Anda di halaman 1dari 21

Aplikasi kendali

smart relay
pada motor 3
fasa
By : Arif Hendrawan S., S.T.
2

Rangkaian Kontrol Motor 3 Fasa


menggunakan kendali
elektromagnetik

Rangkaian Kontrol Rangkaian Daya/Utama/Motor


3

Prinsip Kerja Rangkaian

 Disaat PB On ditekan sesaat Kontaktor 1


(utama) dan Kontaktor 3 (Bintang) aktif maka
motor bekerja dengan hubungan bintang.
Secara bersamaan timer aktif menghitung
dan setelah mencapai setting waktu yang
diinginkan, kontak NO Timer menjadi close
sehingga mengaktifkan Kontaktor 2 (Segitiga)
maka motor berganti bekerja dengan
hubungan segitiga. Motor akan berhenti
bekerja apabila ditekan PB Off.
Wiring Rangkaian Kontrol
4
menggunakan Smart Relay

Tabel Identifikasi alamat Input dan


output
No. Komponen Alamat
Input/Output Terminal
1 PB Start I1
2 PB Stop I4
3 Kontaktor Utama Q1
4 Kontaktor Bintang Q2
5 Kontaktor Segitiga Q3
5

Langkah-langkah pemrograman
pada Smart Relay :
 Buka software Zeliosoft
 Pilih create new program
 Menentukan tipe Smart Relay Zelio (mis: tipe SR3 B261FU)
 Pilih tipe program : ladder
 Pada window area kerja bisa memasukkan kontak input
dan output sesuai gambar kerja.
 Alamat input dan output sesuai dengan wiring atau tabel
identifikasi alamat I/O.
 Memasukkan instruksi yang diperlukan seperti instruksi dan
kontak timer serta men-setting waktu yang direncanakan.
 Mensimulasikan program yang telah dibuat, apabila telah
benar maka program siap ditransfer ke SMART RELAY.
 Menyimpan dan menamai file pemrograman pada
komputer.
6

Perhatikan program ladder kendali


bintang segitiga pada zeliosoft
Alamat

Kontak Input NO Output


Kontak Input NC
Timer
Komentar

Kontak NC Timer

 Didalam program ladder ada komponen : kontak input


(NO/NC),Coil Output, Intruksi (timer/counter), Kontak
output (NO/NC), Kontak intruksi (NO/NC), Alamat,
Komentar/keterangan (tidak wajib ada).
7

Setting timer 5 detik


Klik 2x pada intruksi timer maka akan muncul window timer silahkan
pilih Function A dan isi 5 pada kotak Time dan pilih unit S. Itu artinya
disaat intruksi TT1 (Timer1) dialiri listrik maka dia mulai aktif menghitung
setelah mencapai 5 detik maka kontak NO Timmer menjadi Close.
8

Tampilan saat simulasi


Klik icon S kemudia klik icon RUN untuk mengkatifkan simulasi
9

Cara transfer program ke


smart relay
 Pastikan Smart relay telah terhubung dengan
komputer menggunakan kabel data produk
schneider (SR2 USB01)
 Pastikan smart relay telah On mendapatkan
power supply
 Pastikan smart relay telah dikenali komputer
 Program siap ditransfer, caranya :
1. Klik Transfer =>Transfer Program => PC >Module
2. Klik Transfer => RUN Module
 Smart Relay bisa dimatikan dan dilepas dari
komputer untuk selanjutnya dipasang ke panel.
10

Proses transfer program dari


komputer ke smart relay
Pertanyaan yang patut untuk
11
dijawab...

Sekarang amati dan bangdingkan antara rangkaian kontrol


menggunakan smart relay dengan yang konvensional
menggunakan elektromagnetik !

a) Adakah komponen pada kendali elektromagnetik yang sudah


tidak digunakan lagi pada kendali smart relay?

b) Kenapa Push Button “Stop” pada Smart Relay Normally


Open?

c) Bagaimana bentuk wiring pada kendali smart relay apakah


lebih simple? Dampaknya apa jika terjadi permalsalahan pada
wiring?
12

Lihat Keruwetan wiring jika menggunakan murni


menggunakan kendali elektromagnetik untuk
sebuah project control yang kompleks.
13
14

Kelemahan kendali Elektromagnetis


 Bisa dibayangkan jika terjadi trouble bagaimana sulitnya
mentelusuri kabel yang bermasalah ada dimana.
 Belum lagi jika ada perubahan model bentuk kendali maka
terjadi perombakan besar maka membutuhkan waktu
lama dan biaya besar untuk mengubahnya
 Untuk skala kompleksitas tinggi dengan kontrol
elektromagnetis tidak ekonomis butuh kabel banyak, butuh
TDR banyak.
 Jika input bersifat analog pun masih membutuhkan modul
tambahan bisa dikatakan kendali elektromagnetis tidak
cocok untuk sensor-sensor analog
 Kendali Elektromagnetis tidak bisa dioperasikan dan
dikendalikan dari jarak jauh harus berada dekat panel,
sehingga tingkat fleksibelitas dan sekuritas operator kurang.
15

Bagaimana dengan smart


relay/PLC?
16
17

Kelebihan PLC/Smart Relay


 Untuk kompleksitas tinggi, kontrol PLC/Smart relay
lebih murah dari biaya investasi, perbaikan dan
perawatan.
 Mudah dilacak kerusakannya sehingga lebih dalam
troubleshooting bahkan kerusakan bisa dilacak dari
jarak jauh
 Jika terjadi perubahan bentuk kendali tinggal diubah
pemrogramannya saja.
 Mesin produksi bisa menggunakan pelbagai sensor
baik analog dan digital
 Proses kontrol bisa direkam dan dismpan
 Bisa dioperasikan dan kendalikan dari jarak jauh.
 Dan banyak lagi kelebihan lainnya
18

Skenario Teknis Perakitan Instalasi


Motor Listrik menggunakan kendali
PLC/Smart Relay
PraPerakitan
Perakitan
Pasca Perakitan
19

Pra Perakitan
 Menyusun rencana kerja (mengidentifikasi jenis
kegiatan dan target waktu penyelesaian)
 Menginventaris dan menyiapkan peralatan K3 (Helm
Safety, sepatu Safety, baju kerja, sarung tangan, ear
plug)
 Membuat atau menyiapkan gambar kerja, gambar
pengawatan fasa tunggal, gambar pengawatan
pembumian, dan SOP
 Menginventaris dan menyiapkan alat kerja yang akan
digunakan.
 Menginventaris dan Menyiapkan material (komponen
dan bahan) yang akan digunakan
 Menyiapkan alat bantu yang dibutuhkan (AVO meter,
Tang Ampere, Phasa polarity, Megger, Earth tester)
 Memeriksa alat kerja, material, K3, dan alat bantu
lainnya untuk memastikan berfungsi dengan baik
20

Proses Perakitan
 Memrogram dan mensimulasikan program diagram
ladder pada software PLC
 Memasang komponen instalasi kontrol PLC sesuai
Gambar kerja.
 Merakit pengawatan instalasi listrik AC PLC sesuai
gambar kerja.
 Merakit pengawatan instalasi listrik DC PLC sesuai
gambar kerja
 Memasang dan merakit sistem pembumian sesuai SOP.
 Memeriksa sambungan pada terminal sumber listrik
bahwa sudah terpasang dengan benar dan aman.
 Menghubungi personil berwewenang untuk memastikan
pekerjaan pemasangan dan perakitan telah
dikoordinasikan secara efektif.
 Memeriksa perintah yang diterima dan melaksanakan
instruksi sesuai SOP.
21

Pasca Perakitan
 Memeriksa kondisi polaritas setiap fasa
 Mengukur tahanan pembumian
 Mengukur tahanan isolasi
 Mengoperasikan motor listrik sesuai SOP
 Melakukan identifikasi penyimpangan
operasi yang terjadi.
 Menerapkan dan melaporkan alternatif
pemecahan penyimpangan yang terjadi
sesuai SOP.
 Membuat laporan dan berita acara
dengan format yang sudah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai