Anda di halaman 1dari 5

PIDATO

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan


kepada orang banyak untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu,
memperingati hari-hari besar tertentu, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya. Pada
hakikatnya pidato termasuk seni monolog dalam keterampilan berbicara. Pidato
bersifat dua arah, yaitu pembicara harus memperhatikan lawan bicaranya walaupun
pembicara lebih banyak mendominasi pembicaraan. Lawan bicara harus
mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan pembicara baik berupa kata-kata
(verbal) atau bukan kata-kata (non verbal) sehingga apa yang disampaikan dapat
diterima dipahami dengan sempurna Pidato biasanya disampaikan oleh pemimpin
atau orang yang dianggap penting untuk memberikan arahan atau nasihat kepada
para pendengarnya, karena fungsi dari pidato adalah untuk memberikan informasi,
nasihat, motivasi, peringatan, dan pengetahuan. Agar pidato kita bisa diterima
dengan baik oleh audien, ucapan atau kalimat harus disusun dengan baik dan rapi
sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kalimat yang tersusun secara runut dan
sistematis supaya enak didengarkan serta dapat memberikan kesan positif bagi
orang yang mendengarkan.

Daftar isi

1 Tujuan

2 Struktur

3 Jenis Pidato pembukaan, merupakan pidato singkat yang dibawakan oleh


pembawa acara atau MC.

4 Metode

1 Membaca naskah

2 Menghafal (Memoriter)

3 Spontan (Impromtu)

4 Menjabarkan kerangka (Ekstemporan)

5 Rujukan
Tujuan[
Pidato disampaikan untuk memberikan pemahaman atau informasi penting yang
harus diketahui oleh khalayak.

 Pidato disampaikan untuk meyakinkan pendengar dengan cara bahasa


yang argumentatif.
 Pidato disampaikan agar orang lain merasa senang dengan bahasan yang
menghibur atau rekreatif.
 Pidato bisa memberikan pengaruh pada orang lain agar bersedia untuk
mengikuti kemauan yang diinginkan oleh orator secara sukarela (persuasif).[3]

Struktur]
Secara garis besar struktur dari sebuah pidato terdiri dari:

 Judul harus angkat dua menimbulkan hasrat ingin tahu dari pendengar.
 Pembukaan, bagian pembukaan pidato memuat salam pembuka, ucapan
penghormatan dan ucapan syukur
 Isi, bagian isi pidato memuat materi yang akan dijelaskan secara rinci dari
pembicara yang disampaikan ke hadirin.
 Penutup adalah simpulan dan harapan atas apa yang disampaikan oleh
pembicara. Bagian penutup pidato merupakan bagian yang sangat penting.
Karena tidak ada lagi tambahan cerita atau faktauntuk didengarkan, audien akan
memberikan perhatian pada bagian akhir pidato yang berisi saran atau
kesimpulan terkait dengan tema keseluruhan pidato. Untuk membuat bagian
akhir pidato bermakna untuk diingat audien, kita harus mengutarakan sesuatu
yang berkesan. Penutup terdiri dari dua bagian, yakni ulasan dan pernyataan
yang berkesan. Kedua bagian itu dimaksudkan untuk menekankan atau
menegaskan poin-poin dari pidato, mengarahkan pidato untuk mencapai klimaks,
dan membantu audien mengingat pidato yang telah disampaikan.
 Salam penutup adalah bagian terakhir dari suatu pidato yang berisi salam
keagamaan dan terimakasih sekaligus sebagai tanda bahwa pembicara telah
mengakhiri pidato.

Jenis Pidato pembukaan, merupakan pidato singkat


yang dibawakan oleh pembawa acara atau MC
 Pidato pengarahan, merupakan pidato untuk memberi pengarahan pada
suatu pertemuan. Biasanya pidato ini dilakukan oleh ketua RT, ketua RW, atau
ketua panitia dalam acara rapat warga atau rapat panitia suatu kegiatan.
 Pidato sambutan, merupakan pidato yang disampaikan oleh seorang ketua,
baik ketua panitia ataupun pemimpin suatu masyarakat seperti ketua RT, RW,
dan lain-lain. Kepada hadirin atau masyarakat pada suatu acara kegiatan atau
peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang
terbatas secara bergantian.
 Pidato peresmian, merupakan pidato yang dilakukan oleh orang yang
berpengaruh untuk meresmikan sesuatu. Biasanya ini dilakukan
oleh pejabat pemerintah atau tokoh masyarakat dalam
peresmian bangunan, gedung, dan lain-lain.
 Pidato laporan, merupakan pidato yang isinya menyampaikan laporan atas
suatu tugas atau kegiatan.
 Pidato pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi suatu laporan
pertanggungjawaban seorang ketua atau pejabat kepada warga masyarakat atau
orang yang telah memberikan amanat dalam melaksanakan suatu kegiatan.

Metode
Membaca naskah
Metode ini merupakan metode dimana orang yang menyampaikan pidato
membaca naskah pidato yang sudah disiapkan sebelumnya. Naskah tersebut
disusun, kemudian dibaca lengkap dari awal sampai akhir pidato. Metode pidato ini
biasa digunakan dalam menyampaikan pidato formal dan resmi, seperti pidato
kenegaraan, sambutan pemerintah, atau laporan dari lembaga resmi.
Menghafal (Memoriter)
Metode ini tidak perlu membawa naskah atau teks lainnya karena penyampai
pidato menghapal seluruh isi pidato. Naskah pidato juga dipersiapkan sebelumnya,
tetapi tidak dibawa saat berhadapan dengan publik. Pidato dengan metode ini biasa
digunakan di kalangan pelajar atau orator publik pemula. Di kalangan pelajar, pidato
metode menghapal ditujukan untuk proses pembelajaran. Metode menghapal juga
diterapkan dalam berbagai lomba pidato.[8] Keunggulannya adalah lancar kalau
benar-benar hafal, tidak ada yang salah kalau benar-benar hafal, dan mata
pembicara dapat memandang pendengar. Kelemahannya adalah pembicara
cenderung berbicara cepat tanpa penghayatan, tidak dapat menyesuaikan dengan
situasi dan reaksi pendengar, dan kalau lupa pidatonya gagal total.
Spontan (Impromtu)[
Impromptu adalah metode penyampaian pidato tanpa persiapan naskah,
catatan kecil, atau menghapal sebelumnya. Penyampaiannya bersifat dadakan.
Penyampai pidato langsung berbicara sesuai apa yang ia tahu dan terlintas di
benaknya. Metode ini hanya bisa disampaikan oleh orang yang memiliki jam terbang
tinggi sebagai orator. Ia terbiasa dan profesional dalam menyampaikan pikiran di
hadapan publik. Keunggulannya adalah sajian materi pidato terasa lebih segar dan
menarik. Kelemahannya adalah pidato tidak lancar dan kacau bagi pembicara
pemula dan kemungkinan gagal menyampaikan isi pidato dengan baik cukup besar.
Menjabarkan kerangka (Ekstemporan)
Menjabarkan Kerangka Pembicara menyiapkan pokok-pokok isi pidato
kemudian menyusunnya dalam bentuk kerangka pidato. Selain itu, pembicara juga
membuat catatan khusus yang diperlukan dalam berpidato. Dalam berpidato
kerangka itu dikembangkan secara langsung dan catatan itu dilihat saat diperlukan.
Berpidato dengan cara menjabarkan kerangka ini sangat dianjurkan karena sifatnya
yang fleksibel. Pembicara dituntun oleh kerangka pidato yang telah dibuatnya.
Dengan demikian, isi pidato dapat disampaikan secara runtut dan tak ada yang
terlupakan. Sementara itu, pembicara bebas memandang pendengar untuk
membina kontak batin. Pembicara juga bebas menyesuaikan pidatonya dengan
situasi dan reaksi pendengar. Kalau kerangka dan catatan itu sudah dapat diingat,
pembicara dapat tampil tanpa membawa secarik kertas. Hal ini tentu Iebih baik lagi
karena pembicara bisa Iebih konsentrasi meningkatkan kualitas pidatonya agar Iebih
menarik. Keunggulan metode pidato ini adalah pokok-pokok isi pidato tak ada yang
terlupakan, penyampaian isi pidato runtut, kemungkinan salah kecil, dan komunikatif.
Sedangkan Kelemahannya adalah tangan kurang bebas bergerak karena
memegang kertas dan terkesan kurang siap karena sering melihat catatan

Struktur Teks Pidato

1. Pembukaan

Bagian pembuka pidato terdiri dari 4 bagian, yaitu:

 Salam pembuka
 Ucapan penghormatan, biasanya menyebutkan dari orang-orang yang
memiliki jabatan tertinggi sampai ke orang-orang yang memiliki jabatan
rendah.
 Ucapan syukur, biasanya berisi ucapan rasa syukur orator (orang yang
berpidato) karena diberikan kesempatan dapat menyampaikan pidato dan
berkumpul dengan para tamu.
 Pengantar ke topik utama

Pembuka pidato harus memiliki karakter yang kuat. Ada lima unsur yang bisa
membuat pembuka pidato yang berkesan, yaitu:

1. Merebut perhatian: melalui pernyataan yang dramatis atau dengan bantuan


visual.
2. Hubungan dengan penonton atau audiensi: menunjukkan kesamaan dan
empati kepada audiensi.
3. Kelayakan: tunjukkan bahwa kamu layak berbicara dengan topik tersebut,
sebab pengalaman personal yang pernah kamu lakukan. Ungkapkan dengan
santun dan berdasarkan fakta.
4. Tujuan: jelaskan apa harapanmu setelah pidato selesai.
5. Peta jalan: katakan kepada audiens pokok-pokok pikiran pidato.

2. Isi

Isi pidato harus berisi info-info penting yang ingin disampaikan. Isi pidato sebaiknya
disertai alasan meyakinkan untuk mendukung pandangan kamu. Susun secara logis,
gunakan sumber terpercaya, contoh yang logis, dan dikenal audiensi.

3. Penutup Pidato

Bagian penutup berisi kesimpulan dari hal yang disampaikan, permintaan maaf jika
terjadi kesalahaan saat menyampaikan suatu hal, dan salam penutup.
Contoh Teks Pidato

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua siswa dan guru SMA 1 Bandung.

Yang saya hormati, Ibu Kepala SMA Negeri 1 Bandung, Ibu Nanan Nurhanani S.Pd. Yang saya hormati, bapak dan
ibu guru beserta staf SMA Negeri 1 Kota Bandung, dan juga teman-teman seperjuangan saya yang saya cintai.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kita dapat hadir dan berkumpul di sini. Tak lupa, salawat serta salam kita sampaikan kepada nabi besar Nabi
Muhammad SAW. Tidak lupa juga para sahabatnya serta kita umatnya di akhir zaman.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato tentang manfaat teknologi. Pada era ini, sudah banyak
teknologi-teknologi canggih yang diciptakan untuk mempermudah cara hidup kita di zaman ini. Dengan
kecanggihannya, kita dapat mempersingkat waktu dan mempercepat penyelesaian kerja. Namun, tetap ada yang
menerima dan meresponnya secara negatif dengan berbagai alasan. Seperti dengan alasan teknologi-teknologi
yang sudah ada secara tidak langsung telah menyingkirkan budaya sehari-hari yang telah ada.

Hadirin sekalian, sebenarnya banyak manfaat yang telah dan akan kita dapatkan dengan penggunaan teknologi-
teknologi. Sebagai contoh, kita dapat berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga kita di tempat yang jauh
dengan menggunakan telefon genggam. Kita juga dapat mempermudah hal dalam urusan rumah tangga, seperti
mencuci baju dengan mesin cuci ataupun memasak nasi dengan penanak nasi listrik atau biasa disebut  rice
cooker. Bahkan internet pun sudah sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari kita. Biasanya dimanfaatkan untuk
dimanfaatkan untuk mencari informasi atau menghilangkan penat, seperti bermain permainan yang disediakan
internet.

Baik buruknya teknologi itu sendiri, bergantung kepada orang yang memanfaatkannya. Saya berharap, kita dapat
memanfaatkan teknologi itu sesuai dengan manfaat dan tujuan teknologi itu sendiri dibuat. Supaya tidak terjadi
penyalahgunaan yang dapat merugikan kita sendiri dan orang lain.

Demikian pidato ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada salah kata.
Wabillahitaufiq walhidayah. Assalammualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai