Anda di halaman 1dari 31

IAP

Ikatan Ahli Perencanaan


Provinsi Sulawesi Selatan

Ir. Juniar Ilham Prd. MT, IAP


Ketua
Bidang Sertifikasi dan Layanan Sertifikat
PN IAP Indonesia
Information
Climate

Fenomena
Perkembangan Wilayah

communication urbanizing
Globalisasi, e.g. Land grabbing

Globalisasi Perambahan

PemanasanGlobal Industrialisasi
SPATIAL ISSUES
PLANNING ISSUE
Mengapa perlu
Perencanaan Tata Ruang Wilayah/Kota?
Tiap kegiatan dalam ruang mempunyai karakteristik
masing-masing  Persyaratan lokasi (kriteria teknis,
kriteria ruang)

Antar kegiatan fungsional perlu dipisahkan secara


ruang (segregasi spasial) untuk menghindari/
mengurangi eksternalitas satu sama lain

Alokasi ruang terhadap kegiatan yang akan


dikembangkan didasarkan pada karakteristik lokasi
dan kesesuaian lahan

Pola ruang wilayah mencerminkan fungsi


pengembangan wilayah di masa yang akan datang
PERSOALAN SUDUT PANDANG

Sumber: http://big-change.org/growth-mindset/
Shifting development paradigm
Planning is a
Transdisciplinary Process
Why transdisciplinary?
 Disciplinary
 Multidisciplinary
 Participatory
 Interdisciplinary
 Transdisciplinary

www.learningforsustainability.net

Source: Bärbel Tress, Gunther Tress and Gary Fry


Defining concepts and the process of knowledge production
in integrative research
Perencanaan: Pekerjaan Kolaborasi
1. Membuat Rencana bersama
2. Berinteraksi dgn stakeholder
3. Menegaskan tanggungjawab
4. Penerima manfaat
5. Meningkatkan pembelajaran
6. Meningkatkan kapasitas
7. Berbagi data dan relasi
8. Mensosialisasikan hasilnya
9. Bermanfaat
10.Menerapkan rencana
11.Hasil perencanaan yng sesuai
THE SIX RINGS OF
COMPETENCY BASED
PERFORMANCE

A
S K
E R A
A S K E R A’s
A = ATTITUDE E = EXPERIENCE

S = SKILLS R = RESPONSIBILITY

K = KNOWLEDGE A = ACCOUNTABILITY
PROFESI PERENCANA

player
Composer/Arranger
BAKUAN KOMPETENSI AHLI PERENCANA
Perencana Perencana
Faktor Perencana Muda
Madya Utama
Kompleksitas Obyek Sederhana Agak rumit • Rumit
• Kawasan Khusus

Perumusan Masalah Mengenali Merumuskan Mendefinisikan


(mengikuti fisik) (Formulasi) permasalahan baru
hasil wacana

Pemecahan Masalah Penyelesaian Penyelesaian Khusus Menemukan


Umum penyelesaian baru

Metoda Riset Mampu Menentukan metode Mampu menjelaskan


mengaplikasi tertentu untuk mengapa memilih
(menetapkan) persoalan tertentu suatu metoda
tertentu

Gradasi Knowledge Mengetahui Memahami/ Mampu mencari/


(Bloom Taxonomy) (Spesifikasi, alat Menterjemahkan merumuskan/
bantu) (Comprehension) menyusun
BAKUAN KOMPETENSI AHLI PERENCANA
Perencana Perencana Perencana
Faktor
Muda Madya Utama
Agak rumit • Rumit
Kompleksitas Obyek Sederhana
• Kawasan Khusus

Mengenali Mendefinisikan permasalahan baru hasil


Perumusan Masalah Merumuskan (Formulasi)
(mengikuti fisik) wacana

Pemecahan Masalah Penyelesaian Umum Penyelesaian Khusus Menemukan penyelesaian baru

Menentukan metode
Mampu mengaplikasi Mampu menjelaskan mengapa memilih
Metoda Riset tertentu untuk persoalan
(menetapkan) suatu metoda tertentu
tertentu

Mengetahui Memahami/
Gradasi Knowledge (Bloom
(Spesifikasi, alat Menterjemahkan Mampu mencari/ merumuskan/ menyusun
Taxonomy)
bantu) (Comprehension)

• Pengenalan • Perumusan tujuan; • Pengambilan Keputusan/Intervensi/Lensi


permasalahan Sasaran dan target • Penyusunan Perangkat Implementasi
• Pengumpulan • Analisis Terpadu/Sintesis (Programming, Budgeting, Management)
Penguasaan Skills (Planning
dan Pengolahan • Perumusan Alt. Rencana • Penerapan Public, Policy Analisys
Techniques)
Data • Evaluasi Ex Ante
• Analisis Parsial • Evaluasi Ex Post
•Pemantauan
• Menulis/ • Komunikasi Oral •Kreatifitas/Achievement/Longterm/Orien
Penyusunan Laporan • Koordinasi tation/Integritas
Personal Attributes • Komunikasi Grafis • Kolaborasi • Manager
dan Peta • Consensus Building
• Informatif • Argumentasi
• Negosiasi/Persuasi
KOMPETENSI KUNCI AHLI PERENCANA
TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3
KOMPETENSI KUNCI
“Melakukan Kegiatan” “Mengelola Kegiatan” “Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses”

Mengikuti pedoman yang ada Meneliti dan menyaring lebih dari satu
1. Mengumpulkan, menganalisa dan Mengakses dan merekam lebih
dan merekam dari satu sumber sumber dan mengevaluasi kualitas
mengorganisasikan informasi dari satu sumber informasi
informasi informasi
2. Mengkomunikasikan informasi Menerapkan bentuk komunikasi Menerapkan gagasan informasi Memilih model dan bentuk yang sesuai
dan ide-ide untuk mengantisipasi kontek dengan memilih gaya yang paling dan memperbaiki dan mengevaluasi
komunikasi sesuai jenis dan gaya sesuai. jenis komunikasi dari berbagai macam
berkomunikasi. jenis dan gaya cara berkomunikasi.

3. Merencanakan dan meng- Bekerja di bawah pengawasan Mengkoordinir dan mengatur Menggabungkan strategi, rencana,
organisasikan kegiatan atau supervisi proses pekerjaan dan menetapkan pengaturan, tujuan dan prioritas kerja.
prioritas kerja
4. Bekerjasama dengan orang lain & Melaksanakan kegiatan-kegiatan Melaksanakan kegiatan dan Bekerjasama untuk menyelesaikan
kelompok yang sudah dipahami /aktivas membantu merumuskan tujuan kegiatan-kegiatan yang bersifat
rutin komplek.
5. Menggunakan gagasan secara Melaksanakan tugas-tugas yang Memilih gagasan dan teknik Bekerjasama dalam menyelesaikan
matematis dan teknis sederhana dan telah ditetapkan bekerja yang tepat untuk tugas yang lebih komplek dengan
menyelesaikan tugas-tugas yang menggunakan teknik dan matematis
komplek
6. Memecahkan masalah Memecahkan masalah untuk Memecahkan masalah untuk tugas Memecahkan masalah yang komplek
tugas rutin di bawah rutin secara mandiri berdasarkan dengan menggunakan pendekatan
pengawasan /supervisi pedoman/ panduan metoda yang sistimatis

7. Menggunakan teknologi Menggunakan teknologi untuk Menggunakan teknologi untuk Menggunakan teknologi untuk
membuat barang dan jasa yang mengkonstruksi, meng- membuat desain/merancang,
sifatnya berulang-ulang pada organisasikan atau membuat menggabungkan, memodifikasi dan
tingkat dasar di bawah produk barang atau jasa mengembangkan produk barang
pengawasan/ supervisi berdasarkan desain atau jasa
Tujuan STANDAR KOMPETENSI
perencanaan
OUTPUT Perencanaan Wilayah dan Kota

• Skala dua dimensi (misalnya Tata Guna Lahan)


• Skala tiga dimensi (ruang di atas dan di bawah tanah)
Mengacu pada • Sebagai kepentingan publik
ruang/teritori

• Kemampuan visionary, forecasting, proyektif , & prediktif sebagai dasar


untuk melakukan preskripsi
• Kemampuan preskripsi:
• Kemampuan sintesa untuk tujuan mengintervensi agar terjadi perbaikan di masa
Berorientasi depan.
masa depan • Kemampuan desain, berkaitan dengan planning as craft or as design

• Pengetahuan dapat dipraktekkan/ diimplementasikan pada ruang


• Berorientasi pada konteks kehidupan sehari-hari yaitu dialog, struktur
Mempraktekkan hirarki, struktur keputusan yang terjadi
pengetahuan ke
dalam tindakan
Keterampilan Teknik & Metodologi
dalam Bidang Ilmu & Keahlian/Profesi
Kemampuan dalam Proses Pengumpulan data kuantitatif dan Teknologi informasi dan
Perencanaan

Teknik Pendukung
Keterampilan & Penguasaan
kualitatif komunikasi
Analisis data kuantitatif dan
kualitatif Komunikasi tertulis, lisan, dan
grafis
Identifikasi, penstrukturan, dan
formulasi masalah
Penyusunan sintesis
Penerapan pengetahuan dalam
perencanaan
Penyelesaian masalah secara
kolaboratif
Penyusunan rencana dan desain
program
Penyusunan instrumen kebijakan
pemanfaatan dan pengendalian
ruang
Kelaziman dalam Bidang Ilmu
& Keahlian/Profesi
Mendasarkan pengambilan keputusan kepada nilai yang bersifat adil dan
1 universal, mencakup kesetaraan, keadilan, kesejahteraan serta efisiensi dan
efektivitas

Memperhatikan peran pemerintah dan pelaku lainnya, partisipasi,


2 keragaman pandangan dan ideologi

3 Memperhatikan pelestarian lingkungan, warisan sosial, dan kultural

4 Menunjung tinggi etika profesi


Perbedaan Muatan RTRW dan RDTR

RTRW Kabupaten/Kota RDTR Kabupaten/Kota


1. Tujuan, Kebijakan dan 1. Tujuan penataan BWP
Strategi Penataan Ruang
2. Rencana struktur ruang
Wilayah Kab/Kota
3. Rencana pola ruang;
2. Rencana Struktur Ruang
Wilayah Kota 4. Rencana jaringan prasarana
3. Rencana Pola Ruang Wilayah 5. Penetapan Sub BWP yang
Kab/Kota diprioritaskan
penanganannya;
4. Penetapan Kawasan Strategis
Kab/kota 6. Ketentuan pemanfaatan
ruang
5. Arahan Pemanfaatan Ruang
Wilayah Kab/Kota 7. Peraturan zonasi.
6. Ketentuan Pengendalian
Wilayah Kab/Kota
KENAMPAKAN UNSUR PETA TATA RUANG DI PERKOTAAN

UNSUR PETA SKALA 1:10.000 SKALA 1:5.000 SKALA 1:2.500 SKALA 1:1.000
 Radar udara  Pemotretan  Pengukuran  Pengukuran
SUMBER PETA  Citra satelit optis udara terestris terestris
 Radar udara  Pemotretan udara
RTRW RZWP3K RPJP/M KRP KRP Masy

PROSES
1
KLHS Identikasi Isu PB
4
Identifikasi Materi
Muatan KRP
2 Isu PB Yang
Paling Strategis
Materi Muatan KRP
3 Isu PB Prioritas yang berdampak
Konsultasi
Publik
5 Analisis Pengaruh

6 DDDT Resiko JE SDA PI KEHATI

Rekomendasi Penjaminan Pendoku-


Rumusan Perbaikan VALIDASI
7 Alternatif
Kualitas mentasian
KRP 9 10 11
8
Bagaimana kondisi perencanaan dan
Perencana di Indonesia?
Supply-demand perencana

 Supply estimasi lulusan tiap tahun dari 67 prodi PWK=


2.547 orang  asumsi 50 % berprofesi perencana = 1.250
orang/tahun  bagaimana dengan lulusan keilmuan
terkait? (mestinya dlm 5th terakhir minimal sudah ada
6.250 planner)

 Demand Public sector (nasional, provinsi dan


kabupaten/kota), estimasi kebutuhan 1.500-2.000
perencana/tahun; belum termasuk private sectors dan
masyarakat
Potensi Pasar Pemerintah
 Kementerian ATR  Perencana tata ruang (spatial planner)
 Kementerian PUPR  Perencana Infrastruktur (Infrastructure planner),
Perencana kawasan permukiman skala kecil-besar (settlement planner)
 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 
Perencana kawasan perdesaan (village planner)
 Kemendagri/Bapenas  Perencana Pembangunan (development planner)
 Kementerian LHK  Perencana Lingkungan (environmental planner)
 Kementerian Perhubungan  Perencana Transportasi (Transportation
planner)
 Kementerian KKP  Perencana Kawasan Pesisir (Coastal Management
Planner)
 Kementerian Pariwisata  Perencanaan Pengembangan Pariwisata
(Tourism planning) Note: per Mei 2017  3 MoU, 2 on-going, 3 penjajakan awal
PROSES PENGAKUAN KOMPETENSI
PERENCANA
SMART CARD
KEGUNAAN IAP SMART CARD

1) Barcode Scanner: Scanning


data dasar anggota untuk
diintegrasikan ke dalam Data
Base Keanggotaan IAP
KETENTUAN IAP SMART CARD: Contoh Praktik: Seminar,
1) Terdaftar sebagai anggota IAP 2) Entry, memudahkan
• Daftar sebagai anggota ke Pengurus Provinsi masing-masing, atau via
scanning registrasi peserta
Website IAP (www.iapindonesia.or.id) untuk mengisi form pendaftaran isi di
seminar / conference, dll
http://iap-membership.or.id
3) Membantu dalam perapihan
• Transfer biaya pendaftaran dan iuran anggota ke rekening yang ditentukan
beserta bukti transfer database keanggotaan IAP,
• Setelah terverifikasi, kartu akan dikirim dalam rentang 14 hari kerja atau seperti data dasar anggota
tergantung wilayah pendaftaran yang terintegrasi dengan
2) Telah membayar iuran anggota per 3 tahun sistem informasi, tanggal
• Besaran iuran anggota adalah 300 ribu per tahun kadaluarsa, iuran anggota,
• Student membership hanya 150 ribu per tahun frekuensi keikutsertaan
seminar, dll
JUNIARIP@GMAIL.COM
Jangan lupa daftar sebagai anggota via Website IAP
(www.iapindonesia.or.id) untuk mengisi form pendaftaran
isi di http://iap-membership.or.id

Anda mungkin juga menyukai