Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Azza wa Jalla, karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nyalah kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini. Tak lupa Shalawat dan Salam kepada junjungan
besar Nabi Muhammad SAW., karena dengan Sunnah beliaulah senantiasa menjadi penyuluh dalam
kehidupan ini.

Penyusunan Makalah ini dapat kami rampungkan merupakan hikmah yang sangat berarti yang
dapat kami peroleh dari berbagai pihak, karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
persembahkan terima kasih yang mendalam kepada setiap pihak yang telah membantu pembuatan
Makalah ini hingga terselesaikan.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan
Makalah ini, masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan dan nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bantaeng, Oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………………..…........…… 3

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….………......…….. 4

C. Tujuan Penulisan………………………………………………........……………………………. 4

D. Manfaat Penulisan………………………………………………..........………………………. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Imam Mahdi……………………………………......................……………………..……….. 5

B. Lama Imam Mahdi berada di Bumi………...........…………………………………….. 6

C. pertempuran Imam Mahdi dengan Dajjal dan Turunnya Nabi Isa AS ....… 7

D. Kedudukan Imam Mahdi……………………………………................................….. 7

E. Kontroversi kedatangan Imam Mahdi...................................................... 8

F. Munculnya Imam ......................................................................................18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….............23

B. Saran…………………………………………………………………………………………............23

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….........24
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tanda Kiamat yang besar adalah munculnya Imam Mahdi,seorang laki-laki dari Ahlul Bait.
Allah memberi kekuatan agama Islam kepadanya. Dia memerintah selama 7 tahun, memenuhi dunia
dengan keadilan setelah (sebelumnya) dipenuhi oleh kezhaliman dan kezhaliman. Ummat di zamannya
akan diberikan kenikmatan yang belum pernah diberikan kepada selainnya. Bumi mengeluarkan tumbuh-
tumbuhannya, langit menurunkan hujan, dan dilimpahkan harta yang banyak. Imam Mahdī (Arab ‫اإلمام‬
‫المهدي‬, Muhammad al-Mahdī, Mehdi; "Seseorang yang memandu") adalah seorang muslim berusia muda
yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka
bumi sebelum datangnya hari kiamat.

Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul
mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah
diberi petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang
yang mendapat petunjuk".

Dalam sebuah hadits Rasullullah mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia
akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju
cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita
meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan
kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan
Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.

Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku
sebagai Imam Mahdi? Dari berbagai polemik yang ada,maka dari itu dalam makalah ini penulis akan
membahas mengenai hal-hal yang erat kaitannya dengan Imam Mahdi sebagai dasar untuk memahami
secara umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Dengan mengetahui hal tersebut kita akan lebih
memahami bagaimana seharusnya kita dalam menyikapi berbagai kekeliruan dan polemik-polemik
mengenai Imam Mahdi.
B. Rumusan Masalah

1. Siapa itu Imam Mahdi?

2. Berapa lamakah Imam Mahdi berada di bumi?

3. Bagaimana pertempuran Imam Mahdi dengan Dajjal dan Turunnya Nabi Isa AS.?

4. Bagaimana kedudukan Imam Mahdi?

5. Bagaimana Kontroversi kedatangan Imam Mahdi?

6. Kapan sebenarnya Imam Mahdi Muncul?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas,tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Siapa itu Imam Mahdi

2. Untuk mengetahui Berapa lama Imam Mahdi berada di bumi

3. Untuk mengetahui pertempuran Imam Mahdi dengan Dajjal dan Turunnya Nabi Isa AS.

4. Untuk mengetahui secara umum kedudukan Imam Mahdi

5. Untuk memberi informasi dan pengetahuan mengenai Kontroversi kedatangan Imam Mahdi

6. Untuk mengetahui kapan Imam Mahdi akan Muncul

D.Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ialah menambah wawasan pembaca tentang tanda-tanda hari kimiat khususnya
mengenai imam mahdi dan menjadi bahan acuan atau referensi bagi seseorang.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Imam Mahdi

Salah satu peristiwa penting yang menandai datangnya akhir zaman adalah munculnya Imam Mahdi.
Dalam salah satu riwayat, Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Sekiranya dunia hanya tinggal sehari saja (sebelum kiamat) niscaya Allah memanjangkan hari itu
sehingga padanya bangkit seorang laki-laki dari keturunanku atau dari kaum keluargaku, namanya
seperti namaku, nama bapaknya seperti nama bapakku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan
kejujuran sebagaimana bumi telah dipenuhi dengan kezaliman dan

kesewenang-wenangan." ( HR. Abu Daud dan At Turmudzi )

Imam Mahdi adalah seorang muslim, muda usia yang akan dipilih oleh Allah menjadi khalifah bagi
ummat Islam di Akhir Zaman. Ia akan menumpas kezaliman dan kesewenang-wenangan yang kemudian
akan diubah dengan kondisi yang penuh keadilan dan kemakmuran sebelum datangnya Hari Kiamat.
Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari ummatku yang akan melimpahkan
harta kekayaan selimpah-limpahnya dan dia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya." ( HR Muslim
dan Ahmad )

Secara etimologis, Imam Mahdi sebenarnya adalah nama gelar sebagaimana "Khalifah" atau "Amirul
Mukminin". Arti secara bebas, Imam Mahdi adalah "pemimpin yang mendapat petunjuk". Imam dalam
bahasa Arab artinya "pemimpin", Mahdi adalah "yang mendapat petunjuk". Sedang namanya adalah
sebagaimana disebut dalam hadits di atas yaitu Muhammad dan nama ayahnya adalah Abdullah. Jadi
nama Imam Mahdi sama dengan nama Rasulullah s.a.w. yaitu Muhammad bin Abdillah.

Tidak seorang pun tahu tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya selain Nabi Muhammad s.a.w. karena beliau
telah mendapat wahyu dari Allah SWT, sebagaimana sabdanya:

"Al Mahdi berasal dari ummatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Dia akan mengisi
bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran sebagaimana (bumi ini) sebelumnya telah diisi dengan
kezaliman dan kesemena-menaan. Dan dia (masa kekhalifahan) akan berumur tujuh tahun." (HR. Abu
Daud dan Al Hakim)

Dari silsilahnya, Imam Mahdi adalah keturunan Rasulullah s.a.w. dari putri beliau Fatimah Az-Zahra' r.a.
dengan Ali bin Abi Thalib r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Al Mahdi berasal dari ummatku, dari keturunan anak-cucuku." ( HR Abu Daud, Ibnu Majah dan Baihaqi )

Imam Mahdi, mempunyai

nama Muhammad bin Abdullah, keturunan Nabi SAW. dari

Sayyidina Husain As-Sibthi putra dari Fatimah bin Rasulullah

SAW. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

‫صلي هللُ َعلَی ِْھ َو َسل َم مِنْ َولَ ِد‬


َ ‫هلل‬
ِ ‫ُول‬ ِ ‫َوا ّن ُھ مِنْ اَھْ ِل َب ْی‬
ِ ‫ت َرس‬

ِ َ‫ف‬
‫اط َمة رواه ابو داود والحاكم‬

"Imam Mahdi itu termasuk dalam lingkungan ahli kerabat atau

keluarga Rasulullah SAW. yakni dari putri beliau yang bernama

Fatimah." (HR. Abu Dawud dan Hakim)

Perilaku dan budi pekerti Imam Mahdi itu seperti budi

pekerti Rasulullah SAW. Sebagaimana hadits dari Ali bin Abi

Thalib ra. Rasulullah SAW. bersabda:

ِ ‫صلي هللُ َعلَ ْی ِھ َو َسل َم فِي ْالخَ ْل‬


‫ق َواَل‬ َ ِ‫َوانّھُ یُ َشبِّھُ ال َّرسُو ِل هلل‬

ِ ‫یُ َشبِّھُھُ فِي ْال َخ‬


‫لق رواه ابو داود‬
"Imam Mahdi itu menyerupai Rasulullah SAW. dalam hal budi

pekertinya, tetapi tidak menyamai dalam bentuk rupa atau

bentuk tubuhnya, yakni tidak serupa perihal sifat-sifat

badaniyahnya." (HR. Abu Dawud)

Imam Mahdi sekarang ini telah maujud (ada), beliau dilahirkan di kota Makkah bertepatan pada
malam nishfu Sya'ban tahun 1255 Hijriyah, jadi sampai sekarang umur Imam Mahdi telah lebih
dari satu abad. Wallaahu a'lam. Imam AI-Quthb Asy-Sya'rani berkata dalam kitab alyawaqit

wal-Jawahir:

Imam Mahdi adalah putra Imam Hasan al-Askariy bin

Husain; lahirnya pada malam nishfu sya'ban tahun 1255. Dia

sekarang masih hidiip sampai nanti bertemu (berkumpul)

dengan Isa putra Maryam as.

B. Lama Imam Mahdi Berada di Bumi

Lama Imam Mahdi menguasai pemerintahan di dunia menurut syari'at Nabi Muhammad SAW.
itu tidak lebih dari 7 tahun. hingga akhirnya dipanggil Allah di Negara Kufah, tapi dipanggilnya
Imam Mahdi adalah setelah terlibat pertempuran dengan Dajjal dan setelah bertemu dengan
Nabi Isa AS. Sabda Nabi SAW :

ُ ‫َوانَّھُ یَ ْم ُك‬
‫ث َس ْب َع ِسنِ ْینَ رواه ابو داود‬

“ Dan ia ( Imam Mahdi) menetap selama tujuh tahun.” (HR Abu

Dawud)

‫َویَا ْء تِي بَ ْع َدهُ ال َّدجَّا ُل ثَ ّم یَ ْن ِز ُل ِع ْی َسي َم َع ْال َم ْھ ِد َعلَي قَ ْتلِ ِھ ثُ ّم‬


‫ُصلي َعلَ ْی ِھ ْال ُم ْسلِ ُمونَ الحدیث‬
َ ‫یُتَ َوفَّي ْال َم ْھ ِد ي َوی‬

"Dan setelah itu turunlah Dajjal, kemudian setelah itu turunlah

Nabi Isa as. lalu Nabi Isa dan Imam Mahdi saling tolong menolong

untuk membunuh Dajjal. Lalu Imam Mahdi meninggal dunia dan

orang-orang Islampun menyembahyangkan jenazahnya."

C. Pertempuran Imam Mahdi dengan Dajjal dan Turunnya Nabi Isa AS.

Pada suatu masa, Imam Mahdi dan kaum muslimin akan bertempur dengan Dajjal beserta
bala tentaranya di negeri Syam (Syiria). Di situ kaum muslimin dikejar-kejar oleh Dajjal hingga
melarikan diri dan bersembunyi di gunung Dukhan, dalam kejar-kejaran tersebut, belum sampai
bertemu tiba-tiba terdengar berita bahwa Nabi Isa AS. Telah turun

dari langit kedua muncul di menara putih di sebelah barat kota Damaskus, ibukota Republik
Syiria, semua manusia pun berbondong-bondong bagaikan air bah ke kota Damaskus karena
ingin melihat rupa Nabi Isa as. Hingga kota Damaskus penuh

sesak oleh lautan manusia yang hadir disitu, hingga ada yang saling tumpang tindih sebab
sangat rapatnya manusia.

D. Kedudukan Imam Mahdi

Kedudukan Imam Mahdi adalah di negara Arab, tapi hukum pemerintahannya bisa
berlaku merata ke seluruh penjuru dunia. Adapun yang merumuskan hukum pemerintahan
Imam Mahdi di negara-negara selain Arab (ajam) seperti Indonesia dan sebagainya hanya
cukup diwakilkan kepada para patih dari golongan kesatria linuwih (auliya'). Karena Imam
Mahdi itu mempunyai beberapa patih dari waliyullah bangsa ajam (selain Arab) yang dipercaya
untuk menjalankan hukum pemerintahan Imam Mahdi terhadap bangsa asing.

Pada zaman Imam Mahdi , agama Islam yang tadinya nista (terhina) akan menjadi
mulia. Orang-orang yang jelek perbuatannya akan mati, segala fitnah menjadi sirna, tidak ada

gigolo dan pelacur, tidak ada riba, tidak ada orang minum arak,hati semua orang merasa
tentram dan damai, di semua tempat terjalin rasa persaudaran, orang yang tadinya miskin bisa
jadi kaya, kehidupan manusia sangat mulia dan sejahtera, murah sandang pangan, hingga tidak
ada yang mau menerima sedekah.
Rasulullah SAW. bersabda:

َ ْ‫َوانَّھُ اَجْ لِي ْال َج ْبھَ ِة اَ ْقنَي ااْل َ ْنفِي َواَنَّھُ یَ ْماَل ُء ااَل ر‬
‫ض قِ ْسطًا َك َم‬

َ ‫َت ظُ ْل ًما َوجُوْ ر‬


‫ًاواَنَّھُ یُقِ ْی ُم َش ِر ْی َعةَ اِال ْسالَ ِم َویُی ِْي َماا ْن َدثَ َر ِم ْن‬ ْ ‫ُملِئ‬

ُ‫اال ْساَل َم تَ ْعلُوا َكلِ َمتُھ‬


ِ ‫ان‬ َ ِ‫ُسنَّ ِة َرسُو ِل هلل‬
َّ ‫صلي هللُ َعلَ ْی ِھ َو َسل َم َو‬

ِ ْ‫فِي َع ْھ ِد ِه َحتَّي ی ُْلقِ َي بِ ِجرَّانِ ِھ اِلَي ااْل َر‬


‫ض رواه ابو داود‬

"Imam Mahdi itu lebar dahinya, mancung hidungnya. Seluruh isi

bumi olehnya dipenuhi dengan kejujuran dan keadilan, sebagaimana

yang sebelum itu penuh dengan kedhaliman dan penganiayaan. Imam

Mahdi menegakkan syari'at Islam serta menghidup-hidupkan apaapa

yang sudah tercecer dari sunnah Rasulullah SAW. Sejak itu

Islam menjadi jaya dan luhur kalimatnya, yakni dimana kekuasaan

Imam Mahdi tersebut, sehingga dapatlah ditetapkan

pemerintahannya di atas bumi." (HR. Abu Dawud)

‫َویُ ِم َّكنُ لَھُ َویَ ْكثُ ُر الَّرخَا ُء فِي اَیَّا ِم ِھ ِم ْن َو ْف َر ٍة ْال َع ْد ِل َو َك ْث َر ِة َما‬

‫ًدا‬Oًّّ ‫ال َح ْث ًوااَل یَ ُع ُّدهُ َع‬


َ ‫یُ ْع ِطي منَ ْال َما ِل فَھ َُو یَ ْخثُوا ْال َم‬

‫رواه مسلم‬

"Imam Mahdi dikaruniai ketetapan kekuasaan dan dimasa

pemerintahannya amat luaslah rizki umat, karena memang betulbetul

berlaku adil dan banyak pula harta yang diberikan. la

menyebar-nyebarkan harta itu dengan merata sekali, tanpa

menghitung jumlah sama sekali." (HR Imam Muslim)

E. Kontrovensi Kedatangan Imam Mahdi

Polemik berita datangnya Imam Mahdi selalu actual untuk diulas dan dibicarakan.
Pasalnya, masalah ini hingga kini masih menjadi buah bibir di kalangan kaum muslimin,
khususnya kaum pelajar dan intelektual. Ironis memang, tatkala melihat orang yang bukan
bidangnya ikut andil terjun menangani kontroversi masalah prinsip ini, sehingga bukannya
menyembuhkan, tetapi justru malah meruwetkan masalah.

Beragam komentar pro kontra bermunculan seputar masalah Mahdi di akhir zaman. Betapa
banyak para penulis dan penceramah berani menegaskan dengan penuh percaya diri, tanpa
ragu sedikitpun: “Hadits-hadits tentang Mahdi seluruhnya palsu, hanya karangan politisi Syi’ah”!!.
Sebaliknya, tak sedikit juga kalangan yang berkomentar dengan mantap: “Si anu adalah Mahdi yang
ditunggu-tunggu”. Padahal dia tidak mengerti ciri-ciri Mahdi yang hakiki.

Melihat fenomena di atas, tentu kita tidak bisa tinggal diam begitu saja, kita harus berani bicara
kebenaran dan menepis kebatilan. Alangkah bagusnya ucapan Ali ad-Daqqaqrahimahullah: “Orang yang
tidak berani bicara kebenaran adalah syetan yang bisu dan orang yang bicara kebatilan adalah syetan
yang bicara”.

Akhir-akhir ini banyak sekali buku-buku referensi yang bertutur tentang fitnah akhir zaman, tanda-tanda
kemunculannya, skenario perang dunia III dan kedatangan Sang Imam Mahdi. Bahkan ada buku yang
menyebutkan bahwa tahun 2015 adalah tahun kedatangan Sang Imam. Seorang penulis Jerman GH Von
Landaw menulis dalam sebuah harian terbesar Jerman, “Tema pokok seluruh pemikian Islam sekarang
ini tepusat pada anggapan bahwa Imam Mahdi yang turun di akhir zaman akan menguasai dunia,
mengalahkan bangsa Yahudi dan mengembalikan Baitul Maqdis ke tangan kaum muslimin. Ia adalah laki-
laki penggerak teror dan semua itu sudah terlihat secara nyata. Sekalipun demikian, ternyata Imam
Mahdi belum muncul juga meski seluruh tanda yang mereka yakini bagi kedatangannya sudah terlihat.
Ini membuktikan bahwa Imam Mahdi hanya sekedar mitos tanpa dasar. Akan tetapi harga diri kaum
muslimin yang rapuh tetap mempertahankannya dan terus menerus mengumandangkan konsep ini
untuk merevitalisasi kelemahan dan mengatasi perpecahan yang melanda seluruh dunia Islam yang
menguasai setiap muslim di alam fana ini.”

Selanjutnya penulis Jerman ini menutup dengan kalimat,” Imam mahdi adalah suatu pemikiran,
sedangkan pemikiran seringkali mengarah pada kemauan. Bila kemauan menguat, biasanya akan
melahirkan mukjizat. Persoalannya apakah kaum muslimin memiliki kemauan kuat belakangan ini yang
dari mereka akan tampil sebagai Al Mahdi, Sang Penakluk? Impian mereka bakal terwujud dalam diri
siapa saja sepanjang orang itu mereka anggap sebagai Imam Mahdi (dikutip dari Majalah Suara
Hidayatullah 01/XIV Jumadil Akhir 1422 H hal 46).

Kita sebagai umat muslim tidak mempercayai pendapat di atas yang menyebut bahwa keberadaan
Imam Mahdi hanya sebuah mitos belaka, karena dalil-dalil tentang Imam Mahdi telah jelas disebutkan
dalam Al Hadits. Tetapi ada benarnya juga kritiknya yang menghimbau umat Islam bahwa untuk
menyambut hadirnya Sang Imam, hendaknya umat ini memiliki kemauan kuat, dan kebulatan tekad
untuk bangun dari tidur panjangnya, untuk memperbaharui agamanya, dan mencari pencerahan dalam
pola pikirnya. Agar harga diri umat Islam kembali hadir, agar kejayaan kembali datang, dan kita siap
menyambut kedatangan sang Imam, mengikutinya dan siap berada di belakang barisannya.

Metode yang paling jitu untuk kembali menuju kejayaan umat adalah dengan mengikuti petunjuk
Rasulullah, yaitu mengembalikan umat kepada ilmu, membudayakan berpikir ilmiah, berilmu amaliah
dan beramal ilmiah, menekankan amal pada ilmu dan ilmu yang diamalkan. Bukan beragama dengan
ikut-ikutan tanpa melalui proses belajar. Dalam Al Qur’an Surat Al Isra’: 36 Allah mencela cara beagama
yang hanya ikut-ikutan:

“ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung
jawabanya.”(Q.S. Al Isra’:36)

Wahai Saudaraku Al Muslimun……

Bangunlah….

Mengapa kalian masih belum bangkit-bangkit juga dari keterpurukan ini…….

Mengapa kalian masih sibuk dan sibuk dengan dunia kalian, meninggalkan ajaram agama Islam yang
murni, mengotori Islam dengan bebagai acara dan tatacara ibadah yang tidak diajarkan nabi, dengan
amal-amal yang kalian sendiri tidak tahu dari mana asalnya….tidak tahu atau bahkan tidak ada dalil Al
Qur’an dan Al Hadits yang mendasarinya……….

Apakah kalian tidak sadar, musuh-musuh kita telah siap siaga menghancurkan kita.Meracuni tubuh kita
dengan berbagai makanan rekayasa mereka, lezat rasanya tapi membuat usia kita tidak berlangsung
lama. MSG, aspartam (pemanis buatan) dan tiroid (dalam ayam potong) telah menjadi menu harian kita.
Sampai vaksin berbahaya (yang dikemas dangan label “imunisasi”) telah menjadi jadwal wajib anak-anak
kita…..

Apakah kita masih santai-santai saja, berlomba-lomba menumpuk harta, membuat bangunan megah,
sibuk dalam urusan dunia kita dan meninggalkan agama kita.

Ingatlah bahwa jika kita meninggalkan agama kita, maka kehinaanlah yang akan menjadi pakaian kita…

Ingatlah bahwa kita adalah umat Islam yang dulu pernah menguasai dunia karena kekuatan imannya,
memenuhi bumi dengan cahaya ketauhidan, membawa manusia untuk beribadah pada Allah yang Satu,
dan mendamaikan bumi dengan syari’at-Nya….

TEKS DAN TAKHRIJ HADITS

Ketahuilah wahai saudaraku -semoga Allah merahmatimu- bahwa hadits-hadits tentang datangnya Imam
Mahdi banyak sekali, ada yang shahih, hasan, dha’if bahkan maudhu’. Untuk menyeleksinya perlu
penelitian ahli hadits. Berikut kami paparkan beberapa contoh hadits yang shahih mengenai kedatangan
Imam Al-Mahdi:

Hadits Pertama:

‫ق ِمنَ ال ُّد ْنيَا إِالَّ يَوْ ٌم لَطَو ََّل هللاُ َذلِكَ ْاليَوْ َم‬
َ ‫ لَوْ لَ ْم يَ ْب‬:‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه و سلم‬: ‫ال‬ َ َ‫ع َْن َع ْب ِد هللاِ ْب ِن َم ْسعُوْ ٍد رضي هللا عنه ق‬
ْ ُ
‫َت ظل ًما‬ ً
ْ ‫ض قِ ْسطا َو َع ْدالً َك َما ُملِئ‬ ُ
َ ْ‫ث فِ ْي ِه َر ُجالً ِمنِّ ْي أَوْ ِم ْن أ ْه ِل بَ ْيتِ ْي يُ َوا ِط ُئ ا ْس ُمهُ ا ْس ِم ْي َوا ْس َم أبِ ْي ِه ا ْس َم أبِ ْي يَ ْمأل األر‬
َ َ َ َ ‫َحتَّى يَ ْب َع‬
‫َو َجوْ رًا‬
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Seandainya dunia tidak tersisa kecuali tinggal sehari saja, maka Allah akan memanjangkan hari itu
sehingga mengutus seorang laki-laki dari keturunanku atau dari ahli baitku, namanya seperti namaku
dan nama ayahnya seperti nama ayahku, dia memenuhi bumidengan keadilan sebagaimana sebelumnya
dipenuhi kedzhaliman dan penganiayaan”.

Orang yang meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ada dua:

1. Zirr bin Khubaisy

·Riwayat Abu Daud: 4282, Tirmidzi: 2230, 2231, Ahmad 1/376, 377, 430, 448, Ath-Thabrani dalam Al-
Mu’jam Al-Kabir 10/10213-10230 dan Al-Mu’jam Ash-Shaghir hal. 245, Abu Nuaim dalam Al-Hilyah dan
Al-Khatib dalam Tarikh Baghdad.

·Imam Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”. Imam Adz-Dzahabi menshahihkannya dalamAt-Talkhis 4/442
dan disetujui oleh Syaikh Al-Albani.

2. Alqomah (bin Martsyad)

·Riwayat Ibnu Majah: 4082 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 4/264.

·Syaikh Al-Albani berkata: “Sanadnya hasan”.

Hadits Kedua:

ِ ‫ ْال َم ْه ِديْ ِمنَّا أَ ْه َل ْالبَ ْي‬:‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه‬: ‫ب رضي هللا عنه قَا َل‬
‫ت يُصْ لِ ُحهُ هللاُ فِ ْي لَ ْيلَ ٍة‬ ٍ ِ‫ع َْن َعلِ ِّي ْب ِن أَبِ ْي طَال‬

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Al-Mahdi adalah dari keturunan kami, ahli bait, Allah memperbaikinnya (memberi taufik dan hidayah)
dalam sehari”.

Orang yang meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ada dua:

1. Muhammad bin Hanafiyyah

·Riwayat Ibnu Majah: 4085, Ahmad 1/84, Al-Uqaili dalam Adh-Dhu’afa: 470, Ibnu Adi dalam Al-Kamil
2/360 dan Abu Nuaim dalam Al-Hilyah 3/177 dari Yasin Al-Ijli dari Ibrahim bin Muhammad bin
Hanafiyyah dari ayahnya.

·Sanad hadits ini hasan. Seluruh perawinya terpercaya kecuali Yasin yaitu Ibnu Syaiban, haditsnya hasan.
Namun dia tidak sendirian, dia dikuatkan oleh Salim bin Abu Hafshah (haditsnya hasan) sebagaimana
riwayat Abu Nuaim dalam Akhbar Ashbahan 1/170 sehingga hadits ini naik kepada derajat shahih.
2. Abu Thufail

·Riwayat Abu Daud: 4283, Ahmad 1/99 dengan lafadz seperti hadits Abdullah bin Mas’ud.

·Syaikh Adzim Abadi berkata dalam Aunul Ma’bud 11/251: “Sanadnya hasan dan kuat”. Dan dishahihkan
Syaikh Ahmad Syakir dan Syaikh Al-Albani dalam Takhrij Ahadits Fadhail Syam hal. 44.

Hadits Ketiga:

َ‫ف يَ ْمأل‬
ِ ‫ ْال َم ْه ِديْ ِمنِّ ْي أَجْ لَى ْال َج ْبهَ ِة أَ ْقنَى األَ ْن‬:‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه و سلم‬: ‫ي رضي هللا عنه قَا َل‬
ِّ ‫ع َْن أَبِ ْي َس ِع ْي ٍد ْال ُخ ْد ِر‬
ُ ِ‫َت َجوْ رًا َوظُ ْل ًما َو يَ ْمل‬
َ‫ك َس ْب َع ِسنِ ْين‬ َ ْ‫األَر‬
ْ ‫ض قِ ْسطًا َو َع ْدالً َك َما ُملِئ‬

Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Al-Mahdi adalah dari keturunanku, berdahi lebar dan berhidung mancung, dia memenuhi bumi dengan
keadilan sebagaimana sebelumnya terpenuhi dengan kedhaliman dan dia berkuasa selama tujuh tahun
lamanya”.

Orang yang meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri ada dua:

1. Abu Nadhrah

·Riwayat Abu Daud: 4285 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 1/556 dari jalur Imran Al-Qaththan dari
Qotadah dari Abu Nadhrah dengannya.

·Al-Hakim berkata: “Hadits ini shahih menurut syarat Muslim”. Dan disetujui Adz-Dzahabi. Syaikh Al-
Albani berkata: “Sanadnya hasan”.

2. Abu Ash-Shiddiq

·Riwayat Tirmidzi: 2232, Ibnu Majah: 4083, Ahmad 3/21 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 4/557 dari
jalur Zaid Al-‘Ummi dari Abu Ash-Shiddiq.

·Imam Tirmidzi berkata: “Haditsnya hasan”.

·Al-Hakim berkata: “Shahih menurut syarat Muslim”. Dan disetujui Adz-Dzahabi dan Al-Albani.

Hadits Keempat:

َ‫ ْال َم ْه ِديْ ِم ْن ِع ْت َرتِ ْي ِم ْن َولَ ِد فَا ِط َمة‬: ‫ْت َرسُوْ َل هللاِ صلى هللا عليه و سلم يَقُوْ ُل‬ ْ َ‫ع َْن أُ ِّم َسلَ َمةَ رضي هللا عنها قَال‬
ُ ‫ َس ِمع‬:‫ت‬

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Al-Mahdi adalah dari keturunanku dari anak keturunan Fathimah”.

·Riwayat Abu Daud: 4284, Ibnu Majah: 4086, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 4/557, Abu Amr Ad-Dani
dalam As-Sunan Al-Waridah fil Fitan: 99-100 dan Al-Uqaili dalam Adh-Dhu’afa: 139, 300 dari jalur Ziyad
bin Bayan dari Ali bin Nufail dari Said bin Musayyib dari Ummu Salamah secara marfu’.

·Syaikh Al-Albani berkata: “Sanadnya jayyid (bagus), seluruh rawinya terpercaya”.

Demikianlah beberapa contoh hadits yang shahih tentang kedatangan Imam Al-Mahdi. Bagi saudara yang
ingin memperluas hadits-hadits lainnya, silahkan membaca kitab Al-Idha’ah Lima Kana wa Maa Yakunu
Baina Yadai As-Sa’ah oleh Al-Allamah Shiddiq Hasan Khan danAl-Urful Wardi oleh Imam As-Suyuthi.
Wallahu A’lam.

1. Haditsnya Mutawatir

Melihat begitu banyaknya hadits tentang kedatangan Imam Mahdi, maka para pakar ilmu hadits
menetapkan bahwa hadits-haditsnya mencapai derajat mutawatir, diantaranya adalah Imam Abul Hasan
Al-Aaburri, as-Sakhawi dalam Fathul Mughits 3/43, asy-Syaukani dalamAt-Taudhih fi Tawaturi Maa Jaa fil
Muntadhar wad Dajjal wal Masih, Shiddiq Hasan Khan dalam al-Idha’ah hal. 112, As-Saffarini dalam
Lawami’ Anwar 2/84, Syaraful Haq Adzim Abadi dalam Aunul Ma’bud 11/243, al-Kattani dalam Nadhmul
Mutanatsir hal. 147, al-Barazanji dalam Al-Isya’ah li Asyrat As-Saa’ah hal. 87, Muhammad Habibullah Asy-
Syinqithi dalam Al-Muqni’ Al-Muharrir hal. 30, al-Albani dalam Majalah Tamaddun Islami 22/646
-sebagaimana dalam Maqalat Al-Albani hal. 110-, Syaikh Abdul Aziz bin Baz dalam Majmu Fatawanya
4/98-99, dll.

2. Para Ulama Yang Menshahihkan

Syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah 4/41 menyebutkan lima belas nama ulama yang menshahihkan
hadits-hadits-hadits tentang Mahdi, bahkan sebagian mereka menegaskan tentang kemutawatirannya.
Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Ismail menulis sebuah kitab berjudul “Al-Mahdi Haqiqah Laa
Khurafah”. Pada hal. 35-36 beliau menyebutkan daftar nama ulama yang menshahihkan hadits-hadits
tentang Mahdi, baik para ulama dahulu maupun sekarang:

1. al-Uqaili

2. al-Aburri

3. as-Suhaili

4. al-Khaththabi

5. al-Baihaqi

6. Ibnu Atsir

7. al-Haitsami

8. Ibnu Hibban
9. Ibnul Jauzi

10. al-Mundziri

11. Ibnu Taimiyyah

12. Ibnu Qayyim

13. adz-Dzahabi

14. Ibnu Katsir

15. Ibnul Arabi

16. ash-Shan’ani

17. al-Munawi

18. al-Mubarakfuri

19. Syamsul Haq Abadi

20. al-Haitami

21. al-Ajluni

22. az-Zurqani

23. Ibnu Hajar

24. ash-Shabban

25. Shiddiq Hasan Khan

26. as-Sindi

27. as-Suyuthi

28. Ali al-Qari

29. al-Kattani

30. abu Su’ud

31. abul Ala’ Iraqi

32. as-Sakhawi

33. as-Saffarini
34. al-Qasthalani

35. al-Bushiri

36. al-Kisymiri

37. Abdur Rahman asy-Syaibani

38. al-Qurthubi

39. asy-Syakani

40. as-Samruzi

41. Muhammad al-Faasi

42. Jalaluddin Yusuf

43. Abu Zaid al-Qasimi

44. Ahmad Syakir

45. Abu Abdir Rahman

46. al-Albani

47. Abdul Qadir al-Farisi

48. Muhammad Abu Syuhbah

49. al-Mar’I Hanbali

50. Humud at-Tuwaijiri

51. Muhammad Basyir as-Sahsawani

52. Abdul Aziz bin Baz

53. Abdul Qadir Salim

54. Muhammad Husain Makhluf

55. Habibullah as-Syinqithi

56. Sayyid Sabiq

57. Manshur Ali Nashif

58. Muhammad Amin as-Sinqithi


59. Dan masih banyak lagi lainnya.

Barangsiapa yang mencoba untuk menyelisihi mereka, maka hendaknya meletakkan mereka dalam suatu
timbangan kemudian meletakkan dirinya dalam timbangan, kemudian bercermin dengan keadilan .
Semoga Allah merahmati seorang yang mengetahui kadar dirinya sendiri.

‫أُوْ لَئِكَ آبَائِ ْي فَ ِج ْئنِ ْي بِ ِم ْثلِ ِه ْم‬

‫إِ َذا َج َم َع ْتنَا يَا َج ِر ْي ُر ْال َم َجا ِم ُع‬

Merekalah orang tuaku, maka datangkanlah padaku semisal mereka

Apabila perkumpulan mengumpulkan kita wahai Jarir.

3. Kesepakatan Ulama

Berdasarkan dalil-dalil yang sangat jelas di atas, maka seluruh ulama terpercaya bersepakat
bahwa turunnya Isa kelak di akhir zaman merupakan aqidah Islam yang wajib diimani oleh
setiap muslim. Diantara para ulama yang menegaskan kesepakatan tersebut adalah Imam As-
Saffarini.dalam Lawami’ul Anwar 2/84, kata beliau: “Iman terhadap kedatangan Mahdi merupakan
kewajiban sebagaimana ditetapkan oleh ahli ilmu sehingga dikategorikan termasuk aqidah Ahlu Sunnah
wal Jama’ah”.

4. Beberapa Kitab Khusus Tentang Al-Mahdi[10]

Begitu seriusnya masalah penting ini, maka sebagian peneliti hadits menulis secara khusus. Diantaranya:

·Imam Abu Nuaim Al-Ashbahani rahimahullah menulis sebuah kitab berjudul “Akhbar Al-Mahdi”
sebagaimana disebutkan Imam Suyuthi dalam Al-Urful Wardi 2/64 -Al-Hawi-.

·Al-Hafizh Ibnu Abi Khaitsamah rahimahullah mengumpulkan hadits-hadits tentang Al-Mahdi dalam
sebuah kitab sebagaimana disebutkan Ibnu Khuldun dalam MuqaddimahTarikhnya hal. 556.

·Al-Hafizh Jalaluddin Ash-Suyuthi rahimahullah dalam bukunya yang berjudul “Al-Urful Wardi fi Akhbar
Al-Mahdi” telah dicetak bersama Al-Hawi lil Fatawi 2/57.

·Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menulis risalah khusus tentang Al-Mahdi sebagaimana beliau
sebutkan dalam kitabnya An-Nihayah 1/30.

·Syaikh Ali Al-Muttaqi Al-Hindi rahimahullah memiliki risalah khusus tentang Al-Mahdi sebagaimana
disebutkan dalam kitab Al-Isya’ah li Asyrat Sa’ah hal. 121.

·Syaikh Mula Ali Al-Qari rahimahullah menulis kitab berjudul “Al-Masyrab Al-Wardi fi Madzhab Al-Mahdi”
sebagaimana dalam Al-Isya’ah hal. 113.

·Al-Hafizh Asy-Syaukani rahimahullah dalam risalahnya “At-Taudhih fi Tawaturi Maa Ja’a fi Al-Mahdi wa
Dajjal wal Masih”.
·Al-Allamah Ash-Shan’ani rahimahullah dalam telah mengumpulkan hadits-hadits tentang kedatangan Al-
Mahdi sebagaimana disebutkan Shiddiq Hasan Khan dalam Al-Idha’ah hal. 114

·Syaikh Abdul Alim Abdul Adzim rahimahullah menulis sebuah risalah “Al-Ahadits Al-Waridhah fi Al-
Mahdi fi Mizan Al-Jarh wa At-Ta’dil”. Risalah ini adalah referensi yang paling luas tentang Al-Mahdi
sebagaimana dikatakan oleh Al-Allamah Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad dalam Majalah Al-Jami’ah Al-
Islamiyyah edisi 45 hal. 323.

·Syaikh Al-Allamah Abdul Muhsin Al-Abbad rahimahullah dalam risalahnya “Aqidah Ahli Sunnah wal Atsar
fi Al-Mahdi Al-Muntahdar” dan “Ar-Raddu ‘ala Man Kadzdzaba bil Ahadits As-Shahihah Al-Waridah fi Al-
Mahdi”. Dan keduannya telah tercetak.

SYUBHAT PENGKRITIK HADITS

Sangat disayangkan sekali, aqidah mulia ini telah digugat oleh sebagain kalangan, diantaranya adalah
Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rahimahullah dalam Tafsir Al-Manar9/499-504, Muhammad Farid
Wajdi rahimahullah dalam Dairah Ma’arif Al-Qarni Al-‘Isyrin10/480, Ahmad Amin rahimahullah dalam
Dhuha Islam 3/237-241, Muhammad Al-Ghozalirahimahullah dalam Musykilat fi Thariq Hayat
Islamiyyah hal. 139, Ust. Umar Hubaisyrahimahullah dalam Fatawa hal. 334-335

Kesimpulan kritikan mereka sebagai berikut:

1. Hadits-haditsnya tidak ada yang shahih

Siapakah yang mengatakan demikian?! Apakah mereka ahli hadits?! Ataukah ahli kalam dan filsafat yang
tidak mengerti ilmu hadits?!! Tak perlu kita memperpanjang pembicaraan lagi, karena kami kira
penjelasan di atas sudah cukup bagi pencari kebenaran

2. Ucapan Imam Ibnu Khuldun

Seringkali para pengkritik berhujjah dengan keterangan Ibnu Khuldun dalam kitabnya yang masyhur itu
dan menipu umat dengannya.

Alasan ini tidak bisa diterima karena dua sebab:

Pertama: Ibnu Khuldun bukanlah ahli hadits. Oleh karena itulah para pakar hadits mengingkari dan
membantah keterangannya tersebut. Diantaranya Al-Allamah Shiddiq Hasan Khan, beliau berkata setelah
menukil ucapan Ibnu Khuldun: “Masalahnya tak seperti yang dia terangkan. Dan kebenaran lebih utama
untuk diikuti”, Syaikh Adzim Abadi dan Al-Mubarakfuri mengatakan: “Dia jatuh dalam kesalahan dan jauh
dari kebenaran”.

Syaikh Al-Allamah Ahmad Syakir rahimahullah berkata:


“Ibnu Khuldun tidak faham kaidah ahli hadits “Al-Jarh Muqaddam ‘ala Ta’dil” (Celaan lebih didahulukan
daripada pujian). Seandainya dia mengetahui dan memahami kaidah tersebut, niscaya dia tidak akan
berucap seperti ini. Atau mungkin dia tahu tetapi sengaja melemahkan hadits-hadits tentang Al-Mahdi
karena situasi politik pada masanya”. Kemudian beliau menjelaskan bahwa keterangan Ibnu Khuldun
banyak memuat kesalahan”

Syaikh Al-Albani rahimahullah juga berkata:

“Ibnu Khuldun telah melakukan kesalahan yang amat fatal tatkala melemahkan kebanyakan hadits-hadits
tentang Mahdi. Hal itu tak aneh, karena memang ilmu hadits bukanlah bidangnya”.

Kedua: Sekalipun Ibnu Khuldun menilai bahwa kebanyakan hadits tentang Mahdi adalah cacat, tetapi
beliau tidak melemahkan semuanya. Perhatikan ucapan beliau usai memaparkannya: “Inilah beberapa
hadits yang diriwayatkan oleh para imam tentang kedatangan Al-Mahdi di akhir zaman. Sebagaimana
anda lihat sendiri tidak ada yang selamat dari cacat kecuali sedikit atau sedikit sekali”.

Oleh karena itulah Imam Muhammad Nasiruddin Al-Albani berkata dalam Ash-Shahihah4/40:
“Barangsiapa menisbatkan pada Ibnu Khuldun bahwa beliau melemahkan seluruh hadits tentang Al-
Mahdi, sungguh dia telah berdusta baik lupa maupun sengaja”.

3. Hadits-haditsnya karangan para politisi kelompok Syi’ah

Hadits-haditsnya karangan para politisi kelompok Syi’ah dan seluruh sanadnya tak luput dari seorang
rawi Syi’ah.

Alasan ini sangat rapuh sekali karena:

Pertama: Menyatakan secara mutlak seperti itu tidak benar dan hanya dugaan semata yang tidak ada
buktinya karena empat hadits yang telah saya sebutkan di atas, tak ada seorang rawi-pun dalam
sanadnya yang dikenal termasuk golongan Syi’ah. Benar, memang ada beberapa hadits tentang Mahdi
yang dikarang oleh Syi’ah tetapi para ahli hadits telah menjelaskan secara detail dan terperinci
tentangnya sehingga dapat terbedakan. “Adanya hadits-hadits tentang Mahdi yang palsu karena
karangan politisi Syi’ah atau sejenisnya tidaklah berarti kita mengingkari hadits shahih tentang Mahdi”
sebagaimana dikatakan oleh Ustadz Muhammad Hidhir Husain (Syaikh Al-Azhar dahulu).

Kedua: Taruhlah memang semua hadits tentang Al-Mahdi tak luput dari rawi Syi’ah, maka hal itu tidaklah
merusak keabsahan hadits karena perselisihan madzhab bukanlah syarat absahnya suatu hadits
sebagaimana diterangkan dalam kitab-kitab mustholah hadits. Oleh karenanya, Imam Bukhari dan
Muslim juga meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari beberapa rawi Syi’ah dan kelompok-kelompok
lainnya.

4. Haditsnya tidak diriwayatkan Imam Bukhari Muslim

Pertama: Apakah hadits-hadits shahih hanya terhimpun dalam Shahih Bukhari dan Muslim saja?!! Tak
ada satupun ulama yang mengatakan demikian, karena banyak juga hadits-hadits shahih yang terhimpun
dalam kitab-kitab Sunan, Musnad, Mu’jam dan ensiklopedi hadits lainnya. Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata:
“Sesunggunya Bukhari dan Muslim tidaklah mengeluarkan seluruh hadits shahih dalam kitabnya.
Buktinya keduanya telah menshahihkan beberapa hadits dalam selain kitab shahihnya tersebut
sebagaimana Tirmidzi dan lainnya menukil dari Bukhari bahwa beliau menshahihkan beberapa hadits
yang tidak ada dalam kitab shahihnya, tetapi dalam kitab sunan”.

Kedua: Sebenarnya dalam Shahih Bukhari Muslim ada beberapa hadits yang memberikan isyarat tentang
Al-Mahdi seperti:

َ ‫ َك ْيفَ أَ ْنتُ ْم إِ َذا ن‬:‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه و سلم‬: ‫ال‬
‫َزَل ابْنُ َمرْ يَ َم فِ ْي ُك ْم َوإِ َما ُم ُك ْم ِم ْن ُك ْم؟‬ َ َ‫! ع َْن أَبِ ْي هُ َر ْي َرةَ رضي هللا عنه ق‬

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Bagaimana kalian apabila Isa bin Maryam turun pada kalian dan imam kalian dari kalian?!”.

‫ الَ َت َزا ُل َطا ِئ َف ٌة مِنْ أ ُ َّمتِيْ ُي َقا ِتلُ ْو َن َعلَى‬:ُ‫هللا صلى هللا عليه و سلم َيقُ ْول‬ ِ ‫ت َرس ُْو َل‬ ُ ْ‫ َسمِع‬:‫هللا رضي هللا عنه َقا َل‬ ِ ‫ْن َع ْب ِد‬
ِ ‫َعنْ َج ِاب ِر ب‬
‫ض‬ ٍ ْ‫ض ُك ْم َعلَى َبع‬َ ْ‫ إِنَّ َبع‬,َ‫ ال‬:ُ‫ َف َيقُ ْول‬.‫ص ِّل َل َنا‬َ ‫ َت َعا َل‬:‫ َف َي ْن ِز ُل عِ ْي َسى ابْنُ َمرْ َي َم َف َيقُ ْو ُل أَ ِم ْي ُر ُه ْم‬:‫ َقا َل‬.ِ‫ْال َح ِّق َظاه ِِري َْن إِلَى َي ْو ِم ْالقِ َيا َمة‬
ُ
‫هللا َعلَى َه ِذ ِه األ َّم ِة‬ِ ‫ َت ْك ِر َم ُة‬,ُ‫أ َم َراء‬ ُ

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata: Saya mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas al-haq dan tegar
(menang) hingga hari kiamat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka Isa bin Maryam turun,
lalu amir mereka mengatakan: Ayo, majulah menjadi imam shalat kami. Isa menjawab: Tidak,
sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin pada sebagian lainnya, kemulian Allah atas umat ini”.

Al-Allamah Shiddiq Hasan Khan rahimahullah setelah membawakan beberapa hadits yang banyak sekali
dalam kitabnya Al-Idha’ah hal. 144, beliau mengakhirinya dengan hadits Jabir di atas lalu berkomentar:
“Memang benar dalam hadits ini tidak ada kata “Al-Mahdi” secara jelas, namun tidak ada maksud lain
dari hadits ini dan hadits-hadits sejenisnya melainkan adalah Al-Mahdi yang dinanti-nanti sebagaimana
dijelaskan dalam beberapa hadits dan atsar yang banyak sekali”.

Hal tersebut karena “hadits itu saling menafsirkan satu sama lainnya”. Diantara hadits yang
menjelaskannya adalah sebagai berikut:

.‫صلِّ لَنَا‬ َ ‫ال‬ َ ‫ تَ َع‬:ْ‫ يَ ْن ِز ُل ِع ْي َسى ابْنُ َمرْ يَ َم فَيَقُوْ ُل أَ ِم ْي ُرهُ ْم ْال َم ْه ِدي‬:‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه و سلم‬: ‫ع َْن َجابِ ٍر رضي هللا عنه قَا َل‬
َ‫ تَ ْك ِر َمةُ هللاِ هَ ِذ ِه األُ َّمة‬,‫ْض‬
ٍ ‫ضهُ ْم أَ ِم ْي ُر بَع‬ َ ‫ إِ َّن بَ ْع‬,َ‫ ال‬:‫فَيَقُوْ ُل‬

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Tatkala Isa bin
Maryam turun, amir mereka Al-Mahdi mengatakan: Kemarilah, imami kami dalam shalat. Isa menjawab:
Tidak, sesungguhnya sebagian mereka adalah pemimpin atas lainnya, kemulian Allah pada umat ini”.

5. Haditsnya saling bertentangan

Anggapan ini tertolak karena Ta’arudh (kontradiksi) antara hadits barulah dianggap kalau memang
haditsnya sama-sama shahih, tetapi kalau yang satu shahih dan satunya dha’if maka jelas tidak dianggap
sebagaimana diketahui oleh setiap orang yang belajar ilmu hadits. Sebagai contoh hadits dari Ummu
Salamah di atas: “Al-Mahdi adalah dari keturunanku dari anak keturunan Fathimah”. Dengan hadits
Utsman bin Affan secara marfu’:

ِ ‫ْال َم ْه ِديْ ِم ْن َولَ ِد ْال َعب‬


‫َّاس َع ِّم ْي‬

Al-Mahdi dari keturunan anak Abbas, pamanku.

· Bagaimana bisa dipertentangkan, sedangkan hadits Ummu Salamah sanadnya shahih


dengan hadits maudhu’ yang diriwayatkan Imam Daruqutni dalam Al-Afrad no. 26, Ad-Dailami 4/84
dan Ibnu Jauzi dalam Al-Wahiyat: 1431 dan pada sanadnya tedapat rawi bernama Muhammad bin Walid
Al-Qurasyi, sedangkan dia pendusta.

· Jadi anggapan kontradiksi tersebut hanyalah muncul dari hadits-hadits yang tidak shahih tentang
Mahdi. Sedangkan hadits-hadits yang shahih, maka tiada kontradiksi sedikitpun.

6. Membendung para pengaku Mahdi yang dusta

Pertama: Sesungguhnya Imam Mahdi yang dikhabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki
ciri-ciri yang jelas sebagaimana penjelasan dalam hadits-hadits di atas seperti keluar di akhir zaman, laki-
laki, keturunan ahli bait, namanya Muhammad bin Abdullah, berdahi lebar, berhidung mancung,
menegakkan agama dan keadilan, dermawan dan shalih, mengimami Isa bin Maryam dalam shalat.
Dengan demikian, apabila ada yang mengaku Mahdi sedangkan tidak sesuai dengan ciri-ciri tersebut,
maka berarti dia adalah pendusta.

Kedua: Para ulama telah membantah para pengaku Mahdi dusta tersebut. Jadi, benar kami setuju
dengan kalian dalam mengingkari para pengaku Mahdi secara dusta sepertiJuhaiman (Saudi Arabia)
seperti halnya Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani, seorang dajjal India yang mengaku sebagai Nabi Isa lalu
mengaku sebagai Nabi. Namun seperti inikah cara kita membendung para pendusta tersebut?!! Apakah
kita mengingkari aqidah yang shahih hanya karena adanya pengaku dusta tersebut?!! Kalau demikian
caranya, kita akan bertabrakan dengan kaidah kita sendiri. Coba fikirkan, apa kita juga akan mengingkari
adanya ilmu dan ulama karena adanya orang-orang bodoh yang mengaku sok berilmu?!! Dan apabila ada
sebagian yang mengaku sebagai Tuhan seperti Fir’aun dan Dajjal, apakah cara membendungnya dengan
mengingkari adanya Tuhan?!! Tidak, sekali-kali tidak!! Demikian pula kita beriman tentang Imam Mahdi
yang hakiki dan mendustakan para pengaku Mahdi yang palsu.

7. Menyebabkan manusia tidak berusaha

karena tidak ada keterangan sedikitpun dalam hadits-hadits Mahdi yang mengisyaratkan bahwa kejayaan
Islam tidak mungkin digapai sebelum datangnya Mahdi. Namun kalau memang ada sebagian kalangan
yang berpemaham keliru seperti itu, apakah caranya dengan mengingkari hadits-hadits shahih tentang
Mahdi ataukah dengan memahamkan kepada mereka bahwa faham tersebut keliru tanpa mengingkari
hadits shahih tentang Mahdi?!! Tak ragu lagi bahwa cara kedua ini yang benar.

F. Munculnya Imam Mahdi


Kemunculan Imam Mahdi adalah bukan sesuatu yang disengajakan, atau karena kemauan Imam Mahdi
itu sendiri melainkan karena taqdir Allah yang mesti berlaku. Pada mulanya Imam Mahdi bukanlah orang
yang terkenal dengan sifat keutamaannya. Tidak pula pernah mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi
karena dia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah yang akan dipilih oleh Allah sebagai Imam
Mahdi. Akan tetapi setelah Allah memberinya taufik dan hidayah maka dalam satu malam saja ia pun
berubah menjadi pribadi yang lebih wara', alim dan adil.

"Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Nabi s.a.w. bersabda: "Al-Mahdi itu dari Ahlul Bait, Allah memberikan
ishlah dengannya hanya dalam satu malam." (HR. Ahmad dengan isnad yang shahih)

Ada dua tanda menjelang diutusnya Imam Mahdi di tengah-tengah ummat Islam yaitu pertama,
banyaknya perselisihan antar-manusia baik antar-pribadi maupun golongan dan kedua, banyaknya
gempa bumi. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad diterangkan, Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Aku kabarkan berita gembira mengenai Al Mahdi yang diutus Allah ditengah-tengah ummatku ketika
banyak terjadi persilihan antar-manusia dan gempa-gempa. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan
dan kejujuran sebagaimana sebelumnya (bumi ini) telah hingga dipenuhi kesewenang-wenangan dan
kezaliman." (HR. Ahmad)

Subhanallah, keadaan sudah sedemikian nyata, bahwa dunia kini sudah banyak dengan perselisihan
antar-manusia. Perang, huru-hara, pembunuhan-pembunuhan, penghambaan manusia kepada manusia
telah terjadi di mana-mana. Gempa bumi pun kini sudah semakin tinggi frekuensi berlangsungnya.
Menurut data dalam "Daftar Gempa Bumi Besar Di Indonesia", Wikipedia, dalam kurun antara tahun
1833 - 2000 hanya terjadi 9 kali peristiwa gempa bumi besar di tanah air. Namun belakangan ini kita
dihadapkan dengan angka yang sungguh mencengangkan, antara tahun 2004 hingga Oktober 2010
terjadi 16 kali gempa bumi besar. Tentu ini bukan gejala alam biasa tetapi sudah merupakan isyarat dari
Allah SWT akan terjadinya sesuatu yang besar di muka bumi ini yaitu bangkitnya Imam Mahdi
sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits di atas.

Imam Mahdi akan dibai'at di antara maqam Ibrahim dengan ka'bah oleh kaum muslimin setelah
menempuh perjalanan yang sangat berbahaya. Dalam perjalanan itu beliau akan dikejar-kejar oleh
pasukan yang juga muslim untuk dibunuh, tetapi Allah menyelamatkan kepada Imam Mahdi dan
membenamkan pasukan yang mengejarnya itu ke dalam tanah. Inilah yang menandai pengangkatan
beliau sebagai Imam Mahdi. Rasulullah saw bersabda:
"Akan dibaiat seorang laki-laki (Imam Mahdi) antara maqam Ibrahim dan sudut ka'bah." ( HR. Muslim )

Ummil Mu'minin Aisyah r.a. berkata:

"Pada suatu malam tubuh Rasulullah s.a.w. bergetar dalam tidurnya. Aku bertanya: "Mengapa engkau
lakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Akan terjadi
suatu keanehan, sekelompok ummatku kelak akan berangkat ke baitullah memburu seorang Quraisy
yang akan mengungsi ke baitullah. Sehingga ketika orang-orang itu telah sampai di padang pasir, mereka
ditelan bumi." Aku bertanya: "Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?"
Beliau menjawab: "Benar, di antara orang-orang yang ditelan bumi tersebut ada bermacam-macam
orang. Di antara mereka ada yang sengaja pergi untuk berperang, ada pula yang dipaksa untuk
berperang, serta ada pula diantara mereka yang sedang dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka
binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama, sedangkan mereka mempunyai arah (niat) yang
berbeda. Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit menurut niat mereka
masing-masing." (Mutafaqqun Alaihi).

"Suatu kaum dengan jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah
(oleh Raja) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai di
padang pasir, maka mereka ditelan bumi." ( HR. Ahmad dan Abu Daud )

Setelah beliau dibai'at sebagai khalifah maka dengan demikian kaum muslimin memiliki kembali seorang
khalifah yang mempersatukan mereka di bawah bendera Islam setelah lebih dari delapan puluh tahun
ummat Islam hidup tanpa khilafah, tanpa pemersatu, sehingga ummat Islam hidup bercerai-berai
laksana anak ayam tanpa induk. Rasulullah s.a.w. juga telah memerintahkan kepada seluruh kaum
muslimin untuk berbai'at kepada Imam Mahdi, sehingga pada akhirnya hanya ada satu pemimpin ummat
bagi kaum muslimin di muka bumi ini, yaitu Imam Mahdi.

"Ketika kamu sekalian melihatnya (Imam Mahdi) maka berbai'atlah, walaupun harus merangkak diatas
salju, karena dialah Khalifatullah, Al Mahdi." (HR Ibnu Majah)

Berjuang menegakkan keadilan

Imam Mahdi senantiasa akan berjuang melaksanakan jihad fii sabilillah untuk membebaskan berbagai
negeri dari cengkeraman para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah
dan Rasul-Nya. Dan dia akan memastikan, bahwa dunia akan diisi dengan sistem dan peradaban yang
mencerminkan kalimat "Laa ilaaha illallaah, Muhammadarrasuulullah" dari ujung barat hingga ujung
timur.

Dengan izin Allah, kemenangan demi kemenangan akan diraih kaum muslimin di bawah kepemimpinan
Imam Mahdi sehingga keadaan ini membuat murka Raja kezaliman (Dajjal) dan dia berusaha keluar dari
persembunyiannya untuk membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya. Tetapi kehebatan dan kekuasaan
Dajjal bukanlah lawan tanding bagi Imam Mahdi, maka Allah menurunkan Nabi Isa a.s untuk menghadapi
Dajjal.

Nabi Isa a.s. turun ke bumi saat menjelang subuh, diantar oleh dua malaikat. Beliau turun di kota yang
berlokasi di sebelah timur Damaskus, di sebuah "menara putih". Ketika sholat subuh akan segera
dimulai, Nabi Isa a.s. masuk ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah tetapi semua orang
mengenalinya sehingga imam sholat di masjid itu mempersilahkan Nabi Isa menjadi imam tetapi Nabi Isa
menolaknya, dan beliau hanya menjadi makmum dalam sholat subuh itu sebagai penghormatan beliau
kepada ummat Islam, ummat yang dimuliakan oleh Allah. Subhanallaah. Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Tidak henti-hentinya segolongan dari ummatku berperang di atas kebenaran akan selalu mendapat
kemenangan hingga hari kiamat." (Selanjutnya) Rasulullah s.a.w. bersabda: " Lalu turunlah Isa anak laki-
laki Maryam a.s., maka berkatalah amir mereka (kepada Isa bin Mayam) : "Kemarilah, (menjadi) imam
sholat bagi kami !" Maka Isa bin Maryam berkata: " Tidak! sesungguhnya sebagian kamu atas sebagian
ada amir-amir (pemimpin). Kehormatan (dari) Allah (yang diberikan) kepada ummat ini (ummat Islam)."
(HR. Muslim)

Nabi Isa a.s. bersama Imam Mahdi kemudian mengkonsolidasikan pasukan muslim untuk menghadapi
Dajjal. Hal serupa juga dilakukan oleh Dajjal. Dajjal disertai tujupuluh ribu prajurit Yahudinya dengan
persenjataan lengkap telah bersiap-siap menghadapi Nabi Isa a.s. dan kaum muslimin.

Pertempuran antara kedua belah pihak berlangsung sengit. Namun subhanallah, terjadilah keanehan
dalam peperangan itu. Atas kehendak Allah SWT Dajjal meleleh seperti garam yang larut dalam air ketika
berhadapan dengan Nabi Isa, sehingga Nabi Isa dengan mudah membunuh Dajjal di pintu gerbang "Lud",
Palestina.
Kematian Dajjal mengakibatkan orang-orang Yahudi bercerai-berai dalam perang itu, karena mereka
tidak ada lagi pemersatu, tidak ada lagi kekuatan menghadapi Nabi Isa dan kaum muslimin. Orang-orang
Yahudi berusaha mencari tempat perlindungan dari serangan kaum muslimin. Sebagian mereka
berlindung di balik batu, sebagian lagi berlindung di balik pohon, tetapi semua batu, semua pohon
menolak melindungi orang-orang Yahudi, bahkan semua tempat yang dijadikan tempat bersembunyi
akan berseru, memberitahukan keberadaan Yahudi kepada pasukan muslim kecuali pohon ghorqod,
sejenis pohon berduri yang nama latinnya "Lycium", dialah satu-satunya jenis pohon yang sudi
melindungi kaum Yahudi.

Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum muslimin berperang melawan orang-orang Yahudi. Lalu kaum
muslimin memerangi orang-orang Yahudi, sehingga orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan di
balik pohon. Maka berkatalah batu dan pohon: " Wahai Muslim, Wahai hamba Allah, kemarilah,
inilahYahudi di belakangku. Maka bunuhlah dia!" kecuali pohon ghorqod, karena dia pohonnya Yahudi."
(HR. Muslim)

Sabda Nabi ini rupa-rupanya sangat diyakini oleh orang-orang Yahudi, sehingga mereka kini menjadikan
pohon ghorqod sebagai proyek penghijauan di Israel, bisa jadi sebagai antisipasi kekalahan mereka di era
Imam Mahdi nanti. Wallahu a'lam.

Dajjal dan Yahudi telah dikalahkan, kemudian Allah memerintah Nabi Isa bersama Imam Mahdi
menghadapi musuh lain yang lebih kuat yaitu Ya'juj-Ma'juj. Perang melawan Ya'juj-Ma'juj adalah
perjuangan yang lebih berat bagi Nabi Isa dan kaum muslimin karena Ya'juj-Ma'juj memiliki pasukan yang
sangat banyak dan kuat. Pada awal jalannya pertempuran, banyak korban berjatuhan di pihak kaum
muslimin. Sementara, pasukan Ya'juj-Ma'juj terus bergerak maju, mendesak pasukan muslim sehingga
Nabi Isa dan tentaranya terkepung di sebuah bukit. Tetapi kemudian Allah SWT mengutus ulat-ulat untuk
menyerang Ya'juj-Ma'juj dan balatentaranya hingga akhirnya mereka mati oleh serangan ulat-ulat tadi.
Mayat-mayat mereka berserakan di mana-mana sehingga menyulitkan kaum muslimin untuk turun dari
atas bukit. Lalu datanglah pertolongan dari Allah berupa burung-burung besar yang lehernya laksana
unta bukht untuk memindahkan bangkai-bangkai yang berserakan hingga bukit itu menjadi bersih dari
semua mayat dan memudahkan bagi Nabi Isa dan pasukannya menuruni bukit. Allah kemudian
menurunkan hujan lebat yang menyirami seluruh permukaan bumi sehingga tanahnya menjadi subur,
menumbuhkan berbagai macam tanaman dan buah-buahan.

Kekalahan Dajjal dan Ya'juj-Ma'juj membuat kekuasaan Imam Mahdi semakin kokoh yang membentang
dari barat hingga timur. Dengan demikian sempurnalah sudah kemenangan kaum muslimin dalam
perjuangan menumpas dua kekuatan besar yang merupakan sumber kerusakan di muka bumi: Dajjal dan
Ya'juj Ma'juj. Berdirinya kekuasaan Imam Mahdi ditandai dengan tegaknya kembali kejayaan Islam.
Diberbagai pelosok dunia orang berbondong-bondong menyatakan keimanannya kepada Nabi Isa dan
memeluk agama Islam sehingga Islam menjadi satu-satunya agama yang dianut oleh ummat manusia.

"Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa a.s.)sebelum wafatnya." (S.
An-Nisa': 159 )

Keadaan ini memudahkan Nabi Isa dalam menjalankan misinya di dunia yaitu menjadi hakim yang adil,
menghancurkan salib yang selama ini dijadikan simbol penuhanannya oleh ummat Kristen maka ketika
itu tidak ada lagi orang yang menuhankannya. Syaria'at Islam diterapkan dalam semua aspek kehidupan.
Pajak dihapuskan, babi dimusnahkan sehingga terciptalah kehidupan yang penuh kemakmuran dan
kedamaian yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah ummat manusia. Sebagaimana telah
disabdakan oleh Rasulullah saw:

"Demi Allah, sungguh akan turun anak lelaki Maryam sebagai hakim yang adil. Maka dia akan
mengahancurkan salib, dan membunuh babi, dan membebaskan pajak dan membiarkan unta, tidak
dipekerjakan atasnya, dan sungguh pasti akan hilang (ketika itu) rasa dendam, marah-marah dan dengki,
dan sungguh akan diseru pada harta maka tidak ada yang mau menerimanya seorangpun." (HR. Muslim)

Terkait dengan gempa bumi yang akhir-akhir ini semakin sering terjadi di negeri kita, Indonesia yang
menelan korban cukup besar baik materi ataupun jiwa, sebagai orang yang beriman kepada Allah tentu
kita menyadari bahwa semua bencana itu adalah ujian dari Allah SWT yang harus kita hadapi dengan
sabar dan husnudzon billah. Sebab kalau kita renungkan dalil-dalil di atas, bisa jadi peristiwa-peristiwa
yang terjadi di tanah air belakangan ini merupakan isyarat bahwa zaman kejayaan Islam sudah hampir
tiba, suatu zaman yang penuh keadilan dan kemakmuran di bawah pimpinan seorang imam yang adil
dan bijaksana yaitu Imam Mahdi. Insyaallah.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sesungguhnya keyakinan datangnya Imam Mahdi termasuk aqidah yang ditetapkan dalam hadits-
hadits mutawatir yang wajib bagi setiap muslim untuk mengimaninya karena hal itu termasuk perkara
ghaib, sedangkan beriman dengan ghaib adalah sifat orang-orang yang beriman sebagaimana firman
Allah:

َ‫صالَةَ َو ِم َّما َرزَ ْقنَاهُ ْم يُ ْنفِقُون‬ ِ ‫ الَّ ِذينَ ي ُْؤ ِمنُونَ بِ ْال َغ ْي‬. َ‫ْب ِفي ِه هُدَى لِ ْل ُمتَّقِين‬
َّ ‫ب َويُقِي ُمونَ ال‬ َ ‫ك ْال ِكتَابُ الَ َري‬
َ ِ‫َذل‬

Kitab (Al-Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu)
mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS. Al-Baqarah: 2-3).

Dan tidak ada yang mengingkari aqidah ini kecuali orang yang jahil atau sombong. Saya
memohon kepada Allah agar mewafatkan kita dalam beriman terhadapnya serta aqidah-aqidah
shahih lainnya.

B. SARAN

Saat ini musuh-musuh islam telah mencanangkan skenario-skenario yang tertata rapi
untuk membuat fitnah dalam tubuh umat ini.Sebuah fitnah akhir zaman, sebuah fitnah yang
akan menghancurkan kita.Banyak sekali referensi dan karya tulis yang membahas tentang
masalah ini.Tapi kalian tetap saja cuek dan tidak peduli, tidak menyentuh sudut rak di toko buku
yang bertema fitnah akhir zaman.Marilah kita satukan tekad, mengencangkan ikat pinggang,
bersikap waspada.Mari kita perbaharui keislaman kita, mengoreksi dan memperbaikinya. Mari
kita bersihkan agama kita dari debu-debu bid’ah yang merajalela. Mengembalikan kemurniannya
seperti pada masa jayanya.mari kita bertaubat atas segala salah kita, mari kita siapkan diri menyambut
Sang Imam akhir zaman yang akan membawa kita pada kebangkitan. Bukan dengan berpangku tangan
hanya sekedar menunggu,tapi dengan membersihkan diri kita, agama kita, keimanan kita, agar kita siap,
iman kita kuat, untuk menghadapi fitnah akhir zaman yang akan sangat menguji kita, dan siap untuk
dibawa kepada kebangkitan dan kejayaan.

http://fanimarfanita.blogspot.com/2013/10/makalag-agama-munculnya-imam-mahdi.html

Anda mungkin juga menyukai