Anda di halaman 1dari 24

SGD 8 LBM 2

STEP 1
1.  Fluxus (pada vagina)

-  Fluxus adalah cairan yg keluar dalam vagina berjumlah banyak

-  Perdarahan melalui prevaginal dapat faal (contoh : menstruasi)


atau patologis (contoh : mola hidatidosa)

2.  G2P0A1
G : gravida, yaitu jumlah seluruh kehamilan
P : partus, yaitu jumlah bayi yg dilahirkan dan dimungkinkan hidup
A : abortus, yaitu pengeluaran janin pd umur kehamilan krg dari 20 mgg atau
bb janin < 500gr

Makna G2P0A1  Pernah hamil 2x, tdk ada bayi yg dilahirkan, dan 1 kali
mengalami abortus

3.  NYERI GOYANG SERVIX


Adalah salah satu PF, PF obstetric biasanya nyeri yg terjadi pd kasus KET

STEP 2
1.  Mengapa pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan
lahir? 2.  Apa ciri darah dari jalan lahir yang patologis?
3.  Jelaskan interpretasi PF dan px obstetric!
4.  Apa px penunjang darah rutin dan HCG kualitatif yang direncanakan
oleh dokter?

5.   Apa hubungan ditanyakannya HPHT dengan keluhan pasien?


6.  Mengapa didapatkan gumpalan darah dan jaringan?
7.  Mengapa pasien mengeluh nyeri perut bawah?
8.  Bagaimana tatalaksana dari kasus di scenario?
9.  Apa dx dan DD dari kasus di scenario?
10. Apakah hubungan keluhan pasien dengan usia? (factor resiko)

STEP 3
1.   Mengapa pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir?

Jawab :
Ada 2 kemungkinan (faal dan patologis)
Faal  karena menstruasi , dg cara menurunkan estrogen dan progesterone dan
akhirnya menstruasi

Bisa karena hamil, trophoblast akan berkembang  menempel pd dinding


endometrium  tubuh merasa sbg benda asing  reseptor beta 1 akan merangsang
sistem imun tubuh Th1 dan Th2 (khusus kehamilan)  dikeluarkan IL, IL 6, IL 13
 kalo t helper kuat janin akan tetep disitu  masuk dinding endometrium
 menebal  untuk melindungi trophoblast  dpt keluar perdarahan (< 1mgg)
kalo lebih 1 mgg ada berbagai factor bisa karena endometrium luruh, ada
mediator2 PGE (diproduksi oleh sel mast degranulasi) shg dpt menimbulkan
nyeri kalo ada mediator PGE

Patologis  perdarahan lebih dr 1 mgg, bisa terjadi karna banyk factor spt infx
pd tubuh ibu

Konfirmasi kehamilan : USG, DJJ, gerak janin


Kalo terkonfirmasi kehamilan  mengarah ke abortus
Kalo tdk hamil  ca servix, infx pada ibu  bisa mengeluarkan darah dari jalan
lahirnya

2.  Mengapa didapatkan gumpalan darah dan jaringan?


Jawab :

Jika ibu benar2 hamil dan mengalami abortus. Saat awal abortus ada perdarahan
di desidua basalis  diikuti nekrosis sekitar  hasil konsepsi terlepas  
dianggap benda asing oleh tubuh  uterus kontraksi  kalo umur kehamilan
krg dr 8 mgg maka darahnya kemungkinan akan spt gumpalan karna hasil
konsepsi dikeluarkan seluruhnya, kalo lbh dr 14 mgg  yg keluar janin dulu
baru plasentanya

Desidua basalis : terletak di antara hasil konsepsi sama dinding uterus

3.  Mengapa pasien mengeluh nyeri perut bawah?


Jawab :
Karena adanya endometrium yg luruh  muncul mediator dr sel mast yg
berdegranulasi  karna banyak reseptor PGE dlm tubuh  kalo banyak di
endometrium  menimbulkan kompleks ligan reseptor  cascade intraseluler
 merangsang nosiseptor untuk nyeri

Kalo mengeluh nyeri perut bawah.


Ada 2 kemungkinan : bisa di uterus atau vagina
9 mgg lalu  hasil test pack positif (trimester 1)
Banyak kemungkinan yg nyebabin perut bawah nyeri :
-  Abortus
-  Kehamilan ektopik
-  Mola hidatidosa

Janin yg dikeluarkan diikuti placenta  menyebabkan kontraksi dinding uterus


 menyebabkan perdarahan  nyeri perut bagian bawah karena lepasnya janin
yg diikuti placenta
Kadang org menstruasi nyeri dan tdk nyeri. Kalo nyeri ada rangsangan di uterus
luruhnya dpt mengenai saraf. Kalo pada org abortus arterinya nekrosis shg janin
tdk mendapatkan. Perdarahan  shg luruh  reseptro nyeri terangsang begitu
kuat  menimbulkan rasa sangat nyeri

4.  Apa hubungan ditanyakannya HPHT dengan keluhan pasien?


Jawab :
HPHT
-  untuk deteksi kehamilan udh trimester ke berapa?
-  Untuk analisis ini keguguran yg mana?

Abortus :
-  Insipiens atau sedang berlangsung : timbul 12 mgg

5.   Apa ciri darah dari jalan lahir yang patologis?


Jawab :
DI MASA KEHAMILAN
-  Bercak
-  Flek
-  Gelembung spt pada mola hidatodosa, warna agak coklat
-  Gumpalan
-  Placenta previa, normalnya dibawah lalu akan naik. Warna darah
merah segar
-  Placenta lepas/solution placenta : warna merah tua cenderung kehitaman
-  Kehamilan ektopik : darah tdk keluar tp darah tertampung di cavum
douglas, kalo dipungsi baru keluar darahnya

DILUAR MASA KEHAMILAN


-  Keluar > 14 hari
-  Polimenore
-  Oligomenore
6.  Apakah hubungan keluhan pasien dengan usia? (factor
resiko) Jawab :
-  Abortus : Kalo ada riwayat abortus sebelumnya  akan meningkatkan FR
untuk terjadi abortus lagi
- Usia

-  Endokrin : DM, Defisiensi progesterone


-  Lifestyle : kalo ibu merokok dan minum alcohol dapat meningkatkan
resiko abortus

7.   Jelaskan interpretasi PF dan px obstetric!


Jawab :
-  TD : normal
-  Nadi : normal
-  Temperature : Normal

-  TFU : 12 mgg (spt sebesar telur angsa)


-  Fluxus pd vagina
-  OUE terbuka
-  Teraba jaringan
-  Cavum douglas : kalo KET ada darah di cavum douglasnya, kalo abortus
tdk terisi darah di cavum douglas nya
-  Nyeri goyang : untuk px pd KET

8.   Apa px penunjang darah rutin dan HCG kualitatif yang direncanakan


oleh dokter?
Jawab :
-  Px darah rutin : untuk mengecek Hb (karna perdarahan maka
dikhawatirkan terjadi anemia)
-  Px HCG kualitatif : pake urine pagi untuk mengecek apakah janin msh di
uterus atau udh keluar  untuk tatalaksana selanjutnya ( kalo janin sudah
mati di dalam bisa dengan metode kuretase)
9.  Apa dx dan DD dari kasus di scenario?
Jawab :
DD
ABORTUS
Yaitu pengeluaran hasil konsepsi sblm janin hidup diluar kandungan dg berat

<500 gr

Dibagi jd beberapa :
-  Abortus imminens : tgkt permulaan, pendarahan melalui oue,
uterus membesar, serviks blm membuka, hamil +, tdk nyeri pd
perut

-  Ab. Insipiens : ada mules, pendarahan oue, uterus membesar,


serviks membuka, nyeri serviks

-  Ab. Inkomplit : sbgian hasil konsepsi telah keluar, neri perut,


pendarahan, uterus lebih kecil, canalis servikalis terbuka

-  Ab komplit : hasil konsepsi udh keluar semua. Pendarahan minimal,


uterus relative kecil, kanalis servikalis tertutup

MOLA HIDATIDOSA
Darahnya keluar dari jalan lahir dg warna kecoklatan

SOLUTIO PLACENTA
Terjadi pengeluaran darah (tapi tdk pada trimester pertama)

10.  Bagaimana tatalaksana dari kasus di scenario?


Jawab :
Ab  ada yg dipertahankan ada yg dikeluarkan
Ab. Imminens : diberikan phenobarbital (sbg penenang)
Ab. Insipiens : di kuretase (untuk menangani perdarahan)
Ab. Inkomplit : di kuretase
Ab komplit : di observasi lalu diberi antibiotic bila perlu
STEP 7
1.  Mengapa pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir?
Jawab :
Pasien dg keluhan keluar darah dr jalan lahir
Secara patologis :

1)   Menopause muda/dini : ovum tdk berovulasi lagi, dipastikan dulu tdk


ovulasi lg apa kanker endometrium dg cara dilihat kuretase jaringan
2)   Abortus. Banyak wanita yg tdk sadar kalo dirinya hamil. Tanda2 nya :
keluar darah dalam waktu sedikit2/flek pink atau dpt juga keluar darah
dalam jumlah banyak warna pink keabuan atau gumpalan darah, atau
keluar darah disertai nyeri hebat pd perut

Penyebab abortus :
-  Janin tdk sempurna

-  Ketidaknormalan hormone ibu : progesterone dan estrogen


untuk melindungi kalo tdk normal malah bs luruh
-  Infeksi
-  Tidak diketahui penyebabnya

Tindakan untuk abortus :


-  Istirahat
-  Gunakan pembalut
-  Segera berbaring untuk menghentikan kontraksi
-  Hubungi dokter

Pemeriksaan :
-  USG : untuk lihat kondisi janin, kalo masih utuh dipertahankan janinnya

3)   Kanker
Biasanya kalo sdh memasuki stad 1a/1b biasanya ngeluarin darah. Umumnya
kanker serviks dan 70-80% tdk ngeluarin darah

4)   Ketidakseimbangan hormonal
Kl lagi haid spt banjir dan 5x lipat lebih banyak

Sekitar 20% wanita hamil mengalami perdarahan awal kehamilan dan separuhnya
mengalami abortus. Abortus adalah pengeluaran hasil pembuahan dengan berat
badan janin <500 gram atau kehamilan kurang dari 20 minggu. Setiap perdarahan

pada awal kehamilan dapat dianggap akan mengancam kelangsungan kehamilan.


Dalam hal ini perlu diketahui hari pertama haid terakhir, tanda kehamilan, riwayat
keluarga berencana, riwayat ginekologi jumlah perdarahan. Demikian juga dalam
hal ini perlu pemeriksaan penunjang seperti USG dan Tes kehamilan, menyatakan
apakah janin hidup atau memang suatu kehamilan. Pembagian abortus adalah
sebagai berikut :
a.  Abortus iminen : perdarahan minimal dengan nyeri/tidak, uterus sesuai umur
kehamilan
b.  Abortus insipient : perdarahan dengan gumpalan, nyeri lebih kuat

c.   Abortus inkomplit : perdarahan hebat dan sering menyebabkan syok


d.  Abosrtus komplit : perdarahan dan nyeri minimal seluruh hasil konsepsi
telah dikeluarkan
e.   Missed abortion : janin telah mati dalam kandungan selama 6-8 minggu
tapi belum dikeluarkan, perdarahan minimal
f.   Abortus infeksi/septic : disertai tanda infeksi dan septic seperti demam
sampai syok.
Adapun sebagai penyebab dari abortus antara lain :
a.  Kelainan mudigah, kromosom atau kelainan fetus
b.  Incompetentio orificium uteri internum
c.   Penyakit sistemik pada ibu seperti DM, LUES
d.  Incompatibilitas factor rhesus atau system ABO
e.  Kelainan uterus seperti myoma uteri
f.   Trauma fisik atau mental
g.   Usaha menggugurkan dari penderita dengan minum jamu, alcohol, obat-
obatan datau memasukkan benda asing kedalam lobang kemaluan
h.   Abortus habitualis oleh kekurangan produksi karbohidrat oleh
endometrium (endomet kurang cocok untuk dilekati janin)
(PERDARAHAN SELAMA KEHAMILAN. DJAKOBUS TARIGAN. Bagian Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara)

Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu:

a.   Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang

menyebabkan kelainan ini adalah:

-  Kelainan kromosom
Kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan ialah trisomi, poliploidi,

kelainan kromosom sex serta kelainan kromosom lainnya.

-  Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna


Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang sempurna

sehingga menyebabkan pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi

terganggu.

-  Pengaruh dari luar


Adanya pengaruh dari radiasi, virus, obat-obat, dan sebagainya dapat

mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus.

Pengaruh ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen.

b.   Kelainan pada plasenta

Misalnya end-arteritis dapat terjadi dalam vili korialis dan menyebabkan oksigenasi

plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian

 janin. Keadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi

menahun.

c.   Faktor maternal

Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria,

dan lain-lain dapat menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus atau plasmodium

dapat melalui plasenta masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin dan

kemudian terjadilah abortus. Anemia berat, keracunan, laparotomi, peritonitis

umum, dan penyakit menahun juga dapat menyebabkan terjadinya abortus.

d.   Kelainan traktus genitalia

Retroversi uteri, mioma uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan

abortus.
Kalo ada mioma di uteri : mioma dpt mendesak janin, janin tdk bs beratahan dan dpt

abortus

2.  Mengapa didapatkan gumpalan darah dan jaringan?

Jawab :
Kehamilan : dapat menyebabkan abortus spontan ada beberapa factor

1)  F. janin
-  Kelainan perkembangan janin
-  BO : kehamilan anembrionik

2)  F. maternal
Dari abortus spontan , ada trias gejala klinik
-  Kram
-  Nyeri perut
-  Perdarahan disertai gumpalan
-  Eksflusi jaringan
-  Perlekatan lebih dr koronalis pd lapisan desidua shg hasil konsepsi
akan terlepas sebagian  shg terjadi ab. Inkomplet

Pada ab. Inkomplet tdk keluar semua : servix terbuka karna masih ada benda
asing/placenta, uterus akan kontraksi terus menerus shg menimbulkan nyeri

yg hebat

3)  F. paternal

Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti

oleh nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi

terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga menjadi benda asing dalam uterus.

Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. Pada

kehamilan kurang dari 8 minggu, hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya

karena villi korialis belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan

antara 8 sampai 14 minggu villi korialis menembus desidua lebih dalam, sehingga

umumnya plasenta tidak terlepas sempurna yang dapat menyebabkan banyak

perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu keatas umumnya dikeluarkan setelah

ketuban pecah ialah janin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta. Hasil
eluar dalam berbagai bentuk, seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blighted ovum),
p, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi, atau fetus papiraseus.

3.  Mengapa pasien mengeluh nyeri perut bawah?


Jawab :
 
 

Sumber: Buku Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi 


4.  Apa hubungan ditanyakannya HPHT dengan keluhan pasien?
Jawab :

5.   Apa ciri darah dari jalan lahir yang patologis?


Jawab :
(1) pada kehamilan <8mgg villi koriales blm menembus desidua secara mendalam
  seluruh hasil konsepsi terlepas dari dinding uterus  hasil konsepsi yg terlepas
dianggap benda asing  hasil konsepsi dikeluarkan langsung 
(2) pada kehamilan 8-14 mgg vili koriales sudah menembus desidua lebih dalam  
 plasenta tidak dilepaskan sempurna  sebagian hasil konsepsi dapat dikeluarkan +
perdarahan dalam uterus
(3)pada kehamilan >14mgg tjd pengeluaran janin setelah ketuban pecah yg disusul

oleh plasenta utuh  minim perdarahan, TAPI kalo inkompeten dimana sebagian
plasenta masih di uterus bs jd perdarahan massive
 

MOLA HIDATIDOSA
-  Darah keluar gelembung dg bentuk spt anggur

Dibagi 2 :
-  Sempurna
-  Partial
 

6.  Apakah hubungan keluhan pasien dengan usia? (factor


resiko) Jawab :
-  Usia beresiko kurang dari 20 dan lebih 35 thn
Pada orang kurang dari 20 thn abortus karena kurang siap mental rentan terjadi
stress dan belum matangnya alat reproduksi
Lebih dari 35 thn fungsi alat repro berkurang dan terjadi kelainan kromosom,

hasil konsepsi tidak terjadi implantasi dengan baik.

-  Usia ayah
Inisden abortus meningkat usia lebih 40 thn, karena terjadi translokasi
kromosom pada sperma sehingga terjadi abortus.

-  Perkembangan zigot abnormal


-  Maternal (dari
ibu) Infeksi :
TORCH
Penykit kronis yg melemahkan : contohnya penyakit Tb,
Karsinomatosis
-  Kelainan endokrin : hipertiroidisme, DM, defisisensi Progesterone
(karna kurang sekresi hormone dr corpus luterum ataupun placenta)
-  Gamet yg menua
-  Trauma akibat laparotomi
-  Kelainan uterus

-  Inkompetensi servix

F. paternal
- fetal : biasanya karna kelainan kromoso contohnya Trisomi, polyploidy

7.   Jelaskan interpretasi PF dan px obstetric!


Jawab :
TD : normal
Nadi : normal
Temperature :
Normal TFU : 12 mgg
Fluxus pd vagina : perdarahan
OUE : terbuka. (Bukan abortus imminens dan inkomplet)
Cavum douglas : tdk menonjol (bukan KET)
Nyeri goyang servix : (bukan KET)

8.   Apa px penunjang darah rutin dan HCG kualitatif yang direncanakan


oleh dokter?
Jawab :
Px Hb : untuk mengetahui kalau kadar Hb rendah karena anemia hemoragik
HCG kualitatif
(+) menunjukkan terjadinya secara abnormal seperti BO (kehamilan
anembrionik), KET
(-) dapat dikatakan bahwa janin telah mati

Buku Ajar Perdarahan Pada Kehamilan Trimester 1


9.  Apa dx dan DD dari kasus di scenario?
Jawab :
Perdarahan pada kehamilan muda : Ab, KET, Mola hidatidosa

1)  KET

Merupakan kehmilan dg pertumbuhan sel telur yg telah dibuahi tp tdk


menempel pd dinding endometrium cavum uteri, 90-95% pada tuba fallopi, 70-
75% pada bagian ampulla. Resiko tinggi bisa akibat kerusakan tuba o.k pernah
KET sebelumnya

Temuan Klinis
-  Riwayat amenore
-  Nyeri perut intermitten/terus menerus
-  Adanya perdarahan sedikit

PF
-  Nyeri
-  Cavum douglas menonjol

MOLA HIDATIDOSA
Merupakan kehamila yg berkembang tdk wajar yg terjadi karnena proliferasi
trophoblast abnormal shg tdk ditemukan janin dan hampir seluruh vili korealis
mengalami perubahan

Temuan klinis
-  Perdarahan

PF
-  Uterus lebih besar tdk sesuai dg usia kehamilan

ABORTUS
 
DD
ABORTUS : pengeluaran hasil konsepsi sebelum waktunya
Manifestasi klinis : tergantung drpd tipe nya

KET : KEHAMILAN TDK DITEMPATNYA


Manifestasi klinis :
-  Nyeri abdomen
-  Symptom kalo syok hipovolemik
-  Bercak/spotting pd vagina
-  VT : nyeri goyang serviks (+)
-  Massa di adneksa
-  Bulging pd cavum douglas karena terisi darah

-  Syok hipovolemik : kalo perdarahan masif

MOLA HIDATIDOSA : PROLIFERASI ABNORMAL


-  Uterus membesar dry g diperkirakan dan lembek spt adonan kue
-  Hiperemis
-  Mual, muntah karena HCG tinggi
-  VT : tdk teraba bagian janinnya
 
10. Bagaimana tatalaksana dari kasus di scenario?
Jawab :

Ab. Infeksius dan septic


Ab. Kriminalis : org nya sengaja mematikan janinnya sendiri

a.  Abortus imminens 

-  Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik

berkurang 

-  Progesteron 10 mg sehari untuk terapi substitusi dan untuk mengurangi

kerentanan otot-otot rahim. 

-  Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif, mungkin janin sudah mati. 

-  Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup. 

-  Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital 3 x 30 mg. Perdarahan Pada

Kehamilan Trimester 1 

-  Pasien tidak boleh berhubungan seksual dulu sampai lebih kurang 2 minggu. 

b.  Abortus insipiens 

-  Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan

transfusi darah. 

-  Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang biasanya disertai perdarahan,

tangani dengan pengosongan uterus memakai kuret vakum atau cunam abortus,
disusul dengan kerokan memakai kuret tajam. Suntikkan ergometrin 0,5 mg

intramuskular. 

-  Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infus oksitosin 10 IU dalam

dekstrose 5% 500 ml dimulai 8 tetes per menit dan naikkan sesuai kontraksi

uterus sampai terjadi abortus komplet. 

-  Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan pengeluaran

plasenta secara digital yang dapat disusul dengan kerokan. 

-  Memberi antibiotik sebagai

profilaksis.  c.  Abortus inkomplet 

-  Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infus cairan NaCl fisiologis

atau ringer laktat yang disusul dengan ditransfusi darah. 

-  Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret lalu suntikkan ergometrin 0,2

mg intramuskular untuk mempertahankan kontraksi otot uterus.  


 
- Berikan antibiotik untuk rnencegah infeksi. 
d.  Abortus komplet 

-  Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau transfusi darah. 

-  Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi. 

-  Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin. dan mineral. 17 Perdarahan Pada

Kehamilan Trimester 1 

e.  Missed abortion 

-  Bila terdapat hipofibrinogenemia siapkan darah segar atau fibrinogen. 

-  Pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Lakukan pembukaan serviks dengan

gagang laminaria selama 12 jam lalu dilakukan dilatasi serviks dengan dilatator

Hegar. Kemudian hasil konsepsi diambil dengan cunam ovum lalu dengan

kuret tajam. 

-  Pada kehamilan lebih dari 12 minggu. Infus intravena oksitosin 10 IU dalam

dekstrose 5% sebanyak 500 ml mulai dengan 20 tetes per menit dan naikkan

dosis sampai ada kontraksi uterus. Oksitosin dapat diberikan sampai 10 IU

dalam 8 jam. Bila tidak berhasil, ulang infus oksitosin setelah pasien istirahat

satu hari. 

-  Bila tinggi fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil konsepsi

dengan menyuntik larutan garam 20% dalam kavum uteri melalui dinding perut. 
f.  Abortus infeksius dan septic 
-  Tingkatkan asupan cairan. 

-  Bila perdarahan banyak, lakukan transfusi darah.  

-  Penanggulangan infeksi:  Gentamycin 3 x 80 mg dan Penicillin 4 x 1,2 juta.

  Chloromycetin 4 x 500 mg.  Cephalosporin 3 x 1.  Sulbenicilin 3 x 1-2


gram.  

-  Kuretase dilakukan dalam waktu 6 jam karena pengeluaran sisa-sisa abortus

mencegah perdarahan dan menghilangkan jaringan nekrosis yang bertindak

sebagai medium perkembangbiakan bagi jasad renik. 18 Perdarahan Pada

Kehamilan Trimester 1 

-  Pada abortus septik diberikan antibiotik dalam dosis yang lebih tinggi

misalnya Sulbenicillin 3 x 2 gram. 

-  Pada kasus tetanus perlu diberikan ATS, irigasi dengan H2O2, dan histerektomi

total secepatnya. 

g.  Abortus Habitualis 

-  Memperbaiki keadaan umum, pemberian makanan yang sehat, istirahat


yang cukup, larangan koitus, dan olah raga. 

-  Merokok dan minum alkohol sebaiknya dikurangi atau dihentikan. 

-  Pada serviks inkompeten terapinya adalah operatif: Shirodkar atau Mac

Donald (cervical cerclage). 


 
 

Anda mungkin juga menyukai