PONIAH
P07525017141
1
KARYA TULIS ILMIAH
PONIAH
P07525017141
2
HALAMAN PERSETUJUAN
NAMA : PONIAH
NIM : P07525017141
Menyetujui
Pembingbing
Sondang.SP.d.M.Kes
NIP: 196208101984032001
3
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : PONIAH
NIM : P07525017141
Penguji I Penguji II
Ketua Penguji
4
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Poniah
P07525017141
5
MEDAN HEALTHA POLYTECHINICS OF MINISTRY OF HEALTH
DENTAL HYGIENE DEPARTYEMENT
SCIENTIFIC PAPER, 05 JULY 2018
PONIAH
Abstract
Many people do not know that unhealthy teeth and mouth can
cause other ses. This is seen because of the lack of level of knowledge
and mouth for dental.
This study aims to determine the knowledge of dental and oral
healthnitenance at Mutiara Kisaran community Health Center. The type of
researchducted is descriptive research. The population taken were
patients who visitedmara Kisaran Timur Community Health Center aged 6
to 8 years with permanent molar canes at Mutiara Kisaran Timur Health
Center. Sampling was carried out in study by means of sample sampling.
From the results of research on the knowledge of dental and oral
healthiterance on the damage to permanent 1 st molar teeth in Mutiara
Kisaran Timur Community Health Center, ther was a good level of
knowledge of 3 people (10%), 21 people (70%) had moderate knowledge,
and 6 people (20%) had bad knowledge. And 20 caries affected by 1 st
molars.
And conclusions are expected by the children to maintain dental
and oralhygiene by finishing their teeth 2 times a day after breakfast and
dinner before going to bed id reducing foods that are easily sticky, to avoid
caries.
i
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
KTI, 02 Juli 2018
Poniah
Abstrak
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa gigi dan mulut yang
tidak sehat dapat menimbulkan penyakit lain. Hal itu terlihat karena
kurangnya tingkat pengetahuandan mulut terhadap penyakit gigi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Mutiara
Kisaran.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian bersifat
deskriftif. Populasi yang diambil adalah pasien yang berkunjung di
Puskesmas Mutiara Kisaran Timur usia 6 s/d 8 tahun dengan karies molar
1 permanen di Puskesmas Mutiara Kisaran Timur. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dengan cara consecutivie sampleng.
Dari hasil penelitian pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut terhadap kerusakan gigi molar 1 permanen di Puskesmas Mutiara
Kisaran Timur diperoleh tingkat pengetahuan baik 3 orang(10%), 21 orang
(70%) memiliki pengetahuan sedang, dan 6 orang (20%) memiliki
pengetahuan buruk. Dan yang terkena karies gigi molar 1 sebanyak 20
orang.
Dan kesimpulan diharapkan anak-anak untuk menjaga kebersihan
gigi dan mulut dengan menggosok gigi 2 kali sehari pagi sesudah sarapan
pagi dan malam sebelum tidur serta mengurangi makanan yang mudah
lengket, agar terhindar dari karies.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul Pengetahuan
Pemeliharan Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Kerusakan Gigi
Molar 1 Permanen Di Puskesmas Mutiara Kisaran Tahun 2018. Karya
tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan diploma III Akademik Kesehatan Gigi di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan Jurusan Keperawatan Gigi.
Dalam penulisan karya tulis ini penulis telah banyak menerima
bantuan, bimbingan, saran-saran dan dukungan dari berbagai pihak oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sedalam-dalam nya kepada:
1. Ibu drg Adriana Hamsar ,M.Kes, selaku Plt Ketua Jurusan Keperawatan
Gigi di Politeknik Kemenkes Medan.
2. Ibu Sondang,SP.d.M.Kes selaku Dosen Pembimbing sekaligus dosen
Penguji II, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam
mendirikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam teknik penulisan
karya tulis ilmiah ini.
3. Ibu Asnita B.S, S.Pd, S.SiT, M.Kes selaku penguji I yang telah
memberikan kritik dan saran kepada penulisan dalam penyelesaian karya
tulis ilmiah.
4. Ibu Sri Junita Nainggolan, S.SiT, M.Si sebagai Ketua Penguji yang telah
banyak memberikan saran serta masukan bagi penulis dalam
memperbaiki dan menyempurnakan penulisan karya tulis ilmiah ini.
5. Bapak/ibu dosen serta seluruh staf pegawai di Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
6. Dokter Emi Juniarita br Barus selaku kepala puskesmas mutiara
sekaligus ibu pendamping RPL yang telah memberikan dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah.
iii
7. Kepada ibu Hamidah Nasution SKM selaku KTU di Puskesmas mutiara
kisaran timur yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian
di puskesmas tersebut.
8. Kepada drg Afrida yang telah memberikan saran dan dukungan sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
9. Kepada suami M Marbun yang telah memberikan kasih sayang serta
memberikan dorongan moril dan material sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
10. Kepada anak-anak saya yang bernama Ayu Maisyarah Marbun dan
Hartati Dwi Lestari Marbun ,yang banyak membantu dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini.
11. Kepada sahabat-sahabat rekan kerja saya yang di puskesmas mutiara
yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penyusunan kalimat
serta bahasanya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan karya tulis ini, akhir
kata penulis mengucapkan salam terima kasih.
Poniah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRACT ......................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 3
C.1.Tujuan Umum ............................................................... 3
C2.Tujuan Khusus............................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 3
v
C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 10
C.1 Populasi ......................................................................... 10
C.2 Sampel Penelitian .......................................................... 10
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ...................................... 11
D.1 Jenis Pengumpulan Data ............................................... 11
E. Pengolahan dan Analisa Data .............................................. 12
E.1.Pengolahan Data ........................................................... 12
E.2.Analisa Data ................................................................... 12
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Kuesioner
viii
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis (UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan).
Tubuh yang sehat tidak terlepas dari memiliki rongga mulut yang
sehat, banyak ahli megatakan bahwa kesehatan rongga mulut merupakan
bagian integral dari kesehatan umum. Walaupun demikian, masih banyak
orang yang tidak tahu bahwa rongga mulut adalah organ yang berperan
penting bagi kesehatan tubuh, rongga mulut dikatakan sehat tidak hanya
bila mempunyai susunan gigi yang cantik, rapi dan teratur saja tetapi juga
bebas dari rasa sakit dan penyakit lain atau gangguan yang melibatkan
gigi. Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang untuk
berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai jenis makanan,
meningkatkan kualitas hidup, percaya diri dan mempunyai kehidupan
sosial yang lebih baik. Sebaliknya, rongga mulut yang tidak sehat dapat
berpengaruh pada kehidupan sosial seseorang, keterbatasan fungsi
pengunyahan, kelerbatasan fungsi bicara, rasa sakit dan terganggunya
waktu bekerja atau sekolah (Sondang Pintauli. 2014).
Dalam dunia kesehatan, setiap saat selalu saja ada perkembangan
ilmu dan tehnologi baru yang tumbuh dan berkembang sebagai jawaban
atas perubahan pola penyakit dan kesehatan masyarakat, yang di dukung
oleh perubahan pola penyakit dan kesehatan masyarakat yang di dukung
oleh perubahan struktur sosial masyarakat yang kemudian mendorong
terjadinya perubahan pada pola kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Dilakukan pengumpulan data berbagai indikator kesehatan gigi dan
mulut masyarakat dengan jumlah keseluruhan 1.027.763 orang. Perilaku
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (umur≥10) dengan jumlah satpel
835.256 responden dan pemeriksaan gigi serta melihat kondisi gigi dan
1
mulut (umur≥ 12 tahun) dengan jumlah satpel 789.771 responden.
Prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9% sebanyak 14
provinsi prevelensi nasional menyikat gigi setiap hari adalah 94,25%
sebanyak 15 provinsi berada dibawah prevalensi nasional (Riskesdes,
2013).
Di negara-negara maju yang pemasukannya banyak, semua
penyakit ini diatasi melalui sistem pelayanan kesehatan yang canggih
dengan melalukan perawatan kepada pasien. Namun demikian, di negara
berkembang yang pemasukanya sedang dan dananya sangat sedikit,
maka dananya hanya dialokasikan untuk kasus-kasus darurat dan
menghilangkan rasa nyeri saja (Sondang Pintauli, 2014).
Pemeliharaan Kesehatan gigi dan mulut bertujuan untuk
mencegahan terjadinya karies yang disebabkan sisa-sisa makanan yang
melekat pada sela-sela gigi dan seluruh permukaan gigi yang jika lama
kelamaan tidak dibersihkan akan menjadi plak yang berperan sangat
penting dalam membentuk karies gigi.
Masalah yang ditemui adalah adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan.Seperti orang tua beranggapan bahwa gigi molar
permanent tumbuh, bila sudah mengalami kerusakan akan ada pengganti
tumbuh gigi yang baru.Disini gambaran orang tua 100% tidak tau bahwa
kerusakan gigi permanet ini dianggap akan tumbuh kembali seperti gigi-
gigi yang lainnya.Angka pengetahuan ibu di Indonesia mengenai
pertumbuhan gigi molar I diannggap bisa berganti atau tumbuh kembali
100% tidak tahu.Dari hasil laporan kunjungan pasien di Puskesmas
Mutiara Kisaran Timur sebanyak 90% gigi molar I permanentsudah
mengalami kerusakan atau karies.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian
untuk mengetahui Pengetahuan ibu tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi
dan Mulut pada anak usia 6 s/d 8 terhadap Kerusakan Gigi Molar 1
Permanent di Puskesmas Mutiara Kisaran Timur.
2
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah adalah bagaimana Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Mulut Terhadap Kerusakan Gigi Molar 1 Permanen di Puskesmas Mutiara
Kisaran Timur.
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut terhadap kerusakan gigi molar 1
permanen di Puskesmas Mutiara Kisaran.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi
peneliti.
2. Hasil penelitian dapat menjadi bahan informasi dan masukan bagi peneliti
lebih lanjut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Karies Gigi
A.1. Definisi Karies Gigi
Karies Gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan
kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure dan daerah
interproksimal) meluas ke arah pulpa (Tarigan, 2015).
Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi yaitu
email, dentin dan sementum disebabkan aktifitas jasad renik yang ada
dalam suatu karbohidrat yang diragikan (Pintauli, 2014).
4
Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan
keadaan gigi yang baik, terlihat bahwa anak-anak dari 11 pasang orang
tua memiliki keadaan gigi yang cukup baik. Disamping itu, dari 46 pasang
orang tua dengan persentase karies yang tinggi, hanya 1 (satu) pasang
yang memiliki anak dengan gigi yang baik, 5 (lima) pasang dengan
persentase karies sedang, selebihnya 40 pasang lagi, dengan persentase
karies yang tinggi.
Akan tetapi, dengan teknik pencegahan karies yang demikian maju
pada akhir-akhir ini, sebetulnya faktor keturunan dalam proses terjadinya
karies tersebut telah dapat dikurangi.
2. Ras
Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit ditentukan.
Namun, keadaan tulang rahang suatu ras bangsa mungkin berhubungan
dengan persentase karies yang semangkin meningkat atau menurun.
Misalnya, pada ras tertentu dengan rahang yang sempit sehingga gigi-gigi
pada rahang sering tumbuh tidak teratur. Dengan keadaan gigi yang tidak
teratur ini akan mempersukar pembersihan gigi, dan ini akan
mempertinggi persentase karies pada ras tersebut.
3. Jenis Kelamin
Dari pengamatan yang dilakukan oleh Milhahn-Turkeheim pada gigi
M1, didapat hasil sebagai berikut :
a. Pada laki-laki terdapat karies pada M1 kanan sebanyak 74.5% dan
M1 kiri sebanyak 77.6%
b. Pada perempuan terdapat karies pada M1 kanan sebanyak 81.5%
dan M1 kiri sebanyak 82.3%
Dari hasil ini terlihat bahwa persentase karies gigi pada perempuan
lebih tinggi dibanding dengan pria. Persentase karies molar kiri lebih tinggi
dibandingkan dengan molar kanan, karena faktor pengunyahan dan
pembersihan dari masing-masing bagian gigi.
4. Umur
Sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut gigi-geligi.
5
1. Periode gigi campuran, di sini molar 1 paling sering terkena karies.
2. Periode pubertas(remaja) umur antara 14-20 tahun. Pada masa
pubertas terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan
pembengkakan gusi, sehingga kebersihan mulut menjadi kurang
terjaga. Hal inilah yang menyebabkan persentase karies lebih tinggi.
3. Umur antara 40-50 tahun
Pada umur ini sudah terjadi retraksi atau menurunnya gusi dan
papil sehingga sisa-sisa makanan sering lebih sukar dibersihkan.
5. Makanan
Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh
ini dapat dibagi menjadi 2 :
1. Isi dari makanan yang menghasilkan energi. Misalnya, karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, serta mineral-mineral. Unsur-unsur tersebut
berpengaruh pada masa pra-erupsi serta panca-erupsi dari gigi-
geligi
2. Fungsi mekanis dari makanan yang dimakan
Makanan yang bersifat membersihkan gigi. Jadi, makanan
merupakan penggosok gigi alami, tertentu saja akan mengurangi
kerusakan gigi. Makanan bersifat membersihkan ini adalah apel, jambu
air, bengkuang, dan lain sebagainya makanan-makanan yang lunak dan
melekat pada gigi amat merusak gigi, seperti, permen, coklat, biskuit, dan
Iain sebagainya.
6. Unsur Kimia
Unsur kimia yang paling mempengaruhi persentase karies gigi ialah
Fluor.
7. Air Ludah
Pengaruh air ludah terhadap gigi sudah lama diketahui, terutama
dalam mempengaruhi kekerasan email. Air ludah ini dikeluarkan oleh
kelenjar parotis, kelenjar sublingualis, dan kelenjar submandibularis.
Selama 24 jam, air ludah yang dikeluarkan ketiga glandula ialah 1000-
2500 ml, dengan kelenjar submandibular mengeluarkan air ludah lebih
6
sedikit. pH rata-rata air ludah berkisar antara 5,25-8,5 (Andersen, 1922)
dan 6,1-7,7 (sauerwein,1961). Secara mekanis, air ludah ini berfungsi
untuk membasahi rongga mulut dan makanan yang dikunyah. Sifat
enzimatis air ludah ikut di dalam sistem pengunyahan untuk memecahkan
unsur-unsur makanan. Di dalam air ludah ini dijumpai enzim-enzim seperti
belaamilase,foosfatase, oksidase, glikogenase, kolagenase, lipase,
protease, urease, dan lain sebagainya. Enzim ini berasal dari bakteri-
bakteri, epitel, serta granulosit, dan limfosit (Tarigan, 2012)
8. Plak
Plak terbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti
musin, sisa-sisa sel jaringan mulut, leukosil, limposit, dan sisa-sisa
makanan, serta bakteri (Tarigan, 2012).
7
2. Tindakan Pasca Erupsi
Pada dasarnya hampir sama dengan pra erupsi hanya di
tambahkan dengan :
a. Kebersihan gigi dan mulut yang harus diperhatikan supaya tetap
sehat.
b. Makanan yang menguatkan gigi dan gusi
c. Pemeriksaan berkala 6 bulan sekali ke dokter gigi
B. Penggunaan Fluor
Penambahan fluor pada air dapat menambah konsentrasi ion fluor
dalam struktur apatit gigi yang belum erupsi, ini berarti struktur apatit gigi
akan lebih tahan lama pada lingkungan asam dan meningkatkan potensi
terjadinya remineralisasi, fluoride meningkatkan ketahanan email terhadap
asam dan meningkatkan proses remineralisasi, bereaksi dengan
hidroksiapatit membentuk fluorapatit, kadar fluor yang tinggi dapat
menghambat metabolisme bakteri. (Tarigan, 2015).
C. Menyikat Gigi
Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk
penyingkiran plak secara mekanis. Tujuan menyikat gigi adalah :
1. Menyingkirkan plak atau mencegah terjadinya pembentukan plak
2. Membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein
3. Merangsang jaringan gingiva
4. Melapisi permukaan gigi dengan fluor
Seperti yang dianjurkan menyikat gigi adalah minimal 2 kali sehari
yaitu pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur malam, penelitian
menunjukkan bahwa bila plak disingkirkan setiap hari secara sempurna,
maka tidak akan menimbulkan efek pada rongga mulut. Karena hanya
sedikit orang yang bisa menyingkirkan plak secara sempurna, perlu tetap
8
ditekankan pembersihan sulkus sebagai kontrol terhadap penyakit
periodontal dan sering menggunakan pasta yang mengandung fluor untuk
mengontrol karies.
D. Kerangka Konsep
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah
Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Molar 1 Permanen di
Puskesmas Mutiara Kisaran Timur sedangkan yang menjadi Dependen
adalah kerusakan gigi molar 1 permanen di Puskesmas Mutiara Kisaran
Timur.
E. Defenisi Operasional
1. Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Molar 1 Permanen di
Puskesmas Mutiara Kisaran Timur. Pemeliharaan kesehatan
diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak
mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan gigi
secara optimal. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek
pengetahuan, pendidikan, ligkungan, kesadaran masyarakat dan
penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan.
2. Karies gigi adalah suatu penyakit jaringan gigi yang ditandai
dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure
dan daerah interproximal) dan meluas kearah pulpa(Tarigan. 2015).
3. Gigi molar permanen adalah gigi geraham yang digunakan untuk
mengunyah, menumbuk dan menggiling makanan. Tujuannya
adalah untuk menghaluskan makanan dengan dibantu oleh enzim
9
di dalam rongga mulut. Jenis gigi ada berbagai macam, namun gigi
yang paling utama dan sering dibahas adalah gigi geraham.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
Ariku nto (2006) bila subjeknya kurang dari 100 lebih baik di ambil
semua .Dalam penelitian ini seluruh populasi menjadi sampel yaitu 30
orang.
12
1. Disclosing solution
2. Alkohol dan detol
3. Baskom berisi air bersih
4. Handuk steril.
Prosedur pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Semua pasien yang datang berobat kepoli gigi di Puskesmas
Mutiara Kisaran Timur yang berusia 6 s/d 8 tahun .
2. Selanjutnya peneliti membagikan kuesioner untuk di bagikan
kepada pasien yang didampingi oleh orang tua pasien ,atau wali
pasien.
3. Setelah selesai membagikan kuesioner peneliti memberikan arahan
kepada pasien yang di dampingi oleh orang tua pasien ataupun
wali pasien urntuk mengisi kuesioner.
4. Setelah kuesioner diisi oleh pasien kemudian peneliti mengambil
dan mengumpulkan kuesioner.
5. Setelah selesai peneliti melanjutkan pemeriksaan langsung
kepada pasien untuk diperiksa, untuk melihat gigi molar yang
rusak.
Data Iangsung di ambil oleh peneliti dengan dibantu dua orang ke
lokasi penelitian yaitu di Puskesmas Mutiara Kisaran Timur. Data
sekunder adalah data yang di ambil dari pasien yaitu berupa nama, umur.
hari/tanggal jenis kelamin, alamat.
13
2. Distribusi frekuensi pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
terhadap kerusakan gigi molar 1 permanen di Puskesmas Mutiara Kisaran
Timur.
3. Menghitung jumlah karies gigi molar 1 permanen.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak usia 6 s/d 8
tahun di Puskesmas Mutiara Kisaran Timur tahun 2018. Pengumpulan
data tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
terhadap kerusakan gigi molar 1 permanen maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Mulut Terhadap Kerusakan Gigi Molar 1 Permanen di Puskesmas Mutiara
Kisaran Timur tahun 2018
No Tingkat n %
Pengetahuan
1. Baik 3 10 %
2. Sedang 21 70 %
3. Buruk 6 20 %
Jumlah 30 100%
Tabel 4.2.
Disteribusi Frekuensi gigi M1 Permanen yang terkena karies di Pusksmas
Mutiara Kisaran Timur.
15
M1 kanan bawah 6 8
Jumlah 20 20
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang terkena karies pada gigi
molar 1 permanen di Puskesmas Mutiara Kisaran timur sebanyak 20
orang .
B. Pembahasan
Hal yang diperoleh berdasarkan penelltian yang telah dilakukan,
dengan melihat analisa data hasil yang diperoleh yaitu jumlah anak yang
terkena karies pada gigi molar 1 permanen di Puskesmas Mutiara
Kisaran timur yang diperiksa berjumlah 30 orang ditemukan 20 orang
(50%) 20 (50%) karies gigi Molar 1 permanen.
Dalam hal ini hasil penelelitian yang didapat sesuai dengan apa yang
ada pada tujuan pustaka yang menyebutkan bahwa bila kebersihan gigi
dan mulut yang bagus akan membuat gigi dan jaringan sekitarnya sehat.
Tujuan kebersihan gigi dan mulut adalah menghilangkan plak dari seluruh
permukaan gigi dan membersihkan dari segala sisa-sisa makanan yang
terdapat didalam rongga mulut.
Namun juga dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya karies cukup banyak, yaitu faktor dari dalam mulut, dari luar
mulut maupun faktaor utama penyebab karies gigi, jadi penelitian
berasumsi bahwa penyebab terjadinya karies bukan hannya tingkat
kebersihan gigi dan mulut yang mempengaruhi, akan tetapi masih banyak
faktor lain yang juga ikut berperan didalam misalnya gigi itu sendiri,
subtract (makanan) dan mikroorganisme penyebab bakteri. Kesadaran
menjaga Kesehatan mulut sangat perlu dan merupakan obat pencegah
terjadinya masalah gigi dan mulut yang paling tepat (Hidayat, dan
Tandiari, 2016).
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka didapat
kesimpulan bahwa pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
pada anak usia 6 s/d 8 tahun terhadap kerusakan gigi molar 1 permanen
di Puskesmas Mutiara kisaran Timur tahun 2018. Dari 30 anak usia 6 s/d
8 3 orang (10%) memiliki pengetahuan baik, 21 orang (70%) memiliki
pengetahuan sedang, dan 6 orang (20%) memiliki pengetahuan buruk.
Dari sampel sebanyak 30 orang, yang terkena karies pada gigi
molar 1 sebanyak 20 orang
B. Saran
1. Diharapkan pada pihak Puskesmas agar dapat melaksanakan
pelayanan kesehatan gigi melalui Usaha Kesehatan Gigi di Sekolah
atau UKGS
2. Diharapkan kepada seluruh masyarakat khusunya anak agar tetap
menjaga dan membiasakan diri untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulut .
3. Diharapkan kepada anak lebih banyak mengkonsumsi makanan
berserat seperti sayuran dan buah serta mengandung gula yang mudah
lengket.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,R dan Tandiari, A. 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut : Apa yang
Sebaiknya Anda Tahu?. Yogyakarta: Andi Publiser.
Putri dkk. 2013. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras Dan Jaringan
Pendukung Gigi, Jakarta: EGC.
http:/Iklinikgigisalsabila.blogspot.co.id/2013/01proses-pembentukan-
kakuluskarang-gigi.html?m=1(diakses 6 Januari 2018 )
http://doktergigi-semarang.blogspot.co.id/2013/05’Pengertian-dan-
komposisi-dentai.h1mi?m=1(diakses 6 Januari 2018).
http;//www.sakitgi2.com/2015/07/Ikarang-gigi.html?m=1(diakses 6 Januari
2018)
“https://luqmanhardianto.wordpress.com/2012/07/22/pengertian-
kesehatan-gigi-dan-mulut(diakses 6 Januari 2018).
18
KUESIONER
PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TERHADAP KERUSAKAN GIGI MOLAR 1 PERMANENT DI
PUSKESMAS MUTIARA KISARAN TIMUR
Nama :
Umur :
Hari / tanggal :
Jenis kelamin :
Alamat :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar, berilah tanda silang pada
jawaban yang menurut anda benar
19
a. Maju mundur
b. Atas bawah dan memutar
c. Bagian depan saja
20
10. Jenis makanan yang baik untuk kesehatan gigi adalah :
a. Coklat, dodol, permen, biskuit, es
b. Buah dan sayur.
c. Ikan,daging
21
FORMAT PEMERIKSAAN KARIES PADA USIA 6 S/ 8 TAHUN DI
PUSKESMAS MUTIARAN KISARAN TIMUR
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Tanggal Lahir :
Tanggal Pemeriksaan :
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
1 B Gigi berlubang M :
F
2 C Tumpatan dengan karies :
DMF-
3 D Tumpatan tanpa karies T
Gigi di cabut karena
4 E karies Gigi susu
Gigi dicabut karena olh D
5 sebab lain :
6 Selalant, varmish e ;
Abutmen, mahkota F
7 F khusus :
8 G Gigi tidak tumbuh
Gigi tidak termasuk
9 kriteria diatas
misalnya truma/fraktur
def-t
22
MASTER TABEL
PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI MULUT
TERHADAP KERUSAKAN GIGI 1 PERMANENT
DI PUSKESMAS MUTIARA KISARAN
TAHUN 2018
JK Gigi Terkena Karies 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
M1 M1 M1
N Na Um Kateg
L P Kana kiri Kanan
o ma ur ori
K R n Ata Bawa M1 Kiri
atas s h Bawah B S B S B S B S B S B S B S B S B S B S
8.Th
1 A.01 n L - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 Baik
8.Th
2 A.02 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 Baik
8.Th Sedan
3 A.03 n P - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 g
8.Th Sedan
4 A.04 n L - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 g
8.Th Sedan
5 A.05 n P - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 g
8.Th
6 A.06 n L - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 Baik
8.Th Sedan
7 A.07 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
8.Th
8 A.08 n L - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 Buruk
23
8.Th Sedan
9 A.09 n L - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
1 A.01 8.Th Sedan
0 0 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
1 A.01 8.Th Sedan
1 1 n L - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 g
1 A.01 8.Th Sedan
2 2 n P - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 g
1 A.01 8.Th
3 3 n P - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 Buruk
1 A.01 8.Th Sedan
4 4 n L - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 g
1 A.01 8.Th Sedan
5 5 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
1 A.01 8.Th Sedan
6 6 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
1 A.01 8.Th
7 7 n P - - - - 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 Buruk
1 A.01 8.Th Sedan
8 8 n L - - - ` 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
1 A.01 8.Th Sedan
9 9 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
2 A.02 8.Th Sedan
0 0 n L - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
2 A.02 8.Th
1 1 n P - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 Beruk
24
2 A.02 8.Th Sedan
2 2 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
2 A.02 8.Th Sedan
3 3 n L - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
2 A.02 8.Th
4 4 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 Buruk
2 A.02 8.Th Sedan
5 5 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
2 A.02 8.Th Sedan
6 6 n L - - - - 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 g
2 A.02 8.Th
7 7 n P - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 Buruk
2 A.02 8.Th Sedan
8 8 n L - - - - 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 g
2 A.02 8.Th Sedan
9 9 n P - - - - 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 g
3 A.03 8.Th Sedan
0 0 n L - - - - 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 g
25
JADWAL PENELITIAN
Bulan
Uraian
No
Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Pengajuan
1 Judul
Persiapan
2 Proposal
Persiapan izin
3 lokasi
Pengumpulan
4 Data
Pengolahan
5 Data
6 Analisa Data
Mengajukan
Hasil
7 Penelitian
Seminar Hasil
8 Penelitian
Pengadaan
laporan
9 Penelitian
26