Anda di halaman 1dari 7

Wini Mustikarani, Mamat Ruhimat.

Kelemahan dan Kelebihan Implementasi… 147

KELEMAHAN DAN KEUNGULAN IMPLEMENTASI AUTHENTIC


ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

Wini Mustikarani1, Mamat Ruhimat2


1 Jurusan
Pendidikan Geografi, IKIP PGRI Pontianak
2 Departemen Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia
1wini.m86@gmail.com , 2mamatruhimat@upi.edu

ABSTRACT
This paper describes the understanding, types and weaknesses of Authentic Assessment in
Geography Learning. Writing method used literature study (library research) from relevant
sources and research results. Authentic Assessment is an evaluation process that involves
various forms of measurement, action, motivation and attitudes of learners on activities relevant
to the learning of geography in the classroom. Type of Excess Assumptions. The advantages of
Authentic Assessment include Teachers can know the advantages and disadvantages of
students in terms of lithosphere, can students who have added value, students more clearly
know the duties for tasks. The disadvantages of Authentic Assessment: the cost of assessment is
much higher than the standard tests, for educational and professional development, can not see
long term trends like standard tests, has a bias on the side of the appraiser and the time required
in the process of understanding more lithosphere material many.
Keywords: Authentic Assessment, Weakness and Excellence, Geography Learning.

ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengertian, jenis serta kelemahan dan
keunggulan dari Authentic Assessment dalam pembelajaran Geografi. Metode penulisan
yang digunakan studi kepustakaan (library research) dari sumber dan hasil penelitian
yang relevan. Authentic Assessment merupakan suatu proses evaluasi yang melibatkan
berbagai bentuk pengukuran berupa produk-produk dan kinerja yang mencerminkan
pembelajaran siswa, pencapaian, prestasi, motivasi dan sikap peserta didik pada
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran geografi di kelas. Kelebihan Authentic
Assessment meliputi guru mampu mengetahui kelebihan dan kelemahan dari siswa
dalam pemahaman materi. Kelemahan dari Authentic Assessment adalah biaya asesmen
otentik lebih banyak dibanding tes-tes standar, tidak dapat memperlihatkan trend-
trend jangka panjang seperti tes-tes standar, memiliki bias di pihak penilai dan waktu
yang diperlukan dalam proses pemahaman materi lithosfer cenderung lebih banyak.
Kata Kunci: Authentic Assessment, Kelemahan dan Keunggulan, Pembelajaran
Geografi.

PENDAHULUAN hasil belajarnya yang lebih dikenal


Beberapa penelitian ditemukan dengan istilah hasil belajar, hasil belajar
bahwa guru mengajar hanya memberikan merupakan penggabungan beberapa
keterampilan pada siswa untuk belajar keterampilan siswa dalam mengikuti
dalam mengaplikasikan pengetahuan proses pembelajaran. Hasil belajar siswa
serta keterampilan untuk mencapai biasanya erat kaitan dengan proses
tujuan pembelajaran yang nyata dan penilaian yang digunakan oleh tenaga
jelas. Penilaian kinerja biasanya berasal pengajar dalam menghasilkan deretan
dari jawaban siswa dalam menunjukan nilai, penilaian ini beragam dari mulai
148 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 18, Nomor 2, Oktober 2018.
penilaian lengkap ataupun tidak lengkap. belajar tetapi memberikan informasi yang
Dalam suatu penilaian yang lengkap lebih jelas tentang proses pembelajaran.
seharusnya terdapat keseimbangan Bull dalam Wahyuni (2009 hal 29),
anatara penilaian kinerja pendek dan Assesment merupakan suatu kegiatan
kinerja panjang, salah satu yang pengumpulan informasi untuk
digunakan untuk melihat keberhasilan mengambil sebuah keputusan. Brown
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan (2006 hal 13) menyebutkan bahwa
sebagai acauan dalam pembuatan Assesment dibedakan menjadi 2, yaitu
kegiatan/program baru dalam rangka Traditional Assesment dan Authentic.
mengembangkan keterampilan dan Assesment, Traditional Assesment
pengetahuan siswa dan juga guru, menekankan penguasaan dan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengetahuan siswa sebagai hasil belajar
pembuatan suatu kebijakan yakni sedangkan Authentic. Assesment
Assesment. menekankan pada proses dan hasil
Dalam perkembangan pendidikan, belajar. Johnson (2002 hal 165), Authentic
Assesment seharusnya didasarkan pada Assessment memberikan kesempatan luas
pengetahuan tentang belajar dan pada siswa untuk menunjukan apa yang
kompetensi pembuatan alat ukur telah mereka pelajari selama
penilaian, hal ini menjadi sebuah pembelajaran, membuat siswa sadar akan
kebutuhan yang sangat jelas untuk pentingnya proses belajar/pembelajaran.
membuat instrumen pengukuran hasil Pembelajaran menurut Degeng dalam
belajar. Penggunaan Assesment saat ini Uno (2006 hal 2): upaya membelajarkan
sudah menjadi satu keharusan mengingat siswa, dalam pembelajaran siswa tidak
pilar pendidikan yang direkomendasikan hanya berinteraksi dengan guru sebagai
UNESCO bukan hanya untuk salah satu sumber belajar, tetapi juga
mengetahui (learning to know) melainkan berinteraksi dengan keseluruhan sumber
juga untuk terampil menggunakan yang belajar yang dipakai untuk mencapai
dipelajari (learning to do) dalam mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan.
aktualisasi diri pada dunia nyata (learning Pembelajaran merupakan suatu proses
to be) dan mampu menjadi bagian penyampaian pengetahuan, yang
harmonis (learning to live together). Ke-4 dilaksanakan dengan menggunakan cara
pilar pendidikan kemudian menjadi menuangkan pengetahuan kepada siswa,
acuan dari pengembangan kuruikulum di Hamalik (2007 hal 25). Sedangkan
institusi pendidikan formal diseluruh geografi menurut Chalmers dalam
dunia, pembelajaran disekolah harus Maryani (2016 hal 1) menyebutkan
benar-benar dirancang dalam bentuk bahwa geografi sebagai ilmu yang
pengalaman belajar yang sesuai dengan mempelajari bumi (dalam artian earth dan
harapan kurikulum. world), ruang (spatial) atau lebih spesifik
Secara sederhana Assesment disebut tempat (place) membangun
diartikan sebagai penilaian terhadap jembatan anatara natural science dengan
proses perolehan, penerapan social science yang mengkaji secara utuh
pengetahuan dan keterampilan melalui Human-Earth system. Dapat disimpulkan
proses pembelajaran yang menunjukan bahwa pembelajaran geografi merupakan
kemampuan peserta didik dalam proses suatu proses pembelajaran siswa dalam
pembelajaran yang menunjukan pembelajaran keilmuan geografi yang
kemampuan peserta didik dalam proses melibatkan peranan siswa dan guru
maupun produk, karakteristik utama untuk mengkaji bumi secara utuh,
Assesment tidak hanya mengukur hasil dengan melihat bagaimana proses
Wini Mustikarani, Mamat Ruhimat. Kelemahan dan Kelebihan Implementasi… 149

keruangannya, dimana tempatnya, serta yang berkaitan dengan penelitian ini baik
untuk melihat bagaimana hubungan berupa buku, artikel, website dan blog di
keterkaitan antara faktor alam dengan internet yang berupa jurnal.
faktor manusia yang dilihat secara pengumpulan data, penelitian ini
lengkap menggunakan kacamata ilmu menggunakan metode dokumentasi.
alam dan ilmu sosial yang bergabung
menjadi satu menjadi interaksi bumi dan HASIL DAN PEMBAHASAN
manusia/Human-Earth system, hal ini Konsep Dasar Autentic Assessment
yang menyebakan pentingnya Authentic. Kusmijati (2014 hal 57), Autentik
Assesment digunakan dalam Assesment adalah pengukuran yang
pembelajaran geografi yang dinilai bermakna secara signifikan atas hasil
membawa pembaharuan untuk memberi belajar peserta didik untuk ranah sikap,
penilaian mengenai pemahaman dan keterampilan, dan pengetahuan. O’
pengetahuan siswa terhadap Malley dan Pierce (1996 hal 4)
pembelajaran geografi.. Realitas selama menggunakan istilah Asesmen autentic
ini penilaian dalam proses pembelajaran untuk mendeskripsikan format asesmen
geografi hanya berorientasi pada yang mencerminkan proses pembelajaran
traditional Assesment seperti: Pilihan siswa, pencapaian, motivasi, dan sikap-
Ganda (Multiple-Choices), Isian Singkat sikap dalam aktivitas di dalam kelas yang
(Short Answer), Soal Betul-Salah (True- relevan dengan tujuan instruksional.
False) dan Soal Menjodohkan (Matching), Penilaian autentik juga disebut dengan
yang dinilai tidak memberikan tantangan penilaian alternatif. Pelaksanaan Asesmen
serta pengembangan jawaban akan ilmu autentic tidak lagi menggunakan format-
pengetahuan yang akan dijabarkan, format penilaian tradisional (multiple-
dikarenakan jawaban cenderung sudah choice, matching, true-false, dan paper and
diberikan dengan option option tertentu pencil test), tetapi menggunakan format
sehingga siswa tidak dituntut untuk yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan pengetahuan mengenai menyelesaikan suatu tugas atau
pembelajaran geografi seutuhnya. Dan mendemonstrasikan suatu performasi
dalam tulisan ini akan dijabarkan dalam memecahkan suatu masalah.
mengenai pengertian Authentic. Format penilaian autentik ini dapat
Assesment, jenisnya dan kelemahan serta berupa: tes yang menghadirkan benda
keunggulan Authentic. Assesment dalam atau kejadian asli ke hadapan siswa
pembelajaran geografi. (hands-on penilaian), tugas (tugas
keterampilan, tugas investigasi sederhana
METODE PENELITIAN dan tugas investigasi terintegrasi), format
Penelitian ini merupakan penelitian rekaman kegiatan belajar siswa
kepustakaan (library research). (misalnya: portfolio, interview, daftar cek,
Sukmadinata (2009 hal 52), penelitian dsb). Agar hasil belajar dapat diungkap
kepustakaan adalah serangkaian secara menyeluruh, maka selain
penelitian yang berkenaan dengan digunakan alat ukur tes objektif dan
metode pengumpulan data pustaka atau subjektif perlu dilengkapi dengan alat
penelitian yang dilakukan di ukur yang dapat mengetahui
perpustakaan yang objek penelitiannya kemampuan siswa dari aspek kerja
digali melalui beragam informasi ilmiah (keterampilan dan sikap ilmiah)
kepustakaan (buku, ensiklopedi, jurnal dan seberapa baik siswa dapat
ilmiah, koran, majalah, dan dokumen). menerapkan informasi pengetahuan yang
Sumber data sekunder, yaitu semua hal diperolehnya.
150 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 18, Nomor 2, Oktober 2018.
Prinsip Asesmen autentic, Zahrok suatu prosedur yang menggunakan
(2009 hal 171) Proses penilaian harus berbagai bentuk tugas-tugas untuk
merupakan bagian yang tak terpisahkan memperoleh informasi tentang apa dan
dari proses pembelajaran, bukan bagian sejauh mana penilaian kinerja ini
terpisah dari proses pembelajaran (a part menekankan pada kemampuan siswa
of, not apart from, instruction), Penilaian untuk menggunakan pengetahuan dan
harus mencerminkan masalah dunia kemampuan mereka untuk membuat
nyata (real world problems), bukan hasil kerja mereka, bentuknya seperti: (1)
masalah dunia sekolah (school work-kind of tes paper and pencil sasarannya adalah
problems). Penilaian harus menggunakan agar siswa dapat menampilkan karyanya,
berbagai ukuran, metode dan kriteria seperti desain alat, desain grafis, dll (2)
yang sesuai dengan karakteristik dan tes identifikasi, yang bertujuan untuk
esensi pengalaman belajar. Penilaian mengukur kemampuan siswa dalam
harus bersifat holistik yang mencakup mengidentifikasi suatu hal, misalnya
semua aspek dari tujuan pembelajaran menemukan komponen yang rusak dari
(kognitif, afektif, dan sensori-motorik). suatu benda, (3) tes simulasi, yang
dilakukan tanpa menggunakan alat
Jenis-Jenis Assesment Autentik sesungguhnya dengan tujuan untuk
Menurut Wahyuni (2012 hal 68), menilai apakah seseorang telah
Autentik Assesment memeiliki 6 jenis, menguasai keterampilan dengan bantuan
yaitu: (1) Asesmen Kinerja, (2) Asesmen peralatan tiruan atau berperaga seolah-
Portofolio, (3) Asesmen Proyek, (4) olah menggunakan suatu alat, dan (4) tes
Asesmen teman sejawat, (5) Asesmen diri unjuk kerja, yang dilakukan dengan alat
dan (6) Asesmen sikap. Sedangkan seungguhnya dengan tujuan untuk
menurut Zahrok (2009 hal 172), Autentik mengetahui apakah siswa sudah
Assesment memiliki 3 jenis, yaitu: (1) menguasai atau terampil dalam
Asesmen Kinerja, (2) Asesmen Portofolio menggunakan alat tersebut.
dan (3) Asesmen Diri Siswa.
Asesmen Portofolio (Portfolio Assesment)
Asesmen Kinerja (Performance Assessment) Penilaian portofolio merupakan
Asesmen kinerja (performance sistem pengumpulan karya-karya siswa
assessment) terdiri dari format- format yang dianalisis untuk menunjukkan
asesmen di mana siswa menyusun suatu kemajuan siswa sesuai dengan tujuan
respon secara lisan maupun tertulis. instruksional, meliputi: menulis sample,
Zahrok (2009 hal 172), Asesmen ini melukis, membaca logaritma, audio atu
mengajak siswa untuk melakukan tugas- video-tape, dan komentar guru/siswa
tugas yang komplek dan bermakna yang pada kemajuan yang telah dicapai siswa.
berkaitan dengan pengetahuan, Salah satu fitur dalam penilaian
pembelajaran terkini, dan berbagai portofolio ini adalah keterlibatan siswa
keterampilan yang relevan untuk dalam menyeleksi sample-sample karya
menyelesaikan problem-problem yang mereka sendiri, untuk menunjukan
realistik atau autentik. Secara sederhana perkembangan atau proses
asesmen kinerja merupakan satu pembelajaran. Portofolio merupakan jenis
penilaian di mana guru mengamati dan penilaian autentik yang sangat popular.
membuat pertimbangan tentang Penilaian portofolio merupakan jenis
demonstrasi siswa dalam hal kecakapan penilaian yang relatif baru dalam
atau kompetensi dalam menghasilkan pendidikan. Secara etimologi, portofolio
suatu produk. Asesmen kinerja adalah (portfolio) bisa diartikan sebagai
Wini Mustikarani, Mamat Ruhimat. Kelemahan dan Kelebihan Implementasi… 151

kumpulan (dokumen, berkas, bundel) pendidikan masing-masing Sumaatmadja


bukti fisik tentang aktivitas. Jadi (2001 hal 12). Berdasarkan Permendiknas
portofolio berarti kumpulan bukti fisik No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
aktivitas kinerja (individu, kelompok, (SI), pembelajaran geografi membangun
atau lembaga) sebagai data autentik dan mengembangkan pemahaman
yang dilakukan oleh yang bersangkutan. peserta didik tentang variasi dan
Asesmen portofolio merupakan salah organisasi spasial masyarakat, tempat
satu cara penilaian terhadap kinerja dan dan lingkungan pada muka bumi peserta
hasil kerja, sehingga segala aktivitas yang didik didorong utuk memahami aspek
dilakukan bisa dihargai dengan nilai. dan proses fisik yang membentuk poal
Asesmen portofolio menilai proses dan muka bumi, karakteristik dan persebaran
produk sehingga banyak digunakan spasial ekologis dipermukaan bumi.
karena tergolong ke dalam asesmen Selain itu peserta didik dimotivasi secara
autentik-objektif-akurat. aktif dan kreatif untuk menelaah bahwa
kebudayaan dan pengalaman
Asesmen Diri Siswa (Student Self mempengaruhi persepsi manusia tentang
Assessment) tempat dan wilayah. Pengetahuan,
Asesmen diri siswa merupakan ketrampilan, dan nilai-nilai diperoleh
elemen kunci dalam asesmen autentik dalam pembelajaran Geografi diharapkan
dan dalam pembelajaran yang diatur dapat membangun kemampuan peserta
sendiri. Hal ini berarti meningkatkan didik untuk bersikap, bertindak cerdas,
keterlibatan siswa langsung dalam arif dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran dan mengintegrasikan menghadapi masalah sosial, ekonomi dan
kemampuan kognitif dengan motivasi ekologis. Tujuan pembelajaran geografi
dan sikap terhadap pembelajaran. Untuk oleh The Geographical Association (1980)
menjadi pebelajar yang mengatur sendiri, dalam Maryani (2015), adalah: “Peran
para siswa membuat pilihan-pilihan, pendidikan geografi bukan hanya
menyeleksi aktivitas-aktivitas sekedar menghafalkan tempat-tempat,
pembelajaran serta merencanakan menggunakan peta hanya memvisualkan
bagaimana memanfaatkan waktu dan permukaan bumi dan mendeskripsikan
sumber daya. Mereka memiliki perjalanan atau tempat saja, dalam
kebebasan untuk memilih aktivitas yang pendidikan geografi mengandung unsur
menantang, ambil resiko sendiri, kognisi (fakta, konsep, prosedural,
mempercepat pembelajaran sendiri, dan metakognisi) tapi juga mengembangkan
mencapai tujuan akhir yang dikendaki pemahaman (translasi, intrepetasi,
sendiri. Masing-masing siswa dapat ekstrapolasi), sikap ( empati, simpati,
berkolaborasi dengan temannya dengan toleran, respek), dan keterampilan
saling bertukar ide, saling membantu bila komunikasi (lugas, komunikatif, efektif
diperlukan, dan saling mendukung. dan efisien), keterampilan bertanya
(tingkat rendah dan tingkat tinggi),
Kelemahan Dan keunggulan Autentik mencari dan menemukan informasi dari
Assesment Dalam Pembelajaran berbagai sumber, termasuk
Geografi memanfaatkan, mengintrepetasi dan
Pembelajaran Geografi membuat peta sebagai alat geografi, dan
Pembelajaran geografi merupakan keterampilan hidup lainnya sebagai
pembelajaran tentang hakikat geografi sebuah konsekwensi dari pemahaman
yang diajarkan di sekolah dan potensi wilayah”.
disesuaikan dengan tingkat
perkembangan mental anak pada jenjang
152 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 18, Nomor 2, Oktober 2018.
Implemtasi Autentik Assesment ini sekedar ditunjukkan dengan angka-
dalam kajian materi Dinamika Litosfer angka yang dinyatakan dalam rapor,
Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Penilaian dan hasil yang lebih autentik
kelas X dimana jenis penilaian yang akan meningkatkan proses belajar
diterapkan adalah penilaian fortopolio mengajar, siswa lebih jelas mengetahui
yang dinilai mampu melahirkan jenis kewajiban-kewajiban mereka untuk
penilaian yang tidak biasa digunakan menguasai tugas-tugas yang diberikan,
dalam proses pembelajaran, dalam dan guru yakin bahwa hasil-hasil
penilaian ini siswa diharapkan mampu asesmen itu bermakna dan berguna
menganalisis dinamika hidrosfer dan untuk meningkatkan pengajaran.
dampaknya terhadap kehidupan dan Kurikulum 2013 mendasarkan
mampu menyajikan proses dinamika penilaiannya pada pemenuhan setiap
hidrosfermenggunakan peta, bagan, kompetensi inti. Setiap kompetensi inti
gambar, tabel, grafik, video, dan/atau memiliki pemenuhan tertentu. Dengan
animasi melalui proses pengumpulan asesmen otentik, penilaian diharapkan
data dengan sistem fortofolio, walupun dapat dilakukan secara maksimal karena
dalam pelaksanaannya dinilai lebih melihat kemampuan siswa secara
memakan waktu dan biaya dalam langsung.
pengumpulan dan penyusunan jenis
penilaian ini. SIMPULAN
Assesment Autentik merupakan
Kelemahan dan Keunggulan suatu proses evaluasi yang melibatkan
Kelemahan Assesment Autentik, berbagai bentuk pengukuran yang
berkaitan dengan: Biaya Assesment berupa produk-produk dan kinerja yang
Autentik lebih banyak dibanding tes-tes mencerminkan pembelajaran siswa,
standar. Assesment Autentik mungkin pencapaian, prestasi, motivasi, dan sikap-
kurang reliabel dan valid dibanding sikap peserta didik pada aktifitas yang
bentuk-bentuk asesmen lain. Bagi guru relevan dalam pembelajaran di kelas.
yang menggunakan Assesment Autentik Jenis jenis dari Assesment Autentik seperti:
dalam kelas, dituntut untuk Assesment Kinerja, Assesment Forto
lebih pengembangkan pendidikan dan polio dan Assesment Diri Siswa.
profesionalitas. Assesment Autentik tidak Beberapa kelebihan dari asesmen
seberguna tes-tes standar bagi para autentik adalah guru akan dapat
pembuat kebijakan karena asesmen mengetahui dimana kelebihan dan
otentik tidak dapat memperlihatkan kelemahan dari siswa; asesmen autentik
trend-trend jangka panjang seperti tes-tes dapat menggambarkan pencapaian
standar. Assesment Autentik memiliki bias seorang siswa dalam pembelajaran
di pihak penilai. berupa gain atau kemajuan belajar;
Keunggulan Assesment Autentik penilaian dan hasil yang lebih autentik
berorientasi kepada penilaian proses akan meningkatkan proses belajar
pembelajaran, dengan demikian melalui mengajar, siswa lebih jelas mengetahui
penilaian otentik guru akan dapat kewajiban-kewajiban mereka untuk
mengetahui dimana kelebihan dan menguasai tugas-tugas. Beberapa
kelemahan dari siswa mengenai kekurangan dari asesmen autentik adalah
pemahaman tentang lithosfer, Assesment biaya asesmen otentik lebih banyak
Autentik dapat menggambarkan dibanding tes-tes standar; guru dituntut
pencapaian seorang siswa dalam untuk lebih mengembangkan
pembelajaran kemajuan belajar, tidak pendidikan dan profesionalitas; asesmen
Wini Mustikarani, Mamat Ruhimat. Kelemahan dan Kelebihan Implementasi… 153

otentik tidak dapat memperlihatkan Kusmijati, Neneng. (2014). Penerapan


trend-trend jangka panjang seperti tes-tes Penilaian Autentik Sebagai Upaya
standar; asesmen otentik memiliki bias di Memotivasi Belajar Peserta Didik hal:
pihak penilai. Karena kontribusi dari Penerapan Penilaian Autentik Sebagai
geografi diharapkan mampu menjadi Upaya Memotivasi Belajar Peserta
petunjuk sosial yang nantinya akan Didik Hal 55-62. ISBN 978-602-
menjadi investasi sosial, maka dalam 14930-3-8. Tersedia di
assesment ini diharapkan juga mampu http://digilib.ump.ac.id/files/disk
menjadi suatu pedoman penilain untuk 1/23/jhptump-ump-gdl-
petunjuk dari bebarapa fenomena geosfer nenengkusm-1139-3-a-04ne-).pdf.
dan sosial dinilai sebagai norma
dimasyarakat tersebut. Maryani, E. (2016). Pendidikan Geografi
Sebagai Perekat Kebhinekaan Untuk
REKOMENDASI Menuju Kesatuan Bangsa Indonesia.
Penggunaan penilaian otentik Disampaikan pada Seminar
(authentic assessment) diharapkan mampu Nasional di Yogyakarta.
memberikan variasi dalam penilaian
proses pembelajaran geografi khususnya, Sukmadinata, dan Nana Saodih. (2009).
umumnya pembelajaran pada semua Metode Penelitian Pendidikan.
bidang ilmu. Dimna dinilai memberikan Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
kontribusi menggali pemahaman dalam
proses pembelajaran siswa sehingga Uno, Hamzah B. (2007). Model
menghasilkan produk. Hasil belajar yang Pembelajaran Menciptakan Proses
sesuai dengan tujuan pembelajaran Belajar Mengajar yang Kreatif dan
geografi. Dalam penilaian ini tidak hanya Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
menekankan pada satu bagian saja, tetapi
penilaian ini menekan penilaian dari segi Wahyuni, Esa Nur dan Baharuddin.
proses dan produk sehingga dalam (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran.
proses pengaplikasisnnya dinilai lebih Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
komplek dan tepat untuk
mengembangkan kemampuan siswa Johnson Elaine B. (2002). Contextual
dalam suatu proses pembelajaran. Teaching & Learning Menjadikan
Kegiatan Belajar-Mengajar
DAFTAR PUSTAKA Mengasyikkan dan Bermakna.
Brown, M.M. (2014). Teknology Diffusion Bandung: MLC.
adn The “Knowledgee Barrier”: The
Dilemma Of Stakeholder Zahrok, Siti. (2009). Assesment Authentic
Participation, 26(4), 345-359. Dalam Pembelajaran Bahasa hal
166-180.Jurnal Sosial Humaniora,
Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Vol 2 No 2, 2009. Tersedia
Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. http://oaji.net/articles/2017/5501-
1505891522.pdf.

Anda mungkin juga menyukai