Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

( ANALISIS BANTUAN PRESIDEN TERHADAP USAHA


MIKRO )

Oleh :

Dilla Sabrina Attamimi : 201829064


Greatvaldo Manuputty : 201829080
Ariq Aditya : 201829168

PROGRAM PASCA SARJANA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSANEKONOMIPEMBANGUNAN
UNIERSITAS PATTIMURA

2021
abstrak

Kajian ini bertujuan untuk melihat peran dan langkah


pemerintah dalam menyelamatkan usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) dalam perspektif ekonomi . hal ini
didasarkan pada era pandemi COVID-19 ini sektor ekonomi
(UMKM) merupakan salah satu sektor yang mengalami
permasalahan. Sehingga kondisi tersebut diperlukan sebuah
langkah dan peran pemerintah dalam merespon permasalahan
di atas. Kajian ini merupakan kajian yang bertujuan untuk
melihat peran pemerintah dalam menyelamatkan sektor
UMKM dalam perspektif ekonomi . Temuan dalam kajian ini
menunjukkan bahwa: Pertama, peran pemerintah Indonesia
dalam menyelematkan sektor UMKM di era pandemi COVID-19
dengan kebijakan berupa bantuan dan pendampingan
terhadap para pelaku UMKM serta melakukan program kartu
pra kerja. Kedua, dalam perspektif ekonomi peran pemerintah
dalam menyelamatkan sektor UMKM merupakan perwujudan
nilai-nilai fundamental dari konsep ekonomi.
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Awal Tahun 2020 Indonesia terkena pandemi covid 19. Pandemi


tersebut mulai terasa di awal Bulan Maret tahun ini. Tidak terasa
hampir Sembilan bulan pandemi ini melanda Indonesia. Telah
banyak korban berjatuhan mulai dari warga sipil sampai tenaga
medis. Penyebaran pandemi ini begitu cepat mulai dari sabang
sampai merauke.1 Sebagai salah satu Negara yang terkena dampak
penyebaran [ CITATION muh20 \l 1033 ].

virus COVID-19,2 Indonesia memiliki populasi penduduk hingga


270 juta orang yang menyebabkan rentannya Indonesia sebagai
Negara yang berdampak virus corona. Pada bulan maret Indonesia
tercatat ada dua pasien positif COVID-19, namun satu bulan
selanjutnya justru meningkat hingga berkali-kali lipat.3 Kejadian
ini sehingga memberikan dampak yang luar biasa dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Salah sektor yang merasakan dampaknya
adalah sektor ekonomi, dimana pelemahan sektor ini disebabkan
oleh kepanikan membeli produk. Akhirnya banyak orang yang
langsung memberi barang secara banyak, sehingga barang menjadi
langka dan harga tidak bisa terkontrol. Hal ini juga terjadinya
sebuah penimbunan alat pelindung diri, seperti masker dan cairan
disinfektak, sehingga bagi masyarakat ekonomi bawah justru malah
membuatnya terpuruk.
Problematika selanjutnya adanya perlambatan ekonomi dunia yang
mengakibatkan turunnya permintaan komuditas ekspor.5 Hal ini
tentu akan mempengaruhi neraca dan menghambat transaksi Negara
dalam menghasilkan devisa dan pajak. Terpuruknya ekonomi
Indonesia[ CITATION sit21 \l 1033 ] .
juga disokong oleh konsumsi yang tinggi dan sebagaian bisnis
pariwisata yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional
tidak bisa berjalan sebagaimana biasanya. Sektor produksi juga
tidak dapat berjalan karena permintaan yang lebih rendah, sehingga
berdampak pada penutupan para pabrik karena tidak bisa
menjalankan roda ekonominya. Sementara hancurnya sektor
pariwisata disebabkan oleh turunnya wisatawan asing secara drastis
yang menyebabkan berbagai situs pariwisata dan ribuan hotel
dirumahkan.6 Sehingga berdampak pada pemberhentian beberapa
karyawan dikarenakan tidak adanya masukan untuk membayarnya.
Hal ini tentunya akan berkorelasi dengan meningkatnya kemiskinan
yang akan terjadi dalam jangka panjang dan akan memacu resesi
ekonomi yang sangat menakutkan.
Sektor mikro juga mengalami situasi yang lebih mengerikan, yaitu
menurunnya daya beli yang mengakibatkan turunnya permintaan
yang menyebabkan kerugian bagi usaha kecil yang terancam
gulung tikar dan tidak mampu membayar angsuran pada bank.
Kejadian ini tentu akan menciptakan bola kemiskinan yang sangat
meningkat. Kondisi ini menimbulkan tahun 2020 sebagai tahun
penentuan Negara mempertahankan ekonominya, dimana ekonomi
Negara saat ini tenggelam dikarenakan dampak penyebaran virus
corona [ CITATION muh202 \l 1033 ].

Sehingga diperlukan kebijakan jangka pendek untuk mencegah


resesi ekonomi yang berdampak pada bidang sosial, ekonomi, dan
politi. Kunci kebijakan adalah meningkatkan daya beli masyarakat,
sehingga sektor konsumsi bisa naik. Implikasinya adalah sektor
produksi dapat berjalan dengan menyediakan paket sosial bagi
masyarakat guna mempertahankan hidupnya.
Problem ekonomi selanjutnya adalah struktur anggaran dalam hal
pendapatan lebih kecil daripada anggaran, sehingga kekurangannya
ditutupi oleh hutang luar negeri. Dengan wabah virus korona ini
memberikan tekanan pada fiskal, pemerintah tidak memiliki
anggaran atau alokasi anggaran untuk mengatasi wabah ini,
sehingga pengeluaran Negara akan diperbaiki, yaitu pemotongan
anggaran yang digunakan untuk menangani wabah, sehingga dapat
dipastikan akan tidak ada pengembangan pada tahun 2020.
Sementara pada tahun 2019 defisit anggaran adalah 3%, sesuai
dengan hukum yang berlaku maka pada tahun 2020 pemerintah
akan mengusulkan amandemen Undang-undang defisit anggaran
5% dari PDB [ CITATION adi20 \l 1033 ].

Problem hutang Indonesia ini disebabkan rendahnya rasio pajak


yang diterima dibandingkan dengan PDB. Sehingga dalam jangka
panjang akan memberiikan tekanan pada fiscal yang merupakan
aspek likuiditas dan solvabilitas Negara dalam membayar pokok
dan bunga dari hutang. Pada akhirnya Negara akan menggali
lubang dan menutup lubang. Meskipun hutang pada dasarnya
merupakan strategi pengungkit dalam pertumbuhan ekonomi yang
diciptakan dalam meningkatkan pembangunan, namun masalahnya
adalah hutang jangka pendek digunakan untuk investasi jangka
panjang. Sehingga ujung fiscal selalu tertekan oleh angsuran hutang
yang jatuh tempo. Sehingga defisit anggaran yang melebar harus
diwaspadai oleh pemerintah dengan menghadapi saat ini. Jika
Indonesia mengalami defaut, maka kepercayaan Negara lain akan
hilang, sehingga perdagangan internasional (ekspor-impor)
targanggu[ CITATION CNN20 \l 1033 ] .

Jika hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan pelemahan cadangan


devisa Negara Permasalahan ekonomi akibat wabah COVID-19
selanjutnya adalah jatuhnya nilai tukar Rupiah. Selama tiga bulan
terakhir Rupiah mengalami koreksi dalam depresiasi terhadap nilai
Dolar AS. Melemahnya nilai tukar Rupiah ini disebabkan oleh
jatuhnya pasar saham dan pasar uang. Dimana semua investor
menarik investasinya, sehingga mengakibatkan penurunan tajam
dalam Composite Index tingginya permintaan Dolar AS. Hal ini
menyebabkan Rupiah terdepresiasi secara mendalam akibat
jatuhnya pasar saham dan pasar uang di Indonesia Dana Moneter
Internasional (International Monetary Fund) menyatakan bahwa
ekonomi dan keuangan global saat ini sedang mengalami krisis
akibat pandemi virus corona. Akibatnya virus ini telah mampu
melumpuhkan ekonomi seluruh Negara yang terkena virus ini. Bagi
Indonesia, berdasarkan Lembaga Analis Keuangan Moody’s
memprediksi adanya penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada tahun 2020, dari 4,9 % menjadi 4,8 %. Hal ini dibuktikan
dengan banyakya perusahaan yang berhenti sementara dan beberapa
mengizinkan seluruh karyawannya di rumah (work from home),
bahkan juga banyak perusahaan yang memperhentikan
pekerjaannya karena menurunnya permintaan jumlah produksi dan
tidak mampu membayar karyawannya[ CITATION har20 \l 1033 ] .

Problematika perekonomian (khususnya ekonomi masyarakat


berupa UMKM) di era pandemi COVID-19 tentu memerlukan
sebuah langkah dan peran dari pemerintah. Sementara dalam
kondisi lain, ekonomi Islam hadir sebagai manifestasi mewujudkan
nilai-nilai agama dalam hal ekonomi (termasuk peran pemerintah
dalam hal ekonomi). Dari problematika dan model pendekatan di
atas, kajian ini memiliki tujuan untuk melihat peran pemerintah
dalam menyelamatkan sector UMKM di era pandemi COVID-19
dengan pertanyaan peneltian sebagai berikut: 1) Bagaimana langkah
dan peran pemerintah Indonesia dalam meyelamatkna UMKM di
era pandemi COVID-19?. 2). Bagaimana langkah dan peran
pemerintah Indonesia dalam meyelamatkna UMKM di era pandemi
COVID-19 dalam perspektif ekonomi[ CITATION kom20 \l 1033 ] .

Tujuan
pandemi COVID-19 akan berakhir, krisis ekonomi global semakin tak
dapat diprediksi. Dana Moneter Internasional atau IMF telah mencatat
jika ekonomi dunia telah menyusut hingga 5 persen pada Juni 2020 dan
saat ini telah menyusut hingga menyentuh angka 7 pesen. Angka
tersebut bahkan lebih buruk 2 persen dari perkiraan sebelumnya.
Dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Selasa (7/8), Presiden
Jokowi menyebut krisis ekonomi begitu mengerikan dan meminta semua
menteri dan jajaran pemerintahan untuk bekerja keras dan secara cepat.
Di lain kesempatan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga menyatakan
harapannya agar ekonomi Indonesia tidak semakin melemah selama
pandemi COVID-19. Untuk menyiasati terjadinya krisis ekonomi yang
lebih parah di Indonesia, pemerintah telah menyoroti eksistensi dari
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Alasan pemerintah untuk
menjadikan UMKM sebagai penolong krisis ekonomi tidak lain karena
adanya kontribusi UMKM di masa lampau. Kilas balik ke krisis ekonomi
yang pernah terjadi pada tahun 1998, UMKM saat itu juga menjadi
pahlawan karena mampu meningkatkan nilai ekspor hingga 350 persen.
Sementara itu, sebelum terjadinya pandemi COVID-19, kontribusi UMKM
pada tahun 2019 telah mencapai 60,34 perseb terhadap PDB Nasional,
14,17 persen terhadap nilai ekspor, 58,18 persen terhadap nilai investasi,
hingga membuka peluang tenaga kerja melebihi 90 persen. Namun,
semenjak pandemi COVID-19, penurunan pendapatan dan eksistensi dari
UMKM perlahan-lahan mulai terasa. Disamping itu, masih ada masalah
lain yang dirasakan oleh para pelaku UMKM diantaranya kurangnya SDM
hingga tidak adanya dukungan institusi. Melihat potensi yang dimiliki
oleh UMKM dan tidak ingin ekonomi Indonesia semakin terperosok
dalam jurang krisis, pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan
sosial pada pelaku UMKM yang terdampak COVID-19. Salah satu bentuk
bantuan tersebut dikeluarakan oleh Presiden Jokowi berupa bantuan
presiden atau banpres terhadap pelaku UMKM sebesar Rp 2,4 juta.
Sebagai tahap awal, jumlah UMKM yang akan menerima bantuan
tersebut adalah 9,1 juta UMKM. Upaya pemberian bantuan ini bertujuan
untuk membantu para pelaku UMKM yang mengalami penurunan
modal. Proses pemberian ini akan disalurkan kepada para pelaku UMKM
melalui rekening mereka masing-masing. Tak hanya dukungan dalam
bentuk modal, upaya pemulihan ekonomi lainnya juga digagas oleh
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang meluncurkan
e-katalog sejak awal Juli kemarin.  Munculnya e-katalog ini juga ditujukan
supaya UMKM mampu bersaing di era digital, mengingat hanya sekitar 4-
10 persen UMKM yang mampu bersaing di digital. Minimnya nilai
tersebut didasari karena rendahnya pendidikan dan sosialisasi penjualan
secara online kepada pelaku UMKM. Menurut survei dari Katadata
Insight Center, para pelaku UMKM memang banyak mengalami kendala
dalam hal penggunaan teknologi digital. Sebanyak 34 persen pelaku
UMKM masih belum mampu menggunakan internet dan 23,8 persen
menunjukkan kurangnya pengetahuan dalam menjalankan usaha online.
Selain adanya program e-katalog, pihak Kemenkop telah mengeluarkan
program Kakak Asuh UMKM untuk menangani kesenjangan pengetahuan
teknologi pada pelaku UMKM. Upaya ini juga dimaksudkan untuk
merealisasikan target 2 juta pelaku UMKM go digital pada akhir tahun
2020. Dalam program ini, Kemenkop menggandeng marketplace yang
akan membantu memberikan bimbingan pada UMKM untuk beralih ke
digital. Dengan target tersebut, setidaknya perlu tahapan yang panjang
dan dukungan dari segala pihak untuk meningkatkan kembali peran
UMKM di masa pandemi COVID-19 ini.

Pembahasan atau isi

Usaha Mikro Kecil dalam Lingkup Hukum Bisnis :


Pengertian Usaha Mikro Kecil dalam Lingkup Hukum Bisnis
Pengertian Usaha Mikro Kecil (UMK) menurut UUD 1945
kemudian dikuatkan melalui TAP MPR No.XVI/MPR-RI/1998
tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian
integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan
potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian
nasional yang makin seimbang, berkembang, dan berkeadilan.
Selanjutnya dibuatlah pengertian UMKM melalui UU No.9 Tahun
1999 dan karena keadaan perkembangan yang semakin dinamis dan
dirubah ke Undang-Undang No.20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maka pengertian UMKM adalah
sebagai berikut:
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri


sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang- Undang ini.
Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh
badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha
nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah,
dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia
dan berdomisili di Indonesia.6 Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengertian Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro [ CITATION lip20 \l 1033 ].
Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00.
Dimaksudkan dalam poin
(a) bahwa kekayaan suatu UMK paling banyak lima puluh juta
rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha karena
tanah dan bangunan tempat usaha bukan dalam bagian suatu
kekayaan UMK. Banyak UMK yang menggunakan tanah aset
desa dalam melakukan usahanya, sehingga alasan ini lah yang
menjadi salah satu faktor mengapa tanah dan bangunan tempat
usaha bukan termasuk kekayaan bersih dari suatu UMK.
Selanjutnya, berdasarkan perkembangannya, usaha mikro
diklasifikan menjadi dua, yaitu :

- usaha mikro livelihood, yaitu :


usaha mikro yang sifatnya untuk mencari nafkah semata serta
sebagai mata pencaharian dalam memenuhi kehidupan subyek yang
melakukan usaha tersebut. Jenis usaha mikro yang satu ini dikenal
luas sebagai sektor informal. Contohnya :, pedagang kaki lima.
Selain itu ada usaha mikro itu sendiri yaitu : micro, yakni usaha
mikro yang sudah cukup berkembang, namun memiliki sifat
kewirausahaan dan belum bisa menerima perkerjaan subkontraktor
serta belum bisa melakukan kegiatan ekspor.

- Usaha Mikro Menengah memiliki banyak sekali manfaat bagi daerah


pedesaan. Sejatinya desa merupakan suatu bagian yang penting dari
negara, dimana desa memiliki potensi-potensi yang dapat
dikembangkan sehingga secara langsung mau pun tidak langsung
dapat membantu negara dalam hal pemerataan pembangunan,
pembangunan ekonomi, serta dalam meningkatkan kesejahteraan
sosial. Maka dari hal ini lah penting untuk dibentuk suatu usaha di
desa dengan memanfaatkan potensi-potensi serta sumber daya alam
yang ada. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dijelaskan bahwa Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah memiliki tujuan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan usahanya dalam rangka membangun
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan. Dengan didasari oleh Undang-Undang tersebut maka
sangat lah penting jika suatu daerah
memiliki usaha yang dilakukan dan dikelola oleh masyarakat di
daerah itu sendiri, yang hasilnya nanti juga akan berguna bagi
masyarakat serta negara Indonesia. Secara konseptual,
pemberdayaan Usah Mikro Kecil (UMK) dapat dilakukan dengan
sistem pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil itu sendiri.
Keberhasilan pemberdayaan tersebut sangat bergantung pada
partisipasi masyarakat sebagi pelaku dalam Usaha Mikro Kecil
yang turut serta dalam pengelolaan serta pengembangannya.
Proses pemberdayaan Usah Mikro Kecil (UMK) tidak jauh berbeda
dari proses pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan Usah Mikro
Kecil (UMK) sebagai suatu program harus tetap direncanakan
secara serius dan dan lebih memfokuskan pada upaya-upaya yang
membuat pelaku-pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) agar dapat
lebih pandai dan mampu mengembangkan komunikasi antar mereka
sehingga pada akhirnya mereka dapat saling berdiskusi secara
konstruktif dalam mengatasi permasalahan yang ada.7 Dengan
adanya pemberdayaan terhadap Usaha Mikro Kecil (UMK),
diharapkan para masyarakat yang mengelola dan melaksanakan
usaha tersebut akan terus konsisten,.

Tujuan dan Peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Asas


diberdayakan dan dikembangkannya usaha mikro, kecil, dan
menengah adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang
Undang No. 20 Tahun 2008, yaitu berasaskan:
a. kekeluargaan
b. demokrasi ekonomi
c. kebersamaan
d. efisiensi berkeadilan
e. berkelanjutan
f. berwawasan lingkungan
g. kemandirian
h. keseimbangan kemajuan; dani.kesatuan ekonomi nasional. Prinsip
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang
dicanangkan oleh UU No. 20 Tahun 2008 adalah : kemampuan
kemandirian
a). kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri
b). Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan
berkeadilan
c). Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi
pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
d). Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
dane.penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
secara terpadu
.
Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang
diharapkan dapat diwujudkan adalah
:a .mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,
berkembang, dan berkeadilan;
b.menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
Peran Pemerintah dalam Menyelematkan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dalam Perspektif Ekonomi Islam
Krisis ekonomi global merupakan sesuatu yang sangat sulit diprediksi,
hal ini disebabkan oleh tidak adanya keastian kapan pandemi COVID-
19 berakhir. Dimana dana moneter internasional (IMF) telah mencatat
bahwa ekonomi dunia telah menyusut sampai 5 persen pada periode
Juni 2020 dan pada akhir 2020 telah menurun hingga 7 persen.
Sehingga dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Presiden
Jokowi menyebut krisis ekonomi begitu parah dan meminta seluruh
menteri dan jajaran pemerintahan untuk bekerja keras dan cepat.
Pada kesempatan lain, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga
menyampaikan harapannya agar perekonomian Indonesia tidak
semakin melemah saat pandemi COVID- 19. Guna menyelesaikan
dan menanggulangi akan terjadinya krisis ekonomi di negara
Indonesia, pemerintah Indonesia telah memberikan sebuah
perhatian terhadap eksistensi dari usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM). Alasan pemerintah menjadikan UMKM sebagai
penolong krisis ekonomi tak lain karena kontribusi UMKM di masa
lalu. Kilas balik krisis ekonomi yang pernah terjadi pada tahun
1998, UMKM saat itu juga menjadi pahlawan karena mampu
meningkatkan nilai ekspor hingga 350 persen. Dimana dalam
situasi sebelum pandemi COVID-19, peran UMKM pada tahun
2019 sudah menggapai 60,34 perseb terhadap PDB Nasional, 14,17
persen terhadap nilai ekspor, 58,18 persen terhadap nilai investasi,
dan telah membuka kesempatan tenaga kerja melebihi 90 persen.26
Namun semenjak kemunculan wabah COVID-19, penurunan
pendapatan dan eksistensi UMKM pelan-pelan telah mengalami
penurunan yang sangat drastis. Selain itu, masih terdapat
permasalahan lain yang dirasakan oleh pelaku UMKM, diantaranya
kurangnya sumber daya manusia hingga tidak adanya dukungan
kelembagaan. Melihat potensi dan peluang yang dimiliki oleh
UMKM dan tidak ingin

perekonomian Indonesia semakin terperosok ke dalam krisis,


pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan sosial kepada
UMKM yang terdampak COVID-19. Salah satu bentuk bantuan
yang dikeluarkan Presiden Jokowi berupa bantuan presiden atau
bantuan presiden kepada pelaku UMKM sebesar Rp 2,4 juta.
Sebagai tahap awal, jumlah UMKM yang akan menerima bantuan
ini sebanyak 9,1 juta UMKM.
Usaha bantuan yang diberikan tersebut bertujuan guna memberikan
bantuan kepada para pelaku UMKM yang mengalami penurunan
modal. dimana proses pemberian modal tersebut diberikan kepada
para pelaku UMKM secara langsung melalui rekening mereka
masing-masing. Tidak hanya dukungan permodalan, upaya
pemulihan ekonomi lainnya juga digagas Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah yang meluncurkan e-katalog sejak awal
Juli 2020. Peluncuran e-katalog ini bertujuan guna meningkatkan
daya saing dan kemampuan para pelaku UMKM di era digital,
mengingat hanya sekitar 4 sampai 10 persen para pelaku UMKM
yang mampu bersaing di era digital saat ini. Minimnya nilai
tersebut didasari oleh rendahnya pendidikan dan sosialisasi
penjualan online kepada para pelaku UMKM. Menurut survei dari
Katadata Insight Center, UMKM memang mengalami banyak
kendala dalam penggunaan teknologi digital. Sebanyak 34 persen
pelaku UMKM masih belum bisa menggunakan internet dan 23,8
persen mengindikasikan minimnya pengetahuan dalam
menjalankan bisnis online. Selain adanya program dari
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berupa e-
katalog, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah juga
mengeluarkan program Kakak Asuh UMKM guna

menangani dan mengatasi adanya kesenjangan pengetahuan teknologi


oleh para pelaku UMKM. Usaha ini juga bertujuan untuk
merealisasikan target sebanyak 2 juta para pelaku UMKM beralih pada
penggunaan digital dalam usahnya pada akhir tahun 2020 ini. Dalam
program ini, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
bekerja sama dengan marketplace yang akan membantu memberikan
pembinaan kepada UMKM dalam beralih ke digital. Dengan target
tersebut, setidaknya perlu tahapan dan dukungan yang panjang dari
semua pihak untuk kembali meningkatkan peran UMKM di tengah
pandemi COVID-19. Selain adanya kebijakan bantuan dan
pendampingan terhadap para pelaku UMKM, pemerintah Indonesia
yang di pimpin oleh Presiden Joko Widodo mencetuskan kebijakan
program kartu pra kerja. Dimana Presiden Jokowi telah mengeluarkan
Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2020, dimana dalamperaturan
tersebut telah mengubah peraturan sebelumnya yakni Peraturan
Presiden Nomor 36 Tahun 2020.28 Salah satu bentuk perubahannya
adalah maksud dan tujuan dari program kartu pra-kerja. Awalnya,
program kartu pra kerja hanya bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja. Sekarang penggunaan program telah
ditambahkan ke satu poin lagi. Tujuannya untuk mengembangkan
kewirausahaan karena dalam program kartu prakerja, pelaku UMKM
bisa mendaftar nanti.29
a. Pengembangan Usaha Menurut Fadilah (2012) Pengembangan
usaha merupakan suatu tugas dan proses persiapan analitis
mengenai peluang, dukungan, dan pemantauan, tetapi tidak
termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha. Maka dapat disimpulkan bahwa
pengembangan usaha merupakan suatu bentuk usaha

yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk meningkatkan usahanya.


Suatu pengembangan dilakukan sebagai upaya pelaku bisnis untuk
memperluas dan mempertahankan bisnis tersebut agar dapat
berjalan dengan baik. Jika akan dilakukan pengembangan bisnis
dibutuhkan dukungan dari berbagai aspek seperti bidang produksi
dan pengolaan, pemasaran, SDM, teknologi, dan lain – lain.
Tahapan dalam pengembangan usaha yaitu: Identifikasi peluang,
merumuskan alternatif usaha, selektif alternatif, pelaksanaan
alternatif pilihan, dan evalusi. Tahapan dalam pengembangan usaha
tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko dalam kegiatan usaha.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Usaha mikro, kecil,
dan menengah merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan oleh
orang pribadi maupun badan usaha dan memiliki kriteria khusus
dalam pengelompokan jenis usahanya. Pengelompokan UMKM
diatur oleh UU No.20 Tahun 2008 yaitu:
1. Usaha Mikro merupakan usaha produktif yang dimiliki oleh
perorangan atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria
kekayaan bersih paling sebanyak Rp 50.000.000 dan hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000. 2. Usaha Kecil
merupakan usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dikelola oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan bagian dari anak
perusahaan maupun cabang. Memiliki kriteria yaitu kekayaan
paling banyak Rp 500.000.000 dan hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp 2.500.000.000. 3. Usaha Menengah merupakan usaha
produktif yang berdiri sendiri, dikelola oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan.
Memiliki kriteria yaitu kekayaan paling banyak Rp 10.000.000.000
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki
hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 50.000.000.000.
Dominasi UMKM di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus
karena kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional yang
cukup besar (Pakpahan 2020). Terdapat tiga peran UMKM sangat
penting dalam kehidupan masyarakat kecil yakni sarana

mengentaskan kemiskinan, meratakan tingkat perekonomian rakyat


kecil, kontribusi devisa bagi Negara (Prasetyo, Anton dan Huda
2019). Bantuan Sosial Berdasarkan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Rahmansyah et al (2020) menyatakan bahwa
masalah yang dihadapi dalam penyaluran bantuan sosial biasanya
meliputi alokasi anggaran ditiap kementrian berbeda,data yang
penerima bantuan yang tidak terintegrasi,dan sistem penyaluran
bantuan sosial tersebut. Implikasi dari penelitian ini adalah
dibutuhkannya kerjasama,koordinasi, dan harmonisasi antara
pemerintah pusat,daerah, dan lembaga swasta agar tepat sasaran,
efektif, dan efisien serta didukung oleh sistem yang
baik,terintegrasi,transparan, dan akuntabilitas dalam penyaluran
dana bantuan sosial tersebut. Kebijakan program bantuan sosial
bagi UMKM yang terdampak Covid-19 di Kota Semarang memiliki
beberapa bentuk bantuan yaitu, pemberian bahan baku
produksi,bantuan langsung tunai, dan pembelian produk UMKM
oleh pemerintah Kota Semarang (Apriyanti 2020). Menurut
Permendagri No.39 Tahun 2012 Pasal 1 bahwa bantuan sosial
merupakan pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah
daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan /atau masyarakat
yang sifatnya tidak secara terus menurus dan selektif. Pemberian
bantuan sosial tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko sosial
yang ditimbulkan dari kondisi tertentu. Dengan kata lain bantuan
sosial merupakan suatu penyaluran dana yang dimiliki pemerintah
yang diberikan kepada masyarakat dengan syarat tertentu. Adapun
tujuan dari pemberian bantuan sosial tertuang dalam Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81/PMK.05/2012 yaitu sebagai
rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, pemberdayaan sosial,
jaminan sosial, penanggulangan kemiskinan, dan penanggulangan
bencana.

Dimana dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa tujuan program


kartu pra kerja adalah guna mengembangkan kompetensi angkatan
kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja,
dan guna mengembangkan kewirausahaan. Adanya perubahan
tujuan program kartu pra kerja ini membuat kriteria peserta juga
berubah. Selain para pencari kerja, program ini juga bisa diikuti
oleh pekerja yang di-PHK. Kemudian kepada pekerja atau buruh
yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja. Ada dua kriteria
untuk kelompok ini, yang pertama adalah pekerja yang dipulangkan
dan yang kedua adalah pekerja yang bukan pencari nafkah,
termasuk usaha mikro kecil menengah.

- Kebijakan pemerintah
dalam merespon problematika ekonomi di era pandemi COVID-19
melalui pemberdayaan para pelaku UMKM sesuai yang telah
disampaikan di atas merupakan sebuah langakah dan peran
tanggungjawab yang diberikan oleh negara untuk mewujudkan
kemaslahatan bersama.31 Karena negara memiliki kewajiban untuk
menjaga stabilitas ekonomi dan menyediakan segala sesuatu yang
dibutuhkan oleh rakyatnya, termasuk kebutuhan ekonomi. Sehingga
kebijakan dan langkah yang diberikan pemerintah di atas
merupakan sebuah terobosan yang sangat luar biasa dalam hal
perekonomian.
Kesimpulan

Dimasa Pandemi Covid-19 hampir semua sektor perekonomian di


Indonesia mengalami permasalahan. Termasuk sektor UMKM yang
mana ketika krisis ekonomi tahun 1998 dan 2008 berhasil selamat dari
krisis tersebut. Hal ini dikarenakan adanya pemberlakuan kebijakan
Pembatasan Sosisal Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh
pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Dengan
diberlakukannya PSBB tentu membatasi para pelaku UMKM dan
konsumennya. Sehingga UMKM tidak sekebal waktu krisis yang
sudah pernah terjadi sebelumnya. Ditambah banyak tantangan yang
harus dilalui oleh para pelaku UMKM ditengah pandemi. Seperti
pasokan bahan baku terhambat, modal berkurang, pinjaman bank
yang sulit, serta minimnya inovasi dan banyaknya para pelaku UMKM
yang belum mengenal tekonologi digital untuk menjual produknya
secara online. Untuk menghadapi permasalahan yang ada UMKM
perlu melaksanakan beberapa alterantif strategi supaya dapat bertahan
atau malah mungkin berkembang ditengah pandemi. Strategi tersebut
diantaranya dengan mencermati kebutuhan pasar atau konsumen pada
saat pandemi, kira-kira apa yang paling banyak dibutuhkan atau
dicari. Kemudian pelaku UMKM juga dituntut melakukan inovasi
produknya supaya masih menjadi magnet incaran meskipun di era
pandemi. Selanjutnya berkaitan dengan pola pikir para pelaku UMKM
yang sedikit dirubah, seperti himbauan mislkan untuk tidak
menghamburkan dana ketika sedang untung banyak, selalu
optimis dalam menghadapi masalah. Dan strategi berikutnya
berkenaan dengan digitalisasi. Para pelaku usaha diminta untuk
melakukan digital dengan cara mempelajari dasar-dasarnya.

Saran

UMKM dapat bertahan di tengah pandemi sekaligus membantu


mengambangkan potensi yang ada di UMKM untuk masa depan. Perlu
adanya tekad dan kerjasama yang kuat antara berbagai pihak. Dari
pihak pelaku UMKM sendiri untuk kedepannya hendaknya melakukan
strategi yang baik dari mulai proses produksi, pemasaran, serta
pengaturan keuangan. Semuanya sebisa mungkin dilakukan dengan
efektif dan effisien di dasari dengan ilmu mengelola usaha, aspek
ekonomi, dan pemanfaatan digitalisasi.
Sementara tugas untuk pemerintah yakni membantu terkait
pengembangan UMKM meliputi permodalan dengan pemberian dana
untuk tambahan, kemudian pemerintah juga ikut membantu dalam
proses pemasaran, memberikan keringanan bunga untuk cicilan KUR,
serta meringankan pajak khususnya bagi usaha mikro dan kecil. Dari
pihak swasta terutama perusahaan besar diharapkan memberikan
bantuan baik untuk faktor produksi, maupun ilmu pengelolaan
usahanya dengan seminar dan sejenisanya. Ketiganya baik itu UMKM,
Pemerintah/BUMN, dan Usaha Besar Swasta juga dapat menjalin
program kemitraan. Tujuannya supaya UMKM dalam kegiatan
usahanya dapat diberdayakan oleh Pemerintah/BUMN maupun Swasta
dan menimbulkan simbiosis mutualisme bagi semua pihak.
Daftar Pustaka

aqim, m. (2020, juli 23). Masalah Utama Yang Bebani Pengusaha Di Tengah
Pandemi. Retrieved from Masalah Utama Yang Bebani Pengusaha Di
Tengah Pandemi,”: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/d-5105163/4-masalah-utama-yang-bebani-pengusaha-di-
tengah-
aqim, m. (2020, juli 23). masalah utama yang membebani pengusaha di
tengah pandemi. Retrieved from 4-masalah-utama-utama-yang-
bebani-pengusaha-di-tengah-pandemi:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5105163
aqim, m. (2020, november 21). PERAN PEMERINTAH DALAM
MENYELAMATKAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DI ERA
PANDEMI COVID-19. Retrieved from An-Nisbah: Jurnal Ekonomi
Volume 08, Nomor 01, April 2021: KOMPAS.com, “Perjalanan 8
Bulan Pandemi Virus Corona Di Indonesia,” 21 November, 2020,
aula, s. k. (2021, april 01). memutus matai rantai pandemi covid 19 di media
online indonesia. Retrieved from journal of islamic discouses 3, no 1
(2020): Lihat dalam, Siti Khodijah Nurul Aula, “Peran Tokoh Agama
Dalam Memutus Mata Rantai Pandemi Covid-19 Di Media Online
Indonesia,” Living Islam: Journal of Islamic Discourses 3, no. 1
(2020).
CNNINDONESIA. (2020, agustus 24). banyak jalan menuju utang di masa
pandemi corona. Retrieved from ekspor inpor:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200813215830-
haryanto. (2020, april 01). dampak covid-19 terhadap pergerak nilai tukar
rupiah dan indeks harga saham gabungan. Retrieved from The
Indonesian Journal of Development Planning IV, no. 2 (2020).:
Haryanto, “Dampak Covid-19 Terhadap Pergerakan Nilai Tukar
Rupiah Dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),” The Indonesian
Journal of Development Planning IV, no. 2 (2020
headline, l. (2020, april 18). nasib usaha ditengah pandemi covid-19.
Retrieved from siapa bertahan tertekan:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4228742/headline-nasib-
dunia-usaha-di-tengah-pandemi-corona-siapa-bertahan-tertekan-
atau-justru-tumbuh
kompas. (2020, maret 20). dampak corona asosiasi pengusaha. Retrieved
from phk selalu jadi yang terakhir: KOMPAS.com, “Dampak Corona,
Asosiasi Pengusaha: PHK Selalu Jadi Pilihan Terakhir,” 20 Maret,
2020
wicaksono, a. (2020, april 19). gejolak ekonomi global dan fleksibelitas.
Retrieved from gejolak-ekonomi-global-dan-fleksibilitas-apbn.:
APBN,” CNBCINDONESIA, 2020,
https://www.cnbcindonesia.com/opini/20200331104259-14-
148681/covid-19-gejolak-ekonomi-global-dan-fleksibilitas-apbn.

Haryanto, “Dampak Covid-19 Terhadap Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG),” The Indonesian Journal of Development
Planning IV, no. 2 (2020 ).

Anda mungkin juga menyukai