Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Akhlak Murid dan Guru Menurut Islam

Dosen pengampu: Marudin , M.Pd.i

Kelompok: 7

Oleh:

1.imam zuhry Mapawa (2021200604054)

2.Lia Ilfitri Isabela (2021200604059)

KELAS : A

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH


IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI PANCOR

TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022


2
KATA PEGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur  kepada Tuhan Yang Maha


Esa atas segala limpahan rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul Ahlak Murid dan
Guru Menurut Islam ini tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas


dari Bapak Dosen Marudin M.pd.i pada bidang Akidah Ahlak .Selain
itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang
Ahlak Murid dan Guru Menurut Islam baik bagi pembaca maupun
juga penulis. Dimana telah kita ketahui bersama ahlak merupakan
sikap,kebiasaaan ,budi pekerti seorang guru maupun siswa dalam
proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dan akan
kita bahas secara rinci pada pembahasan ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kapada Bapak Dosen


Marudin M.pd.i yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami walaupun kenyataannya
masih banyak kekurangan.

Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan dan, jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
berharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Dasan Reban, Senin 4 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

KATA PENGANTAR.................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Ahlak ................................................................... 3


2. Sumber –sumber Akhlak dalam islam.................................... 3
3. Ahlak Guru terhadap Murid .................................................. 4
4. Ahlak Murid terhadap Guru................................................... 5
5. Hadist Eika peserta Didik Dengan Guru dalam islam .......... 6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................9
B. Saran.......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia diciptakan Tuhan secara sempurna di alam ini. Hakekat
manusia yang menjadikan ia berbeda dengan lainnya adalah bahwa
sesungguhnya manusia yang membutuhkan bimbingan dan pendidikan.
Hanya melalui pendidikan manusia sebagai homo educable dapat
dididik,dengan perantara guru. Namun seberapapun tinggi pengetahuan
mereka namun tidak memiliki ahlak yang baik tentunya ilmu yang
dimiliki tidak akan sempurna.seperti kata Bapak Tuan Guru Bajang
Dahulukan Adap dari pada ilmu. Oleh karena itu ahlak itu penting
supaya kita bisa menjadi manusia yang lebih baik. Ahlak ini merupakan
proses memanusikan manusia.

Untuk membentuk pribadi atau watak terhadap anak ini, tidaklah


semudah membalikkan telapak tangan, melalui pendidikanlah pribadi
tersebut akan tercipta atau melekat pada jiwa anak, dan dalam
pendidikan ini memperkenalkan beberapa metode antara lain metode
kebiasaan,keteladanan dan lain-lain. Hendaklah orang tua untuk selalu
membiasakan dan melatih anaknya untuk menghormati guru atau
memuliakannya dan orang yang lebih tua dari padanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akhlak?
2. Apa saja sumber-sumber akhlak dalam islam?
3. Apa pengertian guru dan murid?
4. Bagaimana akhlak guru terhadap murid?
5. Bagaimana akhlak murid terhadap guru?
6. Apahadist etika peserta didik dengan guru dalam pendidikan islam?

1
C. Tujuan
1. Supaya kita bisa mengetahui pengertian ahlak.
2. Supaya kita bisa mengetahui apa saja sumber-sumber ahlak dalam
islam.
3. Supaya kita mengetahui pengertian guru dan murid.
4. Supaya kita bisa mengetahui bagaimana ahlak guru.
5. Supaya kita mengetahui bagiamana ahlak murid terhadap guru.
6. Supaya kita bisa mengathui apa hadist etika peserta didik dengan
guru dalam pendidikan islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Secara bahasa akhlak berasal dari bahasa arab yang merupakan
bentuk jamak dari kata khuluq atau khalq yang artinya tabiat atau budi
pekerti, kebiasaan atau adat.
Secara istilah akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia
sehingga akan muncul secara spontan apabila diperlukan, tanpa
dorongan dari luar. Menurut Imam Al Ghazali, akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan dengan gampang dan
mudah tanpa pertimbangan.1
B. Sumber-sumber akhlak dalam islam
1. Al Quran
Sumber utama akhlak adalah al Quran. Hal ini logis, karena
kebenarannya obyektif, komprehensif dan universal.Tidak mungkin
didasarkan pada pemikiran manusia karena pemikiran manusia
bersifat subyektif, sektoral dan temporal.
2. As Sunnah
Hal ini didasarkan pada firman Allah yang menegaskan
pentingnya seorang muslim mengikuti perintah dan larangan Allah
yang diajarkan Rasulullah dan menjadikannya sebagai sumber
rujukan dan teladan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Hati Nurani
Hati nurani manusia yang bersih juga dapat dijadikan sebagai
sumber akhlak.Sesuai dengan fitrahnya yang cenderung kepada
kebenaran dan kebaikan.Manusia memiliki hati nurani yang dapat
membedakan antara yang baik dan yang salah.2

C. Pengertian Guru Dan Murid


1
Sahriyansyah, Ibadah dan Akhlak, (Yogyakarta: Aswaja Persindo, 2014) hlm. 175-176
2
Sahriyansyah, Ibadah dan Akhlak, (Yogyakarta: Aswaja Persindo, 2014) hlm. 180-183

3
1. Pengertian Guru
Guru dalam konteks pendidikan disebut dengan pendidik.
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Adapun dalam konteks pendidikan
islam, pendidik sering disebut dengan ustadz, mu’allim, dan lain
sebagainya.3
2. Pengertian Murid
Kata murid dalam KBBI diartikan orang yang sedang
berguru atau belajar. Istilah lain adalah pelajar yang dalam bahasa
arab disebut at Thalib, berasal dari kata thalaba, yathlubu, thalaban,
thalibun yang artinya orang yang mencari sesuatu.4
D. Akhlak Guru Terhadap Murid
Akhlak guru harus baik karena guru bertugas sebagai pendidik
terlebih dalam pendiddikan agama Islam guru sebagai contoj dari apa
yang diajarkannya. Akhlak seorang guru dalam pendidikan agama Islam
termasuk salah satu syarat kompetensi guru yakni kompetensi
kepribadian. Dalam kompetensi kepribadian disebutkan bahwa seorang
guru harus jujur, bertindak sesuai norma agama, bersikap dewasa dan
sebagainya. Adapun dalam khazanah keguruan, akhlak guru tercermin
dalam kode etik guru. Berikut beberapa hal yang termasuk akhlak guru
dalam kompetensi kepribadian dan akhlak terhadap murid:
1. Lemah lembut terhadap murid.
2. Bertindak sesuai norma agama.
3. Peduli terhadap murid seperti peduli terhadap anaknya sendiri.
4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, mantap, stabil, dewasa,
arif, dan bijaksana.
5. Menunjukkan etos kerja dan tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
6. Menjujung tinggi kode etik profesi guru.5

3
Sukring,Pendidik dan Peserta Didik dalam Islam,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hlm. 80
4
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm. 765

4
Di samping itu, terdapat beberapa adab Guru terhadap muridnya,
diantaranya:
1. Mengajar dan mendidik harus diniatkan untuk mendapatkan
keridhaan Allah, menyebarluaskan ilmu (nasyr al ‘ilm),
membumikan syariat (ihya asy-sya’ri), mengimplementasikan
kebenaran secara kontinuitas (dawam zuhur al-haqq), dan untuk
meredam kebatilan (khumul al-bathil).
2. Walaupun murid memiliki niat yang tidak ikhlas, tidak boleh berhenti
atau menolak untuk mengajarinya.
3. Dapat memotivasi para muridnya tentang keutamaan ilmu dan
kemuliaan proses pencariannya pada setiap waktu.
4. Mencintai muridnya dalam mendapatkan kebaikan atau hal positif
seperti mencintai dirinya sendiri.
5. Menasehati murid yang belajar secara berlebihan hingga melampaui
batas kemampuannya secara lemah lembut.
6. Tidak bersikap deskriminatif dengan memberikan perlakuan istimewa
terhadap sebagian murid
E. Akhlak Murid Terhadap Guru
Akhlak murid sangat penting untuk diperhatikan. Akhlak murid yang
baik terhadap guru dapat memudahkan pemahaman terhadap materi
yang disampaikan guru, antara lain:6
1. Rendah hati terhadap guru.
2. Membela guru selama guru benar.
3. Menghormanti dan memuliakan serta mendoakan guru.
4. Bersungguh-sungguh dalam belajar.
5. Tidak membuka aib dan rahasia guru.
6. Bersikap sopan santun terhadap guru.
7. Tidak membantah perintahnya.
8. Berupaya menyenangkan hatinya dengan cara yang baik.
9. Tidak merepotkan guru dengan banyak pertanyaan.
5
Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola HubunganGuru-Murid,(Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2001), hlm. 50
6
Abdul Majid, Belajar dan Pendidikan Agama Islam(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012) hlm. 93

5
10. Jangan berjalan dihadapannya.
11. Jangan duduk ditempat duduknya.
12. Jangan mulai berbicara kecuali setelah mendapat izin darinya.
13. Jangan melawan dan menipu guru.
14. Meminta ma’af jika berkata keliru dihadapan guru.
15. Memuliakan keluarganya.
16. Memuliakan sahabat karib guru.

F. Hadist Etika Peserta Didik Dengan Guru Dalam Pendidikan Islam7


1. Menjadikan diri guru sebagai suri tauladan yang baik kepada murid

Allah berfirman dalam surat al-Ahzab/33 ayat 21:

‫لقد كان لكم في رسول هللا اسوة حسنة‬

Artinya:

Sesungguhnya telah ada pada( diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik.

Penjelasan:

Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang


berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan
membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Anak
memandang pendidik sebagai figure terbaik, yang tindak-tanduk dan
sopan-santunnya, disadari atau tidak, akan ditiru. Bahkan perkataan,
perbuatan dan tindak-tanduk guru akan senantiasa tertanam dalam
kepribadian anak.Allah SWT telah mengajarkan — dan Dia adalah
peletak metode samawi yang tiada taranya — bahwa Rasul yang
diutus untuk menyampaikan risalah samawi kepada umat manusia,
adalah seorang pendidik yang mempunyai sifat-sifat luhur, baik
spiritual, moral maupun intelektual.Sehingga umat manusia
meneladaninya, menggunakan metodenya dalam hal kemuliaan,

Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola HubunganGuru-Murid,(Jakarta: Raja


7

Grafindo Persada, 2001)

6
keutamaan dan akhlak yang terpuji.Allah mengutus Nabi Saw
sebagai teladan yang baik bagi kaum muslimin sepanjang sejarah,
dan bagi umat manusia di setiap saat dan tempat, sebagai pelita yang
menerangi dan purnama yang memberi petunjuk.

Dalam al-Ahzab/33 ayat 45-46 disebutkan sebagai berikut:

‫يا ايها النبي انا ارسلناك شاهدا ومبشرا ونذيرا وداعيا الى هللا باذنه وسراجا منيرا‬

Artinya:

Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi dan


pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi
penyeru kepad agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya
yang menerang.

Allah meletakkan pada diri Nabi yang mulia suatu bentuk yang
sempurna bagi metode pendidikan yang islami, agar menjadi
gambaran yang hidup dan abadi bagi generasi-generasi umat
selanjutnya dalam kesempurnaan akhlak dan universalitas
keagungan kepribadian.

2. Menunjukkan sikap lemah lembut dan kasih sayang kepada murid

Guru harus menunjukkan dirinya sebagai orang yang selalu


memperhatikan dan mengupayakan kebaikan untuk para murid tanpa
pamrih. Tidak membeda-bedakan mereka, meskipun latar belakang
mereka sangat beragam.Kasih sayang guru tidak saja kepada murid
yang patuh dan hormat, tetapi juga kepada murid yang nakal. Guru
dalam konteks kasih sayang ini tidak akan pernah merasakan terhina
dan rendah diri dihadapan guru. Allah berfirman dalam surat Al-
Hasyr/59 ayat 9:

‫ويؤثرون على انفسهم ولو كان بهم خصاصة ومن يوق شح نفسه فاولئك هم المفلحون‬

Artinya:

7
Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri
mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka
berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Nabis SAW juga mengingatkan agar pendidik menunjukkan sikap


lemah lembut kepada murid. Bukhari meriwayatkan:

َ ‫ة‬h ‫ش‬َ ِ‫وب عَنْ َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن أَبِى ُملَ ْي َكةَ عَنْ عَائ‬
َ ُّ‫ب عَنْ أَي‬
ِ ‫سالَ ٍم أَ ْخبَ َرنَا َع ْب ُد ا ْل َوهَّا‬
َ ُ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْن‬
َّ ‫الُوا‬hhَ‫لم – فَق‬hh‫ه وس‬hh‫لى هللا علي‬hh‫ ُوا النَّبِ َّى – ص‬hَ‫و َد أَت‬hh‫ا أَنَّ يَ ُه‬hh‫ى هللا عنه‬hh‫– رض‬
. ‫ا ُم َعلَ ْي ُك ْم‬h‫الس‬
ِ h‫ َعلَ ْي‬ ، ُ‫ة‬h ‫ش‬
‫ك‬h ِ ‫ َو َغ‬، ُ ‫ َولَ َعنَ ُك ُم هَّللا‬، ‫ةُ َعلَ ْي ُك ْم‬h ‫ش‬
َ ِ‫ا عَائ‬hhَ‫ا َل « َم ْهالً ي‬hhَ‫ ق‬. ‫ َب هَّللا ُ َعلَ ْي ُك ْم‬h ‫ض‬ َ ِ‫الَتْ عَائ‬hhَ‫فَق‬
‫ش‬ ِ ‫بِال ِّر ْف‬ »
َ ‫ َوإِيَّا ِك َوا ْل ُع ْنفَ َوا ْلفُ ْح‬، ‫ق‬

Artinya:

              …hendaknya kamu bersikap lemah lembut, kasih sayang,


dan hindarilah sikap keras serta keji.

BAB III

PENUTUP

8
A. Kesimpulan
Adab haruslah dimiliki setiap individu demi jalinan
hubungansosialnya berjalan dengan baik. Begitu juga dalam proses
pendidikan.Seorang murid hendaklah memikili adab terhadap guru,
maupuntemannya. Sebagaimana yang telah dijelaskan, seorangmurid
menuntut ilmu hendaknya melalui seorang syeh (guru), dansupaya
ilmu pengetahuan yang akan didapat, melekat dalam hati hendaklah
murid itu membersihkan hatinya dan memuliakan gurunya baik dalam
proses pendidikan maupun diluar proses pendidikan,
pendidikan yang dapat membantu mengembangkan potensi yang adad
alam dirinya sesuai dengan potensi dalam jiwanya. Inti
pendidikanadalah supaya anak memiliki kepribadian muslim yang
sejati danmelekat dalam hati kemudian diaplikasikan dalam
kesehariannya.Untuk itu anak memerlukan bimbingan yang benar dan
tepat.
B. Saran
Adap sangat penting dalam proses pembeljaran dan adap itu
merupakan Penyempurna ilmu kenapa bisa begitu karena dengan kita
neniliki adap tentunya ilmu yang kita miliki bisa kita gunakan dengan
sebaik –baiknya.seperti kata pepatah belajarlah adap sebelum
ilmu,sebab ilmu tanpa adap hanya akan membuatmu sombong,
ingatlah iblis,ilmunya tinggi tapi dilaknat oleh kesobonganya.Maka
dari itu marilah kita sama- sama menjaga adap kita baik adap terhadap
guru maupun orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Nata,Abudin,2001,Perspektif Islam Tentang Pola HubunganGuru-Murid,


Jakarta: Raja Grafindo Persada

9
Majid,Abdul, 2012, Belajar dan Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya

Sukring, 2013,Pendidik dan Peserta Didik dalam Islam, Yogyakarta: Graha


Ilmu

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Jakarta: Balai Pustaka

10

Anda mungkin juga menyukai