Anda di halaman 1dari 21

LINEAR

PROGRAMMING

Ratri Nurina Widyanti, S.T.,


M.B.A.
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Salah satu Teknik Riset Operasi


(Operations Research) yang paling banyak
digunakan perusahaan-perusahaan di
Amerika (menurut penelitian Turban,
Russel, Ledbetter, Cox, dan lain-lain)

Pemrograman Linear adalah salah satu


Pemrograman model Riset Operasi yang menggunakan
Teknik optimasi matematika linear, dimana
Linear (Linear seluruh fungsi harus berupa fungsi
matematika linear
Programming)
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Beberapa contoh yang sering


dijumpai dalam praktik
manajemen:
1. Suatu mesin memerlukan waktu 10 menit untuk memproses produk A
dan 20 menit produk B. Dalam hal ini, pengoperasian mesin itu sangat
tergantung kepada berapa banyak produk A dan B diproduksi.
Semakin banyak produk A atau B yang diproduksi, semakin besar
kapasitas mesin yang dibutuhkan, atau secara matematis:
𝐽𝑎𝑚 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛: 10𝐴 + 20𝐵
Ekspresi matematika diatas menunjukkan bahwa setiap tambahan produksi
A sebesar satu unit akan menghasilkan tambahan kapasitas sebesar 10
menit dan tambahan produksi B satu unit akan menyebabkan jam operasi
mesin bertambah 20 menit. Sifat semacam ini disebut Linear, artinya
parameter waktu proses baik untuk produk A maupun produk B tidak akan
berubah untuk berapa pun yang diproduksi.
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Beberapa contoh yang sering


dijumpai dalam praktik
manajemen:
2. Bila biaya angkut per unit produk dari pabrik ke daerah
pemasaran A, B, dan C adalah Rp2,- ,Rp4,- , dan Rp6,- maka
besarnya biaya angkut total produk tersebut sangat
tergantung kepada jumlah produk yang diangkut. Semakin
banyak produk yang diangkut, semakin besar biaya angkut
totalnya, atau secara matematis:
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙: 2𝐴 + 4𝐵 + 6𝐶
Linearitas hubungan antara biaya angkut total dengan unit yang
dikirim tercermin di dalam persamaan di atas. Biaya angkut total
akan bertambah secara proporsional bila pengiriman masing-
masing produk ke daerah-daerah pemasaran A meningkat.
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Kesimpulan dari dua hal diatas:

Seluruh dalil matematika Suatu kasus dimana


yang berhubungan dengan hubungan antar variable-
fungsi matematika linear variable yang terkait tidak
dan penyelesaian optimisasi berkarakteristik linear tidak
linear berlaku untuk model mungkin dimodelkan ke
pemrograman linear dalam pemrograman linear
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Model adalah sebuah tiruan terhadap realitas.

Perumusan Model:

Langkah penting pertama pada penerapan


Teknik Riset Operasi di dalam manajemen

Model Model Pemrograman Linear memiliki tiga unsur


Pemrograman utama:
Linear • Variabel Keputusan
• Fungsi Tujuan
• Fungsi Kendala
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

a) Variabel Keputusan

Variabel Keputusan adalah variable persoalan yang akan mempengaruhi


nilai tujuan yang hendak dicapai

Dalam proses pemodelan, penemuan variable keputusan tersebut


harus dilakukan terlebih dahulu sebelum merumuskan fungsi tujuan
dan kendala-kendalanya.

Cara untuk menemukan variable-variable tersebut adalah dengan


mengajukan pertanyaan: “Keputusan apa yang harus dibuat agar nilai
fungsi tujuan menjadi maksimum atau minimum”
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

b) Fungsi Tujuan
Di mana tujuan yang hendak dicapai harus diwujudkan ke dalam sebuah fungsi
matematika linear, yang kemudian fungsi itu dimaksimumkan atau diminimumkan
terhadap kendala-kendala yang ada. Contoh tujuan yang hendak dicapai:
•Pemaksimuman laba perusahaan
•Peminimuman biaya distribusi
•Peminimuman sisa sumber-sumber organisasi
•Peminimuman biaya persediaan
•Pemaksimuman NPV proyek (Net Present Value)
•Peminimuman biaya-biaya operasi
•Peminimuman waktu kerja
•Pemaksimuman daya jangkau media promosi
•Peminimuman biaya percepatan proyek
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Kendala dalam hal ini dapat diumpamakan


sebagai suatu pembatas terhadap kumpulan
c) Fungsi keputusan yang mungkin dibuat dan harus
dituangkan ke dalam fungsi matematika linear
Kendala yang dihadapi oleh manajemen

Ada 3 macam kendala:

Kendala Kendala
Kendala
berupa berupa
berupa syarat
pembatas keharusan
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Jadi, Pemrograman Liner: sebuah metode


matematis yang berkarakteristik linear
untuk menemukan suatu penyelesaian
optimal dengan cara memaksimumkan
atau meminimumkan fungsi tujuan
terhadap satu susunan kendala
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Langkah pertama yang membantu kita untuk menerjemahkan


Pedoman dalam realitas ke dalam sebuah model adalah perumusan model verbal,
yaitu rangkaian kalimat yang menjelaskan masalah yang sedang
Perumusan dihadapi.

Model Ada empat pedoman dalam merumuskan model:


a) Menyatakan tujuan ke dalam sebuah kalimat
b) Menyatakan kendala ke dalam sebuah kalimat
c) Menemukan variable keputusan
d) Merumuskan model matematis
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Contoh-contoh:
a. Menyatakan Tujuan • Perusahaan ingin mengetahui berapa m2 masing-masing
tegel harus diproduksi agar menghasilkan laba total

ke dalam sebuah •
maksimum

Manajemen ingin menjangkau sebanyak mungkin

kalimat audiensi dengan pengeluaran dana promosi sebesar 2


miliar

• Perusahaan ingin mengetahui berapa banyak barang


harus dipesan agar biaya total persediaan minimum

Dalam perumusan tujuan, kita harus memperhatikan apakah


tujuan hendak DIMINIMUMKAN atau DIMAKSIMUMKAN
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

• “Dana yang tersedia untuk promosi adalah 2 miliar”

b. Menyatakan kendala Kalimat tersebut mencerminkan sebuah kendala, yaitu kendala


yang berupa pembatas. Dana untuk kegiatan promosi dibatasi

ke dalam sebuah paling banyak 2 miliar, atau dengan kata lain, pengeluaran untuk
kegiatan promosi tidak boleh lebih dari 2 miliar

kalimat
• “Kandungan protein pada susu bubuk tidak boleh kurang dari
26,4% per 100 gram”

Kalimat tersebut mencerminkan sebuah kendala, yaitu berupa


syarat. Batasan minimum atau syarat sebesar 26,4% kandungan
protein pada setiap 100 gram susu bubuk hrus terpenuhi.

Dalam hal perumusan kendala, analisis harus memperhatikan


bentuk dari kendala. Apakah berupa PEMBATAS, yaitu tidak boleh
lebih dari suatu nilai tertentu; berupa SYARAT, yaitu tidak boleh
kurang dari nilai tertentu; berupa KEHARUSAN, yaitu sama dengan
nilai tertentu
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

c. Menemukan Variabel Keputusan apa yang harus dibuat


agar nilai fungsi tujuan menjadi
Keputusan minimum / maksimum
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Setelah tiga Langkah pertama dilakukan, maka


d. Merumuskan model Langkah berikutnya secara berurutan:

matematis 1) Menyatakan variable keputusan ke dalam


symbol atau notasi matematika. Misal X1,
X2,…, Xn

2) Menyatakan fungsi tujuan ke dalam bangun


matematik

3) Menyatakan fungsi kendala ke dalam


bangun matematik
4) Karakteristik linear mengisyaratkan bahwa
seluruh fungsi matematika adalah linear.
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

MODEL MATEMATIS
Struktur model matematis Teknik pemrograman linear diawali oleh fungsi
tujuan yaitu sebuah fungsi matematika yang mencerminkan tujuan model.
Fungsi tujuan harus diminimumkan atau dimaksimumkan terhadap suatu
susunan kendala sehingga di dalam fungsi tujuan harus muncul
pernyataan mengenai arah tersebut. Maka, hanya ada dua kemungkinan
fungsi tujuan:
1) Maksimumkan 𝑍 = 𝑓 𝑋6 , 𝑋8 , … . . , 𝑋;
2) Minimumkan 𝑍 = 𝑓(𝑋6 , 𝑋8 , … . . , 𝑋; )
Notasi Z digunakan untuk menandai nilai fungsi tujuan, dimana nilai Z
tergantung pada nilai 𝑋6 , 𝑋8 , … . . , 𝑋; yang berfungsi sebagai variable bebas
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Pemaksimuman atau peminimuman fungsi tujuan terhadap fungsi kendala akan


menghasilkan penyelesaian optimal, yaitu nilai variable keputusan Xj yang memenuhi
seluruh fungsi matematika kendala dan membuat nilai fungsi tujuan menjadi
ekstrem.
Nilai variable keputusan Xj tersebut secara langsung dikendalikan oleh kapasitas
kendala, yaitu parameter fungsi kendala yang ditempatkan di sisi sebelah kanan
tanda pertidaksamaan atau persamaan kendala
Kapasitas kendala sering dikenal sebagai Nilai Ruas Kanan, disingkat menjadi NRK /
Right Hand Side (RHS)
Kendala adalah fungsi matematika yang mengendalikan nilai variable keputusan.
Peranan kendala:
a. “Kendala berupa pembatas dituangkan ke dalam fungsi matematika yang
berupa pertidaksamaan dengan tanda (≤) “
b. “Kendala berupa syarat dituangkan ke dalam fungsi matematika yang berupa
pertidaksamaan dengan tanda (≥)
c. “Kendala berupa keharusan dituangkan ke dalam fungsi matematika yang
berupa persamaan dengan tanda (=)
Seluruh bilangan harus dikendalikan agar bernilai positif
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Break Even Point Analysis adalah salah satu


alat yang sangat terkenal di dalam analisis
Break Even manajerial.
Point Multi
Product Model analisis ini telah diterapkan pada
berbagai bidang manajerial seperti:

• Cost, Volume, and Profit Analysis (Analisis Biaya dan


Laba)
• Financial leverage analysis (Keputusan Keuangan)
• Capital Investment Decision (Keputusasn Investasi)
• Plant Location (Keputusan Lokasi)
• Make or Buy (Keputusan Membeli atau Membuat)
• Pricing Policy (Kebijaksanaan Penentuan Harga)
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Break Even Point digunakan untuk menyebut model ini karena konsep dasar
model ini adalah keseimbangan antara variabel-variable yang dianalisis.

Bila X1 dan X2 digunakan untuk menandai variable-variable yang ingin


dianalisis dan berupa fungsi matematika, maka Break Even Point akan terjadi
pada saat X1 = X2.

Dalam analisis, fungsi matematika linear lebih banyak digunakan karena


kesederhanaan dan kemudahannya.

• Break Even Point Analysis pada analisis rugi-laba sejauh menyangkut satu
macam produk tidak begitu menimbulkan masalah di dalam
penghitungannya, kerumitan penghitungan baru akan mulai bertambah
Ketika produk yang dianalisis juga bertambah.

• Break Even Point satu macam produk dapat ditentukan dengan


menggunakan persamaan dasar diatas. Bila X1 digunakan untuk menandai
penerimaaan atau pendapatan total dan X2 digunakan untuk menandai
biaya total maka Break Even Point akan terjadi bila X1 = X2.
Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Fungsi Pendapatan Total

Pendapatan total adalah fungsi dari produk yang dijual.

PT : Pendapatan Total

h : Harga jual produk per unit

X : Unit produk yang terjual


𝑃𝑇 = ℎ. 𝑋

Fungsi Biaya Total

Biaya total adalah fungsi dari unit yang diproduksi.

BT : Biaya total

BA : Biaya tetap

BV : Biaya variable total dan merupakan fungsi dari unit yang diproduksi

𝑣 : Biaya variabel per unit


𝐵𝑉 = 𝑣. 𝑋
𝐵𝑇 = 𝐵𝐴 + 𝑣. 𝑋

Konsep Break Even Point: PT = BT


Rati Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.

Model Matematis Break


Even Point
Model matematis Break Even Point untuk menentukan
berapa unit produk yang harus diproduksi agar perusahaan
tidak menderita rugi dan juga tidak memperoleh laba:
ℎ. 𝑋 = 𝐵𝐴 + 𝑣. 𝑋
𝐵𝐴
𝑋=
(ℎ − 𝑣)
Selanjutnya, produk yang dihasilkan oleh perusahaan
bukan hanya satu, melainkan beberapa (aneka produk),
yaitu Xi untuk i=1 hingga n, maka:
𝑃𝑇 = 𝑆 ℎ` . 𝑋`

Dan
𝐵𝑇 = 𝐵𝐴 + 𝑆 𝑣` . 𝑋`

Sehingga Break Even Point aneka produk akan terjadi bila:


𝑆 ℎ` . 𝑋` = 𝐵𝐴 + 𝑆 𝑣` . 𝑋`

Anda mungkin juga menyukai