Anda di halaman 1dari 13

Dalman,Hesti,Idawati.

Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIPA MELALUI PENDEKATAN


KONTEKSTUAL DALAM PEMAHAMAN SASTRA LAMPUNG “PEPACCUR”

Dalman, Hesti, Idawati

Universitas Muhammadiyah Lampung


Jl. ZA. Pagar Alam No. 14 Labuhanratu Bandar Lampung
idawati@umlampung.ac.id

ABSTRACT
The learning of Bahasa Indonesia for foreign speakers needs special attention by the
teacher. Learning Bahasa Indonesia for foreign speakers is not easy, because it is not their
mother tongue. Therefore, learning BIPA needs effective approach. One of the approaches in
learning BIPA is contextual. To improve the interest of foreign speakers and make BIPA not
monotonous, it needs to connect with literature understanding, Lampung literature ―Pepaccur‖
in particular. This research aims to recognize and describe the effectiveness in learning BIPA
with contextual approach in understanding Lampung literature ―Pepaccur‖. This research
belongs to descriptive qualitative. This research uses oral and written test to collect data. This
research applies descriptive method to analyze the data. This research shows the result that
contextual approach in understanding Lampung literature ―Pepaccur‖ improves the
effectiveness of learning BIPA. Based on the analysis, the ability of foreign speakers to apply
Bahasa Indonesia with contextual approach in Lampung literature ―Pepaccur‖ is good with the
average score 78.
Keywords: BIPA learning, contextual approach, pepaccur.

ABSTRAK
Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing perlu mendapatkan perhatian khusus
oleh pengajarnya. Belajar bahasa Indonesia bagi penutur asing tidaklah mudah karena bahasa
Indonesia bukan bahasa pertama mereka. Oleh sebab itu, pembelajaran BIPA (Bahasa
Indonesia bagi Penutur Asing) membutuhkan pendekatan yang efektif. Salah satu dari
pendekatan tersebut berupa pendekatan kontekstual. Agar minat belajar penutur asing terhadap
bahasa Indonesia meningkat dan tidak monoton, maka pembelajaran BIPA tersebut perlu
dikaitkan dengan pemahaman sastra, salah satunya sastra Lampung “Pepaccur”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektivitas pembelajaran BIPA melalui
pendekatan kontekstual dalam pemahaman sastra Lampung “Pepaccur‖. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif yang bercorak deskriptif. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes lisan dan tertulis. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual dalam pemahaman sastra Lampung
“Pepaccur‖ dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran BIPA. Berdasarkan hasil analisis
data, kemampuan menggunakan bahasa Indonesia oleh penutur asing melalui pendekatan
kontekstual dalam sastra Lampung “Pepaccur‖ tergolong baik, dengan nilai rata-rata 78.
Keyword: pembelajaran BIPA, pendekatan kontekstual, dan pepaccur.

PENDAHULUAN Padahal yang dibutuhkan oleh penutur


Pembelajaran bahasa Indonesia asing adalah hal yang praktis.
bagi penutur asing (BIPA) perlu Pembelajaran BIPA di Lampung
mendapat perhatian lebih dari pengelola khususnya masih belum dikemas
lembaga atau institusi yang menangani dengan baik sehingga penutur asing
bidang ini. Selama ini konsep kurang berminat dan tertarik untuk
pembelajaran BIPA terlalu teoretis. belajar bahasa Indonesia di lembaga

46 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

nonformal yang fokus membantu menggunakan bahasa Indonesia dalam


mereka belajar bahasa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
hal ini, perlu adanya pendekatan khusus tujuan dan kebutuhannya. Salah satu
dalam pembelajaran BIPA agar orang pendekatan yang efektif dalam
asing tersebut tertarik belajar bahasa pembelajaran BIPA adalah pendekatan
Indonesia. Sebenarnya, pembelajaran kontekstual. Pendekatan ini sangat
BIPA dapat diperkenalkan melalui cocok bagi orang asing yang ingin
pemahaman budaya lokal. Mingangat di belajar bahasa Indonesia dengan cara
Lampung ini sangat banyak budaya mengaitkan materi yang diajarkan
lokal yang dapat dinikmati oleh orang dengan situasi dunia nyata. Dalam hal
asing. Namun, yang menjadi kendala ini, pembelajar asing didorong agar
adalah mereka belum mampu berbahasa mampu menghubungkan antara
Indonesia dengan baik sehingga masih pengetahuan yang diperolehnya dengan
sukar mempelajari dan memahami serta penerapan dalam kehidupan mereka
menikmati budaya Lampung yang sehari-hari. Oleh sebab itu, Pendekatan
begitu banyak. kontekstual ini akan lebih bermakna jika
Budaya Lampung yang dapat materinya dikaitkan dengan pemahaman
dinikmati oleh orang asing yang tinggal budaya lokal yang salah satunya adalah
dan bekerja di Lampung dapat berupa: sastra Lampung ―Pepaccur‖. Hal inilah
Adat Begawi, Tari Sigeh Pengunten, yang membuat penulis tertarik untuk
Sastra Lampung ―Pepaccur‖, dan lain- melakukan penelitian dengan judul
lain. Salah satu pemahaman budaya Efektivitas Pembelajaran BIPA Melalui
Lampung yang masih jarang Pendekatan Kontekstual dalam
diperkenalkan ke orang asing yang Pemahaman Sastra Lampung
tinggal di Lampung adalah Sastra “Pepaccur”.Dalam peneitian ini,
Lampung ―Pepaccur‖. Sastra Lampung masalah yang diangkat adalah.(1)
―Pepaccur‖ merupakan budaya “Bagaimanakah efektifitas pembelajaran
masyarakat Lampung yang sering BIPA melalui pendekatan kontekstual
digunakan oleh masyarakat Lampung dalam sastra Lampung ―Pepaccur‖?;
saat melakukan acara lamaran dan dan (2)Apa sajakah kendala yang
pernikahan. Pepaccur ini adalah budaya dihadapi dalam pembelajaran BIPA
masyarakat Lampung dengan cara melalui pendekatan kontekstual dalam
berpuisi dengan menggunakan bahasa Sastra Lampung ― Pepaccur‖?.
Lampung. Kegiatan pemberian nasihat Adapun tujuan penelitian ini adalah (1)
kepada mempelai melalui puisi dengan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
menggunakan bahasa Lampung proses pembelajaran BIPA melalui
(Pepaccur) sangat unik dan apresiatif. pendekatan kontekstual dalam
Oleh sebab itu, orang asing yang tinggal pemahaman sastra Lampung
di Lampung sangatlah perlu mengetahui ―Pepaccur‖; (2) untuk mengetahui dan
secara mendalam tentang sastra mendeskripsikan efektivitas
Lampung ―Pepaccur‖ ini dan pembelajaran BIPA melalui pendekatan
menikmatinya. Namun, orang asing kontekstual dalam Sastra Lampung ―
tersebut harus belajar bahasa Indonesia Pepaccur‖; dan (3) untuk mengetahui
agar dapat menikmati dan memahami dan mendeskripsikan kendala-kendala
dengan baik ―Pepaccur‖ tersebut. yang dihadapi dalam pembelajaran
Pembelajaran BIPA perlu BIPA melalui pendekatan kontekstual
pendekatan yang efektif sehingga dalam Sastra Lampung ― Pepaccur‖.
penutur asing dapat dengan muda

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 47


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

Trianto, (2008) menyatakan dituntut agar dapat menghubungkan


bahwa Pendekatan Kontekstual antara pengetahuan yang dimilikinya
merupakan cara pengajar dalam dengan fakta yang terjadi di
memberikan materi pembelajaran lingkungannya (Gunawan, Hariyono, &
dengan mengaitkan antara materi yang Sapto, 2017). Jadi, konsep ini dapat
dipelajari dengan keadaan yang membangkitkan semangat belajar bagi
sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari penutur asing jika diterapkan dalam
atau dunia nyata siswa dan mendorong pembelajaran BIPA.
siswa agar mampu menghubungkan Pembelajaran dengan mengunakan
antara pengetahuan yang dimilikinya pendekatan kontekstual dapat diterapkan
dengan penerapan atau praktik yang dalam berbagai jenis kurikulum,
dilakukannya dalam kehidupan sehari- disemua bidang studi, dan juga dalam
hari. Hal ini akan membuat siswa berbagai kondisi kelas. Menurut
menjadi lebih menguasai materi Nurhadi (2003) langkah-langkah yang
pembelajaran karena materi yang dilakukan dalam pembelajaran dengan
mereka pelajari langsung berhubungan pendekatan kontekstual sebagai berikut:
dengan situasi yang mereka alami dalam 1. Mengembangkan pola pikir siswa
kehidupan sehari-hari. Dengan agar dapat belajar bermakna
demikian, pembelajaran dengan secara mandiri;
menggunakan pendekatan kontekstual 2. Melatih siswa menemukan
ini selalu mengedepankan kreativitas sesuatu (inkuiri) pada semua
dan inisiatif siswa untuk menemukan topik;
sesuatu yang mereka cari sendiri. Dalam 3. Mengembangkan sifat ingin tahu
hal ini, siswa dituntut untuk banyak siswa dengan cara bertanya;
bertanya dan membuat pertanyaan yang 4. Menciptakan masyarakat yang
perlu dicari sendiri jawabannya. Di sini senang belajar dengan cara
tugas pengajar hanya sebagai fasilitator, belajar kelompok;
mediator, dan motivator. Jadi, yang 5. Menghadirkan model atau orang
seharusnya lebih aktif dalam yang dapat menjadi
pembelajaran dengan menggunakan panutan/rujukan bagi siswa
pendekatan kontekstual adalah siswa. sebagai contoh pembelajaran;
Pendekatan kontekstual ini dapat 6. Melihat kembali apa yang telah
diterapkan dalam pembelajaran BIPA. dipelajari siswa (refleksi) di akhir
Dengan menggunakan pendekatan setiap akhir pertemuan;
kontekstual ini pembelajar asing/penutur 7. Memberikan penilaian yang
asing dapat termotivasi belajarnya sebenarnya terhadap hasil kerja
karena untuk mengetahui dan siswa dengan berbabagai cara
memahami sesuatu hal yang sangat agar hasilnya dapat maksimal.
diinginkannya, siswa harus melakukan
inkuiri atau menemukan sesuatu dengan
cara bertanya tentang topik yang sedang Pada dasarnya, pembelajaran
dibicarakannya. BIPA melalui pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual pernah juga diteliti oleh Inderawati
(Contextual Teaching and Learning) (2018) yang meneliti tentang Model
merupakan konsep yang dapat membuat Seni Pertunjukan Sastra Lokal dalam
siswa memiliki hubungan yang baik Mengembangkan Kemampuan Literasi
dalam kehidupan, sesuai dengan situasi Pembelajar BIPA. Hasil penelitian
dunia nyata. Dalam hal ini, siswa tersebut menunjukkan bahwa

48 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

pembelajar BIPA memiliki minat yang Sastra Lampung pepaccur


tinggi terhadap karya sastra. Dalam hal merupakan salah satu bentuk sastra lisan
ini, dengan menggunakan pendekatan Lampung yang sering digunakan dalam
kontekstual berbasis budaya lokal dapat acara pernikahan dengan tujuan untuk
meningkatkan minat siswa asing dalam menyampaikan nasihat kepada
mempelajari bahasa Indonesia melalui mempelai. Dalam hal ini, kedua
karyasastra (Inderawati, 2018). mempelai pun akan mendapatkan gelar
Sastra merupakan hasil karya yang diberikan dalam upacara adat
seseorang yang di dalamnya terkandung tersebut (Sanusi, 1996). Menurut
nilai-nilai keindahan atau estetis dan Firmansyah (1996) bahwa ciri-ciri
nilai-nilai kebaikan. Dalam hal ini, pepaccur, yakni:(1) Tidak ada
sastra sangat berperan dalam kehidupan pembukaan, (2) berisikan nasihat, (3)
manusia. Sastra secara harfiah menurut memiliki pola ab ab, abcd, abc abc, (4)
Susanto (2012), memiliki makna dapat dilakukan di mana saja bagi yang
sebagai alat untuk mengajar, buku memerlukan nasihat, dan (5) terdiri atas
petunjuk, buku intruksi ataupun sejumlah bait dan setiap bait terdiri atas
pengajaran. Dengan demikian, sastra empat atau enam baris. Jumlah bait
dapat digunakan sebagai materi ajar bergantung pada sedikit atau banyaknya
dalam pembelajaran BIPA. Indonesia pesan yang disampaikan. Dalam hal ini,
memiliki beraneka ragam budaya ketika seseorang akan membuat
termasuk di antaranya budaya lokal pepaccur harus sesuai dengan pola yang
yang dimiliki oleh masyarakat Lampung dimiliki oleh pepaccur atau kaidah yang
berupa sastra lisan, salah satunya adalah sudah ditentukan.
pepaccur. Sastra ini menggunakan Pepaccur merupakan alat yang
bahasa Lampung yang berupa sastra digunakkan oleh masyarakat Lampung
lisan Lampung. Sastra lisan Lampung untuk menyampaikan pesan kepada
adalah sastra yang disampaikan secara kedua mempelai dalam upacara
lisan dan menggunakan bahasa pemberian gelar adat. Hal ini, biasanya
Lampung dalam bentuk tidak tertulis. dilakukan oleh orang tua kandung atau
Namun, saat ini telah didokumentasikan juga kerabat terdekat.
dalam bentuk tulisan. Menurut Sanusi
(1999), sastra lisan Lampung dapat Contoh pepaccur:
dibedakan menjadi 5 jenis, yakni:
Tano tigeh sekarang jodohmu
pribahasa, teta-teki, mantra, puisi, dan
judeumeu sampai
cerita rakyat. Dari kelima jenis sastra
memugo metei semoga kalian
tersebut ada salah satu sastra Lampung
wo rawan bernasib baik
yaitu berupa puisi yang sanggat unik
tigeh alam salah hingga alam akhirat
untuk dipelajari khususnya orang asing.
nei
Puisi tersebut lebih dikenal dengan
tuah nyepik di Tuah menyelinap di
sebutan pepaccur. Berdasarkan
kukeu kuku
fungsinya puisi dalam sastra lisan
ules ninding di Kebahagiaan selalu
Lampung terdiri atas lima jenis yaitu
badan menyertai
(1) paradinei, (2) pepaccur, (3)
rezekei tawit Rezeki senantiasa
pattun/segata, (4) bebandung, (5)
milei mengalir
ringget (Sanusi, 1996). Dalam hal ini,
yang sering digunakan adalah pepaccur
Kerabat ibu, kakek,
untuk pemberian gelar adat ketika
Kelamo tutuk dan nenek
melangsungkan resepsi pernikahan.
lebeu paman beserta bibi

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 49


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

kemaman serto begitu pula segenap wawaiken budei berbudi bahasalah


keminan famili bahaso yang baik
penano munih Mereka Pandai-pandai Pandai-pandailah
kaban waghei menengadahkan memalah mengalah
Unyen tangan patuh di waghei patuh pada kakak
ngejungken tuho yang sulung
pungeu memohon kepada uyang najin istri kakak maupun
bemuhun adek Tuhan keminan bibi
Tuhan semoga jodoh kalian Basing upo Apa pun yang
Kekalau metei abadi‟ perinttah diperintah
wo abadei dang cawo mak jagan mengatakan
Ini ada pesan kuwawo malas
Sijo panggeh kakekmu ino pebalahan itu perkataan pemali
datukmeu nyaris terlupakan pattangan
matinaris
ketinggalan pesan kakekmu Tehadep Terhadap paman
panggeh Sanusi kemaman dan dan bibi
datukmeu Sanusi Sembahyang lima keminan
Sembahyang waktu wawaiken puppik bertutur sapalah
limo watteu puasa pada bulan penyawo yang baik
puaso bulan Ramadhan dang nganggeu janganlah tidak ada
Ramadhan jangan sampai masabudeu perhatian
dang sappai kalian lalaikan Baso wat Pada saat luang
dilalaiken metei kelapangan
Agama jangan lapah subuk berkunjunglah
Agamo dang sampai dilalaikan metei wo kalian berdua
sappai lalai kerjakanlah perintah dang nginang jangan datang hanya
lakunei perittah Tuhan watteu perleu saat perlu
Tuhan jauhilah yang tiada
jawehei sai mak bermanfaat Sesikun ulun Peribahasa para
beguno Adat perlu ghebei leluhur
Adat munih dijunjung lagei lak masih belum
tepakai ketinggalan ketinggalan
mufakat, sakai mufakat, tolong tigeh di zaman hingga zaman
sambayan menolong tano sekarang
nengah nyimah bermasyarakat dan Anggeulah ilmeu Pakailah ilmu padi
dang lupo jangan kikir paghei
semungguk wat menunduk tanda
Lakeu lagei Kelakuan (jelek) isseian berisi
meghanai ketika bujang cemungak tando tegak tandanya
mak dapek jadei hendaklah hapo hampa‟
anggeuan ditinggalkan
barang kak gilir saat telah beranjak Sumber: A. Effendi
tuho dewasa Sanusi, 1999.
Ghedik sekelik Sanak famili harus
mustei pandai diketahui Adapun maksud yang ingin
tehadep segalo terhadap siapa pun disampaikan dari pepaccur di atas
badan sebagai berikut:

50 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

Keluarga besar mempelai/ METODE PENELITIAN


pengantin seperti paman, bibi, nenek, Jenis penelitian yang digunakan
dan kakek berdoa supaya jodoh mereka adalah penelitian kualitatif yang
kekal abadi, dilancarkan rezkinya, dan bercorak deskriptif. Dengan
selalu berbahagia. Pesan khusus dari menggunakan metode deskriptif ini
Kakek Sanusi untuk kedua mempelai diharapkan penulis dapat menjelaskan
agar mereka senantiasa beribadah dan memberikan informasi tentang fakta
sembahyang lima waktu, menunaikan dalam penelitian ini dengan apa adanya
puasa di bulan Ramadhan, menjauhi sesuai dengan temuan di lapangan
hal-hal yang tidak bermanfaat, berupa pembelajaran BIPA melalui
menjunjung adat istiadat, mufakat, pendekatan kontekstual dalam
tolong-menolong, serta tidak bersifat pemahaman sastra Lampung
kikir. Kelakuan tidak baik ketika masih “Pepaccur”.
lajang jangan dilakukan, senantiasa Sumber data penelitian adalah
bersilaturahim dengan keluarga dan hasil tes lisan dan tulisan berupa
berbudi bahasa yang baik. pemberian tugas yang diberikan kepada
Pandai-pandai mengalah, patuh orang asing/penutur asing yang ingin
terhadap kakak sulung, istri kakak, dan belajar bahasa Indonesia dan hasil
bibi, apa yang diperintahkan jangan pengamatan (observasi) terhadap
malas untuk melaksanakannya. Sikap pembelajaran BIPA melalui pendekatan
terhadap paman dan bibi harus dijaga, kontekstual dalam pemahaman sastra
senantiasa menjalin silaturahim. Lampung “Pepaccur”. Adapun subjek
Peribahasa dari para leluhur tetap penelitian ini adalah penutur
dipakai, semakin berisi semakin asing/orang asing yang ingin belajar
berilmu, banyak bicara menandakan bahasa Indonesia yang tinggal dan
tidak berilmu. bekerja di Lampung.
Penelitian lain tentang Instrumen penelitian ini adalah
pembelajaran BIPA dilakukan oleh peneliti sendiri. Adapun teknik
Arwansyah, dkk, (2017) dengan judul pengumpulan data dalam penelitian ini
Revitalisasi Peran Budaya Lokal dalam menggunakan tes lisan, tertulis, dan
Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia. observasi. Teknik analisis data yang
Hasil penelitian tersebut menunjukkan digunakan dalam penelitian ini adalah
bahwa dalam pembelajaran BIPA masih teknik deskriptif yang bercorak
membutuhkan bahan ajar BIPA yang deskripsi terfokus. Teknik ini digunakan
melibatkan budaya lokal sehingga untuk mendeskripsikan secara apa
pembelajar dapat menguasai budaya dan adanya terhadap hasil penelitian yang
tradisi lokal-nasional, selain mereka berhubungan dengan efektivitas
menguasai bahasa Indonesia dengan pembelajaran BIPA melalui pendekatan
baik. Pembelajaran seperti ini dapat kontekstual dalam pemahaman sastra
meningkatkan perhatian kita pada Lampung “Pepaccur”. Adapun indikator
budaya lokal, sehingga dapat penilaian atau tolok ukur keberhasilan
memperkuat identitas bangsa Indonesia pembelajaran BIPA melalui pendekatan
(Arwansyah, Suwandi, & Widodo, kontekstual dalam pemahaman sastra
2017). Lampung “Pepaccur” sebagai berikut:

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 51


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

Tabel 1: Indikator/Tolok ukur melaksanakan kegiatan inkuiri


Keberhasilan Pembelajaran BIPA dari setiap topik pada “Papaccur”
Kisaran Nilai Predikat dengan cara siswa bertanya
85 - 100 Sangat Baik dengan menggunakan bahasa yang
75 - 84 Baik baik tentang topik yang
dibicarakan.
60 - 74 Cukup 5) Guru/Instruktur mengembangkan
40 - 59 Kurang sifat ingin tahu siswa dengan
0 - 39 Sangat Kurang bertanya tentang “Pepaccur” yang
Sumber : (Nurgiyantoro, 2001) dibicarakan.
6) Guru/Instruktur menciptakan
HASIL PENELTIAN DAN masyarakat belajar
PEMBAHASAN (mengembangkan sikap kerja
Berdasarkan hasil observasi sama) dengan cara mendiskusikan
selama penelitian diperoleh data tentang “Pepaccur” yang
terhadap Pembelajaran BIPA melalui dibicarakan.
pendekatan kontekstual dalam 7) Guru/Instruktur menghadirkan
pemahaman sastra Lampung “Pepaccur” “model” melalui vidio sebagai
bahwa penutur asing/orang asing sangat contoh pembelajaran BIPA dalam
menyukai sastra Lampung “Pepaccur”. mendemonstarasikan pemakaian
Hal ini, terlihat pada saat pembelajaran “Pepaccur”.
bahasa Indonesia, mereka sangat 8) Guru/Instruktur melakukan
antusias mengikuti materi yang refleksi di akhir pertemuan.
disampaikan. Terlebih lagi setelah 9) Guru/Instruktur melakukan
diperkenalkan “Pepaccur” kepada orang penilaian yang sebenarnya dengan
asing tersebut, ia sangat menyukainya berbagai cara untuk menggetahui
meskipun ia belum mengerti maksud penguasaan siswa tentang
yang disampaikan dalam “Pepaccur” “Pepaccur” yang telah dipelajari
tersebut. (tes lisan dan tulisan berupa
Adapun langkah-langkah dalam pemberian tugas) dengan
pembelajaran BIPA melalui pendekatan menggunakan bahasa Indonesia.
kontekstual dalam pemahaman sastra
Lampung “Pepaccur” sebagai berikut. Hasil tes lisan dan tulisan tentang
1) Guru/Instruktur menyampaikan pemahaman sastra Lampung “Pepaccur”
materi pembelajaran yang menunjukkan bahwa dari 3 orang asing
berkaitan dengan sastra Lampung yang belajar bahasa Indonesia dengan
“Pepaccur”. menggunakan pendekatan kontekstual
2) Guru/Instruktur menggunakan tergolong baik yakni dengan nilai rata-
pendekatan kontekstual dalam rata 78. Hal ini dapat terlihat dalam
menyampaikan materi sebaran setiap nilai dari indikator
pembelajaran berupa pemahaman pemahaman sastra Lampung “Pepaccur”
sastra Lampung “Pepaccur”. dalam pembelajaran BIPA melalui
3) Guru/Instruktur meminta siswa pendekatan kontekstual di bawah ini.
untuk menemukan sendiri maksud
yang terkandung dalam
“Pepaccur”.
4) Guru/Instruktur meminta siswa
sejauh mungkin untuk

52 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

Tabel 2: Tabel 3:
REKAPITULASI NILAI POST TEST REKAPITULASI NILAI PRETEST
PEMAHAMAN SASTRA LAMPUNG PEMAHAMAN SASTRA LAMPUNG
“PEPACCUR” DALAM “PEPACCUR” DALAM
PEMBELAJARAN BIPA MELALUI PEMBELAJARAN BIPA MELALUI
PENDEAATAN KONTEKSTUAL PENDEKATAN KONTEKSTUAL

No. Nama Nilai Tes Rata- No. Nama Nilai Tes Rata-
Lisan Tulisan rata Lisan Tulisan rata
Nilai Nilai
1. Albert 78 80 79 1. Albert 56 58 57
William William
(AW) (AW)
2. Sue Liu 77 79 78 2. Sue Liu 57 59 58
Chin Chin
(SLC) (SLC)
3. Leonard 76 78 77 3. Leonard 58 60 59
Vencilli Vencilli
(LV) (LV)
Rata-rata 77 79 78 Rata-rata 57 59 58
Nilai Nilai

Berdasarkan tabel di atas dapat Berdasarkan tabel di atas terlihat


dilihat bahwa nilai pemahaman siswa bahwa nilai rata-rata pemahaman
asing terhadap sastra Lampung penutur asing terhadap sastra Lampung
“Pepaccur” dengan menggunakan “Pepaccur” dengan menggunakan
bahasa Indonesia berdasarkan indikator bahasa Indonesia sesuai indikator
penilaian tergolong baik, yakni dengan penilaian tergolong cukup dengan nilai
nilai rata-rata 78. Dalam hal ini, nilai rata-rata 58. Jika dilihat per aspek yang
rata-rata tes lisan sesuai dengan dinilai bahwa nilai rata-rata pemahaman
indikator penilaian tergolong baik, yang penutur asing terhadap sastra Lampung
dengan nilai rata-rata 77 dan nilai rata- “Pepaccur” dengan menggunakan
rata tes tulisan sesuai dengan indikator bahasa Indonesia pada aspek lisan
penilaian juga tergolong baik, yakni adalah 57 dan tergolong cukup,
dengan nilai rata-rata 79. Padahal, sedangkan pada aspek tulisan adalah 59
sebelum dilakukan penelitian, hasil dengan kategori tergolong cukup.
pretest pembelajaran BIPA dapat dilihat Dengan demikian, pendekatan
seperti pada tabel di bawah ini. kontekstual dalam sastra Lampung
“Pepaccur” terbukti efektif dalam
meningkatkan hasil pemahaman penutur
asing terhadap sastra lisan Lampung
“Papaccur”. Hal ini dapat diperkuat oleh
hasil penelitian yang menemukan bahwa
sebelum penelitian ini dilaksanakan
nilai rata-rata penggunaan bahasa
Indonesia bagi penutur asing sebesar 58

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 53


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

dan tergolong kurang. Setelah dilakukan Inggris.


pembelajaran bahasa Indonesia melalui
pendekatan kontekstual dengan Penulis juga memaparkan salah
menggunakan sastra Lampung satu hasil pemahaman penutur
“Pepaccur”, penutur asing memperoleh asing dalam tes tetulis terhadap
nilai rata-rata 78 dan tergolong baik. Sastra Lampung “Pepaccur dengan
Di bawah ini penulis menggunakan bahasa Indonesia.
memaparkan salah satu hasil
Perhatikan penggalan jawaban
pemahaman penutur asing dalam tes
lisan terhadap sastra Lampung siswa di bawah ini.
“Pepaccur. Perhatikan penggalan
Paman juga berpesan untuk
jawaban siswa berikut ini.
membantu mimbingan kepada
Sebuah pesan dari seorang young sister or brother, dan
paman kepada ponakan untuk biasanya anak pertama harus
melakukan ibadah terutama salat bijak dalam semua. Dan semua
tidak boleh ditinggal. Dan ketika masalah perlu dimusyawarah
salat jangan lupa kirim doa dengan keluarga biar tidak salah
fatihah bagi yang mati dan memutuskan. Dan semua pesan
hidup, memohon ampun dan di atas coba dipikir, jika bagus
selalu berterima kasih kepada lakukan, jika buruk ditinggalkan.
Tuhan. Selalu rendah hati, tidak (Hasil Tes Tertulis a.n. AW)
sombong karena dunia hanya
sementara. Paman juga berpesan
untuk saling gotong royong Berdasarkan hasil tes tertulis
walaupun bukan dengan famili. ternyata penutur asing dapat memaknai
Selanjutnya menyuruh menyapa maksud dari pepaccur tersebut dengan
kepada semua orang, polite baik. Hal ini terbukti dari hasil tes
everyone. (Hasil Tes Lisan a.n. tertulis siswa atas nama AW mendapat
AW) nilai 78 dan tergolong baik. Meskipun
belum sempurna, penutur asing tersebut
Berdasarkan hasil tes lisan tersebut dapat mengungkapkan maksud
ternyata penutur asing mampu pepaccur yang dipelajarinya dengan
memahami maksud dari pepaccur baik dengan menggunakan bahasa
yang ia pelajari, yakni dalam kategori Indonesia. Dalam penelitian ini masih
baik dengan nilai sebesar 80 atas ditemukan campur kode dalam
nama AW. Dalam hasil tes lisan menggunakan bahasa Indonesia oleh
tersebut ternyata masih ditemukan penutur asing, seperti pada kata young
juga campur kode yang digunakan sister or brother. Seharusnya kata-kata
seperti pada kata polite everyone. tersebut ditulis dengan menggunakan
Seharusnya penutur asing tersebut bahasa Indonesia: adik laki atau adik
prempuan. Dari hasil tes tersebut
menggunakan bahasa Indonesia:
ditemukan juga penggunaan kata yang
bersikap sopan terhadap semua
tidak baku, seperti kata mimbingan
orang. Hal ini disebabkan penutur
yang seharusnya menggunakan kata
asing tersebut masih terpengaruh memberi bimbingan. Dalam penelitian
dengan bahasa asalnya, yaitu bahasa ini, penulis menemukan kata yang tidak
baku seperti kata dimusyawah,

54 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

seharusnya menggunakan kata Ino sai upo duo Itulah doa kami
dimusyawahkan. Selanjutnya, kata biar Kiluian adek Tuhan Yang dimohon
pada pepaccur hasil pemahaman tes Kepada Tuhan
tertulis siswa sebaiknya diganti dengan
kata agar. Selain itu, penulis juga Sijo ngemik amanah Ini ada amanah
Tetujeu di metei wo Ditujukan pada
menemukan penggunaan kata dan yang
kalian berdua
salah karena diletakkan di awal kalimat.
Anjak kaban kemaman Dari para paman
Padahal, kata dan tidak boleh diletakkan di
Cubo dipilah-pilah Cobalah dipilah-
awal kalimat. Seharusnya kata dan
pilah
digunakan untuk menghubungkan kata
Ki bakal ngemik guno Andaikan ada
dengan kata atau kalimat dengan kalimat.
gunanya
Pada dasarnya, penguasaan kota Akuk jadei angguan Ambil jadi
kata bahasa Indonesia mutlak pegangan
dibutuhkan oleh penutur asing sehingga
mereka mampu menggunakan bahasa Pertamo, beibadah Pertama,
Indonesia dengan baik dan benar sesuai beribadah
dengan situasi saat berbicara. Semakin Sembahyang wakteu limo Sembahyang lima
banyak kosa kata yang dimiliki oleh waktu
penutur asing tersebut, maka semakin Dang sappai ketinggalan Jangan sampai
mampu ia menggunakan bahasa ditinggalkan
Indonesia dengan baik dan benar sesuai Kirim munih fatihah Kirim pula fatihah
Tehadep sai kak meno Untuk yang telah
dengan situasi berbahasa. Oleh sebab
meninggal
itu, dengan memasukkan materi tentang Kipak sai lagei tengan Maupun yang
sastra Lampung “Pepaccur” dalam masih
pembelajaran BIPA melalui pendekatan hidup
kontekstual, penutur asing akan banyak
memiliki perbendaharaan kata karena Suwo pungeu tengadah Sambil tangan
untuk mengetahui makna tersirat tengadah
ataupun maksud yang disampaikan Kilui appun duso Mohon ampun dosa
dalam pepaccur tersebut penutur asing Serto selamat badan Serta mohon
harus mempelajari dan menguasai keselamatan
bahasa Indonesia. Najin mak dapek kiwah Meskipun tidak
Di bawah ini penulis sampaikan bisa
mewah
pepaccur yang diberikan pada saat tes
Cukuplah sederhano Cukuplah
lisan dan tertulis. Sebelumnya siswa sederhana
asing tersebut diberi kesempatan untuk Asal mak kekurangan Asalkan tidak
membaca dan memahami makna kekurangan
pepaccur. Selanjutnya, siswa diberikan
tes baik tes lisan maupun tes tertulis. Baso caluk gham lapah Pada saat kita
melangkah
Pepaccur Arti Dageu dang ghaccak bigo Dagu janganlah
terlampau tinggi
Syukur alhamdulillah Syukur Mato ninuk lakkahan Mata melihat ke
Alhamdulilah bawah
Tigeh judeumeu tano sekarang jodohmu Nyo sai dibo pindah Apa yang di bawa
sampai pindah
Dendeng segalo badan Hadir segenap Anjak alam dunio Dari alam dunia
famili Selain kain kafan Selain kain kafan
Kekalau metei wo tuah Semoga kalian
bernasib baik

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 55


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

Hubungan gham di luwah Hubungan kita Nyo maknono kidah Apakah maknanya
di luar Seghem matei ulah gulo Semut mati karena
Ino perleu dibino itu perlu dibina gula
Perleu sakai sambayan Perlu tolong- Pahemken metei sayan Tafsirkan oleh
menolong kalian
Najin kak sumang darah Meskipun bukan Sumber: Efendi Sanusi, 1996.
famili
Pagun jugo beguno Masih juga ada Adapun maksud dari pepaccur di
gunanya atas adalah sebagai berikut:
Tetangga kirei kanan Tetangga kiri
Nasihat paman untuk kemenakan
kanan
yang menjadi calon pengantin laki-laki
Tumbuk ulun sai susah Berjumpa dengan dan atau perempuan. Nasihat berisi
orang tak punya tentang selalu menjaga sholat lima
Tesambat suwo mahho tegurlah (sapalah) waktu, selalu berdoa untuk keluarga dan
dengan baik diri sendiri, bersyukur atas apa yang
Unjak ki lagei badan Apalah lagi jika mas dimiliki, tidak angkuh dan sombong,
famili selalu menjaga silaturahim, bersikap
Pudak selaleu wewah Muka selalu cerah ramah dan sopan, bertindak bijaksana
Tehadep sapo jugo Terhadap siapa pun dan bisa menjadi contoh bagi adik-adik,
Betikkah lakeu sai supan Bertingkah lkulah selalu mendahulukan musyawarah
yang sopan
mufakat, tidak berlebihan dan tidak
Adik wagheimeu nayah Adik-adikmu
tamak.
banyak
Sai di nei atau sai di jo Yang di sana mupun Pada dasarnya pepaccur itu sangat
yang di sini bermanfaat bagi semua orang karena
Unyen perleu bimbingan Semuanya isinya mengandung nasihat atau
memerlukan wejangan. Bagi masyarakat Lampung
bimbingan pepaccur ini selalu dilantunkan pada
Jadei anak tuho mak mudah Jadi anak lung saat acara pernikahan dan acara
tidak mdah pemberian gelar adat. Oleh sebab itu,
Io mustei bijaksano Ia harus bijaksana sastra Lampung “pepaccur” yang
berbentuk puisi ini dapat dipelajari oleh
Di lem segalo tindakan Di dalam segala siapapun yang berminat untuk
tindakan
mengetahui maksud yang ingin
Basing upo masalah Apa pun masalah
yang dihadapi disampaikan oleh pepaccur tersebut.
Perleu berecako perlu Terlebih lagi orang asing yang ingin
bermusyawarah belajar bahasa Indonesia. Dengan
Jamo kaban wewagheian Dengan adik mempelajari pepaccur, penguasaan
beradik bahasa Indonesia akan lebih cepat
Najin sepuluh mudah Meskipun sepuluh karena orang asing tersebut akan ekstra
mudah keras belajar bahasa Indonesia
Sebelas gham betanyo sebelas kita (menguasai kosakata bahasa Indonesia)
bertanya dengan cara membaca kamus bahasa
Mangi mak salah jalan agar tidak salah Indonesia dan harus banyak bertanya.
langkah
Hal ini merupakan salah satu ciri dalam
Sijo akhir petuah Ini akhir petuah pembelajaran BIPA melalui pendekatan
Ingekken dang lupo Ingat jangan kontekstual. Di sini, pembelajar dituntut
dilupakan untuk berusaha sendiri menemukan
Akuk jadei anggeuan Ambil jadikan sesuatu yang diinginkannya dan selalu
pegangan bertanya terhadap sesuatu yang ingin

56 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

dipahaminya. Dengan demikian, kalah penting adalah ketika penutur


pembelajaran BIPA melalui pendekatan asing ingin melantunkan pepaccur pada
kontekstual memberikan peluang besar saat proses pembelajaran, penutur asing
kepada siswanya untuk belajar secara tersebut mengalami kesulitan karena
mandiri, sementara itu guru atau pepaccur menggunakan bahasa
instruktur cukup berperan sebagai Lampung. Sebanarnya hal ini dapat
mediator, fasilaitato, dan motivator. diatasi dengan cara penutur asing harus
Pembelajaran BIPA melalui terus menerus berlatih baik di kelas
pendekatan kontekstual dalam sastra maupun di luar kelas (di rumah) untuk
Lampung “Pepaccur” memiliki melantunkan pepaccur tersebut.
kelebihan, yakni (1) Siswa asing sangat
menyenangi pembelajaran Bahasa SIMPULAN
Indonesia karena mereka termotivasi Berdasarkan hasil penelitian dapat
untuk belajar mandiri untuk disimpulkan bahwa pendekatan
menemukankan sesuatu (inkuiri), dan kontekstual dalam pembelajaran sastra
banyak bertanya., (2) siswa Asing lampung pepaccur dapat meningkatkan
sangat senang belajar Pepaccur karena efektivitas pembelajaran bahasa
pepaccur mengandung nasihat, (3) Indonesia bagi penutur asing. Dalam hal
penguasaan bahasa Indonesia bagi ini, kemampuan menggunakan bahasa
penutur asing akan lebih cepat karena Indonesia oleh penutur asing melalui
pembelajarannya dikaitkan dengan pendekatan kontekstual dalam sastra
sastra Lampung “Pepaccur” melalui lampung pepaccur dengan nilai rata-rata
pendekatan kontekstual sehingga 78 tergolong baik. Dalam hal ini,
mempercepat penguasaan kosakata. kemampuan menggunakan bahasa
Berdasarkan hasil penelitian juga Indonesia oleh penutur asing dilihat dari
ditemukan kendala-kendala yang dua aspek yaitu secara lisan dan tulisan.
dihadapi penutur asing dalam Kemampuan menggunakan bahasa
pembelajaran melalui pendekatan Indonesia secara lisan oleh penutur
kontekstual dalam sastra Lampung asing dengan nilai rata-rata 77 dan
“Pepaccur”. Penutur asing masih sesuai dengan kriteria penilaian
kesulitan memahami pepaccur yang tergolong baik. Kemampuan
ditulis dalam bahasa Lampung. Namun, menggunakan bahasa Indonesia secara
untuk mengatasinya penutur asing dapat tertulis oleh penutur asing dengan rata-
membaca dan memahami terjemahan rata 79 dan sesuai dengan kriteria
dari bahasa Lampung ke dalam bahasa penilaian tergolong baik.
Indonesia. Selain itu, kendala yang lain Kendala yang dihadapi oleh
adalah penutur asing masih terpengaruh penutur asing dalam mempelajari sastra
dengan bahasa asalnya. Ketika Lampung pepaccur dengan
menyampaikan maskud pepaccur menggunakan bahasa Indonesia, yakni:
tersebut penutur asing seringkali (1) penutur asing sulit memaknai isi dari
menggunakan campur kode, yaitu sastra lisan Lampung pepaccur karena
menyelipkan bahasa asalnya ke dalam penguasaan kosa kata bahasa Indonesia
bahasa Indonesia. Hal ini tidak yang dimiliki masih sedikit, (2) penutur
diperkenankan karena tujuan asing merasa kesulitan ketika
pembelajaran BIPA agar penutur asing menyampaikan maksud pepaccur ke
mampu menggunakan bahasa Indonesia dalam bahasa Indonesia karena pola
dengan baik dan benar sesuai dengan struktur kalimat bahasa Indonesia
situasi berbahasa. Kendala yang tidak berbeda dengan bahasa yang

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 57


Dalman,Hesti,Idawati. Efektivitas Pembelajaran Bipa Melalui Pendekatan…

dikuasainya, (3) penutur asing kesulitan


untuk melantunkan pepaccur karena DAFTAR PUSTAKA
pepaccur menggunakan bahasa daerah Arwansyah, Y. B., Suwandi, S., &
Lampung. Widodo, S. T. (2017).
REVITALISASI PERAN
PERSANTUNAN BUDAYA LOKAL DALAM
Puji syukur penulis sampaikan MATERI PEMBELAJARAN
kehadirat Allah SWT karena berkat BAHASA INDONESIA BAGI
rahmat dan hidayah-Nyalah makalah PENUTUR ASING (BIPA). In
penelitian ini dapat penulis selesaikan Proceedings Education and
dengan baik. Dalam hal ini, penulispun Language International
mengucapkan terima kasih kepada Conference (Vol. 1).
Firmansyah, Junaidi, D. (1996). Mengenal
semua pihak yang telah membantu
Kesenian Daerah Lampung
penulis dalam menyelesaikan makalah
(cetakan pe). Bandar.
penelitian ini. Terima kasih penulis
Gunawan, A., Hariyono, H., & Sapto, A.
sampaikan kepada: (1) Rektor (2017). PROFIL MODEL
Universitas Muhammadiyah Lampung CONTEXTUAL TEACHING and
yang telah memberikan kesempatan LEARNING di SEKOLAH
kepada penulis untuk melakukan MENENGAH PERTAMA. In
penelitian dengan biaya bantuan kampus Prosiding Seminar Nasional
dan mandiri sehingga terlaksananya Mahasiswa Kerjasama Direktorat
penelitian ini yang telah ditulis dalam Jenderal Guru dan Tenaga
bentuk makalah; (2) Dekan FKIP Kependidikan Kemendikbud 2016.
Universitas Muhammadiyah Lampung Inderawati, R. (2018). Model Seni
yang telah memberikan izin dan Pertunjukan Sastra Lokal dalam
motivasi kepada penulis dalam Mengembangkan Kemampuan
menyelesaikan penelitian ini yang Literasi Pemelajar BIPA. In
dilanjutkan dalam bentuk tulisan Seminar Nasional Pendidikan
makalah; (3) Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (Vol. 1).
Bahasa Indonesia FKIP Universitas Nurgiyantoro, B. (2001). Penelitian
Muhammadiyah Lampung yang telah dalam Pengajaran Bahasa dan
memberikan izin dan semangat dalam Sastra. Yogyakarta: BPFE.
menyelasaikan penelitian ini dan Nurhadi, dkk. (2003). Pembelajaran
akhirnya menjadi sebuah makalah yang Kontekstual Dan Penerapanya
layak dibaca oleh semua orang; (4) Dalam KBK. Malang: UM Press.
Sanusi, A. E. (1996). Sastra Lisan
Semua dosen prodi Pendidikan Bahasa
Lampung Dialek Abung (1st ed.).
Indonesia FKIP Universitas
Bandar Lampung: Gunung Pesagi.
Muhammadiyah Lampung yang telah Sanusi, A. E. (1999). Sastra Lisan
mendukung penulisan makalah Lampung (2nd ed.). Bandar
penelitian ini; dan (5) Universitas Lampung.
Ahmad Dahlan yang telah memberikan Susanto, D. (2012). Pengantar Teori
kesempatan untuk mengikuti seminar Sastra (cetakan pe). Yogyakarta.
Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Trianto. (2008). Mendesain Pembelajaran
Indonesia sebagai pemateri makalah Kontekstual (Contextual Teaching
pada acara SAGA 1. and Learning) di Kelas.

58 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2

Anda mungkin juga menyukai