TINJAUAN PUSTAKA
Table A.1
Respon Mineral dan Karakternya
Grafit Kalkosit
Antrasit
Budi Sulistijo; Geofisika Cebakan Mineral I
Saat ini, metode SP tidak hanya digunakan untuk eksplorasi logam dasar
saja tetapi berkembang untuk investigasi air tanah dan panas bumi. Metode ini
dapat digunakan untuk pemetaan geologi seperti delineasi zona rekahan dan
nearsurface fault.
Secara umum, peralatan yang digunakan pada metoda potensial diri ini
terdiri dari elektroda, kabel, dan voltmeter. Elektroda yang digunakan terbuat
seperti tabung panjang yang diisi dengan larutan CuSO4 dengan porosnya
terbuat dari tembaga.
Potensial alami dapat terjadi akibat adanya perbedaan material,
konsentrasi larutan eletroktrolit dan atau adanya suatu aliran fluida. Beberapa
kejadian lain adalah terbentuknya potensial spontan (spontaneous potentials)
seperti akibat adanya perbedaan mineralisasi, reaksi elektrokimia aktivitas
geotermal, dan bioelekrtik yang dihasilkan oleh tumbuhan. Interpretasi bawah
permukaan dapat dilakukan dengan memetakan potensial spontan tersebut.
Metode SP adalah metode yang pasif, beda potensial alami yang
dihasilkan oleh suatu material geologi di suatu daerah survey diukur diantara dua
titik elektroda di permukaan tanah. Beda potensial yang terukur mulai dari
beberapa milivolt hingga lebih dari satu volt. Positif dan negatif harga beda
potensial adalah faktor yang penting di dalam interpretasi anomali SP.
Potensial alami terdiri dari dua komponen, komponen pertama bemilai
konstan dan tak berarah, sedangkan komponen berikutnya berfluktuasi dengan
waktu. Komponen konstan berhubungan dengan proses elektrokimia sedangkan
komponen variabel berhubungan dengan variasi dari berbagai proses, seperti
induksi arus bolak balik akibat adanya petir dan medan magnetik bumi.
Di dalam eksplorasi mineral kedua komponen tersebut dikenal dengan
nama mineral potensial dan background potentials.
Gambar 2.11 Tipe Penampang SP dan Pola Kontur Endapan Sulfida (Tambunan &
Pertama, 2016)