Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknologi Kedirgantaraan, Vol. 5 No.

1, Januari 2020, P-ISSN 2528-2778, E-ISSN 2684-9704


DOI : https://doi.org/10.35894/jtk.v5i1.428

ANALISIS KEKUATAN TALI BAJA PADA LIFT


SCHINDLER KAPASITAS 1600 KG

Ahmad Zayadi*, Cahyono HP


Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional
*Corresponding Author : zayadiahmad@gmail.com

Abstrak. Tali baja adalah salah satu bagian terpenting dari sistem pesawat pengangkat.
Kekuatan tali baja berbeda-beda, tergantung dari segi pemakaian dan kebutuhan suatu
gedung. Konstruksi tali baja yang khas untuk lift terdiri dari 8 pintalan yang dililitkan bersama,
arah ke kiri ataupun ke kanan dengan inti ditengah. Tiap-tiap pintalan tali baja terdiri dari 19
kawat yaitu 9.9.1, artinya 9 kawat diluar, 9 di dalam dan 1 di pusat. Luas penampang tali baja
(F152) berdasarkan dari tegangan tarik untuk satu tali baja (S) adalah 1,9 cm. Tegangan tarik
yang terjadi pada tali baja adalah sebesar (S) = 1894 kg. Sedangkan tegangan tarik yang
diizinkan adalah (Smax) = 2800 kg. Kekuatan putus tali baja sebenarnya (P) berdasarkan faktor
keamanan dengan jenis mekanisme dan kondisi operasi (K) adalah (P) = 10417 kg. Umur tali
baja yang diperoleh dari hasil analisa ini adalah 120 bulan atau 10 tahun dalam pemakaian
normal 8 jam per hari. Tali baja yang digunakan tipe: 8 x 19 = 152 + 1 Fiber Core dengan
spesifikasi: diameter tali baja (d) : 10 mm, berat tali (W) : 1,15 kg/m, beban patah tali baja (Pb) :
15.400 kg, tegangan patah tali (σb) : 140-159 kg/mm². Dikarenakan tegangan tarik (S) = 1894
kg lebih kecil dari tegangan tarik yang diizinkan (Smax) = 2800 kg, maka dapat disimpulkan
bahwa tali baja tersebut aman terhadap beban tarik yang terjadi.

Kata Kunci: Mesin Pengangkat, Lift, Tali Baja, Perkantoran

Abstract. Steel rope is one of the most important parts of the aircraft's systems lifter. Strength
steel cord vary, depending on the terms of usage and requirements of a building. Construction
steel rope which is typical for elevator consists of 8-spun wound together, the direction to the
left or right with the middle core. Each spun steel strap consists of 19 wires is 9.9.1, which
means outside the wire 9, 9 inside and one in the center. Sectional area of the steel rope (F152)
based on the tensile stress to a steel rope (S) is 1.9 cm. Tensile stress occurs in the steel cord
is equal to (S) = 1894 kg. While the tensile stress is permitted (Smax) = 2800 kg. Actual
breaking strength steel strap (P) by the safety factor with the types of mechanisms and
operating conditions (K) is (P) = 10417 kg. The lifetime of steel ropes obtained from this
analysis is 120 months or 10 years in normal use 8 hours per day. Steel rope used types : 8 x
19 = 152 + 1 Fiber Core specification: diameter steel rope (d): 10 mm, weight of the rope (W):
1.15 kg / m, the burden of broken steel rope (Pb): 15,400 kg, rope fracture stress (σb): 140-159
kg / mm². Due to the tensile stress (ST) = 1894 kg less than the tensile stress that is authorized
(Smax) = 2800 kg, it can be concluded that the steel straps secure against tensile loads that
occur.

Keywords: Lifter Systems, Lift, Steel Wire Rope, Office Complex

I. PENDAHULUAN mempermudah dalam penyelesaian


Indonesia merupakan negara yang pekerjaan. Salah satu sistem pengangkat
sedang berkembang dan sekarang ini yang sangat penting dalam bidang
sedang menggalakkan pembangunan di perindustrian dan perkantoran adalah lift.
segala bidang dengan harapkan untuk Lift adalah angkutan jenis transportasi
meningkatkan taraf hidup bangsa vertikal yang digunakan untuk mengangkut
Indonesia. Seiring dengan perkembangan orang atau barang, Peralatan ini
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dipergunakan untuk mengefisiensikan
secara terus menerus melakukan waktu dan tenaga bagi manusia untuk
pengembangan peralatan yang dapat menuju tempat atau lantai yang dituju

88
dalam suatau gedung bertingkat tinggi. bahan pada aplikasi hanya memindahkan
Dengan segala kemajuan dan muatan dalam jumlah banyak dengan jarak
kehandalannya, lift tidak serta merta tertentu. Jarak ribuan meter hanya
mengalami perkembangan secara dilakukan untuk perpindahan yang konstan
bertahap sejak keberadaannya pertama antara dua lokasi atau lebih yang
kali dibuat. Pada awal perkembangannya dihubungkan oleh kegiatan produksi. Untuk
lift dimulai dengan cara yang sangat operasi bongkar muatan tertentu,
sederhana, yaitu dengan menggunakan mekanisme mesin pemindah bahan
tenaga non mekanik. Sejarah dilengkapi dengan alat pemegang khusus
perkembangan lift modern sebenarnya (safety) yang dapat dioperasikan oleh
baru dimulai sejak tahun 1830-an, setelah mesin bantu maupun secara manual.
diperkenalkannya pasangan kawat seling
(wire rope) dengan katrol (pully) untuk Tali Baja (Wire Rope)
mencapai tujuan1. Adapun tujuan dari Tali baja (steel wire rope) adalah tali
penelitian ini pada lift merk Schlinder tipe baja yang dikontruksikan dari kumpulan
S-2600 adalah untuk menentukan: Luas jalinan serat baja (steel wire). Mula-mula
penampang tali baja, Tegangan tarik yang beberapa serat dipintal hingga jadi satu
terjadi pada tali baja, Kekuatan putus tali jalinan, kemudian wayar dijalin pula
sebenarnya, Menentukan umur tali baja, menjadi satu kesatuan (strand), setelah itu
Perhitungan motor penggerak, Perhitungan beberapa strand dijalin pula pada suatu inti
puli penggerak dan diameter poros puli. (core).
Tali baja lebih banyak digunakan
II. TINJAUAN LITERATUR secara luas pada mesin-mesin pengangkut
Mesin Pemindah Bahan sebagai perabot pengangkat dibandingkan
Mesin pemindah bahan dengan dengan rantai. Tali baja berfungsi untuk
menggunakan tali baja merupakan bagian mengangkat dan menurunkan beban serta
terpadu perlengkapan mekanis dalam memindahkan gerakan dan gaya. Tali baja
setiap industri modern. Banyaknya jenis adalah tali yang dikonstruksikan dari
dan sifat muatan yang dipindahkan serta kumpulan jalinan serat-serat baja (steel
banyaknya operasi pemindahan yang akan wire) dengan b = kekuatan130-200
mendukung produksi menjadi penyebab kg/mm². Beberapa serat dipintal hingga
beragamnya jenis desain mesin pemindah. menjadi satu jalinan (strand), kemudian
Dalam setiap perusahaan, proses produksi beberapa strand dijalin pula pada suatu inti
secara keseluruhan sangat ditentukan oleh (core) sehingga membentuk tali. Tali baja
pemilihan jenis mesin pemindah bahan banyak sekali digunakan pada mesin
yang tepat, pemilihan parameter utama pengangkat karena dibandingkan dengan
yang tepat dan efisiensi operasinya. Jadi, rantai, tali baja mempunyai keunggulan
pengetahuan yang sempurna tentang ciri antara lain :
operasi, desain mesin, metode desain, 1. Lebih ringan dan lebih murah harganya.
serta penerapan praktisnya sangat 2. Lebih tahan terhadap sentakan, karena
diperlukan oleh mesin pemindah bahan beban terbagi rata pada semua strand.
dengan menggunakan sling (tali baja) dari 3. Operasi yang tenang walaupun pada
pada mesin pemindah bahan yang kecepatan operasi yang tinggi.
menggunakan rantai. 4. Keandalan operasi yang tinggi.
Mesin pemindah bahan merupakan 5. Lebih fleksibel, saat beban lengkungan
salah satu peralatan yang digunakan untuk tidak perlu mengatasi internal stress.
memindahkan suatu barang atau muatan 6. Sedikit mengalami fatigue dan internal
dari lokasi atau tujuan, Mesin pemindah wear karena tidak ada kecenderungan

89
kawat untuk menjadi lurus yang selalu untuk terpuntir.
menyebabkan internal stress. Tali pararel di pakai pada lift dan
7. Kurangnya kecenderungan untuk pengangkat lainnya yang mempunyai jalur
membelit karena peletakan yang tepat, pandu dan sebagai tali penghela. Pada tali
pada drum dan puli, penyambungan komposit kedua untaian yang berdekatan
yang lebih cepat, mudah dijepit (clip), dianyam dengan arah yang berlawanan /
atau ditekuk (socket). terbalik. Tali baja dibuat dari kawat baja
(steel wire) dengan ultimate strenght Σb =
Kawat yang patah setelah pemakaian yang 130 kg/mm² [1].
lama tidak akan menonjol keluar sehingga Sifat-sifat yang tampak pada tali baja
lebih aman dalam pengangkatan dan tidak antara lain:
akan merusak kawat yang berdekatan. – Kawat baja; harus berpenampang
melintang bulat dan permukaan halus
bebas dari cacat yang dapat merugikan
dalam penggunaan, seperti retak dan
sejenisnya, keseluruh panjangannya.
– Tali kawat baja; harus bebas dari cacat
Gambar 1. Konstruksi Serat Tali Baja yang dapat merugikan dalam
penggunaan, seperti bagian yang rusak
Pada tali baja kawat pada bagian dan retak, keseluruh panjangannya.
luar akan mengalami keausan yang – Diameter kawat baja dan panjang
lebih parah dan putus lebih dahulu pilinan harus seragam sepanjang tali
dibandingkan dengan bagian dalamnya. kawat baja tersebut.
Sehingga bagian luar tali kawatnya
mulai terputus jauh sebelum putus dan III. METODE PERENCANAAN DAN
menandakan tali baja tersebut perlu PERHITUNGAN
diganti, sedangkan kerusakan pada
rantai akan terjadi tiba-tiba. Tali baja Perhitungan Pada Tali Baja
lebih murah harganya dibandingkan Perencanaan dalam pemilihan dan
dengan rantai, tetapi memerlukan perhitungan tali baja meliputi:
diameter drum yang lebih besar 1. Bahan tali baja
sehingga mekanisme pengangkat lebih 2. Luas penampang tali baja
besar dan berat. 3. Diameter tali baja
Lapisan dalam tali mengelompokkan 4. Umur tali baja
menjadi : 5. Pemeriksaan tali baja
1. Tali pintal silang atau tali biasa. Sistem pengangkat yang
2. Tali pintal paralel atau jenis langsung. direncanakan ini terdiri dari 2 buah puli
3. Tali komposit atau pintal balik. yang menyangga (suspensi).
Sehingga berat muatan yang
Tali biasa mempunyai penerapan yang diangkat menjadi:
paling luas. Tali ini dikonstruksi sedemikian Kapasitas Sangkar
rupa sehingga arah anyaman kawat dalam (Q0) = 1600 kg + (10% . 1600)
untaian berlawanan dengan arah anyaman = 1760 kg
untaian pada tali. Pada tali paralel arah Berat Sangkar = 1600 kg
anyaman kawat dalam untaian sama Kapasitas angkat total elevator adalah:
dengan arah anyaman untaian pada tali. Q = Q0 + q
Tali ini mampu menahan gesekan lebih dimana
baik dan lebih fleksibel tetapi cenderung q = selisih berat sangkar dengan

90
kapasitas sangkar tegangan putus tali dan dapat menahan
= 1600 kg beban putus tali.
maka:
Q = 1760 + 1600 = 3360 kg Tegangan maksimum tali baja yang
diizinkan adalah:
Tegangan tarik maksimum (S) pada tali Maka,
dari sistem puli beban adalah:
= 2800 kg

Dimana:
Tegangan pada tali yang dibebani pada
Q = Kapasitas total elevator
bagian yang melengkung karena tarikan
n = Jumlah puli penyangga (suspense)
dan lenturan adalah:
=2
η = Efisiensi puli = 0.905 σƩ = =
η1= Efisiensi yang dikarenakan kerugian Maka,
tali akibat kekakuan ketika menggulung σƩ = = 28,9 kg/cm
pada drum = 0.98
Maka, Luas penampang tali baja dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut:
=1894 kg
F152 =
Untuk menentukan kekuatan putus tali
sebenarnya (P) dapat dicari dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
Dengan perbandingan diameter drum dan
S = atau P = S . K
diameter tali baja( ) untuk jumlah
Dimana:
lengkungan (NB) = 4, maka luas
K = Faktor keamanan dengan jenis
penampang dari tali baja adalah:
mekanisme dan kondisi operasi
= 5,5 F152 =
Maka,
P = 1894 . 5,5 = 10417 kg = 2,12 mm²

Dari hasil kekuatan putus tali (P) yang telah Kemudian menentukan tegangan tarik
didapatkan di atas, maka pada yang terjadi pada tali baja dengan
perencanaan ini dipilih tipe tali baja menggunakan persamaan:
menurut United Rope Works Standard, σt =
Rotterdam Holland yaitu:
8 x 19 + 1 Fibre Core σt =
Dengan spesifikasi: = 901 kg/mm²
Diameter tali (d) = 10 mm = 9,01 kg/cm2
Berat tali (W) = 1,15 kg/m
Beban patah (Pb) = 15.400 kg Perhitungan yang dilakukan diatas tadi
Tegangan patah (σb) =140-159 kg/mm² memperlihatkan bahwa perencanaan tali
baja tersebut aman untuk digunakan
Jenis tali ini dipilih dengan karena tegangan maksimum tali (S) yang
pertimbangan bahwa semakin banyak direncanakan tersebut lebih kecil dari
kawat baja yang digunakan pada tegangan maksimum yang diizinkan (S izin)
konstruksi tali maka akan lebih aman dari yaitu: 1894 kg < 2800 kg. Tegangan tarik
(σt) yang direncanakan lebih kecil dari

91
tegangan tarik maksimum yang diizinkan G 3521 dengan ukuran kekuatan putus (σb)
(σƩ) yaitu: 9,01 kg/cm < 28,9 kg/cm. 160 kg/mm² dan dengan tipe: 8 x 19 =
Faktor umum kerusakan pada tali 152 + 1C yang artinya sebuah tali dengan
baja disebabkan oleh kelelahan bahan konstruksi yang terdiri dari 8 buah pintalan
karena mengalami jumlah lengkungan (strand) terdiri dari 19 Kawat baja (steel
tertentu. Umur pakai tali tergantung pada wire) dengan 1 inti serat (fibre core).
ukuran puli (drum), beban, konstruksi tali,
faktor metalurgi, produksi, desain dan
kondisi operasi. Ketahanan (batas
kelelahan) tali baja pada lift ditentukan
berdasarkan umur dari operasi tali baja
tersebut. Gambar 2. Penampang Tali Baja
Faktor yang bergantung pada
jumlah lengkungan berulang selama Sebelum menghitung luas penampang
periode pemakaian sampai tali tersebut tali baja pada sebuah elevator, Sebaiknya
rusak (m) yang dihitung dengan terlebih dahulu dilakukan perhitungan
persamaan: kekuatan putus tali baja yang digunakan
A= m . σ .C . C1 . C2 tersebut. Jumlah lengkungan yang terdapat
pada rangkaian tali (Number of Bend) / NB
Dimana: : 4 buah
A = Perbandingan diameter drum (puli) Sehingga,
dengan diameter tali
= 25 atau =
= 38
σ = Tegangan tarik tali sebenarnya Maka dengan mengambil desain tali
= 9,01 kg/mm² dengan jumlah kawat i = 152, maka dari
C = Faktor karakteristik konstruksi dan persamaan tadi luas penampang tali dapat
tegangan patah tali Baja dihitung:
= 0,93 F152 =
C1 =Faktor yang bergantung pada
diameter tali baja Dimana:
= 0,97 σb = Kekuatan putus kawat baja
C2 = Faktor produksi dan operasi = 159 kg/mm2 = 15.9kg/cm2
tambahan K = Faktor keamanan kawat baja
= 1,37 (7,60 - 11,90)
Maka, = 9,5 (dipilih)
m = m = S = Tegangan tarik untuk satu tali

= 1,58 Tegangan tarik yang terjadi pada


satu tali baja dapat ditentukan dengan
Untuk m = 1,58 dan dengan perhitungan persamaan seperti pada saat mencari
interpolasi diperoleh nilai Z1, yaitu: tegangan tarik maksimum dengan
persamaan:
= S = kg
Z = 246666,67 Dimana:
(jumlah lengkungan berulang) Q total = Beban total = Gs + Q
Gs = Beban sangkar 21 orang,
Pada perencanaan ini, tali baja asumsi 1 orang = 70 kg
yang dipakai adalah baja karbon tinggi JIS = 1470 kg

92
Q = Kapasitas elevator + Gs umur tali baja, tidak terlepas pada faktor
= 1470kg + 1600 kg = 3070 kg keausan tali baja (m) yang besarnya
n = Jumlah bagian suspensi tergantung pada jumlah tekukan (NB =
(puli penyangga) = 2 buah Number Of Bend). Setiap tali baja hanya
η = Effisiensi puli = 0,945 dapat mengalami lengkungan tertentu
η1 = Efisiensi akibat kerugian karena sepanjang umur kerja tali, sejumlah
kekakuan tali pada saat menggulung lengkungan tertentu yang telah melewati
pada puli penggerak = 0,98 batas akan rusak dengan cepat, tetapi ada
Maka, juga penyelidikan menyatakan umur tali
kira-kira berbanding terbalik dengan jumlah
S= = 1657 kg
lengkungan.
Sehingga luas penampang tali baja adalah: Untuk menentukan umur dari sebuah tali
F152 = = 1,9 cm² baja (N) dapat diperoleh melalui
persamaan:
z1 = a.z2.N.β
Diameter tali baja (wire) dapat dihitung Dimana:
dengan persamaan: z1 = Jumlah lengkungan berulang
yang diizinkan
δ =
= 246.666,67
a = Jumlah siklus rata-rata per
δ =
bulan = 3400
= 0,0109 cm = 0,109 mm z2 = Jumlah lengkungan berulang
per siklus kerja (mengangkat
Kemudian dihitung dengan persamaan dan menurunkan) pada tinggi
sebagai berikut: pengangkatan penuh dan
d = 1,5 δ . lengkungan satu sisi, z2 = 2
β = Faktor perubahan daya tahan
d = 1,5 x 0.109 mm x = 2,4 mm
tali akibat mengangkut
muatan lebih rendah dari
Perhitungan Umur Tali Baja tinggi total dan lebih ringan
Umur kerja dari tali baja dipengaruhi oleh dari muatan penuh, β= 0,3
beberapa faktor yaitu : φ =Perbandingan jumlah
1. Material lengkungan dengan jumlah
2. Metode Operasi putus tali = 1
3. Tegangan – tegangan yang bekerja
N = Maka,
pada tali
Jumlah penggulungan tekuk, yaitu N = = 120,91 bulan =
transmisi tali dari keadaan lurus ke
120 Bulan = 10 tahun
keadaan bengkok atau sebaliknya.
Jumlah lengkungan berulang yang
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa
diizinkan (z = 246.666,67) itulah yang
umur tali adalah 120 bulan sama dengan
menyebabkan kerusakan pada tali baja.
10 tahun, dalam pemakaian selama itu
Jumlah penggulungan tekuk yang dapat
maka tali baja harus dilakukan penggantian
diterima tali baja sebelum mengalami
meskipun kondisinya terlihat masih baik.
kerusakan tergantung kepada tegangan
Sehingga tali baja harus diganti sebelum
yang bekerja dan perbandingan diameter
10 tahun dari masa pemakaian, hal
puli dengan diameter tali baja yang
tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang
dipergunakan. Dalam hal menentukan

93
mempengaruhi kekuatan tali, misalnya tali jenis mekanisme dan kondisi operasi (K)
baja akibat gesekan, diindikasikan adalah P = 10417 kg.
beberapa ruas tali baja sudah ada yang 4. Umur dari tali baja untuk elevator
putus pada sepanjang lapisan serat atau kapasitas 21 penumpang atau 1600 kg
kisar tali baja maupun konstruksi tali baja yang digunakan pada lift schinder tipe s-
mungkin tidak sempurna/cacat. 2600 adalah 120 Bulan (10 tahun)
Tali baja dikatakan aman jika tegangan dalam penggunaan normal.
tarik yang terjadi lebih kecil dari tegangan 5. Jenis tali tipe: 8 x 19 = 152 + 1 Fiber
tarik izin (S < Smax). Tegangan tarik izin Core dipilih dengan pertimbangan
(Smax) dapat dicari menurut persamaan bahwa semakin banyak kawat baja yang
seperti di atas: digunakan pada konstruksi tali maka
S max = akan lebih aman dari tegangan putus
tali. Dengan spesifikasi tali: diameter tali
Dimana:
baja (d) : 10 mm, berat tali baja (W) :
P = kekuatan putus tali sebenarnya (kg)
1,15 kg/m, beban patah tali baja (Pb) :
= σb . σt
15.400 kg, tegangan patah tali baja (σb)
= 159 kg/mm² x 901mm²
: 140-159 kg/mm².
= 143,259 kg
K= faktor keamanan kawat baja pada
elevator = 5,5 V. DAFTAR PUSTAKA
Maka:
1. Syamsir. A. Muin, Pesawat-
S max = = 26047,09 kg/mm²
Pesawat Pengangkat, Medan
Tegangan tarik izin tali yang 1987.
diperoleh dari perhitungan diatas adalah, 2. FAG Rolling Bearing Standard
(Smax) = 26047.09 kg (tegangan tarik Programme Cataloque, WL
maksimal yang di izinkan), sedangkan dari 41510/2EA Edition 1993.
perhitungan sebelumnya diperoleh bahwa 3. G. Takeshi Sato, N. Sugiarto,
tegangan tarik yang terjadi pada tali baja Menggambar Mesin menurut ISO,
schlinder kapasitas 1600 kg adalah (S) = PT. Pradya Paramita, Jakarta,
1894 kg, sehingga dapat disimpulkan 1986.
bahwa tali baja tersebut aman terhadap 4. George A. Strakosh, Jaros, Baum
beban tarik yang terjadi. & Balles, Vertical Transportation,
Elevator and Escalator, Amerika
IV. KESIMPULAN Serikat, 1983.
1. Luas penampang tali baja (F152) 5. Herman Jutz and Edward
berdasarkan besar dari tegangan tarik Schurthus, Westermann Tables for
untuk satu tali baja (S) adalah 1,9 The Metal Trade, Wiley Eastered,
cm². New Delhi, Bengalore Bombay,
2. Tegangan tarik yang terjadi pada tali Calcuta, 1976.
baja adalah sebesar S = 1894 kg. 6. Joseph. E. Shigley, Larry D.
Sedangkan tegangan tarik yang Mitchell, Perencanaan Teknik
diizinkan adalah sebesar Smax = 2800
Mesin, Erlangga, Jakarta, 1986.
kg. Jadi, S = 1894 kg < Smax = 2800
7. Lubomir Janovski, Elevator
kg, sehingga dapat disimpulkan bahwa
tali baja tersebut aman terhadap beban Mechanical Design, Principles
tarik yang terjadi. and Concepts, Czekoslovakia,
3. Kekuatan putus tali baja sebenarnya (P) 1986.
berdasarkan faktor keamanan dengan 8. Politeknik Mekanik Swiss- ITB

94
General Standard. PT. Paradya Paramitha,
9. Rudenko. N, Material Handling Jakarta 1983.
Equipment, Place Publisher, 13. Timoshenko & Young,
Moskow, 1992. Elements of Strengh
th
10. SNI 0076:2008, Tali Kawat Material, 5 Edition.
Baja, 2008. 14. Utomo, Alat Pengangkat dan
11. Stolk, Kros, Elemen Mesin, Pompa, PT.Pradya Paramitha,
Elemen Konstruksi dari Jakarta, 1986.
Bangun Mesin, Jakarta,
1993.
12. Sularso, Kiyokatsu Suga,
Dasar Perencanaan dan
Pemilihan Elemen Mesin,

95

Anda mungkin juga menyukai