Anda di halaman 1dari 7

MONITORING MANAJEMEN KAPASITAS

LAYANAN DALAM PERENCANAAN


PENYUSUNAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI
INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK
IT-IL PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI
JAWA BARAT
Endang Tasli Susandi #1, Ani Amaliyah *2
Teknik Informatika Universitas Islam Nusantara
Jl. Soekarno Hatta No. 530 Bandung
1
endanglisus@gmail.com
2
anidata@yahoo.com

Abstract — Monitoring manajemen kapasitas layanan manajemen kapasitas layanan TI yang dimulai dengan
teknologi informasi (TI) adalah kegiatan memonitor yang Pembuatan Tata Cara Monitoring yang bertujuan untuk
dilakukan pada proses manajemen kapasitas dan menentukan tugas, fungsi dan tanggunjawab serta standar
ketersediaan layanan TI yang dimulai dengan pembuatan prosedur kerja.
tata cara monitoring yang bertujuan untuk menentukan Latar belakang masalah yang ada adalah tidak dapat
tugas, fungsi dan tanggunjawab serta standar prosedur dilakukannya monitoring dan penyusunan laporan
kerja, pembuatan metode penghitungan tingkat ketersediaan monitoring kapasitas layanan TI sesuai ruang lingkup kerja
layanan TI yang bertujuan untuk menghitung ketersediaan dan format yang direncanakan, menjadikan tidak
(Availability) suatu Komponen yang sederhana dan total tersedianya laporan monitoring kapasitas layanan TI yang
ketersediaan (Availability) untuk sistem/layanan yang digunakan.
kompleks, pembuatan matriks parameter teknis monitoring Pada Perguruan Tinggi Swasta Jawa Barat dan Banten, harus
yang bertujuan untuk menentukan parameter, perangkat dilakukan monitoring manajemen kapasitas layanan TI, agar
dan tools yang digunakan pada teknik monitoring kinerja, dapat dipastikan pencapaian hasil dari perencanaan dan
serta pembuatan format laporan monitoring yang bertujuan pelaksanaan serta implementasi atas kapasitas dan
untuk mendapatkan data hasil monitoring kapasitas dan ketersediaan layanan TI yang dilakukan.
ketersediaan layanan TI.
Framework IT-IL adalah sebuah kerangka best practice 1.1. Rumusan Masalah
untuk memanage layanan-layanan TI yang terintegrasi dan 1. Bagaimana merencanakan kegiatan monitoring
berbasiskan proses, juga merupakan suatu rangkaian Kapasitas Layanan TI?
konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, 2. Bagaimana melaksanakan kegiatan monitoring
pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). Kapasitas Layanan TI?
Monitoring manajemen kapasitas dengan Framework IT-IL 3. Bagaimana menyusun kegiatan monitoring
pada penyusunan infrastruktur TI pada Perguruan Tinggi Kapasitas Layanan TI?
Swasta di Jawa Barat dan Banten perlu dilakukan untuk
memastikan tercapainya hasil dari perencanaan dan 1.2. Batasan Masalah
pelaksanaan implementasi layanan TI. 1. Perencanaan kegiatan monitoring dibatasi pada
pembuatan Tata Cara Monitoring Kapasitas
Keywords— Kata Kunci : Monitoring kapasitas layanan TI, Layanan TI.
Framework IT- IL. 2. 2. Pelaksanaan kegiatan monitoring dibatasi pada
pembuatan Metode Penghitungan Tingkat
Ketersediaan Layanan TI dan Matriks Parameter
1. Pendahuluan Teknis Monitoring Kinerja Kapasitas dan
Monitoring kapasitas layanan teknologi informasi (TI) Ketersediaan Layanan TI .
adalah kegiatan memonitor yang dilakukan pada proses

-- Jurnal PETIK Volume 3, Nomor 1, Maret 2017 -- 1


3. Penyusunan kegiatan monitoring dibatasi pada TI, IT Infrastructure Library ® terdaftar sebagai Registered
pembuatan Format Laporan Monitoring Kapasitas Trade Mark dari the Office of Government Commerce of UK
Layanan TI. Dipublikasika oleh British Standards Institute sebagai
BS15000. ITIL v3 adalah suatu rangkaian konsep
1.3. Tujuan Penelitian dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan,
1. Pembuatan Tata Cara Monitoring bertujuan untuk serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL v3 diterbitkan
menentukan tugas, fungsi dan tanggunjawab serta dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas
standar prosedur kerja. suatu topik pengelolaan TI. ITIL v3 terdiri dari lima bagian
2. Pembuatan Metode Penghitungan Tingkat Ketersediaan dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup
Layanan TI bertujuan untuk menghitung Ketersediaan layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima
(Availability) suatu Komponen yang Sederhana dan bagian tersebut adalah:
Total Ketersediaan (Availability) untuk 1. Service Strategy
Sistem/Layanan yang Kompleks. dan Matriks 2. Service Design
Parameter Teknis Monitoring bertujuan untuk 3. Service Transition
menentukan parameter, perangkat dan tools yang 4. Service Operation
digunakan pada teknik monitoring Kinerja. Pembuatan 5. Continual Service Improvement
Format Laporan Monitoring bertujuan untuk membuat
data hasil monitoring Kapasitas Layanan TI. Tabel 1. Perbandingan IT Governance Framework
Nama Penggunaan secara
Cakupan proses Kejelasan Panduan
Framework Umum
1.4. Temuan/inovasi. Mencakup semua proses tata kelola TI
yang meliputi:
Temuan/inovasi yang ditargetkan serta penerapannya dalam a. Perencanaan
Penjelasan cukup
sampai kepada kontrol-
rangka menunjang pembangunan dan pengembangan b. Pengorganisasian kontrolyang harus ada
Sebagai audit TI dan
COBIT c. (PO),Akuisisi atau penilaian tata
ipteks-sosbud adalah Pembuatan Monitoring Manajemen d. Implementasi(AI)
dan tidak sampai kepada
kelola TI
petunjuk rinci
Kapasitas Layanan Pada Infrastruktur Teknologi Informasi e. Penyampaian penerapannya
f. Dukungan(DS)
Dengan Framework IT-IL Di Pusat Komputer Perguruan g. Pengawasan (M)
Tinggi Swasta Di Jawa Barat dan Banten adalah Data hasil Proses Manajemen layanan TI yang
ITIL meliputi 5 tahapan siklus layanan Penjelasan meliputi ke5
monitoring kapasitas layanan TI yang dapat digunakan (service lifecycle): Sebagai
tahapan service life
untuk menentukan baseline, juga trend 1. Service Strategy
cycle dan proses-
penjelasanterhadap
disiplin dan tanggung
peningkatan/penurunan beban layanan. Sehingga hasilnya 2. Service Design
proses pengelolaan
layanan (ITSM) pada
jawab dalam penentuan
dan manajemen Layanan
dapat mendukung tata kelola Tl yang dapat menjaminkan 3. Service Transition
4. Service Operation
setiap tahapan
TI yang efektif.
service life cyle.
bahwa TI selaras dengan kebutuhan bisnis, dimasa sekarang 5. Continual Service
Improvement
dan yang akan dating. Dokumen standar sistemmanajemen Petunjuk
Dan
keamanan informasi atau ISMS untukpenerapan
mengoptimalkanpeluang
(Information Security Management Keamanan Informasi
2. Tinjauan Pustaka System), yang memberikan cakupan sebagai penjagaan
bisnis dan investasi
ISO 27001 Implementasi terhadap
2.1. Tata Kelola Teknologi Informasi/TI. proses untuk melakukan Evaluasi, informasi dalam
Information Security
Implementasi dan memelihara keamanan rangka memastikan:
Faktor Latar Belakang Penerapan IT Governance , informasi berdasarkan "best practice" kelangsungan bisnis,
Management
(ISMS)
System

dalam pengamanan informasi. minimasi resiko bisnis.


diantaranya : Panduan terhadap Pengelolaan
2.1.1. UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Terdapat 6 prinsip sebagai framework IT prinsip-prinsip untuk TIdengan standar tata
Governance yang diterapkan untuk manajemen kelola secara
dan Transaksi Elektronik. Transaksi melalui TI ISO 38500 tatakelola TI, yaitu responsibility, organisasidalam rangka highlevel yang
memiliki kekuatan hukum yang harus dikelola strategy, acquisition, performance, pemanfaatan TI yang diterapkan berdasarkan
conformance, dan human behaviour. tepat guna, efektif dan prinsip yang tercantum
secara transparan, memiliki akuntabilitas, dan dapat efisien. dalam ISO 38500
dipertanggungjawabkan, berdasarkan prinsip GCG. Berisi panduan Framework dan metode
TOGAF pengembangan Enterprise Architecture Digunakan untuk
Sehingga kinerja TI yang dapat diukur berdasarkan yang meliputi tahapan: Panduan terhadap area- mengembangkan
kaidah-kaidah umum yang berlaku diselaraskan dengan a. Business Architecture area yang harus ada Enterprise Architecture,
b. Information Architecture dalam pengembangan dimana terdapat tools
sasaran kinerja bisnis perusahaan. c. Application Architecture Enterprise Architecture yang detil untuk meng
implementasikannya.
2.1.2. Stakeholder. Stakeholder menginginkan proses d. Technology Architecture
e. Transition Architecture
yang transparan dalam pengelolaan perusahaan, Sebagai
khususnya aspek pelaporan keuangan. Sehingga Berisi panduan kerangka kerja
panduanpenyusunan
kerangka kerja
Keinginan untuk menjalankan proses bisnis pengelolaan proyek TI dan pengawasan
kinerja proyek TI. Framework
Panduan terhadaparea-
area kerja yang detail
pengelolaan dan
PMBOK pengawasan proyek TI
perusahaan secara akurat, efisien dan efektif, PMBOK memberikan referensi lebih dalam pengelolaan
sehingga proyek TI
detil untuk melengkapi framework COBIT proyek TI.
sesuai dengan strategi bisnis. terkait pengelolaan proyek TI.
tersebut dapat berjalan
sesuai dengan yang
diharapkan.
2.2. Framework IT Infrastructure Library
Framework ITIL adalah sebuah kerangka best practice untuk Kelima bagian tersebut dikemas dalam buku “core
memanage layanan-layanan TI yang terintegrasi dan guidance publications”. Setiap buku dalam kelompok utama
berbasiskan proses , ITIL merupakan sekumpulan buku yang ini berisi:
berisi best practice untuk memanage penyampaian layanan 1. Practice fundamentals

-- Jurnal PETIK Volume 3, Nomor 1, Maret 2017 -- 2


2. Practice principles 4. Semua software; OS, software jaringan,
3. Lifecycle processes and activities sistem yang didevelop sendiri maupun paket, dan
4. Supporting organization structures and roles lain-lain.
5. Technology considerations 5. Sumber daya manusia.
6. Practice Implementation c. Proses-proses manajemen kapasitas layanan menurut
7. Complementary guideline framework IT Infrastructure Library
8. Examples and templates 1. Manajemen kapasitas;
2. Ruang lingkup;
2.3. Manajemen Kapasitas layanan TI 3. Manajemen kapasitas reaktif dan proaktif;
2.3.1. Arsitektur IT-IL 4. Capacity Alignment, : penjabaran
Arsitektur IT-IL dapat digambarkan sebagai berikut: 5. Proses Manajemen Kapasitas;
6. Manajemen Kapasitas Bisnis;;
7. Manajemen Kapasitas Infrastruktur TI
8. Ketahanan Gangguan;
9. Siklus Pengendalian Kapasitas;
10. Perencanaan Kapasitas;
11. Manajemen Beban Kerja;
12. Pemodelan Beban Kerja;
13. Desain Kapasitas Aplikasi;
14. Dokumen Rencana Kapasitas.
d. Siklus Pengendalian Kapasitas

Gambar 3. Siklus Pengendalian Kapasitas


1. Monitoring Kapasitas
Memonitor kinerja komponen sistem dengan; Fasilitas yang
Gambar 1. Arsitektur IT-IL disediakan oleh aplikasi (log file), Fasilitas administrasi
sistem dan tools/utility yang disediakan oleh operating
2.3.2. Capacity Management system. Tools dari aplikasi manajemen kinerja sistem.
a. Manajemen kapasitas layanan TI: Proses-proses untuk Monitoring dilakukan dengan mengukur: Prosentase
memastikan bahwa kapasitas infrastruktur TI dapat penggunaan CPU, memory; kecepatan I/O, panjang queue
memenuhi kebutuhan bisnis (yang selalu berubah) (antrian requests), jumlah transaksi, jumlah transaksi per
secara tepat waktu dan tepat anggaran, faktor-faktor detik, response time, dan lain-lain, Data dicatat dalam
yang dipertimbangkan: cost, capacity, supply, demand. statistik harian, mingguan, bulanan. Response time diukur
dengan sampel periodik oleh dummy application. Metoda
pengendalian: Mengukur dan membuat model untuk
menetapkan kinerja normal (baseline). Menetapkan batas
ambang (threshold) over utilization (kapasitas terlampaui),
Sebaiknya dibawah batas pelanggaran SLA. Misal 80%
CPU utilization, 3 x response time normal, Jika batas
Gambar 2. Manajemen kapasitas layanan TI ambang terlampaui, sistem akan memberikan
peringatan/alarm
b. Ruang Lingkup Manajemen Kapasitas: 2. Analisa Hasil Pengukuran
1. Semua hardware, mulai dari PC, mainframe, file Data hasil monitoring digunakan untuk menentukan baseline
server, dan lain-lain. dan trend peningkatan/penurunan beban layanan. Analisa
2. Semua perlengkapan jaringan; LAN, WAN, bridge, juga mengidentifikasi permasalahan:Contention (antrian)
router. pemakaian CPU, memory, disk, file, Ketimpangan beban
3. Semua peripheral; storage, printer, dan lain-lain. komponen-komponen system, Strategi locking data

-- Jurnal PETIK Volume 3, Nomor 1, Maret 2017 -- 3


yang salah, Desain aplikasi yang tidak efisien (misal Metode Deskriptif menurut Sugiyono (2011) adalah
penggunaan memory yang tidak efisien), Lonjakan jumlah “penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian untuk
transaksi tak terduga. memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau
3. Tuning Sistem fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan
Perbaikan sistem untuk menghindari over utilization dan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual”.
contention, dlakukan Load balancing pada server-server Pengembangan sistem teknik yang digunakan adalah System
parallel, Penggunaan disk stripping (dengan teknologi Development Life Cycle (SDLC). Tahapannya meliputi
RAID), Memperkecil granularitas data locking: file, ke sebagai berikut:
tabel, tabel ke record, record ke field Pengubahan struktur a. System initiation
data untuk meminimasi memory footprint. b. System analysis
4. Implementasi Perbaikan c. System design
Perbaikan kapasitas seringkali melibatkan perubahan d. System implementation
desain yang beresiko kasalahan , Implementasinya
(deployment) harus dengan Manajemen Perubahan yang 4. Hasil Dan Pembahasan
Meminimasi dampak negatif pada pengguna, termasuk Monitoring kapasitas layanan TI merupakan tahap memonitor
downtime, Pelaksanaan yang terencana dan efisien, untuk mengoptimalkan perencanaan kapasitas dan ketersediaan
Merencanakan back-out (regresi) jika perubahan gagal, layanan TI yang disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan
Mengantisipasi perbaikan tambahan dan back-out. yang akan datang, memastikan bahwa target tercapai dan
memastikan bahwa gangguan dan problem yang terkait dengan
2.4. Monitoring kapasitas dan ketersediaan layanan TI dapat ditangani dengan
Pengertian Monitoring dan definisi pengawasan telah baik.
banyak dan panjang lebar dibicarakan para ahli. Berikut
pengertian monitoring (pengawasan ) menurut Siagian ( 4.1. Pengumpulan Data
1970 : 107 ) : mengemukakan bahwa pengawasan sebagai Pengumpulan data dalam pelaksanaan monitoring kapasitas
proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan layanan TI dengan melakukan wawancara atas kegiatan yang
organisasi untuk menjalin agar semua pekerjaan yang sedang akan dilakukan, wawancara yang dilakukan adalah sebagai
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah di berikut:
tentukan sebelumnya. 1. Apakah dilakukan monitoring kapasitas layanan TI?
Prinsip Monitoring adalah sebagai berikut: 2. Bagaimanan melakukannya?
1. Prinsip perencanaan 3. Hal apa saja yang menjadi prioritas?
2. Prinsip wewenang 4. Apakah dilakukan monitoring kine rja komponen
3. Prinsip tercapainya tujuan system dengan fasilitas yang disediakan oleh aplikasi
4. Prinsip efisiensi log file ?
5. Prinsip tanggung jawab 5. Adakah log file? Seperti apa cara kerjanya? Apa saja
6. Prinsip masa depan. yang disediakannya? atau apa saja isinya?
7. Prinsip pengawasan langsung 6. Apakah dilakukan monitoring dengan mengukur
8. Prinsip penyesuaian dengan organisasi prosentase penggunaan CPU,?
9. Prinsip pengawsan individual 7. Apakah dilakukan pengukuran prosentase penggunaan
10. Prinsip standar CPU? Bagaimana caranya?
Tujuan dan Fungsi Monitoring (Pengawasan) 8. Apakah dilakukan monitoring dengan mengukur
1. Pemeriksaan prosentase penggunaan memory?
2. Pengujian dan penilaian 9. Apakah dilakukan pengukuran prosentase penggunaan
3. Pengurusan memory? Bagaimana caranya?
4. Peninjauan 10. Apakah dilakukan monitoring dengan mengukur
5. Pengamatan dan pemantauan prosentase penggunaan kecepatan I/O ?
6. Kunjungan staf 11. Dan lain-lain
7. Pembinaan yang dilakukan oleh pimpinan
8. Pengendalian 4.2. Perencanaan Tata Cara Monitoring Kapasitas dan
9. Penertiban Ketersediaan Layanan TI
10. Mengusahakan suatu struktur yang terorganisir a. Penentuan Pihak yang Terlibat
11. Mengusahakan supervise 1. Penentuan pihak-pihak yang terlibat
12. Mengusahakan informasi yang akurat 2. Penentuan perangkat keras yang ada
13. Pencapaian hasil 3. Penentuan perangkat jaringan komunikasi data
14. Meningkatkan keterampilan kerja dan keamanan sistem
15. Mendapatkan atau memperoleh umpan balik. 4. Penentuan system basis data dan aplikasinya
3. Metode Penelitian 5. Penentuan tahapan system atau perangkatnya
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.

-- Jurnal PETIK Volume 3, Nomor 1, Maret 2017 -- 4


6. Penentuan contoh (sampling) menggunakan tool s 3. Membuat format dengan deskripsi gangguan/problem
seperti probing tools, software agent, dan lain-lain 4. Membuat format dengan lama waktu penanganan
7. Penentuan ambang batas dalam hal dokumen SLA gangguan/problem (jam)
yang belum tersedia, 5. Membuat format ID perangkat sumber penyebab
8. Penentuan pengusulan ambang batas (threshold) gangguan/problemi nama perangkat sumber penyebab
9. Penentuan panduan mengenai hal-hal yang perlu gangguan/problem
dimonitoring. 6. Dan lain sebagainya.
10. P e n e n t u a n penggunakan tools pada parameter
teknis pemantauan 4.5. Tindakan dan Rekomendasi
11. Penentuan usulan pihak pihak yang terlibat pada
perubahan yang terjadi Tindakan dan rekomendasi berisi tentang tindakan yang
12. Penentuan terhadap kinerja perangkat dan toolsnya dilakukan dan usulan rencana perbaikan terhadap tingkat
13. Penentuan teknis pelaporan kapasitas dan ketersediaan layanan TI termasuk perencanaan,
14. Penentuan pihak pihak yang terlibat dalam anggaran, resiko yang akan datang
penyimpan dan mem-backup log file
15. Penentuan pembuatan lapporan berkala 5. Format Matriks Parameter Teknis Monitoring
16. Penentuan persetujuan terhadap laporan laporan Kinerja Kapasitas Layanan TI

4.3. Perencanaan Matriks Parameter Teknis Matrik parameter teknis monitoring kinerja kapasitas
Monitoring Kinerja Kapasitas dan Ketersediaan layanan TI dapat dilihat pada tabel 1. sebagai berikut. Tabel
Layanan TI 1. Matriks parameter teknis monitoring ksapasitas.
Perencanaan matriks parameter teknis mmonitoring kinerja
kapasitas dan ketersediaan layanan TI dengan melakukan Parameter & Perangkat
penghitungan terhadap :

0
1
2
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
1
1
1. Presentase ukuran / tenggang waktu dimana Processor √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
komponen pendukung layanan TI beroperasi normal Memory √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tanpa ada gangguan Kapasitas Penyimpanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Presentase ukuran / tenggang waktu dimana Ringkasan Transaksi √ √ √ √ √ √
komponen pendukung layanan TI tidak tersedia atau
Waktu Tanggap √ √ √ √ √
tidak beroperasi secara normal
3. Frekuensi pemeliharaan terjadwal yang dilakukan Jumlah dan beban periode beban puncak pemakaian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Total waktu pemeliharaan terjadwal Dokumen Strategis √ √ √ √ √ √
5. Presentase ukuran / tenggang waktu dimana Data Layanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
komponen pendukung layanan TI beroperasi normal Data Teknis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tanpa ada gangguan Data Finansial √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Presentase penggunaan CPU pada server
7. Presentase penggunaan memory pada RAM(bytes) Keterangan:
8. Presentase ukuran kecepatan data yang didukung 1. Uptime adalah presentase ukuran/tenggang waktu di
oleh koneksi jaringan/jumlah data yang melewati mana komponen pendukung Layanan TI beroperasi
koneksi jaringan dari waktu ke waktu (bps). normal tanpa ada gangguan.
9. Waktu yang dibutuhkan sejak permintaan suatu proses 2. Downtime adalah presentase ukuran/tenggang waktu
sampai proses itu menerima tanggapan pertama kali. di mana komponen pendukung Layanan TI tidak
Semakin kecil response time maka semakin baik tersedia atau tidak beroperasi secara normal.
(detik). 3. Frekuensi planned downtime adalah frekuensi
10. Presentase banyaknya paket data yang hilang selama pemeliharaan terjadwal yang dilakukan (n kali).
proses transmisi dari sumber ke tujuan. 4. Lama planned downtime adalah total waktu
11. Presentase ukuran / tenggang waktu dimana pemeliharaan terjadwal (jam)
komponen pendukung layanan TI beroperasi normal 5. Penggunaan CPU adalah presentase penggunaan CPU
tanpa ada gangguan pada server.
12. Dan lain-lain 6. Penggunaan memory adalah presentase penggunaan
memory pada RAM (Bytes).
4.4. Daftar Gangguan/Problem terkait Kapasitas dan 7. Penggunaan bandwith adalah ukuran kecepatan data
Ketersediaan yang didukung oleh koneksi jaringan/jumlah data
1. Membuat format nomor urut, ID tiket yang melewati koneksi jaringan dari waktu ke waktu
gangguan/problem layanan TI (bps)
2. Membuat format tanggal pencatatan 8. Response time/delay/latency adalah waktu yang
gangguan/problem dengan format dd/mm/yyyy dibutuhkan sejak permintaan suatu proses sampai

-- Jurnal PETIK Volume 3, Nomor 1, Maret 2017 -- 5


proses itu menerima tanggapan pertama kali. Semakin Tingkat Ketersediaan layanan TI dapar dilihat pada tabel 3.
kecil response time maka semakin baik (detik). sebagai berikut:
9. Packet loss adalah presentase banyaknya paket data Tabel 3. Tingkat ketersediaan
yang hilang selama proses transmisi dari sumber ke Downtime
Target Pemeliharaan Total
tujuan. Uptime Tak Ketersediaan
No Layanan Ketersediaan Terjadwal Downtime
10. Noise adalah gangguan/sinyal yang tidak diinginkan (jam) Terjadwal Saat ini (%)
(%) (jam) (jam)
dalam transmisi informasi (dB) (jam)
11. Processor per Disk Adapter adalah jumlah processor Processor 70 8 1 1 70
pada setiap disk adapter (penghubung antara system Memory 70 8 1 1 70
storage dengan disk). Kapasitas
70 24 24 1 70
12. Channel Host Adapter adalah jumlah penghubung Penyimpanan
(adapter) antara sistem storage dengan host server. Ringkasan
13. Error rate adalah jumlah bit yang error per total jumlah 90 24 24 8 70
Transaksi
bit yang dikirimkan dalam kurun waktu tertentu.
14. Dan sebagainya. Waktu 60 24 24 8 60
Tanggap
1 Jumlah dan
6. Format Laporan Pemantauan Kapasitas Layanan TI
1. Data Profil Tingkat Kapasitas Layanan TI Pelaksanaan beban periode
60 24 24 8 60
Pemeliharaan Terjadwal (Planned Downtime), seperti beban puncak
pada tabel 2. Berikut: pemakaian
Dokumen
Tabel 2. Planned downtime 90 24 24 24 90
Strategis
Perangkat/ Pemeliharaan Terjadwal
Layanan 1 2 Data Layanan 100 8 24 24 80
No Lama Lama Jumlah Data Teknis 100 24 24 24 80
Waktu Waktu Pemeliharaan Data Finansial 100 8 24 24 80
ID Nama Kegiatan Tanggal (Jam) Kegiatan Tanggal (Jam) Terjadwal (Jam) Router 80 24 24 24 80
Switch 80 24 24 24 80
1 Router Router Perawatan 1/10/2015 30 menit Perawatan 1/10/2016 30 menit 60 menit
2 UPS 80 24 24 24 80
2 Switch Switch Perawatan 1/10/2015 30 menit Perawatan 1/10/2016 30 menit 60 menit Harddisk 90 24 24 24 80
Server 80 24 24 24 80
3 UPS UPS Perawatan 1/10/2015 30 menit Perawatan 1/10/2016 30 menit 60 menit
Petunjuk pengisian:
4 HarddiskHarddiskPerawatan 1/10/2015 30 menit Perawatan 1/10/2016 30 menit 60 menit 1. Diisi nomor urut
2. Diisi nama Layanan TI yang ada
5 Server Server Perawatan 1/10/2015 30 menit Perawatan 1/10/2016 30 menit 60 menit
3. Diisi ID perangkat pendukung Layanan TI
4. Diisi nama perangkat pendukung Layanan TI
5. Diisi persentase target ketersediaan yang disepakati pada
masing-masing perangkat
6. Diisi persentase total target ketersediaan Layanan
TI
Total Pemeliharaan Terjadwal (Jam) 300 menit 7. Diisi jumlah waktu ketersediaan Layanan TI yang
disepakati (uptime)
Petunjuk pengisian: 8. Diisi jumlah waktu ketidaktersediaan Layanan TI
1. Diisi nomor urut (downtime) yang terjadi
2. Diisi ID perangkat 9. Diisi jumlah waktu pemeliharaan terjadwal (planned
3. Diisi nama perangkat downtime) masing-masing
4. Diisi jadwal kegiatan pemeliharaan pada masing-
masing perangkat 2. Daftar Gangguan/Problem terkait Kapasitas dan
5. Diisi tanggal dilakukannya pemeliharaan terjadwal Ketersediaan
pada masing-masing perangkat dengan format Seperti pada tabel 4. Berikut:
dd/mm/yyyy Tabel 4. Daftar gangguan
6. Diisi lama waktu pemeliharaan terjadwal pada
masing-masing perangkat
7. Diisi jumlah waktu pemeliharaan terjadwal pada
masing-masing perangkat
8. Diisi total waktu pemeliharaan terjadwal seluruh
perangkat dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

-- Jurnal PETIK Volume 3, Nomor 1, Maret 2017 -- 6


Tgl
Durasi Perangkat untuk membuat Panduan Penyusunan Rencana Kapasitas
No ID Tiket Deskripsi Gangguan (menit) Sumber Solusi
Open Infrastruktur layanan TI di PTS Jabar dan Bnaten. Dalam
ID Nama
1 Processor Overheating 45 Penggunaan tidak di forsir,
Pembuatan tata cara monitoring kapasitas layanan TI
Processor Ketidakseimangan 15 gunakan sesuai dengan spesifikasi bertujuan untuk pertama penentuan pihak-pihak yang
processor dengan RAM terlibat, penentuan prosedur kerja, penentuan aliran proses
kerja. Kedua Penentuan tugas, fungsi dan tanggunjawab
Processor Debu dan benda asing 45 Hindari permukaan debu, dan monitoring kapasitas layanan TI bertujuan untuk menentukan
gunakan alas
2 Memory Transfer rate tidak 15 Lepaskan secara berkala dan
tugas, fungsi dan tanggungjawab dari pihak-pihak yang
berjalan optimal bersihkan bagian bawah PIN terlibat. Ketiga Pembuatan standar prosedur kerja
memory yang berwarna emas monitoring kapasitas layanan TI bertujuan untuk membuat
Memory Beban berlebih, 30 Gunakan power supply dengan pedoman yang menjelaskan prosedur kerja yang harus
tegangan masuk, power throughput power yang memadai
supply tdk mengeluarkan sesuai dengan energi listrik yang
dilakukan oleh semua pihak yang terlibat.
DC digunakan
Memory Tidak dapat booting, 15 Hindari memory dengan beragam B. Saran
mati/hang, kerusakan sumber listrik statis Hasil penelitian Monitoring manajemen kapasitas layanan TI
komponen
3 Router Menggelembung, 120 Jangan diguanakan selama 24 jam
ini dapat menjadi pedoman bagi penyusunan rencana
nonstop, infrastruktur TI dan sebagai pedoman yang dapat dijadikan
Router Lemot 30 Ganti Komponennya panduan umum untuk semua pihak yang berkepentingan.
4 Switch Tidak mengakses 15 menggantinya dengan yang baru
informasi dari komputer
server DAFTAR PUSTAKA
5 UPS Rusak 30 Lakukan pemasangan grounding 1. Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
sesuai dengan desain dan standar Pendekatan Praktek, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
dari UPS
UPS Kelebihan beban 120 Tidak digunakan melebihi ambang
2. Guritno, W., Sudaryono, Raharja, U.(2010), IT
batas yang digunakan Research, Yogjakarta:Andi.
6 Server Kegagalan server 60 mematikannya dahulu kemudian 3. HM, Jogiyanto, 2008. Metodologi Penelitian Sistem
mengecek server, bersihkan dari Informasi, Yogyakarta:Andi.
malware, me re start koneksi dan
server
4. Indrajit, Eko, R.,2001. Sistem Informasi dan Teknologi
7 Dan Lain-lain Informasi, Jakarta:Gramedia.
5. ITIL V3 (2007), An IntriductoryOverview of ITIL V3,
IT Service MnagementForum:USA Makalah - Makalah
Petunjuk pengisian: Sistem Informasi (KNSI 2008) Penerbit :
1. Diisi nomor urut INFORMATIKA mediakita. M.Yazdi, 2012,
2. Diisi ID tiket gangguan/problem Layanan TI yang Implementasi WEB Service Pada Sistem Pelayanan
tercatat pada Sistem Informasi Manajemen Perizinan Terpadu Satu Atap Di Pemerintahan Kota
Layanan TI Palu, Seminar Nasiional teknologi Informasi &
3. Diisi tanggal pencatatan gangguan/problem dengan Komunikasi
format dd/mm/yyyy 6. Terapan 2012 (Semantik 2012), Semarang 23 Juni
4. Diisi dengan deskripsi gangguan/problem 2012, ISBN 979-26-0255-0. Mueller Scott, 2003,
5. Diisi dengan lama waktu penanganan Upgrading And Repairing 3 Pcs 14th Edition
gangguan/problem (jam) ,Yogyakarta: Andi. Mueller Scott, 2003, Upgrading
6. Diisi ID perangkat sumber penyebab And Repairing1 Pcs 14th Edition ,Yogyakarta:
gangguan/problem 7. Andi. Mueller Scott, 2003, Upgrading And Repairing2
7. Diisi nama perangkat sumber penyebab Pcs 14th Edition ,Yogyakarta: Andi. O’Brien, J, 2010,
gangguan/problem Introduction To Information Systems, Mc Graw Hill.
8. Diisi kegiatan yang telah dilakukan untuk 8. O’Brien, J. 2005. Pengantar Sistem Informasi:
menangani gangguan/problem Perspektif Bisnis dan Manajerial. Penerbit Salemba
9. Diisi jumlah gangguan/problem yang terjadi Empat, Jakarta.
10. Diisi jumlah waktu penanganan gangguan/problem 9. Pedoman Pengelolaan Kapasitas dan Ketersediaan
(jam) Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan
7. Kesimpulan Dan Saran Republik Indonesia. 2011. Penerapan Teknologi
A. Kesimpulan Informasi untuk mendukung e-Government Pemerintah
Kesimpulan dari kegiatan penelitian ini yang berjudul Kota Bogor.2013.
monitoring kapasitas layanan TI dengan menggunakan
framework IT-IL pada perencanaan penyusunan infrastruktur
TI di PTS Jabar dan Banten adalah pertama pembuatan
tatacara monitoring kapasitas layanan TI yang bertujuan

-- Jurnal PETIK Volume 3, Nomor 1, Maret 2017 -- 7

Anda mungkin juga menyukai