TK III MANADO
PRESEPTOR I :
PRESEPTOR II :
2. Etiologi
Biasanya bakteri enteric, terutama Escherichia coli pada wanita. Gejala
bervariasi tergantung dari variasi jenis bakteri tersebut. Pada pria dan wanita
pasien di rumah sakit, 30 – 40% disebabkan proteus, stapilokok, dan bahkan
pseudomonas. Bila ditemukan, kemungkinan besar terdapat kelainan salauran
kemih. Namun harus dip[erhitungkan kemungkinan kontaminasi jika ditemukan
lebih dari satu organisme. Selain itu terdapat factor-faktor predisposisi yang
mempermudah terjadinya ISK yaitu :
a. Bendungan aliran urin : anomaly congenital, batu saluran kemih, oklusi
ureter (sebagian atau total).
b. Refluks Vesikoureter
c. Urin sisa dalam buli-buli karena hipertropi prostate
d. Penyakit metabolic (diabetes, gout, batu)
e. Peralatan kedokteran (terutama kateter tinggal)
f. Kehamilan
g. Jenis kelamin
h. Penyalahgunaan analgesic secara kronik
i. Penyakit ginjal
j. Personal Hygiene
3. Manifestasi Klinis
Uretritis biasanya memperlihatkan gejala :
a. Mukosa memerah dan oedema
b. Terdapat cairan eksudat yang purulent
c. Ada ulserasi pada urethra
d. Adanya rasa gatal yang menggelitik
e. Good morning sign
f. Adanya nanah awal miksi
g. Nyeri pada saat miksi
h. Kesulitan untuk memulai miksi
i. Nyeri pada abdomen bagian bawah.
Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :
a. Disuria (nyeri waktu berkemih)
b. Peningkatan frekuensi berkemih
c. Perasaan ingin berkemih
d. Adanya sel-sel darah putih dalam urin
e. Nyeri punggung bawah atau suprapubic
f. Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah.
Pielonefritis akut biasanya memperihatkan gejala :
a. Demam
b. Menggigil
c. Nyeri pinggang
d. Disuria
4. Patofisiologi
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui :
1. Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat
2. Hematogen
3. Asending
4. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter, atau sistoskopi.
Dua jalur utama terjadinya ISK ialah, hematogen dan asending, tetapi dari dua
cara ini asendinglah yang paling sering terjadi.
a). Infeksi Hematogen
Infeksi Hematogen kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya tahan
tubuh yang rendah, karena menderita suatu penyakit kronik, atau pada
pasien yang sementara mendapat pengobatan imunosupresif.
Ginjal yang normal biasanya mempunyai daya tahan terhadap infeksi
E.coli karena itu jarang ada infeksi hematogen E.coli.
b). Infeksi Asending
1). Kolonisasi uretra dan daerah introitus vagina
Saluran kemih yang normal umumnya tidak mengandung
mikroorganisme kecuali pada bagian distal uretra yang biasanya juga
dihuni oleh bakteri normal kulit seperti, basil difteroid, streptokokus.
Disamping bakteri normal flora kulit, pada wanita, daerah 1/3 bagian
distal uretra ini disertai jaringan periuteral dan vestibula vaginalis
juga banyak dihuni bakteri yang berasal dari usus karena letak anus
tidak jauh dari tempat tersebut. Karena peran factor predisposisi,
maka kolonisasi basil koliform pada wanita didaerah tersebut diduga
karena Adanya perubahan flora normal di daerah perineum dan
berkurangnya antibody local.
2). Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih.
Proses masuknya mikroorganisme ke dalam kandung kemih belum
diketahui dengan jelas. Beberapa factor yang mempengaruhi
masuknya mikroorganisme ke dalam kandung kemih adalah:
Faktor Anatomi
Kenyataan bahwa ISK banyak pada wanita daripada laki-laki, hal
ini disebabkan oleh Uretra wanita lebih pendek terletak lebih
dekat pada anus sedangkan uretra laki-laki bermuara saluran
kelenjar prostate dikenal sebagai anti bakteri yang sangat kuat.
Faktor tekanan urin pada waktu miksi
Mikroorganisme naik ke kandung kemih pada waktu miksi
karena tekanan urin. Dan selama miksi terjadi refluks ke dalam
kandung kemih setelah pengeluaran urin.
Faktor lain, misalnya:
1. Kebersihan alat kelamin bagian luar.
2. Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
Hal ini disebabkan oleh refluks vesikoureter dan
menyebarnya infeksi dari pelvis ke korteks karena refluks
intrareral. Refluks vesikoureter adalah keadaan patologis
karena tidak berfungsinya valvula vesikoureter sehingga
aliran urin naik dari kandung kemih ke ginjal.
Valvulo vesikoureter yang tidak berfungsi ini disebabkan karena:
1. Edema mukosa ureter akibat infeksi
2. Tumor pada kandung kemih dan penebalan dindidng kandung
kemih.
5. Penatalaksanaan
6. Komplikasi
a. Pembentukan Abses ginjal atau perirenal.
b. Gagal ginjal