ُوََأن ِكحُوا األَيَامَى مِْنكُمْ وَالصَّاِلحِنيَ ِمنْ عِبَادِكُمْ وَِإمَاِئكُمْ ِإنْ َي ُك ْوُنوْا فُ َقرَاءَ ُيغْنِهِمْ اهلل
Selain itu, Pasangan yang menikah muda juga belum matang secara
sosial ekonomi. Umumnya mereka belum memiliki pekerjaan tetap
sehingga kesulitan ekonomi pun memicu konflik dalam rumah tangga.
Ketidakstabilan emosi serta kurangnya pengetahuan pasangan yang
menikah muda. Oleh karna itu, judul yang akan diangkat adalah “Pengaruh
Pernikahan Dini Terhadap Kesakinahan Keluarga (studi kasus pada
masyarakat di Kecamatan Koto Tangah)”
Data sekunder adalah data yang mendukung data penuh yaitu data
yang diperoleh dari buku, jurnal, internet, Koran dan hasil penelitian
terdahulu maupun dari pihak lainnya.
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara.
b. Dokumentasi.
a. Sakinah
Mufassir Indonesia Quraish Shihab, menjelaskan bahwa kata
sakinah yang tersusun dari huruf-huruf sin, kaf dan nun mengandung
makna ketenagan atau antonim kegoncangan dan pergerakan.
Menurutnya pakar-pakar bahasa menegaskan bahwa kata itu
tidak digunakan kecuali untuk menggambarkan ketenangan dan
ketenteraman setelah sebelumnya ada gejolak.
Istilah “sakinah” dipakai dalam Al-Qur’an untuk
memberikan gambaran atas kenyamanan dalam sebuah keluarga,
sehingga s akinah juga bisa diartikan konsep dalam keluarga yang
dapat memberikan kenyamanan fisik maupun psikologis
b. Mawaddah
Dalam memaknai kata mawaddah beberapa ahli tafsir
berpendapat bahwa kata mawaddah berarti al-ijma’ atau hubungan
intim (persetubuhan) dan sedangkan rahmah sendiri adalah sebuah
keturunan (anak). Menurut Raghib al-Isfahani mawaddah adalah
sautu keinginan seseorang untuk memiliki secara penuh orang yang
dianggap mampu menaklukkan rasa hatinya dan berusaha untuk
mencintai orang tersebut. Sedangkan menurut Al-Thabatab’i
mawaddah adalah sikap perubahan perilaku yang datang dari
seseorang yang disebabkan rasa cinta terhadap orang lain. (hulaimi
azhari 2019, 36 )
c. Al rahmah
Rahmah menurut Raghib Al-Ishfahani diartikan dengan “
riqqah” yang berarti lembut, lunak, dan kasihan. (wasman
nuroniyah, 42) Suatu keluarga yang tidak menanamkan sikap lembut
tertanam dari diri masing-masing suami istri maka keluarga
tersebut akan terbawa kepada perselisihan yang mengakibatkan
pada perceraian.
Outline
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
KEPUSTAKAAN