Anda di halaman 1dari 18

17

BAB V
TEOREMA RANGKAIAN

Persoalan yang muncul pada Rangkaian Listrik bisa diselesaikan dengan


menggunakan teorema tertentu. Namun, itu bukan berarti bahwa hukum atau
konsep dasar serta bantuan analisis seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya
tidak dipergunakan lagi. Di dalam implementasinya, penggunaan teorema tertentu
untuk menyelesaikan persoalan pada rangkaian listrik masih akan tetap
membutuhkan bantuan konsep dasar ataupun analisis rangkaian.
Ada beberapa teorema yang dibahas pada bab ini, yaitu :
1. Teorema Superposisi
2. Teorema Subsitusi
3. Teorema Thevenin
4. Teorema Norton
5. Teorema Transformasi Sumber
6. Teorema Transfer Daya Maksimum
5.1 Teorema Superposisi
Teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier. Rangkaian
linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan terpenuhi jika y
= kx, dimana k = konstanta dan x = variabel.
Dalam setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan atau
sumber arus, perhitunganannya dapat dilakukan dengan cara :
Menjumlahkan secara aljabar tegangan atau arus yang disebabkan oleh
tiap sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan
atau arus bebas lainnya yang diganti dengan tahanan dalamnya.
Pengertian dari teorema di atas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas,
maka dengan teorema superposisi itu berarti sama dengan n buah keadaan
rangkaian yang akan dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan
dijumlahkan. Jika terdapat beberapa buah sumber tak bebas, maka tetap saja
teorema superposisi menghitung n buah keadaan dari n buah sumber bebasnya.
18

Rangkain linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang


mempunyai sumber bebas, sumber tak bebas linier (sumber tak bebas arus/tegangan
tak bebas sebanding dengan pangka satu dari tegangan /arus lain, atau sebanding
dengan jumlah pangkat satu bersaran-besaran tersebut), dan elemen resistor,
induktor, serta kapasitor.
5.1.1 Teorema Superposisi untuk Sumber Bebas
Untuk penerapan terorema superposisi pada sumber bebas, jika terdapat n
buah sumber bebas makanterdapat n buah keadaan yang dihasilkan pada saat
masing-masing sumber bebas tersebut aktif.
Contoh Latihan
5.1 Berapakah arus i dengan teorema superposisi ?
i

10 15
20V 1A
10

Jawaban :
Pada saat sumber tegangan aktif/bekerja maka sumber arus tidak aktif (diganti
dengan tahanan dalamnya yaiu tak hingga aau rangkaian open circuit) :

i2

10 15
20V
10

20
maka :𝑖1 = 10+10 = 1A
19

Pada saat sumber arus aktif/bekerja maka sumber tergangan tidak aktif (diganti
dengan tahanan dalamnnya yaitu nol atau rangkaian short circuit) :

i1

10 15

10 1A

10
𝑖2 = − 10+10 × 1 = −0,5 A

sehingga :
𝑖 = 𝑖1 + 𝑖2 = 1 − 0,5 = 0,5 A
5.2 Tentukan nilai i dengan superposisi !

6V
17V i

2A
2
2

Jawaban :
Pada saat sumber 𝑉𝑠 =17V aktif /bekerja, maka sumber tegangan 6V diganti dengan
tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit, dan sumber arus 2A
diganti dengan tahanan dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit.
20

i1
17V

2 2

3𝛺//0𝛺→ 𝑅𝑝1 = 0𝛺
2×2
3𝛺//0𝛺→ 𝑅𝑝2 = = 1𝛺
2+2
1 17
𝑉𝑅𝑝2 = × 17 = 𝑉
1+3 4
−𝑉𝑅𝑝2 17
sehingga :𝑖1 = = − 8A
2

Pada saat sumber 𝑉𝑠 = 6V aktif/bekerja, maka sumber tegangan 17V diganti degan
tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit, dan sumber arus 2A
diganti dengan tahanan dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit :
3

6V
i2

2 2

3×2 6
3𝛺//2𝛺→ 𝑅𝑝1 = = 5𝛺
3+2
6 16
𝑅𝑠 = 𝑅𝑝1 + 2𝛺 = +2= 𝛺
5 5
6 6 31
𝑖2 = 𝑅 = 48 = A
𝑝2 8
31

Pada saat sumber 𝐼𝑠 = 2A akif/bekerja, maka sumber tegangan 17V diganti dengan
tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit, dan sumber tegangan 6V
diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit .
21

3
3

i3

2 2 2A

3×2 6
3𝛺//2𝛺→ 𝑅𝑝1 = = 5𝛺
3+2

3𝛺//0𝛺→ 𝑅𝑝2 = 0 𝛺
2 5
𝑖3 = 6 ×2= 4A
2+
5

sehingga :𝑖 = 𝑖1 + 𝑖2 + 𝑖3
−17 31 5 24
𝑖= + + = =3A
8 8 4 8

5.1.2 Teorema Superposisi unuk Sumber Tak Bebas


Dalam penerapan teorema superposisi, jika terdapat sumber tak bebas, maka
penjumlahan aljabar sumber yang aktif adalah sejumlah sumber bebasnya.Atau jika
terdapat n buah sumber bebas dan terdapat minimal satu sumber tak bebas, maka
teorema superposisinya adalah dengan menjumlahkan keadaan masing-masing
sumber bebasnya.
Contoh Latihan
5.3 Tentukan nilai i dengan superposisi !

i
3i A
3
2
8A
4A

Jawaban :
22

Pada rangkaian ini terdapa sumber tak bebas, maka perhitungan dengan teorema
superposisi tetap dengan membuat analisis untuk n buah keadaan sumber
bebas.Pada soal diatas terdapat dua buah sumber bebas, maka dengan superposisi
terdapat dua buah keadaan yang harus dianalisis.
Pada saat sumber 𝐼𝑠 = 8 A aktif/bekerja, maka sumber arus 4A diganti
dengan tahanan dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit :

i1

3 3i1 A
2
8A

3 3
𝑖1 = (3i1 − 8 ) → 𝑖1 = × (3𝑖1 − 8) → 5𝑖1 = 9𝑖1 − 24
3 +2 5
24
𝑖1 = = 6A
4

Pada saat sumber 𝐼𝑠 = 4A aktif/bekerja, maka sumber arus 8A diganti dengan


tahanan dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circiut.

i2
3i2 A
3
2
4A

3
𝑖2 = × (3𝑖2 + 4)
3+2
3
𝑖2 = × (3𝑖2 + 4)
5
−12
5𝑖2 = 9𝑖2 + 12 → 𝑖2 = = −3A
4

Sehingga :𝑖 = 𝑖1 + 𝑖2 = 6 − 3 = 3 A
23

5.4 Tentukan nilai i dengan teorema superposisi!


+ 6A
12V
- 2i +
-

Jawaban :
Pada saat sumber teganagn 12 V aktif, sumber arus 6 A tidak aktif (diganti dengan
rangkaian terbuka)

i1

12V +
- 2 i1 +
-

Hukum Kirchhoff II :
V = 0
−12 + i1 + 3i1 + 2i1 = 0
12
i1 = = 2A
6
Pada saat sumber arus 6 A aktif, sumber tegangan 12 V tidak aktif (diganti dengan
rangkaian hubung singkat):

i2

6A

2 i2 +
-
24

Hukum Kirchhoff II :
V = 0
i2 + 3 ( 6 + i2 ) + 2i2 = 0
6i2 + 18 = 0
18
i2 = − = −3 A
6
sehingga, i = i1 + i2 = 2 − 3 = −1A
12
i1 = = 2A
6
5.2 Teorema Substitusi
Pada teorema ini berlaku bahwa :
Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang
mengalir (sebesar i), maka komponen pasif tersebut dapat diganti dengan
sumber tegangan Vs, yang mempunyai nilai yang sama dengan saat arus
tersebut (sebesar i) melalui komponen pasif tersebut.
Jika komponen pasifnya adalah sebuah resistor sebesar R, maka sumber
tegangan penggantinya bernilai Vs = i.R dengan tahanan dalam sumber tegangan
tersebu sama dengan nol.

V5=i.R
Rangkaian R
Rangkaian

Gambar 5.1 Ekuivalensi rangkaian dengan teorema substitusi


Contoh Latihan :
5.5 Tentukan nilai 𝑖1 dengan teorema subsitusi !
25

it i2

1 i1 1
2V
1
2

2×2
𝑅𝑡 = + 1 = 2𝛺
2+2
2
𝑖𝑡 = = 1 A, it = i1 +i2
2
2
𝑖2 = × 1 = 0,5 𝐴 → 𝑖1 = 𝑖𝑡 − 𝑖2 = 0,5 𝐴
2+2
Dengan teorema subsitusi :
Resistor 1 𝛺 yang dilalui arus 𝑖2 sebesar 0,5 A, jika diganti dengan 𝑉𝑠 = 1 × 𝑖2 =
0,5 𝑉, maka akan menghasilkan arus 𝑖1 yang sama pada saat sebelum dan sesudah
diganti dengan sumber tegangan.
Dengan analisis mesh :

1 i1 1
2V
i '1 i '2
2 0,5V

Loop 𝑖1 ∶
−2 + 𝑖1′ + 2(𝑖1′ − 𝑖2′ ) = 0
3𝑖1′ − 2𝑖2′ = 2
Loop 𝑖2 ∶
0,5 + 𝑖2′ + 2(𝑖2′ − 𝑖1′ ) = 0
−2𝑖1′ + 3𝑖2′ = −0,5
Dengan metode Cramer :
26

3 −2 𝑖1′ 2
( )( ′) = ( )
−2 3 𝑖2 −0,5
2 −2
| | 6−1
−0,5 3
𝑖1′ = 3 −2 = = 1A
| | 9−4
−2 3
3 2
| | −1,5+4
−2 −0,5
𝑖2′ = 3 −2 = = 0,5 A
| | 9−4
−2 3

sehingga :𝑖 = 𝑖1′ − 𝑖2′ = 1 − 0,5 = 0,5A

5.3 Teorema Thevenin


Pada teorema ini berlaku bahwa :
Suatu rangkian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu
buah sumber tegangan yang dihubungkan secara seri dengan sebuah
tahanan ekuivalennya pada dua terminal yang diminati.
Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk menyederhanakan analisis
rangkaian, yaitu membuat rangkaiann pengganti berupa sumber tegangan yang
dihubungkan secara seri dengan suatu resistansi ekuivalennya.
i
i
a a

Rangkaian Rangkaian Rangkaian


Linier A B Linier A V

b b
Gambar 5.2 Ekuivalensi rangkaian

Pada gambar di atas, dengan teorema superposisi, dapat dilihat pada dua
terminal yang diamati yaitu terminal a-b bahwa rangkaian B dapat diganti dengan
sumber tegangan yang bernilai sama seperti saat arus melewati rangkaian B.
Setelah kita dapatkan rangkaian subsitusinya, maka dengan menggunakan
teorema superposisi didapakan bahwa :
27

1. Ketika sumber tegangan V akif/bekerja, maka rangkaian linier A tidak akif


(semua sumber bebasnya mati dan diganti dengan tahanan dalamnya),
sehingga didapatkan nilai resistansi ekuivalennya.

i1
i1 a
a

Rangkaian
Linier A mati V Rth
V

b b

Rth

Gambar 5.3 Ekuivalensi rangkaian saat rangkaian linier A mati

2. Ketika rangkaian linier A aktif/bekerja, maka sumber tegangan bebas diganti


dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit.
isc
a

Rangkaian
Linier A Akif
V=0

b
Gambar 5.4 Ekuivalensi rangkaian saat rangkaian linier A aktif

Dengan menggabungkan kedua keadaan tadi (teorema superposisi), maka


didapat :
𝑖 = 𝑖1 + 𝑖𝑠𝑐
𝑉
𝑖 = − 𝑅 + 𝑖𝑠𝑐 .................... (1)
𝑡ℎ

Pada saat terminal a-b di open circuit (OC), maka i yang dapat mengalir sama
dengan nol (i=0), sehingga :
28

i=0
a

Rangkaian
Linier A Akif

Gambar 5.5 Terminal a-b open circuit


𝑉
𝑖=− + 𝑖𝑠𝑐
𝑅𝑡ℎ
𝑉𝑜𝑐
0=− + 𝑖𝑠𝑐
𝑅𝑡ℎ
𝑉𝑜𝑐 = 𝑖𝑠𝑐 × 𝑅𝑡ℎ .................. (2)
Dari persamaan (1) dan (2), maka didapatkan :
𝑉 𝑉 𝑅𝑡ℎ 1
𝑖=− + 𝑖𝑠𝑐 = − + 𝑖𝑠𝑐 = (−𝑉 + 𝑖𝑠𝑐 . 𝑅𝑡ℎ )
𝑅𝑡ℎ 𝑅𝑡ℎ 𝑅𝑡ℎ 𝑅𝑡ℎ
𝑖. 𝑅𝑡ℎ = −𝑉 + 𝑉𝑜𝑐
𝑉 = 𝑉𝑜𝑐 − 𝑖. 𝑅𝑡ℎ
Cara memperoleh resistansi penggantinya (Rth) adalah dengan mematikan
atau menonakifkan semua sumber bebas pada rangkaian linier A (untuk sumber
tegangan tahanan dalamnya = 0 atau rangkaian short circuit dan untuk sumber arus
tahanan dalamnya = ∞ atau rangkaian open circuit).
Jika pada rangkaian tersebut terdapat sumber depedent atau sumber tak bebas,
maka untuk memperoleh resistansi penggantinya, maka terlebih dahulu harus dicari
arus hubung singka (𝑖𝑠𝑐 ), sehingga nilai resistansi penggantinya (Rth) didapatkan
dari tegangan pada kedua terminal yang di open circuit dibagi dengan arus pada
kedua terminal yang di short circuit.
Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Thevenin
1. Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter ditanyakan.
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, jadikan open circuit terminal a-
b, kemudian hitung nilai tegangan di titik a-b tersebut (Vab= Vth).
29

3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan
diukur pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara
diganti dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas diganti
rangkaian short circuit dan untuk sumber arus bebas diganti dengan
rangkaian open circuit) (Rab = Rth).
4. Jika terdapat sumber tak bebas, maka unuk mencari nilai tahanan pengganti
𝑉
Theveninnya didapatkan dengan cara Rth = 𝐼 𝑡ℎ .
𝑠𝑐

5. Untuk mencari Isc, terminal titik a-b tersebut dihubungsingkatkan dan dicari
arus yang mengalir pada titik tersebut (𝐼𝑎𝑏 = 𝐼𝑠𝑐 ).
6. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Theveninnya, kemudian pasangkan
kembali komponen yang tadi dilepas dan hiung parameter yang ditanyakan.
5.3.1 Teorema Thevenin untuk Sumber Bebas
Jika semua sumber energi pada rangkaian adalah sumber bebas, maka
langkah-langkah penyelesaiannya mengikuti urutan langkah 1, 2, 3, dan 6 pada
daftar di atas.
Contoh Latihan
5.6 Tentukan nilai arus i dengan teorema Thevenin !

5V

i 8

4 4
6A

Jawaban :
Tentukan titik a-b pada R dimana parameter i ditanyakan, kemudian hitung
tegangan di titik a-b pada saat terbuka :
30

5V


a
6A 4Ω

𝑉𝑎𝑏 = 𝑉𝑜𝑐 = −5 + 4.6 = −5 + 24 = 19 V


Rth dicari ketika semua sumber bebasnya tidak aktif (diganti dengan tahanan
dalamnya) dilihat dari titik a-b :

a
4
b

𝑅𝑡ℎ = 4𝛺
Rangkaian pengganti Thevenin :

a
4
i
19V 4

sehingga :
19
𝑖= A
8

5.7 Tentukan nilai arus i dengan teorema Thevenin!


31

12V 3A 6Ω

12Ω

Jawaban:

Tentukan titik a-b pada R dimana parameter i ditanyakan, kemudian hitung


tegangan di titik a-b pada saat terbuka:

12V 3A a
6Ω b

12Ω

Dengan analisis node:

V1 4Ω

12V 3A a
6Ω b
V1 - 12
12Ω

Tinjau node voltage V1 :


32

V1 V1 − 12
+ −3 = 0
6 12
2V1 + V1 − 12 − 36 = 0
3V1 = 48
48
V1 = = 16V
3

Sehingga:

Vab = Voc = 12 + V1 = 12 + 16 = 28V

Rab dicari ketika semua sumber bebasnya tidak aktif (diganti dengan tahanan
dalamnya) dilihat dari titik a-b:

a
6Ω b

12Ω

6x12
Rab = + 4 = 4 + 4 = 8
6 + 12

Rangkaian pengganti Thevenin:

8Ω a
i
28V 6Ω

Sehingga:
33

28 28
i= = = 2A
8 + 6 14

5.3.2 Teorema Thevenin untuk Sumber Tak Bebas


Jika ada sumber tak bebas pada rangkaian, maka langkah-langkah
penyelesaiannya mengikuti urutan 1, 2, 4, 5, dan 6 pada daftar di halaman 123.
Contoh Latihan
5.9 Tentukan nilai V dengan teorema Thevenin !

i 2iV

12V
6A
3

Jawaban :
Mencari 𝑉𝑎𝑏 dimana tegangan di R =3𝛺 dan rangkaian tersebut terbuka :
1

i1 2i1V

12V a 6A
Vab
b

𝑉𝑎𝑏 = 𝑉𝑜𝑐 = −2𝑖1 − 1𝑖1 + 12 = 3𝑖1 + 12


Dimana i = -6A
𝑉𝑜𝑐 = (−3 × −6) + 12 = 18 + 12 = 30 V
Karena terdapat sumber tak bebas, maka harus mencari 𝑅𝑡ℎ tidak bisa langsung
dengan mematikan semua sumbernya, sehingga harus dicari dengan nilai 𝐼𝑠𝑐 :
34

i2
2i2V

12V 6A
a
ix
b

𝑖𝑠𝑐 = 𝑖2 + 6z

∑𝑣 = 0

−12 + 1𝑖2 + 2𝑖2 = 0


12
3𝑖2 = 12 → 𝑖2 = =4A
3

sehingga :𝑖𝑠𝑐 = 𝑖2 + 6 = 4 + 6 = 10 A
𝑉𝑜𝑐 30
maka :𝑅𝑡ℎ = = =3𝛺
𝑖𝑠𝑐 10

Rangkaian pengganti Thevenin :


3

30V 3

3
𝑉= × 30 = 15 𝑉
3+3

Anda mungkin juga menyukai