Anda di halaman 1dari 3

Mochammad Ragil Al Khaira

12 MIPA 2
Absen 22

Kebijakan Soeharto Terhadap PKI Dan Upaya Menghadapi Ancaman


Munculnya Kembali Ideologi Komunis

Orde baru adalah tatanan saluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara
yang diletakkan pada kemumian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945, yaitu
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indanesia. meningkatkan
kehidupan bongsa, serta ikut malaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekoan abadi dan keadilan sosial.
Kondisi politik indonesia menjadi tidak menentu setelah peristiwa Gerakan
30 September, Gerakan 30 September ini adalah sebuah peristiwa yang terjadi
pada tanggal 30 September 1965 yang menewaskan atau jatuhnya tujuh perwira
tinggi militer Indonesia beserta beberapn orang yang lain dibunuh dalam suatu
usaha kudeta. Peristiwa tersebut telah meresahkan yang menimbulkan kemarahan
rakyat, keadaan politik menjadi kacau, keadaan perekonamian makin memburuk
dimana inflasi menjadi 600% sedangkan upaya pemerintah melakukan devaluasi
rupich dan kenaikan menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat.
Aksi-aksi tuntutan torsobut agar depat disalosaikan dengan seadil-adilnya
terhadap pelaku G305/PKI semakin meningkat Banyak kesatuan-kesatuan aksi
dengan gigih menuntut penyelesaikan politis yang terlibat G30S/PKI, don
kemudian pada tanggal 26 Oktober 1965 membulatkan barisan dalam satu front,
yaitu Front Pancasila. Setelah lahirnya Front Pancasila ini, keedaan menuntut
pembubaran PKi makin bertambah luas. Situasi yang menjurus ke arah konflik
makin bertambah panas oleh keadaan ekonomi yang semakin memburuk
Perasaan tidak puas terhadap keadaan membuat para pemuda dan mahasiswa
membuat Tritura (Tri Tuntutan Rakyat), isinya berupa : Pembubaran PKI,
Pembersihan Kabinet dan unsur unsur PKI, Penurunan harga dan perbaikan
ekonomi.
Pemerintah dituntut untuk segera membubarkan PKI, kepercayaan rakyat
terhadop Soekarno mulai menurun. Pada suatu ketika Soeharto menyediakan dini
untuk membubarkan PKI asalkan mendapat kebebasan bertindak dan presiden.
Pesan Soeharto yang disampaikan kepada ketiga orang perwira tinggi yang akan
berangkat ke Bogor mengacu kepada kosanggupan tersebut.
Di Istana Bagor ketiga perwira tinggi mengadakan pembicaraan dengan
presiden yang didampingi oleh Dr. Subandrio, Dr. 3 Leimena, dan Dr. Choerul
Soleh, Sesuai dengan kesimpulan pembicaran, ketga perwira tinggi tersebut
bersama dengan komandan Resimen Cakrabirawa, Brigjen. Sabut, kemudian
diperintahkan membuat konsep suatu perintah kapada Letjen, Soekarmo untuk
memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah. Sotolah dibahas, akhırnya
Presiden Soekamo menandatangani surat perintah yang kemudian terkenal
dengan nama SUPERSEMAR atau Surat Perintah Sebelas Maret, atau SP 11
Maret.
Supersemar berisı pemberian mandat kepeda Letjen, Soeharto selaku
Panglima Angkatan Darat dan Pangkopkamtib untuk memulihkan keadaan dan
kewibawaan pemerintah. Dalam menjalankan tugas, penerima mandate
diharuskan melaporkan segala sesuatu kepada presiden. Mandat ini dikenal
dengan.
Keluarnya Supersemar ini menjadi awal lahirnya Orde Beru. Dengan
Supersemar Saeharto mengatasi keadaan yang serba tidak menentu dan sulit
terkendal, sehingga Supersemar dimulai sejarah orde baru, Dimulai dengan
memenuhi TRITURA. Tindakan pertama yang dilakukan Soeharto keesokan
harinya setelah menerima Surat Perintah Sebelas Maret adalah membubarkan dan
melarang PKI beserta organisasi massanya yang bernaung dan berlindung
ataupun seas as dengannya di seluruh Indonesia, terhitung sejak tanggal 12 Meret
1966, Pembubaran itu mendopat dukungan dari rakyat, karena dengan demikian
salah satu diantara Tritura terlaksanakan.
Demi lancarnya tugas pemerintah, Letjen. Soeharto mengangkat lima
orang menteri koordinator ad interim. Kelima orang tersebut ialah Sultan
Hamergku Buwono IX, Adam Malik, Dr. Reslan Abdulgani, Dr. K. H. Idham
Chalid, dan Dr. J. Leimena. Selain itu Letjen. Soeharto juga menyerukan kepada
pelajar dan mahasiswa untuk kembali sekolah ke sekolah. Tindakan berikutnya
berdasarkan Supersemar adalah dikeluarkan Keputusan Presiden No.5 tanggal 18
Maret 1966 tentang penahanan 15 orang menteri yang diduga terkait dengan
pemberontakan G30S/PKI ataupun dianggap memperlihatkan iktikad tidak baik
dalam penyelesaian masalah itu. Pembuangan tahanan politik terkait G30S/PKI.
Komunisme merupakan ideologi hasil buah pemikiran Karl Max dan
dipublikasikan pertama kali pada 21 Februari 1848. Ideologi ini merupakan
koneksi untuk paham kapitalisme di awal abod 19, di mana kaum buruh dan
pekerja tani hanyalah bagikan dari produksi yang lebih mementingken
kesejahteraan ekonomi. Seperti yang diketahui, munculnya komunis di Indonesia
berawal dari Surabaya, yaitu ketika api Surabaya dan salah satu anggotanya
adalah Semaoen.
Globalisasi adalah salah satu alasan perubahan pola dan tingkat bahaya
laten komunis. Oleh karena itu, sebagai generasi baik kita harus tanggap dengan
Pancasila serta norma agama. Upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi
ancaman munculnya kembali ideologi komunis adalah Pancasila. Pancasila ini
dapet menjadi ideologi terbaik sebagai dasar negara yang menjadikan pedoman
hidup dan bernegara bangsa ini. Dengan menerapkan nilai- nilai luhur yang
terdapat dalam Pancasila maka bongsa Indonesia secara perlahan-lahan akan
melawan dan menghadapi segala ancaman yang muncul dari bahaya laten
komunis.
Nilai-niiai luhur yang terkandung dalam Pancasila merupakan
respresentatif dari segala aspek kehidupan di negara heterogen ini. Kebebasen
beragama, berpendapat, mendapatkan pendidikan yang layak, dan lain-lain
adalah nilar luhur yang ditawarkan Pancasila. Tidak ada ideologi yang pantas
diterapkan di Indonesia selain Pancasila di negara yang heterogen ini. Walaupun
berada di generasi era globalisasi, tetapi kita harus yakin bahwa persatuan dan
kesatuan cukup ampuh dalam Pancasila sebagai dasar negara dan doktrin kita
yang tak akan pernah legam. Kita harus ikut serta delam melawan dan
menanggulangi semua ancaman yang datang, hambatan, tantangan dan gangguan
dari bahayanya laten komunis di Indonesia.
Selain Pancasila dan ke-bhinekaan yang ada saling bekerjasama untuk
menghadirkan kebahagian dan membentuk masyarakat yang religius. Norma
agama juga dapat mengendalikan dan mengatur kehidupan masyarakat. Maka
dari itu, norma ogama yarg berperan sebagai pengatur kehidupan ini dapat
menjadi upaya dalam menghadapai ancaman ideologi komunis.

Referensi
1.https://kominfo.bengkulukota.go.id/cegah-ideologi-komunis-dengan-
menghadirkan-kebahagiaan/
2. Buku Paket Sejarah Indonesia Kelas XII
3. Ruangguru

Anda mungkin juga menyukai