Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Pada
kesempatan ini saya juga tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Adapun judul makalah yang saya susun yaitu “Media Pembelajaran Pohon
Penjumlahan”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman.Terima kasih
juga kami ucapkan kepada Bapak Ir. Soeprijadi, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan
yang memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan
baik.
Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai Kewirausahaan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
sekali kekurangan di dalamnya, sehingga dalam kesempatan kali ini juga kami bermaksud untuk
meminta saran dan kritik demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Kami juga berharap
agar makalah yang telah kami susun ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa dan para
pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................................................ 3
I.1. Latar Belakang...............................................................................................................
I.2.Rumusan Masalah....................................................................................................... 3
BAB II.................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN.................................................................................................................. 4
A. Pengertian ...................................................................................................
BAB III......................................................................
PENUTUP..................................................
KESIMPULAN.................................................................................................................. 14
SARAN...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ada satu anggapan, terutama dari kalangan guru, yang mengatakan kehadiran bimbingan
karier di sekolah adalah untuk menggantikan program bimbingan dan konseling yang telah mulai
dilaksanakan di sekolah sejak sebelumnya.Anggapan seperti itu sudah tentu merupakan
anggapan yang keliru.Bimbingan karier merupakan bagian dari program bimbingan dan
konseling secara keseluruhan.Didalam program bimbingan dan konseling terdapat beberapa jenis
layanan bimbingan, seperti bimbingan pendidikan, bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan karier dan sebagainya.Kehadiran bimbingan karier di sekolah dimaksudkan untuk
lebih memberikan arti bagi program bimbingan dan konseling secara keseluruhan.
Masalahnya sekarang adalah apakah yang di maksud dengan bimbingan karier?Untuk
mengerti maksud bimbingan karier yang sebenarnya perlu di kemukakan beberapa definisi
tentang bimbingan karier yang di buat oleh para ahlinya. Tolbert mengemukakan bahwa istilah
karier biasanya menunjukkan kepada rangkaian pekerjaan-pekerjaan yang di laksanakan oleh
seseorang dalam hidupnya, sedangkan pekerjaan atau jabatan menyatakan suatu hidupnya,
sedangkan pekerjaan atau jabatan menyatakan suatu peranan kerja yang khas, seperti dokter,
masinis dan lain-lain.Bimbingan karier mencakup semua layanan yang bertujuan untuk
membantu murid dalam membuat rencana-rencana dan keputusan-keputusan tentang pendidikan
dan jabatan.
Ditinjau dari sisi sejarah, istilah bimbingan dan konseling karir berakar pada istilah
vocational guidance yang pertama kali dipopulerkan oleh Frank Parson dalam buku Choosing a
Vocation (1909) dan dikutip oleh Wikipedia (2012). Pada awalnya penggunaan istilah ini lebih
merujuk pada usaha membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan,
termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki
suatu pekerjaan. Namun selanjutnya terjadi perubahan pendekatan dari model okupasional
(occupational) ke model karir (career). Kedua model ini memiliki perbedaan, dimana pada model
okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan
pekerjaan, sedang pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan penekanan tentang pilihan
pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan konsep perkembangan dan tujuan -
tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan
semacamnya mula iturut dipertimbangkan.Bimbingan dan konseling karir berhubungan erat
dengan pendidikan karir (career education), seperti dikemukakan Calhoun dan Finch (1976)
bahwa program pendidikan karir di memiliki tahapan berupa kesadaran karir, eksplorasi karir,
dan persiapan karir.
Karir adalah pekerjaan, profesi (Hornby, 1957). Seseorang akan bekerja dengan senang
hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan
dirinya, kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai
dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam
bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian diperlukannya bimbingan karir itu
untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut. Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari
bimbingan dan konseling. Pada saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk
pelaksanaannya, khususnya di sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya, masih ada
para siswa tamatan SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu sebab
yang tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik
khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan bimbingan karir
secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan mengetahui apa yang akan dipilihnya,
melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia pekerjaan.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu
pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya
dalam duria kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu
untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri
dalam dunia kerja.
Widiadmojo (2000:3) mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan
birnbingan yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam
mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier
diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat,
dikemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh
pengertian bahwa bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa
untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai
dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara
optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi
kepuasan dan kelayakan.
Dasar-dasar Pelaksanan Bimbingan Karir Disekolah :
Pelaksanaan layanan bimbingan karir disekolah kepada setiap pendidik dituntut untuk
memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar atau pokok-pokok pikiran
yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir di sekolah.
Dasar-dasar atau pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir disekolah
diantaranya:
Bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa
yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja
yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya siswa dapat
memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau potensi
yang ada dalam dirinya dan apabila muncul hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat
mengatasi hambatan itu.
2.3. Fungsi BK Karir
Menurut Bimo Walgito (2010) saat ini bimbingan karir memang sedang mendapatkan
tempat tersendiri sehingga lebih sering dilakukan. Bimbingan karir ini perlu dan penting untuk
diberikan kepada para siswa, baik SMP maupun SMA dengan alasan sebagai berikut :
a. Para siswa ditingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan
program studi atau penjurusan. Walaupun ada kata ‘memilih’ namun sebenarnya telah adanya
batas tertentu dalam pengambilan program karena ada persyaratan yang terkait dengan prestasi
akademik dari siswa yang bersangkutan. Penjurusan itu jelas akan menentukan masa depan siswa
diperlukan kecermatan serta perhitungan yang matang dan tepat.
b. Kenyataan menunjukan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari SMA akan
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung terjun ke dunia
kerja tentu memerlukan bimbingan karir ini agar siswa dapat bekerja dengan senang dan baik.
c. Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial. Merekalah yang akan
menentukan bagaimana keadaan Negara yang akan datang. Mereka merupakan sumber daya
manusia dalam pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk
menghadapi masa depan dan menyiapkan pekerjaan atau jabatan yang sesuai dengan potensi
mereka.
d. Para siswa ada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak
ke masa dewasa. Pada umumnya, mereka belum dapat mandiri, maka dari itu mereka
membutuhkan bantuan orang lain untuk menuju kemandirian termasuk bimbingan karir untuk
menyiapkan kemandirian dalam hal pekerjaan.
e. Pada siswa SMP juga memerlukan bimbingan karir, baik untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan. Pada pembahasan educational
guidance danvocayional guidance, masalah pekerjaan di tingkat SMP mulai tampak sehingga
perlu adanyavocational guidance, disamping educational guidance.
Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan
kegiatan:
(1). Paket belajar,
(2). Pengajaran unit,
(3). Papan buletin,
(4). Hari Karier dan
(5). Karya Wisata Karier. (Agus suyanto, 1989: 23).
Pendapat di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua cara
pendekatan sebagai berikut :
a. Pendekatan Individual yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan
karier melalui dua cara :
Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi
siswa. Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami
dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.
b. Pendekatan Kelompok
Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karier, menggunakan lima
Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman lingkungan, (d).
Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitan
dengan suatu pekerjaan selama proses belajar hendaknya memberikan informasi yang berkaitan
dengan suatu pekerjaan selama proses belajar memberikan informasi yang berkaitan dengan
suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi yang disampaikan.
Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas BK memasang informsi.
Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya diambil dari guntingan. Tentang suatu
pekerjaan,dan sebagainya.
Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi hari-hari tertentu yang diisi dengan
ceramah dari sumber tentang suatu pekerjaan.
Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak berkunjung ketempat suatu pekerjaan untuk
melihatdari dekat tentang suatu pekerjaan.
ANALISIS
Tentang defenisi bimbingan karier, dikatakan sebagai berikut :
“Bimbingan karier adalah suatu program yang terkoordinasi untuk membantu orang
muda mengembangkan pemahaman diri, belajar tentang dunia kerja, mendapatkan pengalaman-
pengalaman yang akan membantunya dalam membuat keputusan, dan mendapatkan pekerjaan”. (
Tolbert, 1974:27)
“Bimbingan karier merupakan salah stu jenis bimbingan yang berusaha membantu
individu memecahkan masalah karier ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian diri yang
sebaik-baiknya dengan mas depannya (PB3K, 1974 )”.
“Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu
individu dalam memecahkan masalah karir ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian diri
yang sebaik-baiknya dengan masa depannya ( BP3K, 1984:1 ).
“Bimbingan karir ialah proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima
gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luardirinya,
mempertemukan gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu, untuk pada akhirnya
dapat :
1. memilih bidang pekerjaan
2. menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan,
3. memasuki
4. membina karier dalam bidang tersebut.( Rochman Natawidjaja, 1980: 2 )
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk
memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan
minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal
sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan
dan kelayakan.
Bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa
yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja
yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya siswa dapat
memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau potensi
yang ada dalam dirinya.. dan apabila muncul hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat
mengatasi hambatan itu.
SARAN
Diharapkan guru BP yang ada pada sekolah bisa dijadikan tempat untuk bimbingan
konseling tentang karir, seperti mengarahkan dan memandirikan siswa dan bukan malah
memotivasi dengan kebohongan atau bahkan memarahi segala sesuatu apapun keputusan yang
diambil oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Walgito, B. 2010. Bimbingan Konseling Studi dan Karier. Yogyakarta: Andi
Tersedia:http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/prinsip-prinsip-bimbingan-karir.html
Tersedia:http://oneboyariyanta.blogspot.com/2014/01/bimbingan-karir-anak-sd.html
http://bk13124-terra.blogspot.com/2015/01/konsep-dasar-bimbingan-konseling-karir.html
http://rouf-artikel.blogspot.com/2013/07/bimbingan-karir.html