DISUSUN OLEH :
NIM : 19012040
KOTA MANADO
TAHUN 2020
i
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN……………………………………………………….(1)
1.2 LATAR BELAKANG……………………………………………….(2)
1.3 TUJUAN…………………………………………………..................(3)
1.4 MANFAAT……………………………………………….................(4)
2. GAGASAN……………………………………………………………...(5)
3. KESIMPULAN……………………………………………….................(6)
4. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………. ………..(7)
1. PENDAHULUAN
Pada umumnya beton dikenal sebagai material yang tersusun dari komposisi
utama beton (agregat), air, dan semen Portland (biasa disebut semen). Beton
sangat popular dan digunakan secara luas, karena bahan pembuatnya mudah
didapat, harganya relative murah, dan teknologi pembuatannya relatif sederhana.
Namun, akhir-akhir ini beton tersebut makin sering mendapatkan kritik,
khususnya dari kalangan yang peduli kelestarian lingkungan hidup, karena emisi
gas rumah kaca (karbon dioksida) yang dihasilkan pada proses produksi semen.
Untuk memproduksi satu ton semen, gas rumah kaca yang dihasilkan sebesar
lebih kurang satu ton juga. Gas ini dilepaskan ke atmosfer dengan bebas dan
kemudian merusakkan lingkungan, di antaranya menyebabkan pemanasan global.
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
BETON GEOPOLIMER
1. Solid material
Solid material adalah salah satu komponen sistem anorganik geopolymer.
Solid material untuk geopolymer dapat berupa material alami seperti
kaolin, tanah liat, mika, andalusit, dan lain sebagainya. Alternatif lain yang
digunakan adalah material yang berasal dari produk sampingan seperti fly
ash, silica fune, slag, rice-husk ash, lumpur merah, dan lain-lain.
A. Tanah liat
Unsur/senyawa %
Silica (SiO2) ± 59.14
Alumunium Karbonat (A12O3) ± 15.34
Besi (Fe2O3) ± 0.69
Kalsium Oksida (CaO) ± 0.51
Natrium Oksida (Na2O) ± 0.38
Magnesium Oksida (MgO) ± 0.35
Kalium (K2O) ± 0.11
Air (H2O) ± 0.12
TiO2 ± 0.11
Lain-lain ± 0.09
- Tanah liat sekuner tanah (hasil dari pelapukan tanah fledspatik oleh
tenaga eksogen)
B. Fly ash
Bahan yang berasal dari sisa pembakaran batu bara yang tidak
terpakai. Material ini mempunyai kadar bahan semen yang sangat
tinggi dan mempunyai sifat pozzolanik, yaitu dapat bereaksi dengan
kapur bebas yang dilepaskan semen saat proses hidrasi. Komposisi dari
fly ash sebagian besar dari silikat dioksida (SiO2), alumunium
(A12O3), besi (Fe2O3) dan kalsium (CaO), serta magnesium,
potassium, sodium, titanium,, sulfur dalam jumlah yang kecil.
2. Air
Syarat pemakaian ai untuk beton :
- Tidak mengandung lumpur
- Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton lebih
dari 15 gram/liter
- Tidak mengandung klorida (CI) lebih dari 0,5 gram/liter
- Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter
3. Alkali aktivator
Zat atau unsur ysng menyebabkan zat atau unsur lain bereaksi. Aktivator
yang sering digunakan adalah unsur akali yang terhidrasi yaitu sodium
hidroksida (NaOH) dan sodium silikat (Na2SiO3). Jumlah larutan alkali
activator (NaOH+Na2SiO3+air)
4. Agregat
Adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam
campuran beton atau mortar.
Berdasarkan sumberya agregat terbagi atas :
- Agregat alam
Diambil dari endapan alam tanpa merubah keadaan aslinya selama
produksi, kecuali pemecahan, penyaringan, penentuan ukuran
butiran atau pencucian.
- Agregat buatan
Agregat yang dihasilkan sebagai produk tambahan dari pembuatan
produk lain.
Berdasarkan berat isinya
- Agregat berat
Agregat dengan berat jenis lebih dari 2.9
- Agregat normal
Agregat dengan berat jenis 2.4-2.9
- Agregat ringan
Memiliki berat jenis kurang dari 2.0
Berdasarkan besar butiran
- Agregat halus (mempunyai ukuran butir antara 4,75-0,075mm)
- Agregat kasar (mempunyai ukuran lebih besar dari 4,75mm)
5. Bahan tambah
Alkalin aktivator yang digunakan adalah sodium silikat dan sodium
hidroksida. Sodium silikat berfungsi untuk mempercepat reaksi
polimerisasi, sedangkan sodium hidroksida berfungsi untuk mereaksasikan
unsur-unsur A1 dan Si yang terkandung dalam fly ash sehingga dapat
menghasilkan polymer yang kuat.
Pada saat ini penggunaan beton geopolimer merupakan solusi untuk mengurangi
kerusakan lingkungan pada sekitar bangunan yang akan di bangun nanti.
Penggunaan beton geopolimer juga dapat mengurangi pemanasan global.
Untuk langkah penerapannya, bisa di lakukan dengan cara yang sudah dijelaskan
diatas. Penerapannya pun harus mengikuti sesuai syarat yang ditentukan agar
supaya kegunaannya tepat sasaran dan tidak terjadi kesalahan.
3. KESIMPULAN
Pada umumnya beton dikenal sebagai material yang tersusun dari komposisi
utama beton (agregat), air, dan semen Portland (biasa disebut semen). Beton
sangat popular dan digunakan secara luas, karena bahan pembuatnya mudah
didapat, harganya relative murah, dan teknologi pembuatannya relatif sederhana.
Namun, akhir-akhir ini beton tersebut makin sering mendapatkan kritik,
khususnya dari kalangan yang peduli kelestarian lingkungan hidup, karena emisi
gas rumah kaca (karbon dioksida) yang dihasilkan pada proses produksi semen.
Untuk memproduksi satu ton semen, gas rumah kaca yang dihasilkan sebesar
lebih kurang satu ton juga. Gas ini dilepaskan ke atmosfer dengan bebas dan
kemudian merusakkan lingkungan, di antaranya menyebabkan pemanasan global.
4. DAFTAR PUSTAKA
https://www.quora.com/What-is-geopolymer-concrete
https://pasirjakarta.wordpress.com/supplier-tanah-liat-ball-clay-belitung-murah-
untuk-keramik/
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/macam-macam-tanah-liat
https://id.scribd.com/doc/282471863/Makalah-Beton-Geopolimer