Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MICHAEL SIBURIAN

NIM : B1201010
KELAS : S1 FARMASI
TUGAS : FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI

TUGAS
1. Ada 7 tujuan pengobatan, sebutkan, jelaskan dan berikan contoh obatnya!
2. Apakah yang dimaksud dengan, dan jelaskan secara lengkap faktor-faktor yang
mempengaruhinya!
a. Absorbsi
b. Distribusi

JAWABAN
(1). a.Preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan atau penyakit.
Contoh Preventif adalah pengolesan fluor pada gigi dan vitamin.
b. Penetapan diagnosis atau Diagnosis medis (disingkat Dx atau DS) adalah
penentuan kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh seseorang sebagai dasar
pengambilan keputusan medis untuk prognosis dan pengobatan. Diagnosis
dilakukan untuk menjelaskan gejala dan tanda klinis yang dialami oleh
seorang pasien, serta membedakannya dengan kondisi lain yang serupa. Penegakan
diagnosis diawali dengan mengumpulkan informasi melalui anamnesis yang
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik terhadap pasien.
Contoh Diagnosis tipoit dan demam berdarah.
c..Kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang
ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat
terjaga seoptimal mungkin.
Contoh Kuratif adalah pemberian anti virus pada seseorang yang terkena demam
berdarah.
d. Simtomatik adalah pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi keluhan tanpa
melihat penyakit utama yang menyebabkan keluhan tersebut timbul.
Contoh simtomatik :
a. pada pasien dengan kanker paru yang sudah menyebar ke tulang dan
menyebabkan nyeri. Pemberian obat penghilang rasa sakit untuk nyeri yang
dirasakan, disebut pengobatan simtomatik karena obat yang diberikan tidak
memberikan manfaat apa-apa terhadap perbaikan penyakit utama. Atau pada
pasien dengan infeksi saluran kemih yang menderita demam. Pemberian obat
penurun suhu tubuh tidak akan berpengaruh terhadap bakteri penyebab infeksi,
tetapi akan memberikan rasa nyaman kepada penderita.
b.Pemberian obat sesuai dengan gejala penyakit (keluhan batuk berikan obat
batuk,seperti OBH )

e. Rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk


mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi
lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Contoh Rehabilitatif adalah pembuatan atau pemasangan gigi palsu.
f. Promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
Contoh Promotif adalah penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
g. Kontrasepsi adalah upaya yang diambil dalam mengatur dan mengontrol angka
kelahiran bayi dalam masyarakat. Dalam hal ini kontrasepsi ditujukan untuk
membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera dengan terpenuhinya semua
kebutuhan kesehatan anak-anak dan anggota keluarga lainnya.
Contoh Kontrasepsi adalah Progestin(suntikan satu bulan),trifasik(suntikan sekali
dalam tiga bulan), Pil KB,Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum
digunakan. Alat kontrasepsi ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk
mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus
dikonsumsi dalam satu siklus atau secara berkelanjutan.
Kelebihan:
-Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%
-Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB
yang dapat menghentikan haid
Kekurangan:
-Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual
-Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan
darah, keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
-Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung,
gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta tekanan darah
tinggi

(2). a. Absorbsi
• Absorbsi merupakan proses perpindahan obat dari tempat aplikasinya menuju
sirkulasi sistemik.Proses ini tergantung pada tempat absorpsi itu sendiri, sirkulasi
darah di tempat absorpsi dan sifat fisikokimia ovat.
• Agar dapat diabsorbsi obat harus dilepaskan dari bentuk sediaannya
• Pelepasan obat dr sediaanya tergantung dr faktor fisika-kimiawi obat, bentuk
sediaan, lingkungan dalam tubuh tempat obat diabsorbsi.
• Masuknya obat ke dalam tubuh : adsorbsi, penetrasi,absorbs.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI :

A. Sifat fisika-kimia obat


▪ Ukuran partikel : untuk obat yang sukar larut dalam air,ukuran partikel sangat
mempengaruhi, obat dengan ukuran partikel kecil relatif mudah larut dlm cairan
dibandingkan ukuran partikel yang besar.
▪ Bentuk garam
▪ Kelarutan lipid/air, koefisien partisi >> lebih mudah menembus membran
▪ pH dan pKa
▪ Kecepatan disolusi obat, dipengaruhi oleh luas permukaan obat yang melarut
B. Faktor biologis
▪ Aliran darah pada tempat absorbsi
▪ Kecepatan pengosongan lambung
▪ Motilitas usus
▪ Pengaruh makanan atau obat lainnya
▪ Cara pemberian

b. Distribusi
• Distribusi merupakan perpindahan obat dari sirkulasi sistemik menuju ke tempat
aksi obat
• Tempat distribusi adalah cairan pada jaringan yaitu : protein plasma, hati, ginjal,
tulang, lemak, barier otak,barier plasenta.
• Mekanisme distribusi : transport konvektif, pinositosis, difusi pasif.

PROSES DISTRIBUSI DIPENGARUHI OLEH FAKTOR :

1. Sifat fisika kimiawi


-makin lipofil, makin mudah menembus membran sel shg cepat terdistribusi ke
CIS.
-hati-hati pd wanita hamil trimester 2 & 3 karena potensial menembus plasenta.
-Obat lipofob terdistribusi hanya pd CES.
-Contoh Obat lipofil : sulfonamid, levodopa (dapat menembus CCS), streptomisin
2. Aliran darah ke dalam jaringan.
3. Ikatan obat – protein plasma.
-obat dalam darah diikat reversibel oleh protein plasma.
-hanya obat bebas yg aktif secara fisiologis.
-obat bersifat asam & lipofil, terikat kuat pd albumin.
-obat bersifat basa, terikat kuat pd globulin.
-setiap obat mempunyai perbandingan tetap antara jumlah molekul obat yg terikat
-protein plasma & yg bebas yg diukur in vitro melalui konsentrasi obat dalam
darah, “persentase pengikatan (PP). Mis : warfarin (PP) = 99%.
-kompetisi ikatan obat – protein.
Contoh asetosal (PP=50-80%) diberikan bersamaan dg warfarin (antikoagulan),
asetosal dapat mendesak warfarin dari ikatan proteinnya, hingga PP-nya
menurun.Penurunan dari 99% ke 98% bermakna signifikan, yaitu kadar obat bebas
(yg aktif) meningkat 2x lipat dari 1% menjadi 2% & mengakibatkan perdarahan yg
tidak diinginkan.
- Obat terikat protein menjadi tidak aktif karena tidak mengalami metabolisme &
ekskresi. Obat tersebut disimpan sebagai :
a). Efek depot
Jika kadar obat bebas menurun, ikatan obat-protein pecah & obat bebas terlepas
kembali, shg kadar obat bebas stabil.
b). Kumulasi
- obat tertentu mempunyai afinitas sangat besar terhadap jaringan tertentu, shg
ikatan obat protein akan ditimbun pada jaringan tersebut.
- hal tersebut bermanfaat untuk :
1. mengobati organ yg bersangkutan
misalnya : glikosida digitalis dikumulasi selektif dalam otot jantung.
2. menilai / mengevaluasi ES & efek toksik
misalnya : logam (ion Ca, ion Mg, ion Fe) & tetrasiklin, dikumulasi pd tulang &
gigi (menjadi kuning), shg tetrasiklin tidak boleh diberikan pd anak < 8 tahun, ibu
hamil / laktasi.
• untuk mengetahui seberapa luas obat terdistribusi dalam cairan badan digunakan
parameter :
• Volume Distribusi (VD) = jumlah obat dalam badan kadar obat dalam plasma
• tetapi sulit & mahal → VD semu (perhitungan dosis berdasarkan kadar obat
dalam darah/plasma), dapat diprediksikan seberapa banyak /jauh obat terdistribusi
dalam badan, yaitu :
• VD ≤ 5 L (4% BB) → hanya terdistribusi dalam plasma
• VD ± 15 L (10 – 20 L) → obat terdistribusi ke CES
• VD ± 30 L / > → obat terdistribusi ke CIS
• VD ± 40 L → obat terdistribusi keseluruh tubuh
• VD ± 100 L / > → obat terdistribusi ke jaringan sekunder (jaringan yg
secara normal tdk berkembang tp krn >>> lemak/obesitas mjd berkembang).
• Redistribusi : perpindahan obat dari tempat kerja ke darah / jaringan lain.
• Obat mengalami redistribusi, efeknya menurun.

Anda mungkin juga menyukai