Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
KARYA ILMIAH

OLEH KELOMPOK 1
1) Annisa Mutiara Helmi_2111112006_Teknik Pertanian dan Biosistem_Teknologi
Pertanian

2) Melya Oktavioni_2110253003_ Proteksi Tanaman_ Fakultas Pertanian

3) Tania Meliza Zahwa-2111113026_ Teknik Pertanian dan Biosistem

Teknologi pertanian

4) Selvya Mutiara_ 2110253008_ Proteksi tanaman

5) Zahra Malika Ilmi_2111213032_Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampu : Dra. Sriwahyuni M.Ed

UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala
karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang
berjudul “Paragraf” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia yang di
ampu oleh Ibuk Sri Wahyuni

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia biasa sangat
menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna.
Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan
pelajaran dari makalah ini.

Padang, 02 Desember 2021

(Penulis)
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara sistematis menurut aturan atau kaidah tertentu
berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri atas langkah-langkah tertentu yang
didukung oleh tiga unsur, yaitu (1) pengajuan masalah, (2) perumusan hipotesis, (3) verifikasi yang
dilaporkan dengan metode tertentu (Smith, 2010:1). Karya ilmiah terbagi atas beberapa jenis, yaitu
laporan penelitian, makalah, skripsi, tesis, disertasi dan proposal (Jauhari, 2010:5). Laporan
penelitian adalah memberitahukan kegiatan penelitian melalui proses penelitian yang menggunakan
metodologi tertentu sampai temuan didapatkan. Makalah adalah jenis karya tulis yang membahas
topik tertentu yang mencakup ruang lingkup disiplin ilmu tertentu. Skripsi adalah karya ilmiah yang
dibuat oleh mahasiswa strata 1 (S1) sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana. Tesis
adalah karya ilmiah yang dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar magister. Disertasi
adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program S3.
Proposal adalah karya ilmiah yang berisi rancangan kerja rencana penelitian (Widjono, 2012:307).
kemampuan menulis dalam menyusun karya ilmiah sangat penting karena berisi tentang ilmu
pengetahuan yang akan diteruskan oleh para peneliti lainnya sehingga perlu adanya pemahaman
dari apa yang dituliskan dalam sebuah karya ilmiah. Salah satunya dengan kemampuan menulis
dengan kalimat bahasa yang efektif. Karya tulis ilmiah yang efektif mengharuskan pemakaian
bahasa yang tepat, singkat, jelas, teratur, dan resmi (Turistiani, 2013).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah ?
2. Apa Peranan karya ilmiah?
3. Apa tahap-tahap penyusunan karya ilmiah?
4. Apa yang dimaksud kerangka karangan ?
5. Apa yang dimaksud organ karangan?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan karya ilmiah ?
2. Mengetahui Peranan karya ilmiah?
3. Mengetahui tahap-tahap penyusunan karya ilmiah?
4. Mengetahui yang dimaksud kerangka karangan ?
5. Mengetahui yang dimaksud organ karangan?
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan).
Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu dan secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan. Ilmiah diartikan sebagai hal yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan. Dalam
membuat sesuatu yang bersifat ilmiah seseorang harus memiliki landasan yang kuat atau dikenal
dengan istilah teori.
Menurut Setiawan, karya ilmiah merupakan buah pemikiran seorang ilmuwan yang melakukan
kepustakaan, mengumpulkan pengalaman, penelitian dan didapat dari pengetahuan orang sebelumnya
dengan tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Karya merupakan hasil
pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu disusun berdasarkan fakta, tidak bersifat emosional
dan disusun secara sistematis, ilmiah, logis, dan kompherensif. Logis berarti fakta, keterangan, dan
informasi memiliki argumentasi yang dapat diterima oleh akal. Sistematis artinya, tulisan didapatkan
berdasarkan urutan yang bertahap. Komprehensif berarti fakta, gejala, dan peristiwa, ditelaah secara
menyeluruh hubungan dengan fakta dengan lainnya.
Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi menyebutkan bahwa karya ilmiah merupakan
serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistemastis berdasarkan pada metode
ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Brotowidjoyo (1985) mengemukakan karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum dan ditulis secara metodologi penulisan yang baik dan benar, dan dapat dibuktikan baenar
tidaknya. Lebih lanjut beliau mengemukakan bahwa karya ilmiah harus ditulis dengan konkret, gaya
bahasanya formal, dan kata katanya teknis.
Sedangkan The Liang Gie (2002) berpendapat bahwa karya ilmiah merupakan jenis karangan mengenai
suatu topik keilmuan dan umumnya ditujukan untuk masyarakat yang berkecimpung dalam bidang
pengetahuan yang bersangkutan

2.Peranan Karya Ilmiah


Karya tulis tulis ilmiah memegang peranan penting dalam pengembangan dan penyebaran keilmuan.
Itulah sebabnya di setiap perguruan tinggi mewajibkan mahasiswanya untuk menulis karya ilmiah
sebelum menyelesaikan studinya. Melalui karya tulis ilmiah, sebuah ilmu terus terbarukan. Setiap
peneliti terus menerus memperbaharui hasil temuannya, baik oleh peneliti itu sendiri atau oleh peneliti
yang lain. Melalui karya tulis ilmiah pula, temuan-temuan terbaru disebarkan melalui jurnal dan
tulisan-tulisan.

3.Ciri-ciri Karya Ilmiah


Jones menyebutkan beberapa ciri karya ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta, cermat dan jujur, tidak
memihak, sistematis, tidak bersifat haru, mengesampingkan pendapat yang tidak mempunyai dasar,
sungguh-sungguh, tidak bercorak debat, tidak secara langsung bernada membujuk, dan tidak melebih-
lebihkan. Secara umum, ciri-ciri bahasa keilmuan sebagai media karya ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Reproduktif, artinya pembaca bisa menerima dan memaknai karya tersebut selaras dengan maksud
yang hendak penulis ungkapkan.
b. Tidak ambigu, dikarang berdasarkan kaidah bahasa yang baik dan benar. Penulis harus menguasai
materi dan mampu untuk menyusun kalimat dengan subyek dan predikat yang jelas juga tidak
memiliki makna ganda.
c. Tidak emotif, disusun tidak dengan melibatkan aspek perasaan penulisnya. Hal-hal yang
diungkapkan harus rasional berdasarkan kenyataan atau fakta di lapangan, tanpa diberi tambahan
pada subjektifitas penulis.
d. Penggunaan bahasa baku, memuat kaidah berbahasa yang benar, baik dalam ejaan, kata, dan
paragrafnya agar pembaca tidak terjadi kesalah pahaman dalam mengartikan.
e. Memakai kaidah keilmuan, penulis memuat istilah atau kata dalam aspek keilmuan dan harus sesuai
akan topik yang disampaikan juga latar belakang penulis, hal ini menjadi suatu bukti penulis
menguasai apa yang ditulisnya.
f. Bersifat dekoratif dan rasional, penulis dalam karyanya harus menggunakan kata yang hanya
memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan kerunutan pikiran yang logis,
lancar dan kecermatan penulisannya.
g. Adanya kohesi dan straight forward, perlu terdapat kohesi atau keterhubungan antarkalimat pada
setiap paragraf dalam setiap bab. Sedangkan straight forward berarti langsung menuju tujuan atau
sasaran. Tertuju pada pembahasan dan tidak berbelit.
h. Kalimat yang digunakan harus efektif dan fokus. Isi harus padat dan berisi.
i. Objektif, pembahasan suatu hasil penelitian dari fakta yang objektif harus sesuai dengan yang akan
diteliti. Jones memberikan ketentuan ilmiahnya yaitu sifat dari fakta yang disajikan serta metode
dalam penulisannya. Jika fakta yang disajikan adalah fakta umum objektif dan dapat dibuktikan
kebenaran atau pun tidaknya serta harus ditulis secara ilmiah. Maksud dari secara ilmiah adalah
menurut prosedur atau aturan penulisan ilmiah, dengan mengikuti prosedur tersebut maka karya tulis
dapat dikatakan karya ilmiah. Sedangkan jika fakta yang disajikan merupakan fakta dari pribadi yang
bersifat subyektif dan tidak dapat dibuktikan kebenaran atau tidaknya disertai dengan tidaknya ditulis
secara ilmiah, karya tulis tersebut dikatakan karya tulis non-ilmiah.
j. Sistematis dan metodis, dalam pembahasan masalah digunakan suatu metode tertentu dengan
memperhatikan langkah-langkahnya secara teratur dan harus terkontrol dengan rapi dan tertib
k. Harus selaras, tulisan ilmiah harus menggunakan bahasa ilmiah yang baku dan formal. Ini dapat
dikatakan sebagai laras ilmiah. Laras ilmiah harus jelas dan lugas agar tidak menimbulkan
keambiguan.

4.Tahap-tahap penyusunan Karya Ilmiah


a. Tahap persiapan
 Menemukan atau mengajukan masalah yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian dengan
 didukung oleh latar belakang, identifikasi dari masalah, batasan topik, serta rumusan masalahnya.
 Melakukan pengembangan terhadap kerangka pemikiran dalam bentuk kajian teoritis.
 Pengajuan terhadap hipotesis atau dugaan sementara terkait penelitian yang akan dilaksanakan.
 Metodologi yang mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan dan pengumpulan
data, teknik pengukuran serta teknik analisis data.

b. Tahap Penulisan
Perwujudan tahap persiapan ini ditambah dengan pembahasan yang akan dilakukan selama dan setelah
penulisan itu selesai.

c. Tahap Penyuntingan
Tahap penyuntingan ini dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai.

5.Kerangka Karangan
Ialah suatu rencana atau rancangan yang memuat garis besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan

sistematis dan terstruktur.

A. Fungsi dan Manfaat Kerangka Karangan

1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis dan rapih.

2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu karangan yang akan digarap.

3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah dibahas sebelumnya.

4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang berupa data atau fakta.

5. Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis di dalam suatu karangan agar karangan
menjadi lebih variatif dan menarik.
B. Prinsip Penulisan Kerangka Karangan

Salah satu prinsip penulisan kerangka karangan yaitu gagasan-gagasan yang derajad nilainya sama harus diberi
kodifikasi yang sederajad.

C. Cara Membuat Kerangkah karangan

Kerangka karangan di atas SALAH SEBAB terdapat pemberian kodifikasi yang sama derajadnya untuk butirbutir
pikiran yang tidak sederajad. Banyak anak banyak rejeki, makan atau tidak asal kumpul, dst.

BERIKUT CONTOH YANG BENAR

Faktor Kemiskinan di Indonesia

a. Mitos rakyat

1. Banyak anak banyak rejeki

2. Makan atau tidak asal kumpul

3. Alon-alon asal kelakon

b. Alam

1. Iklim

a) Banjir

b) Kekeringan

c) Angina topan

2. Gempa bumi

c. Kegemaran berjudi

1. Judi resmi

2. Judi tidak resmi

a) Gaple

b) Domino

c) Lintrik

D. Proses Penyusunan Kerangka Karangan

Betapapun berpengalamannya seorang penulis, ia tidak akan mampu membuat kerangka karangan dengan hanya
satu kali membuatnya. Artinya, begitu ia menuangkan pikirannya, maka jadilah susunan dan organisasi pikiran yang
akan ditulisnya. Biasanya, sebelum bentuk kerangka karangan tampak sempurna dalam arti adanya urutan logika
pikiran, seorang penulis menuangkan lebih dahulu apa saja yang ada dalam pikirannya. Setelah ia merasa semua
idenya sudah tertuang, barulah is mengorganisasikan idenya tadi ke dalam urutan yang logis.
E. Cara Membuat Kerangkah karangan

Butir-butir pikiran di atas masih belum terorganisasi secara lgis. Agar kita memiliki kerangka karangan yang dapat
membimbing kita menulis karya lebih lanjut.

Contoh Proses Penyusunan Kerangka Karangan

Faktor Kemiskinan di Indonesia

a. Mitos rakyat

b. Banyak anak banyak rejeki

c. Makan atau tidak asal kumpul

d. Alon-alon asal kelakon

e. Alam

f. Iklim

g. Banjir

h. Kekeringan

i.Angina topan

j.Kegeramaran berjudi

k. Judi resmi

l.Judi tidak resmi

m. Gaple

n. Domino

o. Lintrik

Contoh Cara Membuat Kerangkah karangan

Faktor Kemiskinan di Indonesia

a. Mitos rakyat

1. Banayak anak banyak rejeki

2. Makan atau tidak asal kumpul

3. Alon-alon asal kelakon

b. Alam

1. Iklim

a) Banjir

b) Kekringan
c) Angina topan

2. Gempa bumi

c. Kegemaran berjudi

1. Judi resmi

2. Judi tidak resmi

a) Gaple

b) Domino

c) Lintrik

Anda mungkin juga menyukai