Anda di halaman 1dari 1

Analisa semen dapat dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi gangguan keseburan (fertilitas) yang

disertai dengan atau tanpa disfungsi hormon seks androgen. Secara garis besar pemeriksaan analisa
semen terbagi menjadi 2 yaitu pemeriksaan makroskopis dan pemeriksaan mikroskopis

1. Pemeriksaan makroskopis
a. Liquifaksi  biasanya pencairan sperma pada suhu kamar berlangsung sekitar 15 menit
b. Warna semen  dapat di amati langsung, sampel semen mencair dengan normal memiliki
warna yang homogen yaitu Grey-opalescent dan kurang opak bila kandungan spermanya
rendah. Bila warna coklat kemerahan menandakan banyak kandungan sel-sel eritrosit
(haemospermia, atau kuning menandakan minum vitamin tertentu atau obat-obatan.
c. Viscocity (Kekentalan), pengamatan viscositas dapat di lakukan dengan cara menghisapkan
1,5 mm semen ke dalam suatu pipet plastic yang lembut kemudian teteskan semen tersebut
dengan gaya grafitasi dan amati panjang benang yang terbentuk pada saat putus benang
tersebut. Viscositas yang tidak normal benang yang terbentuk lebih dari 2 Cm panjangnya.
d. Aroma semen (bau semen) Bau semen yang normal adalah khas bau bunga akasia. Apabila
kita mencium bau di luar dari itu bisa jadi terdapat tanda2 infeksi
e. pH semen (derajat keasaman) Untu melihat tingkat keasaman semen dapat dilakukan
menggunakan kertas pH, setelah 30 menit kemudian amati dan bandingkan dengan warna
strip kalibrasi. (pH normal 7,2 -7,8)
2. Pemeriksaan Mikroskopis
A. Motilitas adalah pemeriksaan cirri gerak sel spermatozoa manusia dengan menggunakan
mikroskop , terdapat 4 kategori yaitu kategori (a) jika sperma bergerak cepat dan lurus
kedepan (b), Jika bergerak lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus (c), Jika
tidak bergerak maju (d), Jika sel sperma tidak bergerak.
B. Viabilitas berfungsi untuk membedakan sperma yang masih hidup dan yang sudah mati.
C. HOS ( Hypo Osmotic Swelling) Test
bertujuan untuk mengukur integritas membrane sel spermatozoa. Bila integritas baik maka
larutan tersebut akan masuk melalui membrane sel spermatozoa, sehingga membrane
tersebut akan menggelembung Hal tersebut akan mengakibatkan membrane sel
spermatozoa membulat dan ekor sel akan melingkar (ujungnya saja,/ sepertiga,/ setengah,/
seluruhnya melingkar.
Positif (+), bila lebih dari 60% ekornya melingkar dan dikatakan integritas sel sperma baik.
Meragukan, bila 50-59% ekornya melingkar. Negatif (-), bila kurang dari 50% ekornya
melingkar.

Anda mungkin juga menyukai