LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Bencana
Bencana alam merupakan konsekuensi dari kombinasi aktivitas
alami, baik peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah
longsor dan aktivitas manusia.ketidak berdayaan manusia akibat kurang
baiknya manajemen kesiap siagaan dan keadaan darurat menyebabkan
kerugian dalambidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
(Hambali 2017)
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang
diakibitkan oleh gejala atau faktor alam. Gejala alam merupakan gejala
yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi, tetapi hanya ketika
gejala alam tersebut melanda manusia (Kehilanagn nyawa) dan segaa
produk budidayanya (kepemlikan, arta benda), kita baru dapat
menyebutkan sebagai bencana. (hambali, 2017)
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk
mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan manusia,
pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan “bencana muncul bila
ancaman bahaya bertemu dengan ketidak berdayaan” dengan demikian
aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di
daerah tanpa ketidak berdayaan manusia, misalnya gempa bumi di
wilayah tak berpenghuni, konsekuensinya pemakaian istilah “alam” juga
di tentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka
tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung
pada bentuk bahaya sendiri,mulai dari kebakaran yang mengancam
bangunan individu, sampai peristiwa tabrakan motor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.(Hambali 2017)
Menurut Departemen Kesehatan RI (2001) , definisi bencana
adalah peristiwa atau kejadian disuatu daerah yang mengakibatkan
kerusakan etiologi,kerugian kehidupan manusia, serta memburuknya
derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga
memerlukanbantuan luarbiasa dari pihak luar.
3. Covid-19
Bencana pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang
berdampak pada kondisi kehidupan masyarakat di hampir 207 negara di
dunia, juga dirasakan dampaknya di Indonesia. Sejak ditemukan kasus
pertama Covid-19 di Indonesia pada awal bulan Maret 2020, dalam
sebulan hingga awal Mei 2020 telah tercatat 10.843 kasus penderita
terkonfirmasi Covid-19 dengan jumlah kematian 831 korban jiwa,
walaupun terdapat 1.665 orang penderita yang sembuh dari total 22.545
orang penderita yang masih dirawat (Gugus Tugas Covid-19, per 2 Mei
2020). Angka resmi yang diterbitkan secara harian oleh Gugus Tugas
Covid-19 sejak dibentuknya pada pertengahan bulan Maret 2020,
menunjukkan adanya kenaikan kasus korban yang terinfeksi Covid-19
yang cukup signifikan, terutama pada periode minggu pertama Mei 2020,
yang kenaikannya berkisar lebih dari 150 hingga 400 kasus per harinya.
(Suprayoga Hadi, 2020)
b. faktor penyebab PTSD
Ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi PTSD. Faktor-faktor tersebut
adalah:
1) Faktor biologis
Meliputi riwayat kecemasan keluarga dan ukuran hipo kampus
yang lebih kecil dari pada umumnya, jenis kelamin, saat
mengalami peristiwa trauma.
2) Faktor sosial
Yakni adanya dukungan sosial dari berbagai pihak seperti orang
tua, keluarga, teman, sahabat, guru dan masyarakat sekitar sangat
membantu individu dalam melewati kondisi trauma.
3) Faktor psikologis
Meliputi karakteristik kepribadian individu, pengalaman trauma,
resiliensi dan kerentanan terhadap efek trauma, dan perasaan malu