Anda di halaman 1dari 3

NAMA : EFRIYOGA IBRAHIM

NIM : 3201909016

KELAS : 3A TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN

MAKUL : PELAYANAN MEDIK

1. Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibiotik digolongkan menjadi 2. Sebutkan dan


jelaskan penggolongan tersebut ?
2. Sebutkan efek samping dari penggunaan tetrasiklin ?
3. Sebutkan efek samping dari penggunaan hipnotika/sedativa ?
4. Sebukan contoh obat-obatan yang tergolong analgetik ?
5. Sebukan contoh obat-obatan yang tergolong antihistamin ?

Jawab

1) Berdasarkan mekanisme kerjanya

a. Antibiotika Bakterisid, yang mematikan bakteri Contoh : penisilin, sefalosfirin,


basitrasin, sikloserin, rifampisin, streptomisin, kanamisin, dan meomisin.

b. Antibiotika Bakteriostatik, yang menghambat pertumbuhan bakteriContoh :


khloramfenikol, tertasiklin, erithrosin, spiramisin.Penggolongan ini tidak mutlak
karena dosis dan lamanya pengobatan ikut menentukan kegiatan. Kebanyakan
antibiotikabakteriostatik menjadi bakterisid pada dosis sangat tinggi dan
biasanya terlalu teksis.

2) Sering terjadi mual, muntah, diare, setelah penggunaan oral disebabkan ransangan
kimiawi terhadap mukosa lambung atau perubahan flora usus oleh bagian tetrasiklin
yang tidak diserap.

3) Efek Samping hipnotika/sedativa

a. Defresi pernapasan, terutama pada dosis tinggi, maka perlu hati-hati pada orang
berpenyakit asthma.

b. Turun tekanan darah, terutama dari golongan barbiturate.


c. Obstipasi (gangguan pencernaan), terutama dari golongan barbiturate pada
penggunaan
lama.

d. Hang-over yaitu efek sisa setelah bangun tidur berupa mual, perasaan enteng
dikepala
dan butek pikiran.

4) Penggolongan analgetika :

a. Analgetika narkotika, yang bekerja sentral

b. Analgetika non-narkotika, yang bekerja perifor.

5) Penggolongan Antihistamin

Promethazine :

 Phenergan dragec (khone poulenc)

 Prome tablet (New interbat)

Merupakan anti histamin kuat dengan daya kerja kira-kira 16 jam.


Sifat menidurkannya kuat, hingga sebaiknya diberikan malam hari.

Antazolin:

 Antistine tablet 100 mg (Ciba)

 Antistine injeksi 100 mg/2 ml.

Tidak begitu kuat tetapi kebaikannya tidak merangsang selaput lendir,


sehingga dapat digunakan untuk pengobatan alergi mata atau hidung.
Dosis : oral 2 – 4 kali sehari 50 – 100 mg.

Pheniramin :

 Avil tablet 25 mg (Roechst)

 Avil retard tablet 50 mg


Dosis: 3 kali sehari 1 tablet
Chlor-phonoramin, berkhasiat 20 kali lebih kuat.
Preparat:

 Chlopenon (Soho) 4 mg.

 Pahachlor (Phapros)

 Cohistan (Biomedia)
Dosis: 2 – 8 mg empat kali sehari.
Dexchlor-gheniramin, berkhasiat lebih kuat lagi.

Preparat:

 Polaramin tablet (Schering USA) 2 mg.


Dosis : 3 kali sehari 2 mg 3.5.5. Rebhirolin
Praktis tidak memiliki sifat menidurkan.

Preparat:
 Incidal capsul 50 mg (Bayer)
 Interhistin (New interbat)
Dosis: 100 – 300 mg sehari

Lain-lain:

 Romochlorcyclisina

 Ciprinhidrinat

 Rethdilazino

 Dimenhidrina, banyak digunakan untuk obat muntah

 Romoclomin 10 mg tablet (Eisai)

 Koltong 3 mg tablet (Byk Culden)

 Tacaryl 8 mg tablet (Mead Johnson)

 Antimo tablet 50 mg (Phapros)

 Dramamine tablet (Searle)

Anda mungkin juga menyukai