BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Dalam Bab VII ini akan diuraikan mengenai penjelasan berbagai program,
indikator kinerja dan target kinerja outcome untuk melaksanakan arah kebijakan
setiap tahun yang telah dirumuskan pada BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang diuraikan dalam
BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN.
A. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan Umum dipergunakan untuk menjabarkan dan
mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Pekalongan Tahun
2016-2021 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing strategi yang
tepat dan inherent.
Sesuai dengan lampiran III Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka diperlukan kebijakan yang
memenuhi minimal 4 (empat) perspektif, yaitu perspektif masyarakat atau
layanan, perspektif proses internal, perspektif kelembagaan dan perspektif
keuangan, sebagai berikut :
1. Kebijakan umum pada perspektif masyarakat atau layanan, antara lain
diarahkan pada :
(1) Pemberian jaminan pelayanan dasar kesehatan dengan mengutamakan
masyarakat berpenghasilan rendah, lansia dan berkebutuhan khusus;
(2) Peningkatan jangkauan layanan pendidikan dasar dan menengah serta
pemberian bantuan siswa miskin dan atau berprestasi.
(3) Penyediaan modal usaha rakyat berupa modal kerja, pembimbingan dan
pendampingan untuk usaha mikro, kecil dan menengah;
(4) Peningkatan kualitas sumber daya pekerja dan kesejahteraan buruh;
(5) Pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
(6) Peningkatan pelestarian seni dan budaya;
(7) Mendorong kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian;
(8) Mendorong pertumbuhan budidaya ikan air tawar dan meningkatkan
kesejahteraan nelayan.
(9) Percepatan implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Strategi
Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA);
(10) Peningkatan kerukunan hidup antarumat beragama sehingga tercipta
suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati;
(11) Peningkatan kualitas, kuantitas dan percepatan Pembangunan
Infratruktur;
(12) Menjamin ketersediaan air bersih;
(13) Pelaksanaan rekayasa/penataan sosial dan lingkungan untuk
menghadapi fenomena banjir rob;
(14) Membuka kesempatan investasi.
2. Kebijakan umum pada perspektif proses internal, antara lain diarahkan pada :
(1) Mewujudkan birokrasi yang melayani, disiplin dan bersih
(2) Sinkronisasi dan harmonisasi hubungan dan regulasi antara
kabupaten/kota dan provinsi;
(3) Perkuatan sistem pelayanan publik secara cepat, murah, transparan dan
terintegrasi;
(4) Pemantapan kondusivitas wilayah;
(5) Penerapan sistem pengadaan barang dan jasa secara terbuka dan on-line;
(6) Peningkatan sarana penanganan pengaduan masyarakat berbasis pada
teknologi informasi;
(7) Pengembangan demokratisasi dan wawasan kebangsaan.
3. Kebijakan umum pada perspektif kelembagaan, antara lain diarahkan pada:
(1) Pelaksanaan reformasi birokrasi berbasis kompetensi;
(2) Peningkatan kualitas sumber daya manusia;
Tabel 7.1
Keterkaitan Program Unggulan Daerah dengan Program Pembangunan
b. Misi
Dalam misi ke 5 yaitu “Meningkatkan pembangunan infrastruktur
yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan”
mengandung maksud pembangunan infrastruktur dilakukan secara merata
dan proporsional di seluruh wilayah daerah atau difokuskan pada lokasi yang
relatif tertinggal, dengan tetap memperhatikan aset dan nilai-nilai budaya
lokal, tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dengan menggunakan
bahan, material, dan alat/teknologi yang ramah lingkungan dan penyediaan
jalur hijau maupun ruang terbuka hijau lainnya, memaksimalkan lahan yang
ada dengan tetap memperhatikan KDB (Koefisien dasar Bangunan) maksimal
dan KDH (Koefisien dasar Hijau) minimal, serta meningkatkan fungsi sebaran
vegetasi dan peneduh. dan menghindari pembangunan pada lahan produktif,
kawasan lindung, dan kawasan rawan bencana.
b. Daya dukung lahan terbatas dan banyak terjadi alih fungsi lahan
pertanian
c. Daya dukung sumber daya air selama musim kemarau sangat rendah,
sehingga status mutu air menurun karena beban pencemaran tinggi.
d. Bencana genangan banjir, rob dan sedimentasi banyak terjadi akibat
kerusakan lingkungan di hulu DAS dan menyusutnya daya dukung lahan
retensi dan penyerap genangan banjir tersebut.
e. Sinkronisasi dan sinergitas antar beberapa program pembangunan masih
perlu ditingkatkan.
Untuk jalan tol trans Jawa yang melewati Provinsi Jawa Tengah
bersadarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meliputi :
1) Ruas Pejagan-Pemalang, ruas tol yang akan dibangun sepanjang 57,50
kilometer, dibagi ke dalam empat seksi pembangunan
2) Ruas Pemalang-Batang ruas tol yang akan dibangun sepanjang 39,2
kilometer, dibagi ke dalam dua seksi pembangunan
Gambar 7.2
Peta Pola Ruang
Gambar 7.3
Peta Rawan Bencana