Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

Statistika

OLEH:
Nama : MUHAMMAD WILDAM
Nim : 1923041019
Jurusan/Kelas : PTO-02

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
HAL. 228

1. Korelasi Product Moment

Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan


membuktikan hipotesis hubungan dua variable berbentuk interval
atau ratio, dan sumber data yang dari dua variable atau lebih
tersebut adalah sama.

Berikut ini dikemukakan rumus yang paling sederhana yang


dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, yaitu
Rumus 7.1 dan 7.2. Rumus 7.2 digunakan bila sekaligus akan
menghitung persamaan regresi. Koefisien korelasi untuk populasi
dari simbol rhp ( ρ ¿ dan untuk sampel dari simbol r, sedang untuk
korelasi ganda diberi symbol R.

∑ xy
r xy = Rumus 7.1
√∑ x 2 y 2

Dimana :

r xy = Korelasi antara variable x dengan y

x =( x i−x )

y =( y i− y )
n ∑ x i y i−( ∑ x i )( ∑ yi )
r xy =¿ 2 2 2 2
Rumus 7.2
√( n ∑ x −( x ) )( n ∑ y −( y ) )
i i i i

Contoh :

Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan


antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk keperluan tersebut,
maka telah dilakukan pengumpulan data terhadap 10 responden
yang diambil secara random. Berdasarkan 10 responden tersebut
diperoleh data tentang pendapatan (x) dan pengeluaran (y),
sebagai berikut.
HAL. 229

x = 800 900 700 600 700 800 900 600 500 500 / bulan

y = 300 300 200 200 200 200 300 100 100 100 / bulan

Ho : Tidak ada hubungan antara pendapatan dan pengeluaran

Ha : Terdapat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran

Atau dapat disingkat:

Ho : ρ = 0

Ha : ρ ≠ 0
TABEL 7.2

TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG KORELASI

ANTARA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

Pendap Pengelu −¿ −¿
xy
atan/ aran/ x2 y2
( x i−x ) ( y i− y )
No bulan bulan

dalam dalam
x y
100000 10000

(x) (y)

1 8 3 1 1 1 1 1

2 9 3 2 1 4 1 2

3 7 2 0 0 0 0 0

4 6 2 -1 0 1 0 0

5 7 2 0 0 0 0 0

6 8 2 1 0 1 0 0

7 9 3 2 1 4 1 2

8 6 1 -1 -1 1 1 1

9 5 1 -2 -1 4 1 2

10 5 1 -2 -1 4 1 2

∑ ¿70 ∑ ¿20 0 0 20 6 10

−¿ −¿

x=7 y=2
Untuk perhitungan koefisien korelasi, maka data pendapatan dan
pengeluaran perlu dimasukkan ke dalam Tabel 7.2. Dari table
tersebut telah ditemulkan:

Rata-rata x = 70 : 10 = 7

Rata-rata y = 20 : 10 = 2
HAL. 230

∑ x 2 = 20
∑ y2 =6
∑ x 2 y 2 = 18
Dengan Rumus 7:1.r dapat dihitung:

∑ xy 10
r xy = √∑ x 2
y2
= √ 20.6 = 0 , 9129

Jadi ada korelasi positif sebesar 0,9129 antara pendapatan


dan pengeluaran tiap bulan. Hal berarti semakin besar
pendapatan, maka akan semakin besar pulapengeluaran. Apakah
koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan (dapat
digeneralisasikan) atau tidak, maka perlu dibandingkan r tabel,
dengan taraf kesalahan tertentu. (Lihat Tabel III, r Product
Moment). Bila taraf kesalahan ditetapkan 5%, (taraf kepercayaan
95%) dan N = 10, maka harga r table = 0,632. Ternyata haraga r
hitung lebih besar dari harga r table, sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima.jadi kesimpulannya ada hubungan positif dan nilai
koefisien korelasi antara pendapatan dan pengeluaran sebesat
0,9129. Data dan kofisien yang diperoleh dalam sampel tersebut
dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel diambil
atau data tersebut mencerminkan keadaan populasi.
Pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat
menggunakan table, juga dapat dihitung dengan uji t yang
rumusnya ditunjukkan pada rumus 7.3 berikut.

r √n−2 Rumus 7.3


t=
√1−r 2

Untuk contoh diatas:

0,9129 √ 10−2
t= =6,33
√ 1−0,9129 2
HAL. 231

Harga t hitung tersebut selanjutnya di bandingkan dengan


harga t table. Untuk kesalahan 5% uji dua fihak dan dk = n – 2 =
8, maka diperolrh t table = 2,306. Ternyata harga t hitung 6,33
lebih besar dari t table, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti
terdapat hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara
pendapatan dan pengeluaran sebesar 0,9129.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien


korelasi yang ditentukan tersebut besar atau kecil, maka dapat
berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 7.3 sebagai
berikut.

TABEL 7.3

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI

TERHADAP KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angaka yang disebut
Koefisien Determinan, yang besarnya adalah kuadrad dari
koefisien korelasi (r 2). Koefisien ini deisebut koefisien penentu,
karena varians yang terjadi pada variable dependen dapat
dijelaskan melalui variable yang terjadi pada variable independen.
Untuk contoh di atas ditentukan r = 0,9129. Koefisien
determinasinya = r 2= 0,91292= 0,83. Hal ini berarti varians yang
terjadi pada variable pengeluaran 83% dapat dijelaskan melalui
varians yang terjadi pada variable pendapatan, atau pengeluaran
83% ditentukan oleh besarnya pendapatan, dan 17% oleh faktor
lain, misalnya terjadi musibah, sehingga pengeluaran tersebut
tidak dapat diduga.

2. Korelasi Ganda

Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang


menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel

Anda mungkin juga menyukai