Anda di halaman 1dari 10

Nama : Rachmad Fadly

Nim : 170405140

Kelas :C

Efek Panas
Pendahuluan
Pada industri kimia, efek panas adalah salah satu fundamental dalam operasinya.
Demikian juga untuk merencanakan suatu reaktor, perhitungan jumlah panas yang diperlukan
atau ditransfer ditentukan oleh efek panas yang ada atau yang berpengaruh dari reaksi kimia.

Ditinjau dari harga U :

H=H (T , P )

∂H ∂H
dH= ( ) ( )
∂T P
dT +
∂P T
dP

Pada V tetap, sehingga :

dH=C P dT + ( ∂∂ HP ) dP
T

Komponen akan sama dengan nol, bila volume tetap dan U tidak bergantung pada volume,
sehingga :
dH=C P dT
T
ΔH =∫T2 C P dT
1

Pemakaian yang umum untuk menghitung perpindahan panas pada steady flow, digunakan
persamaan :
T
Q=Δ H =∫T2 C P dT
1
Panas Sensibel
Panas yang ditransfer pada suatu sistem, yang tidak terjadi perubahan fase dan tak ada
reaksi kimia dan tak ada perubahan komposisi yang dapat menyebabkan perubahan temperature.
Jadi panas sensibel hanya untuk mengubah temperature.
Kapasitas Panas, tergantung pada Temperatur
Kapasitas Panas, tergantung pada Temperatur dan tidak tergantung pada Tekanan ; secara
sederhana diberikan dengan persamaan :
CP CP
=α +βT +γT 2 dan =a+bT +cT − 2
R R
ig = ideal gas ; untuk gas real, dapat menjadi ideal bila P  0.
ig
CP
= A +BT + CT 2 + DT −2
R
α, β, dan γ serta a,b, dan c adalah konstanta karakteristik dari masing – masing gas
CP
= A+BT +CT 2 + DT − 2
R
Harga – harga konstanta A, B, dan C diberikan dalam tabel (seperti tabel 4-1) buku JM. Smith.
Dari hubungan : Cp = Cv + R, maka harga Cv adalah :
ig ig
CV CP
= −1
R R
Pengaruh T pada Cv dan Cp ditentukan berdasarkan hasil percobaan penelitian
Contoh soal 4-1 :
Kapasitas panas molar gas methane (gas ideal) ; dari tabel dinyatakan sebagai berikut:
ig
CP
=1 , 702−9 , 081×10−3 T −2 ,164×10−6 T 2
R
T K = t oC + 273.15
ig
CP
=1 , 702−9 , 081×10−3 (t +273 ,15 )−2 , 164 x 10−6 (t +273 ,15 )2
R
Untuk campuran gas, yang komposisinya tetap, dilakukan dengan cara yang sama seperti gas
murni.
Misalnya : 1 mol gas campuran, terdiri dari : Gas A, B, dan C.
Maka mol fraksi masing-masing yA, yB, yC.
Maka kapasitas panasnya dinyatakan :
ig
C Pmixture
= y A C igPA + y B CigPB + y C C igPC
R

Panas Laten
Panas yang ditransferkan kepada substansi murni, akan mengubah fase substansi tetapi
temperaturnya tidak naik. Misalnya: pada peristiwa mencairkan solid, menguapkan larutan; pada
tekanan tetap; panas tersebut adalah panas laten.

Gambar 4.1 Kapasitas panas gas Ideal dari argon, nitrogen, water, and karbon
dioksida

Panas laten juga merupakan fungsi dari temperatur

dimana :
 ΔH = panas laten
 ΔV= perubahan volume yang terjadi karena perubahan fase
 Psat = tekanan uap

T
τ=
T0
Pada proses penguapan suatu cairan ;
 Hanya merupakan slope, pada grafik tentukan uap vs temperatur.
 ΔV = beda volume uap saturated dengan liquid saturated.
 ΔH = panas laten penguapan.

Panas laten dapat juga ditentukan dengan cara “Kalorimeter Riedel” menghasilkan persamaan :

Tn = normal boiling point


ΔHn = panas laten penguapan pada Tn
PC = tekanan kritis dalam bar
Trn = reduced temperatur pada Tn
ΔHn/Tn mempunyai dimensi seperti konstanta R, maka satuannya harus dipilih yang cocok
seperti memilih satuan R.
Untuk mengestimasi latent heat vaporisation liquid murni pada suatu T, berdasarkan harga T
yang diketahui, diberikan oleh Watson dalam bentuk persamaan :

PANAS REAKSI STANDAR


Efek panas yang dibahas sebelumnya adalah efek panas yang terkait dengan
proses-proses fisik.
Untuk proses yang berlangsung secara kimiawi, efek panasnya harus
mempertimbangkan energi yang terjadi akibat perubahan suhu, perubahan struktur
molekuler baik pada reaktan maupun pada produk yang dihasilkan, serta efek
panas reaksi selama berlangsungnya reaksi kimiawi tersebut.
Neraca energi overall menurut hukum Thermodinamika I, untuk proses steady
flow:
Q=∂ H
karena ΔEk, ΔEp dan Ws adalah sama dengan nol, maka persamaan di atas
menjadi: ΔH=Q.
Berarti Q adalah panas yang diserap oleh air pendingin dalam jaket identik dengan
terjadinya perubahan entalpi yang disebabkan oleh reaksi pembakaran, secara
keseluruhan merupakan juga merupakan perubahan entalpi reaksi atau ΔH, disebut
sebagai panas reaksi. Bentuk umum suatu persamaan reaksi kimia adalah sebagai
berikut :

aA+ bB→lL+mM

PANAS PEMBENTUKAN STANDAR


Reaksi pembentukan didefinisikan sebagai reaksi yang membentuk senyawa dari
elemen pembentuknya. Sebagai contoh pada reaksi kimia pembentukan metanol
sebagai berikut:
C +1/2 O2 +2H2  CH3OH
Sedangkan pada contoh berikut ;
H2O + SO3  H2SO4
adalah bukan reaksi pembentukan, karena asam sulfat yang terbentuk bukan
berasal dari elemen tetapi dari senyawa kimia (H2O dan SO3).
Contoh soal :
Hitunglah panas reaksi standar pada 25 oC untuk reaksi berikut :
4 HCl (g) + O2 (g)  2 H2O (g) + 2 Cl2 (g)
Penyelesaian :
Cari dari tabel/data harga panas pembentukan (ΔHfo) untuk HCl dan H2O , didapat
data sbb :
ΔHfo HCl (g) = -92.307 J dan ΔHfo H2O (g) = -241.818 J
Lalu : HCl adalah senyawa yang terbentuk dari elemen – elemen H2 (g) dan Cl2
(g) :
4 HCl (g)  2 H2 (g) + 2 Cl2 (g) ΔHo298 = -(4)(92.307) J
2 H2 (g) + O2 (g)  2 H2O (g) ΔHo298 = (2)(-241.818) J
4 HCl (g) + O2 (g)  2 H2O (g) + 2 Cl2 (g) ΔHo298 = -114.408 J
Jadi panas reaksi standar adalah -114.408 J.

PANAS PEMBAKARAN STANDAR


Reaksi pembakaran adalah suatu reaksi kimia antara suatu elemen atau
senyawa dengan oksigen membentuk suatu produk hasil pembakaran. Untuk
senyawa organik, atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, hasil reaksi
pembakarannya adalah Karbondioksida (CO2), dan air (H2O) fase uap atau cair.
Contoh nya pada reaksi pembentukan antara C dengan H2 membentuk n-butana sbb
:
4 C (s) + 5 H2 (g)  C4H10 (g)
Untuk menghitung panas reaksi standar, didasarkan atas kombinasi panas
pembentukan dan panas pembakaran standar, maka didapatkan sbb :
4 C (s) + 4 O2 (g)  4 CO2 (g) ΔHo298 = (4)(-393.509) J
5 H2 (g) + 2½ O2 (g) 5 H2O (l) ΔHo298 = (5)(-285.830) J
4 CO2 (g) + 5 H2O (l)  C4H10 (g) + 6½ O2 (g) ΔHo298 = (2)(-241.818) J
4 C (s) + 5 H2 (g) C4H10 (g) ΔHo298 = -125.790 J
Jadi harga panas pembentukan n-butana pada kondisi standar adalah -125.790
J/mol.

EFEK PANAS PADA REAKSI – REAKSI DI INDUSTRI


Reaksi – reaksi pada industri jarang mengikuti kondisi standar seperti pada
reaksi yang sebenarnya atau dengan kata lain reaksi tersebut tidak muncul dalam
bentuk stoikiometri, tidak komplit atau mungkin temperatur akhir berbeda dengan
temperatur awal.
Contoh 4.8
Suatu metoda untuk membuat gas sintesa (campuran pertama terdiri dari CO dan
H2) adalah katalitik reforming dari CH4 dengan uap pada temperatur tinggi dan
tekanan atmosfir.
CH4 (g) + H2O (g)  CO2 (g) + 3 H2 (g)
Satu – satunya reaksi lain yang terjadi dan kelihatan luasnya adalah reaksi
air-gas shift.
CO (g) + H2O (g)  CO (g) + 3 H2 (g)
Bila reaktan disuplai pada rasio 2 mol uap berbanding 1 mol CH4 dan bila
panas disuplai ke reaktor. Jadi produk mencapai temperatur 1300 K, CH4
seluruhnya dirubah dan aliran produk berisi 17,4% mol CO. Asumsi reaktan
dipanaskan kembali menjadi 600 K, hitung panas yang diinginkan di reaktor.
Penyelesaian :
Panas reaksi standar pada 25 oC untuk dua reaksi dari data tabel C.4.
CH4 (g) + H2O (g)  CO (g) + 3 H2 (g) ΔH298o = 205,813 J
CO (g) + H2O (g)  CO (g) + H2 (g) ΔH298o = -41,166 J
Dua reaksi ini boleh ditambah untuk memberikan reaksi ketiga.
CH4 (g) + 2 H2O (g)  CO2 (g) + 4 H2 (g) ΔH298o = 164,647 J 
Beberapa pasang dari tiga reaksi ini mengangkat independent set. Reaksi ketiga
tidak berdiri sendiri dan hal tersebut diperoleh dengan mengkombinasikan dua
lainnya.
Reaksi – reaksi lebih cocok digunakan untuk permasalahan seperti di bawah ini :
CH4 (g) + H2O (g)  CO (g) + 3 H2 (g) ΔH298o = 205,813 J
CH4 (g) + 2 H2O (g)  CO2 (g) + 4 H2 (g) ΔH298o = 164,647 J

Pertama kita tentukan fraksi CH4 yang diubah oleh masing – masing pada reaksi
ini. Sebagai basis perhitungan biarkan 1 mol CH4 dan 2 mol uap dimasukkan ke
reaktor. Bila x mol CH4 bereaksi berdasarkan persamaan (A), kemudian 1-x mol
bereaski pada persamaan (B). pada basis ini produk reaksi adalah :
CO = x
H2 = 3x + 4(1-x) = 4 – x
CO2 = 1-x
H2O = 2 – x – 2(1 – x) = x
Total = 5 mol produk
Fraksi mol CO pada aliran produk adalah x/5 = 0,174 dimana x = 0,870. Jadi
pada basis yang dipilih 0,870 mol CH4 bereaksi pada persamaan (A) dan 0,130 mol
bereaksi pada persamaan (B). Sekalipun demikian, jumlah masing – masing
spesies pada aliran produk :
Mol CO = x = 0,870
Mol H2 = 4 – x = 3,13
Mol CO2 = 1 – x = 0,13
Mol H2O = x = 0,87
Kita sekarang mencari jalan yang mudah untuk tujuan perhitungan, untuk
menjalankan reaktan pada 600 K ke produk pada 1300 K. Dari data bisa digunakan
untuk panas reaksi standar pada 25 oC, satu cara yang paling sederhana adalah
dimana termasuk reaksi pada 25 oC (298,15 K). ini ditunjukkan dengan skema pada
diagram yang tertera.
Garis putus – putus menunjukkan jalan pintas yang aktual menunjukkan
perubahan entalpi ΔH. Dari perubahan entalpi inilah cara yang termudah.
Untuk menghitung ΔHo298 reaksi A dan B keduanya harus diambil dalam
perhitungan.
0,87 mol CH4 bereaksi pada reaksi A dan 0,13 mol bereaksi pada reaksi B.
ΔHo298 = (0,87)(205,813) + (0,13)(164,647) = 200,460 J

ΔH

ΔHPo

ΔHRo
Perubahan entalpi dari reaktan dari temperatur 600 K ke 298.15 K diberikan
persamaan :

dimana harga (CoPi)H/R adalah :


CH4 : MCPH (298.15,600;1.702,9.081E-3,-2.164E-6,0.0) ≡ 5.3272
H2O : MCPH (298.15,600;3.470,1.450E-3,0.0,0.121E+5) ≡ 4.1888
Dimana :
ΔHoR = (8.314) [(1)(5.3272) + (2)(4.1888) ] (298.15 – 600)
= -34.390 J
Perubahan entalpi produk seperti itu adalah pemanasan dari 298.15 K ke 1300 K
dihitung secara sederhana.
dimana (CoPi)H/R harganya adalah :
 CO : MCPH (298.15,1300;3.376,0.557E-3,0.0,-0.031E+5) ≡ 3.8131
 H2 : MCPH (298.15,1300;3.249,0.422E-3,0.0,0.083E+5) ≡ 3.6076
 CO2 : MCPH (298.15,1300;5.457,1.04E-3,0.0,-1.157E+5) ≡ 5.9935
 H2O : MCPH (298.15,1300;3.470,1.450E-3,0.0,0.121E+5) ≡ 4.6499
dimana :
ΔHoP = (8.314)[(0.87)(3.8131)+(3.13)(3.6076)+(0.13)(5.9935)+(0.87)(4.6599)]
(1300 – 298.15)
= 161.940 J
karena itu : ΔH = -34.390 + 200.460 + 161.940 = 328.010 J
 
Proses adalah suatu aliran steady dimana Ws, Δz dan Δu2/2 asumsi diabaikan maka
Q = ΔH = 328.010 J
Penyelesaian ini berbasis 1 mol CH4 yang masuk reaktor. Satuan dirubah dari J
mol-1 ke (Btu)(lb mol)-1 adalah 0.4299. Karena itu pada basis 1 (lb mol) CH4 masuk
reaktor, kita punya
Q = ΔH = (328.010) (0.4299) = 141.010 (Btu)

Anda mungkin juga menyukai