Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2527-6735

Jurnal AMPIBI Volume 1 Nomor 1 (hal.65 ̶ 70 )


Edisi Mei 2016

JENIS PENYAKIT YANG DIDERITA PENAMBANG EMAS TRADISIONAL


PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI WATU-WATUDI KECAMATAN
LANTARI JAYAKABUPATEN BOMBANA
Abu Baqar Syidiq1, Amiruddin2, M. Sirih 3
1
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHO 2,3 Dosen Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHO
Jln. H.E.A Mokodompit Kampus Baru Anduonohu Kendari, Sulawesi Tenggara, Kode Pos 93232

ABSTRAK

ABU BAQAR SYIDIQ | Jenis Penyakit yang diderita Penambang Emas Bebas pada Daerah Aliran Sungai Watu-Watu di
Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis penyakit dan penyakit yang
dominan diderita penambang emas bebas pada daerah aliran sungai. Jenis penelitian adalah penelitian eksploratif dengan populasi
penelitian mencakup seluruh masyarakat di desa Watu-Watu Kecamatan Lantari Jaya dan masyarakat pendatang yang aktif
melakukan penambangan emas bebas pada daerah aliran sungai Watu-Watu sebayak 92 orang. Teknik pengambilan sampel
dilakukan secara purposive sampling sehingga diperoleh 33 orang. Teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan jenis penyakit yang diderita penambang emas bebas pada daerah aliran sungai adalah, tremor (Parkinson
disease) 1 orang, keracunan akut 3 orang, penyakit mata 2 orang, penyakit infeksi saluran pernafasan 13 orang, diare 3 orang,
vertigo 1 orang, keguguran 1 orang, penyakit kulit 8 orang, cacingan (cacing tambang) 2 orang. Penyakit yang dominan diderita
penambang emas bebas adalah infeksi saluran pernafasan atas sebanyak 13 orang dikarenakan dampak penggunaan merkuri, tidak
menggunakan alat pelindung yang sesuai standar serta kondisi lingkungan yang kurang steril.
Kata Kunci : penambang emas bebas, penyakit akut dan kronis.

PENDAHULUAN namun lebih umum penambang lebih memilih lokasi yang


Indonesia pada awal kemerdekaan bahkan jauh tidak jauh dari aliran sungai tentu hal tersebut dapat
sebelumnya dikenal dengan sumber daya alam yang mengkibatkan dampak kerusakan ekosistem.
melimpah yaitu berupa tembaga, emas, batubara, nikel Lokasi yang memiliki kandungan emas dikelola
dan aspal, tentu masih banyak sumber daya alam yang masyarakat dengan menggunakan cara dan teknis sangat
lain tentu mencakup migas dan non migas serta sederhana yang dikenal dengan mendulang emas.
bentangan daerah daratan yang dilalui jalur katulistiwa Pendulangan emas dilakukan pada aliran sungai yaitu
dan perairan yang sangat luas serta berpotensi. dengan cara melakukan penyaringan pasir yang terdapat
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Keuangan disepanjang aliran sungai, menggunakan dulang yang
secara geografis Sulawesi Tenggara terletak di sebelah dibuat khusus yang berbahan dasar dari kayu. Mendulang
selatan garis katulistiwa berada pada 02o45`- 06o15` emas secara tradisional juga dilakukan oleh kaum
Lintang Selatan dan bentangan dari barat ke timur perempuan sebagai pekerjaan sampingan.
120o45`-124o45` Bujur Timur. Provinsi Sulawesi Teknik pertambangan emas yang dilakukan oleh
Tenggara di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi masyarakat yang umumnya menggunakan cara tradisional
Sulawasi Selatan dan Sulawesi Tengah di sebelah selatan dan kebayakan teknik penambangan ini dilakukan pada
berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan di aliran sungai atau pada daerah yang tergenang air,
sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Maluku dan penambangan yang dilakukan pada sepanjang aliran
bagian barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan sungai sangat rawan terkena dampak penyakit selama
bagian Teluk Bone (Harjowir, 2012). melaksanakan aktivitas pertambangan emas dan
Ketersediaan sumber daya mineral berupa emas berdasarkan hasil observasi yang dilakukan ditemukan
yang berada di Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten paling banyak keluhan mengenai penyakit yaitu pada
Bombana banyak memiliki dampak positif maupun daerah aliran sungai. Penyakit yang dialami penambang
negatif. Dampak positif dapat dilihat dari segi ekonomi bebas dipengaruhi oleh lingkungan yang kurang bersih
yaitu pendapatan masyarakat tinggi dan memungkinkan yang diakibatkan penambangan yang masih tradisional
tercapainya kesejahteraan tersendiri bagi masyarakat yang yang kurang memperhatikan resiko keselamatan jangka
berada di sekitar lokasi pertambangan, dampak negatif panjang.
lain yang diberikan oleh aktivitas penambangan emas Kepadatan penduduk Kecamatan Lantari Jaya
yaitu terjadi perubahan kondisi lingkungan yang ada di tiap tahunnya bertambah, pada tahun 2015 pertumbuhan
daerah sekitar pertambangan dapat dibuktikan dari hasil didominasi oleh penduduk muda, rentang umur penduduk
observasi yang dilakukan di lapangan ditemukan usia 0-4 tahun jumlahnya lebih tinggi dari kelompok
banyaknya pengalihan lahan dari perkebunan menjadi penduduk usia 5-9 tahun yang berarti bahwa kelahiran
pertambangan, begitupun pada daerah persawahan, yang terjadi meningkat pada tahun 2012 angka kelahiran
terus meningkat tahun 2014 dari angka 7.878 jiwa
65
menjadi 8.614 jumlah penduduk laki-laki 4.580 jiwa dan handphone yang digunakan untuk menyimpan gambar
perempuan 4.034 jiwa dan jumlah penduduk desa Watu- dan suara.
Watu 640 jiwa laki-laki sedangkan perempuan 510 jiwa Prosedur Pengumpulan Data
(Rigay, 2014) Menentukan sampel penelitian yang memenuhi
Kebiasaan para penambangan dengan kriteria. Melakukan wawancara dengan responden
membuang limbah pada aliran sungai masih dianggap berdasarkan kuesioner yang telah diisi. Peneliti
wajar hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengambil gambar penyakit yang dialami penambang
masyarakat terhadap bahaya membuang limbah yang dan wawancara yang telah dilakukan. Melakukan
mengandung bahan aktif berbahaya, Aliran sungai juga konsultasi hasil kuesioner dan wawancara bersama kepala
dijadikan masyarakat untuk mengaliri sawah dan puskesmas Lombakasih untuk mengidentifikasi jenis
perkebunan dan merusak mahluk hidup aquatik baik penyakit yang diderita penambang emas bebas. Mencatat
hewan maupun tumbuhan yang berada dibadan sungai jenis penyakit yang diderita penambang emas.
serta tidak menutup kemungkinan juga masuk ke sumur
yang dijadikan sebagai keperluan rumah tangga dan HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagain juga dikonsumsi dan dijadikan untuk keperluan Hasil Penelitian
ternak. Berdasarkan jumlah masyarakat yang menjadi
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh dari sampel yaitu 33 orang dari total keseluruhan populasi
Puskesmas Lombakasih ada sepuluh penyakit terbesar maka diperoleh data tentang jenis-jenis penyakit yang
tahun 2014 yaitu ISPA 699 kunjungan, penyakit pada diderita penambang emas bebas sesuai dari hasil
sistem otot dan jaringan pengikat 651 kunjungan, tukak kuesioner yang diberikan. Jenis-jenis penyakit yang
lambung atau gastritis 584 kunjungan, hipertensi 295 diderita yaitu tremor (parkinson disease), keracunan akut,
kunjungan, diaere 173, kunjungan peyakit kulit elergi 166 penyakit mata, ISPA, diare, vertigo, keguguran, penyakit
kunjungan, kecelakaan 159 kunjungan, penyakit kulit kulit dan cacingan (cacing tambang) untuk lebih jelasnya
karena jamur 76 kunjungan, kencing manis 69 kunjungan. dapat dilihat pada Tabel 1.
Hanya beberapa jenis yang diderita oleh penambang yaitu
penyakit elergi dan penyakit kulit karena infeksi serta Tabel 1. Jenis dan jumlah penderita penyakit penambang emas bebas
pada aliran Sungai Watu-Watu.
diare (Dainur 1995).
Jenis Penyakit
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis No. Penyakit
Akut Kronis
Jumlah
penyakit dan penyakit dominan diderita penambang emas 1. Tr - √ 1
bebas pada daerah aliran sungai Watu-Watu di 2. KA
Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana. √ - 3
3. PM √ - 2
METODOLOGI 4. ISPA √ - 13
Jenis Penelitian 5. Di √ - 3
Penelitian ini termasuk penelitian eksploratif 6. Ve √ - 1
untuk mengumpulkan data yaitu mengenai jenis penyakit
7. Ke √ - 1
yang diderita penambang emas bebas pada daerah aliran
sungai Watu-Watu. 8. PK √ - 8
Waktu Penelitian 9. Ct √ - 2
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Keterangan :
November 2015- Mei 2016 pada Aliran Sungai Watu- Tr = Tremor (Parkinson disease)
Watu Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana KA = Keracunan Akut
PM = Penyakit Mata
Provinsi Sulawesi Tenggara. Populasi dalam penelitian ISPA = Infeksi saluran pernafasan Atas
ini mencakup seluruh masyarakat yang berada di Desa Di = Diare
Watu-Watu dan masyarakat pendatang yang aktif Ve = Vertigo
melakukan penambangan emas bebas pada aliran sungai Ke = Keguguran
PK = Penyakit Kulit
Watu-Watu sebanyak 92 orang. Penentuan sampel Ct = Cacingan (Cacing Tambang)
dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu
menentukan sampel berdasarkan keriteria tertentu, Berdasarkan Tabel di atas, beberapa sistem organ
sehingga diperoleh 33 orang. berhubungan dengan penyakit yang diderita dari aktivitas
Instrumen Penelitian penambangan mencakup sistem pencernaan, sistem
Instrumen penenlitian yang digunakan yaitu pernafasan, sistem saraf, sistem indra (kulit dan mata),
kuesioner yang dibuat berdasarkan kebutuhan penelitian sistem saraf dan sistem reproduksi untuk lebih jelasnya
yang mengacu pada pokok-pokok permasalahan dapat dilihat pada Tabel 2.
penelitian secara garis besar dan format wawancara yang
dibuat berdasarkan kebutuhan peneliti yang mengacu
pada pedoman kuesioner serta kamera digital dan
66
Akbar (2010) parkinson merupakan gangguan otak
Tabel 2. Sistem organ yang berhubungan dengan jenis penyakit yang yang menyebabkan menurunnya kontrol otot, gejala
diderita penambang.
penyakit ini cenderung ringan pada awal dan kadang
No.
Sistem Organ Jenis penyakit sering diabaikan, tanda khas dari penyakit ini adalah
tremor. Sunarti (2011) sebagian besar peneliti percaya
Sistem Pencernaan a. Diare.
1. b. Keracunan akut. bahwa penyakit parkinson tidak disebabkan oleh
c. Cacingan (Cacing tambang) penyebab tunggal melainkan kombinasi dari kedua
2. Sistem Penafasan a. ISPA. kerentanan genetik dan tekanan lingkungan menyebabkan
b. Keracunan akut. kematian sel otak. Penelitian telah menemukan bahwa
3. Sistem Saraf a. Tremor (Parkinson disease). hidup di daerah pedesaan, minum air sumur, pestisida,
b. Vertigo. herbisida atau zat yang dihasilkan dari aktivitas
4. Sistem Indra a. Penyakit kulit. penambangan, radikal bebas sangat memainkan peran
b. Penyakit mata. dalam perkembangan penyakit parkinson. Radikal bebas
5. a. Keguguran.
Sistem Reproduksi adalah senyawa kimia dengan muatan positif yang dibuat
ketika dopamin diurai dengan menggabungkan dengan
oksigen.
Rianto (2010) biasanya gejala tremor dimulai
Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan bahwa jenis dari ujung jari tangan atau ujung jari kaki dan akan terus
penyakit yang diderita penambang emas bebas ternyata menjalar pada otot wajah, lidah dan pangkal tenggerokan
mempengaruhi beberapa sistem organ tubuh sehingga dan menyebar pada otot-otot sadar. Tremor biasanya akan
timbul adanya gejala penyakit baik kronis maupun akut. berhenti ketika bila penderita tidur namun demikian
seringkali terjadi gangguan kram secara tiba-tiba dan
Pembahasan kontraksi otot lainnya.
Pertambangan tradisional sangat rentan terhadap  Penyakit Akut
penyakit hal ini terjadi karena lingkungan yang rentan Secara umum gejala janis penyakit akut yang
memicu timbulnya pola penyakit, suatu penyakit timbul diderita oleh penambang emas bebas pada daerah aliran
karena adanya pemicu termasuk lingkungan. sungai Watu-Watu diakibatkan karena kondisi lingkungan
Dainur (1995) kondisi yang kurang baik untuk yang kotor dan telah terpapar oleh bahan yang berbahaya
tubuh rentan menimbulkan penyakit, riwayat timbulnya selain itu, penambang emas bebas secara umum tidak
penyakit ada tiga unsur yang berperan yaitu Agen, menggunakan alat penambangan hal ini juga menjadi
Lingkungan, Pejamu. Agen adalah segala sesuatu dasar pokok terjadinya pola penyakit berlangsung dengan
bahan/Keadaan yang menimbulkan gangguan kesehatan cepat. Penyakit akut yang diderita penambang emas bebas
atau penyakit pada manusia dalam masyarakat, pada daerah aliran sungai Watu-Watu adalah keracunan
penggolongan agen dapat dibedakan beberapa jenis yaitu akut, diare, ISPA, penyakit mata, vertigo, keguguran
agen tak hidup yaitu berupa bahan atau keadaan diluar kandungan, penyakit kulit, cacingan (cacing tambang).
tubuh seperti polutan fisik, dan kimiawi, agen hidup yaitu Keracunan akut yang dialami penambang serta
berupa mikroba, agen borderline bahan atau keadaan gejala yang dirasakan yaitu mual, nafas tidak teratur,
yang tidak termasuk golongan pertama. Penyakit yang pusing, berkeringat, kesadaran menurun, keseimbangan
diderita penambang terdiri dari : kurang, dada berdebar, kadang muntah, bibir kadang
 Penyakit Kronis terasa gatal. Berdasarkan hasil penelitian Rianto (2010)
Beberapa penambang menderita penyakit tremor penggunaan bahan aktif penambangan sangat rentan
(Parkinson disease) gejala yang dirasakan adalah tangan terhadap keracunan dari 60 pekerja, 40 diantaranya (66,67
dan kaki selalu gemetar, otot wajah selalu sering bergerak %) mengalami keracunan merkuri, keracunan merkuri di
dengan tidak sadar, bibir bergerak dengan tidak sadar, akibatkan karena kadar telah melebihi ambang batas yang
kurangnya gairah untuk aktivitas, sulit tidur, emosi telah ditetapkan serta lama waktu bekerja perhari.
kadang memuncak, daya ingat kurang, keram pada saat Lestarisa (2010) berdasarkan kasus keracunan akut
kondisi cuaca dingin, sering merasa cemas. yang dialami penambang emas bebas diakibatkan bahan
Heryanto dalam Rianto (2010) gangguan terhadap kimia merkuri telah diabsorbsi dijaringan dan mengalami
sistem saraf dapat terjadi dan diikuti gangguan pada oksidasi membentuk merkuri diavalen yang dibantu oleh
lambung dan usus. Dua gejala yang umum dapat dilihat enzim katalase. Inhalasi markuri dalam bentuk uap akan
bila korban mengalami gangguan pada sistem saraf diabsobsi melalui sel darah merah lalu menjadi merkuri
sebagai akibat dari paparan merkuri yang terlalu banyak diavalen sebagian akan menuju otak yang kemudian
yaitu tremor (gemetar) dan parkinsonisme yang juga diakumulasi didalam jaringan yang diteruskan pada
disertai dengan tremor pada fungsi otot sadar, biasanya organ. Dampak keracunan merkuri adalah kerusakan
satu dari kedua penyebab gejala akan didominasi oleh syaraf yang menimbulkan kecacatan tubuh, tremor,
keracunan kronis dan ada kemungkinan terjadi gerakan tangan dan kaki yang abnormal dan kelumpuhan
komplikasi dengan psikologis.
67
lengan. Pada ibu hamil, merkuri meracuni anak yang Gejala penyakit vertigo yang dirasakan
dikandung sehingga anak menjadi dungu. penambang yaitu kepala terasa sakit, pandangan berkabut,
Gangguan saluran sistem pencernaan yang dialami sakit pada bagian leher, merasakan sekeliling
oleh penambangan emas bebas yaitu diare dan gejala bergelombang sehingga keseimbangan kurang, sering
yang dirasakan yaitu keram disertai sembelit, sering mual merasakan pening, kadang air mata keluar pada mata kiri
dan kadang muntah, kurang nafsu makan, buang air besar atau kanan, kadang merasakan mual. Sakit kepaa yang
lebih dari tiga kali sehari, feses tidak padat, feses kadang dirasakan tidak langsung namun pening seperti migran,
mengandung darah. Penyakit diare yang dirasakan gejala ini muncul akibat terpapar dari uap merkuri yang
penambang diduga bukan hanya terjadi karena adanya digunakan pada saat melakukan tahapan pembilasan atau
kandungan merkuri namun juga karena lingkungan yang pemurnian.
kotor dan ada beberapa penambang yang mengkonsumsi Menurut Lestarisa (2010) ada beberapa gejala
ikan dan kerang-kerang yang berasal dari aliran sungai. paling sering dirasakan oleh penambang emas adalah
Gagguan pencernaan seperti diare secara umum mudah lelah, sakit kepala gemetar, menggigil dan sendi-
dialami penambang, namun penyebab penyakit diare sendi kaku. Alfian (2006) sistem saraf pusat adalah target
sangat banyak faktor yang mempengaruhi terutama organ dari toksitas metal merkuri sehingga gejala yang
lingkungan dan makanan dan lingkungan penambangan muncul sangat erat hubungannya dengan kerusakan saraf
emas bebas memberikan peluang untuk pola penyakit pusat yaitu nyeri pada lengan dan paha, gangguan saraf
diare berkembang karena adanya lingkungan yang tidak motorik yaitu kadang merasa lemah, sulit berdiri, gerakan
bersih, pekerjaan yang tidak menggunkan alat pengaman, lambat sulit bicara, sering juga timbul gangguan lain yaitu
serta makanan yang tidak steril. Penyakit diare dimulai gangguan mental, sakit kepala yang menusuk serta
karena adanya makanan atau polutan dari bahan yang hipersaliva.
berbahaya disertai karena adanya infeksi bakteri sehingga Keguguran kehamilan gejala yang timbul yaitu
terjadi iritasi pada dinding usus dan meransang pelepasan pendarahan pada bagian alat kelamin, muntah disertai
histamine (prostaglandin) dan terjadi kontriksi, sehingga demam tinggi, penglihatan sering kabur, sering sakit pada
mobilitas usus halus berlebihan dan penyerpan pada usus panggul, sering buang air disertai darah, kram pada
halus sendiri menurun dan terjadilah diare yaitu berupa bagian kandungan dan sakit pada alat kelamin dan kadang
tinja berbentuk cair, dan orang yang menderita diare merasakan sakit yang tiba-tiba muncul pada bagian alat
dapat melakukan devekasi lebih dari tiga kali dalam kelamin bagian dalam. Gejala keguguran dirasakan pada
sehari (Silvia dan Loraine 2003). ibu hamil yang melakukan penambangan namun hal
Menurut Lestarisa (2010) merkuri biasanya masuk tersebut bukan merupakan faktor utama keguguran.
kedalam tubuh manusia melewati pencernaan, biasanya Lestarisa (2010) ibu yang sedang hamil dapat
yang berasal dari ikan, kerang, udang yang berasal dari menyalurkan pada janin melalui plasenta sehingga dapat
perairan yang terkontaminasi, namun bila dalam bentuk merusak dan organ tubuh janin dan meyebabkan
logam biasanya sebagian besar dikeluarkan. Sisanya keterbelakangan bahkan kematian dalam kandungan.
menumpuk di ginjal dan sistem saraf yang suatu saat Bayi dan anak kecil yang terkontaminasi raksa dapat
akan mengganggu bila akumulasi makin banyak. Merkuri mengalami kesulitan belajar atau tingkat kecerdasan
dalam bentuk logam tidak begitu berbahaya karena hanya rendah. Berdasarkan data Puskesmas Lombakasih pada
sebagian yang bisa terserap kedalam tubuh manusia. Data November 2015 ditemukan satu kasus keguguran dan satu
Puskesmas Lombakasih mencatat 35 kasus penyakit pada kasus pendarahan pada kehamilan.
sistem pencernaan dengan gejala gangguan lambung, Penyakit Kulit yang dialami penambang emas
kurangnya nafsu makan, sering muntah, diare dan sakit bebas memiliki gejala kulit terasa perih, timbul warna
perut yang melilit. merah pada bagian tubuh, kulit terkelupas pada bagian
Penyakit mata yang dialami penambang emas kaki, gatal pada bagian tertentu, timbul bercak pada
bebas memiliki gejala yaitu timbul warna putih pada bagian tubuh, timbul luka seperti luka bakar dan berwarna
bagian limbus kornea, mata merah, iritasi pada mata, coklat kehitaman, bercak yang timbul berwarna merah,
pandangan berkunag-kunang, kadang merasa perih pada kadang merasa kaku pada wajah dan terasa panas.
kelopak mata pada saat setelah melakukan pembakaran Menurut Lestarisa (2010) penambang umumnya tercemar
emas yang masi bergabung dengan merkuri, penglihatan merkuri melalui kontak langsung dengan kulit menghirup
kadang terganggu dengan cahaya. Menurut Budiono uap merkuri dan memakan ikan yang terpapar merkuri.
(2010) masuknya air raksa pada kapsul anterior lensa Sintawati dan Inswiasri12 Bahwa uap merkuri
mata menimbulkan banyangan coklat kelabu atau kuning yang ada di udara akan berbahaya terhadap mulut dan
dari lensa mata dan gejala paling utama dirasakan yaitu mengiritasi paru-paru melalui jalur pernafasan, muntah,
perih pada mata. Berdasarkan data yang diterima dari diare, tekanan darah dan detak nadi naik dan kulit
Puskesmas Lombakasih kasus penyakit mata pasa menebal, serta kadang terjadi iritasi pada mata dan kulit
Desember 2015 berjumlah delapan kasus dengan mata terkelupas. Berdasarkan data Puskesmas Lombakasih
merah pandangan menyempit serta keluarnya air mata pada Desember 2015 menemukan sepuluh penyakit kulit
disertai sakit kepala sebelah dan sakit pada kelopak mata.
68
karena infeksi dan tiga belas penyakit karena elergi dan Populasi sasaran penyebaran limbah penambangan
dua penyakit karena jamur. emas terbagi menjadi dua tahapan yaitu langsung dan
Penyakit cacingan (cacing tambang) yang tidak langsung. Paparan merkuri secara langsung yaitu
diakibatkan karena cacing tambang yang diderita oleh penambang sendiri termasuk keluarga yang tinggal diarea
penambang emas bebas dan gejala yang dirasakan yaitu sekitar dalam arti luasnya populasi disekitar
timbul bercak pada bagian tubuh, kadang merasakan gatal penambangan, paparan merkuri secara tidak langsung
pada dubur, sakit pada alat gerak bagian bawah dan yaitu populasi hilir sungai yaitu dengan cara
terdapat benjolan. mengkonsumsi ikan, menggunakan air yang tercemar dan
Kondisi lingkungan daerah penambangan emas hasil bahan pokok lainnya seperti buah dan sayuran, serta
pada daerah aliran sungai tidak menjamin bebasnya mengancam generasi berikutnya.
penambang menderita penyakit akibat adanya parasit Jenis Penyakit yang Dominan Diderita Penambang
seperti cacing tambang (Ancylostoma) yang dapat mudah Emas Bebas
masuk kedalam tubuh, infeksi terjadi bila larva Infeksi saluran pernafasan atas merupakan
menembus kulit atau ikut tertelan bersama makanan. penyakit yang dominan diderita penambang emas bebas
Ancylastoma masuk kedalam tubuh melalui kulit dan pada daerah aliran sungai. Banyak faktor yang
terus menembus pembuluh darah masuk ke paru-paru mempengaruhi gangguan saluran pernafasan yang
lalu ke trakea dan laring dari laring inilah larva ikut diderita penambang emas bebas pada daerah aliran sungai
tertelan dan masuk ke dalam usus halus dan menjadi Watu-Watu gejala yang dirasakan yaitu sesak nafas,
cacing dewasa dan dikeluarkan bersama feses denyutan jantung tidak teratur, tarikan nafas yang tidak
Menurut Sumanto (2010) kasus infeksi akut cacing teratur, keluar keringat yang berlebihan, sulit tidur, batuk
tambang yang disertai dengan adanya gejala akibat cacing mengandung landir, kadang menimbulkan bunyi pada
tambang penderita mengalami lemah badan, sakit perut, saat menarik nafas, kadang merasakan gejala pusing,
lesu, pucat, diare dengan tinja berwarna merah sampai kadang hidung terasa gatal dan basah, kadang sakit pada
kehitaman dan kadang mengeluarkan darah, jika jumlah bagian dada saat batuk, kadang merasakan sakit pada
cacing dewasa jumlahnya banyak maka dapat tenggorokan. Menurut Berlin dalam Alfian (2006) karena
mengakibatkan gejala hebat bahkan kematian. Data sifat merkuri yang mudah larut dalam lipid pengendapan
Puskesmas Lombakasih pada Desember 2015 mencatat dan akumulasi cukup tinggi, dalam penyerapannya
delapan kasus akibat cacing tambang. saluran gastrointestin sangat sedikit karena merkuri
Kondisi di lingkungan yaitu tempat kerja pada saat berbentuk globular yang besar karena itu sulit untuk
melakukan penambangan serta pemakaian bahan melintasi selaput mukosa. Data Puskesmas Lombakasih
berbahaya yang digunakan oleh penambang emas bebas, pada desember 2015 mencatat 36 kasus gangguan infeksi
khusus sebagai pemurnian, semua penambang emas bebas saluran pernafasan penyakit ini juga paling tertinggi di
yang ditemukan di lokasi penelitian menggunakan Puskesmas Lombakasi setiap tahunnya.
merkuri, penggunaan bahan berbahaya dilakukan oleh Pulmonary obstruktif kronis merupakan penyakit
penambang karena kurang pahamnya penambang emas infeksi saluran pernafasan yang ditandai dengan
bebas terhadap dampak yang ditimbulkan terhadap keterbatasan aliran udara yang masuk kedalam tubuh
kesehatan jika tidak digunakan sebagaimana mestinya. karena adanya polutan yang ikut masuk sehingga
Karakteristik terkait kesehatan limbah seperti mengakibatkan iritasi pada sel-sel saluran nafas dan bisa
merkuri diketahui jelas merusak kesehatan dan berpotensi mengakibatkan terjadinya radang bengkak. Adanya
masuk kedalam tubuh individu melalui saluran prostaglandin mempengaruhi kontraksi otot polos
pencernaan, saluran pernafasan, kulit serta mukosa dalam brankiolus sehingga keadaan penyempitan saluran bawah
hal ini ketika merkuri masuk kedalam tubuh dapat terjadi, selanjutnya resistensi pernafasan meningkat dan
merusak organ-organ penting yaitu susunan saraf pusat, kontraksi otot pernafasan lebih besar slanjutnya
paru-paru dan ginjal dan ketika berada ditingkat sel maka mempengaruhi kecepatan aliran udara lebih besar
tidak dapat dipulihkan kembali. dibandingkan pada kondisi normal (Budiono, 2010).
Penyebaran limbah hasil penambangan terindikasi
menyebarkan dampak yang berbahaya yaitu melalui air
(aliran sungai), sedimen sungai, produk pangan seperti
padi yang dialiri aliran sungai yang digunakan
penambang sebagai tempat pembuangan limbah hasil
pemurnian emas serta hasil tangkapan sumber air tawar
dan laut terutama ikan. Hasil dari pendulangan yang masi
tercampur merkuri harus melaui pembakaran terlebih
dahulu untuk medapatkan emas dan uap dari pembakaran
tentunya juga dapat terhirup langsung ditambah pada saat
pembakaran tidak digunakan alat pengaman seperti
masker atau kaos tangan.
69
KESIMPULAN Lestarisa T. 2010. Faktor-faktor yang berhubungan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan keracunan merkuri (hg) pada penambang
maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu : emas tanpa ijin (PETI) Di Kecamatan Kurun,
1. Penyakit yang diderita penambang emas bebas pada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
daerah aliran sungai Watu-Watu secara umum yaitu [Tesis]. Semarang : Universitas Diponegoro.
penyakit akut hal ini dikarenakan penggunaan merkuri Harjowir M. 2012. Tinjauan Ekonomi dan Keuangan
(Hg), tidak menggunakan alat pelindung yang sesuai Daerah. Jakarta.
standar serta kondisi lingkungan yang kurang steril, Rianto S. 2010. Analisis faktor-faktor yang berhubungan
sehingga dampak yang dirasakan berupa penyakit akut dengan keracunan merkuri Pada penambang
dan jika tidak ditangani dengan baik penyakit yang emas tradisional di Desa Jendi Kecamatan
diderita akan semakin parah atau kronis Selonggiri Kabupaten Wonogiri. [Tesis].
2. Jenis penyakit yang dominan diderita penambang Semarang : Universitas Diponegoro.
emas bebas pada daerah aliran sungai Watu-watu di Rigay E. 2014. Statistik Daerah Kecamatan Latarai Jaya
Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana adalah 2014. Bombana. Badan Pusat Statistik
infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) sebanyak 13 Kabupaten Bombana.
orang, hal ini terjadi karena polusi udara dan Silvia AP dan Lorraine MW. 2003. Patofisiologi Konsep
pencemaran uap merkuri serta penggunaan alat Klinis Proses Penyaki Volume 1. Jakarta: Buku
pelindung yang tidak standar. kedokteran EGC.
Sintawati N dan Inswiasri A.2013. Kadar merkuri pada
rambut masyarakat di sekitar penambangan emas
DAFTAR PUSTAKA tanpa izin kota Pontianak Provinsi Kalimantan
Alfian Z. 2006. Merkuri antara manfaat dan efek Barat. Jurnal ekologi kesehatan. 11(2).
penggunaanya bagi kesehatan manusia dan Sunarti N. 2011. Paradigma kejadian penyakit penjajanan
lingkungan. Medan : Universitas Sumatra Utara merkuri di daerah penambangan emas di
Akbar N. 2010. Pengendalian Resiko Kesehatan Karena Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.
Pajanan Merkuri Pada Kegiatan Tambang Emas Ekologi Kesehatan. 7 (2).
Tradisional Di Dareah Sangon, Kabupaten Sumanto D. 2010. Faktor risiko infeksi cacing tambang
Kulon, Yogyakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan. pada anak sekolah studi kasus kontrol di Desa
10 (3). Rejosari, Karangawen, Demak. [Tesis].
Budiono. 2010. Higiene Perusahaan Ergonomic Semarang : Universitas Diponegoro.
Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja. Semarang Syahid MS. 2014. Laporan Daftar Kunjungan Kasus
: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Penyakit Terbesar. Puskesmas Lombakasih.
Dainur. 1995. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Widya Medika.

70

Anda mungkin juga menyukai