Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268

PENDIDIKAN EKONOMI MELALUI INTEGRASI NILAI-


NILAI PANCASILA DAN EKONOMI KERAKYATAN

NANIS HAIRUNISYA

ABSTRAK
Tulisan ini akan memberikan suatu pemikiran tentang upaya meningkatkan
kurikulum ekonomi, bahan dan tehnik pedagogis untuk mengajar ekonomi di
semua tingkat pendidikan. Pendidikan ekonomi ini akan dikembangkan berbasis
pada nilai-nilai Pancasila dan ekonomi kerakyatan.

LATAR BELAKANG dupkan’ kembali Pendidikan Pan-


Pancasila sebagai dasar, casila sebagai salah satu pilar bangsa
pandangan hidup, filsafat negara, sebagaimana diamanatkan oleh
ideologi nasional dan sebagai MPR-RI. (Triyanto dkk, 2012)
platform nasional sejak 18 Agustus Bangsa Indonesia menya-
1945 sangat penting untuk takan kemerdekaan Indonesia bukan
diwariskan kepada generasi penerus tanpa ideologi. Kemerdekaan kita
perjuangan bangsa Indonesia berlandaskan Doktrin Kebangsaan
melalui pendidikan agar tidak dan Doktrin Kerakyatan seba-
kehilangan jati diri Bangsa gaimana tercermin dalam Pan-
Indonesia. Pendidikan di perguruan casila.Dokrin kebangsaan terkait
tinggi memegang peranan yang dengan ke-Bhinekaan Tunggal Ika-
sangat penting untuk memper- an, dengan pluralisme dan
tahankan dan mengembangkan multikulturalisme yang harus
nilai-nilai Pancasila dalam disatukan oleh “rasa bersama” dalam
kehidupan berbangsa dan ber- idiom nation state berikut semangat
negara. nasionalisme yang menyertainya.
Di era reformasi yang Nasionalisme menegaskan bahwa
ditandai dengan jatuhnya rezim kepentingan nasional harus
Soeharto, Pancasila semakin sulit diutamakan tanpa mengabaikan
dan termarjinalkan dalam perkem- tanggung jawab global. (Sri Edi
bangan kehidupan berbangsa dan Swasono; 2012; 2)
bernegara. Euforia demokrasi yang Bhineka Tunggal Ika Tan
mengusung kebebasan cenderung Hana Darma Mangrwa (yang
mengesampingkan aspek pendi- beraneka itu adalah satu tidak ada
dikan moral. Pendidikan Pancasila kewajiban yang mendua hanya demi
yang dahulu dijadikan benteng bangsa dan negara yang satu),
moral bagi generasi muda telah merupakan suatu warisan nilai yang
’dikerdilkan’ ke dalam format sangat dalam maknanya untuk
Pendidikan Kewarganegaraan bangsa Indonesia. Indonesia sangat
(PKn) yang sarat dengan pendi- beraneka ragam, pluralistik dan
dikan demokrasi namun minim multikulturalistik, namun satu, ikatan
pendidikan moral. Dekandensi moral kesatuannya adalah Pancasila.
remaja akhir-akhir ini menyadarkan Pancasila berfungsi sebagai pemer-
kita akan pentingnya ’menghi- satu (common platform) bagi

Alamat Korespondensia:
Nanis Hairunisya, Dosen Universitas Panca Marga Probolinggo
Email:anisa889@gmail.com
687 | Nanis Hairunisya

pluraisme dan multikulturalisme dibandingkan tahun 2012 yaitu


yang tidak bisa diperselisihkan lagi mencapai 0,41%. Indonesia pernah
yang seharusnya digunakan sebagai memiliki angka gini rasio terendah di
konsensus nasional. Inilah embrio level 0,35% pada 2008.
dari nasionalisme Indonesia bagi Selain itu tulisan ini bertujuan
seluruh bangsa Indonesia. untuk mengingatkan kembali pada
Kenyataan bahwa pembangu- Bangsa Indonesia , bahwa untuk
nan telah menggusur orang miskin menghadapi tantangan yang semakin
dan bukan kemiskinan, warga negara berat di masa yang akan datang
asing sebagai pemegang konsesi bagi terutama adanya AFTA 2015 itu kita
usaha-usaha ekonomi yang strategis sudah mempunyai idiologi yang kuat
sementara orang Indonesia hanya yaitu Pancasila yang harus dijadikan
sebagai pekerja dan penonton saja. benteng pertahanan nilai. AFTA 2015
Selain itu “ daulat pasar” telah sudah di depan mata . Beberapa bulan
menggusur “daulat rakyat”. Yang lagi Bangsa Indonesia siap tidak siap
terjadi hanyalah marginalisasi rakyat harus menghadapinya. Pembangunan
dengan pemujaan pada pasar (market sumber daya manusia melalui
fundamentalism) pemujaan pasar ini pendidikan merupakan suatu
memperbesar yang kuat dan keharusan untuk meghadapi dan
menghancurkan yang lemah. menjalani AFTA tersebut. Sudah
Penjajahan di bidang ekonomi masih menjadi rahasia umum bahwa tingkat
terus berlangsung dengan beralihnya kualitas sumber daya manusis
kepemilikan si lemah pada si kuat. Indonesia secara umum masih berada
Sampai detik ini kesejah- dibawah kualitas negara lain di
teraan masyarakat masih terus ASEAN.
diusahakan dengan suatu ketidak- Tulisan ini akan memberikan
pastian apalagi dengan kenaikan suatu pemikiran tentang upaya
BBM membuat rakyat kecil semakin meningkatkan kurikulum ekonomi,
termarginalkan dari kehidupan bahan dan tehnik pedagogis untuk
ekonomi. Indonesia mencatat tingkat mengajar ekonomi di semua tingkat
kemiskinan masyarakat Indonesia pendidikan. pendidikan ekonomi
pada tahun ke tahun selalu berbasis pada nilai-nilai Pancasila
mengalami penurunan. Meski begitu, dan ekonomi kerakyatan.
laju tingkat kemiskinan penduduk di Sebagai wahana pendidikan
Indonesia dinilai tidak seimbang jika ekonomi yang mengintegrasikan
dibandingkan dengan laju tingkat nilai-nilai Pancasila dan ekonomi
kekayaan. Ketimpangan bukan kerakyatan sebenarnya kita sudah
karena orang miskin tambah miskin, mempunyai wadah perjuangan yaitu
orang miskin memang naik kelas, melalui koperasi. Koperasi adalah
tapi orang kaya kenaikannya lebih badan usaha dan wadah yang tepat
tinggi, jadi tidak seimbang (Doddy untuk ekonomi rakyat berdasarkan
Zulverdi, 18/2/2014). paham kooperative. Kesemuanya
Hal itu terbukti dengan angka mendukung percepatan upaya
tingkat kesenjangan ekonomi (Gini melaksanakan transformasi ekonomi
Rasio) penduduk Indonesia mening- dan transformasi sosial. Peran
kat jika dibandingkan dengan tahun strategis ekonomi rakyat ini harus
2012. Bank Indonesia (BI) mencatat benar-benar dipahami. Wadah
Gini Rasio pada 2013 lebih tinggi ekonomi rakyat yang paling tepat

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pendidikan Ekonomi …| 688

adalah koperasi apalagi kita dan Budha. Walau kita berbeda tetapi
memperhatikan doktrin kebangsaan kita harus hidup rukun dengan sikap
dan doktrin kerakyatan yang saling hormat-menghormati antar
diemban oleh sistem ekonomi pemeluk agama lain di kehidupan
nasional yaitu Pancasila dan Pasal 33 sehari-hari sebagai pengamalan dari
UUD 1945. Pertanyaan dasanrnya Sila Pertama dalam kehidupan
dalah mengapa kita terjebak oleh sehari-hari.
pola pikir kompetitivisme dan tidak Sila Kedua, Kemanusian Yang
mengutamakan kooperativisme. Adil Dan Beradab. Mengajarkan kita
Efisien tidak hanya bisa dicapai untuk memperlakukan manusia
melalui persaingan yng ganas tetapi sesuai dengan harkat dan marta-
bisa juga dicapai melalui kerjasama batnya sebagai makhluk Tuhan Yang
yang menghasilkan efisiensi sinergik Maha Esa. Menjunjung nilai – nilai
yang berlipat. kemanusiaan dalam kehidupan
Permasalahannya adalah: sehari-hari dapat kita lakukan dengan
bagaimana menerapkan pendidikan membantu orang yang kesusahan
ekonomi di semua tingkat satuan tanpa memandang agama, derajat, ras
pendidikan dengan mengintegrasikan dan golongan ekonomi yang berbeda.
nili-nilai Pancasila dan ekonomi Sila Ketiga, Persatuan Indo-
kerakyatan , sebagai wahana nesia. Sila ketiga benar-benar
pendidikan ekonomi yang bermoral menggambarkan Pancasila. Bhineka
bagi peserta didik melalui koperasi Tunggal Ika, yang artinya walaupun
yang sudah mulai dilupakan oleh kita berbeda-beda tetapi kita tetap
generasi muda. satu. Indonesia memiliki bermacam-
macam suku, adat, budaya, dan
PEMBAHASAN berjuta-juta penduduk yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke.
Pancasila : Makna dan Realitas. Persatuan itu mendorong untuk
Masyarakat yang lahirnya sebelum tercapainya kehidupan yang bebas di
orde baru sampai dengan orde baru Negara yang Merdeka dan Berdaulat.
pastilah tidak asing dengan sila-sila Sila keempat, Kerakyatan
dan makna Pancasila. Namun yang di pimpin oleh hikmat
generasi yang lahir setelah orde baru, kebijaksanaan dalam permu-
perlu dipertanyakan lagi apakah syawaratan perwakilan. Kita sebagai
mereka masih hafal sila-sila dalam warga negara dan warga-masyarakat
Pancasila atau mungkin mereka Indonesia mempunyai kedudukan,
hanya pernah mendengar kata hak dan kewajiban yang sama dalam
Pancasila. Kembali penulis keputusan yang menyangkut
memaknai sila-sila yang ada dalam kepentingan bersama terlabih dahulu
Pancasila sebagai berikut: diadakan musyawarah, dan kepu-
Sila Pertama, Ke Tuhanan tusan musyawarah diusahakan secara
Yang Maha Esa. Mengajarkan untuk mufakat. Menghormati setiap hasil
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha keputusan musyawarah dan melak-
Esa. Kita warga Indonesia masing- sanakannya
masing memiliki agama dan dengan rasa tanggungjawab.Keputus
keyakinan yang berbeda. Indonesia an yang diambil harus dapat
memliki 5 agama yang di akui yaitu, dipertanggungjawabkan secara moral
Islam, Protestan, Khatolik, Hindu, kepada Tuhan Yang Maha Esa,

ISSN 2407-4268
689 | Nanis Hairunisya

menjunjung tinggi harkat dan melalui Penataran P4 (Pedoman


martabat manusia, serta nilai-nilai Penghayatan dan Pengamalan
kebenaran dan keadilan. Pancasila). Kedua, liberalisasi
Sila kelima, Keadilan Sosial politik dengan penghapusan
bagi seluruh rakyat Indonesia. ketentuan oleh Presiden BJ Habibie
Menyadari hak dan kewajiban tentang Pancasila sebagi satu-
yang sama untuk menciptakan satunya asas dalam setiap
keadilan sosial dalam kehidupan organisasi (asas tunggal). Pengha-
mas-yarakat indonesia. Bersikap adil pusan ini memberi peluang bagi
terhadap sesama, menjaga adopsi asas-asas ideologi lain,
keseimbangan antara hak dan kewa- khususnya yang berbasiskan agama
jiban serta menghormati hak-hak (religious-based ideology). Pancasila
orang lain. Memupuk sikap suka cenderung tidak lagi menjadi
bekerja keras dan menghargai karya common platform dalam kehidupan
orang lain yang berman- politik. Ketiga, desentralisasi dan
faat, sertabersama-sama mewujudkan otonomi daerah yang sedikit banyak
kemajuan yang merata dan mendorong penguatan sentimen
kesejahteraan bersama. kedaerahan, yang jika tidak
Munculnya gelombang diantisipasi dapat menumbuhkan
demokratisasi serta meningkatnya sentimen local-nationalism yang
globalisasi membuat ideologi dapat tumpang tindih dengan
Pancasila menjadi kurang relevan ethno-nationalism (Azyumardi Azra,
dalam dunia tanpa batas. Jatuhnya 2007).
rezim orde baru yang diikuti dengan Mengutip survei yang
krisis ekonomi dan politik semakin dilakukan aktivis Gerakan Maha-
membuat ideologi Pancasila sebagai siswa dan Pemuda Indonesia
basis ideologis, common platform, (GMPI) tahun 2006, sebanyak 80
dan identitas nasional bagi negara persen mahasiswa memilih syariah
dan bangsa Indonesia seolah sebagai pandangan hidup berbangsa
menjadi semakin kehilangan dan bernegara. Sebanyak 15,5
relevansinya. Para pejabat dan persen responden memilih aliran
kaum intelektual kurang tertarik sosialisme dengan berbagai varian
untuk membicarakan Pancasila sebagai acuan hidup. Hanya 4,5
karena kuatir akan dituduh antek persen responden yang masih
orde baru. memandang Pancasila tetap layak
Terdapat tiga faktor sebagai pandangan hidup berbangsa
yang membuat Pancasila semakin dan bernegara. Penelitian itu
sulit dan marjinal dalam dilakukan di Universitas Indonesia,
perkembangan kehidupan Institut Teknologi Bandung,
berbangsa dan bernegara. Pertama, Universitas Gadjah Mada, Uni-
Pancasila terlanjur tercemar karena versitas Airlangga, dan Universitas
kebijakan rezim Soeharto yang Brawijaya. Perguruan-perguruan
menjadikan Pancasila sebagai alat tinggi tersebut selama ini dikenal
mempertahankan status-quo sebagai basis gerakan politik di
kekuasaannya. Rezim orde baru Indonesia. Survei tersebut menun-
juga mendominasi pemaknaan jukkan semakin rendahnya se-
Pancasila yang selanjutnya mangat nasionalisme di kalangan
dilakukan indoktrinisasi secara paksa generasi penerus bangsa. Banyak

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pendidikan Ekonomi …| 690

generasi muda yang lupa isi harfiah pembelajaran di bidang ekonomi,


Pancasila. Apalagi mengerti tingkat melek huruf ekonomi
Pancasila secara maknawi (Kompas, berbagai kelompok, dan faktor-faktor
4/3/2008). yang mempengaruhi tingkat melek
Kompas, edisi 1 Juni ekonomi.
2008 melaporkan hasil survei yang http://en.wikipedia.org/wiki/Economi
dilakukannya pada tanggal 28 s/d 29 cs_education
Mei 2008 melalui telepon pada 835 Pendidikan, menurut
responden berusia 17 tahun ke atas Webster’s New World dictionary
yang dipilih acak, dari Buku (1962), adalah “Suatu proses
Petunjuk Telepon beberapa kota pelatihan dan pengembangan
yaitu di Jakarta, Yogyakarta, pengetahuan, keterampilan, pikiran,
Surabaya, Medan, Padang, watak dan lain-lain, khususnya
Pontianak, Banjarmasin, Makassar, melalui sekolah formal. Kegiatan
Manado, dan Jayapura. Hasil pendidikan menyangkut produksi
survei Kompas tersebut dan distribusi pengetahuan baik di
menunjukkan bahwa 48,4% lembaga reguler maupun non
responden berusia 17-29 tahun reguler”. Karena mayoritas kegiatan
menyebutkan kelima sila Pancasila tersebut berlangsung di lembaga
salah atau tidak lengkap, 42,7% pengajaran seperti sekolah swasta
responden berusia 30-45 tahun salah dan negeri
menyebutkan kelima sila Pancasila, Ekonomi didefinisikan
dan responden berusia 46 tahun ke oleh P. Samuelson (1961) adalah
atas lebih parah lagi, yakni sebanyak “Suatu kegiatan tentang bagaimana
60,6% salah menyebutkan kelima manusia dan masyarakat memilih,
sila Pancasila. Dari kelima sila dengan atau tanpa menggunakan
Pancasila, ternyata sila keempat uang, untuk memanfaatkan sumber
merupakan sila yang paling banyak daya produksi yang langka untuk
dilupakan orang. Menurut survei menghasilkan barang dan
Kompas, sebanyak 39,4% responden mendistribusikannya untuk kebu-
salah menyebutkan sila yang menjadi tuhan konsumsi, sekarang dan masa
dasar kehidupan demokrasi tersebut. yang akan datang, oleh sekelompok
Sila pertama yang paling tepat orang atau masyarakat”. Intinya :
disebutkan yakni sebanyak 81,6%. ekonomi adalah kegiatan mengenai
Hanya 12,3% yang salah produksi dan distribusi segala
menyebutkan. sumber daya yang langka baik
barang maupun jasa yang dibutuhkan
Konsep Pendidikan Ekonomi. oleh manusia. Dengan dua kata kunci
Pendidikan yaitu (1) Kelangkaan (scarcity) dan
ekonomi adalah bidang dalam ilmu (2) Kebutuhan (needs)
ekonomi yang berfokus pada dua Pendidikan ekonomi
tema utama: 1) kondisi saat ini, dan merupakan usaha sadar dan
upaya untuk meningkatkan, terencana untuk mewujudkan sua-
kurikulum ekonomi, bahan dan sana belajar dan proses pembelajaran
teknik pedagogis digunakan untuk agar peserta didik/masyarakat secara
mengajar ekonomi di semua tingkat aktif mengembangkan potensi
pendidikan; dan 2) penelitian dirinya untuk memiliki kekuatan
efektivitas teknik alternatif spiritual keagamaan, pengendalian

ISSN 2407-4268
691 | Nanis Hairunisya

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak benar. Karena kendala pengem-


mulia, serta keterampilan yang bangan ekonomi rakyat adalah
diperlukan untuk memanfaatkan kendala struktural, maka pem-
sumber daya produksi yang langka berdayaan ekonomi rakyat harus
untuk menghasilkan barang atau jasa dilakukan melalui perubahan
dan mendistribusikannya untuk struktural; (3) Perubahan struktural
kebutuhan konsumsi maupun yang dimaksud adalah perubahan
produksi lebih lanjut. dari ekonomi tradisional ke ekonomi
Konsep pendidikan ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke
diatas mengandung makna adanya ekonomi kuat, dari ekonomi
pemberdayaan masyarakat dibidang subsistem ke ekonomi pasar, dari
ekonomi agar masyarakat yang ketergantungan ke kemandirian.
diberdayakan itu mempunyai Langkah-langkah proses perubahan
kekuatan atau “daya” atau mem- struktur, meliputi: (a) pengalokasian
punyai kemampuan untuk hidup sumber pemberdayaan sumberdaya;
layak sama dengan temannya sesama (b) penguatan kelembagaan; (c)
manusia. penguasaan teknologi; (d)
Menurut Merriam Webster pemberdayaan sumberdaya manusia.
dan Oxford English Dictionary (4) Pemberdayaan ekonomi rakyat,
dalam Mardi Yatmo Hutomo tidak cukup hanya dengan
(2000:1), kata empower mengandung peningkatan produktivitas, mem-
dua pengertian, yaitu (1) to give berikan kesempatan berusaha yang
power atau authority to atau sama, dan hanya memberikan
memberi kekuasaan, mengalihkan suntikan modal sebagai stimulan,
kekuatan atau mendelegasikan tetapi harus dijamin adanya
otoritas ke pihak lain; (2) to give kerjasama dan kemitraan yang erat
ability to atau enable atau usaha antara yang telah maju dengan yang
untuk memberi kemampuan atau masih lemah dan belum berkembang;
keperdayaan. (5) Kebijakannya dalam
Terdapat 4 konsep pembedayaan ekonomi rakyat
pemberdayaan ekonomi menurut adalah: (a) pemberian peluang atau
Sumodiningrat (1999) seperti yang akses yang lebih besar kepada aset
dikutip oleh Mardi Yatmo Hutomo produksi (khususnya modal); (b)
(2000:6), secara ringkas dapat memperkuat posisi transaksi dan
dikemukakan sebagai berikut: (1) kemitraan usaha ekonomi rakyat,
Perekonomian rakyat adalah agar pelaku ekonomi rakyat bukan
perekonomian yang diselenggarakan sekadar price taker; (c) pelayanan
oleh rakyat. Perekonomian yang pendidikan dan kesehatan;
diselenggarakan oleh rakyat adalah d)penguatan industri kecil; (e)
perekonomian nasional yang berakar mendorong munculnya wirausaha
pada potensi dan kekuatan baru; dan (f) pemerataan spasial; (6)
masyarakat secara luas untuk Kegiatan pemberdayaan masyarakat
menjalankan roda perekonomian mencakup:a) peningkatan akses
mereka sendiri; (2) Pemberdayaan bantuan modal usaha; b) peningkatan
ekonomi rakyat adalah usaha untuk akses pengembangan SDM; dan c)
menjadikan ekonomi yang kuat, peningkatan akses ke sarana dan
besar, modern, dan berdaya saing prasarana yang mendukung langsung
tinggi dalam mekanisme pasar yang sosial ekonomi masyarakat lokal.

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pendidikan Ekonomi …| 692

Menurut Ginandjar konsep ini maka Ekonomi rakyat


Kartasasmita (1996), pemberdayaan mempunyai peran yang sangat
ekonomi rakyat adalah Upaya yang strategis dalam sistem dan struktur
merupakan pengerahan sumber daya ekonomi di Indonesia.
untuk mengembangkan potensi Dengan peran strategisnya
ekonomi rakyat untuk meningkatkan ekonomi rakyat memberikan
produktivitas rakyat sehingga, baik kontribusi yang sangat besar
sumber daya manusia maupun terhadap kehidupan ekonomi
sumber daya alam di sekitar nasional daerah dan ekonomi
keberadaan rakyat, dapat diting- nasional. Melaksanakan pem-
katkan produktivitasnya. bangunan ekonomi rakyat pada
Dari berbagai pandangan hakikatnya melaksanakan Doktrin
mengenai konsep pemberdayaan, Kebangsaan dan Doktrin Kerakyatan.
maka dapat disimpulkan, bahwa Makna ekonomi rakyat sebagai
pemberdayaan ekonomi masyarakat strategi pembangunan itu antara lain:
adalah penguatan pemilikan faktor- (1) dengan rakyat yang secara
faktor produksi, penguatan partisipatori-emansipatori
penguasaan distribusi dan pema- berkesempatan aktif dalam kegiatan
saran, penguatan masyarakat untuk ekonomi akan lebih menjamin nilai
mendapatkan gaji/upah yang tambah ekonomi optima yang
memadai, dan penguatan masyarakat mereka hasilkan dapat secara
untuk memperoleh informasi, langsung diterima oleh rakyat.
pengetahuan dan ketrampilan, yang Pemerataan akan terjadi seiring
harus dilakukan secara multi aspek, dengan pertumbuhan
baik dari aspek masyarakatnya (2) Memberdayakan rakyat
sendiri, maupun aspek kebijakannya. merupakan tugas nasional untuk
Jadi tulisan ini akan meningkatkan produktivitas rakyat
mengacu pada dua pemahaman sehingga rakyat menjadi pelaku
tentang pendidikan ekonomi yaitu (assets) aktiv pembangunan. Subsidi
pendidikan ekonomi yang mengacu dan proteksi kepada rakyat untuk
pada bagaimana upaya meningkatkan membangun diri dan kehidupan
kurikulum ekonomi, bahan dan ekonominya merupakan investasi
tehnik pedagogis untuk mengajar ekonomi nasional dalam bentuk
ekonomi di semua tingkat investasi sumber insani manusia
pendidikan. Yang kedua adalah (human invesment) bukan pembo-
pendidikan ekonomi ditinjau dari sisi rosan atau inefficiency, serta men-
pemberdayaan ekonomi. dorong tumbuhnya kelas menengah
. yang berbasis akar rumput (grass-
Konsep Ekonomi Kerakyatan. roots)
Konsep ekonomi kerakyatan (3) Pembangunan ekonomi
(grass-roots economy) merupakan rakyat meningkatkan daya beli rakyat
bentuk dari ekonomi yang berbasis yang kemudian akan menjadi energi
rakyat (people bases economyc) dan rakyat untuk lebih mampu mem-
ekonomi terpusat pada kepentingan bangun dirinya sendiri (self
rakyat (people centered economy) empowering) sehingga rakyat mam-
yang merupakan inti dari Pasal 33 pu meraih “nilai tambah ekonomi”
UUD 1945 terutama ayat 1 dan 2 (Sri dan sekaligus “nilai tambah sosial”
Edi Swasono, 2012;20). Berdasar (nilai tambah kemartabatan).

ISSN 2407-4268
693 | Nanis Hairunisya

(4) pembangunan ekonomi harus tetap kita utamakan


rakyat sebagai pemberdayaan rakyat sebagaimana negara-negara adidaya
secara bersama-sama akan selalu mempetahankannya pula
merupakan peningkatan posisi tawar dengan berbagai dalih ekonomi
kolektif untuk lebih mampu ataupun politik . Pembangunan
mencegah eksploitasi dan sub- perekonomian rakyat akan menjadi
ordinari ekonomi terhadap rakyat akar bagi penguatan fundamental
(5) Bila rakyat lebih aktif dan ekonomi nasional dan menjadi dasar
lebih produktif dalam kegiatan utama bagi realisasi nasionalisme
ekonomi maka nilai tambah ekonomi.
ekonomi akan sebanyak mungkin Pembanguann pere-
terjadi dalam negeri dan untuk konomian rakyat bicara mengenai
kepentingan ekonomi dalam negeri. perlunya mempertahakan daulat
6. pembangunan ekonomi rakyat rakyat bukan daulat pasar
akan lebih menyesuaikan kemam- Pembangunan
puan rakyat yang ada dengan perekonomian rakyat merupakan
sumber-sumber dalam negeri yang misi politik dalam melaksanakan
tersedia artinya berdasar strategi “demokratisasi ekonomi” sebagai
yang hanya menggunakan sumber- sumber rasionalitas bagi pengu-
sumber lokal (resources-based) dan tamaan dan pemihakan kepada rakyat
terpusat pada rakyat (people kecil.
centered) Perlu ditinjau ulang
7. pembangunan ekonomi rakyat strategi-strategi pembangunan yang
akan lebih menyerap tenaga kerja menyatakan perlunya pergeseran
8. Pembangunan ekonomi rakyat paradigma-paradigma dalam pemi-
akan lebih cepat menghasilkan kiran ekonomi. Perekonmian rakyat
(quickly yielding) dalam suasanan memperoleh tempat dalam
ekonomi yang sesak nafas dan rekonsiderasi. Mereka yg mau
langka modal. melepaskan ortodoksi perlu mem-
9. Pembangunan perekonomian baca ide-ide lama dan baru mengenai
rakyat sebagai sokoguru pere- social market economy.
konomian nasional akan mening- Secara keselurahan butir-
katkan kemandirian ekonomi dalam butir diatas akan lebih menjamin
negeri, akan menekan sebanyak terjadinya pembanugnan di indonesia
mungkin ketergantungan akan Pembangunan ekonomi
kandungan import dan meningkatkan kerakyatan bertumpu pada platform
kandungan domestik produk-produk bahwa yang kita bangun adalah
industri dalam negeri. rakyat, bangsa dan negara.
Pemberdayaaan pere- Pembangunaan pertumbuhan
konomian rakya yang akan ebih ekonomi (GNP) adalah derivat dari
mampu memperkukuh pasaran dalam platform ini sebagai pendukung dan
negeri yang akan menjadi dasar bagi fasilitator bagi pembangunan rakyat,
pengembangan pasaran luar negeri bangsa dan negara.
Dalam globalisasi ini kita Dalam kenyataan
harus tetap waspada terhadap paham ekonomi rakyat mampu menghidupi
globalisme yang cenderung sebagian terbesar dari rakyat
menyingkirkan paham nasionalisme. Indonesia ditengah-tengah pasang
Kepentingan nasional Indonesia surutnya sektor perekonomian formal

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pendidikan Ekonomi …| 694

modern, sejak awal kemerdekaan mengenal kembali dan


hingga saat ini. mengamlkan nilai-nilai Pancasila
Selama ini khususnya dan nilai ekonomi kerakyatan.
dalam masa-masa sulit, ekonomi 5. Pada jalur pendidikan non formal
rakyat memberikan lapangan kerja tidak berlebihan jika semua
dan juga memberi kehidupan murah lembaga masyarakat yang ada
kepada rakyat khususnya kepada mulai diingatkan kembali bahwa
buruh-buruh korporasi-korporasi kita punya azas Pancasila sebagai
besar berupah rendah. Dengan kata ideologi bangsa dalam menghadapi
lain ekonomi rakyat memberi / semua permasalahan yang ada
mensubsidi perekonomian besar. terutama menghadapi persaingan di
Pendekatan kooperative tingkat ASEAN dengan kehadiran
dalam membangun ekonomi rakyat AFTA di tahun 2015.
akan menumbuhkan kekuatan 6. Semua mass media baik tulis
ekonomi yang berlipt ganda. maupun elektronik serta dunia
maya juga harus diingatkan
Berdasar konsep-konsep diatas maka kembali pada nilai-nilai Pancasila
penerapan pendidikan ekonomi sebagai dasar dalam setiap
kedepan harus lebih disempurnakan kegiatan.
dengan: 7. Tentu saja semua itu akan berhasil
1. Penyempurnaan nilai-nilai yang ketika semua komponen yaitu
ada dalam kurikulum pendidikan pemerintah, masyarakat dan pihak
ekonomi berbasis nilai-nilia swasta bersatu padu atau sepakat
Pancasila dan ekonomi kerakyatan. mengembalikan pengamalan
2. Metode pengajaran yang lebih Pancasilan dan ekonomi
mengutamakan siswa (student kerakyatan dalam praktek
centre) dengan metode yang elbih kehidupan sehari-hari.
variatif. 8. Dengan konsep bekerjasama dan
3. Sebaiknya mulai ditumbuh bukan persaingan maka persatuan
kembangkan lagi gerakan berko- dan kesatuan akan otomatis
perasi sejak pendidikan dini mulai terjalin, hala akan sangat
dari Taman Kanak-kanan sampai menguntungkan untuk menghadapi
Perguruan Tinggi. Misal didirikan AFTA 2015 dan sekaligus sebagai
koperasi sekolah dengan bentuk pendidikan pluralisme di
pengawasan guru di tingkat bidang pendidikan.
pendidikan Dasar dan Menengah. 9. Di tingkat Perguruan tinggi,
Sedang di tingkat pendidikan pendidikan ekonomi sebenarnya
Taman Kanak-kanak hanya sangat diperlukan terkait dengan
diperkenalkan nilai-nilai gotong jiwa kreatif dan inovatif yang harus
royong dalam ekonomi, lebih dimiliki oleh setiap sarjana yang
mengutamakan kegiatan sebagai baru lulus agar mempunyai
usaha bersama. kecakapan yang setara dengan
4. Pada tingkat pendidikan Tinggi dengan sarjana ynag sudah bekerja.
penerapan koperasi sebagai wadah 10. Pendidikan ekonomi juga bisa
ekonomi kerakyatan dan berupa pmeberdayaan untuk
pengamalan sila-sila dalam Pan- masyarakat agar masyarakat lebih
casila seharusnya mulai digalakkan berdaya guna dan berhasil guna.
lagi agar mahasiswa mulai

ISSN 2407-4268
695 | Nanis Hairunisya

DAFTAR PUSTAKA Implementasi , Naskah No. 20,


Juni-Juli 2000.
Azyumardi Azra. 2007. Keragaman Integrasi Nilai-Nilai Pancasila Ke
Indonesia: Pancasila dan Dalam Mata Pelajaran
Multikuluralisme. Yogyakarta: Pendidikan Kewarganegaraan
Makalah Semiloka Nasional Sebagai Wahana Pendidikan
Keragaman 13-14 Agustus Moral Bagi Peserta Didik
2007. (Studi Kasus Di Kabupaten
Direktur Departemen Kebijakan Karangayar Jawa Tengah),
Ekonomi Moneter BI, Doddy Triyanto, dkk , Dipulikasikan
Zulverdi, di Gedung Bank dalam Prosiding Semnas LPP
Indonesia, Selasa (18/2/2014). UNS, 03 Nop. 2012 ,ISBN
http://en.wikipedia.org/wiki/ 978-602-99130-1-9
conomics_education. di Swasono, Sri-Edi, Meluruhkan
download tanggal 28 Mei 2014 Penyelewengan Mandat
jam 10: Konstitusi Pancasila
Hutomo , Mardi Yatmo, Nasionalisme Pasal 33 UUD
Pemberdayaan Masyarakat 1945 Menolak Neoliberalisme,
dalam Bidang Ekonomi: Makalah untuk kuliah umum di
Tinjauan Teoritik dan Universitas Negeri Malang, 4
Juli 2012.

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai