Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ILMU NEGARA

TIPE TIPE HUKUM, BENTUK NEGARA DAN BENTUK


PEMERINTAHAN

DOSEN
MUCHLIS KURNIANTO, S.H.,M.H.

DISUSUN OLEH

SURIADI DZAKIR 21.3249


M. ALY AL GUSTY 21.3247
DIFA PUTRA NASRIANDI 21.3246
NUR RADIFAN 21.3248
DENI APRIYANTO 21.3224
IBNU 21.2350

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM SOELTHAN


TSJAFIOEDIN SINGKAWANG
SINGKAWANG 2021

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Tipe-tipe Negara, Bentuk
Negara dan Bentuk Pemerintahan dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir semester 1 dari
Bapak Muchlis Kurnianto pada bidang Ilmu Negara. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Tipe-tipe
Negara bentuk Negara dan bentuk pemerintahan
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Muchlis Kurnianto
selaku dosen mata pelajaran Ilmu Negara. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.
Akhir kata, semoga tujuan dari penulisan makalah ini dapat terwujud dan
dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Akhir kata wassalamu'alaikum wr.wb.

Singkawang,20 November 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1. Latar Belakang..............................................................................................3
2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
3. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. TIPE TIPE NEGARA...................................................................................3
B. BENTUK NEGARA.....................................................................................6
A. Pengertian Bentuk Negara............................................................................6
B. Bentuk Negara Pada Zaman Yunani Kuno...................................................6
C. Bentuk Negara Pada Zaman Pertengahan.....................................................8
D. Bentuk Negara pada Masa Modern Sekarang...............................................8
1. Negara Kesatuan...............................................................................................8
2. Negara Serikat..................................................................................................9
3. Negara Federal Negara Kesatuan...................................................................12
E. Betuk Kenegaraan..........................................................................................12
F. Bentuk Negara Indonesia...............................................................................14
C. BENTUK PEMERINTAHAN....................................................................15
1. Pengertian Bentuk Pemerintahan................................................................15
2. Macam-macam Bentuk Pemerintahan di Dunia.........................................16
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
KESIMPULAN..................................................................................................19
SARAN..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sejarah telah mencatat bahwa setiap zaman mempunyai pemikiran-pemikiran


yang berbeda dan tokoh-tokoh yang berbeda mengenai cerita ketatanegaraan,
ketika kita berbicara pada rana kenegaraan yang perlu kita ketahui adalah
bagaimana menjadikan masyarakat sejahtera dan makmur, tanpa melepaskan
sendi - sendi keutamaan sebuah negara itu berdiri, dan seperti yang kita ketahui
Ketika para pendiri Bangsa (The founding fathers) mendesain model Negara
Indonesia setelah merdeka lebih mengedepankan perdebatan mengenai dasar
negara, bentuk negara (kesatuan atau federal), bentuk pemerintahan (kerajaan atau
republik) dan ide/ cita Negara yang sedikit terkait dengan negara hukum dan
pemerintahan yang demokrasi semua itu adalah persyaratan yang urgen dalam
sebuah pembangunan negara dan menjadikan negara itu jelas dari tipe sejarah
maupun dari kacamata hukum.

Seperti yang diteorikan oleh George Jellinek dan Jean Bodin bahwa Negara
itu berdaulat yang dimana hukum ada karena adanya negara dan tiada satupun
hukum yang berlaku jika tidak dikehendaki oleh negara. Dari teori tersebut kita
bisa mengulas sebuah konsep bahwa negara itu adalah sistem yang betul –betul
berkuasa terhadap kehidupan seluruh yang ada didalamnya demi
mensejahterahkan rakyatnya. Negara terbentuk atas dasar pemikiran manusia
seperti George Jellenik, jean Bodin, Rousseau, Diguit, Krabbe dan pemikir-
pemikir lainnya, bahkan beberapa Filosof membuat konsep kemasyarakatan
seperti Thales, Socrates, Plato, Aristoteles Dan lain – lain.

Dinilai dari segi sejarahpun konsep ketatanegaraanpun bermacam-macam


ragam dan tipe pemerintahannya, maka dari itu makalah ini kami buat guna
mempelajari ilmu negara secara universal dilihat dari segi sejarahnya dan

iv
dimakalah ini kami akan menggambarkan tipe – tipe negara untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah ilmu negara.

2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya
yaitu antara lain

1. Jelaskan apa yang dimaksud Tipe-tipe Negara ?


2. Jelaskan pengertian tipe negara menurut sejarahnya ?
3. Jelaskan pengertian Bentuk-bentuk Negara ?
4. Jelaskan bentuk Negara pada zaman yunani kuno,zaman pertengahan dan
Negara pada zaman modern sekarang ?
5. Jelaskan bentuk kenegaraan ?
6. Jelaskan pengertian bentuk pemerintahan ?
7. Jelaskan Macam-macam bentuk pemerintahan di dunia ?

3. Tujuan

1. Dapat mengetahui apa itu yang dimaksud Tipe-tipe Negara


2. Dapat mengetahui tipe Negara menurut sejarahnya
3. Dapat mengetahui apa itu pengertian Bentuk-bentuk Negara
4. Dapat mengetahui bagaimana bentuk Negara pada zaman yunani kuno,zaman
pertengahan dan zaman modern sekarang
5. Dapat mengetahui bagaimana bentuk kenegaraan yang ditinjau dari sisi
hukum
6. Dapat mengetahui apa itu pengertian bentuk pemerintahaan
7. Dapat mengetahui Macam-macam bentuk pemerintahan di dunia

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. TIPE TIPE NEGARA

Tipe negara dibagi menjadi dua golongan , yaitu tipe negara menurut sejarah
dan tipe negara ditinjau dari sisi hukum: Tipe Negara menurut Sejarahnya di bagai
menjadi 5 yaitu :

1. Tipe Negara Timur Purba


Tipe negara timur purba ini bersifat tirani, monarkhi dan teokratis, raja
berkuasa penuh atas segala keputusan atau aturan-aturan yang berlaku di
kerajaannya tanpa adanya pertentangan dari masyarakat, penguasa (raja) berbuat
sesuai kewenangannya, raja merangkap sebagai dewa oleh masyarakat.
Kekuasaan raja ini bersifat absolut (mutlak). Turun temurun dan kepemimpinan
raja sampai semur hidup. Menurut Aristoteles sistem monarkhi dapat di bagi 3
yaitu ;

1. Monarkhi Mutlak (absolut): Seluruh kekuasaan dan wewenang tidak terbatas


(kekuasaan mutlak). Perintah raja merupakan undang-undang yang harus
dilaksanakan. Kehendak raja adalah kehendak rakyat. Terkenal ucapan Louias ke-
XIV dari Prancis: L'Etat cest moi (Negara adalah saya).

2. Monarkhi konstitusional ialah Monarkhi, di mana kekuasaan raja itu dibatasi


oleh suatu Konstitusi (UUD). Raja tidak boleh berbuat sesuatu yang bertentangan
dengan konstitusi dan segala perbuatannya harus berdasarkan dan sesuai dengan
isi konstitusi.

3. Monarkhi parlementer ialah suatu Monarkhi, di mana terdapat suatu Parlemen


(DPR), terhadap dewan di mana para Menteri, baik perseorangan maupun secara
keseluruhan bertanggung jawab sepenuhnya. Monarki mutlaklah yang di terapkan
Tipe negara timur purba.

vi
2. Tipe Negara Yunani kuno/Purba

Tipe Negara yunani kuno ini bersifat Aristokrasi, pemerintahan oleh


aristokrat (cendikiawan), tipe ini mempunyai bentuk negara kota (city state)
negaranya kecil hanya satu kota saja dan dilingkari oleh benteng pertahanan dan
penduduknya sedikit, Pemerintahannya bersifat Demokrasi
langsung(musyawarah).Dalam pelaksanaan demokrasi langsung rakyat diberikan
ilmu pengetahuan oleh aristokrat atau filosof (cendikiawan) tentang cara
menjalankan pemerintahan mereka. Jika menjalankan pemerintahannya biasanya
rakyat berkumpul disuatu tempat (acclesia) untuk membuat suatu
keputusan(musyawarah).

3. Tipe Negara Romawi Kuno/Purba

Tipe Negara Romawi Kuno ini bersifat Imperium, pemerintahannya lebih


mendominasi negara atau bangsa lain (penjajah), Mengeksploitasi sumber daya
dari negara yang didominasi, Menguras sumber daya dalam jumlah yang tidak
sebanding dengan jumlah penduduknya jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa
lain, Memiliki angkatan militer yang besar untuk menegakkan kebijakannya
ketika upaya halus gagal, Menyebarkan bahasa, sastra, seni, dan berbagai aspek
budayanya ke seluruh tempat yang berada di bawah pengaruhnya, Menarik pajak
bukan hanya dari warganya sendiri, tapi juga dari orang-orang di negara lain,
Mendorong penggunaan mata uangnya sendiri di negaranegara yang berada di
bawah kendalinya. Pemerintahannya dipegang oleh Caesar yang menerima
seluruh kekuasaan dari rakyat (caesarismus), pemerintahan Caesar ini bersifat
mutlak dan mempunyai undang-undang yang berlaku yang dinamakan Lex Regia.

4. Tipe Negara Abad Pertengahan

Tipe negara abad pertengahan ini bersifat dualisme antara rakyat dan
pemerintah seperti yang dikatakan Machiavelli kalau negara ini bukan republik
pasti monarkhi. Dimasa Pertengahan inilah peralihan sistem Monarkhi ke sistem

vii
Republik atau Diktator ke Demokrasi ada sebagian wilayah yang menginginkan
demokrasi itu hidup seutuhnya ada pula yang menjaga sistem ke monarkhian
negaranya.

5. Tipe Negara Abad Modern

Tipe negara Abad Modern ini berlaku asas demokrasi, yang dimana tampuk
pemerintahannya bercabang dari rakyat, dianut oleh paham negara hukum,
susunan negaranya kesatuan dan didalam Negara hanya ada satu pemerintahan
yaitu, pemerintahan pusat yang mempunyai wewenang tertinggi. Tipe Negara
Hukum Sedangkan Tipe negara yang ditinjau dari sisi hukum adalah
penggolongan negaranegara dengan melihat hubungan antara penguasa dan
rakyat.

Negara hukum timbul sebagai reaksi terhadap kekuasaan raja-raja yang absolute.
Ada 3 tipe Negara hukum, yaitu : Tipe Negara hukum Liberal ini menghandaki
supaya Negara berstatus pasif artinya bahwa warga Negara harus tunduk pada
peraturan-peraturan Negara. Penguasa dalam bertindak sesuai dengan hukum.
Disini kaum Liberal menghendaki agar penguasa dan yang dikuasai ada suatu
persetujuan dalam bentuk hukum, serta persetujuan yang menjadi penguasa.
Negara hukum Formil yaitu Negara hukum yang mendapatkan pengesahan dari
rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus
berdasarkan undangundang. Negara Hukum formil ini disabut juga dengan Negara
demokratis yang berlandaskan Negara hukum. Negara Hukum Materiil
sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari Negara Hukum Formil;
tindakan penguasa harus berdasarkan undang-undang atau berlaku asas legalitas,
maka dalam negara hukum Materiil tindakan dari penguasa dalam hal mendesak
demi kepentingan warga Negara dibenarkan bertindak menyimpang dari undang-
undang atau berlaku asas Opportunitas.

viii
B. BENTUK NEGARA

A. Pengertian Bentuk Negara

Bentuk Negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara


sosiologis dan peninjauan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara
sosiologis jika negara dilihat secara keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya,
sedangkan secara yuridis jika Negara/peninjauan hanya dilihat dari isinya atau
strukturnya.

Sementara, istilah pemerintah dalam arti organ dibagi menjadi dua yakni:
Pemerintahan dalam arti sempit (mengacu pada kekuasaan eksekutif) misalnya:
menurut UUD 1945, pemerintah adalah Presiden yang dibantu oleh Wakil
Presiden dan para menteri. Pemerintahan dalam arti luas ialah semua organ
negara termasuk DPR. Bentuk pemerintahan yang dikenal misalnya: monarki
(kerajaan), republik, dan lain-lain.

B. Bentuk Negara Pada Zaman Yunani Kuno

Pada masa yunani kuno dahulu hanya dikenal adanya 3 bentuk pokok dari
negara. Pada waktu itu pengertian dari negara, pemerintahan dan masyarakat
masih belum dibedakan, hal ini disebabkan karena susunan negara masih sangat
sederhana sekali, bila dibandingkan dengan luas daerah negara dan julah
penduduknya belu sebesar asa sekarang ini. Negara hanya seluas kota saja oleh
karena itu pada hakikatnya hanya merupakan negara-kota saja. Negara-kota ini
ada
istilahnya yaitu “polis”. Selain itu sifat dari urusan negara masih sangat
sederhana sekali. Dalam pandangan masyarakat dan para ahli negara, belu ada

ix
perbedaan antara pengertian negara, pengertian masyarakat dan pengertian
pemerintahan. Adapun tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani
kuno tersebut ialah: Monarchi, Oligarchi, dan Demokrasi. Dipergunakan sebagai
ukuran untuk membedakan bentuk bentuk tersebut diatas yaitu: jumlah dari
pemegang kekuasaan. Jika yang memegang kekuasaan itu satu orang saja bentuk
negaranya Monarchi (bahasa Yunani “monos” berarti “satu”sedangkan “archien”
berarti “memerintah”). Jika memegang pemeritahan itu beberapa orang maka
bentuk negaranya itu Oligarchi (bahasa Yunani “oligai” berarti “beberapa”). Jika
yang memegang pemerintahan rakyat maka bentuk negara nya disebut
Demokrasi (bahasa Yunani“Demos” bararti “rakyat”).
Menurut Plato ada lima macam bentuk negara
1.Aristokrasi yaitu pemerintah oleh Aristokrat (cendikiawan) sesuai dengan
pikiran orang lain.
2.Timokrasi yaitu pemerintaj olrh orang-orang yang ingin mencapai
kemasyhuran dan
kehormatan.
3.Oligharkhi yaitu pemerintahan oleh para golongan hartawan yang melahirkan
milik partilkuli.
4.Demokrasi yaitu pemrintahan oleh rakyat miskin
5.Tirani yaitu pemerintahan oleh seorang penguasa yang bertindak dengan
sewenang -wenang.

Menurut Aristoteles ada tujuh macam bentuk Negara

1.Monarki yaitu pemerintahan oleh satu orang guna kepentingan seluruh rakyat
2.Tirani yaitu oleh satu orang untuk kepentingannya sendiri
3.Aristokrasi yaitu pemerintah oleh sekelompok orang yaitu para cendikiawan
guna kepentingan
seluruh rakyat
4.Oligarhki yaitu pemerintah oleh kelompok orang guna kepentingan
kelompok/golongan sendiri

x
5.Plutokrasi yaitu pemerintah oleh sekelompok orang kaya untuk kepentingan
orang kaay
6.Politea yaitu pemrintahan oleh seluruh orang guna kepentingan rakyat
7.Demokrasi yaitu pemerintahan dari orang yang tidak tahu sama sekali soal-
soal pemerintahan.

C. Bentuk Negara Pada Zaman Pertengahan

Bentuk negara Republik dan bentuk negara Kerajaan.


Menurut Duguit,membedakan Negara Republik dengan Kerajaan
berdasarkan cara pengangkatan kepala Negara,jika kepala negara ditunjuk secara
keturunan,maka disebut
Monarkhi jika kepala negaranya dipilih disebut dengan Republik.
Menurut Machiavelli,Negara kerajaan pembentukan menurut kemauan
seseorang/orang tertentu sedangkan negara berbentuk republik kemauan negara
berdasarkan hukum dan
keinginan banyak orang.

D. Bentuk Negara pada Masa Modern Sekarang

Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah:
Negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi).

1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat,
dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah.
Namun dalam pelaksanaannya,negara kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam
sistem pemerintahan yaitu: Sentral dan Otonomi.Negara Kesatuan,apabila
kekuasaan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah tidak

xi
sama dan tidak sederajat.
a. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah pemerintahan yang
langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan daerah di
bawahnya melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat. Model pemerintahan
Orde Baru di bawah pemerintahan presiden Soeharto adalah salah satu contoh
sistem pemerintahan model ini.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah penyerahan
wewenang dari
pemerintahahan pusat ke daerah.contohnya: kepala daerah diberikan kesempatan
dan kewenangan untuk memgurus urusan pemerintahan diwilayah sendiri.
Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau swatantra. Sistem
pemerintahan negara Malaysia dan pemerintahan paske Orde Baru di Indonesia
dengan sistem otonomi khusus dapat dimasukan kedalam model ini.

2. Negara Serikat
Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan yang
terdiri dari beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada mulanya
negara-negara bagian tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan
berdiri sendiri. Setelah memnggabungkan dengan negara serikat, dengan
sendirinya negara tersebut melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan
menyerahkannya kepada Negara Serikat. Penyerahan kekuasaan dari
negaranegara bagian kepada nagara serikat tersebut dikenal dengan istilah
limitatif (satu demui satu) dimana hanya kekuasaan yang diberikan oleh negara-
negara bagian saja (delagated powers) yang menjadi kekuasaan Negara Serikat.
Namun pada perkembangan selanjutnya, negara serikat mengatur hal yang
bersifat strategis seperti kebijakan politik luar negeri, keamanan dan pertahanan
negara. Adakalanya dalam pembagian kekuasaan antara pemerintahan federasi
dan peerintahan negara-negara bagian yang disebut adalah urusan-urusan yang
diselenggarakan oleh pemerintah negara-negara bagian, yang berarti bahwa
bidang kegiatan federal adalah urusan-urusan kenegaraan selebihnya (reseduary

xii
powers). Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme
pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu
Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.

a. Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh
raja atau ratu.Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki
absolut,Monarki konstutional. Monarki
parlamenter.
1) Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan
tertinggi di tangan satu orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah
negara Arab saudi, Brunae,
Swazilan, bhutan, dll.
2) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan
kepala negaranya (perdana mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi
nagara. Praktek monarki konstitusional ini adalah yang paling banyak
dipraktekan di beberapa negara, seperti Thailand,
Jepang, Inggris, jordania dan lan-lain.
3) Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung
jawab atas kebijaksanaan pemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam
kategori ini adalah negara
Inggris, Belanda, dan Malaysia. Dengan demikian pengertian negara yang
berbentuk monarki adalah negara dimana cara penunjukan kepala negaranya
berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.
b. Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh
beberapa orang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu.
c. Demokrasi
Pemerintahan model demokrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan
pada kedaulatan rakyat atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau
kehendak rrakyat malalui mekanisme pemulihan Umum (pemilu) yang

xiii
berlangsung secara jujur, bebas,dan adil. Dalam teori Ilmu Negara pengertian
tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala dibagi
menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan suatu Negara itu
berbentuk monarchie dan republik, dalam Ilmu Negara banyak macam ukuran
yang dipakai. Antara lain Jellinek dalam bukunya yang berjudul Allgemene
Staatslehre memakai sebagai kriteria bagaimana caranya kehendak negara itu
dinayatakan. Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja, maka
bentuk Negara itu monarchie dan jika kehendak Negara itu ditentukan oleh
orang banyak yang merupakan suatu majelis, maka bentuk negaranya adalah
republik. PendapatJellinek ini tidak banyak penganutnya karena banyak
mengandung kelemahan. Faham Duguit lebih lazim dipakai, yang menggunakan
sebagai kriteria bagaimana caranya kepala Negara itu diangkat. Dalam bukunya
yang berjudul Traite de Droit Contitutionel jilid 2, diutarakan jikaseorang kepala
negara diangkat berdasarkan hak waris atau keturunan maka bentuk negaranya
disebut monarchie dan Kepala Negaranya disebut raja atau ratu. Jika kepala
negara dipilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan yang
ditentukan, maka bentuk negaranya disebut republik dan Kepala Negaranya
adalah seorang Presiden.
Sama hal nya monarki republik itu dapat dibagi menjadi:
1) Republik mutlak (absolute)
2) Republik konstitusi
3) Repulik parlemen
Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara Indonesia
mempunyai bentuk negara sebagai republik. Hal ini didasarkan atas cara
pemilihan presiden, bahkan bukan hanya oleh majelis melainkan langsung
dipilih oleh Rakyat.Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1
dinyatakan bahwa negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang bebentuk
Republik.Selanjutnya bagaimana dengan susunan negaranya apakah negara
kesatuan atau federal Perbedaan negera federal dan negara kesatuan dapat
ditunjukan sebagai berikut:

xiv
3. Negara Federal Negara Kesatuan

Bagian-bagian Negara bukan merupakan negara bagian, lazimnya disebut


provinsi. Negara-negara bagian memiliki wewenang untuk memebuat UUD
sendiri dan dapat menentukan bentuk-bentuk organisasinya masing-masing yang
tidak bertentangan dengan konstitusi. Organisasi bagian-bagian negara secara
garis besar ditentukan oleh pembuat undangundang di pusat danmerupakan
pelaksanaan sistim desentralisasi. Wewenang pembuat UU pemerintah pusat
ditentukan secara terperinci dan wewenang lainnya ada pada negara bagian.
Wewenag secaratereperinci terdapat pada propinsi-propinsi dan residu powernya
ada pada pemerintah pusat. Maka dari perbedaan di atas dapat kita simpulkan
bahwa negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik.

E. Betuk Kenegaraan

Adapun bentuk kenegaraan meliputi bentuk-bentuk Negara yang pernah


ada antara lain sebagai berikut:

a).Serikat Negara (konfedarasi): Adalah perserikatan beberapa negara yang


merdeka dan berdaulat penuh baik kedalam maupun keluar. Pada umumnya
Konfederasi dibentuk berdasarkan perjanjian untuk mengadakan kerjasama
dalam bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri, pertahanan
keamanan bersama. Konfederasi bukanlah merupakan Negara dalam pengertian
hukum internasional, karena negara–negara anggotanya secara masing–masing
tetap mempertahankan kedudukan nya secara internasional. Contoh konfederasi:
Persekutuan Amerika Utara (1776 – 1787).

b) Negara Domonion: Bentuk seamacam ini khusus terdapat dalam


lingkungan negara

xv
kerajaan inggris. Negara domonion ini ialah suatu negara yang tadinya daerah
jajahan Inggris,
yang telah merdeka dan berdaulat, yang mengakui raja Inggris sebagai rajanya,
sebagai lambing persatuan mereka.

c) Negara Protektorat: suatu negara yang berada dibawah lindungan negara


lain. Biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan dari negara protektorat
itu dengan persetujuan diserahkan kepada negara pelindung.

d) Negaran Trustee (Perwalian):bentuk negara yang pemerintahannya


berada di bawah pengawasan Dewan Perwalian PBB. Munculnya Trustee
merupakan hasil perjanjian San Francisco sesudah perang dunia II. Menurut
Piagam PBB, perwalian meliputi :
 Daerah–daerah mandat dahulu.
 Daerah–daerah yang dipisahkan dari negara–negara yang kalah dalam
perang dunia II.
 Daerah–daerah yang secara sukarela menyerahkan urusan
pemerintahannya kepada Dewan Perwalian PBB.
Tujuan Perwalian adalah untuk meningkatkan kemajuan rakyat daerah trustee
dibidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan serta perkembangan hak asasi
manusia menuju pemerintahan sendiri. Contoh Daerah Perwalian: Tanzania
menjadi perwalian PBB sejak tahun 1945 dan merdeka tahun 1962. Dan
Namibia menjadi perwalian PBB sejak tahun 1967 dan merdeka 1990.

e) Negara Koloni atau jajahan: bentuk negara yang berada di bawah


kekuasaan Negara lain. Contoh: Indonesia sebelum 17 Agustus 1945.

f) Negara mandat: bentuk negara bekas jajahan negara–negara yang kalah


dalam Perang Dunia I, yang diletakkan dalam pemerintahan mandat dari negara–
negara yang menang perang di bawah pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa–
Bangsa. Contoh : Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi Mandat Perancis.

xvi
g) Negara Uni: bentuk gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai
seorang raja.
Ada 2 (dua) macam uni :
 Uni Personil: Uni yang terjadi apabila dua negara yang tergabung secara
kebetulan mempunyai kepala negara yang sama. Contoh : Uni Belanda –
Luxemburg (1839 – 1890), Uni Inggris – Skotlandia (1603 – 1707).
 Uni Riil: Uni yang terjadi apabila negara–negara yang tergabung memiliki
kelengkapan Negara yang sama untuk menyelenggarakan kepentingan
bersama, yang dibentuk melalui perjanjian.

F. Bentuk Negara Indonesia

Dikutip situs Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pada Pasal 1 ayat (1)
UUD 1945, Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.
Sistem Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia  Dalam Pasal 1 ayat (2),
Kedaulata berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar (UUD). Bentuk pemerintahan tersebut merupakan pemerintahan yang
mandat kekuasaannya berasal dari rakyat, melalui mekanisme pemilu dan
biasanya dipimpin oleh presiden. Dalam negara republik rakyat memilih wakil-
wakilnya untuk membuat kebijakan, serta memilih presiden untuk menjalankan
pemerintahan melalui pemilihan umum. Masa jabatan kepala negara biasanya
lima tahun atau sesuai peraturan di negara yang bersangkutan. Indonesia adalah
negara berbentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas.
Sistem presidensial adalah sistem negara yang dipimpin oleh presiden. Presiden
adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Dalam menjalankan
pemerintahan presiden dibantu oleh menteri-menteri. 

xvii
C. BENTUK PEMERINTAHAN

1. Pengertian Bentuk Pemerintahan


Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk
pada rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu
negara untuk menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik Tak
tergantung dari kualitasnya, pemerintahan yang gagalpun tetap merupakan suatu
bentuk pemerintahan.Bentuk pemerintahan negara dapat dibedakan ada beberapa
jenis, yakni otokrasi, oligarki, monarki dan republik.

a. Otokrasi
Otokrasi adalah negara yang diperintah dengan kekuasaan tunggal seperti
raja atau diktator yang tidak dapat di ganggung gugat.

b. Oligarki
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Oligarki adalah
pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan
atau kelompok tertentu. Baca juga: Sistem Presidensial, Sistem Pemerintah di
Indonesia

c. Monarki
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang
seorang raja atau kaisar. Pada sistem pemerintahan tersebut biasanya akan
berlangsung sepanjang hayat sang raja, ratu, atau sultan. Selanjutnya akan
digantikan oleh penerusnya yang berasal dari keluarga kerajaan.

xviii
d. Republik
Republik adalah negara yang dijalankan berdasarkan prinsip kedaulatan
rakyat yang dilaksanakan secara demokratis melalui pemilihan umum. Dalam
buku Bentuk Negara dan Pemerintah RI (2010) karya Muh. Nur El Ibrahim, jika
kita berbicara mengenai bentuk negara maka tengah membicarakan bagaimana
sifat atau hubungan antara kekuasaan pusat saat berhadapan dengan daerah.
Hubungan seperti itu disebut pula sebagai hubungan vertikal, artinya pusat yang
diasumsikan berada di atas daerah. Jika berbicara mengenai bentuk
pemerintahan, maka tengah berbicara mengenai kekuasaan dalam arti horizontal
khsususnya seputar hubungan antara legislatif dengan eksekutif.

2. Macam-macam Bentuk Pemerintahan di Dunia

a. Monarki

Monarki atau kerajaan termasuk bentuk pemerintahan tertua di dunia.


Negara dipimpin oleh raja, kaisar, syah, atau ratu yang berganti secara turun
temurun dan berlangsung seumur hidup. Contoh monarki: Inggris, Belanda, dan
Brunei Darussalam. Monarki sendiri dibagi menjadi: Monarki mutlak (absolut),
seluruh kekuasaan dan wewenang tidak terbatas (kekuasaan mutlak). Monarki
Konstitusional, kekuasaan raja dibatasi oleh suatu konstitusi (UUD) Monarki
Parlementer, ialah suatu monarki di mana terdapat suatu parlemen (DPR), para
menteri, baik perseorangan maupun secara keseluruhan, bertanggung jawab
sepenuhnya pada parlemen tersebut.

xix
b. Tirani

Tirani adalah pemerintahan yang sewenang-wenang dan dijalankan secara


otoriter juga absolut. Ini sekilas sama seperti monarki mutlak, karena kekuasaan
ada pada satu orang. Contoh dari bentuk pemerintahan tirani adalah Adolf Hitler
di Jerman dan Joseph Stalin dari Uni Soviet.

c. Aristokrasi

Pada bentuk pemerintahan aristokrasi, kekuasaan dipegang oleh beberapa


orang yang dianggap mempunyai peran utama dalam negara, misalnya
cendekiawan. Prancis adalah contoh negara yang sempat menjalankan bentuk
pemerintahan ini, sekitar tahun 1700-an.

d. Oligarki

Hampir sama dengan aristokrasi, oligarki dijalankan oleh beberapa orang


yang memegang kuasa. Bedanya, mereka ini diangkat dari sebab kekayaan,
keluarga, atau kekuasaan dalam militer. Negara yang menerapkan oligarki
adalah Afrika Selatan, sebelum Nelson Mandela akhirnya menjadi presiden
tahun 1994.

e. Demokrasi

Pada bentuk pemerintahan demokrasi, kekuasaan ada di tangan rakyat


sehingga setiap warga negara memiliki hak setara dalam mengambil keputusan.
Abraham Lincoln mengatakan satu ungkapan yang terkenal mengenai demokrasi
yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

xx
f. Teknokrasi

Pada bentuk pemerintahan teknokrasi, kekuasaan dipegang oleh pakar


teknis seperti ilmuwan, dokter, atau insinyur yang ahli dalam bidang tertentu.
Mereka ini berwenang dalam mengambil keputusan negara, tidak hanya para
politisi saja.

g. Timokrasi

Dalam bentuk pemerintahan timokrasi, kondisi ideal seperti kehormatan


dan kemuliaan pemimpin yang jadi ukuran. Negara akan dipimpin oleh orang
yang dianggap punya hal tersebut. Bukan lagi berdasar keturunan, kekuasaan,
atau pemberian hak istimewa.

h. Oklokrasi

Kondisi ini terjadi saat massa bersenjata yang anarki masuk dalam
pemerintahan secara tidak legal, Squad. Akibatnya rakyat lain menjadi takut,
karena negara dikendalikan secara inkonstitusional dan ilegal. Amerika pernah
masuk dalam krisis ini sekira tahun 1930-an akibat pemberontakan keluarga
mafia.

i. Plutokrasi

Pemerintahan diatur oleh konglomerat, yang tercipta akibat kondisi


ekstrem. Kesenjangan sosial antara miskin dan kaya sangat terasa dalam
plutokrasi. Orang kaya menyetir keputusan politik, militer dan ekonomi suatu
negara karena ingin mempertahankan kekayaan.

xxi
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari sekian banyak tipe dan bentuk negara maupun pemerintahan di dalam
sejarah kenegaraan masing-masing punya sistem dan karena itulah negara bisa
tertata dan menjungjung nilai-nilai hukum yang ada pada sistem negara tersebut
sehingga rakyat bisa merasakan kesejahteraan. Kecuali Tipe negara romawi
yang menerapkan konsep imperium dan kediktatoran penguasanya.
ARISTOTELES, merumuskan Negara hukum adalah Negara yang berdiri di atas
hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya.

Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya kebahagiaan hidup untuk


warga Negara dan sebagai daripada keadilan itu perlu diajarkan rasa susila
kepada setiap manusia agar ia menjadi warganegara yang baik. Peraturan yang
sebenarnya menurut Aristoteles ialah peraturan yang mencerminkan keadilan
bagi pergaulan antar warga negaranya .maka menurutnya yang memerintah
Negara bukanlah manusia melainkan “pikiran yang adil”. Penguasa hanyalah
pemegang hukum dan keseimbangan saja. Ketika sebuah negara menaati hukum
sebagai salah satu prinsip negara mungkin menjadikan negara itu melahirkan
sebuah keadilan, dan menghilangkan sikap dualisme antara rakyat dan
pemerintah yang masih menerapkan sistem tiranisme, konsep Demokrasi harus
diberlakukan sepenuhnya demi keselarasan tunduk pada hukum.

xxii
SARAN

Dari sekian banyak tipe dan bentuk Negara maupun pemerintahan di


dalam sejarah kenegaraan masing-masing punya system dan karena itulah
Negara bisa tertata dan menjunjung nilai-nilai hokum yang ada pada system
Negara tersebut sehinga rakyat bisa merasakan kesejahteraan. Kecuali tipe
Negara romawi yang menerapkan konsep imperium dan kediktatoran
penguasaan.

Ketika sebuah Negara menaati hukum sebagai salah satu prinsip Negara
mungkin menjadikan Negara itu melahirkan sebuah keadilan, dan
menghilangkan sikap dualisme antara rakyat dan pemerintahan yang masih
menerapkan system tiranisme, konsep demokrasi harus diberlakukan
sepunuhmya demi keselarasan tunduk pada hukum.

xxiii
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/06/153000769/bentuk-negara-
dan-bentuk-pemerintahan--pengertian-dan-macamnya Diakses pada hari
kamis tanggal 18 November 2021 pada pukul 22.20 WIB

file:///C:/Users/wearnes/Downloads/93375941-tipe-tipe-negara.pdf Diakses
pada hari kamis tanggal 18 November 2021 pada pukul 22.50 WIB

https://tirto.id/macam-macam-bentuk-pemerintahan-di-dunia-monarki-
hingga-demokrasi-f9u7 Diakses pada hari kamis tanggal 18 November 2021
pada pukul 23.50 WIB

file:///C:/Users/wearnes/Downloads/PENGERTIAN%20DAN
%20BENTUK-BENTUK%20NEGARA.pdf Diakses pada hari kamis
tanggal 20 November 2021 pada pukul 01.20 WIB

xxiv

Anda mungkin juga menyukai