Anda di halaman 1dari 29

Berbagai Manfaat Curcuma Untuk Kesehatan

dan Peran Piperin dalam Peningkatan


Bioavailabilitas
Prof. Dr. Sukardiman, MS, Apt.
Outline
• Curcuma sp.
• Curcumin, Curcuminoids and Essential Oils in Turmeric and Java
Turmeric
• Myths and Facts of Curcumin
• Manfaat/ KhasiatCurcumin
• Potential Role of Curcumin in Curcuma sp. for Prevention and
Management of COVID-19
• Take-home messages
Curcuma sp.
• Curcuma Sp. is agenusof about 100 accepted
species in the
family Zingiberaceaethat contains such species as
turmeric (Curcuma longa)
and java turmeric (Curcuma xanthorrhiza).

• They are native to Southeast Asia, southern China, the


Indian Subcontinent, New Guinea and northern
Australia
What is Curcumin?

Curcumin is a yellow pigment found primarily in


turmeric and java turmeric.

Curcumin is the primary bioactive


substance in turmeric and java
turmeric.

Curcumin is a polyphenol with anti-inflammatory


properties and the ability to increase the amount of
antioxidants that the body produces.
Rich in
Java
Turmeric

Rich in
Turmeric
Mitos Fakta
“Konsumsi Curcumin dapat Hasil riset Bioinformatika yang dirilis Maret 2020
menggunakan metode pemodelan bioinformatika
meningkatkan resiko terpaparnya (moleculer docking), curcumin mampu berikatan
COVID-19 karena dapat dengan reseptor protein SARS-CoV-2 yaitu melalui
meningkatkan reseptor ACE-2” ikatan dengan domain protease (6Lu7) dan spike
glikoprotein.
Curcumin diketahui menghambat pelepasan senyawa
penyebab peradangan atau sitokin proinflamasi seperti
interleukin-1, interleukin-6 dan tumor necrosis factor-α,
sehingga mencegah terjadinya badai sitokin.
Curcumin memiliki efek menghambat proses
pertumbuhan virus, baik secara langsung dengan cara
merusak fisik virus maupun melalui penekanan jalur
pensinyalan seluler yang penting dalam proses replikasi
virus.
Curcumin: Possibly Effective for:
•Hay fever.
•Depression.
•High levels of cholesterol or other fats (lipids)
in the blood (hyperlipidemia).
•Buildup of fat in the liver in people who drink
little or no alcohol (nonalcoholic fatty liver
disease orNAFLD).
•Osteoarthritis.
•Itching.
Efek imunomodulator Curcumin

✓ Efek imunomodulator dari Curcumin tertulis dalam beberapa jurnal, diantara dua-nya
seperti jurnal disamping ini:
✓ Efek imunomodulator dari curcumin adalah karena kemampuannya dalam
berinteraksi dengan mediator sistem imun, bukan hanya komponen selular seperti
sel dendrit, makrofag, sel B dan T juga komponen molekular yang berhubungan
dengan proses inflamasi seperti sitokin
✓ Curcumin juga tebukti bersinergi dengan anti mikroba seperti anti TB, anti bakteri
pneumonia, dll
Potential Role of Curcumin in Prevention and Treatment of COVID-19

1. The receptor binding domain (RBD) of Coronaviruses recognize a variety of host protein
receptors including – angiotensin converting enzyme 2 (ACE2), aminopeptidase N (APN)
(also known as CD13), dipeptidyl peptidase 4 (DPP4), carcinoembryonic antigen-related cell
adhesion molecule 1 (CEACAM1) [4] and cellular serine protease TMPRSS2 facilitate the
entry of human SARS-CoV-2 in host cells.
2. The defined role of CD13 in the pathogenesis of SARS-CoV-2 is not yet fully explored;
however, blockage of CD13 could serve as prophylaxis for COVID-19 as suggested previously.
3. The natural / plant based inhibitors of CD13 could feasibly be tested and used as a
preventive and curative measure for COVID-19.
4. Curcumin has been found to irreversibly inhibit Aminopeptidase N / CD13, indicating that
curcumin could indeed be effective in preventing the Coronavirus infection by inhibiting its
cell binding via CD13.
5. Curcumin has also been shown as a potential anti-HIV agent due to its HIV-1 or HIV-2
protease inhibitor and HIV-1 integrase inhibitor activities. Various commercially available
antiviral drugs have been shown to be effective against SARS-CoV and SARS-CoV-2
→ Curcumin could be used as preventive as well as treatment option for SARS-CoV-2.
https://bit.ly/BUKUPEDOMANHERBALDANSK2020
Badai sitokin pada COVID-19
1. Ketika seseorang yang sudah memilki potensi sitokin rilis kemudian terinfeksi dengan virus
penyebab COVID-19; maka sitokin rilis seolah olah dipicu dan dibangunkan; maka terjadilah
pelepasan sitokin yang tidak terkendali atau badai sitokin. Badai sitokin menciptakan
peradangan yang melemahkan pembuluh darah di paru-paru dan menyebabkan cairan
radang meresap ke alveoli), membanjiri pembuluh darah dan akhirnya menciptakan
masalah sistemik di banyak organ, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada seluruh
organ.
2. Badai sitokin di paru paru; maka paru paru akan dipenuhi oleh cairan dan sel-sel imun
seperti macrofage yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyumbatan jalan napas;
kemudian menimbulkan sesak napas dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
3. Pada kasus COVID-19; respons sitokin dikombinasikan dengan menurunnya
kemampuan/kapasitas dalam memompa oksigen ke seluruh tubuh, dapat menyebabkan
kegagalan organ. Kerusakan organ organ itu antara lain edema paru, miokarditis, acute
kidney injury, acute ischemic liver, ensefalitis; dan istilah ini kemudian dikenal dengan istilah
Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS), yang dapat mengakibatkan kematian.
Curcumin Berperan dalam Supresi Badai Sitokin
The Downside of Curcumin
Take-home Messages
1. Ekstrak Kunyit dan Temulawak mengandung senyawa aktif utama berupa Curcumin
2. Curcumin memiliki banyak khasiat, karena bersifat anti-inflamasi, antioksidan, dan
imunomodulator.
3. Di samping Curcumin, kandungan Xanthorrhizol dalam Temulawak yang bersifat
hepatoprotektor akan memulihkan gangguan fungsi liver.
4. Curcumin juga mempunyai sifat neuroproteksi, kardioproteksi, antidiabetik, antimikroba dan
antikanker.
5. Curcumin memiliki peran penting sebagai immunomodulator dan berpotensi sebagai anti-virus
SARS-CoV-2
6. Curcumin juga mempunyai sifat anti-inflamasi yang dapat meredakan badai sitokin yang
mungkin terjadi pada COVID-19.
7. Oleh karena itu, Curcumin berpotensi digunakan dalam pencegahan maupun terapi COVID-19.
8. Walaupun Curcumin secara tunggal sulit diabsorpsi, namun adanya minyak atsiri pada ekstrak
temulawak (xanthorrhizol) diharapkan mampu memperbaiki absorpsi dari Curcumin.
9. Penambahan Piperine mampu meningkatkan bioavailabitas Curcumin, sehingga meningkatkan
absopsi dari Curcumin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai