Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan
Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
Diniya Maya Sari
142500096
Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah Asuhan Keperawatan pada Ny.R
dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi Pada Ibu Hamil
Trimester I di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia. Dalam penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik moral
maupun material, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
dalam kesempatan ini juga, penulis secara khusus ingin memberikan ucapan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Terutama rasa syukur dan terima kasih yang begitu mendalam kepada kedua
orang tua saya sendiri bapak Mhd.Yakub Lubis dan ibunda yang sangat saya
sayangi ibu Mega Murni Siregar, serta kakak dan adik saya yang selalu
memberikan motivasi, dukungan moral maupun material serta yang tiada henti
mendoakan penulis.
2. Kepada teman-teman dari DIII Keperawatan stambuk 2014 yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu.
Medan, Juni 2017
Lembar Pengesahan………………………………………………………….. i
Kata Pengantar……………………………………………………………….. ii
Daftar Isi……………………………………………………………………... iii
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………. 2
1.3 Manfaat…………………………………………………………………... 2
3.1.Kesimpulan……………………………………………………………... 21
3.2.Saran……………………………………………………………………. 21
Daftar Pustaka……………………………………………………………… 22
Lampiran…………………………………………………………………… 23
PENDAHULUAN
Gangguan nutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi baru
lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup.Status nutrisi ibu pada waktu
konsepsi sangatlah penting dalam bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan
makan. Wanita hamil memerlukan zat besi 30 mg/hari, yang sulit diperoleh dari
sumber-sumber diet sehingga perlu diberikan suplemen. Zat besi diperlukan untuk
mengoreksi keberadaan awal defisisensi dan menyediakan untuk peningkatan
volume darah maternal untuk persediaan darah janin, dan untuk kehilangan darah
selama kelahiran.
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada
Ny.R dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan nutrisi pada Ibu hamil
trimester I di kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.
1.3. Manfaat
PENGELOLAAN KASUS
2.1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Nutrisi Pada
Ibu Hamil Trimester I.
Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut mempengaruhi hasil akhir
kehamilan. Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa kehamilan,
banyak nutrisi diperlukan dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan orang dewasa normal. Pada tahap akhir trimester pertama, volume darah Ibu
meningkat dengan cepat, lebih cepat daripada produksi sel darah merahnya. Kadar
berbagai nutrisi di dalam darah meningkat atau menurun selama masa kehamilan.
Kebanyakan fraksi lipid meningkat (misalnya, kolestrol), sedangkan faktor-faktor lain
(misalnya, protein total) menurun (Bobak,2005)
Untuk dapat memberikan makanan secara benar pada ibu hamil, perlu
memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan yaitu untuk perubahan
tahap pertama, tahap kedua dan tahap ketiga. Perubahan tahap pertama adalah dua
minngu setelah konsepsi, telur yang akan dibuahi akan melekat pada endrometrium
uterus dan terjadi proliferasi dari sel-sel dengan cepat. Plasenta juga mulai terbentuk
pada tahap ini. Pada tahap ini belum diperlukan suplemen nutrisi yang khusus. Pada
perubahan tahap kedua yaitu pada minggu ke-2 sampai dengan minggu ke-8 sebagian
organ-organ telah mulai terbentuk, seperti jantung, ginjal, paru, hati dan rangka. Dari
percobaan binatang jika fase pada ini terdapat defisiensi Vit A, riboflavin, Vit B2, B6,
atau asam folat yang akan terjadi kecatatan bawaan. Pada tahap ini diperlukan suplemen
dalam bentuk vitamin dan mineral untuk mencegah terjadinya cacat bawaan. Adapun
perubahan pada tahap ketiga yang dimulai pada minggu ke-8 sampai lahir terjadi
1. Kalori
Pada wanita, masa hamil merupakan masa dimana unsur-unsur gizi diperlukan jauh
lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Selain untuk kebutuhan
sendiri, unsur - unsur gizi ini diperlukan oleh janin agar dapat tumbuh dengan pesat.
Berdasarkan angka kecukupan gizi data yang dianjurkan perhari menurut hasil Widya
karya Nasional Pangan dan gizi, selama hamil pada trimester I seorang wanita akan
mendapatkan tambahan nilai gizi sebesar yang terdapat dalam tabel berikut (Aziz,
2006).
Fosfor +200(mg)
Zinc +5 (mg)
Iodium +25(µg)
Mual dan muntah pada kehamilan disebut morning sickness pertama kali
dikemukakan pada 2000 tahun sebelum masehi. Sampai saat ini hanya sedikit yang
diketahui tentang mekanisme penyebabnya. Sekitar 50% sampai 80 % wanita hamil
mengalammi mual dan muntah dengan derajat berbeda – beda .Gangguan ini biasanya
hilang pada awal trimester kedua, tetapi sekitar 20% mereka yang terkena terus
mengalami masalah ini sepanjang masa hamil. Menarik sekali untuk diketahui, dari
sebuah studi pada lebih dari 400 wanita, ditemukan bahwa angka kematia bayi dan bayi
berat lahir rendah pada wanita yang tidak mengalami morning sickness lebih tinggi dari
wanita yang mengalam mual dan muntah. Wanita yang mengalami bayi hidup dang
mengalami mual dan munrrah juga mengalami peningkatan berat yang lebih
tinggi.Tampaknya mual dan muntah berkorelasipositif dengan hasil akhir kehamilan
yang baik, tetapi diperlukan riset lebih lannjut pada subjek dari berbagai tingkat
sosioekonomi (Bobak, 2005).
Beberapa strategi untuk mengatasi masalh mual dan muntah ialah menyediakan
biscuit tawar, biscuit tawar panggang, atau sereal kering disamping tempat tidur untuk
dikonsumsi sebelum bangun tidur di pagi hari; Makan dalam porsi kecil, tetapi sering;
mengindari minuman berkafein; mengkomsumsi cairan dalam jumlah adekuat, tetapi
lebih baik diantara waktu makan daripada saat makan; menghindari bau masakan dan
bau cat yang menimbulkan mual; dan membatasi makanan yang banyak menggunakan
rempah-rempah. Obat anti antiemetic tidak dianjurkan. Hiperemesis gravidarum,
muntah berat , lama, dan menetap membutuhkan perhatian medis. Penggantian cairan
dan elektroit dapat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi dehidrasi (Bobak,2005).
1. Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat makanan
b. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan
tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
e. Tingkat aktivitas
f. Pengonsumsian obat
g. Penampilan fisik
h. Pengukuran Atropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar
lengan.
i. Labolatorium Pemeriksaan
2. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan dari hasil pengkajian kemudian dikelompokkan dan
dianalisa untuk menemukan masalah kesehatan klien.Untuk mengelompokkannya
dibagi menjadi dua data yaitu, data sujektif yaitu data yang di dapat dari pasien
langsung, dan data objektif yaitu data yang didapat dari observasi perawat langsung
kepada pasien, dan kemudian ditentukan masalah keperawatan yang timbul.
3. Rumusan Masalah
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan :
a. Peningkatan laju metabolic.
b. Asupan nutrien yang tidak adekuat dalam diet.
c. Peningkatan kehilangan nutrien melalui cairan gastrointestinal.
d. Kebutuhan energi tinggi akibat latihan yang berlebihan.
1. Pengkajian
1. Pengkajian
Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Medan Polonia.
2. Keluhan Utama
Ny.R mengeluh mual muntah 4 sampai 5 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan
sore hari terutama setelah makan. Ny. R mengatakan mudah lelah ketika beraktivitas
dan nafsu makan menurun.
D. Severity : Karena merasakan mual muntah secara berulang Ny.R merasa kelelahan
sehingga tidak semangat untuk beraktivitas.
E. Time :Ny.R mengatakan mual muntah dirasakan sebanyak 4-5x/hari pada pagi dan
sore hari.
A. Penyakit yang pernah dialami :Ibu pernah demam, batuk dan pilek.
D. Lama dirawat : -
A. Orang tua :Orang tua Ny. R tidak ada yang menderita penyakit serius.
B. Saudara kandung :Saudara Ny. R tidak ada yang menderita penyakit serius.
D. Anggota keluarga yang meninggal :Belum ada anggota keluarga Ny. R yang
meninggal dunia.
6. Riwayat Obstetrik
7. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum :
• Kepala dan rambut :Kulit kepala terlihat bersih dan tidak berbau.
• Wajah : Struktur wajah bulat dan simetris.
• Mata :Bola mata simetris, palpebra normal, dan konjungtiva terlihat pucat.
• Hidung : Tulang hidung dan posisi septum nasi normal, simetris,dan tidak ada
terdapat cuping hidung.
• Mulut dan faring :Keadaan bibir terlihat kering, pecah-pecah. Keadaan gigi
dan gusi bersih, tidak terlihat adanya perdarahan. Keadaan lidah bersih.
Kedudukan leher trachea normal , tidak ada massa ataupun nyeri tekan. Tidak
ada pembengkakan kelenjar thyroid. Suara jelas, tidak ada gangguan
komunikasi.
• Pemeriksaan Integument :Integument bersih, hangat, dan berwarna kuning
langsat. Turgor kembali > 2 detik, tidak lembab dan tidak terdapat kelainan pada
kulit.
• Pemeriksaan thorak/dada :Pernafasan Ny. R normal, frekuensinafas
22x/menit, suara nafas vesikuler.Tidak terdapat kesulitan saat bernafas.
• Pemeriksaan abdomen :Bentuk abdomen masih seperti biasa.
Mandi
Makan
BAB
BAK
Ganti Pakaian
kamar mandi.
2 . ANALISA DATA
Cadangan
Karbohidrat dan
Lemak habis terpakai
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
3.RUMUSAN MASALAH
-Tidak
mengalami - Mengetahui berat
- Gejala
mual/muntah dapat
menunjukkan efek
anemia(hipoksia)
pada organ.
5 . PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
TD :100/70 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
TD :110/80 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
P: intervensi dilanjutkan.
TD :100/70 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
A: masalahbelum teratasi
sebagian.
P: Pertemuan berakhir.
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
Bobak, LM., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D.2005. (Alih Bahasa * Wijayarini,
M.A.), Buku Ajar Keperawatan Maternita, Edisi 4, Jakarta: EGC.
TD :100/70 mmhg
HR:82x/i
T :36,5 °C
P: intervensi dilanjutkan.
TD :110/80 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
P: intervensi dilanjutkan.
TD :100/70 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
P: Pertemuan berakhir.