Anda di halaman 1dari 13

A.

INSTINCT KEIBUAN

1. Pengertian

Instinct keibuan Adalah perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan dari dalam untuk bertindak sebagai
seorang ibu yang selalu memberi kasih sayang kepada anaknya. Perasaan dan dorongan ini dibawa sejak
manusia dilahirkan. Maka dari itu, sikap bidan / perawat yang melayani ibu melahirkan perlu
diperhatikan, bahwa harus menunjukkan pengertian yang dalam akan perubahan sikap dan ekspresi
instinct keibuan terhadap anaknya. Dan menunjukkan kesediaan untuk memberikan bantuan ibu yang
melahirkan hendaknya diberi kesempatan untuk memandikan anaknya, mengganti popok, dan
sebagainya agar ibu percaya bahwa ia mampu memelihara anaknya dirumah.

2. Reaksi Ibu

Kebanyakan ibu merasa gembira karena bayi yang lama ditunggunya sudah datang, ingin melihat wajah
bayinya. Reaksi ibu setelah melahirkan ditentukan pula oleh temperamennya. Bila ibu bertemperamen
gembira dan cerdas biasanya menjadi ibu yang sukses, begitu sebaliknya.

Terhadap masalah kekecewaan, bidan atau perawat harus membantu ibu agar adapat memahami
dirinya, bahwa sudah sewajarnya seorang istri akan menjadi seorang ibu, karir atau study masih dapat
dilanjutkan walaupun telah mempunyai anak, tentang jenis kelamin, anak, memang tidak seorangpun
yang dapat mengaturnya, hanya TUHAN yang menentukan, apa yang lebih baik bagi manusia, manusia
memang dapat memohonnya. Jadi deferens mechanisme yang digunakan adalah sublimas.

B. ROOMING IN

1. Defenisi Rawat Gabung

Rawat gabung adalah bayi bersama ibunya dirawat dalam satu kamar atau satu ruangan dan dapat juga
diartikan bahwa membuat ibu dan anaknya bergabung daam satu ruangan atau tempat tidur sama dan
dapat mencegah terjadinya infeksi serta akan meningkatkan keberhasilan pemberian ASI, terutama bila
digabungkan dengan penyediaan pedoman-pedoman pemberian ASI.

2. Tujuan Rawat Gabung

1. Memberikan bantuan emosional

a. Ibu dapat memberikan kasi sayang sepenuhnya kepada bayi

b. Memberikan kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan pengalaman dalam
merawat bayi

2. Penggunaan ASI

a. Agar bayi dapat sesegera mungkin mendapatkan kolostrum/ASI


ASI adalah makanan bayi yang terbaik. Produksi ASI akan lebih cepat dan lebih banyak bila dirangsang
sedini mungkin dengan cara, menetekkan sejak bayi lahir dengan cara menetekkan sejak bayi lahir
hingga selama mungkin. Pada hari-hari pertama, yang keluar adalah colostrums yang jumlahnya sedikit.

b. Produksi ASI akan makin cepat dan banyak jika diberikan sesering mungkin

3. Pencegahan infeksi

Mencegah terjadinya infeksi silang, pada perawatan bayi dimana banyak bayi yang disatukan, infeksi
silang sulit dihindari. Dengan rawat gabung, lebih mudah mencegah infeksi silang.Bayi yang melekat
pada kulit ibu akan memperoleh transfer antibodi dari si ibu. Colostrum yang mengandung antibodi
dalam jumlah tinggi akan melapisi seluruh permukaan kulit dan saluran pencernaan bayi, dan diserap
oleh bayi sehingga bayi akan mempunyai kekebalan yang tinggi. Kekebalan mencegah infeksi terutama
pada diare.

4. Pendidikan kesehatan

Kesempatan melaksanakan rawat gabung da apat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan


kesehatan pada ibu, terutama primipara.

5. Memberikan stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi

3. Manfaat Rawat Gabung

Obat bekerja sebagai hasil interaksi fisiokemikal antar molekul-molekul obat dan molekul-molekul tubuh
resipien/pasien. Reaksi kimia ini dapat mengubah carakerja sel yang selanjutnya dapat menimbulkan
perubahan pada perilak jaringan, organ dan system. Obat memodifikasi fungsi tubuh yang sudah ada
.Sebagian besar obat akan bekerja pada lebih dari satu jenis sel dan dengan demikian menimbulkan efek
yang multiple pada tubuh. Sebagian besar molekul obat bekerja lewat :

1. Reseptor protein pada membrane sel atau di dalam sel

2. Saluran ion di dalam membran sel

3. Enzim-enzim dalam sel atau cairan ekstrasel

Adapun manfaat rawat gabung yaitu:

1. Aspek fisik

Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu dapat dengan mudah menjangkau bayinya untuk melakukan
perawatan sendiri dan menyusui setiap saat, kapan saja bayinya menginginkan (nir-jadwal).

2. Aspek fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan frekuensinya lebih sering. Proses ini
merupakan proses fisiologis yang alami, di mana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan
baik. Untuk ibu, dengan menyusui maka akan timbul refleks oksitosin yang akan membantu proses
fisiologis involusi rahim.

3. Aspek psikologis

Dengan rawat gabung maka antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat (early infant-mother
bonding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya.

4. Aspek Edukatif

Dengan rawat gabung, ibu (terutama yang baru mempunyai anak pertama) akan mempunyai
pengalaman yang berguna, sehingga mampu menyusui serta merawat bayinya bila pulang dari rumah
sakit.

5. Aspek Medis

Dengan pelaksanaan rawat gabung maka akan menurunkan terjadinya infeksi nosokomial pada bayi
serta menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayi.

4. Pelaksanaan Rawat Gabung

1. Di poliklinik kebidanan

a. Memberikan Penyuluhan mengenai kebaikan ASI dan merawat gabung.

b. Memberikan penyuluhan mengenai perawatan payudara, makanan ibu hamil, nifas, perawatan
bayi.

c. Mengadakan ceramah, Tanya jawab. Dan motivasi KB.

d. Membantu ibu yang mempunyai masalah dalam kesehatan ibu dan anak sesuai dengan
kemampuan.

2. Di kamar bersalin

Adapun kriteria yang diambil sebagai syarat rawat gabung yaitu:

a. Nilai Apgar lebih dari 7

b. BB lebih dari 2500 gram dan kurang dari 4000 gram

c. Masalah kehamilan lebih dari 36 minggu dan kurang dari 42 minggu

d. Lahir spontan persentasi kepala


e. Ibu sehat

3. Di ruang perawatan

Bayi diletakkan di dalam tempat tidur bayi dan ditempatkan di samping ibu. Pada waktu berkunjung bayi
dan tempat tidurnya di tempatkan ke ruangan lain, perawat harus memperhatikan keadaan umum bayi
dan dapat dikenali keadaan-keadaan yang tidak normal, bayi bias menyusu sewaktu ia menginginkan
dan bayi tidak boleh menyusu dari botol.

4. Di ruang follow up

Aktifitas di ruang follow up:

a. Menimbang berat bayi

b. Anamnesis mengenai makanan bayi

c. Cara menyusukan bayi

d. Pemberian imunisasi menurut instruksi dokter

5. ASI Ekslusif pada Rawat Gabung

Menurut Professor Guido Moro dari Macedonis Melloni Maternity Hospital di Milan dua pertiga dari
sistem kekebalan tubuh bayi ada di bagian perutnya, sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan
apa yang ia makan dan minum. Itulah sebabnya mengapa buah hati Ibu yang baru lahir sangat
membutuhkan ASI terutama selama 6 bulan pertama kehidupannya. Sebagai makanan pertama si buah
hati, ternyata ASI bukan hanya nutrisi sempurna untuk buah hati dan mendekatkan hubungan emosi
antara ibu dan sang bayi, namun sekaligus memberi perlindungan karena ASI bermanfaat memperkuat
imunitas alami bayi yang baru lahir. Manfaat ASI untuk sang buah hati, sepuluh keajaibannya antara lain:

1. ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun sistem kekebalan tubuh
pada ASI adalah prebiotik.

2. ASI menurunkan terjadinya resiko alergi.

3. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan meningkatkan
kekebalan pada sistem pencernaan.

4. ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk.

5. ASI kaya akan AA dan DHA yang medandukung pertumbuhan kecerdasan anak.

6. ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus.

7. ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang.


8. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan terjadinya resiko
obesitas saat ia tumbuh besar kelak

9. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di
kemudian hari.

10. Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara,
kanker ovarium, dan osteoporosis.

Sebagai sumber gizi utama dikala buah hati belum dapat mencerna makanan padat, ASI yang diproduksi
langsung oleh tubuh bunda setelah proses melahirkan dengan bantuan hormon prolactin dan oxytocin
ini, ternyata mengandung nutrisi lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan buah hati. Adapun nutrisi
yang dimaksud yaitu nutrisi makro seperti protein, lemak dan karbohidrat, serta nutrisi mikro seperti
vitamin dan mineral. Nutrisi lainnya seperti DHA, AA, asam lemak Omega 3 dan Omega 6 merupakan
kandungan ASI yang membantu proses pembentukan sel otak, memelihara jaringan otak, dan
kemampuan penglihatan.

6. Kontra Indikasi Rawat Gabung

Adapun kontra indikasi pada rawat gabung yaitu:

1. Keadaan ibu

a. Kondisi kardiorespirasi yang tidak baik, penyakit jantunng fungsional.

b. Pascapreklampsia, kesadaran belum baik.

c. Penyakit infeksi akut, TBC.

d. Penyakit Hepatitis B, terinfeksi virus HIV, herpes simpleks.

e. Terbukti menderita karsinoma payudara.

2. Keadaan bayi

a. Bayi kejang atau kesadaran menurun.

b. Sakit berat oada jantung dan paru.

c. Bayi yang memerlukan pengawasan intensif atau terapi khusus.

d. Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusui.

7. Indikasi
Pada prinsipnya indikasi rawat gabung adalah dimana si ibu mampu menyusui dan si bayi mampu untuk
menyusu. Kemampuan si ibu untuk menyusui di mulai dengan ke inginan atau kesediaan yang berupa
motifasi si ibu sendiri untuk menyusui.

8. Kesulitan Rawat Gabung

1. Kasus tidak terdaftar belum memperoleh penyuluhan sehingga masih takut untuk menerima rawat
gabung.

2. Kekurangan tenaga pelaksana kesehatan untuk mencapai tujuan yang maksimal.

3. Secara terpaksa masih digunakan susu formula untuk keadaa- keadaan dimana ASI sangat
sedikit;ibu yang mengalami tindakan operatif dan belum pulih kesadarannya. Suatu hal sebagai bahan
pemikiran adalah bayi disusui oleh ibu yang bersedia menyumbangkan air susunya dan berlebih ASInya.

C. POST PARTUM BLUES

1. Pengertian

Baby blues syndrome atau sindrom baby blues adalah perubahan suasana hati setelah kelahiran yang
bisa membuat ibu merasa terharu, cemas, hingga mudah tersinggung. Sindrom blues disebut juga
sebagai postpartum blues yang biasanya dialami oleh sekitar 80 persen atau 4-5 ibu baru. Kondisi ini
dapat membuat ibu jadi tidak sabaran, mudah marah, khawatir dengan masalah ibu menyusui, hingga
khawatir dengan kesehatan bayi. Padahal, mungkin saja sebenarnya bayi sedang baik-baik saja atau
tidak mengalami masalah kesehatan. Bahkan tak jarang, ibu juga bisa merasa lelah tapi sulit tidur dan
terus menangis tanpa alasan yang jelas.

Menurut Pregnancy Birth and Baby, sindrom ini bisa muncul dalam kurun waktu 3-10 hari setelah
melahirkan. Sindrom ini biasanya berlangsung kurang lebih selama 2-3 hari di masa nifas. Baby blues
syndrome adalah kondisi yang berbeda dengan depresi pascamelahirkan (postpartum depression).
Keduanya memang sama-sama menunjukkan gejala kesedihan dan kecemasan usai melahirkan. Akan
tetapi, postpartum depression bisa dibilang merupakan kondisi yang lebih parah ketimbang sindrom
blues karena sudah menunjukkan gejala depresi. Meski sindrom baby blues adalah bentuk depresi
postpartum yang lebih ringan, pastikan Anda tidak mengabaikan gejala yang muncul

2. gejala baby blues

Istilah sindrom baby blues adalah suatu kondisi yang dipakai untuk menggambarkan kekhawatiran, rasa
tidak bahagia, dan kelelahan selama beberapa hari setelah melahirkan. Sindrom ini khususnya bisa
dialami ibu usai melahirkan anak pertama. Hal ini merupakan kasus yang sangat umum terjadi. Gejala
baby blues biasanya lebih ringan ketimbang depresi postpartum (postpartum depression). Ibu yang
mengalami baby blues umumnya memiliki gejala utama berupa suasana hati (mood) yang mudah
berubah, susah tidur, mudah menangis, dan mudah cemas.

Berbagai gejala baby blues syndrome atau sindrom baby blues adalah sebagai berikut:

- Ibu mengalami perubahan suasana hati yang cepat

- Ibu merasa cemas dan kewalahan mengurus bayi

- Ibu merasa murung dan rewel

- Ibu merasa sedih dan banyak menangis

- Ibu susah tidur (insomnia)

- Ibu mengalami penurunan nafsu makan

- Ibu tidak sabar, gelisah, dan mudah marah

- Ibu sulit berkonsentrasi

Gejala tersebut dapat muncul di masa perawatan setelah melahirkan normal, misalnya saat Anda
melakukan perawatan luka perineum. Sementara bagi ibu yang menjalani masa pasca operasi caesar,
perawatan luka SC (caesar) perlu dilakukan agar luka bekas operasi caesar cepat sembuh.

3. penyebab baby blues

inkontinensia urin setelah melahirkan

Penyebab baby blues belum diketahui secara pasti. Namun, sindrom ini diperkirakan terkait dengan
perubahan hormon selama minggu-minggu awal kelahiran. Tubuh Anda akan mengalami banyak
penyesuaian setelah melahirkan normal maupun operasi caesar. Pola makan Anda akan berubah, terjadi
perubahan fisik, dan perubahan emosi yang ikut terpengaruh. Ini karena adanya tekanan dari tanggung
jawab besar terhadap bayi Anda. Kenyataan terhadap peran baru sebagai orangtua mungkin baru akan
benar-benar Anda sadari setelah meninggalkan rumah sakit dan mulai menjadi ibu baru.

Meskipun Anda senang menjadi seorang ibu, peran baru ini dapat membuat Anda merasa tertekan
sehingga mengalami kondisi ini. Kondisi ini juga bisa dipicu dari perubahan fisik ibu hamil dan rutinitas
sehari-hari, seperti kelelahan dan kurang tidur.

4. cara mengatasi baby blues


Sindrom ini umumnya bisa hilang dengan sendirinya meski tentu dibutuhkan adanya dukungan dari
suami, keluarga, dan teman. Meski begitu, Anda sebaiknya tetap melakukan berbagai upaya sebagai
cara mengatasi baby blues.

Beberapa cara untuk membantu mengatasi baby blues adalah sebagai berikut:

- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi guna pemulihan diri ibu dan pemberian ASI kepada
sang buah hati.

- Konsumsi multivitamin dan omega 3 untuk tetap menjaga kesehatan ibu.

- Jangan minum alkohol karena dapat memperparah kondisi ibu.

- Setiap kali perasaan bersalah muncul, tanamkan pada diri Anda bahwa ini bukanlah kesalahan Anda.

- Minta dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang-orang sekitar untuk membantu pemulihan diri.

- Mengikuti terapi dan konseling secara individual atau kelompok.

- Meluangkan waktu untuk diri sendiri (me time) sejenak.

- Saling bercerita pengalaman dengan ibu baru lainnya.

- Istirahat yang cukup karena sangat diperlukan untuk pemulihan tubuh Anda.

Jika perlu, Anda dapat mencoba melakukan relaksasi, meditasi, dan mandi dengan air hangat untuk
menenangkan pikiran sebelum tidur.

D. KESEDIHAN DAN DUKA CITA DEPRESI

Masa nifas merupakan masa yang paling kritis dalam kehidupan ibu maupun bayi, diperkirakan bahwa
60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi
dalam 24 jam pertama. Dalam memberikan pelayanan pada masa nifas, bidan menggunakan asuhan
yang berupa memantau keadaan fisik, psikologis, spiritual, kesejahteraan sosial ibu/keluarga,
memberikan pendidikan dan penyuluhan secara terus menerus. Dengan pemantauan dan asuhan yang
dilakukan pada ibu dan bayi pada masa nifas diharapkan dapat mencegah atau bahkan menurunkan
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

Perubahan psikologis mempunyai peranan yang sangat penting. Pada masa ini, ibu nifas menjadi sangat
sensitive, sehingga diperlukan pengertian dari keluarga-keluarga terdekat. Peran bidan sangat penting
dalam hal memberi pegarahan pada keluarga tentang kondisi ibu serta pendekatan psikologis yang
dilakukan bidan pada ibu nifas agar tidak terjadi perubahan psikologis yang patologis.
Setelah proses kelahiran tanggung jawab keluarga bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir,
dorongan serta perhatian anggota keluarga lainnya merupakan dukungan positif bagi ibu. Tak jarang
beberapa timbul duka pada Ibu nifas.

1. Kemurungan Masa Nifas

Kemurungan masa nifas normal saja dan disebabkan perubahan dalam tubuh seorang wanita selama
kehamilan serta perubahan dalam irama/cara kehidupannya sudah bayi lahir. Seorang ibu lebih beresiko
mengalami kemurungan pasca salin, karena ia masih muda mempunyai masalah dalam menyusui
bayinya. Kemurungan pada masa nifas merupakan hal yang umum, dan bahwa perasaan-perasaan
demikian biasanya hilang sendiri dalam dua minggu sesudah melahirkan.

2. Terciptanya ikatan ibu dan bayi

Menciptakan terjadinya ikatan bayi dan ibu dalam jam pertama setelah kelahiran yaitu dengan cara
mendorong pasangan orang tua untuk memegang dan memeriksa bayinya, member komentar positif
tentang bayinya, meletakkan bayinya disampingt ibunya. Berikan privasi kepada pasangan tersebut
untuk sendiri saja bersama bayinya. Redupkan cahaya lampu ruangan agar bayi membuka matanya.
Tangguhkan perawat yang tidak begitu penting sampai sesudah pasangan orang tua bayi dapat
berinteraksi dengan bayinya selama bayi masih dalam keadaan bangun.

Perilaku normal orang tua untuk menyentuh bayinya ketika mereka pertama kali melihat bayinya yaitu
dengan meraba atau menyentuh anggota badan bayi serta kepalanya dengan ujung jari. Mengusap
tubuh bayi dengan telapak tangan lalu menggendongnya dilengan dan memposisikannya sedemikian
rupa sehingga matanya bertatapan langsung dengan mata bayi.

Berbagai perilaku yang merupakan tanda yang harus diwaspadai dalam kaitannya dengan ikatan antara
ibu dan bayi dan kemungkinan penatalaksaannya oleh bidan. Perilaku : sikap “bermusuhan” baik verbal
atau lisan maupun non verbal. Tidak adanya interaksi yang memberikan dukungan antara pasangan,
orang tua, komentar negative tentang bayi atau kekecewaan yang nyata tentang jenis kelamin bayi.
Penatalaksaannya : tindakan apa saja yang bias membantu terciptanya ikatan antara ibu dan bayi dan
pengamatan yang kontinyu memberikan dorongan pada pasangan orang tua. Dirujuk apabila sikap
“bermusuhan” atau perilaku negative tetap berlanjut.

3. Tanda-tanda dan gejala serta etiologi kemurungan masa nifas dan klasifikasi atau istilah-istilah local
yang dipakai untuk menggambarkannya.

Tanda-tanda dan gejalanya : sangat emosional, sedih, khawatir, mudah tersinggung, cemas, merasa
hilang semangat, mudah marah, sedih tanpa ada sebabnya, menangis berulang kali.

Etiologi : berbagai perubahan yang terjadi dalam tubuh wanita selama kehamilan dan perubahan dalam
cara hidupnya sesudah mempunyai bayi. Perubahan hormonal yang cepat sementara tubuh kembali
pada keadaan tidak hamil dan sementara proses menyusui telah terjadi. Adanya perasaan kehilangan
secara fisik sesudah melahirkan yang menjurus pada suatu perasaan sedih. Kemurungan dapat terjadi
semakin parah oleh adanya ketidaknyamanan jasmani, rasa letih, setres, atau kecemasan yang tak
diharapkan karena adanya cara penanganan yang tidak peka oleh para petugas.

Penatalaksanaan secara tradisional dan secara kebidanan (yang mungkin saja sama) bagi adanya
kemurungan masa nifas. Coba bicarakan dengan seseorang mengenai apa yang ibu alami. Bila lebih
parah pastikan ada yang menemani ibu dan bayinya selama beberapa hari atau minggu. Gunakan obat
kepercayaan setempat yang ada. Berikan pada seorang ibu yang baru kesempatan luas untuk bertanya,
bicarakan apa yang terjadi selama proses persalinan dan biarkan ibu mengungkapkan apa yang
dirisaukannya. Doronglah seorang wanita lain didalam keluarga untuk merawat ibu dan bayi dengan
baik. Biarkan bayi bersama ibunya. Berikan dukungan atau dorongan pada ibu untuk merawat bayinya
dan anda jangan melakukan sendiri perawatan tersebut.

Ibu yang beresiko tinggi yang mempunyai reaksi psikologis lebih parah dari pada kemurungan masa
nifas. Ibu yang sebelumnya pernah mengalami depresi atau tekanan jiwa. Ibu yang rasa percaya dirinya
(harkatnya) rendah. Ibu yang tidak mempunyai jaringan dukungan, ibu yang bayinya meninggal atau
menyandang masalah. Tanda-tanda dan gejala ibu yang mengalami atau mempunyai reaksi psikologis
yang lebih parah daripada kemurungan masa nifas dan bagaimana penatalaksaan kebidanannya. Tanda-
tanda dan gejala : tidak bias tidur atau tidak bernafsu makan, merasa bahwa ia tidakj dapat merawat
bayinya dan dirinya sendiri, seolah-olah tidak dapat berfikir secara jernih, perilakunya aneh, kehilangan
sentuhan atau hubungan dengan kenyataan, adanya halusinasi atau khayalan, menyangkal bahwa bayi
yang dilahirkan adalah anaknya.

Penataklaksanaan :

banyak perempuan bahwa depresi yang bisa menanggapi atau dipengaruhi oleh dorongan atau bujukan
dan dukungan fisik yang diberikan oleh bidan atau anggota keluarganya. Bila seorang ibu tidak bereaksi
positif terhadap dorongan atau dukungan yang diberikan atau ia tetap menunjukkan perilaku yang aneh
(mendengar suara-suara, berada di luar kenyataan, berhalusinasi atau berkhayal, menolak bayinya) atau
ia berfikir untuk mencederai dirinya sendiri atau bayinya ia harus dirujuk kepada seorang ahli yang
mampu menangani masalah psikologis. Ia mungkin memerlukan pengobatan khusus untuk membantu
mengatasi keadaannya.

2. MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN KES AKIBAT ENZIM DAN KOENZIM

Enzim dan Koenzim


Pengertian Biokimia
Biokimia merupakan ilmu kimia yang berhubungan dengan unsur-unsur kimia pada sel hidup dan
dengan berbagai reaksi dan proses yang dialaminya. Dalam setiap reaksi pasti dibutuhkan adanya
katalisator. Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi,tapi tidak berubah karena reaksi tersebut.
Katalisator itu sendiri ada 2 macam yaitu:
1. Katalisator Protein: Enzim
2. Katalisator non protein:H,OH,ion logam
Sebagai seorang tenaga kesehatan kita sangat membutuhkan pelajaran tentang bikimia karena biokimia
merupakan dasar dari pada kesehatan,semua penyakit mempunyai dasar dari biokimia selain itu
penelitian biokimia juga turut menentukan diagnosa ,prognosis dan pengobatan penyakit.

1. Pengertian Enzim dan koenzim

Enzim ialah senyawa protein yang disintesiskan di dalam sel secara biokimiawi. Enzim merupakan
biokatalis yaitu senyawa yang diproduksi oleh organisme. Dalam mempelajari enzim kita pasti sering
bertemu dengan yang namanya koenzim,holoenzim dan apoenzim. Koenzim adalah molekul organik
yang nonprotein diperlukan untuk bekerjanya enzim. Example:Vit,NAD,koenzim A.

Holoenzim adalah enzim lengkap yang terdiri dari enzim dan koenzim.

Apoenzim adalah bagian protein dari holoenzim.

Tanpa bantuan enzim maka reaksi-reaksi bio kimia akan berjalan lambat, dan membutuhkan suhu atau
tekanan yang ekstrem. Enzim akan mempercepat jalannya reaksi kimia tanpa ikut hadir dalam produk
akhir reaksi tersebut. Reaksi antara enzime dan substrat akan membentuk kompleks enzim substrat,
yang selanjutnya akan berpisah menjadi enzim dan produk. Hidrolisis merupakan jenis reaksi katalis
enzim.

Spesifitas(Substrat & Reaksi yang dikatalis) Enzim :

Spesifitas Optis ;Hanya bekerja pada optik spesifik dan pada salah satu isomer yang ada.
Contoh:tripsin,kimotripsin dan elastase, hanya memecah polimer asam L-amino# asam D-amino.

Spesifitas Gugus ;Hanya bekerja pada gugus yang spesifik. contoh:tripsin memecah hanya ikatan peptida
pada sisi karboksil residu argini dan lisin.

2. Perbedaan antara Enzim dan Koenzim:

1. Enzim

Merupakan suatu biokatalisator Bersifat termolabil Bersifat spesifik dalam melaksanakan fungsinya
Dirusak oleh logam berat Aktifitas enzim diukur dengan kecepatan reaksi enzimatik Letak enzim tertentu
didalam sel Hanya mengkatalis satu macam reaksi

2. Koenzim

Senyawa organik yang diperlukan untuk aktifitas suatu enzim tertentu bersifat termostabil Berat
molekul rendah Banyak koenzim yang merupakan derivat vitamin B Bisa di anggap sebagai substrat
kedua. Penggolongan Enzim berdasarkan Jenis Reaksi yangDikatalis: Oksideruduktase:mengkatalis reaksi
oksidasi-reduksi. Transferase:mengkatalis reaksi pemindahan berbagai gugus
amino,karboksil,karbonil,metil,asil,glikosil atau fosforil.
- Hidrolase:mengkatalis pemutusan ikatan kovalen sambil mengikat oksigen.

- Liase:mengkatalis pemecahan ikatan kovalen tanpa mengikat air.

- Isomerase:mengkatalis reaksi isomerisasi.

- Ligase/Sintetase:mengkatalis pembentukan ikatan. .

3. Beberapa enzim penting yang berasal dari hewan.

1.Enzim Kemotripsin, sumber pankreas.

2. Enzim Katalase,Sumber Hati.


3. Enzim Lipase,Sumber pankreas.
4. Enzim Rennet,Sumber Abomasum.
5. Enzim Tripsin,Sumber Pankreas

4. Beberapa enzim penting yang berasal dari tanaman:


1. Enzim aktinidin,Sumber buah kiwi.

2. Enzim a-amilase, sumber kecambah barley.

3. Enzim bromelin,sumber getah nanas.

4. Enzim Lipoksigenase,sumber kacang kedelai.

5. Enzim papain,sumber Getah pepaya.

5. Faktor yang mempengaruhi reaksi enzimatis:

- Kadar enzim

- Kadar substrat

- suhu

- kadar koenzim

- oksidasi

- radoiasi
- pH

- inhibitor

6. Penghambat aktivitas enzim:

1. Kompetitif

- Inhibitor:senyawa analog substrat

- struktur I = struktur S

I mengikat enzim pada tempat pengikatan substrat

2. Non-kompetitif

- Reversible : I terikat pada E di tempat yang berlainandengan S.

- Irreversible : struktur I # S merubah struktur S.

7. Faktor yang mempengaruhi kerja Enzim:

- Enzim bekerja pada suhu optimum

- Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu.

- Peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik.

- Bila konsentrasi substrat di naikan maka kecpatan reaksi akan meningkat sampai pada suatu batas
maksimum.

Anda mungkin juga menyukai