LATAR BELAKANG
Tren perencanaan yang terkini yaitu perencanaan tahan gempa berbasis kinerja
(performanced based seismic design), yang memanfaatkan teknik analisis nonlinier
pushover berbasis komputer untuk menganalisis perilaku inelastis struktur dari berbagai
macam intensitas gerakan tanah (gempa), sehingga dapat diketahui kinerjanya pada kondisi
kritis dan dapat dilakukan tindakan apabila tidak memenuhi syarat yang diperlukan
(Dewobroto, 2005). Dengan statik nonlinier pushover atau metode spektrum kapasitas
dapat diperoleh perilaku struktur secara keseluruhan, dari elastis, leleh dan akhirnya
runtuh, dengan cara menaikkan besarnya gaya geser statik secara monotonik yang
mengikuti pola distribusi tinggi struktur sampai target displacement tercapai. Baik
distribusi gaya dan target displacement didasarkan atas asumsi bahwa respon yang
dihasilkan dikontrol oleh mode yang dominan dan mode shape yang tetap tidak berubah
setelah struktur leleh (Dewobroto, 2005).
Pada analisa pushover ini mode digunakan ialah mode pertama, analisa yang
menggunakan mode-mode yang lebih tinggi menghasilkan analisa yang lebih akurat dalam
menggambarkan perilaku struktur, tetapi untuk mendapatkan dibutuhkan variable dan data
yang rumit, selain itu masih sangat sedikit analisa yang bisa digunakan untuk mendapatkan
nilai ragam yang lebih tinggi. Walaupun demikian, analisis static pushover masih dapat
digunakan untuk analisa gedung tidak beraturan yang mempunyai ragam yang tidak terlalu
tinggi (Iksan dan Eka, 2004).
2. PERMASALAHAN
4. TINJAUAN PUSTAKA
3
3. Untuk membuat model analisa nonlinier akan lebih rumit dibanding model analisa
linier. Model tersebut harus memperhitungkan karakteristik inelastik beban deformasi
dari elemen-elemen penting dan efek P-∆.
Konsep ini merupakan salah satu metode yang erat hubungannya dengan desain
kapasitas, dimana pengendalian pola keruntuhan struktur dilakukan melalui pemanfaatan
sifat daktail dari struktur tersebut secara maksimal. Pendekatan ini mengandalkan
kekuatan, kekakuan dan daktilitas struktur. Metode desain kapasitas ini mengontrol pola
keruntuhan struktur daktail dengan merencanakan lokasi dan tipe sendi plastis yang boleh
terjadi pada struktur, sehingga tidak membahayakan komponen struktur lain yang dianggap
lebih penting.
Analisis struktur pada metode Strenght Based Design pada daerah elastis dari
elemen struktur yang biasa dikenal dengan analisis linear. Pada analisis struktur linear
tidak dapat menampilkan fenomena – fenomena penting yang mengontrol daya guna suatu
struktur terhadap kejadian gempa yang kuat dan yang bisa mengakibatkan struktur tidak
4
bersifat elastis lagi. Perilaku non – linear ini mengakibatkan penyebaran energi dari
getaran gempa, karena pada titik tersebut sudah mencapai kapasitasnya atau telah muncul
sendi plastis yang kemudian akan hancur ( collapse ). ( Wisnumurti, dkk. 2008 ).
Metode yang didasarkan pada konsep Performance Based Design ini merupakan
kriteria desain dan evaluasi yang dieksperesikan sebagai obyektivitas dari daya guna
struktur. Hal tersebut dapat menetapkan tingkatan kinerja struktur, dimana tingkatan
kinerja ( performance ) dari struktur bangunan merupakan pilihan yang dapat direncanakan
pada tahap awal dengan berbagai kondisi batas. Kondisi batas ini pun bersifat fleksibel,
karena merupakan kesepakatan dari pihak pemilik bangunan dengan perencana. Tujuan
utama dari performance Based Design adalah merencanakan bangunan yang tahan dengan
gempa dan daya gunanya dapat diperkirakan.
5
4.4 KATEGORI RESIKO DAN FAKTOR KEUTAMAAN
Tabel 4.1. Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan
berdasarkan SNI 03-1726-2012
5.
Faktor
Kategori Gedung Keutamaan
I1 I2 I3
Gedung umum seperti untuk penghunian,
1 1 1
perniagaan dan perkantoran
Momen dan Bangunan momumental 1 1,6 1,6
gedung penting pasca gempa, seperti
rumah sakit, instalasi listrik, pembangkit
1,4 1 1,4
tenaga listrik, pusat penyelamatan dalam
keadaan darurat, fasilitas radio dan televisi
Gedung untuk penyimpanan barang berba-
1,6 1 1,6
haya seperti gas, produk, minyak bumi. Dll
cerobng, tangki diatas menara 1,5 1 1,5
Catatan:
Untuk semua struktur gedung yang ijin penggunaannya diterbitkan sebulum berlakunya
standar ini maka faktor keutamaan, I dapat dikalikan 80%.
Dalam standar ATC-40, kategori atau lever kinerja struktur dibedakan menjasi 4
tingkatan yaitu :
6
(Life Safety) berkurang, tetapi masih di dalam ambang yang
cukup terhadap keruntuhan. Komponen non-
struktur masih ada tetapi tidak berfungsi, dapat
dipakai jika sudah dilakukan perbaikan.
Mencegah Keruntuhan Kerusakan yang terjadi pada komponen struktur
(Collapse Prevention) dan non-struktur. Kekuatan struktur dan
kekakuannya berkurang banyak, dan bangunan
hampir runtuh. Kecelakaan akibat kejatuhan
material bangunan yang rusak sangat
memungkinkan terjadi.
5. METODE PENELITIAN
8
5.5 METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan pushover analysisis. Bagian alur mempermudah
pengerjaan penelitian tugas akhir. Berikut ini merupakan bagan alir penelitian dalam
mengerjakan Tugas Akhir ini:
No
Step 4
Run Pushover Analysis.
Input data dari hasil
perhitungan sebelumnya.
Untuk memahani lebih dalam mengenai laporan tugas akhir “Evaluasi Kinerja Bangunan
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Terhadap Gaya Gempa Dengan Metode Pushover
Analysis”, maka uraian yang tertera pada laporan tugas akhir ini dikelompokkan menjadi
beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
1. BAB 1 PENDAHULUAN yang berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA yang berisi mengenai teori-teori diambil dari studi
literatur hasil publikasi penelitian terdahulu, jurnal terkait, buku, standar atau aturan
dasar mengenai tema dari penelitian ini.
3. BAB 3 METODE PENELITIAN yang memuat tentang objek penelitian, lokasi
penelitian, waktu penelitian, jadwal penelitian, dan bagan alir proses penelitian.
4. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN yang memuat tentang pengolahan data serta
pembahasan dari hasil analisa data.
5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN yang memaparkan tentang kesimpulan yang
berhubungan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian pada bab sebelumnya.
10
7. JADWAL PENELITIAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpulan data
Pengolahan data
1. BAB 1
2. BAB 2
3. BAB 3
4. BAB 4
5. BAB 5
Pengumpulan naskah
11