Anda di halaman 1dari 30

DIGITALISASI INFORMASI DAN PELAPORAN

PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

Kepala Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan


Badan Pengawas Obat dan Makanan
Jakarta, 07 November 2020
AGENDA
1. Digitalisasi Pengawasan Obat dan Makanan
2. Implementasi 2D Barcode (Track and Trace
System)
3. Pelaporan 2D Barcode untuk Traceability
4. Digitalisasi Informasi dan Pelaporan Pengawasan
Obat dan Makanan untuk Publik
1. Digitalisasi Pengawasan Obat dan
Makanan BPOM
DIGITALISASI PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
BADAN POM

TANTANGAN ERA DIGITAL 4.0


➢ Globalisasi
➢ Luasnya cakupan
wilayah pengawasan di
Indonesia
➢ Keterbatasan SDM
Pengawas Obat dan DIGITALISASI PELAYANAN
Makanan DAN PENGAWASAN,
bertujuan Perkuatan Regulasi terkait
mendorong BPOM untuk Mempermudah dan pengawasan
melakukan DIGITALISASI Mempercepat stakeholder
PENGAWASAN agar lebih dalam Integrasi dengan system K/L,
efektif dan efisien a. Pengajuan perizinan sehingga mempercepat proses
b. Monitoring perizinan pelayanan stakeholder
c. Pembayaran
DIMANAPUN Membangun dan mengembangkan
KAPANPUN aplikasi layanan public berbasis
digital baik pre market dan post
market untuk produk yang berdar di
Indonesia serta ekspor impor
LAYANAN ONLINE PEMBAYARAN ONLINE

• Layanan publik Badan POM • TIDAK PERLU dating untuk


dapat diakses secara online melakukan pembayaran
dimanapun • Pembayaran dapat dilakukan
• Transaparansi progres layanan melalui Bank/ATM atau Mobile
melalui aplikasi Banking

SURAT IJIN ELEKTRONIK PELAPORAN ONLINE


HOTLINE: 1500533
• SURAT IJIN yang dikelurkan
SMS : 0812 19999 533
sebagian besar telah berbentuk
Email : halobpom@pom.go.id
elektronik yang bersertifikat BSre
Twitter : @bpom_re
Facebook: @bpom.official
Instagram : @bpom_ri
Youtube : Badan POM RI

AKSES PERATURAN

KEMUDAHAN jdih.pom.go.id
Kemudahan akses peraturan,
termasuk didalamnya rancangan
LAYANAN peraturan
Guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel
serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya maka Badan POM mengimplementasikan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
Payung Hukum berdasarkan Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018
4 3.68
3.5
3
2.44
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2018 2019

Catatan: Indeks SPBE Badan POM tahun 2018 - 2019


berdasarkan Nilai SPBE final hasil penilaian KemenPAN

Selain SPBE, aplikasi di Badan POM juga menerapkan dan memenuhi Standard Sistem
Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dengan memperoleh Sertifikat ISO/IEC 27001:2013
DIGITALISASI PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PENGAWASAN DAN MEMPERMUDAH PELAKU USAHA DALAM PROSES PERIZINAN

Integrasi
Pembayaran Konfirmasi Status
Online System melalui Wajib Pajak
Submission (OSS)
E-Payment (KSWP)

Indonesia Nasional
Tanda Tangan
Single Window
Elektronik (TTE)
(INSW)

INTEGRASI DENGAN
SYSTEM K/L lain

Website BPOM Informasi Regulasi BPOM Informasi Obat Baru Perpustakaan BPOM
SISTEM INFORMASI
MASYARAKAT • www.pom.go.id • jdih.pom.go.id • Pionas.pom.go.id • perpustakaan.pom.go.id
WEBSITE BADAN POM
www.pom.go.id
INFORMASI REGULASI DAN PERATURAN TERKAIT
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
Jdih.pom.go.id

Mempermudah Pelaku Usaha dan


Masyarakat memperoleh
informasi terkait Peraturan atau
regulasi ataupun rancangan
perubahan Peraturan terkait
Obat dan Makanan maka Badan
POM membangun

SISTEM INFORMASI HUKUM


BADAN POM
PUSAT INFORMASI OBAT NASIONAL PIO Nas menyediakan akses informasi
terstandar (Approved label) dari obat
pionas.pom.go.id yang telah disetujui oleh Badan POM.
PIO Nas dikelola oleh tenaga
professional layanan informasi obat
dan makanan, dengan didukung oleh
jejaring kerja dan dilengkapi
perpustakaan Badan POM.

MENU OBAT BARU : Informasi


Approved Label terhadap obat-obat
baru yang teregistrasi
SIKLUS PENGAWASAN BERBASIS DIGITAL
2. Implementasi 2D Barcode (Track and
Trace System)
DIGITALISASI PENGAWASAN PADA SUPPLY CHAIN DENGANTRACK AND TRACE SYSTEM
MELALUI PENERAPAN 2D BARCODE
• Melindungi masyarakat dari produk yang tidak memenuhi standar Peraturan Badan POM No 33 Tahun
TUJUAN • Mempermudah verifikasi produk terdaftar Badan POM 2018 tentang penerapan 2D Barcode
IMPLEMENTASI dalam Pengawasan Obat dan
• Mempermudah penelusuran distribusi produk otentifikasi (Track and
Trace) Makanan (sedang dilakukan
pembahasan rancangan
Perubahan Per BPOM)

Inovasi BADAN POM


a. Kewajiban Pencantuman 2D Barcode pada Produk secara BERTAHAP dimulai tahun 2018;
b. BPOM Mobile mempermudah pengaduan dan verifikasi produk

2D Barcode Identifikasi 2D Barcode Otentifikasi (Obat Keras)


• Sudah diimplementasikan pada >100.000 item pada
produk Obat golongan bebas, Obat bebas terbatas, • Sudah diimplementasikan pada 20 item produk
Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, Kosmetik, dan
Pangan Olahan

Produk yang sudah mengimplementasikan 2D Barcode

13 13
MANFAAT IMPLEMENTASI 2D BARCODE
PELAKU USAHA MASYARAKAT
• Brand reputation • Meningkatkan keterlibatan masyarakat
• Mempermudah penelusuran dalam pengawasan produk
distribusi produk (track and trace) • Meminimalisir risiko konsumsi pangan
• Optimalisasi demand forecast tidak memenuhi syarat (tanpa NIE dan
• Mengetahui pola konsumsi produk produk kedaluwarsa)
di Indonesia. • Menerima informasi legalitas produk
melalui aplikasi BPOM Mobile
• Memberikan laporan jika menemukan
produk di duga palsu melalui aplikasi
BPOM Mobile
METODE 2D BARCODE UNTUK PRODUK YANG BEREDAR DI
Sekilas Tentang Metode 2d Barcode
WILAYAH INDONESIA
Penerapan 2D Barcode (PerBPOM diundangkan Tahun 2018)

IDENTIFIKASI OTENTIFIKASI/SERIALISASI

• paling lambat 6 (enam) bulan • paling lambat 2 (dua) tahun


sejak penerbitan Izin Edar sejak penerbitan Izin Edar
secara elektronik yang secara elektronik yang
ditetapkan setelah Peraturan ditetapkan setelah Peraturan
Badan ini diundangkan. Badan ini diundangkan.
• paling lambat 5 (lima) tahun • Paling lambat 7 (tujuh) tahun
sejak Peraturan Badan ini sejak Peraturan Badan ini
diundangkan untuk seluruh diundangkan untuk seluruh
produk produk

16
Perubahan PerBPOM Nomor 33/2018
• Rancangan revisi PerBPOM Nomor 33 Tahun 2018 sedang
dilakukan evaluasi dan pengkajian kembali mengenai materi
muatan yg akan direvisi.

• Untuk saat ini, implementasi 2D Barcode masih sesuai dengan


ketentuan yang diatur dalam PerBPOM No. 33 Tahun 2018.
3. Pelaporan 2D Barcode untuk Traceability
2D BARCODE DI INDONESIA MENERAPKAN FULL TRACK AND TRACE SYSTEM

TRACK

Sarana Pelayanan
Sarana Distribusi Sarana Distribusi
Sarana Produksi Kesehatan (Klinik, Masyarakat
Pusat Cabang
Rumah Sakit)

TITIK PELAPORAN

TRACE
Kegiatan Pelaporan pada Setiap Sarana

SARANA PRODUKSI SARANA DISTRIBUSI PUSAT SARANA DISTRIBUSI CABANG SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
Generate 2D Barcode Pelaporan penerimaan produk dari Pelaporan penerimaan produk dari Pelaporan penerimaan
1. Secara Mandiri atau Tim Global sarana produksi (inbound) sarana distribusi (inbound) produk dari sarana
Industri; ATAU distribusi cabang (inbound)
2. Permohonan generate ke BPOM
Pelaporan 2D Barcode yang berhasil Pelaporan Pengiriman Produk ke Pelaporan Pengiriman Produk ke Pelaporan Penjualan Produk
diterbitkan Distributor Cabang (outbound) Sarana Pelayanan Kesehatan ke Konsumen
(outbound)
Pelaporan Pengiriman Produk ke
Distributor (outbound)
Guna Mempermudah Pelaporan 2D Barcode Otentifikasi
(Serialisasi) di setiap Jalur Supply Chain, BPOM menyiapkan
3 alternatif media Pelaporan,
MANUAL PENGGUNAAN >> TTAC.POM.GO.ID/PUBLICATION
Pelaporan Sistem Pelaporan
Pelaku Usaha ke melalui BPOM
Sistem BPOM Mobile
melalui
Application
Programme
Interface

Pelaporan
melalui Upload
CSV pada
website
ttac.pom.go.id
Register Akun Pelaporan
1. ONLINE REGISTRASI 2. PERMOHONAN MELALUI EMAIL

Register pada laman


ttac.pom.go.id/register 1. Kirimkan semua informasi
dan dokumen sesuai laman
pendaftaran
Isi seluruh data pada ttac.pom.go.id/register
form pendaftaran 2. Kirim melalui email
barcodebpom@pom.go.id
3. Tim Helpdesk akan
menyampaikan akun
Verfikasi data oleh BPOM perusahaan Anda
minimal 24 jam setelah daftar

Pendaftar akan memperoleh


email verifikasi untuk login
pada ttac.pom.go.id/login
Source pict: google.com
Urutan Isian 2D Barcode
Human Readable
Otentifikasi
BPOM tidak menetapkan urutan wajib Human readable pada kemasan
untuk isian 2D Barcode tetapi 2D mengikuti ketentuan penandaan adan
Barcode harus berisi 4 (empat) pelabelan pada REGULASI TATA CARA
informasi: REGISTRASI OBAT (BUKU COKLAT)
a. NIE dan/atau identitas roduk secara
internasional (GTIN) Sehingga
b. No bets untuk GTIN dan nomor serialisasi tidak
c. Tanggal kedaluwarsa produk wajib dicantumkan menyesuaikan Buku
d. Nomor serialisasi Coklat saat ini yang berlaku.

BPOM mengakomodir standar global 2D


Barcode berupa Data matrix dan QR
code
Agregasi

KARTON DUS PALET

SERIALISASI AGREGASI/ PARENT CHILD RELATION SHIP

Setiap kemasan primer (kecuali a. 2D Barcode pada dus (parent) dapat memberikan informasi
kemasan obat yang dikecualikan) tentang satuan item per karton obat (child) di dalamnya , atau:
memiliki 2D BARCODE b. 2D Barcode pada pallet (parent) dapat memberikan informasi dus
OTENTIFIKASI UNIK PER ITEM dan karton yang terdapat didalamnya (child)
PRODUK sebagai identifier
BPOM dapat mengakomodir sebanyak 3 level 2D Barcode
Jenis 2D Barcode untuk Barcode Sekunder/Tersier dapat berupa 1D/2D
BArcode

Source pict: google.com


4. Digitalisasi Informasi dan Pelaporan
Pengawasan Obat dan Makanan untuk Public
Spesifikasi minimum smartphone untuk BPOM Mobile
1. Operating System (OS)
a. Android : OS di atas versi 5.0
b. iOS: OS di atas versi 11.0
2. Aplikasi juga dapat dijalankan pada desktop browser seperti
Chrome, Firefox, Safari, dan Microsoft Edge minimal versi 79
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai