Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI

ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN


IDENTIFIKASI JENIS JENIS BAHAN PENCEMARANA DAN
PARAMETERNYA

DISUSUN OLEH :
NAMA : FITRI I. RUMAWAK
NIM : 2019071014030
KELAS : F

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2021
PRAKATA
Puji syukur kita panjatkan kepada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
limpahan karuniaNya laporan observasi ini dapat diselesaikan tepat waktu. 
Laporan observasi ini merupakan bentuk pertanggungjawaban tertulis atas
terlaksananya kegiatan PKL. Durasi kegiatan kurang lebih 1 bulan 3 minggu mulai
hari Jumat, 09 juni 2021 telah selesai
Praktik kegiatan yang dilaksanakan di Youtefa meliputi kegiatan pengamatan
pencemaran sampah dan identifikasi jenis-jenis pencemaran dan parameternya.
Kelancaran pembuataan laporan observasi tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………… i
PRAKATA……………………………………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………….. iii
BAB I……………………………………………………………………………………………………………………… 1
1.1 Tujuan ……………………………………………………………………………………………….. 1
1.2 Latar Belakang..…………………………………………………………………………………… 1
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………..…………………………… 2
2.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan…………………………………………………….. 2
2.2 Penanganan Pencemaran Lingkungan………………………………………………….. 2
2.3 Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan……………………………………………………… 3
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat……………………………………………………………………………. 4
3.2. Alat dan Bahan…………………………………………………………………………………… 4
3.3. Prosedur Kerja atau Cara Kerja……………………………………………………………. 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………………………….. 5
4.1. Hasil Pengamatan………………………………………………………………………………. 5
4.2. Pembahasan………………………………………………………………………………………. 6

BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………………………………….. 7
5.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………. 7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………. 8
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam praktikum ini antara lain adalah sebagai berikut:

 Untuk mengetahui pengertian pencemaran lingkungan.


 Untuk mengetahui cara penanggulangan pencemaran lingkungan
 Untuk mengetahui indikator pencemaran lingkungan.
 Untuk mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran lingkungan.
 Untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan.

1.2 Latar Belakang


Kualitas lingkungan yang baik merupakan modal dasar penting bagi
terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan. Kualitas lingkungan
berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat lokal, penduduk yang bekerja
serta yang berkunjung ke daerah tersebut.

Banyak aktivitas manusia yang memiliki dampak buruk terhadap kualitas


lingkungan karena pengelolaan sampah dan limbah yang kurang baik,
kepedulian masyarakat yang rendah terhadap kebersihan lingkungan,
penggunaan yang semakin meningkat bahan-bahan yang tidak mampu
didegradasi oleh alam yang berdampak serius terhadap kualitas lingkungan.

Menurunnya kualitas lingkungan yang disebabkan karena perubahan


kondisi akibat ulah manusia sering disebut sebagai pencemaran lingkungan.

Peningkatan jumlah dan penggunaan kendaraan pribadi dan kendaraan


yang tidak laik jalan serta operasi industri yang berpengelolaan buruk
merupakan penyebab penting lain menurunnya kualitas lingkungan.

Perencanaan tata ruang dan wilayah yang tidak mempedulikan kaidah


pelestarian lingkungan, kelemahan birokrasi, penegakan hukum dan
kelembagaan juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi kualitas
lingkungan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pengertian pencemaran lingkungan hidup tidaklah tunggal. Tidak terdapat
konsensus mengenai definisinya di antara berbagai ahli. Pencemaran
lingkungan hidup adalah kontaminasi  komponen fisik dan biologis dari sistem
bumi atau atmosfer sedemikian rupa dimana proses lingkungan terganggu.
Demikian pengertian menurut Kemp (1998:129).

Pencemaran lingkungan hidup menurut Sofyan (2010) adalah sebagai


kontaminasi habitat, pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat terurai.
Setiap penggunaan sumber daya alam yang melebihi kapasitas alam untuk
memulihkan dirinya sendiri dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Hal
ini dapat dibaca dalam buku Santos yang berjudul Managing Planet Earth:
Perspectives on Population, Ecology, and the Law.

2.2 Penanganan Pencemaran Lingkungan


2.2.1 Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,venting (injeksi), dan
bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan


kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
mahal dan rumit.

2.2.2 Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
2.3 Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan
2.3.1 Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami


maupun kegiatan manusia.Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara,
panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami
udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan
lokal, regional, maupun global.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar


sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah
contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari
pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk
dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.

Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari


pencemaran udara sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem yang
kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan
efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya
denganpemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer
semakin meningkat.

2.3.2 Pencemaran Tanah


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara
di atasnya.

2.3.3 Pencemaran Air


Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi
dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air,
hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki


karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat
mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya
yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem.

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya


seperti logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah
tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
BAB 3 METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Pencemaran Lingkungan ini kami lakukan pada :
Hari : Selasa
Tempat : 08 juni 2021
Tempat : Lingkungan Sekolah
Objek Pengamatan : Semua jenis sumber pencemaran (polutan) yang ada di
lokasi pengamatan

3.2. Alat dan Bahan


Berikut ini merupakan alat dan bahan yang kami gunakan dalam
Praktikum Pencemaran Lingkungan ini, sebagai berikut:

3.2.1 Alat
 Kamera HP
 Buku Tulis
 Pena / pensil

3.2.2 Bahan
 Sampah organik
 Sampah anorganik
 Sampah domestik

3.3. Prosedur Kerja atau Cara Kerja


Berikut ini berbagai langkah dalam Praktikum Pencemaran Lingkungan:

Perhatikan di lingkungan tempat praktek anda.

1. Amatilah hal yang berkaitan tentang pencemaran udara, air, dan tanah
yang meliputi bau di timbulkan oleh sampah di lokasi pengamatan.
2. Dokumentasikan mulai dari awal hingga selesai, mulai pencatatan, foto
dan video.
3. Susunlah hasil dokumentasi agar bisa di presentasikan di akhir praktikum.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan

Lokasi pasar youtefa

Kondisi
Jenis Sampah Bau Deskripsi Pencemaran
Sampah

Sampah
Organik
Berupa:
– Tas plastik
– kertas/buku Kering dan Menghasilkan berbagai
– bekas basah macam bau sehigga
minuman sampahnya Berbau berpotensi mencemari
kaleng berserakan di udara, selain itu juga
– bekas mana-mana. mencemari tanah.
minuman
plastik
– bekas
plastik jajan
4.2. Pembahasan
Adapun pembahasan dalam Praktikum Pencemaran Lingkungan ini
adalah sebagai berikut :

Dari hasil pengamatan pengamatan kami tentang sampah yang


menimbulkan pencemaran udara, air dan tanah di lingkungan pasar tepatnya di
pasar youtefa. Berdasarkan hasil yang kami dapat melalui pengamatan langsung
bahwa kebiasaan penjual dan pembeli di pasar youtefa suka sekali membuang
sampah sembarangan tempat bukan di tempat sampah yang disediakan.

Pemerintah sudah menyediakan tong sampah namun masih saja tidak


ada kesadaran diri .Dari aktifitas ini, pembeli dan penjual di pasar turut serta
dalam mencemari lingkungan pasar, baik itu pencemaran udara, air, dan tanah.
Dilokasi pengamatan sangat banyak sampah yang menimbulkan aroma kurang
sedap, selain itu juga dapat mencemari sumber air didekat sumur. Tanah juga
jadi kotor dan banyak plastik yang tidak terurai di atas tanah sehingga merusak
kandungan tanah dan mencegah air hujan diresap oleh tanah.
BAB 5 PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dalam Praktikum
Pencemaran Lingkungan dapat disimpulkan bahwa :

 Pencemaran lingkungan berakibat pada diri manusia sendiri, maka kita


haruslah menjaga lingkungan dengan baik.
 Pencemaran udara dapat berupa bau yang timbul dari sampah dan asep
kendaraan.
 Pencemaran tanah dapat berupa sampah organik seperti plastik dan zat
organik lainnya yang tidak dapat terurai di tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut:
https://academia.co.id/laporan-praktikum-pencemaran-lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai