Anda di halaman 1dari 6

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan

Eka Putri Regina Adelia

Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah, IAI Alqolam Malang

Abstrak

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memberikan kontibusi yang baik terhadap peningkat-
an hasil belajar peserta didik. Tidak ada yang mempermasalahkan pernyataan ini apabila TIK
memang dimanfaatkan secara terencana dan terpadu didalam kegiatan
pembelajaran.Meskipun, hasil penelitian tentang pemanfaatan TIK hanya menitikberatkan pada
pengaruh hasil presntasi belajar peserta didik, tetapi kurang menekankan pada kesulitan-
kesulitan guru dalam memanfaatkan TIK untuk pembelajaran. Dengan kata lain, apakah TIK di
sekolah-sekolah sudah dimanfaatkan secara terencana dan terpadu? Jika sudah langkah-
langkah apa yang telah dilakukan untuk memanfaatkan TIK di dalam kegiatan pembelajaran?
Jika belum, faktor-faktor apa saja kah penyebabnya?

Kata Kunci: Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan pembelajaran.

1. Pendahuluan

Manusia sepanjang hidupnya akan dihadapkan pada proses belajar, apapun bentuk dan jenis
hal yang dipelajari. Dalam dunia yang semakin modern, proses belajar mulai beralih dari yang
memerlukan tatap muka menjadi serba digital. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) menjadikan pembelajaran dapat dilakukan secara daring atau online. Perkembangan TIK
yang pesat memungkinkan diterapkannya berbagai cara lebih efisien untuk belajar. Proses
belajar mengajar dapat dilakukan dengan tatap muka secara daring menggunakan aplikasi
tertentu. Hal ini menjadi salah satu solusi tertentu. Hal ini menjadi salah satu solusi saat
pendidikan terhambat oleh biaya hingga jarak lokasi yang cukup jauh.

2. Pembahasan

TIK adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mencakup berbagai hal seperti sistem
komputer hardware dan software, local area netwotk,metropolitan area network, sistem
informasi manajemen, hingga sistem telekomunikasi. Peralatan TIK akan membantu dalam
memberikan informasi secara cepat dan tepat bagi orang-orang yang membutuhkan.
Menurut Sodiq Anshori dalam jurnal Ilmu Pendidikan Pkn dan Sosial Budaya pada bahasan
"Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran" penggunaan
TIK dalam pembelajaran memiliki tiga fungsi:

1. Teknologi berfungsi sebagai alat bantu bagi pengguna dan siswa dalam proses belajar hingga
keadministrasian. Contohnya untuk pengolahan kata, angka, unsur grafis, database, membuat
program administratif dan sebagainya.

2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan. Teknologi harus dikuasai oleh para siswa
sebagai bagian dari disiplin ilmu. Misalnya pada perguruan tinggi, mahasiswa akan mempelajari
TIK sebagai bagian dari ilmu pengetahuan seperti manajemen informasi, ilmu komputer, dan
sebagainya. Sementara bagi siswa kelas menengah, pelajaran TIK juga harus dikuasai sebagai
bagian dari kurikulum.

3. Teknologi sebagai bahan dan alat bantu pembelajaran. Teknologi dimaknai sebagai bahan
pembelajaran dan alat bantu demi menunjang kemampuan berbasis komputer. Siswa
dibimbing untuk menguasai kemampuan ini. Teknologi dipakai sebagai fasilitator, motivator,
transmiter dan evaluator.

Sementara itu pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran saat ini, terutama dalam situasi
pandemi COVID-19, yaitu menghubungkan antara komunikasi dua arah pada jarak yang jauh.
Meski di tengah pandemi, TIK memungkinkan guru dan para siswa tetap bisa bertatap muka
menggunakan jaringan TIK sehingga proses belajar mengajar tetap dapat dilangsungkan.
Bahkan saat ini TIK mendukung aktivitas konferensi. Dengan menggunakan aplikasi tertentu,
banyak pengguna termasuk siswa dan guru, bergabung dalam satu grup vidio konferensi dan
saling berinteraksi. Dari situ siswa tetap bisa belajar dan mendapatkan tugas-tugasnya. Selain
itu, kemajuan TIK juga dipakai di sekolah untuk merancang aplikasi sistem informasi yang dapat
terintegrasi dengan ponsel pintar. Dengan aplikasi tersebut, setiap wali siswa dapat memasang
aplikasi pada ponselnya, untuk mendapatkan informasi dari sekolah. Aplikasi ini memungkinkan
sebagai sarana pemberian dan pengumpulan tugas siswa. Teknologi daring untung pendidikan
akan terus berkembang. Sejauh penggunaannya tidak disalahgunakan, maka kemajuan TIK akan
membantu kemudahan pembelajaran.

Di dalam pemanfaatan TIK ada juga faktor penghambat atau kendala dalam penggunaan TIK,
seperti: 1.
Kurangnya Dukungan. Para
guru di sekolah menengah sering merasahkan banyak tekanan dari para pemimpin sekolah
untuk menggunakan TIK dalam pengajaran mereka (Wikan dan Molster, 2011). Untuk memiliki
integrasi TIK yang sukses dalam pengajaran, maka kepala sekolah perlu memberikan dukungan
yang tepat kepada para guru; pertama, mengintegrasikan penggunaan TIK perlu diintegrasikan
ke dalam kurikulum dan guru harus memiliki rencana yang jelas untuk menggunakan TIK dalam
pengajaran. Kedua, kepemimpinan sekolah perlu memiliki visi dan misi yang jelas untuk
mengintegrasikan teknologi. Ketiga, pemerintah perlu mengalokasikan investasi infrastruktur
pendidikan yang mendorong penggunaan TIK.

Sementara itu, terkait kurangnya ketersediaan jaringan, listrik dan sarana pendukung lainnya,
yang meliputi ketersediaan komputer, laptop dan infokus menjadi kendala kurangnya
perlengkapan (lack of equipment). Sebenarnya masalah jaringan bisa dimasukkan dalam
kategori kurangnya dukungan dari manajemen sekolah. Sekolah harusnya menyediakan
anggaran untuk mengadakan fasilitas internet di sekolah. Bila dikaitkan dengan program
gerakan literasi sekolah, indikator bahwa sekolah sudah menjalankan progam literasi digital
adalah tersedianya fasilitas internet di srkolah.

2. Kurangnya Kepercayaan
Guru banyak menghadapi tantangan ketika mencoba untuk mengintegrasikan TIK dalam
pengajaran mereka dan beberapa diantaranya adalah pengetahuan, keterampilan, kepercayaan
dan sikap mereka. Menurut Papanastasiou dan Angeli (2008), kepercayaan dan sikap adalah
faktor penting bagaimana guru menggunakan TIK dalam kegiatan mengajar. Dengan demikian,
sikap guru terhadap TIK merupakan faktor penting ketika menerapkan TIK dalam pengajaran.
Menurut Basak dan Govender (2015), satu sikap yang dimiliki para guru, adalah kurangnya
kepercayaan untuk menggunakan TIK dalam pengajaran mereka. Selain itu, banyak guru juga
kurang pengetahuan tentang manfaat TIK dalam pendidikan. Jika mereka tidak memiliki
pemahaman yang baik tentang manfaat potensial menggunakan TIK dalam mengajar, mereka
mungkin tidak memiliki motivasi untuk mengintegrasikan TIK dengan kegiatan pengajaran.

3. Kurangnya Perlengkapan Sebagian


besar lembaga memiliki komputer. Tetapi komputer sangat sedikit dan sebagian besar waktu
mereka sedang digunakan oleh siswa yang menawarkan ilmu komputer dan teknologi informasi
(IT) meninggalkan siswa-siswa dan guru dalam dilema. Berbagai penelitian menunjukkan
beberapa penelitian alasan kurangnya akses teknologi. Dalam study Sicilia, guru mengeluh
tentang bagaimana sulitnya memiliki akses komputer. Guru mengidentifikasi kekurangan
jumlah komputer yang tidak mencukupi dan jumlah salinan perangkat lunak, dan kurangnya
akses internet simultan sebagai hambatan utama untuk implementasi TIK di Indonesia institusi
pendidikan. Menurut Balanskatetal (2006), aksesibilitas sumber daya TIK tidak menjamin
keberhasilan implementasi dalam pengajaran, dan ini bukan hanya karena kurangnya sarana
dan prasana TIK tetapi juga karena masalah lain seperti kurangnya perangkat keras yang
berkualitas tinggi, pendidikan yang sesuai perangkat lunak dan akses ke sumber daya TIK.

Dari sekian banyak hambatan atau kendala yang dihadapi oleh guru dalam pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran di kelas, tentu harus dicarikan solusinya. Salah satu alternatif solusi
mengatasi hambatan pemanfaatan TIK adalah dengan penerapan model BYOD (Bring Your Own
Devices). Mengapa BYOD? BYOD memiliki banyak keuntungan, seperti mengurangi biaya
sekolah dan meningkatkan produktivitas guru atau siswa, menghemat anggaran dalam
perangkat keras, perangkat lunak, lisensi, perjanjian jasa dan tambahan asuransi. BYOD
merupakan sebuah fenomena yang mulai berkembang dan dapat dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan, dimana guru atau siswa membawa perangkat elektronik mereka (seperti laptop,
tablet, USB flash drive dan perangkat lain yang sejenis) untuk kegiatan belajar mengajar
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sebagaimana diketahui kemajuan teknologi
sudah masuk keseluruh lapisan masyarakat. Bahkan kemajuan teknologi di rumah tangga jauh
lebih cepat dibandingkan dengan kemajuan teknologi kebanyakan sekolah. Teknologi seluler
telah merambah ke setiap aspek kehidupan manusia dan sangat mempengaruhi cara
penyampaian pendidikan. Ponsel cerdas dan perangkat tablet telah merevolusi seluruh sistem
pendidikan, dan mempromosikan metodologi yang jelas bagi siswa untuk mengakses dan
memahami konten akademis mereka. Banyak lembaga akademis telah mengizinkan siswa untuk
membawa perangkat seluler mereka untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Di Indonesia,
masih banyak sekolah yang belum memiliki sarana pembelajaran berbasis TIK. Dengan
keterbatasan perangkat teknologi yang dimiliki sekolah, maka guru dapat melaksanakan
pembelajaran berbasis TIK dengan meminta peserta didik membawa laptop/ smartphone ke
sekolah. Alat-alat tersebut dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi. Melalui penggunaan internet, maka bahan referensi materi
yang sedang dipelajari lebih banyak dan luas. Guru akan lebih mudah dalam melaksanakan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Singkatnya, memanfaatkan TIK dalam
pembelajaran merupakan amanat kurikulum 2013, dimana pembelajaran dilaksanakan berbasis
aneka sumber belajar. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar. Disamping itu,
berdasarkan prinsip pembelajaran kurikulum 2013 pemanfaatan TIK dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, penting sekali bagi guru menggunakan
TIK dalam pembelajaran, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil
belajar.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi
merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses data
dari perangkat yang satu kelainnya. Karena itu, Teknologi Infotmasi dan Teknologi Komunikasi
adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan pemindahan informasi
antar media.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari
Teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.

2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan


Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas
kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percara diri.

3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi


untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,


sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik dan mendorong siswa terampil
dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi dan terbiasa bekerjasama.

5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif dan


bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja dan pemecahan masalah sehari-hari.

3. Penutup

Dari penjelasan diatas dapat kita lihat pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi bagi siswa peserta didik. Terutama dalam situasi pandemi COVID-19, yang mana
setiap siswa dan guru harus bertatap muka dengan jaringan TIK, karena tidak memungkinkan
untuk bertatap muka secara langsung.

Teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini mulai berkembang dimana untuk memiliki
kemampuan mengakses atau pemanfaatan TIK merupakan salah satu bagian dari ketrampilan
yang harus dimiliki semua orang terutama siswa peserta didik di sekolah. Itu sebabnya kita
sebagai pelajar kita harus memanfaatan TIK dengan sebaik mungkin, karena masih banyak
pemanfaatan TIK yang masih belum kita terapkan dengan baik.

Demikian artikel ini saya buat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Saya sadar bahwa
artikel ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya butuh kritik dan saran demi
membangun kesempurnaan artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaan bagi pembaca.
DAFTAR RUJUKAN

Rofhiah. Makalah TIK dalam Bidang Pendidikan, dalam http://rofhiah.blogspot.com/2013


/12/makalah-tik-dalam-bidang-pendidikan.html diakses pada 24 April 2015 pada jam 11.25
WIB.

Darmawan, Deni. 2012. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai