Ke Indonesia An
Ke Indonesia An
NANIS HAIRUNISYA
ABSTRAK
Tulisan ini akan memberikan suatu pemikiran tentang upaya meningkatkan
kurikulum ekonomi, bahan dan tehnik pedagogis untuk mengajar ekonomi di
semua tingkat pendidikan. Pendidikan ekonomi ini akan dikembangkan berbasis
pada nilai-nilai Pancasila dan ekonomi kerakyatan.
Alamat Korespondensia:
Nanis Hairunisya, Dosen Universitas Panca Marga Probolinggo
Email:anisa889@gmail.com
687 | Nanis Hairunisya
adalah koperasi apalagi kita dan Budha. Walau kita berbeda tetapi
memperhatikan doktrin kebangsaan kita harus hidup rukun dengan sikap
dan doktrin kerakyatan yang saling hormat-menghormati antar
diemban oleh sistem ekonomi pemeluk agama lain di kehidupan
nasional yaitu Pancasila dan Pasal 33 sehari-hari sebagai pengamalan dari
UUD 1945. Pertanyaan dasanrnya Sila Pertama dalam kehidupan
dalah mengapa kita terjebak oleh sehari-hari.
pola pikir kompetitivisme dan tidak Sila Kedua, Kemanusian Yang
mengutamakan kooperativisme. Adil Dan Beradab. Mengajarkan kita
Efisien tidak hanya bisa dicapai untuk memperlakukan manusia
melalui persaingan yng ganas tetapi sesuai dengan harkat dan marta-
bisa juga dicapai melalui kerjasama batnya sebagai makhluk Tuhan Yang
yang menghasilkan efisiensi sinergik Maha Esa. Menjunjung nilai – nilai
yang berlipat. kemanusiaan dalam kehidupan
Permasalahannya adalah: sehari-hari dapat kita lakukan dengan
bagaimana menerapkan pendidikan membantu orang yang kesusahan
ekonomi di semua tingkat satuan tanpa memandang agama, derajat, ras
pendidikan dengan mengintegrasikan dan golongan ekonomi yang berbeda.
nili-nilai Pancasila dan ekonomi Sila Ketiga, Persatuan Indo-
kerakyatan , sebagai wahana nesia. Sila ketiga benar-benar
pendidikan ekonomi yang bermoral menggambarkan Pancasila. Bhineka
bagi peserta didik melalui koperasi Tunggal Ika, yang artinya walaupun
yang sudah mulai dilupakan oleh kita berbeda-beda tetapi kita tetap
generasi muda. satu. Indonesia memiliki bermacam-
macam suku, adat, budaya, dan
PEMBAHASAN berjuta-juta penduduk yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke.
Pancasila : Makna dan Realitas. Persatuan itu mendorong untuk
Masyarakat yang lahirnya sebelum tercapainya kehidupan yang bebas di
orde baru sampai dengan orde baru Negara yang Merdeka dan Berdaulat.
pastilah tidak asing dengan sila-sila Sila keempat, Kerakyatan
dan makna Pancasila. Namun yang di pimpin oleh hikmat
generasi yang lahir setelah orde baru, kebijaksanaan dalam permu-
perlu dipertanyakan lagi apakah syawaratan perwakilan. Kita sebagai
mereka masih hafal sila-sila dalam warga negara dan warga-masyarakat
Pancasila atau mungkin mereka Indonesia mempunyai kedudukan,
hanya pernah mendengar kata hak dan kewajiban yang sama dalam
Pancasila. Kembali penulis keputusan yang menyangkut
memaknai sila-sila yang ada dalam kepentingan bersama terlabih dahulu
Pancasila sebagai berikut: diadakan musyawarah, dan kepu-
Sila Pertama, Ke Tuhanan tusan musyawarah diusahakan secara
Yang Maha Esa. Mengajarkan untuk mufakat. Menghormati setiap hasil
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha keputusan musyawarah dan melak-
Esa. Kita warga Indonesia masing- sanakannya
masing memiliki agama dan dengan rasa tanggungjawab.Keputus
keyakinan yang berbeda. Indonesia an yang diambil harus dapat
memliki 5 agama yang di akui yaitu, dipertanggungjawabkan secara moral
Islam, Protestan, Khatolik, Hindu, kepada Tuhan Yang Maha Esa,
ISSN 2407-4268
689 | Nanis Hairunisya
ISSN 2407-4268
691 | Nanis Hairunisya
ISSN 2407-4268
693 | Nanis Hairunisya
ISSN 2407-4268
695 | Nanis Hairunisya