Anda di halaman 1dari 4

rganisasi Profesi dan Kode Etik 

Profesi
Posted on May 8, 2011 | Leave a comment
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh
profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu,
istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran,
sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima
bayaran untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri
umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.
Karakteristik Profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi
mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar
karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi,
juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa
diterapkan dalam praktik.
2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi
oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan
khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya
memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya
ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama
pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk
mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga
dipersyaratkan.
6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa
dipercaya.
7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan
pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar
aturan.
9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya
sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka
yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi
paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja
profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan
publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan
masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih
status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya.
Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang
mereka berikan bagi masyarakat.
a. Organisasi Profesi : organisasi yang biasanya bersifat nirlaba, yang ditujukan untuk
suatu profesi tertentu dan bertujuan melindungi kepentingan publik maupun profesional
pada bidang tersebut. Organisasi memberikan sertifikasi profesional untuk
menunjukkan bahwa seseorang memiliki kualifikasi pada suatu bidang tertentu. Tetapi
tidak selalu keanggotaan pada suatu organisasi sama dengan sertifikasi.
b. Kode Etik : Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan
apa yang harus dilakukan dan apa yang harus tidak dilakukan atau pola aturan, tata
cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik
merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
c. Kode Etik Profesi : kode etik yang terkait dengan profesi yaitu pedoman sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas profesi dan dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu contohnya adalah kode etik guru, “Guru memiliki kewajiban
untuk membimbing anak didik seutuhnya dengan tujuan membentuk manusia
pembangunan yang pancasila”. Berikut isi kode etik guru yang perrtama dengan istilah
“bebakti membimbing” yang artinya mengabdi tanpa pamrih dan tidak pandang bulu
dengan membantu (tanpa paksaan, manusiawi). Jadi guru harus berupaya dalam
membentuk manusia pembangunan pancasila harus seutuhnya tanpa pamrih”.
d. Perbedaan Organisasi Dalam dan Luar Negeri
Organisasi dalam suatu Negara merupakan hubungan antara warga Negaranya sendiri
mauapun hubungan antara Negara sendiri dengan Negara lain atau yang biasa disebut
hubungan internasional. Hubungan internasional ini merupakan cabang dari ilmu politik,
dan merupakan suatu studi tentang persoalan luar negeri dan isu global di antara
negara dalam sistem internasional, termasuk peran negara-negara, organisasi
antarpemerintah, organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat, dan
perusahaan-perusahaan multinasional
Untuk itu hubungan ini dapat disebut juga sebagai bidang akademis dan kebijakan
publik dan dapat bersifat positif atau normatif karena berusaha menganalisis serta
merumuskan kebijakan luar negeri negara-negara tertentu yang dimana kedua belah
pihak harus saling mengerti dan memahami kepentingan masing – masing Negara.
Berikut ini contoh dari aturan – aturan dari suatu organisasi :
a.       Jika Negara asing ingin mengadakan pengumpulan dana disuatu Negara, maka
organisasi asing tersebut menyebabkan organisasi domestic terbentuk dan
mengusulkan pembentukan organisasi domestic tersebut kepada pemerintah. Pada
waktu pembentukan diusulkan bahwa organisasi dalam negeri akan melakukan
penggalangan dana dan akan membayar administrasi dariperhimpunan dana dan akan
mengirim semua saldo tersebut ke organisai asing tersebut.
b.      Seorang penduduk asli berkeinginan untuk melanjutkan pekerjaannya ke
organisasi asing yang saling berhubungan. Maka maka ia harus mendapat ijin dari
organisasi asing tersebut serta mendapat surat ijin. Dan organisasi domestic
menyatakan bahwa ia akan menerima kontribusi dan mengirim seseorang tersebut
pada kondisi yang nyaman pada organisasi asing.
c.       Organisasi asing harus menandatangani perjanjian dengan organisasi domestic
yang mengatur bahwa organisasi dalam negeri akan mengatur keselurhannya.
d.      Jika organisasi domestic ingin melakukan kerja sama dinegara asimg maka
organisasi domestic harus membuat anak perusahaan dinegara asing tersebut untuk
memfasilitasi operasi disana. Organisasi asing dibentuk untuk tujuan kenyamanan
administrative.
Kesimpulan, setiap organisasi harus sama – sama mendapat ijin dari masing – masing
ngara jika akan melakukan kerja sama. Dan tidak hanya berlaku pada organisasi dalam
negeri tapi berlaku juga untuk porganisasi luar negeri.
Sumber :
http://www.deplu.go.id/Pages/IFP.aspx?P=OrganisasiInternasional&l=id
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi

Anda mungkin juga menyukai