Kota Kediri 13,65 13,10 30,54 14,33 30,20 - - -
72. Kota Blitar 12,99 9,99 26,74 11,71 35,64 2,89 - 2,93
73. Kota Malang 8,78 42,91 19,87 8,64 18,94 3,31 3,31 -
74. Kota Probolinggo 14,36 - 65,13 13,06 24,46 - - 4,39
75. Kota Pasuruan 12,49 4,98 26,82 17,88 37,25 5,30 3,38 -
76. Kota Mojokerto 13,98 22,36 8,81 5,16 58,04 - - -
77. Kota Madiun 44,62 8,37 9,61 14,26 25,06 - - -
78. Kota Surabaya 28,42 26,82 7,94 9,79 28,29 - - -
79. Kota Batu 10,70 16,70 52,72 4,65 7,83 - 11,97 2,07
Jawa Timur 10,92 9,89 45,21 10,19 23,76 3,95 3,32 0,54
Sumber: Susenas, 2018

118 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


Lampiran

Tabel 5.5.2.
Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan Menurut Kabupaten/Kota
dan Tempat Berobat Jalan, 2018

Perempuan
Klinik/
RS Praktek Puskes- Prak-
RS Praktek Lain-
Kabupaten/Kota Peme- Dokter/ mas/ UKBM tek
Swasta Dokter nya
rintah Bidan Pustu Batra
Bersama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Pacitan 4,38 1,24 56,18 17,53 27,21 3,64 1,38 -
02. Ponorogo 9,06 5,83 46,96 9,93 18,35 14,27 - -
03. Trenggalek 13,48 - 59,44 13,57 24,01 3,24 - -

id
04. Tulungagung 11,56 4,59 45,10 10,04 25,95 7,75 - 3,79
05. Blitar 8,42 2,61 55,96 8,35 21,33 3,72 1,92 5,26

o.
06. Kediri 3,71 22,23 39,85 19,04 23,79 7,86 5,04 -

.g
07. Malang - 16,42 56,45 10,05 17,16 7,44 1,66 -
08. Lumajang 1,58 6,54 54,73 4,60 29,14 7,77 17,59 -
09. Jember
10. Banyuwangi
5,02
3,87
2,30
7,26
72,21
62,95 ps 4,67
13,47
10,99
14,86
1,52
-
1,35
2,35
1,94
1,79
.b
11. Bondowoso 4,52 1,26 72,34 4,63 19,19 3,10 - -
12. Situbondo - 3,65 70,70 3,96 23,95 4,63 5,94 -
tim

13. Probolinggo 2,80 2,12 67,35 3,61 23,44 8,27 6,45 -


14. Pasuruan 4,26 16,94 56,02 12,18 13,12 2,45 2,83 -
15. Sidoarjo 18,95 11,58 39,48 11,84 21,81 5,19 - -
a

16. Mojokerto 7,28 10,89 45,38 15,65 14,55 9,80 1,98 -


//j

17. Jombang 4,28 9,32 29,70 26,60 34,68 5,80 1,50 2,56
s:

18. Nganjuk 16,22 5,52 32,31 13,51 25,95 2,00 2,06 2,42
19. Madiun 7,68 1,30 56,08 5,61 25,09 2,61 4,74 6,51
tp

20. Magetan 15,46 1,21 48,34 9,24 30,32 7,17 2,57 -


21. Ngawi 6,75 12,36 43,78 17,46 27,39 - 1,55 -
ht

22. Bojonegoro 2,10 5,80 56,33 9,35 19,48 11,13 1,01 1,19
23. Tuban 3,26 8,11 62,40 9,63 17,50 4,42 - -
24. Lamongan 6,70 8,87 59,65 9,80 17,66 3,17 - 0,83
25. Gresik 8,52 17,17 42,12 20,42 16,93 1,63 - -
26. Bangkalan 1,47 - 52,68 13,03 26,20 6,24 - 1,85
27. Sampang 1,86 - 79,08 5,49 24,68 2,55 0,57 -
28. Pamekasan 3,95 1,75 44,28 4,76 25,88 14,44 4,70 3,57
29. Sumenep 4,28 - 42,38 2,59 34,96 26,99 2,11 8,97
71. Kota Kediri 25,30 3,94 29,29 5,68 32,91 2,89 - -
72. Kota Blitar 6,00 11,01 25,88 22,48 41,19 5,78 - -
73. Kota Malang 11,59 20,71 19,04 23,55 33,35 0,88 - -
74. Kota Probolinggo 19,03 7,49 38,04 6,64 42,61 - 1,89 -
75. Kota Pasuruan 26,50 - 35,68 7,47 33,23 3,24 - -
76. Kota Mojokerto 5,83 29,95 16,68 2,86 46,08 3,66 - -
77. Kota Madiun 28,87 7,09 9,75 19,67 35,98 - 5,51 -
78. Kota Surabaya 24,28 16,71 6,18 20,45 30,22 1,12 1,03 -
79. Kota Batu 14,02 16,03 40,52 17,16 7,93 5,08 4,34 -
Jawa Timur 7,49 8,28 49,98 11,74 22,48 5,33 1,95 1,21
Sumber: Susenas, 2018

Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018 119


Lampiran
Tabel 5.5.3.
Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan Menurut Kabupaten/Kota
dan Tempat Berobat Jalan, 2018

Laki-laki + Perempuan
Klinik/
RS Praktek Puskes- Prak-
RS Praktek Lain-
Kabupaten/Kota Peme- Dokter/ mas/ UKBM tek
Swasta Dokter nya
rintah Bidan Pustu Batra
Bersama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Pacitan 7,74 2,17 58,22 14,83 20,17 3,97 2,15 -
02. Ponorogo 8,59 4,11 48,07 11,56 16,89 15,33 - -
03. Trenggalek 14,01 - 55,84 12,37 23,05 2,74 2,61 0,60

id
04. Tulungagung 13,95 16,32 36,51 8,78 25,79 4,60 - 1,91
05. Blitar 11,71 2,36 53,44 8,04 20,43 3,70 2,95 2,93

o.
06. Kediri 11,13 19,78 33,08 14,21 26,34 7,24 2,83 -
07. Malang 1,37 19,23 52,59 12,63 14,43 7,43 3,82 0,12

.g
08. Lumajang 3,73 4,61 58,33 7,03 22,47 7,41 14,82 -
09. Jember
10. Banyuwangi
6,22
3,91
2,83
8,08
69,47
61,69 ps 4,88
11,44
14,06
16,54
0,81
1,17
0,72
3,71
1,03
3,19
.b
11. Bondowoso 2,76 1,62 67,40 7,90 22,79 4,86 0,76 -
12. Situbondo 4,15 5,21 62,02 7,87 23,74 3,76 3,30 -
tim

13. Probolinggo 3,11 1,18 63,09 9,43 21,47 5,84 7,95 -


14. Pasuruan 5,98 14,42 52,34 10,12 19,40 1,85 2,94 -
15. Sidoarjo 20,34 11,37 31,23 10,61 27,80 6,76 2,74 -
a

16. Mojokerto 8,42 13,26 42,01 13,22 17,98 7,95 4,36 -


//j

17. Jombang 5,58 8,84 36,06 21,78 33,55 3,37 2,75 2,19
s:

18. Nganjuk 20,65 4,34 28,74 14,45 27,63 1,32 2,66 1,32
19. Madiun 13,21 3,33 52,23 6,02 23,21 1,99 4,09 4,27
tp

20. Magetan 13,19 5,49 50,78 7,81 26,35 6,94 2,32 -


21. Ngawi 9,26 7,43 47,20 14,24 26,07 1,31 1,77 -
ht

22. Bojonegoro 4,05 7,28 55,49 9,15 19,85 9,94 2,96 1,71
23. Tuban 3,59 4,60 59,07 11,10 25,77 2,51 - -
24. Lamongan 6,99 7,79 58,14 12,25 17,84 1,74 1,03 0,45
25. Gresik 7,49 18,66 35,01 21,13 21,15 1,52 1,02 -
26. Bangkalan 5,71 - 50,58 8,40 28,93 6,72 2,45 0,99
27. Sampang 2,01 - 77,95 4,37 23,16 2,97 0,33 -
28. Pamekasan 2,33 0,78 48,68 2,88 38,06 9,78 2,97 1,92
29. Sumenep 3,02 0,63 46,05 4,00 35,64 17,07 2,34 4,64
71. Kota Kediri 21,21 7,15 29,73 8,71 31,96 1,88 - -
72. Kota Blitar 9,45 10,51 26,30 17,17 38,45 4,35 - 1,45
73. Kota Malang 10,49 29,40 19,36 17,71 27,71 1,83 1,30 -
74. Kota Probolinggo 17,36 4,81 47,73 8,94 36,12 - 1,21 1,57
75. Kota Pasuruan 21,19 1,89 32,32 11,42 34,76 4,02 1,28 -
76. Kota Mojokerto 8,81 27,18 13,80 3,70 50,45 2,32 - -
77. Kota Madiun 33,37 7,46 9,71 18,12 32,86 - 3,93 -
78. Kota Surabaya 26,33 21,71 7,05 15,18 29,27 0,56 0,52 -
79. Kota Batu 12,45 16,35 46,31 11,22 7,88 2,67 7,96 0,98
Jawa Timur 9,02 9,00 47,85 11,05 23,05 4,72 2,56 0,91
Sumber: Susenas, 2018

120 Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi Jawa Timur 2018


id
o.
.g
ps
.b
a tim
//j
s:
tp
ht

978-623-751-08-2

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Kendangsari Industri No 43-44 Surabaya 60292
Telepon (031) 8439343, Fax (031) 8494007, 8471143
Homepage https://jatim.bps.go.id, Email bps3500@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai