Anda di halaman 1dari 10

1.

Dasar Hukum Perencanaan Pembangunan Desa


Perencanaan pembangunan desa menjadi agenda rutin yang harus
dilaksanakan oleh Pemerintah Desa setiap tahunnya yang disusun secara
berjangka. Perencanaan pembangunan desa merupakan proses tahapan
kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan unsur masyarakat secara
partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan desa yang berkelanjutan.
DASAR HUKUM:
1. UU No.25/2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2. UU No. 6 Th 2014 Tentang Desa
3. PP No. 43 Th 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Th 2014
Tentang Desa, juncto PP No. 47 Th 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Th 2014 Tentang Desa
4. PP No. 60 Th 2014 Tentang Dana Desa yang Berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara,
juncto PP No. 22 Th 2015 Tentang Perubahan PP No. 60 Th 2014
5. Permendagri No. 111 Th 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di
Desa
6. Permendagri No. 113 Th 2014 Tentang PengelolaanKeuangan Desa.
7. Permendagri No. 114 Th 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.
8. Permendesa-PDT-Trans No. 1 Th 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
9. Permendesa No. 2 Th 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa.
10. Permendesa No. 3 Th 2015 Tentang Pendampingan Desa.
11. Permendesa No. 4 Th 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan
Pengelolaan, dan Pembubaran BUMDes
2. Pengertian Perencanaan Pembangunan Desa
Sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Dalam Neri No. 114 tahun
2014, tentang Pedoman Pembangunan Desa, disebutkan bahwa Perencanaan
pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa dan unsur
masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa.
Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan
kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan
Kabupaten/Kota. Perencanaan dan Pembangunan Desa dilaksanakan oleh
Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa dengan
semangat gotong royong.Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa.
3. Pedoman/Dokumen Pembangunan Desa
Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten
Pengintegrasian Program dan Kegiatan Pembangunan Kabupaten dengan
Pembangunan Desa, Informasi yang diperlukan Desa adalah :
a. rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota;
b. rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
c. rencana umum tataruang wilayah kabupaten/kota;
d. rencana rinci tata ruang wilayahkabupaten/kota; dan
e. rencana pembangunan kawasan perdesaan.
Pengkajian Keadaan Desa
Penyelarasan Data Desa :
 Data Sumber Daya Alam
 Data Sumber Daya Manusia
 Data Sumber Daya Pembangunan
 Data Sumber Daya Sosial Budaya
Penggalian Gagasan Masyarakat:
 Daftar Gagasan Kelompok / Rt / Dusun Berdasarkan Sketsa Desa,
Kalender Musim Dan Diagram Kelembagaan
 Rekapitulasi Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa
Laporan PKD & Penyusunan Dokumen Rancangan Rpjmdesa
 BA Pengkajian Keadaan Desa
 Laporan Pelaksanaan Pengkajian Keadaan Desa
 BA Penyusunan Rancangan Rpjmdesa Tahun 1 – 6
 Rancangan Dokumen Rpjmdesa
4. Sebutkan jenis Perencanaan Pembangunan Desa dan apa bedanya
Perencanaan desa sendiri dapat dibagi menjadi 2 bagian, pertama dalam
bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa atau (RPJM Desa).
Jangka waktu RPJM Desa adalah 6 tahun, artinya rencana ini diberlakukan 6
tahun pasca di susun dan ditetapkan. Perencanaan kedua adalah Rencana
Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah
Desa (RKP Desa ).
Perencanaan ini adalah penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa, dan jangka waktunya adalah satu (1) tahun.
Baik RPJM Desa dan RKP Desa kemudian ditetapkan dalam Peraturan Desa.
Peraturan di desa sendiri, terdiri dari beberapa bagian, mulai dari Peraturan
Desa, peraturan bersama Kepala Desa, dan peraturan Kepala Desa.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja
Pemerintah Desa merupakan satu-satunya dokumen perencanaan di Desa.
Dua perencanaan diatas adalah pedoman dalam penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa) yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
Dalam penyusunan perencanaan desa, masyarakat desa bisa berperan dan ikut
serta dalam penyusunannya. Adapun wadah perencanaan desa adalah dalam
bentuk musyawarah perencanaan Pembangunan Desa ( Murenbang Desa).
Substansi perencanaan desa diantaranya menetapkan prioritas, program,
kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakatDesa, dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
5. Penyusunan RPJM Desa
Permendagri No.114/2014 Pasal 7 Ayat 3 mengatur tahapan penyusunan
RPJM Desa yaitu:
1) Pembentukan Tim Penyusun RPJMDesa.
2) Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota.
3) Pengkajian keadaan desa.
4) Penyusunan rencana pembangunan desa melalui musyawarah desa
5) Penyusunan rancangan RPJMDesa.
6) Penyusunan rencana pembangunan desa melalui musrenbang desa.
7) Penetapan RPJM Desa.
Adapun tahapan dalam proses penyusunan RPJM Desa. yaitu:
a. Tahap Persiapan Musrenbang RPJM Desa, merupakan semua proses yang
perlu dilakukan mulai dari sosialisasi, pengkajian desa bersama masyarakat,
dan penyusunan draft rancangan awal RPJM Desa. Terakhir, adalah persiapan
teknis penyelenggaraan musrenbangnya sendiri, mulai dari penyebaran
undangan, pemberitahuan secara terbuka, penyiapan tempat, materi, alat dan
bahan.
b. Tahap Pelaksanaan Musrenbang dan Penyusunan RPJM Desa, meliputi
proses musyawarah bersama warga dan berbagai pemangku kepentingan
untuk membahas draft rancangan awal RPJM Desa dan menyepakati berbagai
hal penting di dalamnya. Ini merupakan proses yang terpenting agar dapat
diperoleh kualitas dan legitimasi dokumen perencanaan.
c. Tahap Pelembagaan Dokumen RPJM Desa, merupakan proses legislasi
penetapan dokumen RPJM Desa ke dalam Peraturan Desa. Kemudian
dilanjutkan dengan sosialisasi Peraturan Desa tentang RPJM Desa tersebut
kepada masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan (desa, kecamatan,
Unit Pelaksana Teknis Daerah [UPTD atau kepanjangan SKPD di
kecamatan). Dokumen publik wajib disebarluaskan kepada masyarakat.
6. Tujuan Perencanaan Pembangunan Desa
Adapun tujuan perencanaan pembangunan desa, yaitu;
 Penyusunan rancangan RPJMDesa, DURKP DAN RKPDesa.
 Memperkuat Pedoman hak dan kewenangan serta mengoptimalkan
sumber-sumber kekayaan desa.
 Mencerminkan keberpihakan negara terhadap hak-hak desa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Secara umum berikut beberapa Tujuan Penyusunan RPJM Desa atau
RPJMDes, antara lain:
 Menerapkan Pola Perencanaan Pembangunan desa secara Partisipatif;
 Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat agar seluruh warga desa dapat
berpartisipasi aktif dalam seluruh proses pembangunan dengan
kemampuan, kesempatan dan kecepatan yang profesional.
 Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan desa yang ditetapkan
berdasarkan kajian terhadap masalah, kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia.
 Mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat menuju terciptanya
pelaksanaan pembangunan desa yang bertumpu pada kekuatan
masyarakat desa sendiri.
 Memantapkan kesiapan masyarakat dalam menyongsong dan mendukung
program-program pembangunan di desa.
7. Pendekatan Perencanaan Pembangunan Desa
Ada beberapa metode dan teknik pendekatan perencanaan yang dapat
digunakan dalam proses Perencanaan Pembangunan Desa, antara lain yaitu :
Metode dan tehnik pendekatan perencanaan :
• Partisipatif Planning
• Technokratic Planning
• Top Down Planning
• Bottom Up Planning
Dari beberpa metode dan teknik pendekatan pembangunan yang ada yang
mainstream atau sering digunakan dan dianggap tepat adalah metode dan
teknik pendekatan "partisipatif planning" walaupun pendekatan ini bukan satu
satunya dengan alasan bahwa:
Melalui pendekatan tersebut diangap mampu meningkatkan atau
mengoptimalkan peran aktif atau keterlibtan langsung masyarakat dalam
proses pembangunan serta mampu memberikan ruang bagi kepentingan,
aspirasi dan inisiatif pembangunan yang bersumber dari masyarakat itu
sendiri. karena sebenarnya merekalah yang mengerti dan memahami apa yang
dibutuhkan derta memahami permasalahan apa yang mereka dihadapi.
8. Prinsip Perencanaan Pembanngunan Desa
Rencana pembangunan desa semestinya menerapkan prinsip-prinsip :
a. Pemberdayaan, yaitu upaya untuk mewujudkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
b. Partisipatif, yaitu kikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif
dalam proses pembangunan;
c. Berpihak kepada masyarakat, yaitu seluruh proses pembangunan di
pedesaan secara serius memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi
masyarakat khususnya masyarakat miskin;
d. Terbuka, yaitu setiap proses tahapan perencanaan pembangunan dapat
dilihat dan diketahui secara langsung oleh seluruh masyarakat desa;
e. Akuntabel, yaitu setiap proses dan tahapan-tahapan kegiatan pembangunan
dapat dipertanggungjawabkan dengan benar, baik pada pemerintah di desa
maupun pada masyarakat;
f. Selektif, yaitu semua potensi dan masalah terseleksi dengan baik untuk
mencapai hasil yang optimal;
g. Efisiensi dan efektif, yaitu pelaksanaan perencanaan kegiatan sesuai
dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia;
h. Keberlanjutan, yaitu setiap proses dan tahapan kegiatan perencanaan harus
berjalan secara berkelanjutan;
i. Cermat, yaitu data yang diperoleh cukup objektif, teliti, dapat dipercaya,
dan menampung aspirasi masyarakat;
j. Proses berulang, yaitu pengkajian terhadap sesuatu masalah/hal dilakukan
secara berulang sehingga mendapatkan hasil yang terbaik;
k. Penggalian informasi, yaitu di dalam menemukan masalah dilakukan
penggalian informasi melalui alat kajian keadaan desa dengan sumber
informasi utama dari peserta musyawarah perencanaan atau sumber informasi
utama dari masyarakat.
9. Keterkaitan Rpjm Desa dengan Perencanaan Daerah
Singkronisasi/keterkaitan pada rancanaan pembangunan yang terstratifikasi
antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah agar
tercapai efektivitas pencapaian sasaran pembangunan nasional yang juga
menjadi sasaran pembangunan daerah. Penyelarasan arah kebijakan dilakukan
untuk mengintegrasikan program dan kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota
dengan pembangunan Desa.
Sesuai dengan kewenangannya dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan, Desa menyusun perencanaan pembangunan dengan mengacu
pada perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota. (Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, Hal: 13). Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (selanjutnya disebut RPJMDes) sebagai satu-satunya
dokumen perencanaan di Desa dan sebagai dasar penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa
untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.
Bila mengacu kepada perencanaan Kabupaten/Kota, maka perencanaan desa
seyogyanya harus selaras dengan arah kebijakan pembangunan
Kabupaten/Kota. Rencana pembangunan yang ada di Kabupaten/Kota
berjangka menengah adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten (selanjutnya disebut RPJMD). RPJMD memuat visi, misi, tujuan,
dan sasaran, serta strategi (kebijakan dan program) kepala daerah terpilih
yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD (Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah) dan memperhatikan keselarasan dengan RPJMN
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional)
Penyelarasan arah kebijakan dilakukan untuk mengintegrasikan program dan
kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa. Artinya,
pedoman induk dari perencanaan Desa jangka menengah harus
mengacu/terkait terhadap RPJMD Kabupaten/Kota.
Untuk mengetahui nilai keterkaitan dokumen antara perencanaan daerah dan
desa dapat dilihat dari ada tidaknya program prioritas pembangunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Semakin tinggi nilai
keterkaitan antar dokumen perencanaan daerah dan desa mengindikasikan
semakin baiknya implementasi prinsip desentralisasi. Namun demikian,
belum semua desa di Indonesia telah memiliki dokumen RPJMDes.
10. Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa
a. Siklus dan Jadwal Perencanaan Pembangunan Desa
1. Dilaksanakan mulai bulan Juni tahun sebelumnya
2. Siklus Perencanan dimulai dengan Penyusunan RPJMDesa dan
RKPDesa
3. Kegiatan pembuatan RPJMDesa sebelum bulan oktober
4. Bulan Oktober hingga Desember mengembangkan RPJMDesa dan
RKPdesa menjadi Dokumen APBDesa
5. Pelaksanaan APDesa mulai Januari hingga Desember
6. Pelaporan pelaksanaan APBDesa pada setiap Semester yaitu bulan juli
dan januari
b. Sistematika RPJM Desa
Sistematika Rancangan RPJM Desa (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa) secara umum sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
- Latar Belakang
- Landasar Hukum
- Tujuan
BAB II Profil Desa
- Sejarah Desa
- Kondisi Umum Desa
- Kelembagaan dan SOTK Desa
- Masalah/Isu Strategis yang dihadapi Desa
BAB III VISI - MISI Kepala Desa
- Visi
- Misi
- Nilai
BAB IV Arah Kebijakan Pembangunan
- Arah Kebijakan Pembangunan
- Arah Kebijakan Keuangan Desa
BAB V Strategi Pembangunan Desa
- Analisis Lingkungan Eksternal & Internal
- Faktor Penentuan Keberasilan
- Strategi Pembangunan Desa
- Analisis Skala Prioritas
- Tujuan Pembangunan
- Sasaran Pembangunan
BAB VI Program Pembangunan Desa
- Bidang Penyelenggaran Pemerintahan
- Bidang Pelaksanaan Pembangunan
- Bidang Pembinaan Kemasyarakat
- Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Bab VII Penutup
- Kesimpulan
- Saran
Lampiran-Lampiran:
- Maatrik Tahapan dan Alur Penyusunan RPJM Desa
- SK Kepala Desa tentang Penetapan Tim Penyusunan RPJM Desa
- Tabel Data Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan dari Supra
Desa
- Lampiran Data Desa tentang Daftar Sumber Daya Alam
- Lampiran Data Desa tentang Daftar Sumber Daya Manusia
- Lampiran Daftar Sumber Daya Pembangunan
- Lampiran Daftar Sumber Daya Sosial Budaya
- Lampiran Daftar Gagasan Dusun/Kelompok
- Lampiran Daftar Gagasan Dusun/Kelompok (Sketsa Desa)
- Lampiran Daftar Gagasan Dusun/Kelompok (Kalender Musim)
- Lampiran Daftar Gagasan Dusun/Kelompok (Bagan Kelembagaan
Dusun)
- Rekapitulasi Usulan RKD dari Dusun dan/atau Kelompok Masyarakat
- Formulir Laporan Hasil Pengkajian Keadaan Desa
- Formulir Berita Acara Hasil Pengkajian Keadaaan Desa
- Formulir Berita Acara Penyusunan RPJM Desa melalui Musyawarah
Desa
- Formulir Rancangan RPJM Desa
- Formulir Berita Acara tentang Hasil Penyusunan Rancangan RPJM
Desa
- Formulir Berita acara Penyusunan RPJM Desa melalui Musrembang
Desa.
Petunjuk teknis penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa serta petunjuk
teknis pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa lebih lanjut diatur dengan
peraturan bupati/walikota. Hal ini ditegaskan dalam Permendagri Nomor
114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa, Pasal 89.
Sistematikan RPJM Desa ini diulas dari berbagai regulasi dan referensi.
Bagi Desa yang sedang menyusun atau dalam proses revie RPJM Desa,
dapat bertanya pada Tenaga Pendamping Profesional Desa (TA, PD dan
Pendamping Profesional Desa (TA, PD dan PLD).

Anda mungkin juga menyukai